PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah perusahaan tidak cukup hanya memiliki performa yang baik pada
tahun yang sedang dilaluinya. Perusahaan harus selalu memandang ke depan agar
dapat bertahan dalam perencanaan jangka panjang dan juga beroperasi dengan
efisien dalam masa sekarang. Hal ini khususnya benar karena pasar semakin
internasional lingkupannya dan perekonomian dunia semakin saling terkait.
Sebagai akibatnya, lebih banyak lagi variabel yang mempengaruhi perekonomian
dan industri-industri di dalamnya. Peningkatan gejolak dalam lingkungan
ekonomi dan politik yang ditimbulkannya menyebabkan perusahaan-perusahaan
perlu melakukan pengendalian dan perencanaan kedepan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang dan untuk
mengarahkan pembahasan maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan analisis pulang pokok/ impas dan leverage
operasi?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan ini adalah :
Dapat memahami proses perencanaan dan pengendalian keuangan.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis pulang pokok/ impas
dan leverage operasi.
Mengetahui tentang model perencanaan keuangan yang menyeluruh
Dapat memahami sistem perencanaan dan pengendalian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
2.1.1. Pengertian Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan,
laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran
dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi
tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana
keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses
penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai
perubahan dalam lingkungan operasi.
Dalam membuat suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik,
suatu perusahaan akan berusaha menciptakan semua itu memiliki tujuan dan arti
yang jelas. Kejelasan itu bagi suatu perusahaan akan terlihat dalam perjalanan
proses yang berlangsung baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Suatu konsep perencanaan keuangan yang tidak baik akan bisa terlihat dalam
jangka pendek.
Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan proyeksi-proyeksi
berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian
untuk memperbaiki prestasi kerja. Perencanaan keuangan mencakup penjualan,
laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran
mungkin dicapai oleh perusahaan dapat diketahui. Dalam dunia usaha, yang
menjadi ukuran keberhasilan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan, maka
dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berhasil dengan baik dalam
menjalankan usaha.
Memperbesar jumlah laba dapat diilaksanakan melalui keputusan dengan
berbagai macam cara seperti menaikkan jumlah omset penjualan, meminimalkan
biaya atau menaikkan harga jual yang wajar. Perusahaan harus melaksanakan
suatu pengendalian terhadap biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan. Pengendalian biaya pada umumnya mencakup tiga fungsi
manajemen antara lain:
1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana.
2. Fungsi organizing pada tingkat operasional.
3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai.
Setiap
perusahaan
yang
ingin
tetap
berjalan
harus
mampu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
efisiensi
dan
efektivitas
dari
kegiatan
yang
dilakukan.
jangka
waktu
tertentu
di
masa
yang
akan
datang.
oleh
perencanaan-perencanaan
yang
matang.
Perusahaan
yang
yang
paling
profitable
yang
akan
dilakukan.
produksi,
metode-metode
distribusi,
termin
penjualan.
Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Dalam bidang perencanaan
Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan
penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti,
mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer
mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu.
Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan.
Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan financial,
tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan,
penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.
Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan
arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu
panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenagatenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga
operasional.
Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
10
hubungan
antara
kemampuannya
dengan
perusahaan
yang
dipimpinnya.
Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.
Dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend
keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan
dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat
dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang
akan dihadapi.
Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan,
dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum
membelanjakan uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu
saluran-saluran mana yang paling menguntungkan atau yang paling sesuai
dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan
persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi
dan biaya penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa
perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di
atas kemampuan penjualan atau produksi.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana
yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat
dilihat untuk kemudian diperbaiki.
Dalam bidang pengawasan
11
tersebut
tidak
hanya
direncanakan
saja,
tetapi
di
dalam
bukan
beban
tunai,
meskipun
mempengaruhi
pajak
yang
12
aktiva dan rencana pembayarannya disusun dalam skala waktu berikut penentuan
waktu penjualan dan penagihan piutang.
Perusahaan umumnya membuat ramalan untuk periode lima tahun dan
ramalan itu digunakan untuk perencanaan pengadaan aktiva tetap [anggaran
barang modal (capital budgeting)]. Selanjutnya perusahaan menyusun anggaran
tahunan untuk tahun yang akan datang di mana penjualan dan pembelian
persediaan diramalkan menurut basis bulanan, dan bersama dengan itu
direncanakan juga saat pembayaran pembelian aktiva tetap dan persediaan.
Informasi ini digabung dengan proyeksi saat penagihan piutang, pembayaran
pajak, tanggal pembayaran bunga dan dividen dan sebagainya. Semua informasi
tersebut diikhtisarkan dalam anggaran kas yang merupakan proyeksi arus kas
masuk dan keluar untuk suatu periode tertentu.
Contoh Cash Budget
PT.Sumber Jaya dengan rencana penjualan sbb:
Bulan Penjualan
Januari 2005
Februari
Maret
3.000
April
2.000
13
diterima dalam waktu 20 hari sesudah penjualan dan 50% dalam waktu sesudah
20 hari hari bulan yang sama, sisanya pada bulan berikutnya.
