Anda di halaman 1dari 38

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013

Kurikulum
Kemuslimahan
DEP FULDFK
"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan dunia adalah
wanita shalehah " (HR.Muslim)

Departemen
Kemuslimahan
Dewan Eksekutif Pusat
FORUM UKHUWAH
LEMBAGA DAKWAHKAMPUS
FAKULTAS KEDOKTERAN

2013
0

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


DAFTAR ISI

FIQIH SHOLAT.................................................................................................................................... 2
FIQIH PUASA ..................................................................................................................................... 4
FIQIH HAID ........................................................................................................................................ 6
MANAGEMENT WAKTU ..................................................................................................................... 7
AKHLAK MULIA ................................................................................................................................ 13
SENI MENJAGA LISAN ...................................................................................................................... 18
ADAB PERGAULAN IKHWAN-AKHWAT ............................................................................................. 22
JILBAB MUSLIMAH (HIJAB)............................................................................................................... 24
URGENSI TARBIYAH BAGI MUSLIMAH .............................................................................................. 26
TUJUAN TARBIYAH MUSLIMAH........................................................................................................ 28
KESEHATAN MUSLIMAH .................................................................................................................. 31
BERHIAS BAGI MUSLIMAH ............................................................................................................... 32
KEDUDUKAN WANITA SEBELUM DAN SESUDAH ISLAM.................................................................... 34

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


MATERI 1
FIQIH SHOLAT

Tujuan
Menjelaskan keutamaan shalat dan pelaksanaannya agar shalatnya berkualitas.
Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media.
Isi Materi
a. Pengertian Shalat
Secara etimologis, shalat berarti doa sebagaimana difirmankan Allah
Berdoalah untuk mereka , karena sesungguhnya doa kalian itu menjadikan
ketentraman bagi jiwa mereka. ( At-Taubah: 103 )
Adapun menurut syariat, shalat berarti ekspresi dari berbagai gerakan
sebagaimana diketahui. Jika dalam dalil terdapat perintah dan petunjuk shalat, maka
hal itu berarti secara lahiriyah kembali kepada shalat dalam pengertian syariat.
Shalat merupakan kewajiban yang ditetapkan melalui Al-Quran, Al-Hadist dan ijma.
Ketetapan dalam Al-Quran disebutkan melalui firman-Nya :
Dan mereka tidak diperintahakan kecuali agar menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah
agama yang lurus. (Al-Bayyinah: 5)
b. Hikmah Shalat
Shalat lima waktu mampu membawa pelakunya berbuat adil dan mensucikan serta
mendekatkan diri kepada Allah swt, sebagaimana upaya mempersiapkan diri
menghadap hari kiamat kelak. Sebagaimana shalat juga mencegah pelakunya dari
perbuatan keji dan munkar, dalam hal ini Allah berfirman :
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan
munkar. (Al-Ankabut: 45)
c. Hukum bagi wanita muslimah yang meninggalkan shalat
Barangsiapa memeliharanya, maka shalatnya itu merupakan cahaya baginya, juga
sebagai bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak
memeliharanya, maka tidak akan mendapatkan cahaya, burhan serta keselamatan
pada hari kiamat kelak dan ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman
dan Ubai bin Khalaf. (HR.Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Hibban dan isnad hadist ni
jayyid )
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak
ada illah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah,
mendirikan shalat serta menunaikan zakat. Apabila mereka mengerjakannya, maka

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


darah dan harta kekayaan mereka mendapat pelindungan dariku, kecaai dengan hak
islam dan perhitungan mreka di tangan Allah. (Muttafaqun Alaih)
Secara lahiriyah, hadist di atas menyebutkan, bahwa wanita muslimah yang
meninggalka shalat sebagai orang kafir dan dihalalkan darahnya.
Menurut Imam Malik dan Imam Asy-SyafiI : Wanita Mslimah yang
meninggalkan shalat tidak kafir, tetapi fasik dan masih bisa bertaubat. Apabila tidak
bertaubat, maka boeh dibunuh sebagai hukuman had baginya.
Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat, Tidak perlu dubunuh, tetapi
harus didera dan diperanjatkan, sehingga ia mau mengerjakan shalat. Mereka yang
mengartikan hadist-hadist yang mengkafirkan maupun yang mendasarkannya
dengan nash-nash yang bersifat umum, misalnya firman Allah berikut ini :
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dos mempersekutukan (sesuatu)
dengan-Nya(syirik) dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa
yang dikendaki-Nya. (An-Nisa: 16)
d. Shalat yang tertinggal
Apabila ada shalat yang tertinggal, maka seorang Muslimah berkewajiban
mengqadhanya secara tertib dan beraturan. Jika ia lupa, maka gugur kewajiban
untuk mengerjakannya secara tertib. Mengenai hal ini, Rasulullah pernah bersabda :
Umatku diberikan maaf karena kesalahan dan lupa. (Irwanul Ghaliil)
e. Pakaian Wanita Dalam Shalat
Hadist dari Ummu Salamah, ketika ia bertanya :
Wahai Rasulullah, apakah wanita Muslimah boleh mengerjakan shalat dengan baju
kurung dan kerudung ? Nabi menjawab: Boleh, asal baju kurung itu sempurna dan
menutupi bagian punggung dan kedua kaki. (HR.Abu Dawud)
Mengenai wajah, wanita Muslimah boleh membukanya dalam shalat, di
mana tidak ada perbedaan pendapat mengenai masalah ini. Sedangkan mengenai
kedua telapak tangan, ada dua pendapat : Pertama, diperbolehkan membukanya. Ini
merupakan pendapat Imam Malik dan Imam Asy-Syafii, yang didasarkan pada
riwayat dari Ibnu Abbas dan Aisyah mengenai maksud dari firman Allah, yang
artinya: Hendaklah mereka tidak menampakkan perhiasannya kecuali yang boleh
tampak darinya.Yaitu, wajah dan kedua telapak tangan. Selain itu, terdapat
larangan untuk menutup telapak tangan dengan sarung tangan, sebagaimana
larangan untuk menutup wajah dengan cadar. Akan tetapi, terkadang menutup
telapak tangan dan wajah itu dibutuhkan pada saat berjual beli (dengan lawan jenis).
Kedua, mengenai telapak tangan dan wajah, dimana keduanya dianggap sebaga
aurat berdasarkan sabda Nabi :
wanta itu adalah aurat. ( HR. At-Tirmidzi )
Lebih lanjut Imam At-Tirmidzi mengatakan, bahwa hadist ini berstatus hasan
shahih. Adapun yang dimaksud oleh hadist ini mencakup seluruh anggota tubuh
wanita kecuali wajah. Sementara menurut kesepakatan, selain wajah, kedua telapak
tangan dan kaki wanita dikategorikan sebagai aurat.
3

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


f. Hal-hal yang boleh Dilakukan Muslimah dalam Shalat
Diperbolehkan bagi wanita Muslimah memberikan isyarat dengan tangan maupun
mata, sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik :
Bahwa Rasulullah pernah memberikan isyarat di dalam shalatnya.
(HR.Daruquth dengan isnad shahih)

Juga diperbolehkan membunuh ular, kalajengking dan kutu. Hal ini didasarkan pada
hadist berikut ini :
Nabi pernah memerintahkan untuk membunuh dua binatang hitam ( ular dan
kalajengking ) dalam shalat. (HR.Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Diperbolehkan juga melakukan sesuatu yang ringan atas sesuatu yang lebih penting.
Diperbolehkan juga menggendong anak kecil ketika mengerjakan sholat
sebagaimana yang disebutkan dalam hadist bahwa Rasulullh pernah menggendong
Umamah, putrid Zainab.
Apabila ada sesuatu yang jatuh dari pakaiannya, maka diperbolehkan bagi wanita
muslimah yang sedang shalat untuk mengangkatnya. Akan tetapi, apabila hal itu
dilakukan dalam waktu yang lama, maka shalatnya menjadi batal sedang apabila hal
itu dilakukan secara terpisah-pisah, maka tidak membatalkan shalat.

MATERI 2
FIQIH PUASA

Tujuan
Memberikan pemahaman tentang hal-hal yang berhubungan dengan puasa.
Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media
Isi Materi
a. Definisi Puasa
Menurut bahasa, puasa berarti menahan. Sedangkan menurut syariat, puasa
berarti menahan diri secara khusus dan dalam waktu tertentu dengan syarat-syarat
tertentu pula. Menahan diri di sini termasuk ibadah. Karena harus menahan diri dari
makanan, minuman dan berhubungan badan serta seluruh macam syahwat, dari
sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


