PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan
semakin
luasnya
pelaksanaan
upaya
kesehatan
dan
keberhasilan
pembangunan nasional pada semua sector, sehingga hal tersebut mendorong peningkatan
kesejahteraan sosioekonomi serta kesehatan. Pendekatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan program kesehatan adalah pendekatan kepada keluarga dan masyarakat.
Pendekatan ini lebih memprioritaskan upaya memelihara dan menjaga yang sehat semakin
sehat serta merawat yang sakit agar menjadi sehat.
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun , hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan serta peningkatan
kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif
(pasal 19 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus
menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan perubahan anatomis,
fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan
tubuh secara keseluruhan.
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai
gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul keriput, rambut
menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah,
gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut
dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti
suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima
ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mencapai usia
tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan keperawatan, baik yang
bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat menikmati masa usia emas serta
menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud isu-isu pada lansia ?
1.2.2 Bagaimana strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan pada lansia?
1.2.3 Bagaimana dukungan terhadap orang yang merawat lansia ?
1.3
Tujuan
1.3.1 Untuk mendeskripsikan isu-isu pada lansia
1.3.2 Untuk mendeskripsikan strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan pada lansia
1.3.3 Untuk mendeskripsikan dukungan terhadap orang yang merawat lansia.
1.4
Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Geriatri
Geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontology dan kedokteran yang mempelajari
kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Pada prinsipnya geriatric mengusahakan masa tua yang bahagia dan berguna
(DEPKES RI, 2000)
Gerontology adalah suatu ilmu yang mempelajari proses penuaan dan masalah yang
akan terjadi pada lansia yaitu kesehatan, social, ekonomi, perilaku, lingkungan dan lail-lain.
(DEPKES RI, 2000)
Tujuan pelayanan geriatric adalah sebagai berikut:
2
1.
2.
gangguan/kesehatan.
Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan aktivitas
3.
4.
5.
6.
berkembang dan masih dalam masa perintisan. Pada prinsipnya, geriatric mengusahakan agar
para lansia dapat menjadi lansia yang berguna dan bahagia, sehingga tidak menjadi beban
bagi keluarga dan masyarakat.
2.2
Perubahan perilaku
Pada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan perilaku diantaranya : daya ingat
menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan merawat diri,
timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering
menyebabkan sensitivitas emosional seseorang
banyak masalah.
Pembatasan fisik
3
Palliative care
Pemberian obat pad lansia yang bersifat palliative care adalah obat tersebut
ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena
polifarmasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek
samping obat. Sebagai contoh klien dengan gangguan jantung dan edema mungkin
diobati dengan digoksin dan diuretika. Diuretic berfingsi untuk mengurangi volume
darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digoksin. Klien yang sama
mungkin mengalami depressi sehingga diobati dengan antidepresi. Dan efek samping
Antidepressant adalah retensi urin. Dan efek samping inilah yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada lansia.
Penggunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan
persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan utama
dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologis pada lansia akibat
efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut. (Watson, 1992). Dampak
praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah bahwa obat dengan dosis yang lebih
kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal ini tetap bermasalah karena lansia
sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk diobati sehingga mereka
membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan
adalah :
a. Bingung
b. Lemah ingatan
c. Penglihatan berkurang
d. Tidak bisa memegang
e. Kurang memahami pentingnya program tersebut untuk dipatuhi dan dijalankan.
Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran
mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang dan
dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungannya.
bagi kemanusiaan
2. Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Berpedoman pada hokum tersebut, sebagai perawat kesehatan masyarakat
bertanggung jawab dalam mencegah penganiayaan. Penganiayaan yang
dimaksud dapat berupa : penyia-nyiaan, penganiayaan yang disengaja dan
eksploitasi. Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan adalah berupa :
perlindungan dirumah, perlindungan hokum dan perawatan dirumah. Berkaitan
dengan kode etik yang harus diperhatikan oleh perawat adalah :
praktek illegal
Perawat berhak menerima jasa dari hasil konsultasi dan pekerjaannya
Perawat menjaga kompetensi keperawatan
Perawat memberikan pendapat dan menggunakannya. Kompetensi individu
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
masyarakat lansia
Mengadakan kampanye pada bulan mei yang telah ditetapkan sebagai older
2.3.4
5.
adekuat.
