Untuk
merancang
dan
memilih
perabotan
memperhatikan
siapa
Dari data yang diambil di salah satu furniture terkenal Informa, dengan
fungsi wadah penyimpanan tersebut juga harus memperhatikan estetika. Wadah
yang berfungsi untuk menyimpan juga dapat memberikan estetika yang bagus agar
dapat terlihat sesuai jika ditempatkan pada ruang tertentu.
Estetika atau keindahan (aesthetic) merupakan faktor yang sangat penting
dalam proses disain. Kemampuan untuk bisa menghasilkan suatu disain dengan
derajat estetika yang tinggi, umumnya sangat dipengaruhi oleh kepekaan (sense),
perasaan (feeling), selera (taste), penghayatan, serta kehalusan rasa perencana
dalam melakukan proses pengolahan rupa (Palgunadi, 2008: 163)
2
Estetika ternyata berpengaruh dalam aktivitas sehari-hari. Contohnya anakanak lebih suka bearktivitas di tempat yang berwarna-warni dengan begitu anakanak dapat berimajinasi dan lebih bersemangat daripada berada di ruang yang flat.
Konsep rak mainan multifungsi alphabet di rancang tidak hanya bentuk yang
mengikuti fungsi, selain memenuhi fungsi ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi
yaitu aspek keamanan, kenyamanan dan keindahan. Aspek keamanan yaitu bearti
tidak melukai pemakainya, aspek kenyamanan yaitu proporsinya sesuai ketika
dipakai, aspek keindahan yaitu enak diliat. Jika estetika memang bisa menaikkan
performa aktivitas atau kerja manusia maka estetika tersebut layak dimasukkan
dalam ergonomi.
Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak pada saat
menggunakan kursi dan meja diperlukan suatu perancangan bentuk dan ukuran kursi
dan meja yang mempertimbangkan faktor ergonomi. Ergonomi merupakan suatu
ilmu yang dapat dikatakan berkembang bersama-sama dengan antropometri. Ini
disebabkan kedekatan hubungan diantara keduanya. Berbagai ilmu membentuk
ergonomic menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu ada juga yang memandang bahwa
antropometri misalnya, tidak dapat dilepaskan dari ergonomic; dan selalu harus
digunakan sebagai bagian dari ergonomi. (palgunadi, 2008: 73)
Berikut adalah data ukuran tubuh dan ukuran perabot sekolah didapatkan
melalui penelitian terhadap anak-anak usia sekolah diinggris pada tahun 1971,
dilaksanakan oleh Furniture Industry Research Association. (Amril: 1993, 131-132)
No
Bagian Dimensi
Ukuran (cm)
Rancangan
Meja
Lebar
45
Panjang
52
Tinggi
51
Sandaran Lebar
45
Kursi
Rak buku
Panjang
50
Tinggi
37
18
19
Alas
tengah
25
10
Tinggi keseluruhan
70
Lebar
55
Panjang
50
Tinggi
33
Ketebalan
10
beragam,
dan
memiliki
karakter
anak-anak
yang
kental.
(www.desainrumaharsitek77.com).
Dari berbagai material yang mudah ddapat adalah plywood. Di
pasaran, plywood dijual dengan ukuran 8 X 4 ft atau sekitar 2,4 X 1,2 mtr.
Plywood atau biasa dikenal dengan sebutan KAYU LAPIS atau TRIPLEK.
Plywood terbuat dari lembaran kayu tipis (veneer) dengan yang dipotong
tipis-tipis menggunakan mesin khusus dengan ketebalan antara 0.6 mm
hingga 3 mm. Setiap lembaran kayu tersebut dilem dengan menggunakan lem
khusus, kemudian di susun dengan arah sudut berbeda beda agar dapat
menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan
ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar).
Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian
lembaran lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta
suhu hingga 140 C.
7
2. Finishing
Selain pemlihan material yang sesuai, finishing juga harus diperhatikan.