b. Hal-hal yang Boleh dilakukan oleh Wanita Muslimah yang berpuasa
Membasahi seluruh badan dengan air, sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah,
bahwa Nabi bangun pagi dalam keadaaan junub ketika beliau sedang puasa,
kemudian beliau mandi (Mutafaqun Alaih). Untuk itu wanita Muslimah juga
diperbolehkan membasahi rambutnya dalam rangka mencuci (rambutya) atau
karena panas menyengat.
Meneteskan obat mata dan celak. Karena, di antara yang dapat membatalkan
puasa itu hanyalah masuknya makanan atau sesuatu ke dalam rongga mulut,
sedangkan obat tetes mata dan celak masuk ke mata.
Mencium atau mendapat ciuman dari suami selama suami itu tidak
menggerakkan nafsu syahwat mereka atau menggerakan mereka untuk
melakukan hubungan badan. Ciuman dibolehkan baik pada mulut, pipi maupun
lainnya. Aisyah pernah menceritakan:
Nabi pernah mencium aku ketika beliau berpuasa dan pernah juga bercanda
dalam keadaan berpuasa. Karena, beliau adalah orang yang paling mampu
mengendalikan hajatnya.
Suntik baik di kulit maupun pada urat. Hal ini diperbolehkan dan tidak
membatalkan puasa. Karena, diantara batalnya puasa itu adalah masuknya
makanan ke dalam rongga mulut, sedangkan suntikan meskipun sampai ke perut
tetapi hal itu terjadi melalui jalan yang tidak dilarang.
Berkumur dan memasukkan air ke hidung, keduanya tidak membatalkan puasa.
Akan tetapi, dimakruhkan melakukannya secara berlebih-lebihan. Hal ini
sebagaimana diriwayatkan dari Luqaith bin Shabrah, dimana Nabi saw pernah
bersabda :
Jika kalian memasukkan air ke hidung, maka hendaklah sampai penuh, kecuali
ketika kamu dalam keadaan berpuasa.(HR.Abu Dawud. Ahmad, AtTirmidzi dan An-Nasai)
Jika air yang masuk ke rongga mulut tanpa sengaja, maka puasanya tetap sah.
Wanita muslimah juga diperbolehkan mencicipi makanan melalui ujung
lidahnya. Akan tetapi, harus berhati-hati agar makanan itu tidak masuk ke
rongga mulutnya. Hal ini Insya Allah tidak membatalkan puasa.
c. Jika tidak berniat pada Malam Hari sebelum Puasa
Ummu Darda bercerita, bahwa Abu Darda pernah bertanya:Apakah engkau
mempunyai makanan ? Aku menjawab: Tidak. Lalu ia mengatakan: Jadi, hari ini aku
puasa. Hal itu juga pernah dilakukan oleh Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu Abbas
dan Hudzaifa. (HR.Al-Bukhari). Juga dari Salamah bin Akuu , ia berkata bahwa nabi
pernah mengutus seseorang untuk menyeru kepada orang-orang pada hari Asyura:
Sesungguhnya barang siapa yang tengah makan pada hari ini, maka hendakah ia
menyelesaikan makannya atau hendaklah ia berpuasa. Adapun bagi siapa yang tidak
makan, maka sebaiknya ia tetap begitu (berpuasa) (HR.Al-Bukhari)
5

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Dari pernyataan hadist ini dapat disimpulkan, bahwasanya diperbolehkan
bagi wanita muslimah berpuasa, meskipun tidak diniatkan sejak malam hari
sebelumnya. Ketika waktu pagi telah tiba, ia boleh berpuasa dan jika berkendak ia
boleh berbuka.

MATERI 3
FIQIH HAID

Tujuan
Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan haid.
Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media
Isi Materi
a. Definisi Haid
Haid adalah darah yang keluar dari rahim dinding seorng wanita apabila telah
menginjak masa baligh. Haid ini dijalani oleh sorang wanita pada masa-masa
tertentu, paling cepat satu hari satu malam dan paling lama lima belas hari.
Sedangkan yang normal adalah enam atau tujuh hari.
b. Wanita yang biasa menjalani masa haid
Yaitu, wanita yang mempunyai hari-hari tertentu pada setiap bulannya untuk
menjalani masa haidnya. Pada hari-hari tersebut, ia harus meninggalkan shalat,
puasa dan hubungan badan. Apabila ia melihat darah berwarna kekuning-kuningan
atau yang bewarna keruh setelah hari-hari haidnya tersebut, maka ia tidak perlu
menghitugnya sebagai darah atau haid. Hal ini sesuai dengan ucapan Ummu Athiyah:
Kami tidak memperhitungkan sama sekali darah yang bewarna kekuning-kuninga
atau yang bewarna keruh setelah lewat masa bersuci. (HR.Al-Bukhari)
Apabila ia melihat darah yang bewarna kekuning-kuningan dan yang bewarna
keruh itu pada saat tengah menjalani masa haid, maka darah tersebut termasuk
darah haid, sehingga ia belum diharuskan untuk mandi, melaksnakan shalat dan
puasa.
Sebagian ulama berpendapat bahwa wanita yang menjalani haid melebihi dari
haid yang biasa dijalani setiap bulannya, maka hendaklah ia bersuci selama tiga hari
setelah itu laksanakan mandi serta kerjakan shalat, selama keluarnya darah tersebut
tidak melebihi lima belas hari. Karena apabila melebihi lima belas hari, maka
dikategorIkan sebagai wanita yang mengalamai masa istihadhah serta tidak perlu
bersuci, akan tetapi cukup dengan melaksanakan mandi dan mengerjakan shalat.
Sebagian dari ulama lain berpendapat, bahwa keluarnya darah yang melebihi
kebiasaan masa haid itu tidak harus meninggalkan shalat karenanya, kecuali jika
6

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


terjadinya berulang-ulang, dua atau tiga kali. Sehingga pada saat itu, masa haidnya
berubah menjadi masa istihadhah. Ini merupakan pendapat yang jelas dan lebih
kuat.

MATERI 4
MANAGEMENT WAKTU

Tujuan
Menjelaskan metode prioritas agar tercapai produktifitas kegiatan yang berkualitas.
Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media
Isi Materi

Sesuatu yang semestinya didahulukan harus didahulukan, dan yang semestinya


diakhirkan harus diakhirkan. Sesuatu yang kecil tidak perlu dibesarkan, dan sesuatu yang
penting tidak boleh diabaikan. Setiap perkara mesti diletakkan di tempatnya dengan
seimbang dan lurus, tidak lebih dan tidak kurang. Sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:
"Dan Allah SWT telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya
kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan
adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu." (Q.S. Ar-Rahman:7-9)
Di antara hal-hal terpenting yang perlu diprioritaskan menurut pandangan syariat ialah :
Mendahulukan kualitas dan jenis urusan atas kuantitas dan volume pekerjaan. Yang perlu
mendapat perhatian kita bukanlah banyak dan besarnya persoalan yang dihadapi, tetapi
kualitas dan jenis pekerjaan yang kita hadapi.
1. Waktu adalah modal yang lebih berharga dari Harta.
Sesungguhnya modal utama seorang muslim dalam hidup ini adalah waktu, karena di
situlah kehidupan manusia. Dia lebih berharga dari harta bahkan lebih mahal nilainya dari
harta.
Waktu adalah sesuatu yang tidak akan berulang dan kembali lagi. Ketika waktu kita
tidak isi dengan hal-hal yang bermanfaat, maka akan bisa mengakibatkan penyesalan. Begitu
pentingnya kita mengetahui betapa berharganya waktu dalam setiap detik, menit, jam, hari,
minggu, bulan, dan tahun dalam hidup kita. Waktu adalah uang? Waktu adalah ibadah.

Dalam Al-Quranul Karim Surat Al-Ashr (103): 1-3, Allah berfirman yang artinya sebagai
berikut.
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
7

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Allah telah menyatakan bahwa Ulul Albab adalah orang orang yang mampu memanfaatkan
waktunya untuk ketaatan. Allah berfirman :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Q.S. Ali Imran : 190)
2. Begitu pentingnya waktu, sehingga Allah Subhanahu wa Taala bersumpah dengan
waktu.

Di dalam Al-Quran, kita dapatkan bahwasanya Alloh SWT sering bersumpah dengan
waktu, seperti Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan waktu malam, waktu Dhuha, waktu
Ashar, bahkan di dalam Surat al-Ashr, Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan sifat-sifat
orang yang beruntung, yaitu mereka yang mampu menjaga waktunya dengan beriman dan
beramal shaleh.






Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian ( Q.S. Al Ashr : 1-2 )





Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, ( Q.S. Al
Lail : 1-2 )






Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap ( Q.S.
Ad Dhuha : 1-2 )

3. Karena waktu adalah nikmat Allah Azza wa Jalla yang pasti akan diminta
pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam dalam haditsnya :
Tidak melangkah dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan
empat hal: Umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan Waktu mudanya, digunakan
untuk apa saja Hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya
Ilmunya, apakah diamalkan atau tidak ( Hadist Hasan, HR. Tirmidzi )
4. Waktu adalah salah satu nikmat yang dianggap sepele dan dilalaikan oleh manusia.
Dalam

hal

ini

Rasulullah

Shallallahu

alaihi

wa

sallam

bersabda:

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Dua nikmat yang kebanyakan manusia rugi di dalamnya : Kesehatan dan Kesempatan
(HR Bukhari)
Allah menegaskan bahwa dengan menggunakan waktu tersebut seorang hamba bisa
mengambil pelajaran dan bersyukur, sebagaimana yang tersebut dalam firman Allah swt :
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (Q.S. Al Furqan : 62 )
Dalam hadits Nabi SAW. berpesan agar kita manfaatkan 5 masa/waktu : Masa muda
sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk, hidup sebelum
mati (HR.Al-Baihaqi).
Langkah-langkah dalam mengatur waktu
1. Optimalisasi waktu
Allah memberikan kita setiap hari modal waktu dan kepada semua manusia di
muka bumi ini adalah sama24 jam. Namun, ada berapa orang yang bisa berbuat lebih
seperti :
Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada
sampai sekarang. Ikut peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun
terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau
seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara
seimbang.
Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan.
Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah
mushaf.
Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau
meriwayatkan 5374 Hadits.
Anas bin Malik : Pelayan rasulullah sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun.
Meriwayatkan 2286 Hadits.