Pertahankan aktivitas secara berlahan dan berikan waktu yang cukup untuk
6.
7.
8.
9.
berespons
Berikan waktu yang cukup bagi para lansia untuk berbagi pengalaman hidup
Pertahankan pengajaran dalam waktu yang relatif singkat
Lakukan pengulangan ganda dan penguatan informasi
1
Susunlah aktivitas pendidikan kesehatan yang dapat memberikan rasa nyaman
pada para lansia dalam mengajukan pertanyaan dan atau menanyakan informasi
10.
11.
2.3.5
diabetes.
Manajemen dan pengendalian penyakit kronis yang ada ( pendidikan
kesehatan, manajemen kasus,dan manajemen medikasi).
8
4.
5.
b.
6.
7.
8.
9.
10.
Nutrisi
Nutrisi adekuat adalah hal paling penting bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatan, mencegah penyakit, yang memperlambat
perkembangan penyakit kronis yang di derita. Dalam upaya membantu lansia
meningkatkan dan mempertahankan status nutrisinya, pengkajian nutrisi dan
membangun kekuatan yang ada adalah hal yang sangat membantu. Daftar
Periksa Skrining Nutrisi ( Nutrision Screning Checklist ) yang dibuat oleh
American Academy of Family Physicians, American Dietetic Association, dan
National Council on Aging ( Nutrition Screning Initiative, 1992 ) adalah alat
pengkajian nutrisi yang sangat baik. Berikut ini adalah program kemitraan
c.
sebagian
lagi
10
dapat
melakukan
tes
keseimbangan,
dan
sangat
besar
terhadap
masalah
yang
terkadang
menurunkan
ketakutan
lansia
terhadap
dengan
lembaga
penegak
hukum
setempat
untuk
pengendara
lansia
belajar
mengemudi
kembali
untuk
untuk
meningkatkan
membantu
kemampuan
pengendara
berkendaranya,
yang
berusia
mencegah
lanjut
tabrakan
2.3.6
sehat. Namun gambaran suram tentang penduduk lansia yang kurang gerak, lansia
yang mengalami penyakit kronis secara bertahap telah digantikan oleh konsep baru
seperti masa tua dengan penuh kesuksesan ( misalnya kemampuan individu untuk
beradaptasi terhadap proses penuaan ) dan penurunan morbiditas ( misalnya
penundaan awitan terjadinya penyakit kronis dan melemahkan sampai pada tahap
akhir kehidupan ). Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal
yang mendesak dan juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia.
Perawat profesional untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang
berusia 65 tahun yang dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen
penting dalam perawatan kesehatan.
2.3.7
mereka
kesehatannya lansia menyebutkan hal hal seperti tetap aktif dan memelihara
pandangan positif terhadap kehidupan olahraga, nutrisi, istirahat dan relaksasi
memantau tekanan darah dan pemeriksaan kesehatan dan disiplin diri sendiri untuk
melakukan sesuatu yang tidak terlalu berat. Hal hal tersebut sebenarnya mewakili
suatu
kombinasi
perilaku
promosi
kesehatan
dan
perlindungan
kesehatan
2.3.8
Azaz
a.
Menurut WHO (1991) adalah to Add Life to the Years that Have Been
Added to Life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi,
b.
2.
3.
kehidupan
lanjut
memperpanjang usia.
Pendekatan
Menurut WHO (1982),
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Jenis
usia,
meningkatkan
kesehatan,
dan
terpapar
dengan
bahan-bahan
kimia
dan
percaya
diri
dengan
melakukan
kegiatan
kemampuan.