Penerimaan lainnya dan pengeluaran sbb:
a) Penerimaan Januari $ 50, Februari $ 100 dan bulan April $100.
b) Pembelian bahan mentah. Januari $900 Februari $2.80 Maret $ 1.100 dan
April $.1.000
c) Depresiasi $ 80 per/bulan. Dan upah/gaji setiap bulan sebesar $ 450.
d) Pembayaran lainnya bulan Januari $ 100, Februari $400, Maret $ 250 dan
April $ 250. bulan Mei $ 105.
e) Perusahaan membeli mesin baru seharga $4.000 bulan Januari dibayar 40%
bulan Januari dan 40% Februari, sisanya dibayar bulan berikutnya sampai
lunas.
f) Cash balance minimal sebesar $ 250.
g) Saldo kas awal Januari $ 1.500
h) Pinjaman Bank dapat dilakukan dengan kelipatan $500 dan dicicil setiap
bulan selama 3 bulan, bunga 12% / tahun
14
Diminta:
a. Susunlah Receivable Collection Budget
dari Januari sampai dengan April 2005
b. Susunlah Cash Budget bulan Januari
s/d April 2005.
Jawab:
a. Penerimaaan Piutang
Bulan Januari 0,4x 2.000 =
$ 800
Diskon 4%x$ 800
32
768
Yang tidak ada potongan 0,5x 2.000
1.000
Jumlah penerimaan Piutang bulan Januari
1.768
b.Penerimaan Piutang Bulang Februari.
Piutang Januari =10% x $2.000
200
Dari Februari, dapat diskon 0,4x $ 4.000 =
1.600
Diskon 4% x 1600
64
1.536
Yang tidak dapat diskon 0,5x 4.000
2.000
15
Skedul
Piutang
3.736
Pengumpulan
16
250
250
18
(1.396)
1.100
450
250
17
--
1.500
--
Bayar bunga
--15
10
Cicilan kredit
-500
500
Saldo
268
354
2.4.
Laporanakhir
Performa Keuangan
291
279
Laporan Performa Keuangan adalah proyeksi laporan keuangan pada masa yang
akan datang yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan.
Laporan Performa Keuangan dilakukan dengan cara:
a. Untuk menyusun laporan laba rugi proforma dapat dilakukan dengan metode
persentase dari penjualan dan faktor-faktor lainnya.
b. Untuk menyusun neraca proforma dapat dengan metode pendekatan
pertimbangan yaitu mengestimasi nilai perkiraan yang pasti dan yang lainnya
dikalkulasi.
2.5. Metode Persentase Penjualan
Metode Persentase Penjualan adalah suatu metode peramalan kebutuhan
keuangan dengan meng-hitung berbagai pos neraca (dana spontan) sebagai
persentase penjual-an dan mengalikan persentase ter-sebut dengan penjualan yang
diharap-kan pada masa mendatang sehingga neraca proforma dapat disusun.
Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan.
1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca.
2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund Needed = EFN atau AFN)
)I
TR TR
18
Keterangan :
/TR = harta bertambah secara spontan sesuai pemdapatan.
L/TR = kewajiban bertambah dengan spontan dari pendapatan
TR
= marjin laba
= retensi laba
TR2
= laju pertumbuhan
19
Kas
10
Hutang
usaha
50
Piutang
85
Tax/Gaji
25
Persediaan
100
Bonds
70
Harta Tetap(net)
150
Saham biasa
100
Laba
Ditahan
100
Total Harta
345
Ttl
hutang/Equiti 345
Penjualan tahun ini $ 500.000, batas kapasitas marjin setelah pajak 4%. Dan
meraih laba $ 20.000 setelah pajak, dividen dibayar $ 10.000. Berapa banyak EFN
jika penjualan direncanakan tahun 2005 sebesar $ 800.000, dengan metode %
penjualan.
Jawab:
Dihitung % dengan memperhatikan spontaneously generated finance yaitu dana
yang dibutuhkan secara otomatis transaksi usaha rutin, yaitu:
20
Neraca
Neraca
proforma
Penjualan $500.000
Penjualan $800.000
Harta %
Kas
2%
Kas
Piutang
17
Piutang
136
Persediaan
20
Persediaan
160
Harta tetap
30
Harta tetap
240
69%
Ttl.Harta
$ 552
Kewajiban
$ 16
Htg dagang
80
Tax/gaji
Pajak/gaji
40
5%
Bond notapplicableNA
Bond
70
Sahambiasa NA.
Shm biasa
100
Laba ditahan NA
Laba ditahan
116
EFN
146
15%
Ttl hutang/Ekuiti
552
21
= 0,54(300.000) - 0,02(800.000)
= $ 146.000
Kalau tahun 2005 penjualan naik 3% atau $ 515.000, maja EFN hasil negative
sebesar ( $ 2,200),yaitu perusahaan tidak membutuhkan
EFN.Merencanakan penambahan dividen. Perlu diperhatikan bahwa tingkat sales
adalah ( 1 + g ) TR1.