2. Isi waku kosong dengan kegiatan yang bermanfaat


Ada sebuah hikmah mengatakan :
Kekosongan jika melanda para pemuda yang mempunyai uang , maka akan mengakibatkan
kerusakan yang lur biasa .
Ini dikuatkan dengan hikmah lainnya :
Pengangguran bagi laki-laki adalah sebuah kelalaian dan bagi perempuan akan
menjerumus kepada hal-hal yang negatif (syahwat).
9

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Bukankah Istri pejabat yang merayu nabi Yusuf as. disebabkan karena kekosongan dan
kesepian yang menyelimutinya.
3. Menggunakan satu waktu untuk banyak kegiatan
Sebuah pepatah mengatakan : Sambil menyelam minum air . Para ulama dahulu telah
memberikan contoh kepada kita bagaimana memanfaatkan waktu yang terbatas untuk
mengerjakan lebih dari satu kegiatan :
Diriwayatkan bahwa Khatib Al Baghdadi salah seorang ulama hadist yang sangat terkenal,
jika ia berjalan mesti ditangannya ada sebuah buku yang dibacanya.
Abu Al Wafa Ibnu Uqail, salah satu tokoh dalam Madzhab Hambali mampu menyingkat
waktu makan dengan memilih makan yang praktis, beliau bisa memanfaat perbedaan waktu
makan roti kering dengan roti yang diberi air , untuk membaca 50 ayat Al Quran.
Abu Al Barakat, kakek Ibnu Taimiyah, jika ia masuk kamar mandi atau WC , ia menyuruh
saudaranya untuk membacakan sebuah buku dengan suara keras agar dia bisa
mendengarnya.
Untuk saat ini, apa yang dikerjakan oleh para ulama tersebut bisa kita tiru dengan sarana
yang lebih mudah, seperti tape, komputer, bahkan USB/Mp3 jauh lebih praktis untuk bisa
mendengar ceramah ataupun bacaan Al Quran sambil berjalan.
4. Memilih waktu-waktu yang mempunyai keutamaan .
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di dalam ajaran Islam terdapat waktu-waktu
tertentu yang mempunyai keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki oleh waktu-waktu
lainnya , seperti :
a. Keutamaan bulan Ramadlan, di dalamnya terdapat 10 malam terakhir yang di dalamnya
ada satu malam, yaitu malam lailatul qadr yang mempunyai kadar ibadah 1000 bulan pada
malam-malam lainnya.
b. Keutamaan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah, puncaknya ada pada tanggal 10
Dzulhijjah.
c. Hari Jumat, merupakan sebaik-bak hari dalam seminggu, di dalamnya banyak
keutamaan, yang jika seorang muslim mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
niscaya akan mendapatkan pahala yang sangat banyak sekali. Di dalamnya ada satu jam
yang jika seorang muslim berdoa, niscaya Allah akan mengabulkannya.
d. Waktu sahur, tepatnya pada sepertiga terakhir malam hari.
Allah SWT turun ke langit dunia setiap sepertiga malam terakhir, dan berkata:
Barangsiapa yang berdoa kepadaKu, maka akan Aku kabulkan, barangsiapa yang
meminta kepadaKu, maka akan Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampunan
kepadaKu, maka akan Aku ampuni."
10

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


5. Membagi waktunya dalam berbagai kegiatan
Sebagai seorang muslim, seyogyanya kita tidak hanya beramal dan bekerja pada satu
bidang saja, akan tetapi hendaknya membagi waktu-waktunya untuk mengerjakan
kewajibannya terhadap Allah swt dengan beribadat kepada-Nya, juga kewajibannya
terhadap orang tua, saudara , anak dan istri, tetangga dan masyarakat sekitarnya.
Dalam suatu hadits, Rosulullah saw pernah bersabda :
Sesungguhnya pada Rabb-mu ada hak yang harus anda tunaikan, dan pada dirimu ada
hak yang harus anda tunaikan, dan pada diri keluargamu ada hak yang harus anda
tunaikan, dan pada orang yang datang kepadamu ada hak yang harus anda tunaikan ,maka
berilah setiap bagian akan haknya" (HR Bukhari dan Muslim)
6. Ambillah waktu istirahat untuk mengumpulkan tenaga
Waktu istirahat mutlak diperlukan oleh semua makhluk yang hidup di dunia ini,
bahkan benda matipun memerlukan waktu istirahat, seperti hal-nya mesin-mesin pembantu
manusia, seperti mesin cuci, kipas angin, computer, radio, tape, mobil dan lain-lainnya.
Istirahat bukan berarti berhenti kerja atau menganggur, akan tetapi berhenti untuk
mengumpulkan kekuatan, mengisi bensin untuk meneruskan perjuangan, mengasah kapak
agar lebih tajam atau mengambil strategis supaya pekerjaan yang dihadapinya bisa
diselesaikan dengan lebih cepat dan baik.
Berkata Ali r.a : Hiburlah hati anda sesaat, karena hati ini jika telah capai , tidak bisa
memandang sesuatu dengan baik.
7. Mengerjakan pekerjaan pada waktunya
Sebenarnya yang penting dalam kerja dan beramal bukanlah bekerja sebanyakbanyaknya, akan tetapi harus dilihat juga waktu dan tempatnya.
Khalifah Abu Bakar As- Siddiq pernah berwasiat kepada Umar bin Khattab ketika
mengangkatnya sebagai khalifah pengganti : Ketahuilah bahwa Allah telah menentukan
suatu amalan siang yang apabila dikerjakan waktu malam,maka tidaklah akan diterimanya,
dan menentukan amalan malam, yang jika dikerjakan pada waktu siang tidaklah akan
diterimanya. "
Oleh karena itu, kita dapatkan Allah telah menentukan banyak ibadat pada waktuwaktu tertentu, tidak boleh dimajukan maupun dimundurkan, seperti waktu sholat, puasa,
zakat , haji dan lain-lainnya.
Dalam hal ini seorang ulama yang hidup pada abad 8 H, Ibnu Rajab Al hambali ( w :
795 ) telah mengarang sebuah buku yang menerangkan tentang amalan-amalan
berdasarkan urutan waktunya dan diberi nama : Lathoif Al Maarif fima li-Mawasim al Am
min al Wadhaif (Pengetahuan tentang amalan- amalan pada setiap musim) .

11

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


8. Memilih amalan dan kegiatan yang bermanfaat bagi orang banyak .
Ajaran Islam diturunkan untuk membawa kemaslahatan dan manfaat bagi manusia.
Oleh karenanya , sebagai insan muslim, hendaknya selalu memilih kegiatan dan amalan yang
manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak. Para ulama Islam telah menyinggung
permasalahan ini secara tegas dan gamblang. Mereka menyatakan bahwa amalan yang
bermanfaat bagi orang banyak jauh lebih utama dibanding dengan amalan yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri.
Allah berfirman :
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah
mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami
kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh) ( Qs Yasin : 12 )
9. Menggunakan Waktu Yang Tersedia Untuk Menyelesaikan Sebuah Program .
Banyak orang yang gagal dalam menempuh cita-citanya hanya karena terjebak
dalam empat kata : Saya tidak mempunyai waktu . Sebaliknya, banyak orang yang sukses
dalam bidang tertentu hanya karena dia mampu menyediakan waktu dan komitmen di
dalamnya untuk menggapai cita-citanya.
Jika kita menyediakan waktu satu jam saja setiap hari untuk menjalankan suatu
program, berarti kita telah mampu mengumpulkan waktu selama 365 jam setahun, atau
sama dengan 45 hari bekerja secara sungguh dan terus menerus selama 8 jam sehari. Ini
sama dengan juga menambahkan satu bulan setengah kehidupan produktif dalam hidup kita
setiap tahun. Walaupun begitu, tidak banyak yang mampu mengerjakannya, kecuali orangorang yang mempunyai tekad dan semangat yang kuat.
10. Jangan menangguhkan kesempatan di depan anda sampai hari esok
Kalau kita punyai rencana untuk melakukan sesuatu kerjaan, lakukan saat ini juga,
jangan menunda-nunda pekerjaan sampai esok hari, karena kita tidak tahu apa yang terjadi
pada hari besok.
11. Berkonsentrasi Pada Hasil.
Ary Ginanjar dalam bukunya : ESQ, telah membagi orang-orang yang sibuk menjalankan
aktivitasnya menjadi tiga kelompok :
a. Kelompok Pertama adalah kelompok sibuk pengisi waktu
Kelompok ini sibuk melakukan kegiatan sepele yang memboroskan waktu tetapi tidak
penting. Kegiatan ini biasanya tidak memiliki tujuan jangka panjang. Mereka tidak tahu
kemana akan melangkah , dalam pikiran mereka mereka merasa sudah mencapai tujuan
hidup, namun ibarat orang yang berjalan di tempat, mereka tidak ke mana-mana. Kelompok
ini nampaknya selalu sibuk, namun pada hakekatnya mereka tidak produktif sama sekali.

12

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


b. Kelompok Kedua adalah Kelompok Pertengahan
Kelompok ini adalah kelompok yang melawan gelombang lautan. Pekerjaan mereka
terus-menerus hanya mengatasi krisis dari hari kehari . Pekerjaan ini biasanya lebih mudah,
karena masalahnya sudah jelas di depan mata, tidak memerlukan visi. Lama kelamaan
mereka akhirnya akan terperosok juga pada rutinitas pekerjaan yang kurang penting ,tetapi
mendesak. Kelompok ini tidak cepat maju, karena tidak memiliki visi dan inisiatif. Mereka
menjadi korban lingkungannya sendiri. Umumnya mereka mengeluh dengan hasil yang
minim, padahal sudah bekerja keras.
c. Kelompok Ketiga adalah kelompok pencapai tujuan.
Adalah kelompok yang memiliki tujuan hidup yang jelas.Setiap langkah yang diambil
adalah pengejawantahan dari visinya. Kelompok ini selalu merencanakan langkah-langkah
yang dibuatnya secara sistimatis. Target jangka panjangnya telah dipecah-pecah menjadi
tujuan-tujuan jangka pendek, yang bisa dicapai secara realistis, dalam jangka waktu
tertentu. Kelompok ini mampu menentukan skala prioritas berdasarkan visi, prinsip, dan
suara hati yang bijaksana.

MATERI 5
AKHLAK MULIA
Tujuan
Menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan akhlak mulia muslimah, manfaat dan
urgensinya.
Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media
Isi Materi
Dilihat dari ruang lingkupnya, akhlak Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak
terhadap Khaliq (Allah Swt.) dan akhlak terhadap makhluk (ciptaan Allah). Akhlak
terhadap makhluk masih dirinci lagi menjadi beberapa macam, seperti akhlak terhadap
sesama manusia, akhlak terhadap makhluk hidup selain manusia (seperti tumbuhan dan
binatang), serta akhlak terhadap benda mati.
1. Akhlak terhadap diri sendiri
Di antara bentuk akhlak mulia ini adalah memelihara kesucian diri baik lahir maupun
batin. Orang yang dapat memelihara dirinya dengan baik akan selalu berupaya untuk
berpenampilan sebaik-baiknya di hadapan Allah, khususnya,dan di hadapan manusia pada
umumnya dengan memperhatikan bagaimana tingkah lakunya, bagaimana penampilan
fisiknya, dan bagaimana pakaian yang dipakainya. Pemeliharaan kesucian diri seseorang
tidak hanya terbatas pada hal yang bersifat fisik (lahir) tetapi juga pemeliharaan yang
bersifat nonfisik (batin).

