Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DESAIN ALAT TEKNIK LABORATORIUM 1

MINIATUR TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK

Disusun oleh:
Devi Eka Farah Azizah
NIM 130210102080
KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

RINGKASAN
Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber
energi terbarukan. Tenaga angin merupakan salah satu sumber energy terbarukan yang
melimpah dinegeri kita dan ramah lingkungan karena menekan emisi gas CO2, oleh karena
itu kita dapat memperoleh listrik murah yang tidak terbatas dari energy angin.
Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi energy
listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Tujuan dari pembuatan alat ini
yaitu untuk mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui miniature
turbin angin, mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan,
mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan yang dihasilkan dan
mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.
Prinsip kerja miniature turbin angin ini cukup sederhana yaitu putaran blade oleh
kipas angin diteruskan ke rotor generator dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang
berfungsi sebagai stator sehingga menghasilkan listrik. Komponen alat yang terdiri dari
magnet yang berfungsi sebagai stator, rotor dan bearing adalah komponen generator dimana
ketiga komponen ini dibuat terbuka agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh perubahan
lilitan terhadap listrik yang dihasilkan. Beban yang diberikan berupa lampu LED. Komponen
sudu juga dibuat bisa dibongkar pasang untuk memvariasi dalam pengambilan data uji
pengaruh jumlah sudu terhadap arus yang dihasilkan. Kemudian untuk menganti-ganti
kecepatan angin digunakan kipas angin yang mempunyai kecepatan 1, 2 dan 3.
Menurut literature yang ada kecepatan angin berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan. Semakin tinggi kecepatan angin yang diberikan semakin tinggi pula nilai
tegangan yang dihasilkan. Kemudian semakin banyak kumparan maka tegangan yang

dihasilkan juga semakin besar. Hal ini memenuhi hukum faraday yaitu = -N

dm
dt .

Lalu bertambahnya jumlah sudu yang akan mengakibatkan bertambahnya pula berat dari
turbin sehingga membutuhkan gaya dorong yang besar untuk memutar sudu turbin. Hal itu
dapat disebabkan karena semakin tinggi gaya dorong yang dihasilkan juga akan
meningkatkan putaran dari turbin.semakin tinggi putaran maka daya motor yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut yaitu :

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber
energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan pemanasan global
yang di akibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah
habis. Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari
sumber yang alami regenerasi dan karenanya, hampir tak terbatas. Ini termasuk energi surya,
energi angin, tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari
bumi), dan energi laut.
Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi pembakaran bahan
bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi udara yang terkait
dan emisi karbon dioksida, dan berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan
keamanan ekonomi dan politik.
Tenaga angin merupakan salah satu sumber energy terbarukan yang melimpah
dinegeri kita dan ramah lingkungan karena menekan emisi gas CO2, oleh karena itu kita
dapat memperoleh listrik murah yang tidak terbatas dari energy angin. Dengan memberikan
pemahaman yang benar dan konkrit diharapkan mahasiswa dapat mendesain dan
menciptakan sebuah pembangkit listrik tenaga angin dengan efisiensi yang baik sehingga
bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat dan mewujudkan program pemerintah untuk
percepatan pemanfaatan energy terbarukan.
Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
berharap bahwa alat yang akan dibuat ini dapat memberikan sumber energi jauh lebih baik
dibandingkan konvensional, metode pembakaran bahan bakar fosil.

Teori pendukung :

Prinsip Kerja Turbin Angin Pembangkit Listrik


Prinsip kerja dari turbin adalah mengubah energy gerak angin menjadi energy putar pada
kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan
menghasilkan listrik.

