Anda di halaman 1dari 22

LBM 2

Mati lagi? Apa kata dunia?

STEP 1
Mortalitas

: hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen; salah satu dari 3 komponen

proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk; kematian janin yang dibatasi
dari umur 20 minggu dalam kandungan.
AKI

: banyaknya kematian perempuan saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang nama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya
atau pengelolaannya dan bukan sebab-sebab lain; dalam hitungan rumus masuk MMR (maternal
mortality rate).

STEP 2
Mortalitas

STEP 3
Mortalitas
1. Definisi mortalitas?
Hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen; salah satu dari 3 komponen proses
demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk; kematian janin yang dibatasi
dari umur 20 minggu dalam kandungan.
ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu
populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun,

hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950
kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada
jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Kematian atau mortalitas adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen,yg bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
- Kematian hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup, dengan kata lain
mati tidak akan pernah ada kalo tidak ada kehidupan terlebih dahulu sdgkn hidup
-

selalu dimulai dgn akhir hidup (live birth).


Merupakan slh satu dri 3 komponen proses demografi yg berpengaruh terhadap
struktur pendu2k. 2 komponen yg lain adlh kelahiran (fertilitas) & mobilisasi
pendu2k.
( Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D, Demografi Umum)

2. Penyebab mortalitas?
Bayi :
- Factor endogen : bawaan sejak lahir
o Abortus
o Imatur
o Premature
- Factor eksogen : pengaruh dari lingkungan luar
o Still birth : lahir mati
o Neonatal death
o Post neonatal death
o Infant mortality
Dewasa :
- Penyakit menular
- Penyakit degenerative
- Kecelakaan
- Gaya hidup yang beresiko menyebabkan kematian
Balita :
- ISPA
- Penyakit karena infeksi kuman
- Diare
- Gizi buruk
Ibu :
- Factor system pelayanan kesehatan yang kurang memadai
- Social budaya, ekonomi, dan peran serta masyarakat
- Factor medis yang langsung dan tidak langsung

Endogen kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 anak yang dibawa sejak
lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi / didapat dari ibunya selama
kehamilan.

Eksogen kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar.

Demografi Umum Edisi kedua, Prof.Ida Bagoes Mantra, Ph.D

Ketersediaan pangan penduduk

Kemiskinan

Keadaan gizi penduduk

Penyakit menular

Keadaan fasilitas kesehatan

PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN. SAID RUSLI

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif,


kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.
Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas
(ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan
menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.
(http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/460/460/1/3/)

3. Jenis-jenis?
a. Kematian kasar : banyaknya kematian pd tehun tertentu per 1000 penduduk pd
pertengahan tahun.
b. Kematian menurut umur dan jenis kelamin : banyaknya kematian kelompok umur
ttt pd suatu periode per 1000 penduduk utk kelompok umur yang sama.
c. Kematian bayi : banyaknya kematian bayi pd suatu periode ttt per 1000 kelahiran
hidup.

d. Kematian anak : jmlh kematian anak berumur 1-4 thn selama 1 thn ttt per 1000
anak umur yang sama.
e. Kematian balita : jmlh kematian anak usia < 5 thn selama 1 thn per 1000 anak
usia yg sama.
f. Kematian ibu : banyaknya kematian ibu pd waktu hamil atau selama 42 hari sejak
kehamilan tnp memandang lama dan tempat kelahiran.
g. Kematian dan rasio khusus
h. Kematian postnatal : kematian yg terjadi pd bayi berumur antara 1 bulan - < 1 thn
per 1000 kelahiran.
i. Kematian neonatal : kematian sebelum bayi berumur 1 bulan per 1000 kelahiran
hidup pd 1 tahun.
j. Kematian perinatal

Intra uterin:

Abortus, kematian janin menjelang & sampai 16 minggu.

Immatur, kematian janin antara umur kandungan diatas 16 minggu sampai pada
umur kandungan 28 minggu.

Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada umur diatas 28 minggu


sampai waktu lahir.

Extra uterin :

Lahir mati ( still birth ), kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar
dari rahim, tidak ada tanda2 kehidupan.

Kematian baru lahir ( neonatal death ) kematian bayi sebelum berumur 1bulan
tetapi < 1 tahun.