13

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Yang pertama harus diperhatikan dalam hal pemeliharaan nonfisik adalah
membekali akal dengan berbagai ilmu yang mendukungnya untuk dapat melakukan
berbagai aktivitas dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Berbagai upaya yang mendukung
ke arah pembekalan akal harus ditempuh, misalnya melalui pendidikan yang dimulai dari
lingkungan rumah tangganya kemudian melalui pendidikan formal hinggamendapatkan
pengetahuan yang memadai untuk bekal hidupnya (QS. al-Zumar (39): 9). Setelah
penampilan fisiknya baik dan akalnya sudah dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan,
maka yang berikutnya harus diperhatikan adalah bagaimana menghiasi jiwanya dengan
berbagai tingkah laku yang mencerminkan akhlak mulia. Di sinilah seseorang dituntut untuk
berakhlak mulia di hadapan Allah dan Rasulullah, di hadapan orang tuanya, di tengahtengah masyarakatnya, bahkan untuk dirinya sendiri. Sabar juga wujud dari akhlak mulia
terhadap diri sendiri. Sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai
karena mengharap rido dari Allah Swt.
Imam al-Ghazali mengemukakan, sabar adalah suatu kondisi mental dalam
mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran agama. Dengan kata lain, sabar
ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu. Macam
atau tingkatan sabar menurut Nabi Muhammad Saw., seperti dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya, ada tiga tingkatan, yaitu: 1) sabar dalam menghadapi
musibah, 2) sabar dalam mematuhi perintah Allah, dan 3) sabar dalam menahan diri untuk
tidak melakukan maksiat. Yang pertama merupakan tingkatan sabar yang terendah dan yang
ketiga merupakan tingkatan sabar yang tertinggi. Bentuk lain dari akhlak mulia terhadap diri
sendiri adalah wara dan zuhud. Menurut al-Jarjani wara berarti menjauhkan hal-hal yang
syubhat (hal-hal yang belum jelas halal dan haramnya) karena khawatir akan jatuh ke dalam
hal-hal yang diharamkan. Wara termasuk akhlak yangsangat terpuji yang tidak semua orang
mampu memilikinya. Hanya orang-orang tertentu yang dapat melakukan wara ini. Dalam
kehidupan modern yang serba gemerlapan seperti sekarang ini hedonisme (sangat
berorientasi keduniaan) menjadi kecenderungan kebanyakan orang.
Manusia berlomba-lomba dengan kekayaan dan kehebatannya, meskipun semuanya
diperoleh dengan cara yang tidak halal dan tidak wajar. Tentu saja hal ini sangat
bertentangan dengan sifat wara yang menuntut seseorang harus hati-hati dalam mencari
harta dan membelanjakannya. Sedangkan zuhudberarti membatasi ambisi-ambisi duniawi,
syukur terhadap setiap anugerah, dan menghindari apa yang telah diharamkan oleh Allah
Swt.. Dengan demikian, zuhud tidak berarti membuang harta benda dan menolak apa yang
dibolehkan, tetapi zuhud berarti bahwa kita tidak boleh beranggapan bahwa apa saja yang
kita miliki, harta atau kekuasaan, adalah lebih aman dari pada apa yang adadi sisi Allah Swt.
Menurut al-Ghazali, esensi zuhud adalah menjauhkan diri dari kehidupan dunia dan
memalingkan diri daripadanya dengan penuh kepatuhankepada Allah Swt. Sikap zuhud
seperti ini akan muncul jika didasari dengan ilmu dan cahaya yang memancar dari kalbu
seseorang serta kelapangan dada dalam memandang dunia. Orang yang zuhud adalah orang
14

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


yang tidak menyintai dunia secara berlebihan. Orang yang zuhud juga bukan orang yang
meninggalkan dunia secara total dan ia menyintai dunia hanya ekedarnya, sebab ada yang
lebih berhak untuk dicintai, yakni Allah Swt. Ia menjadikan dunia sebagai sarana untuk
mendapatkan cinta dan rido dari Allah Swt. Bentuk akhlak mulia yang juga penting adalah
syajaah (berani). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berani diartikan mempunyai hati
yang mantap dan percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. Dengan
demikian, berani di sini adalah berani yang bernilai positif, bukan berani yang bernilai
negatif, seperti berani berbuat kesalahan atau berani yang tujuannya hanya untuk
pelampiasan nafsu belaka. Lawan dari sifat syajaahadalah jubun (pengecut atau penakut).
Orang yang berani (pemberani) adalah orang yang berani membela kebenaran dengan
resiko apa pun dan takut untuk berbuat yang tidak benar.
Sebaliknya orang yang takut (penakut) adalah orang takut membela kebenaran. Dari
hadits Nabi Saw. (HR. al-Bukhari dan Muslim) terlihat bahwa ukuran berani atau tidaknya
seseorang tidak bisa dilihat dari segi fisiknya, tetapi dari segi jiwanya. Orang yang memiliki
fisik yang kekar, seperti binaragawan, belum tentu dapat dimasukkan ke dalam sifat ini.
Banyak orang fisiknya kuat tidak memiliki sifat syajaah ini. Sebab keberanian tidak
ditentukan dari situ, tetapi dari kekuatan jiwanya yang selalu menggerakkan untuk berbuat
baik, meskipun harus menghadapi kekuatan-kekuatan di luar. Di antara wujud sikap berani
di antaranya adalah: 1) berani dalam menghadapi musuh dalam peperangan di jalan Allah
(jihad fi sabilillah); 2) berani untuk menegakkan kebenaran, meskipun berbahaya; dan 3)
berani untuk mengendalikan hawa nafsu. Masih banyak bentuk akhlak mulia yang lain yang
harus dilakukan oleh seseorang yang tidak dapat diuraikan satu persatu. Di antara bentukbentuknya yang lain adalah 1) istiqamah (konsisten), 2) amanah (terpercaya), 3) shiddiq
(jujur), 4) menepati janji, 5) adil, 6) tawadlu (rendah hati), 7) malu (berbuat jelek), 8)
pemaaf, 9) berhati lembut, 10) setia, 11) kerja keras, 12) tekun, 13) ulet, 14) teliti, 15)
disiplin, 16) berinisiatif, 17) percara diri, dan 18) berpikir positif.
2. Akhlak dalam lingkungan keluarga
Di samping harus berakhlak mulia terhadap dirinya, setiap Muslim harus berakhlak
mulia dalam lingkungan keluarganya. Pembinaan akhlak mulia dalam lingkungan keluarga
meliputi hubungan seseorang dengan orang tuanya, termasuk dengan guru-gurunya,
hubungannya dengan orang yang lebih tua atau dengan yang lebih muda, hubungan
dengan teman sebayanya, denganlawan jenisnya, dan dengan suami atau isterinya serta
dengan anak-anaknya. Menjalin hubungan dengan orang tua atau guru memiliki kedudukan
yang sangat istimewa dalam pembinaan akhlak mulia di lingkungankeluarga. Guru juga bisa
dikategorikan sebagai orang tua kita. Orang tua nomor satu adalah orang tua yang
melahirkan kita dan orang tua kedua adalah orang tua yang memberikan kepandaian
kepada kita. Islam menetapkan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua (birr alwalidain) adalah wajib dan merupakan amalan utama (QS. al-Isra (17): 23-24 dan HR. alBukhari dan Muslim). Berakhlak mulia dengan kepada orang tua bisa dilakukan di antaranya
15

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


dengan 1) mengikuti keinginan dan saran kedua orang tua dalam berbagai aspek kehidupan;
2) menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih dan
kasih sayang atas jasa-jasa keduanya; 3) membantu kedua orang tua secara fisik dan
material;4) mendoakan kedua orang tua agar selalu mendapatkan ampunan, rahmat, dan
karunia dari Allah (QS. al-Isra (17): 24); dan 5) jika kedua orang tua telah meninggal, maka
yang harus dilakukan adalah mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya, melunasihutanghutangnya, melaksanakan wasiatnya, meneruskan silaturrahim yang dibina orang tua di
waktu hidupnya, memuliakan sahabat-sahabatnya, dan mendoakannya. Jadi, kita wajib
berbuat baik kepada kedua orang tua kita (birr al-walidain) dan jangan sekali-kali kita
durhaka kepada keduanya.
Hal yang hampir sama juga harus kita lakukan terhadap guru-guru kita. Untuk
menjalin hubungan dengan orang-orang yang lebih tua, yang kita lakukan tidak jauh
berbeda dengan apa yang kita lakukan terhadap kedua orang tua dan guru, selama orang
yang lebih tua itu patut untuk diperlakukan seperti itu. Jika mereka adalah saudara kita,
maka kita harus memberikan penghormatan yang sebaik-baiknya, apalagi jika mereka
adalah saudara dari bapak atau ibu kita. Ketika kedua orang tua kita sudah meninggal,
mereka dapat mengganti kedudukan kedua orang tua kita. Jika mereka itu bukan saudara
kita, maka kita tetap harus menghormatinya, selama mereka layak untuk dihormati. Sedang
dengan orang-orang yang lebih muda, jika mereka saudara kita, kita harus memberikan
kasih sayang kita yang sepenuhnya dengan ikut merawat mereka, membimbing, mendidik,
dan membantu mereka jika mereka membutuhkan bantuan kita. Jika mereka bukan
saudarakita, kita tetap harus menyayangi mereka dengan menunjukkan kasih sayang kita
kepada mereka, jangan sekali-kali kita menyakiti mereka dan melakukan sesuatu yang
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka, baik dari segifisik maupun mental
atau kejiwaan mereka.
Dalam berhubungan dengan teman-teman sebaya kita harus dapat bergaul dengan
sebaik-baiknya. Mereka ini adalah orang-orang yang sehari-harinya bergaul dengan kita dan
menemani kita baik di kala suka maupun di kala duka. Yang dapat kita lakukan misalnya
adalah saling memberi salam setiapbertemu dan berpisah dengan mereka dan dilanjutkan
saling berjabat tangan, kecuali jika mereka itu lawan jenis kita, saling menyambung tali
silaturrahim dengan mereka, saling memahami kelebihan dan kekurangan serta kekuatan
dan kelemahan masing-masing, sehingga segala macam bentuk kesalahfahaman dapat
dihindari, saling tolong-menolong, bersikap rendah hati dan tidak boleh bersikap sombong
kepada mereka, saling mengasihi dengan mereka, memberi perhatian terhadap keadaan
mereka, selalu membantu keperluan mereka, apalagi jika mereka meminta kita untuk
membantu, ikut menjaga mereka dari gangguan orang lain, saling memberi nasihat dengan
kebaikan dan kesabaran, mendamaikan mereka bila berselisih, dan saling mendoakan
dengan kebaikan. Terkait dengan pembinaan akhlak mulia terhadap orang-orang yang
menjadi lawan jenis kita,
16

