Kunjungan ke-1
Tanggal 3 Desember 2015
I.
Latar Belakang
a.
Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait
dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga.Sebelum
melakukan pengkajian pada keluarga Bpk.S, terlebih dahulu perawat membina hubungan saling
percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah (Bpk.A dan Ny. D) untuk
memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang
maladaptive sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan perawat dalam
menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara pasti/disadari maupun
masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi.
Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara perawat
dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu selama 2 x seminggu.
b.
Data Demografi
Nama
Usia
JK
Hub
Pend
Pekerjaan
1.
2.
3.
Tn. A
Ny. D
An. R
31 th
30 th
8 th
L
P
P
Suami
Istri
Anak
Swasta
IRT
Pelajar
An. A
3 th
Anak
SD
SMP
SD
Belum
Sekolah
Belum sekolah
2.
Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan
berikutnya: Di rumah sendiri
3.
Komposisi keluarga
4.
c.
Masalah Keperawatan
Belum ada
II.
Proses Keperawatan
a.
Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b.
Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa
secara teurapetik
c.
Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b.
Belum ada
IV. Kriteria evaluasi
a.
Kriteria struktur
b.
c.
Kriteria proses
-
Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
Kriteria hasil
-
Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan
saling percaya
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.A
Kunjungan ke-2
Tanggal 4 Desember 2015
1.
Latar Belakang
a.
Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari
masyarakat. Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan
beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsurunsur yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap
tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi
masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada
pada keluarga.
Dalam kunjungan kedua, kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang
meliputi pengkajian fisik, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan
harapan keluarga.
b.
No
Pemeriksaan
fisik
Kepala
Mata
Tn. A
Ny. D
An. R
An. A
Bentuk
messosepal,
tidak terdapat
lesi/jejas,
rambut lurus,
warna hitam
dan, tampak
bersih, tidak
berketombe.
Bentuk kedua
mata simetris,
kedua pupil
isokor, reaksi
terhadap
cahaya, sclera
kedua mata
anikterik, kedua
konjungtiva
Bentuk
messosepal,
tidak terdapat
lesi/jejas,
rambut lurus,
warna hitam,
tampak bersih,
tidak
berketombe.
Bentuk kedua
mata simetris,
kedua pupil
isokor , reaksi
terhadap
cahaya, sclera
kedua mata
anikterik, kedua
konjungtiva
Bentuk
messosepal,
tidak terdapat
lesi/jejas,
rambut lurus,
warna hitam,
tampak bersih,
tidak
berketombe.
Bentuk kedua
mata simetris,
kedua pupil
isokor, reaksi
terhadap
cahaya, sclera
kedua mata
anikterik, kedua
konjungtiva
Bentuk
messosepal,
tidak terdapat
lesi/jejas,
rambut lurus,
warna hitam,
tampak bersih,
tidak
berketombe.
Bentuk kedua
mata simetris,
kedua pupil
isokor, reaksi
terhadap
cahaya, sclera
kedua mata
anikterik, kedua
konjungtiva
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
ananemis, dan
tidak
menggunakan
alat bantu
penglihatan.
Bentuk hidung
simetris, tidak
ada polip,
fungsi
penciuman
masih baik.
Bentuk kedua
telinga simetris,
tidak terlihat
adanya
penumpukan
seruman, tidak
ada tanda
tanda
perdangan,
fungsi
pendengaran
masih baik,
tidak
menggunakan
alat bantu
pendengaran.
Mulut tampak
bersih, tidak
ada stomatitis,
gigi belum ada
yang tanggal,
kemampuan
mengecap dan
menghisap :
normal.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid, tidak
ada gangguan
menelan.
ananemis, dan
tidak
menggunakan
alat bantu
penglihatan.
Bentuk hidung
simetris, tidak
ada polip,
fungsi
penciuman
masih baik.
Bentuk kedua
telinga simetris,
tidak terlihat
adanya
penumpukan
seruman, tidak
ada tanda
tanda
perdangan,
fungsi
pendengaran
masih baik,
tidak
menggunakan
alat bantu
pendengaran.
Mulut tampak
bersih, tidak
ada stomatitis,
gigi belum ada
yang tanggal,
kemampuan
mengecap dan
menghisap :
normal.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid, tidak
ada gangguan
menelan.
ananemis dan
tidak
menggunakan
alat bantu
penglihatan.
Bentuk hidung
simetris, tidak
ada polip,
fungsi
penciuman
masih baik.
