Anda di halaman 1dari 2

Anak Kreatif Itu Banyak Bertanya

MEMUASKAN keingintahuan mereka, anak-anak selalu aktif bertanya. Lalu,


bagaimana dengan anak yang cenderung diam saja? Dunia anak memang identik
dengan kegembiraan dan segala sesuatu selalu hadir dalam persepsi baru.
Anak-anak normal tentu saja akan selalu bertanya tentang apa pun yang
dihadapinya. Bahkan mereka yang cerdas, melihat hal-hal kecil seperti kupu-kupu
yang hinggap pada sekuntum bunga, atau menyaksikan semut beriringan di
pohon, akan menjadi tanda tanya besar, yang harus segera terjawab.
Namun, tidak semua anak memiliki keberanian bertanya. Bahkan, banyak anak
memilih diam saja, walaupun rasa ingin tahu hadir di dalam pikirannya. Bagi
orangtua, anak yang cenderung diam dan takut bertanya menjadi masalah
tersendiri.
Bagaimana agar tidak segan bertanya? Pada umumnya, anak enggan bertanya
disebabkan rasa takut ataupun asing berbicara pada orang lain atau guru
mereka. Agar anak berani mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, guru
perlu mengadakan pendekatan emosional kepada anak. Komunikasi menjadi
sangat penting. Seringlah mengajak anak berbicara.
Pembicaraan tidak selalu harus tentang pelajaran, pembicaraan bisa diselingi
dengan mainan apa yang paling digemari, bagaimana keluarga, bagaimana
lingkungan anak, atau bagaimana dengan saudara-saudara yang mereka miliki.
Dengan membahas hal-hal yang menarik bagi anak, secara otomatis dapat
melatih anak agar berani berbicara dan tentu saja berani bertanya.
"Anak yang cenderung diam dan enggan bertanya, mungkin karena dia memang
tidak mampu untuk mengungkapkan suatu pertanyaan, ataupun mungkin takut
terhadap orang dewasa yang sedang dihadapi," kata Hasmi, seorang guru TK.
Untuk membiasakan anak bertanya atau mengemukakan pendapat mereka lewat
pertanyaan, ajarkan anak untuk bertanya hal-hal ringan yang ditemukan dalam
lingkungan mereka. "Inilah fungsinya mengajak anak rekreasi atau mengunjungi

tempat-tempat menarik. Hal itu bisa membuka wawasan anak ketika menemukan
sesuatu yang baru," terang Hasmi.
Bermain di luar rumah dengan teman-teman sebaya, atau mendatangi taman
bunga, museum atau melihat pameran automotif, akan membuat anak lebih
kritis terhadap apa yang mereka lihat. "Sifat kritis itu sangat penting bagi anakanak. Jika mereka kritis bertanya, itu salah satu petunjuk kalau anak memiliki
mental yang cukup baik," ungkap Hasmi.
Senada dengan Hasmi, hasil penelitian yang dilakukan Profesor Ilmu Pendidikan
di Universitas Minnesota, AS, Dr Paul Torrance membuktikan semua anak kecil
memiliki kemampuan untuk kreatif dalam bertanya, namun tidak semua anak
mampu menerima rangsangan yang diberikan guru ataupun orangtua dengan
baik. (ozc/tin)

Anda mungkin juga menyukai