Adapun finishing yang lazim di aplikasikan pada furnitur terbagi atas dua macam,
antara lain:
a. Finishing Cat
Yang
dimaksud
finishing
cat
adalah
jenis
finishing
yang
b. Finishing Melamine
Kelebihan finishing melamine hasilnya halus dan memberikan kesan
mewah.
Kelemahan Jenis finishing melamine:
Hanya cocok di tempatkan di dalam ruangan atau di dalam rumah,
karena tidak tahan terhadap air, dan panas. Jika terkena air secara langsung
akan membekas putih di bagian yang terkena air.
Finishing melamine ini jika kita ingin merevisi atau mengubah
warnanya kita harus mengampals ulang sampai dasar dan dilakukan
penyemprotan atau pelapisan baru.selain itu jenis finishing ini masih belum
kuat menahan goresan atau benturan. Cara aplikasinya bisa menggunakan
kuas atau semprot.
c. Finishing Oil
Jenis finishing oil ini adalah jenis finishing yang paling sederhana.dan
mudah mengaplikasikannya.bisa mengunakan kuas, direndam atau disiram
kemudian dilap mengunakan lap kering atau bisa disemprotkan jenis finishing
oil ini tidak membuat lapisan film pada permukaan kayu dan tidak
memberikan aspek apapun terhadap benturan dan goresan.
d. Finishing PU
Jenis finishing PU ini lebih kuat dan awet dari finishing lainnya, jenis
finishing ini lebih tebal filmnya sehingga membentuk lapisan seperti plastik
yang benar-benar menutup permukaan kayu. Jenis finishing ini memiliki daya
tahan terhadap air,dan panas yang tinggi.
Kelemahannya proses finishingnya mahal sehingga menjadikan barang
yang difinishing PU ini mahal. (www.finishing-finishingmebel.blogspot.com).
3. Produksi
MEMBUAT DAFTAR POTONG / KOMPONEN
Contoh sebuah daftar potong untuk membuat komponen furniture
a. MEMBUAT POLA POTONG
Tahap pembuatan pola potong. Plywood ukuran 2400 mm x 1200
mm, ketebalan 12 mm. Tujuan pembuatan pola untuk mengetahui berapa
banyak bahan yang dibutuhkan sehingga dapat memperhitungkan besarnya
biaya yang akan kita keluarkan.
DESAIN FIX
PERSIAPAN MATERIAL
& ALAT KERJA
PEMBUATAN POLA
PADA PLYWOOD
PEMOTONGAN POLA
PERAKITAN POLA
10
b. PERALATAN
Peralatan untuk membuat furniture sebenarnya sangat banyak, dari
yang sederhana seperti gergaji, pahat, meteran, atau yang agak maksimal
gerinda, tembakan staples, kompresor. Untuk industry besar menggunakan
mesin agar mempercepat ritme kerja, tentu dari segi presisi juga lebih akurat.
c. HARDWARE
Adapun hardware yang biasa digunakan yaitu sekrup, engsel, dowel,
kunci, rel, handle, dll tergantung fungsi yang diinginkan.
4. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN
Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia atau
nilai guna (utility). Nilai guna barang ada beberapa macam yaitu:
a. Kegunaan bentuk (form utility)
Barang atau benda itu mempunyai nilai guna setelah diubah terlebih dahulu dari
bentuk asliny. Kayu gelondongan akan mempunyai nilai guna lebih tinggi apabila
diubah menjadi barang furniture dan bentuk lainnya.
b. Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang
jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada barang atau bahan
asalnya.
c. Kegunaan tempat (utility of scpae)
Ada kalanya barang menjadi lebih berguna jika dipindahkan ketempat lain.
d. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang tersebut telah dimiliki.
Kegunaan kepemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai guna barang
pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki.
e. Kegunaan waktu (time utility)
Identifikasi kebutuhan waktu untuk tercipta produk yang dapat memenuhi
kebutuhan dengan biaya rendah, tepat sasaran, penggunaan material yang
sesuai kebutuhan, ketahanan produk. (www.ekonomikontekstual.com)
11
12