Kematian lepas baru lahir ( post neonatal death ) kematian bayi setelah
berumur 1 bulan tetapi < setahun.

Kemaian bayi ( infant mortality ), kematian setelah bayi lahir hidup hingga
berumur < 1 tahun.

Demografi Umum Edisi kedua, Prof.Ida Bagoes Mantra, Ph.D

4. Pengukuran?
Ada 3 :
CDR (tingkat kematian kasar)
o Jumlah kematian penduduk pd tahun ttt dibagi 1000 penduduk di pertengahan

tahun tsb.
o CDR = D / Pm x k
ASDR (tingkat kematian menurut umur dan jenis kelamin)
o ASDR = Di / Pmi x k
IDR / IMR (tingkat kematian bayi)
o IMR = Do / B x k
MMR (tingkat kematian ibu)
o MMR = Df / B x k
Rasio khusus = jmlh kematian karena sebab dibagi jmlh kematian pd tahun tertentu.
Angka kematian postnatal = kematian yg terjadi pd bayi berumur antara 1 bulan - < 1
thn per 1000 kelahiran.
o Rumus : jmlh kematian bayi berumur 1 bulan sampai < 1 tahun pd daerah ttt

dibagi jmlh lahir hidup dikali konstanta.


Angka kematian neonatal = D (0 - <1 bln) / B x k
Angka kematian anak = jmlh kematian anak umur 1-4 thn per jmlh penduduk yg
berusia 1-4 thn dikali konstanta.

a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)


Didefinisikan sebagai banyaknya kematian pada tahun tertentu,
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Rumus :
D
Tingkat Kematian Kasar (CDR) =

Xk
Pm

Keterangan :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu ( dari hasil registerasi
penduduk )
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun ( pada bulan juni
/juli )

K = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000

b. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific death Rate )


Rumus :
Jumlah kematian penduduk
Kelompok umur i
Tingkat Kematian Menurut Umur I =

1000
Jumlah penduduk kelompok
Umur i paa pertengahan tahun

c. Tingkat Kematian Bayi (Infant Death Rate)


Rumus :
Jumlah kematian bayi pada
Tahun tertentu
Tingkat Kematian Bayi =

X 1000
Jumlah kelahiran hidup pada
Tahun tertentu

DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

1. Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate)


Yaitu :

banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk

pada pertengahan tahun


Rumus :
D
CDR = -------- X k
Pm

Keterangan :

CDR= Tingkat kematian kasar


D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil registrasi penduduk)
Pm= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000

2. Tingkat kematian menurut umur dan jenis kelamin (Age Spesific


Death Rate)
Yaitu :

Banyaknya kematian kelompok umur ttt pada suatu periode

(tahun) tertentu per 1000 penduduk kelompok umur yg sama, tengah


periode/tahun yang sama
Rumus :
Di
ASDRi = ------ x k
Pi
Keterangan :
ASDRi

= Tingkat Kematian menurut umur

Di

= jml kematian kelompok umur i

Pi

= jml penduduk kelompok umur i tengah tahun

= konstanta = 1000

Untuk Laki-laki :

Untuk perempuan :

Di lk
ASDR = -------- X k

Di pr
ASDR = -------- X k

Pmi lk

3. Tingkat kematian bayi (infant Mortality Rate)

Pmi pr

Yaitu :

Banyaknya kematian bayi (anak usia kurang satu tahun) pada

suatu periode (tahun) tertentu per 1000 kelahiran hidup periode/tahun


yang sama
Angka kematian bayi merupakan indicator dari :

Status kesehatan anak


Tingkat kesehatan ibu
Kondisi kesehatan lingkungan
Tingkat perkembangan social ekonmi masyarakat
Rumus :
D<1
IMR = -------- x k
B
Keterangan :
IMR

= Tingkat kematian bayi

D<1

= jml kematian bayi selama satu periode/tahun

B = jml lahir hidup selama periode/tahun yg sama


k

= konstanta = 1000

4. Tingkat Kematian Anak


Yaitu :

jumlah kematian anak berumur 1 4 tahun selama 1 tahun

tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun
Merefleksikan kondisi lingkungan yang langsung mempengaruhi
kesehatan anak.
Bila angka kematian anak meningkat berarti :