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Islam memberikan aturan yang khusus yang harus kita pegangi dalam rangka bergaul
dengan mereka. Di antara ketentuan itu adalah 1) Tidak melakukan khalwat,yaitu berduaduaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak mempunyai hubungan
suami isteri dan tidak pula mahramtanpa ada orang ketiga; 2) tidak melakukan jabat
tangan, kecuali terhadap suami atau istrinya, atau terhadap mahramnya; 3) mengurangi
pandangan mata, kecuali yang memang benar-benar perlu; 4) tidak boleh menampakkan
auratdi hadapan lawan jenisnya dan juga tidak boleh saling melihat aurat satu sama lain;
dan 5) tidak melakukan hal-hal yang menjurus kepada perzinaan, seperti bergandengan
tangan, berciuman, berpelukan, dan yang sejenisnya. Hubungan antar lawan jenis ini
menjadi berubah ketentuannya ketika keduanya sudah menjalin hubungan pernikahan
(sudah menjadi suami-istri). Hubungan antara keduanya yang semula haram menjadi halal,
bahkan bisa bernilai ibadah. Keduanya menjadi satu kesatuan dalam keluarga yang
bersama-sama bertanggung jawab membawa keutuhan keluarga, termasuk anak-anak
mereka. Kewajiban keduanya selaku orang tua terhadap anaknya, di samping memberikan
kasih sayang kepadanya, juga harus melindunginya, merawatnya , dan mendidiknya hingga
menjadi manusia dewasa yang utuh kepribadiannya dan siap membina rumah tangga.
3. Akhlak di tengah-tengah masyarakat
Yang dimaksud dengan pembinaan akhlak mulia di tengah masyarakat di sini adalah
menjalin hubungan baik yang tidak terfokus hanya pada pergaulan antar manusia secara
individual, tetapi lebih terfokus pada perilaku kita dalam kondisi yang berbeda-beda,
seperti bagaimana bersikap sopan ketika kita sedang bepergian, ketika
dalam
berkendaraan, ketika bertamu dan menerima tamu, ketika bertetangga, ketika makan dan
minum, ketika berpakaian, serta ketika berhias. Salah satu sikap penting yang harus
ditanamkan dalam diri setiap muslim adalah sikap menghormati dan menghargai orang lain.
Orang lain bisa diartikan sebagai orang yang selain dirinya, baik keluarganyamaupun di luar
keluarganya.
Orang lain juga bisa diartikan orang yang bukan termasuk dalam keluarganya, bisa
temannya, tetangganya, atau orang yang selain keduanya. Dalam konteks beragama, orang
lain bisa juga diartikan orang yang tidak seiman dengan kita, atau orang yang tidak memeluk
agama Islam. Terhadap orang lain yang seiman (sesama muslim), kita harus membina tali
silaturrahim dan memenuhi hak-haknya seperti yang dijelaskan dalam hadits Nabi Saw.
Dalam salah satu haditsnya, Nabi Saw. menyebutkan adanya lima hak seorang
Muslim terhadap Muslim lainnya, yaitu 1) apabila bertemu, berilah salam kepadanya, 2)
mengunjunginya, apabila ia (Muslim lain) sedang sakit, 3) mengantarkan jenazahnya,
apabila ia meninggal dunia, 4) memenuhiundangannya, apabila ia mengundang, dan 5)
mendoakannya, apabila ia bersin (HR. al-Bukhari dan Muslim). Terhadap suami atau istri dan
anak-anak kita, kita harus saling menjalin hubungan kasih sayang demi ketentraman
keluarga kita. Terhadap tetangga, kita harus selalu berbuat baik. Jangan sampai kita
17

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


menyakiti tetangga kita (HR. al-Bukhari). Terhadap tamu, kita harus memuliakan dan
menghormatinya. Nabi memerintahkan kepada kita agar selalu memuliakan tamu (HR. alBukhari dan Muslim), dan segera menyambut kedatangannya serta mengantarkan
kepergiannya. Terhadap orang alim (ulama) dan cendekiawan, kita harus menghormati
keluasan ilmunya dan berusaha untuk selalu bergaul dan mendekatinya. Terhadap para
pemimpin, kita harus menaati mereka selama tidak menyimpang dari aturan agama.
Menaati pemimpin yang benar berarti menaati Allah Swt. (HR. al-Bukhari dan Muslim). Jika
mampu kita harus memberikan saran dan nasehat yang baik kepada mereka demi kemajuan
yang dipimpinnya.
Adapun terhadap orang-orang yang lemah, seperti fakir miskin dan anak yatim, kita
harus berbuat baik dengan menyantuni mereka, memberikan makanan dan pakaian kepada
mereka, dan melindungi mereka dari gangguan yang membahayakan mereka. Jangan sekalikali kita berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim dan menghardik orang yang mintaminta (QS. al-Dluha (93): 9-10). Terhadap mereka yang tidak seiman, Islam
memberikanbeberapa batasan khusus seperti tidak boleh mengadakan hubungan
perkawinan dengan mereka, tidak memberi salam kepada mereka, dan tidak meniru caracara mereka.
Ukuran hubungan dengan mereka yang tidak seiman adalah selama tidakmasuk pada
ranah aqidah dan syariah. Di luar kedua hal ini, Islam tidak melarang kita berhubungan
dengan mereka. Terhadap mereka yang mengancam agama kita, kita harus berbuat tegas
(QS. al-Mumtahanah (60): 9). Dan jika mereka berkhianat kitapun harus memerangi mereka
(QS. al-Anfal (8): 56-57). Itulah beberapa cara dalam rangka membina akhlak mulia di
tengah-tengah masyarakat secara umum. Secara khusus bentuk-bentuk akhlak mulia di
masyarakat ini dapat dilakukan dengan cara 1) menyayangi yang lemah; 2) menyayangi
anak yatim; 3) suka menolong; 4) bersijap pemurah dan dermawan; 5) melakukan amar
maruf nahi munkar (menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yangmunkar); 6)
menaati ulama dan ulil amri; 7) bersikap toleran; dan 8) sopan dalam bepergian, dalam
berkendaraan, dalam bertamu dan menerima tamu, dalam bertetangga, dalam makan dan
minum, dan dalam berpakaian.

MATERI 6
SENI MENJAGA LISAN

Tujuan
Mengetahui dan memahami segala hal yang berkaitan dengan menjaga lisan dan
dampak positif yang ditimbulkannya.
18

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013

Metode Penyampaian
Diskusi lepas , seminar dan propaganda media
Isi Materi

Setiap perkataan yang keluar dari mulut kita adalah sebuah perkara yang besar,
berapa banyak dari perkataan buruk seseorang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah
azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya ke dalam jurang neraka. Berhati-hatilah dari
terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Taala berfirman:
Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau
mengadakan perdamaian diantara manusia . (An nisa:114)
Ingatlah bahwa di sampingmu ada malaikat yang senantiasa mengamati dan mencatat
perkataanmu.
Seorang duduk di sebelah kanan,dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun
yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:1718).
Dibawah ini 13 nasihat tentang adab-adab (sopan-santun dalam kacamata syariat)
bagi seorang muslim dalam upaya menjaga kata-kata lisannya.
1. Bacalah Al quran karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid
keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai
kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat
nanti.
Dari abdullah bin umar radiyallohu anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam, beliau bersabda:
dikatakan pada orang yang senang membaca alquran: bacalah dengan tartil
sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena
sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca. (HR.abu
daud dan attirmidzi)
2. Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau
dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
Dari Abu hurairah radiallahu anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda: Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia
menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan. (HR.Muslim dan Abu Dawud)
3. Jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak
ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

19

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Dari aisyah radiyallohu anha, ada seorang wanita yang mengatakan: wahai
Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang
sebenarnya tidak diberikannya. , berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam : orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang
yang memakai dua pakaian kedustaan. (muttafaq alaihi)
4. Sesungguhnya dzikrullah (mengingat Allah) memberikan pengaruh yang kuat
didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan
masyarakatnya. Maka bersemangatlah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah
taala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah taala memuji hamba-hambanya yang
mukhlis dalam firman-Nya:
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring (Ali imran:191).
5. Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri
sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini
merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,
dimana Beliau bersabda:
sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh
majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok
fasih dengan ucapannya dan merasa taajjub terhadap ucapannya.
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsalabah Al-Khusyani
radhiallahu anhu)
6. Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.
Jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu,
dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri
dengannya. Bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan
yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia
berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam. (muttafaq alaihi
dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
7. Jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau
membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik
dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah
bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syiar kepribadianmu.
8. Berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,
seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan
berbicara. Allah Taala berfirman:
20

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. (QS.Al-Hujurat:11)
9. Jika engkau mendengarkan bacaan Alquran, maka berhentilah dari berbicara,
apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan
juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
Artinya: dan apabila dibacakan Alquran,maka dengarkanlah dengan baik dan
perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat. Qs.al araf :204
10. Bertakwalah kepada Allah,bersihkanlah majelismu (dimana engkau berkumpul)
dari ghibah (gossip) dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah azza wajalla
perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. Bersemangatlah engkau untuk
menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam
rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan.
Didalam hadits Muadz radhiallahu anhu tatkala beliau bertanya kepada Nabi
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang
kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
engkau telah keliru wahai Muadz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas
wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)
11. Berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis (pertemuan/
perkumpulan) yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralahsemoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan
dan keberuntungan.
12. Jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian
saudara/imu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah azza wajalla
dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan
kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah azza wajalla berfirman:
Artinya: (yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau
dalam keadaan berbaring (QS..ali imran :191)
13. Jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu
mengucapkan:
Maha Suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada
Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu,
dan aku bertaubat kepada-Mu