Menjalin hubungan teratur dengan keluarga dan sesama.
Olahraga ringan setiap hari.
15
sesuai
b.
menegangkan.
A-Agar terus merasa berguna dengan mengembangkan
Preventif
promosi kesehatan.
Jenis pelayanan pencegahan primer adalah sebagai berikut.
Program imunisasi, misalnya vaksin influenza.
Konseling : berhenti merokok dan minum beralkohol.
Dukungan nutrisi.
Exircise.
Keamanan didalam dan disekitar rumah.
Manajemen stress.
Penggunaan medikasi yang tepat.
Melakukan pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan
terhadap penderita tanpa gejala, dari awal penyakit hingga
terjadi gejala penyakit belum tampak secara klinis, dan
mengidap factor resiko.
Jenis pelayanan pencegahan sekunder antara lain adalah
sebagai berikut.
- Control hipertensi.
- Deteksi dan pengobatan kanker.
Screening : pemeriksaan rectal, mammogram, papsmear,
dan
membatasi
ketidakmampuan
akibat
urine/fekal.
Mendukung usaha untuk mempertahankan kemampuan
berfungsi.
2.4
Sosial Worker
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang yang memandang rendah pekerja
sosial. Padahal di negara-negara maju, pekerja sosial telah dianggap sebagai sebuah profesi
yang serius. Menjadi seorang pekerja sosial tidak semata-mata tanpa mempunyai modal
ketrampilan. Pekerja sosial sebagai pekerja profesional harus membekali diri mereka dengan
ketrampilan dan keahlian khusus. bahkan telah ada lembaga atau sekolah yang khusus didirikan
untuk memberikan pelajaan tentang ketrampilan dan keahlian bagi para pekeja sosial
2.4.1
sosial.
Endang moertopo
Pekerja sosial adalah seseorang yang memiliki dasar pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memberikan
hukum.
Jack claridge
Pekerja sosial adalah sorang individu yang bertujuan untuk membantu orangorang dalam masyarakat yang tidak mampu atau kesulitan dalam menangani
17
masalah kehidupan yang mereka hadapi. Pekerja sosial dapat melakukan tugas
2.4.2
4.
kecacatan, rehabilitasi,
Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi
Proses produksi
masyarakat setempat.
Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia.
Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan masalah yang
endemik.
4. Penanganan
medis
yang
dilakukan
oleh
dokter
saja
sering
tidak
dengan baik.
Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lain yang
4.
5.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.4.4
3.
4.
memecahkan masalahnya.
Penggunaan proses supervisi dapat memberikan petunjuk dan bimbingan bagi
didalam
orang
pekerja sosial yang belum berpengalaman agar nanti tumbuh dan berkembang
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
dan malfungtioning.
Pekerjaan sosial mengakui bahwa permasalahan sosial dan tingkah laku
12.
13.
14.
15.
2.4.5
21
a.
b.
c.
d.
berperikemanusiaan
Contribute to the development and improvement of social policy
Memberi sumbangan bagi perubahan, perbaikan dan perkembangan
2.
efektif,
sehingga
dapat
memberikan
kebahagiaan
dan
masyarakat luas.
Transaksi individu dengan individu lain didalam masyarakat hendaknya
dapat meningkatkan pengakuan bahwa setiap manusia mempunyai
harkat dan martabat, individu yang unik, menentukan diri sendiri.
Mereka lebih lanjut memperinci tujuan pekerjaan sosial sebagai
berikut:
22
kemampuan
mereka
menghadapi
serta
memecahkan masalah.
Membantu orang memperoleh sumber sumber
Banyak orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang sistem
sumber yang ada di masyarakat. Oleh karena itu pekerja sosial berperan
sebagai broker (perantara) mengkaitkan orang dengan sistem sumber
yang ada seperti pelayanan kesejahteraan anak, kesehatan, kesehatan
mental dan sebagainya.
Membuat organisasi organisasi yang responsif dalam
-
dilingkungan sosialnya.