Maka dapat dihitung persentase kenaikan penjualan yang haruskan di biayai dari
luar (Percenatge of External Fund Required = PEFR)
1 g
c
PEFR I 1 g b I cb
g
g
I = (A/TR L/TR)
2.6. Analisis titik impas
Analisis titik impas ( break even analysis) adalah suatu metode untuk
menentukan titik di mana penjualan akan menutup biaya. Tujuan dari analisis
titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan
mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi
seluruh biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal.
2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbedabeda.
22
23
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per
unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat
operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
Titik Impas (Break Even Point),
Single Product.
Adalah volume penjualan (Q) pada saat biaya total biaya sama dengan
total pendapatan, dan laba sama nol.
Empat Rumus Break Even Point (Single product)
1. Volume penjualan (Q) titik impas
TC
P.Q F Q.V
Q(BE)
F
(P V)
SBE
FC
VC
1
Sales
SBE
24
4. Volume (Q) dengan laba yang diinginkan laba dan perhitungan pajak
F
SBE
25
Pendapatan
dan Biaya
Pendapatan
BE
P
Biaya Total
Penyusutan
Biaya Tetap
BEP Cash
Penyusutan
Pengeluaran
kas tetap
Q
26
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang
tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi
gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah
satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya
hamper sama dengan cash break event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik
impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau
pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran
SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
2.6.3. Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa.
Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa adalah teknik analisis untuk
mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap, biaya variabel, proporsi terhadap
total penjualan dan kontri-busi tertimbang atas beberapa produk yang dihasilkan
suatu perusahaan.
Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan wisata dan lainnya.
Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP Multi Produk hanya dapat
dihitung dalam bentuk Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung dalam bentuk
unit/satuan (Q) .
V1
1- W1
P1
27
Dimana :
F = Biaya Tetap per periode.
V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu
jenis produk).
P1 = Harga per unit.(salah satu jenis
poruk)
W1 = Persentase produk produk 1
terhadap total rupiah penjualan.
(( 1 V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi
tertimbang.
Contoh :
1. Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran, kolam renang,
lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb:
28
Jenis jasa
Harga ($)
Biaya
Variabel ($)
Perkiraan unit yang
dijual
Kamar
50
40
80
Restoran
10
6
160
Kolam ranang
5
2
200
Lapangan tenis
10
5
100
Diskotik
5
3
500
29
50
0,396
10
0,158
5
0,099
10
0,099
5
0,248
----------
40
0.0792
6
0.0632
2
0.0594
5
0,0495
3
0,0992
0,8
0,2
0.6
0,4
0,4
0,6
0,5
0,5
0,6
0,4
-- -------10.100
0, 3505
=====
=====
BEP/ bulan = $ 40.000 / 0,3501
= $ 114.123.
BEP/Tahun = (12 x $40.000 ) / 0,3505 = $ 1.369.473.
2.7. Leverage Operasi
30
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap,
maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan
operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan
mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan
volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan derajat leverage
operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase
perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan. Derajat Leverarage
Operasi adalah rasio dari perubahan persen-tase EBIT terhadap perubahan
persentase unit terjual/ pendapatan total
Di dalam kegiatan operasi perusahaan, semakin tinggi perusahaan
menganggarkan biaya tetap operasional maka semakin tinggi pula risiko yang
akan dihadapi. Jika biaya tetap memiliki nilai yang tinggi, kesalahan kecil di
dalam tingkat penjualan dapat mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan.
Karena dengan tingginya biaya tetap, maka tingkat nilai depresiasi dan juga
amortisasi juga akan meningkat.
Jadi, semakin tinggi nilai dari biaya tetap operasi sedangkan faktor-faktor
lainnya adalah tetap. Maka, memberikan perubahan yang kecil di tingkat
penjualan namun memberikan dampak besar pada tingkat pendapatan ROE
(Return On Equity). Selain itu juga, perusahaan tentunya menginginkan kenaikan
pendapatan EBIT ( Earnings Before Interest and Taxes).
Untuk mengetahui dengan mudah biaya tetap operasi dari suatu
perusahaan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan operating
31
32
telekomunikasi, aset tetap baik itu kendaraan maupun perlengkapan lainnya yang
menunjang kelangsungan kegiatan operasi perusahaan. Sebagai contoh, jika suatu
perusahaan memiliki mode transportasi yang kurang memadai maka penyebaran
barang pada konsumen akan terhambat. Namun, jika perusahaan memiliki alat
transportasi yang cukup maka distribusi barang akan lacar. Akan tetapi, risiko
yang timbul karena adanya alat transportasi yang semakin meningkat ini tentu
risikonya juga akan meningkat. Oleh karena itulah, saat faktor lain tetap, nilai
biaya tetap operasi meningkat. Maka, risiko perusahaan juga akan iktu meningkat.
Konsep dari biaya tetap operasi ini dapat diterapkan baik dalam
perusahaan kecil ataupun juga perusahaan besar. Karena fungsinya adalah
mengontrol dan mengawasi tiap komponen biaya operasional perusahaan
sehingga perusahaan mampu menigkatkan pendapatannya.
33
BAB III
PENUTUP
34
proses yang berlangsung baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Suatu konsep perencanaan keuangan yang tidak baik akan bisa terlihat dalam
jangka pendek.
35
DAFTAR PUSTAKA
36