Komponen yang menhasilkan listrik pada rangkaian turbin angin pembangkit listrik adalah
generator. Prinsip kerja generator adalah memakai kaidah Hukum Faraday, yaitu apabila sebuah
penghantar digerakkan di dalam sebuah medan magnet, maka kedua ujung penghantar tersebut akan
timbul ggl induksi. Bila kedua ujungnya dihubungkan dengan beban,misalnya sebuah lampu, maka
akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik. Dasar pembangkitan ggl ini seperti dilihat dalam
gambar berikut :

Energi Angin

Prinsip utamanya energy yang dihasilkan angin adalah mengubah energy listrik yang dimiliki
angin menjadi energy kinetic poros. Besarnya energy yang dapat ditransferkan ke rotor tergantung
pada massa jenis udara, luas area dan kecepatan angin. Energy kinetic untuk suatu massa angin m
yang bergerak dengan kecepatan v yang nantinya akan diubah menjadi energy poros dapat
dirumuskan sebagai berikut :
E = mv2
Dimana :
m : massa udara yang bergerak (kg)
v : kecepatan angin (m/s)
Energy kinetic yang terkandung dalam angin inilah yang akan ditangkap oleh turbin angin untuk
memutar rotor. Dengan menganggap suatu penampang melintang A, dimana udara dengan kecepatan
v mengalami pemindahan volume untuk setiap satuan waktu, yang disebut dengan aliran volume V
sebagai persamaan :
V=vA
Diamana :
V : laju volume (m3/s)
v : kecepatan angin (m/s)
A : luas area sapuan rotor (m2)
Rotor satu sumbu dengan poros dimana daya poros dihitung dengan persamaan :
P = T.
Dimana :
T : torsi poros (Nm)
: kecepatan sudut (rad/s)

Brake Horse Power (BHP)


Brake Horse Power (BHP) adalah daya dari turbin yang diukur setelah mengalami
pembebanan yang disebabkan oleh generator, gearbox, pompa ataupun perangkat tambhan
lainnya. Brake yang dimaksud adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memberikan
beban pada turbin sehingga putarannya dapat terjaga secara konstan. Dalam percobaan
nantinya BHP diukur dengan menggunakan generator listrik. Dengan mengukur besarnya
tegangan yang dihasilkan, dapat diketahui besarnya daya generator. Seperti pada rumus :
P generator = V. I
Dimana :
P generator : daya generator listrik (Watt)
V
: tegangan generator listrik (Volt)
I
: arus listris (A)
Besarnya BHP dapat dihitung setelah didapatkan harga P generator dengan rumus sebagai
berikut :

Dimana :
BHP
Pgenerator

: Brake Horse Power (Watt)


: daya generator listrik (Watt)
: efisiensi generator (%)

Torsi (T)
Torsi biasa disebut juga momen atau gaya yang menyatakan benda berputar pada suatu
sumbu. Torsi juga bisa didefinikan ukuran efektifan gaya tersebut dalam menghasilkan
putaran atau rotasi mengelilingi sumbu tersebut. Besar rotasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :

Dimana :
T : torsi (Nm)
P : daya generator (WAtt)

: putaran generator(rpm)
Untuk sebuah generator jumlah lilitan sangat berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan. Sesuai dengan Hukum Faraday sebagai berikut Tegangan induksi dalam satu
rangkaian adalah berbanding lurus pada laju perubahan fluks magnetic yang melalui
rangkaian. Jika rangkaian adalah kumparan terdiri dati N lilitan dan jika m adalah fluks
magnetic melalui satu lilitan, tegangan diinduksikan dalam setiap lilitan. Lilitan adalah seri,
sehingga tegangannya () merupakan penjumlahan, dengan begitu tegangan induksi total
dalam kumparan diberikan oleh :

= -N

dm
dt

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui miniature
turbin angin
2. Untuk mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan.
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan yang
dihasilkan.
4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.
1.3 Manfaat
1. Pengguna dapat mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui
miniature turbin angin
2. Pengguna dapat mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan.
3. Pengguna dapat mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan
yang dihasilkan.
4. Pengguna dapat mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.