Mempengaruhi interaksi antara organisasi organisasi
lingkungan
2.4.6 Fungsi Pekerjaan Sosial
1.
Membantu orang untuk meningkatkan dan menggunakan secara lebih efektif
kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas kehidupan dan memecahkan
masalah mereka.
Tugas yang dapat dilaksanakan pekerja sosial :
a. Mengidentifikasi dan mengadakan kontak dengan orang lain yang
membutuhkan pertolongan dalam melaksanakan tugas kehidupan.
b. Memberikan pemahaman, dorongan dan dukungan kepada orang yang
mengalami krisis.
c. Memberikan kesempatan kepada orang untuk mengutarakan kesulitan yang
dialaminya.
d. Membantu orang untuk menguji berbagai alternative pemecahan masalah dan
memberikan informasi untuk membantu mengambil keputusan.
e. Mengkonfrontasikan orang dengan realitas situasi yang mereka hadapi dengan
jalan memberikan keterangan yang dapat mengganggu keseimbangan pribadi
orang untuk selanjutnya diberikan motifasi guna terjadinya perubahan.
f. Mengajarkan keterampilan untuk membantu individu merealisasikan aspirasi
mereka dan melaksanakan tugas kehidupannya.
2.
c.
d.
tertentu.
Membuat referral dalam membantu orang untuk mengatasi kesulitan dalam
e.
f.
3.
c.
pemberian pelayanan.
Mengkonsultasikan sistem informal untuk membantu mereka memperoleh
d.
pelayanan.
Mengkaitkan orang ke dalam salah satu sistem sumber kemasyarakatan
e.
f.
yang baru
Menjadi penengah dalam memecahkan masalah yang terjadi di antara
sistem sumber informal, anggota organisasi, maupun sistem sumber
kemasyarakatan.
4.
sistem
untuk
5.
perundang-undangan sosial.
Mendorong badan sosial tempat ia bekerja, atau sistem sumber
kemasyarakatan lainnya serta organisasi formal agar menentukan sikap
c.
d.
sosial.
Mendorong yang lainnya untuk menjadi advokat yang secara langsung
e.
6.
d.
sumber.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang yang akan
e.
7.
c.
atau
penyembuhan
terhadap
ketidakmampuan
berelasi sosial
Rehabilitatif / Pemulihan kepada keadaan yang semula.
Kegiatan rehabilitasi mencakup upaya untuk merekonstruksi dan
mereorganisasi pola interaksi yang telah rusak dan pecah atau
membangun kembali pola interaksi yang baru. Memulihkan
25
2.
berfungsi sosial.
Pengembangan :
a.
Membantu orang meningkatkan kemampuan untuk berfungsi
b.
c.
d.
e.
f.
2.4.7
sosial
Mengkaitkan orang dengan sistem sumber.
Memberikan fasilitas interaksi dengan sisitim sumber.
Mempengaruhi kebijakan sosial.
Menyalurkan sumber sumber material.
Memberikan pelayanan sebagai pelaksana control sosial.
2.
3.
kelompok-kelompok
dan
masyarakat yang
pendidik,
membutuhkan
community worker
4.
5.
6.
b.
kepada individu-individu,
kelompok-kelompok
dan
sesama
pengembangan
masyarakat.
pihak
untuk
melakukan
potensi individu-individu,
Memfasilitasi individu-individu,
kerjasama
dalam
rangka
kelompok-kelompok
kelompok-kelompok
dan
dan
dengan
peningkatan
27
kesadaran,
memberikan
informasi,
potensi individu-individu,
kelompok-kelompok
dan
masyarakat.
Menurut Dorang Luhpuri dkk (2000) adalah
1.
Fasilitato
Merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya pencapaian
tujuan sehat dengan cara menyediakan atau memberikan kesempatan dan
fasilitas yang diperlukan klien untuk mengatasi masalahnya, memenuhi
kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara:
1).
mendampingi klien dalam setiap tindakan
2)
memberikan dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien
merasa diperhatikan dan terpenuhi kebutuhan emosionalnya
28
3)
2. Mediator
Memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan pihak
lain atau orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan
kesejahteraan diantara kedua belah pihak.