Salah gizi

Higiene buruk
Tingginya prevalensi penyakit menular
Tingginya prevalensi insiden kecelakaan di dalam atau di sekitar
rumah

Tingkat kemiskinan

5. Tingkat Kematian balita


Yaitu :

jumlah kematian anak usia dibawah 5 tahun selama 1 tahun per

1000 anak usia sama (0 -4) tahun pada pertengahan tahun


Merefleksikan tinggi rendahnya kematian bayi dan anak

6. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate = MMR)


Yaitu :

Banyaknya kematian ibu pada waktu hamil atau selama 42 hari

sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama & tempat kelahiran, yg


disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, bukan oleh sebabsebab lain pada suatu periode (tahun) per 100.000 kelahiran hidup
periode/tahun yang sama
Rumus :
Df
MMR = ---- x k
B
Keterangan :
MMR

= Angkat Kematian Ibu maternal

Df

= jml kematian ibu selama satu periode/tahun

= jml lahir hidup selama periode/tahun yg sama

= konstanta = 100.000

7. Angka kematian dan rasio khusus menurut sebab kematian


apabila jumlah seluruh kematian yang terjadi dalam suatu periode
tertentu diklasifikasikan menurut sebab kematian, proporsi jumlah seluruh
kematian yang diakibatkan oleh sebab khusus dinamakan rasio khusus
menurut sebab kematian (cause specific death ratio)

Rasio khusus menurut


tertentu

Jmlh kematian krn sebab

Sebab Kematian
=
-------------------------------------------Jmlh kematian pada thn tertentu
Jumlah kematian yang diakibatkan oleh sebab tertentu selama tahun itu
dibagi dengan jumlah seluruh penduduk pertengahan tahun dan angka
yang diperoleh biasanya dinyatakan per 100.000 penduduk dinamakan
angka kematian menurut sebab kematian
Angka kematian menurut
Sebab Kematian
100000

Jmlh kematian krn sebab tertentu


= -------------------------------------------- X
Jmlh penduduk pd thn itu

8. Angka kematian neonatal


Yaitu :

Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi

sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu.
Rumus :

Keterangan :
Angka Kematian Neo-Natal =Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan
D

0-<1bulan

=Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu

tahun tertentu di daerah tertentu.


lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu
K

= 1000

9. Angka Kematian Post Natal


Yaitu :

Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate

adalah kematian yang terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan
sampai dengan kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu.
Rumus :

Keterangan :
Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1
bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun
D

1bulan-<1tahun

= Jumlah kematian bayi berumur satu bulan sampai dengan

kurang dari 1 tahun pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

lahir hidup = Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu & daerah
tertentu
K = konstanta (1000)

5. Factor yang mempengaruhi?

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Umur : kematian tinggi pd usia anak dan lansia


Jenis kelamin : diantara 20-70 thn laki-laki lebih banyak
Pekerjaan : SDM bagus, kematian rendah
Tingkat pendidikan : SDM bagus, kematian rendah
Social ekonomi : pd social ekonomi rendah, tingkat kematian lebih tinggi
Status perkawinan : angka kematian tinggi pd orang2 yg blm menikah,

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

dipengaruhi tingkat stressor.


Tempat tinggal : org yg meninggal di kota lebih banyak drpd di desa
Cara hidup : pola makan, pola olahraga
Factor genetic
Beberapa penyakit yang menular
Keadaan gizi penduduk
Keadaan fasilitas kesehatan
Agama : tingkat keimanan tinggi, tingkat kematian rendah

Dibagi 2 :
o Langsung (dari dalam)
Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
o Tdk langsung (dari luar)
Tekanan dari psikis maupun fisik
Kedudukan dlm perkawinan
Kedudukan social ekonomi
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Beban anak yg dilahirkan
Tempat tinggal dan lingkungan
Tingkat pencemaran lingkungan
Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit
Politik dan bencana alam

Factor-faktor yang mempengaruhi mortalitas :