21

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


MATERI 7
ADAB PERGAULAN IKHWAN-AKHWAT

Tujuan
:
1. Memahami tata cara bergaul yang disyariatkan Islam
2. Mengetahui bahaya pergaulan yang tidak dipayungi oleh hukum Islam
3. Memiliki semangat untuk merealisasikan adab pergaulan dalam Islam di
kehidupannya sehari-hari
Metode : ceramah, diskusi, pemaparan masalah akibat pergaulan yanG tidak syari
Isi Materi

1. Menjaga Pandangan
Katakan kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.(QS.An Nur : 30).
Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang
biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ayah mereka,
atau ayah suami mereka,atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita islam atau budak-budak
yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.(QS.An Nur : 31).
2. Menutup aurat secara sempurna
Hai nabi, katakan kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-istri orangorang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, hingga mereka tidak diganggu. Dan
Allah Maha Pengampun lahi Maha Penyanyang.(QS.Al Ahzab:59).
Dari Abu Said Radiallahuanhu, bahwasanya Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam
bersabda: seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu pula seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan
22

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh
bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut."(HR.Muslim dikutip Imam
Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin).
3. Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara di hadapan laki-laki
bukan mahram
Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita lain, jika kamu bertakwa, maka
janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.(QS.Al Ahzab:32).
4. Dilarang Bagi Wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari
Dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu, ia berkata : Rasulullah Sallahu Alaihi WA salam
bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir
untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama muhrimnya(HR.
Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin).
Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-fatwa Kontemporer jilid 2 halaman 542 mengemukakan :
Kaum muslimin memperbolehkan wanita sekarang keluar rumah untuk belajar di sekolah,
di kampus, pergi ke pasar dan bekerja di luar rumah sebagai guru, dokter, bidan, dan
pekerjaan lainnya asalkan memenuhi syarat dan mematuhi pedoman-pedoman syariah
(Menutup aurat, menjaga pandangan, dan lain-lain).
5. Dilarang berkhalwat (berdua-duaan antara pria dan wanita di tempat yang sepi)
Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Janganlah sekali-kali salah
seorang diantara kalin bersuyi-sunyi dengan perempuan lainnya kecuali disertai
muhrimnya. (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus
Shalihin).
6. Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan juga sebaliknya
Dari Ibnu Abbas RA. Ia berkata : Rasulullah melaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai
kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki (HR.
Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin).
7. Islam menganjurkan menikah dalam usia muda bagi yang mampu dan shaum bagi yang
tidak mampu
Wahai sekalin pemuda, barang siapa diantara kamu yang mampu nikah, maka nikahlah,
sesungguhnya nikah itu bagimu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan,

23

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


naka jika kamu belum sanggup berpuasalah, sesunggunya puasa itu sebagai
perisai(HR.Muttafaaqun Alaihi).

MATERI 8
JILBAB MUSLIMAH (HIJAB)

Tujuan materi
:
1. Memahami perintah menutup aurat
2. Mengetahui penggunaan jilbab yang syari
Metode
: ceramah, talkshow dengan narasumber muslimah mengenai
pengalaman menggunakan jilbab dan jilbab syari
Isi Materi
:
Dan janganlah menampakan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka atau putra-putra suami
mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita
(Q.S. An-Nur : 31)
Ayat di atas memerintahkan seorang wanita hanya menampakan perhiasannya
(bagian badan tempat perhiasan berada), kepada :
a. Anak kandung laki-laki
b. Suami
c. Bapak, Kakek
d. Mertua laki-laki, kakek suami
e. Anak tiri laki-laki
f. Saudara kandung laki-laki
g. Anak saudara kandung (keponakan)
h. Saudara laki-laki karena susuan
i. Wanita muslimah
j. Hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan
k. Pelayan yang tidak memiliki keinginan pada perempuan
l. Anak kecil yang belum mengerti aurat perempuan

24

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Jilbab
Jilbab adalah pakaian yang menutup tubuh sejak dari kepala sampai ke kaki. Jilbab
mempunyai syarat tertentu, yaitu :
a. Menutup seluruh badan selain muka dan dua telapak tangan
b. Kain yang tebal dan tidak tembus pandang
Diriwayatkan beberapa orang Bani Tamim dating ke rumah Aisyah Radhiyallahu
Anha, berpakaian tipis semuanya. Maka Aisyah berkata pada mereka, Jika kamu
wanita mukmin, tidak begini caranya wanita-wanita mukmin berbusana. Jika
kamu bukan wanita mukmin, kalian boleh puas dengan busana yang kalian pakai
itu.
c. Lapang dan tidak sempit. Karena pakaian yang sempit dapat memperlihatkan
bentuk tubuh seluruhnya atau sebagian.
d. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
e. Tidak menyerupai pakaian orang kafir.
Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
termasuk mereka. (HR Hakim dan Thabrani)
f. Pakaian yang tidak mencolok.
Tabarruj
Tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakan hal-hal yang seharusnya
ditutupi di hadapan laki-laki yang bukan muhrimnya. Tabbaruj ini juga memliki tiga
pengertian :
a. Menampakan keelokan wajah dan bagian-bagian tubuh
b. Memamerkan pakaian dan perhiasan yang indah
c. Memamerkan diri dan jalan belenggak-lenggok
Hukum tabarruj adalah haram.
Ikhtilath
Ikhtilath ialah :
a. Berkumpulnya seorang lelaki dengan perempuan yang bukan muhrimnya.
b. Berkumpulnya beberapa orang perempuan dengan beberapa orang laki-laki pada
suatu tempat yang memungkinkan keduanya untuk saling bertemu pandang,
atau dengan menggunakan bahasa isyarat atau bercakap-cakap secara langsung.
c. Keberadaan seorang laki-laki dengan seorang perempuan di tempat yang sunyi
dan tidak ada hubungan muhrim.
Hukum ikhtilath adalah haram. Hal ini merupakan faktor pendorong utama untuk
berbuat tindakan zina, membuka peluang bagi syetan.
25

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Tiada bersepi-sepian (berada di tempat sunyi) seorang lelaki dengan seorang
perempuan, melainkan syetan merupakan orang ketiga di antara mereka
(HR.Ahmad, Tirmidzi)

MATERI 8
URGENSI TARBIYAH BAGI MUSLIMAH

Tujuan materi :
1. Mengetahui urgensi tarbiyah bagi muslimah
2. Peserta aktif mengikuti proses tarbiyah di universitas masing-masing
Metode
: ceramah
Isi Materi
:
Kegiatan tarbiyah merupakan proses yang bertujuan membawa individu menuju
usaha-usaha perbaikan diri dan umat untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Para
akhwat muslimah harus dipersiapkan segala peran kebaikannya dalam sebuah
proses tarbiyah.
Beberapa urgensi mengapa kegiatan tarbiyah bagi akhwat muslimah di era sekarang
ini diperlukan.
1. Penanaman dan Penjagaan Iman Menghajatkan Kerja yang Serius
Dalam keseharian kita saat ini, banyak faktor yang dapat mengurangi
keimanan, baik dari jenis kegiatan yang ada, arus informasi, hingga pola hidup
tertentu yang jauh dari nilai keimanan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah proses
penanaman keimanan yang konsisten dan berkesinambungan. Tarbiyah
menawarkan program yang membuat individu berada dalam suasana
kesungguhan melakukan penjagaan diri, merasakan pendekatan secara personal,
mendapatkan perhatian, pengarahan, optimalisasi potensi diri, proses evaluasi
dan adanya hasil capaian. Kegiatan tarbiyah membuat sesorang berada dalam
suasana keterjagaan, saling memberikan pengaruh positif, dan menguatkan
dalam berbagai potensi kebaikan.
2. Amal Islami Menuntut Kerja Sama Antarpersonel Daiyah
Kewajiban individu seperti ibadah shalat dan kewajiban amal islami yang
bersama-sama menjadi lebih kondusif apabila disertai kebersamaan. Banyak halhal kemungkaran yang tidak mungkin dicegah dan diselesaikan secara individual.
26

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Oleh karena itu amal islami memrlukan tolong menolong dalam aplikasinya.
Untuk bisa membentuk kebersamaan dalam proses tolong menolong dalam
kebaikan ini diperlukan tarbiyah. Di zaman rasulullah, tarbiyah dengan para
sahabat membuat mereka menjadi satu kekuatan yang solid untuk menunaikan
ketaatan. Tarbiyah bagi akhwat membentuk kebersamaan, saling membantu,
dan menguatkan dalam kebaikan dan takwa.
3. Penyiapan Akhwat Muslimah adalah Darurat dan Bagian Tuntutan Zaman
Saat ini banyak kehidupan perempaun Islam yang diarahkan dengan
pemikiran- pemikiran yang menjauh dari Islam, seperti pemikiran liberal yang
mengatasnamakan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Selain itu, banyak
kaum perempuan dijadikan korban eksploitasi, seperti menjadi bahan iklan,
promosi, dan ikon pariwisata. Hal ini menjadikan posisi perempuan sebagai
hiasan dan promosi, bukan pelaku pembangunan yang aktif berkonribusi. Oleh
karena itu, melalui program tarbiyah, para akhwat disiapkan untuk melakukan
pembelaan terhadap kemurnian ajaran syariat Islam. Akhwat dipersiapkan untuk
menjadi pelaku dakwah dan pelaku pembangunan di segala bidang yang dapat
memberikan perbaikan di masyarakat.
4. Mempersiapkan Generasi Masa Mendatang yang Saleh Mengharuskan Para Ibu
yang Salehah
Untuk melahirakan generasi yang unggul dan berkualitas diperlukan sosok
ibu yang berkualitas pula. Ibu inilah yang akan melakukan pewarisan nilai-nilai
kebaikan kepada anak-anaknya. Jika kesadaran pewarisan nilai dimiliki oleh para
ibu salehah, ia akan memantau perkembangan anak sehingga mampu
mengawasi perkembangan anak-anaknya, mendidik generasi dengan baik bagi
masa depan. Para ibu ini tidak akan menjadi salehah secara tiba-tiba. Peran
tarbiyah disini untuk mempersiapkan para ibu memahami kewajiban dan
tanggungjawabnya terhadap masa depan bangasa, lewat pendidikan generasi.
Tarbiyah memberikan bekal ilmu dan keterampilan untuk bisa menjadi pendidik
generasi yang berkualitas.