2.5
Dukungan keluarga
2.5.1 Pengertian keluarga
Badan sensus Amerika mendefinisikan keluarga secara tradisional yaitu
keluarga terdiri dari orang-orang yang tergabung
hubungan darah, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah (Friedman,
2003). Menurut Dep Kes R.I (1998, dalam Achjar, 2010) keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga sebagai suatu kelompok individu didalam keluarga dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah kesehatan dalam
kelompoknya sendiri. Duvall dan Logan (1986) mengatakan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran
yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, dan emosional serta sosial individu yang ada
didalamnya. Sedangkan Bailon dan Maglaya (1978) mengatakan keluarga adalah dua
atau lebih individu yang bergabung karna hubungan darah, perkawinan, dan adopsi
dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
2.5.2 Komponen-komponen dukungan keluarga
Dukungan dapat berarti bantuan atau sokongan yang diterima seseorang dari
orang lain. Dukungan biasanya diterima dari lingkungan sosial yaitu orang-orang
yang dekat, termasuk didalamnya adalah anggota keluarga, orang tua dan teman
(Marliyah, 2004).
Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal yang
melindungi seseorang dari efek stress yang buruk. Menurut Friedman (1998, dalam
Wijayanto, 2008), ikatan keluarga adalah orang yang paling dekat hubungannya
dengan lansia. Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam mengintensifkan
perasaan sejahtera. Orang-orang yang hidup dalam lingkungan yang bersikap
supportif, kondisinya jauh lebih baik dari pada mereka yang tidak memiliki keluarga.
29
suatu
stressor
karena
informasi
yang
diberikan
dapat
Dukungan penilaian
Dapat berwujud pemberian penghargaan atau pemberian penilaian yang
mendukung perilaku atau gagasan individu dalam bekerja maupun peran sosial
yang meliputi pemberian umpan balik, informasi, atau penguatan.
3)
Dukungan instrumental
Merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya dapat berwujud
barang, pelayanan dukungan, keuangan, dan menyediakan peralatan yang yang
dibutuhkan. Memberi bantuan dan melaksanakan aktivitas, memberi peluang
waktu, serta modifikasi lingkungan.
4)
Dukungan emosional
Merupakan dukungan yang diwujudkan dalam bentuk kelekatan, kepedulian, dan
ungkapan simpati sehingga timbul keyakinan bahwa individu yang bersangkutan
2.5.3
diperhatikan.
Peran anggota keluarga terhadap lansia
Menurut Eliopoulus (2005) berbagai bentuk peran keluarga diantaranya
menjaga dan membersihkan rumah, mengelola keuangan, belanja, kesempatan untuk
sosialisasi,
menasihati,
menemani
ke
pelayanan
kesehatan,
memasak
dan
2)
Penurunan fertilitas, dimana penurunan kelahiran berarti anak yang bisa merawat
3)
4)
5)
Carter
dan
McGoldrick
(didalam
Maryam,
2008)
tugas
Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau
sesuatu tentang apa yang dilakukan keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga
menurut Friedman (2003) yaitu:
1) Fungsi afektif
Merupakan fungsi keluarga
dalam
memenuhi
kebutuhan
pemeliharaan
3)
4)
5)
6)
7)
4)
menerima perubahan
Pertimbangkan siapa yang cocok untuk berbicara pada lansia
BAB III
32
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak dan
juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat profesional untuk
lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia 65 tahun yang dapat
diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen penting dalam perawatan kesehatan.
3.2
Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan kelebihan
kami mohon maaf yang sebesar besarnya.Kami juga memohon untuk saran dan
kritik untuk makalah kami apabila ada yang kurang berkenan
DAFTAR PUSTAKA
34