1. Status perkawinan
Mortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah
dibandingkan dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih
besar daripada wanita. Hal ini sebagain disebabkan oleh faktor bahwa
perkawinan biasanya mensyaratkan orang-orang yang sehat, maupun karena
perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.
2. Tempat tinggal
Mortalitas di daerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan di
daerah kota, tetapi sekarang perbedaan tersebut sudah berkurang. Beberapa
penyakit menyerang daerah iklim panas, dan ada juga yang melanda tempattempat yang dingin; akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor
penyebab kematian. Atas dasar alasan ini juga di tempat tinggal yang sama
dapat terjadi fluktuasi mortalitas musiman.
3. Cara hidup
Pada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan ( diukur dari segi
kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain ), angka
kematian akan menurun. Kebiasaan hidup, misalnya merokok, makan dan
minum, dapat juga mempengaruhi mortalitas.
4. Faktor genetik
Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke
generasi lain; dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu
mengapa para keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan.
Walaupun jumlah penyakit seperti itu tidak begitu banyak, dan pengaruhnya
terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu. Dengan demikian dewasa ini
perbedaan keturunan secara komparatif dianggap tidak berarti.
Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara

Factor pro mortalitas :


o Sarana kesehatan kurang memadai
o Rendahnya kesadaran masyarakat thdp kesehatan
o Bencana alam
o Perang
o Kecelakaan
Factor anti mortalitas :
o Lingkungan hidup sehat
o Fasilitas kesehatan memadai
o Ajaran yang melarang bunuh diri dan membunuh
o Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
o Tingginya tingkat pendidikan

Program penurunan mortalitas :


Upaya pemerintah dalam rangka pemecahan masalah mortalitas (program &
kebijakan-kebijakan)
1.
2.
3.
4.

Peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik


Peningkatan gizi keluarga
Peningkatan pendidikan (Kesehatan Masyarakat)
Peningkatan ekonomi dan sosial.

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-sri%20rahayu.pdf
Faktor yang menyebabkan turunnya rate kematian :

Industrialisasi

Pertanian yg maju

Membaiknya jaringan tramsportasi

Reformasi social

Kemampuan mengontrol temperature dan humiditas

Perbaikan sanitasi

Perubahan-perubahan dalam hygiene pribadi

Perkembangan asepsi dan antisepsi

Imunologi

Adaptasi manusia, meningkatnya resistensi terhadap penyakit penyakit


(Pengantar Ilmu Kependudukan, Said Rusli)
6. Komponen mortalitas?
- Kematian bayi : membagi jmlh kematian bayi dibawah umur 1 tahun yg terjadi
-

selama tahun yg bersangkutan dgn perkiraan jmlh penduduk di pertengahan tahun.


Kematian ibu : angka kematian khusus menurut umur sebab kematian, disebabkan
oleh lahir mati dan komplikasi kehamilan; jmlh wanita yang menghadapi resiko yg
dipergunakan utk menghitung angka adlh jmlh seluruh wanita pd umur ttt yg tercakup

dlm penduduk scr keseluruhan.


Jumlah kematian yg diharapkan : tingkat kematian tetap dipertahankan untuk naik.

Tiga penyebab utama kematian bayi menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT)1995 adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal, dan
diare. Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil bagi 75 persen kematian bayi.
a. Kesehatan neonatal dan maternal

Tingginya kematian anak pada usia hingga satu tahun,yaitu sepertiganya terjadi dalam
satu bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80 persen kematian neonatal ini terjadi
pada minggu pertama, menunjukkan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru
lahir; rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada
masa persalinan dan segera sesudahnya;serta perilaku (baik yang bersifat preventif
maupun kuratif) ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang bersifat negatif bagi
perkembangan kehamilan sehat, persalinan yang aman dan perkembangan dini anak.
b. Perubahan perilaku
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperbaiki perilaku keluarga dan
masyarakat, terutama perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk upaya mencari pelayanan
kesehatan serta memperbaiki akses, memperkuat mutu manajemen terpadu penyakit bayi
dan balita, memperbaiki kesehatan lingkungan termasuk air bersih dan sanitasi,
pengendalian penyakit menular, dan pemenuhan gizi yang cukup.
c. Variasi antar daerah
Tantangan lain yang harus mendapatkan perhatian serius adalah upaya untuk
memperkecil kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan dan kesenjangan antarprovinsi
dan kabupaten/kota.
d. Sinkronisasi dan koordinasi
program-program antar instansi dan antara pemerintah dan swasta dan lembaga swadaya
yang melibatkan peran aktif masyarakat perlu ditingkatkan.
e. Perlindungan dan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita dari keluarga miskin
Dengan masih besarnya jumlah penduduk miskin di Indonesia, yaitu sekitar 37,34 juta
jiwa atau 17,4 persen pada 2003 15 , perlindungan dan pelayanan kesehatan anak pada
kelompok penduduk itu merupakan tantangan berat yang masih harus dihadapi.
f. Penerapan desentralisasi kesehatan

