Anda di halaman 1dari 12

III

DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN


Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau
informasi yang diperlukan berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia fungsi adalah ; kegunaan suatu hal; ling
peran sebuah unsur bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas (seperti nomina
berfungsi sebagai subjek).
Suatu produk/ sistem yang direncanakan dan dibuat untuk memnuhi suatu
fungsi tertentu. Bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu fungsi primer dan sekunder.
Fungsi primer (primary function), yaitu fungsi utama dari suatu produk/
sistem. Berdasarkan sifatnya, maka fungsi utama umunya merupakan fungsi yang
sangat penting.
Fungsi sekunder (secondary function), yaitu yang ditambahkan atau
diturunkan pada suatu produk/ sistem. Berdasarkan sifatnya merupakan fungsi
yang kurang penting. (Palgunadi, 2008 : 15)

2. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN

Untuk

merancang

dan

memilih

perabotan

memperhatikan

siapa

penggunanya. Bagaiman ukuran perabotnya, bagaimana bentuk dan warna yang


diinginkan (sesuai) dengan karakter anak, sehingga mereka merasa nyaman dan
aman menggunakannya. Ukuran perabot yang tidak sesuai akan menyebabkan
ketidaknyamanan, kelelahan, dan akibat-akibat fisik seperti seperti perubahan tulang
belakang, dada, dan lain-lain (Budirahardjo, 2002). Diah prita arimby, 2013 : 25,
perancangan interior preschool, Tugas Akhir.

Gambar 1 Cara duduk yang tepat pada suatu meja- kursi


(sumber: Neufert, Ernest. 1995)

Dari data yang diambil di salah satu furniture terkenal Informa, dengan
fungsi wadah penyimpanan tersebut juga harus memperhatikan estetika. Wadah
yang berfungsi untuk menyimpan juga dapat memberikan estetika yang bagus agar
dapat terlihat sesuai jika ditempatkan pada ruang tertentu.
Estetika atau keindahan (aesthetic) merupakan faktor yang sangat penting
dalam proses disain. Kemampuan untuk bisa menghasilkan suatu disain dengan
derajat estetika yang tinggi, umumnya sangat dipengaruhi oleh kepekaan (sense),
perasaan (feeling), selera (taste), penghayatan, serta kehalusan rasa perencana
dalam melakukan proses pengolahan rupa (Palgunadi, 2008: 163)
2

Estetika ternyata berpengaruh dalam aktivitas sehari-hari. Contohnya anakanak lebih suka bearktivitas di tempat yang berwarna-warni dengan begitu anakanak dapat berimajinasi dan lebih bersemangat daripada berada di ruang yang flat.
Konsep rak mainan multifungsi alphabet di rancang tidak hanya bentuk yang
mengikuti fungsi, selain memenuhi fungsi ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi
yaitu aspek keamanan, kenyamanan dan keindahan. Aspek keamanan yaitu bearti
tidak melukai pemakainya, aspek kenyamanan yaitu proporsinya sesuai ketika
dipakai, aspek keindahan yaitu enak diliat. Jika estetika memang bisa menaikkan
performa aktivitas atau kerja manusia maka estetika tersebut layak dimasukkan
dalam ergonomi.
Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak pada saat
menggunakan kursi dan meja diperlukan suatu perancangan bentuk dan ukuran kursi
dan meja yang mempertimbangkan faktor ergonomi. Ergonomi merupakan suatu
ilmu yang dapat dikatakan berkembang bersama-sama dengan antropometri. Ini
disebabkan kedekatan hubungan diantara keduanya. Berbagai ilmu membentuk
ergonomic menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu ada juga yang memandang bahwa
antropometri misalnya, tidak dapat dilepaskan dari ergonomic; dan selalu harus
digunakan sebagai bagian dari ergonomi. (palgunadi, 2008: 73)

Faktor ergonomi pada konsep perancangan kursi dan meja, disesuaikan


dengan antropometri posisi duduk anak.

Gambar 2 Antropometri posisi duduk

(sumber: Neufert, Ernest. 1995)

3. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN


Dalam hubunganya dengan aktivitas anak usia prasekolah yang berhubungan
dengan furniture, anak usia 3-5 tahun biasanya sudah aktif dalam bermain, seperti
berlari, melompat, memanjat, dan biasanya mereka mencari sesuatu yang bisa
digunakan untuk bermain.

