Anda di halaman 1dari 2

Resep Sabun Bubuk. Formula Powder Detergent.

Bahan Baku untuk Pembuatan Deterjen:


1. Bahan Aktif
Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini harus ada dalam
pembuatan deterjen. Secara kimia bahan kimia ini dapat berupa sodium lauryl ether sulfat
(SLES). SLES ini dikenal dengan beberapa nama dagang dengan nama cottoclarin,
texapone, ataupun ultra SLES. Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam
meningkatkan daya bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya
gel translucent (pasta). Selain SLES, bahan aktif dari sabun bubuk adalah garam Linear
Alkyl Benzene Sulfonat (LAS), bentuknya gel/pasta berwarna kuning muda. Fungsi LAS
sama seperti Ultra SLES, sebagai bahan pembersih utama pembuatan Sabun Bubuk,
dengan LAS, maka sabun bubuk akan lebih mudah dibilas/ kesat.
2. Bahan pengisi
Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku. Pemberian bahan
pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau memperbanyak volume. Keberadaan
bahan ini dalam deterjen semata-mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi deterjen
disini menggunakan Sodium Sulfat (Na2SO4).
3. Bahan penunjang
Salah satu contoh bahan penunjang deterjen adalah soda abu (Na2CO3) yang berbentuk
serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai meningkatkan daya bersih.
Keberadaan bahan ini dalam deterjen tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan
efek panas pada tangan saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP
(sodium tripoly posphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air bekas
cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini disebabkan oleh kandungan
fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam jenis pupuk tertentu.
4. Bahan Tambahan (aditif)
Bahan tambahan ini sebenarnya tidak harus ada didalam pembuatan deterjen. Namun
demikian, produsen mencari hal-hal baru untuk mengangkat nilai dari deterjen itu sendiri.
Salah satu contoh bahan tambahan ini adalah Enzym AR. Bahan ini berbentuk serbuk putih
yang berfungsi mencegah kotoran kembali ke pakaian (anti redeposisi).
5. Bahan Pewangi/ Bibit Parfum
Keberadaan bahan wangi ini sangat penting keberadaannya, sebab suatu deterjen dengan
kualitas baik , Harum & Disukai Pelanggan. Parfum untuk deterjen bentuknya cair kekuningkuningan. Pemilihan parfum ini sangat penting, karena biasanya konsumen selalu membau
dulu barang yang akan dibeli, baru mencoba untuk memakai produk tersebut.
6. Bahan Tambahan untuk membuat sabun yang kulitas istimewa:

Extrableach : Untuk Memutihkan Cucian yang khusus berwarna putih, pemakiannya 3-10%
Lipozyme: Pembersih noda yang disebabkan oleh minyak, lemak & gemuk. Dengan
ditambah lypozyme, maka daya cuci sabun terhadap kotoran yang mengandung minyak,
lemak ataupun gemuk yang membandel akan lebih mudah dibersihkan. Dosis pemakaian
2-10%.
Protease: Pembersih noda yang membandel disebabkan oleh protein, seperti darah, kecap,
susu, saos dll. Dengan ditambah Protease, maka daya cuci sabun terhadap kotoran yang
disebabkan protein seperti darah, makanan bayi, susu, saos, kecap dll yang membandel
akan lebih mudah dibersihkan. Dosis Pemakaian 2-10%.
Bioenzyme (Bintik Biru) dosis pemakaian secukupnya.
Komposisi Pembuatan Deterjen:
1. Cottoclarin/Ultra Sles/Texapone 5-10%
2. LAS 5-10%
3. Na2SO4 10-20%
4. Na2CO3 35% - 50%
5. STPP 5-20 %
6. Enzym AR 2-10 %
6. Parfum secukupnya
Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, dan saringan deterjen
Untuk meproduksi detergent dalam jumlah besar bisa menggunakan POWDER MIXER
Cara Membuat Deterjen
1. Cottoclarin + LAS diaduk rata
2. Semua Bahan Bahan Serbuk di aduk rata
3. (1) + (2) aduk rata
4. (3) + Bahan Tambahan
5. Diayak dan keringkan
6. Semprot dengan Parfum
7. Dikemas & Siap dipasarkan
Kelebihan Deterjen ini- Daya bersihnya kuat atau membersihkan kotoran yang
membandel.- Direndam semalam baju tidak akan menimbulkan bau.- Hemat air karena
mudah dibilas.

Anda mungkin juga menyukai