5. Akhwat Muslimah adalah Unsur Pokok bagi Pembangunan Masyarakat yang


Sehat
Laki-laki dan perempuan adalah unsur untuk melakukan pembangunan di
masyarakat. Melalui tarbiyah, muslimah dipersipakan menjadi pelaku perbaikan
masyarakat. Mereka adalah pelaku aktif sebagai subjek pembangunan. Islam
menyediakan proses tarbiyah yang membuat mereka menjadi dimuliakan dengan
peran yang signifikan untuk melakukan perbaikan.
27

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


6. Fitrah Perempuan Harus Diberdayakan untuk Menjadi Salah Satu Fondasi
Kehidupan
Atas bentukan sosial, banyak perempuan yang merasa lebih rendah
dibandingkan dengan kaum laki-laki. Ada unsur pemalu, perasa,ditambah dengan
sejumlah patokan nilai dan persepsi kultular masyarakat yang tidak menghendaki
perempuan menjadi pelaku aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, yang
membuat para akhwat lebih cenderung mengalah. Perempuan lebih dominan
dalam hal kelembutan, kehalusan, dan perasaan. Selain itu, memiliki intuisi lebih
tajam dan kemampuan ingatan yang lebih kuat. Dengan karakter tersebut,
muslimah perlu mendapat perhatian spesifik dalam proses tarbiyah. Muslimah
diarahkan menjadi menjadi subjek yang mandiri, kesadaran aktif, dan potensi
untuk melakukan perbaikan diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

MATERI 9
TUJUAN TARBIYAH MUSLIMAH

Tujuan materi :
1. Mengetahui tujuan tarbiyah
2. Adanya pencapaian target dalam berbagai sarana tarbiyah bagi muslimah di fakultas
masing-masing.
Metode
: ceramah
Materi
:

Tarbiyah bagi para akhwat muslimah memiliki tujuan utama. Perempuan harus
mendapatkan hak untuk dididik dan dibina dalam Islam. Untuk memaksimalkan potensi
perempuan, diperlukan proses pembinaan yang bertahap dan terus-menerus. Tujuan
tertinggi proses tarbiyah adalah membentuk manusia yang baik sebagaiman ungkapan AlQuran :
Sesungguhnya orang terbaik di antara kamu adalah yang paling bertakwa (Q.S. AlHujurat:13)
Sedangkan tujuan tarbiyah secara umum adalah menciptakan keadaan yang kondusif bagi
manusia untuk hidup di dunia secara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan
ridha dan pahala Allah swt.

28

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Bagi perempuan muslimah, tujuan tarbiyah dijabarkan dalam beberapa bagian penting,
yaitu :
1. Bagi Individu
Pada dasarnya tarbiyah ditujukan kepada diri pribadinya terlebih dahulu, sebelum
akhirnya nanti memberikan kontribusi bagi yang lain. Tujuan tarbiyah bagi pribadi
adalah:
a. Membentuk kepribadian muslim yang integral
Membentuk kepribadian sebagai muslimah seutuhnya yang memiliki ppotensi
yang optimal, baik segi spiritual, intelektual, moral, fisik, dan amal-amal islami,
yang dirangkum dalam 10 aspek kepribadian muslim :
- Akidah yang bersih
- Ibadah yang lurus
- Akhlak yang kokoh
- Mampu mencari penghasilan
- Wawasan yang luas
- Fisik yang kuat
- Mengendalikan hawa nafsu
- Teratur dalam urusan
- Mampu memanejemn waktu
- Bermanfaat bagi orang lain
b. Membentuk kepribadian dakwah
Tarbiyah menghantarkan perempuan muslimah untuk memiliki kepribadian
sebagai seseorang yang aktif mengajak masyarakat melakukan kebaikan dan
mencegah mereka dari keburukan.
c. Memberikan pelatihan aktivitas dan mendapat pengalaman
Melalui tarbiyah akhwat mendapatkan pelatihan amal yang memungkinkannya
memiliki penguasaan medan yang bagus, pengalaman yang luas dan matang
sehingga berbagai amanah bisa dikerjakan dengan optimal.
d. Mendapatkan keterampilan praktis
Perempuan muslimah juga dibekali dengan berbagai keterampilan teknis dan
praktis yang akan membantunya mengerjakan amanah dakwah secara tepat.
2. Bagi Keluarga
a. Mendapatkan suami muslim yang mendukung dakwah
Tarbiyah bagi perempuan muslimah diharapkan mengarahkan proses pernikahan
yang sesuai kaidah syariat dan kemaslahatan dakwah. Perempuan muslimah bisa
mendapatkan suami yang mendukung dakwah dan mengoptimalkan berbagai
potensi positif setelah menjalani kehidupan berumah tangga. Tanpa tarbiyah,
orientasi mendapatkan suami sering kali terjebak dalam hal-hal yang bersifat
materi dan keduniaan semata. Tarbiyah memahamkan dan menanamkan nilai
29

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


pentingnya membentuk keluarga, diawali dengan pemilihan calon suami yang
akan memberikan kontribusi optimal bagi dakwah Islam dan kejayaan muslim.
b. Membentuk keluarga yang dipenuhi bimbingan Islam
Tujuan tarbiyah mecakup pembentukan keluarga yang sakinah, mawadah, dan
rahmah, juga dipenuhi nilai-nilai Islam. Dengan tarbiyah, diharapkan perempuan
muslimah mengerti posisi, peran, dan tanggung jawabnya dalam rumah tangga.
Tarbiyah bagi muslimah diharapkan mampu memberikan motivasi yang kuat
untuk membuat suasana keluarga agar senantiasa berada dalam ruang lingkup
nilai-nilai Islam.
c. Membentuk keluarga yang terlibat dalam amal islami
Tarbiyah bagi muslimah diharapkan akan mendorong terbentuknya keluarga
yang berkontribusi untuk Islam. Seluruh anggota keluarga terlibat dalam amal
Islami. Sebelum menikah, muslimah diarahkan oleh proses tarbiayh untuk aktif
dalam amal Islami. Setelah berkeluarga, tarbiyah tetap mengarahkan para
akhwat untuk mengambil peran yang disignifikan dalam upaya perbaikan
masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
a. Menumbuhkan kepekaan hati dan jiwa sosial
Tarbiyah bertujuan untuk membentuk akhwat muslimah yang memilki kepekaan
dan jiwa sosial, yang menyebabkan mereka tanggap terhadap problematika
sosial kemasyarakatannya. Mereka nantinya diharapkan menjadi pekerja sosial
yang concern dengan permasalahan umat, dan keterlibatan dalam penyelesaian
masalah-masalah umat.
b. Mempersiapkan akhwat untuk peran peradaban
Akhwat muslimah memiliki tugas dan peran yang sangat besar dan penting
sepanjang sejarah kemanusiaan. Ia bukan saja rahim tempat bersemainya para
pemimpin peradaban, akan tetapi para akhwat muslimah adalah pendidik para
pelaku sejarah dari zaman ke zaman. Ada peran besar yang harus dimainkan
perempuan muslimah untuk kebaikan diri dan umat secara keseluruhan, yaitu
peran pembangunan peradaban. Peran tersebut adalah melahirkan dan
mendidik generasi berkualitas, terlibat dalam urusan, menunaikan kewajiban
dakwah, dan amar makruf nahi munkar.
c. Mempersiapkan akhwat utnuk peran kepemimpinan
Para akhwat disiapkan untuk mengemban amanah kepeminpinan, khususnya
yang menyangkut masalah perempuan. Tarbiyah tidak hanya mencetak kader,
tetapi pemimpin yang memiliki potensi dan keterampilan memimpin.
4. Bagi Dakwah
a. Memenuhi kebutuhan sumber daya akhwat berkualitas di berbagai bidang
Tarbiyah diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kualifikasi sumber daya
muslimah dari berbagai bidang yang diperlukan dakwah.
b. Memperluas medan dakwah akhwat
30

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Tarbiyah mencetak tenaga aktivis yang bisa disebarkan untuk melakukan dakwah
di berbagai sector kehidupan. Perluas apabila tsan wilayah dakwah menjadi bisa
terwujud apabila tersedia semakin banyak akhwat muslimah yang memiliki
kepribadian Islam dan kepribadian aktivis.
c. Mendorong akhwat untuk bekerja sama dakwah dengan berbagai perkumpulan
perempuan
Tarbiyah mengajarkan para akhwat muslimah menebar kebajikan di setiap
tempat di setiap waktu, salah satunya dengan berbagai upaya kerja sama
lembaga dan keterlibatan dalam kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan,
khususnya yang mengelola urusan kaum perempuan.