Bentuk kedua
telinga simetris,
tidak terlihat
adanya
penumpukan
seruman, tidak
ada tanda
tanda
perdangan,
fungsi
pendengaran
masih baik,
tidak
menggunakan
alat bantu
pendengaran.
Mulut tampak
kurang bersih, ,
gigi masih utuh,
terdapat karies
gigi,
kemampuan
mengecap dan
menghisap :
normal.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid, tidak
ada gangguan
menelan.
ananemis dan
tidak
menggunakan
alat bantu
penglihatan.
Bentuk hidung
simetris, tidak
ada polip,
fungsi
penciuman
masih baik.
Bentuk kedua
telinga simetris,
tidak terlihat
adanya
penumpukan
seruman, tidak
ada tanda
tanda
perdangan,
fungsi
pendengaran
masih baik,
tidak
menggunakan
alat bantu
pendengaran.
Mulut tampak
kurang bersih, ,
gigi ada yang
tanggal,
kemampuan
mengecap dan
menghisap :
normal
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid, tidak
ada gangguan
menelan.
Dada
- Paru-paru
Inspeksi:
- Paru-paru
Inspeksi:
- Paru-paru
Inspeksi:
- Paru-paru
Inspeksi:
bentuk
bentuk
bentuk
bentuk
dada
kedua
simetris,
pergerakan
dada
simetris.
Palpasi:
tidak
ada massa.
Perkusi:
bunyi
paru
vesikuler.
- Jantung
Inspeksi: tidak
terdapat jejas.
Palpasi: tidak
ada pembesaran
jantung.
Auskultasi:
Abdomen
dinding
simetris.
Palpasi: Perkusi: Auskultasi:
jantung
paru
vesikuler.
- Jantung
Inspeksi: tidak
terdapat jejas.
Palpasi: tidak
ada pembesaran
jantung.
Auskultasi:
bunyi
dada
kedua
simetris,
pergerakan
dada
bunyi
resonant.
Auskultasi:
simetris,
pergerakan
dinding
bunyi
dada
kedua
jantung
dada
kedua
simetris,
pergerakan
dinding
dada
dinding
dada
simetris.
Palpasi:
tidak
simetris.
Palpasi:
tidak
ada massa.
Perkusi:
ada massa.
Perkusi:
resonant.
Auskultasi:
resonant.
Auskultasi:
bunyi
paru
bunyi
paru
vesikuler.
- Jantung
Inspeksi: tidak
vesikuler.
- Jantung
Inspeksi: tidak
terdapat jejas.
Palpasi: tidak
terdapat
jejas.
Palpasi:
tidak
ada pembesaran
S1 S2 Lup Dub
jantung.
Auskultasi:
normal.
bunyi
jantung
S1 S2 Lup Dub
S1 S2 Lup Dub
normal.
normal.
ada pembesaran
jantung.
Auskultasi:
bunyi
jantung
S1 S2 Lup Dub
normal.
Inspeksi: tidak
Auskultasi:
Inspeksi: tidak
Inspeksi: tidak
bising usus 15
kali/menit
tidak
tidak
tidak
teraba
teraba
teraba
adanya massa
Auskultasi:
adanya massa
Auskultasi:
adanya massa
Auskultasi:
bising usus 15
kali/menit
Perkusi: bunyi
kali/menit
Perkusi: bunyi
kali/menit
Perkusi: bunyi
perut terdengar
perut terdengar
perut terdengar
timpani.
Palpasi:
tidak
timpani.
Palpasi:
tidak
timpani.
Palpasi:
tidak
terdapat
nyeri
terdapat
nyeri
terdapat
nyeri
tekan.
9
10
Ekstremitas
TTV
Tidak
ada
Tidak
ada
nyeri lepas.
Tidak
ada
nyeri lepas.
Tidak
ada
oedema,
oedema,
oedema,
oedema,
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
refleks
refleks
refleks
refleks
patologis pada
patologis pada
patologis pada
patologis pada
ekstremitas atas
ekstremitas atas
ekstremitas atas
ekstremitas atas
dan bawah.
TD:
130/70
dan bawah.
TD:
120/80
mmHg
N : 80x/mnt
S : 36,20C
R : 22x/mnt
mmHg
N : 82x/mnt
S : 36,50C
R : 23x/mnt
dan bawah.
TD: - mmHg
N : 85x/mnt
S : 360C
R : 24x/mnt
dan bawah.
TD: - mmHg
N : 81x/mnt
S : 360C
R : 21x/mnt
a. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain,
komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi secara terbuka. Antar
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Menurut Ny. D
dalam keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa jawa.