Arus informasi terutama dari pengumpulan data pada pusat pelayanan, tidak berjalan
dengan baik. Masih belum jelasnya penjabaran tugas dan wewenang antara pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten merupakan kendala yg perlu diatasi.
7. Sumber data mortalitas?
- Registrasi penduduk : pengumpulan prospektif seperti pencatatan yg kontinyu
-

terhadap setiap peristiwa kematian.


Penelitian dgn survey
Penelitian dgn statistika vital : meneliti jumlah kelahiran dan kematian.
Sensus penduduk
Estimasi : memperkirakan data kematian berdasarkan sensus penduduk.
Angka harapan hidup : jmlh rata-rata dari tahun kehidupan yg masih dijalani oleh
seseorg yg telah mencapai umur tepat X dlm situasi yg berlaku di masyarakatnya.
Registrasi penduduk
Cara pengumpulannya prospektif, yaitu pencatatan yang kontinu terhatap
peristiwa kematian.
Penelitian (survey)
Biasanya penelitian kematian penduduk ini dijadikan satu dengan penelitian
kelahiran(fertilitas) yang disebut dengan penelitian statistic vital.

DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D


8. Penanganan mortalitas?
Tujuan :
- Menanggulangi kemiskinan global serta kemiskinan lainnya
- Ada 8 cara :
o Pemberantasan kemiskinan dan memberdayakan wanita
o Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang
o Mendukung kesetaraan gender
o Menurunkan tingkat kematian pd bayi dan anak
o Menaikkan kesehatan ibu
o Memerangi penyakit menular dan atau HIV AIDS
o Melestarikan lingkungan
o Mengembangkan kemitraan untuk pembangunan

Meningkatkan pelayanan kesehatan yg lebih baik


Peningkatan status gizi bagi keluarga
Peningkatan pendidikan
Peningkatan social ekonomi

Millenium Development Goals (MDG) Menurunkan kematian anak sebesar 2/3

dari angka di tahun 1990 menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pd tahun 2015 dan
menurukan kematian ibu sebesar menjadi 124 per 100.000 kelahiran.
Peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik
Peningkatan gizi keluarga
Peningkatan pendidikan (Kesehatan Masyarakat)
Peningkatan ekonomi dan sosial.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-sri%20rahayu.pdf

Angka Kematian perlu ditekan dengan cara:

Pelayanan kesehatan yang lebih baik

Peningkatan gizi keluarga

Peningkatan pendidikan (kesehatan masyarakat)

Pelayanan kesehatan yang lebih baik


Peningkatan gizi keluarga
Peningkatan pendidikan (kesehatan masyarakat)

1. Kebijakan dan program dalam mengatasi mortalitas


Program Pembangunan Nasional
Dalam dokumen Propernas 2000-2004, upaya-upaya ini termaktub dalam tiga
program kesehatan nasional, yaitu Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat
dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Upaya Kesehatan, serta Program
Perbaikan Gizi. Strategi dan usaha untuk mendukung upaya penurunan
kematian bayi dan balita antara lain adalah meningkatkan kebersihan
(hygiene) dan sanitasi di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat melalui
penyediaan air bersiih, meningkatkan perilaku hidup sehat, serta kepedulian
terhadap kelangsungan dan perekembangan dini anak, pemebrantasan
penyakit menular, meningkatakan cakupan imunisasi dan meningkatakn
pelayanan kesehatan reproduksi termasuk pelayanan kontrasepsi dan ibu,
menanggulangi gizi buruk, kurang energi kronik anemia, serta promosi
pemberian ASI ekslusif dan pemantuan pertumbuhan.

Jaringan Pengaman Sosial


Selain program-program rutin pelayanan kesehatan ibu dan anak, pemerintah
telah meluncurkan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) bidang
kesehatan, antara lain dengan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan gratis
bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi untuk keluarga miskin, serta
bantuan pembangunan sarana kesehatan.