MATERI 10
KESEHATAN MUSLIMAH

Tujuan materi :
1. Meluruskan niat bahwa menjaga kesehatan sebagai bentuk mensyukuri nikmatnya
2. Mengetahui hal-hal yang harus dijaga dalam kesehatan muslimah
Metode
: ceramah, talkshow dengan narasumber muslimah mengenai
kesehatan diri wanita
Isi Materi
:
Allah swt. Telah menciptakan dengan sempurna secara fisik. Semua nikmat ini
digunakan sebagaimana tujuan diciptakannya, untuk beribadah hanya kepada Allah
swt. Agar tetap mendapatkan ridho Allah, maka tubuh ini tidak boleh ditelantarkan.
Ia harus dijaga, dipelihara, dan dikembangkan demi pengabdian kita kepada Allah
swt. Sebagai nikmat, ia patut mendapatkan perhatian dari pemiliknya, sebagai wujud
rasa syukur kepada yang Mahakuasa.
sesungguhnya badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan.. (HR. Muslim)
Hak-hak fisik yang dipenuhi oleh muslimah adalah :
1. Menjaga Kecantikan
Muslimah mempunyai kewajiban untuk menjaga dan merawat kecantikan
tubuhnya, bukan untuk mengundang fitnah bagi laki-laki, tetapi dalam rangka
menjaga syukurnya kepada Allah swt. Dandanya muslimah tidak boleh melanggar
aturan-aturan syariat, baik dalam cara, tempat, dan tujuannya.
2. Menjaga Kesehatan Tubuh
Nikmat sehat termasuk salah satu hal yang harus disyukuri dengan menjaga dan
memanfaatkannya untuk kebaikan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam
menjaga kesehatan adalah :
31

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


a. Tidur teratur yang efektif
b. Makan dengan gizi seimbang
c. Olahraga
d. General check up
3. Mengobati Penyakit
Berobatlah kalian, karena sesunggunya Allah tidak membuat penyakit kecuali
pasti membuat obatnya (HR. Ahmad)
Rasul menuntunkan untuk mengobati penyakit sebagai bentuk pemenuhan hak
jasad. Oleh karena itu, jika terdapat kelainan medis, segeralah berobat.
4. Menjauhi sifat berlebihan dan sia-sia
Akhwat muslimah tidak layak berlebihan dalam menggunakan tubuhnya baik
berlebihan dengan bekerja keras maupun berlebihan dalam memanjakannya.
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah sesuatu yang fitrah. Contoh kegiatan
yang berlebihan adalah :
- Terlalu mencintai pekerjaan dan melalaikan hak tubuh
- Suka menuruti keinginan untuk memenuhi nafsu makan
- Sangat mementingkan bentuk ideal tubuhnya sehingga melakukan diet yang
berlebihan
5. Menjaga Kebersihan
Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai
kebersihan (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang tobat dan menyucikan diri.
(Q.S. Al-Baqarah : 222)
Menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. Menjaga kesehatan tubuh
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Menjaga kebersihan kulit
b. Mandi
c. Aroma tubuh
d. Keramas
e. Mulut

MATERI 11
BERHIAS BAGI MUSLIMAH

Tujuan materi
Metode

: Mengetahui cara berhias sesuai syariat


: ceramah, tutorial berhias sesuai syariat
32

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013

Isi Materi

1. Berhias yang dianjurkan adalah :


- Siwak
- Istinsyaq (memasukan air ke dalam hidung yang berarti membersihkan
hidung).
- Memotong kuku
- Mencuci ruas-ruas jari tangan dan kaki
- Mencabuti atau mencukur rambut ketiak
- Mencukur rambut di bawah perut
- Mencucui pakaian yang kotor
- Bersisir atau merapikan rambut
- Mengecat rambun uban
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, Ada sesorang yang lewat di
hadapan Rasulullah saw, yang rambutnya dicat dengan iani. Beliau bersabda,
Alangkah baiknya rambut itu. Kemudian lewat orang lain yang mengecat
rambutnya dengan iani dan katm (nama pepohonan). Beliau bersabda, Ini
lebih baik dari yang tadi. Kemudian lewat orang lain yang mengecat
rambutnya dengan shufrah. Beliau bersabda, Ini lebih baik dari keduanya
tadi.
- Bercelak
- Mencuci bekas darah haid dan nifas dengan air dicampuri minyak wangi
- Mandi dan bersabun
2. Berhias yang diperbolehkan
- Mengenakan sutra dan emas
Dihalalkan emas dan sutra bagi kaum wanita dari umatku dan hal itu
diharamkan bagi kaum laki-laki (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai)
- Mutiara dan berbagai jenis batu-batu permata
- Pewarna untuk memerahkan pipi dan memutihkan wajah
3. Berhias yang diharamkan
- Memotong rambut dan pendapat tentang memendakan rambut.
Aku terbebas dari wanita yang memotong rambut, berteriak dengan suara
keras dan merobek-robek pakaiannya (ketika mendapat musibah.
(HR.Muslim)
- Menyambung rambut
Rasulullah saw bersabda, Allah melaknat orang yang menyambung
rambutnya (dengan rambut lain), dan meminta untuk disambungkan
- Tatto
Riawayat Abdullah bin Umar ra, Allah melaknat wanita yang berattto dan
yang diminta agar ia ditatto, wanita yang mencabuti rambutnya dan yang
33

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013

meminta agar rambutnya dicabuti, yang merenggangkan giginya untuk


keindahan serta wanita yang merubah ciptaan Allah.
An-Namisah, yaitu mencabuti rambut diwajah. Orang yang meminta dicabut
dan mencabut rambut sama-sama diharamkan.
Alwasyr, yaitu mengikir gigi atau menggergaji gigi agar lancip atau tipis.
Riwayat dari Ibnu Masud ra, Saya pernah mendengar Rasulullah saw
melarang wanita yang mencabuti rambutnya, mengikir giginya, menyambung
rambutnya dan bertatto, kecuali karena suatu penyakit. (HR. Ahmad)
Operasi kecantikan yang merubah ciptaan Allah, seperti memancungkan
hidung, merampingkan pinggang, dan lain-lain.

MATERI 12
KEDUDUKAN WANITA SEBELUM DAN SESUDAH ISLAM

Tujuan materi :
1. Mengetahui kedudukan wanita sebelum dan sesudah Islam
2. Bersyukur dengan fitrah sebagai wanita dan berusaha mengoptimalkan diri dengan
bermanfaat bagi orang lain
Metode
: ceramah, bedah buku, menonton film sejarah Rasulullah
Isi Materi
:
Sebelum kedatangan Islam
Wanita sebelum datangnya Islam di sebagian masyarakat jahiliyah mengalami
masa hidup yang sangat kritis, masyarakat jahiliyah benci dengan kelahiran
seorang wanita, di antara mereka ada yang mengubur anak wanita secara hiduphidup di dalam lubang karena takut cela, di antara mereka ada yang membiarkan
wanita hidup dalam dunia kehinaan dan kenistaan. Allah subhanahu wa taala
berfirman:
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung
kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?
Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
(QS. Al-Nahl: 58-59).
Allah subhanahu wa taala berfirman:
Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa
apakah dia dibunuh, (QS. Al-Takwir; 8-9)
34

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Al-Mauudah adalah anak wanita yang dikuburkan hidup-hidup sehingga mati di
dalam tanah, wanita pada masa jahiliyah tidak berhak mendapat warisan
walaupun wanita tersebut hidup dalam kemiskinan dan kebutuhan yang tinggi,
sebab pewarisan tersebut hanya berlaku bagi kaum pria saja, bahkan wanita
tersebut bisa diwariskan setelah suaminya meninggal sebagaimana harta
diwariskan, lebih dari itu banyak wanita yang hidup di bawah satu lelaki sebab
masayarakat jahiliyah tidak membatasi diri dengan batasan jumlah istri-istri, dan
merekapun tidak menghiraukan terhadap berbagai pengekangan dan kezaliman
yang terjadi pada wanita. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari
Umar RA bahwa beliau berkata, Demi Allah!, pada masa jahiliyah wanita tidak
kami anggap apapun, sehingga Allah menurunkan bagi mereka tuntunan yang
menjelaskan kemaslahatan bagi mereka dan Allah memberikan bagian harta
tertentu dalam perkara pewarisan.(HR. Muslim)
Gambaran Islam dalam Memuliakan Wanita
Segala bentuk kezaliman telah dihapuskan dari mereka, dan Islam mengembalikan
kedudukannya, dan menjadikan mereka sebagai mitra lelaki yang berkedudukan
sejajar dalam urusan pahala, siksa dan semua hak, kecuali perkara yang memang
dikhususkan untuk wanita. Allah subhanahu wa taala berfirman:
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-Nahl: 97)
Allah subhanahu wa taala berfirman:
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
turunan dari sebagian yang lain.
(QS. Ali Imron: 195).
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dari Ummu Imarah radhiallahu anha bahwa dia
mendatangi Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam dan berkata, Aku tidak
melihat sesuatu tuntunan kecuali semuanya bagi lelaki, aku tidak melihat bagi
wanita suatu tuntunan tertentu, lalu Allah menurunkan ayat ini:
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan
yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar _laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah _laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar .
(QS. Al-Ahzab: 35).
35

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Aisyah RA bahwa
Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam bersabda, Sesungguhnya wanita
adalah saudara sekandung kaum pria.(HR. Ahmad)
Dan Islam melarang menjadikan wanita sebagai warisan bagi kaum lelaki,
sebagaimana yang terjadi pada masyarakat jahiliyah. Allah subhanahu wa
taala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa. (QS. Al-Nisa: 19).
Maka Islam menjamin kemerdekaan pribadi wanita, menjadikannya pewaris
bukan barang yang diwariskan, Islam juga memberikan bagian harta warisan dari
harta kerabatnya. Allah subhanahu wa taala berfirman: Bagi laki-laki ada hak
bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak
bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau
banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (QS. Al-Nisa: 7)
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah radhiallahu anhu
bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam bersabda, Berilah wasiat
kepada wanita dengan wasiat yang lebih baik. (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu bahwa Nabi
Muhammad salallahu alaihi wasalam bersabda, Orang yang terbaik di antara
kalian adalah orang yang terbaik terhadap keluarganya dan saya adalah orang
yang terbaik terhadap keluarga saya.(HR. Ibnu Majah)

36

Kurikulum Kemuslimahan DEP FULDFK 2013


DAFTAR PUSTAKA

Amin bin Abdullah asy-Syaqawi. Kedudukan Wanita dalam Islam. 2010. Islam House
Haya Binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, 2010, Darul Falah.
Kuwait, Khairunnisa. Management waktu dalam Islam
Marzuki, Pembinaan Akhlak Mulia Dalam Berhubungan Antar Sesama Manusia Dalam
Perspektif Islam.
Takariawan, Cahyadi. Keakhwatan 1. Era Adicitra Intermedia. 2011

37

Anda mungkin juga menyukai