Ny.
mengatakan
bila
timbul
masalah,
keluarga
berusaha
dikomunikasikan
dengan
keluarga,
sehingga
tidak
ada
kesalahpahaman.
2) Struktur kekuatan keluarga
Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab keluarga, dan
keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama. Tn. A menjalankan
keputusan dengan baik.
1) Struktur peran ( formal dan informal )
Anggota
Keluarga
Tn. A
Struktur Peran
Formal
:-
Ny. D
An. R
An. A
keluarga
Berperan
mengurus
rumah
4) Nilai-nilai keluarga
Keluarga Tn. A jika sakit berobat di Puskesmas. Nilai dan norma yang
dianut Tn. A sesuai dengan yang ada di masyarakat pada umumnya,
seperti jam tamu sampai jam 21.00. Keluarga Tn. A menjalankan nilai
dan norma agama dengan selalu berdoa dan sholat seseai dengan agama
Islam yang mereka anut.
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Tn. A memahami keadaan penyakit yang diderita oleh anggota
keluarganya khususnya oleh An. A yang mana menderita penyakit
bawaan thalasemia. Tidak lepas dari itu semua saling menyayangi,
menghormati dan saling menghargai seperti antara suami dan istri,
ayah, ibu, dan anak.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A bersosialisasi dengan baik dalam keluarga, dengan
tetangga dan masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
keluarga tn. A tahu mengenai apa masalah kesehatan yang dihadapi
serta mengerti definisi sehat-sakit, tanda-tanda yang menandakan
sakit
b) Mengambil keputusan
Dalam mengambil suatu keputusan keluarga, Ny. D lebih aktif
dibandingkan Tn. A dalam menentukan ketika ada timbul masalah
kesehatan anggota keluarganya
c) Merawat anggota keluarga
Keluarga Tn. A mampu merawat anggota keluarganya jika ada yang
sakit
d) Memelihara lingkungan
Lingkungan rumah Ny. D selalu disapu setiap hari sehingga terlihat
bersih dan rapi.
e) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. A sudah mampu menggunakan sumber atau fasilitas
kesehatan dengan baik, hal ini di buktikan jika ada anggota
keluarganya yang sakit maka akan di bawa ke sarana kesehatan
terdekat misalnya Puskesmas.
4) Fungsi reproduksi
Ny. D mempunyai 2 orang anak dan belum berencana ingin punya anak
lagi, Ny. D ikut menjadi akseptor KB metode suntik. Selama
melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir tidak mengalami
gangguan berarti dan persalinan.
5) Fungsi ekonomi
Tn. A bekerja sebagai swasta penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, papan, dan pangan setiap hari. Jika ada sisa
keuangan, maka disisihkan dan ditabung.
c. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek
Ny. D mengatakan tidak ada masalah yang sangat serius, hanya jika
terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.
b) Stressor jangka panjang
Ny. D mengatakan selama ini tidak ada masalah yang berat dalam
keluarganya, hanya masalah terkait penyakit thalasemia an. A yang
tiap bulannya harus ditransfusi darah.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga sudah dapat berdaptasi dengan penyakit yang diderita oleh
An. A.
3) Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. A dalam menghadapi
permasalahan
selalu
Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat
segera teratasi. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah dapat
membantu mengatasi masalah dan mempraktekkan informasi yang diberikan.
3. Masalah Keperawatan keluarga
Belum ada
2.
Proses Keperawatan
a.
Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b.
Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c.
Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga dengan
cara:
1.
2.
3.
3.
4.
Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b.
Spigmomanometer
Stetoskop
Alat tulis
Kriteria Evaluasi
a.
Kriteria struktur
b.
c.
Kriteria proses
-
Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
Kriteria hasil
-
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.S
Kunjungan ke-3
Tanggal 30 Januari 2013
1.
Latar Belakang
a.
Karakteristik Keluarga
Kesadaran ibu tentang penting ASI buat bayi dan makanan bergizi
c.
Kecemasan keluarga Tn.S ( Proses Menjelang Persalinan dan ketidaktahuan
masalah Perawatan setelah persalinan.
2.
Proses Keperawatan
a.
Diagnosa Keperawatan
Cemas Tingkat Ringan ( menjelang proses persalinan dan perawatan payudara setelah
nifas ) pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal
masalah.
b.
Tujuan Umum
c.
Tujuan Khusus
Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang arti, tujuan dari
makanan bergizi buat bumil dan perawatan setelah nifas.
a.
Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b.
Media
Leafleat
4.
Kriteria Evaluasi
a.
Kriteria struktur
Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b.
-
c.
-
Kriteria hasil
Keluarga mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%