Berikut adalah data ukuran tubuh dan ukuran perabot sekolah didapatkan
melalui penelitian terhadap anak-anak usia sekolah diinggris pada tahun 1971,
dilaksanakan oleh Furniture Industry Research Association. (Amril: 1993, 131-132)

Gambar 3 Antropometri dan Ergonomi anak usia 3-5 tahun


(sumber: Neufert, Ernest. 1995)

Gambar 4 Antropometri dan Ergonomi anak usia 5-7 tahun


(sumber: Neufert, Ernest. 1995)

No

Bagian Dimensi

Ukuran (cm)
Rancangan

Meja

Lebar

45

Panjang

52

Tinggi

51

Sandaran Lebar

45

Kursi

Rak buku

Panjang

50

Tinggi

37

Tinggi rak buku atas

18

Tinggi rak buku tengah

19

Panjang rak buku atas dan

Alas

tengah

25

Lebar rak buku atas dan tengah

10

Tinggi keseluruhan

70

Lebar

55

Panjang

50

Tinggi

33

Ketebalan

10

Tabel 1 Dimensi perancangan rak mainan multifungsi


(sumber: Dokumen pribadi, 2015)

Beberapa elemen yang digunakan untuk pembuatan furniture anak, yaitu:


1. Material
Material furniture untuk anak tidak beda dengan material furnitur
lainnya, furniture anak juga dapat berasal dari material kayu, logam, dan plastk.
a. KAYU
Kayu adalah bahan furnitur yang paling banyak digunakan. Selain
proses pembuatannya tidak terlalu sulit, furnitur dari kayu memiliki daya
tahan cukup lama dan tampilan yang elegan. LOGAM
Logam terbilang cukup kuat, maka hindari furniture anak dengan
material logam. Logam biasa digunakan untuk bagian yang tersembunyi yaitu
engsel.
b. PLASTIK
Furnitur saat ini banyak sekali ragamnya dan banyak diminati karena
harganya yang relatif murah. Selain itu sifatnya yang fleksible bentuk, warna
yang

beragam,

dan

memiliki

karakter

anak-anak

yang

kental.

(www.desainrumaharsitek77.com).
Dari berbagai material yang mudah ddapat adalah plywood. Di
pasaran, plywood dijual dengan ukuran 8 X 4 ft atau sekitar 2,4 X 1,2 mtr.
Plywood atau biasa dikenal dengan sebutan KAYU LAPIS atau TRIPLEK.
Plywood terbuat dari lembaran kayu tipis (veneer) dengan yang dipotong
tipis-tipis menggunakan mesin khusus dengan ketebalan antara 0.6 mm
hingga 3 mm. Setiap lembaran kayu tersebut dilem dengan menggunakan lem
khusus, kemudian di susun dengan arah sudut berbeda beda agar dapat
menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan
ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar).
Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian
lembaran lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta
suhu hingga 140 C.
7

2. Finishing
Selain pemlihan material yang sesuai, finishing juga harus diperhatikan.
Adapun finishing yang lazim di aplikasikan pada furnitur terbagi atas dua macam,
antara lain:
a. Finishing Cat
Yang

dimaksud

finishing

cat

adalah

jenis

finishing

yang

menyembunyikan atau menutupi permukaan kayu sehingga tidak terlihat


serat kayunya. Finishing cat sendiri ini banyak macam dan ragamnya, antara
lain:
1. Cat Duco
Kelebihan dari finishing cat duco ini adalah mempunyai banyak
pilihan warna sehingga kita bisa memilih warna yang benar-benar cocok
dan sesuai dengan selera kita..
Kelemahan dari cat duco adalah biayanya sangat mahal
menjadikan barang yang menggunakan finishing dengan cat duco
memiliki harga jual yang tinggi.
2. Cat Tembok
Kelebihan dari finishing cat tembok juga memiliki warna yang
beragam.
Kelemahan dari finishing cat tembok adalah mudah mengelupas
saat terjadi benturan sehingga penggunaan finishing cat tembok lebih
diaplikasikan pada barang antik.
3. Finishing Transparan
Yang dimaksud dengan finishing transparan adalah finishing yang
terlihat serat kayunya. Adapun jenis finishing transparan yang sering kita
jumpai dan sering digunakan adalah:

b. Finishing Melamine
Kelebihan finishing melamine hasilnya halus dan memberikan kesan
mewah.
Kelemahan Jenis finishing melamine:
Hanya cocok di tempatkan di dalam ruangan atau di dalam rumah,
karena tidak tahan terhadap air, dan panas. Jika terkena air secara langsung
akan membekas putih di bagian yang terkena air.
Finishing melamine ini jika kita ingin merevisi atau mengubah
warnanya kita harus mengampals ulang sampai dasar dan dilakukan
penyemprotan atau pelapisan baru.selain itu jenis finishing ini masih belum
kuat menahan goresan atau benturan. Cara aplikasinya bisa menggunakan
kuas atau semprot.
c. Finishing Oil
Jenis finishing oil ini adalah jenis finishing yang paling sederhana.dan
mudah mengaplikasikannya.bisa mengunakan kuas, direndam atau disiram
kemudian dilap mengunakan lap kering atau bisa disemprotkan jenis finishing
oil ini tidak membuat lapisan film pada permukaan kayu dan tidak
memberikan aspek apapun terhadap benturan dan goresan.
d. Finishing PU
Jenis finishing PU ini lebih kuat dan awet dari finishing lainnya, jenis
finishing ini lebih tebal filmnya sehingga membentuk lapisan seperti plastik
yang benar-benar menutup permukaan kayu. Jenis finishing ini memiliki daya
tahan terhadap air,dan panas yang tinggi.
Kelemahannya proses finishingnya mahal sehingga menjadikan barang
yang difinishing PU ini mahal. (www.finishing-finishingmebel.blogspot.com).

3. Produksi
MEMBUAT DAFTAR POTONG / KOMPONEN
Contoh sebuah daftar potong untuk membuat komponen furniture
a. MEMBUAT POLA POTONG
Tahap pembuatan pola potong. Plywood ukuran 2400 mm x 1200
mm, ketebalan 12 mm. Tujuan pembuatan pola untuk mengetahui berapa
banyak bahan yang dibutuhkan sehingga dapat memperhitungkan besarnya
biaya yang akan kita keluarkan.
DESAIN FIX

PERSIAPAN MATERIAL
& ALAT KERJA

PEMBUATAN POLA
PADA PLYWOOD

PEMOTONGAN POLA

PERAKITAN POLA

Tabel 2 Alur pembuatan pola


(sumber: Dokumen pribadi, 2015)

10

b. PERALATAN
Peralatan untuk membuat furniture sebenarnya sangat banyak, dari
yang sederhana seperti gergaji, pahat, meteran, atau yang agak maksimal
gerinda, tembakan staples, kompresor. Untuk industry besar menggunakan
mesin agar mempercepat ritme kerja, tentu dari segi presisi juga lebih akurat.
c. HARDWARE
Adapun hardware yang biasa digunakan yaitu sekrup, engsel, dowel,
kunci, rel, handle, dll tergantung fungsi yang diinginkan.
4. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN
Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia atau
nilai guna (utility). Nilai guna barang ada beberapa macam yaitu:
a. Kegunaan bentuk (form utility)
Barang atau benda itu mempunyai nilai guna setelah diubah terlebih dahulu dari
bentuk asliny. Kayu gelondongan akan mempunyai nilai guna lebih tinggi apabila
diubah menjadi barang furniture dan bentuk lainnya.
b. Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang
jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada barang atau bahan
asalnya.
c. Kegunaan tempat (utility of scpae)
Ada kalanya barang menjadi lebih berguna jika dipindahkan ketempat lain.
d. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang tersebut telah dimiliki.
Kegunaan kepemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai guna barang
pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki.
e. Kegunaan waktu (time utility)
Identifikasi kebutuhan waktu untuk tercipta produk yang dapat memenuhi
kebutuhan dengan biaya rendah, tepat sasaran, penggunaan material yang
sesuai kebutuhan, ketahanan produk. (www.ekonomikontekstual.com)
11

Tahapan membuat sebuah produk:


1. Market research
Dilakukan untuk mengetahui selera pasar, sehingga dapat mengetahui seperti
apa produk yang konsumen butuhkan atau inginkan.
2. Menentukan tujuan dan batasan produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen.
Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk
tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable price). Dari
menentukan dan tujuan batasan ini dapat memperoleh spesifikasi komponen
dan material apa saja yang akan dipakai.
3. Produksi
Tahap proses yang mengasilkan produk jadi sesuai dengan konsep awal
perancangan. Kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

12

Anda mungkin juga menyukai