Peraturan Perundangan
Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
kesempatan anak Indonesia untuk hidup sehat, tumbuh, dan berkembang
secara optimal menjadi semakin terbuka. Dalam undang-undang itu
dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan social sesuai dengan kebutuhan fisik, mental spiritual, dan social.

Program Nasional bagi Anak Indonesia


Merujuk pada kebijakan umum pembangunan kesehatan Nasional, upaya
penurunan angka kematian bayi dan balita merupakan bagian penting dalam
Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) yang antaralain dijabarkan
dalm Visi Anak Indonesia 2015 untuk menuju anak Indonesia yang sehat.
Strategi nasional bagi upaya penurunan kematian bayi dan balita adalah
pemberdayaan keluaraga, pemberdayaan masyarakat, meningkatakan kerja
sama dan koordinasi lintas sector, dan meningkatakan jangkauan pelayanan
kesehatan anak yang komprehensif dan berkualitas. Contoh PIN.

9. Masalah yang muncul dalam mortalitas?


a. Semakin bertambahnya angka harapan hidup, perlu adanya peran pemerintah dlm
menyediakan fasilitas penunjang kesehatan.
b. Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah dlm penyediaan gizi yg memadai
bagi anak dan balita.
c. Apabila tingkat mortalitas tinggi, ada penyebab tertentu misal wabah atau
penyakit tertentu atau bencana alam.

Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran pemerintah
di dalam menyediakan fasilitas penampungan.
Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah di dalam menyediakan gizi yang memadai
bagi anak-anak (balita)
Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi Indonesia
dimata dunia.
10. Pencegahan mortalitas?
a. Industrialisasi
b. Pertanian yang maju
c. Membaiknya jaringan transportasi
d. Reformasi social
e. Kemampuan mengontrol temperature dan bumiditas
f. Perbaikan sanitasi
g. Perubahan-perubahan dalam hygiene pribadi
h. Perkembangan asepsi dan antisepsi
i. Imunologi
j. Adaptasi manusia untuk meningkatkan resistensi thdp penyakit-penyakit
-

Factor maternal : memberikan pelayanan yg baik utk persalinan dan perawatan masa

nifas; juga pencegahan dan pengobatan TORCH.


Gizi : mencukupi 4 sehat 5 sempurna.
Memberi pelayanan kesehatan : puskesmas gratis, askeskin
Lingkungan : perbaikan sanitasi
Cedera : menghindarkan komplikasi lanjutan

Faktor sosio ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan


anak. Namun faktor sosio ekonomi bersifat tidak langsung, yaitu harus
memulai mekanisme biologi tertentu yang kemudian baru menimbulkan
resiko morbiditas dan selanjutnya akan menjadi sakit dan apabila tidak
sembuh akhirnya cacat atau meninggal.

Penyakit dan kurang gizi bukan merupakan variabel independent,


tetapi lebih merupakan indikator yang merefleksikan mekanisme kerja
variabel

antara.

melaksanankan
morbiditas

dan

Dengan

program

mortalitas

demikian
program
perlu

dalam

merencanakan

kesehatan
dibekali

untuk

dengan

dan

menurunkan
peningkatan

pengetahuan yang luas dan lebih mendalam mengenai mekanisme

tersebut, dan tidak hanya dibatasi pada penyakit penyebab kematian,


walaupun juga penting.
-

Demografi Umum Edisi kedua, Prof.Ida Bagoes Mantra, Ph.D

11. Factor yang mendukung dan menghambat mortalitas?


Factor pro mortalitas :
o Sarana kesehatan kurang memadai
o Rendahnya kesadaran masyarakat thdp kesehatan
o Bencana alam
o Perang
o Kecelakaan
Factor anti mortalitas :
o Lingkungan hidup sehat
o Fasilitas kesehatan memadai
o Ajaran yang melarang bunuh diri dan membunuh
o Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
o Tingginya tingkat pendidikan

manfaat
Merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah
tersebut. Dengan memperhatikan trend dari tingkat mortalitas & fertilitas di masa lampau
dan estimasi perkembangan di masa mendatang dapatlah dibuat sebuah proyeksi
penduduk wilayah bersangkutan.
( Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D, Demografi Umum)

STEP 4

STEP 5

STEP 6

STEP 7

Anda mungkin juga menyukai