GAGASAN

Desain Alat

Keterangan :
1. Magnet neodymium
Berfungsi sebagai stator yaitu menghasilkan fluks-fluks magnet yang dapat
menimbulkan energy listrik.
2. Rotor

Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Rotor berfungsi untuk
menghasilkan medan magnet dan menghasilkan Gaya Gerak Listrik (GGL).
3. Bearing
Bantalan berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat
stabil/lurus pada posisinya didalam casing dan rotor dapat berputar dengan aman dan
bebas.
4. Sudu turbin (Dapat diganti-ganti)
Sudu merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi.
5. Dudukan
Dudukan berfungsi sebagai tempat didudukannya alat.
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja miniature turbin angin ini cukup sederhana yaitu putaran blade oleh kipas
angin diteruskan ke rotor generator

dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang

berfungsi sebagai stator sehingga menghasilkan listrik. Komponen alat nomor 1, 2 dan 3 adalah
komponen generator dimana ketiga komponen ini dibuat terbuka agar mahasiswa dapat
mengetahui pengaruh perubahan lilitan terhadap listrik yang dihasilkan. Beban yang diberikan
berupa lampu LED. Komponen sudu juga dibuat bisa dibongkar pasang untuk memvariasi dalam
pengambilan data uji pengaruh jumlah sudu terhadap arus yang dihasilkan. Kemudian untuk
menganti-ganti kecepatan angin digunakan kipas angin yang mempunyai kecepatan 1, 2 dan 3.
Bentuk Sudu

Bentuk sudu yang dipakai adalah jenis savonius, pada alat ini divariasikan jumlah sudu
yaitu 2 sudu dan 4 sudu untuk melihat pengaruh arus yang dihasilkan dengan memvariasi jumlah
sudu turbin yang digunakan.
Terdapat tiga variabel bebas yang dibuat untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel terhadap unjuk kerja turbin angin. Variabel tersebut yaitu :
a. Jumlah sudu
Untuk variabel jumlah sudu yang digunakan adalah 2 sudu dan 4 sudu.
b. Jumlah lilitan
Jumlah lilitan yang disediakan yaitu 250 lilitan dan 400 lilitan.
c. Kecepatan angin
Untuk variabel kecepatan angin digunakan kecepatan kipas sebagai pemutar yaitu
kecepatan 1, 2 dan 3.

METODE EKSPERIMEN

3.1 ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.

Alat miniature turbin angin pembangkit listrik


Sudu turbin
Lilitan kawat
Kipas angin
Multimeter

3.2 LANGKAH KERJA


1. Langkah-langkah menentukan hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang
dihasilkan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Hubungkan kipas angin dengan stopkontak
c. Arahkan kipas angin ke posisi sudu turbin
d. Mengatur voltmeter
e. Mengatur kecepatan kipas angin pada kecepatan nomer 1
f. Membaca besar tegangan pada multimeter
g. Catat pada tabel percobaan
h. Ulangi langkah d, e, f dan g dengan kecepatan kipas angin yang berbeda.
2.

Langkah-langkah menentukan hubungan jumlah kumparan generator dengan


tegangan yang dihasilkan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pasang kumparan 250 lilitan pada alat
c. Hubungkan kipas angin dengan stopkontak
d. Arahkan kipas angin ke posisi sudu turbin
e. Mengatur voltmeter
f. Mengatur kecepatan kipas angin pada kecepatan nomer 1
g. Membaca besar tegangan pada multimeter
h. Catat pada tabel percobaan
i. Ulangi langkah e, f, g dan h dengan kecepatan kipas angin yang berbeda.

3. Langkah-langkah menentukan hubungan jumlah kumparan generator dengan


tegangan yang dihasilkan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pasang sudu 2 pada alat
c. Hubungkan kipas angin dengan stopkontak
d. Arahkan kipas angin ke posisi sudu turbin
e. Mengatur voltmeter
f. Mengatur kecepatan kipas angin pada kecepatan nomer 1
g. Membaca besar tegangan pada multimeter
h. Catat pada tabel percobaan
i. Ulangi langkah e, f, g dan h dengan kecepatan kipas angin yang berbeda.

TEKNIK ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pembahasan tujuan pertama


Desain alat miniature turbin angin pembangkit listrik ini, pada bagian generator dibuat
terbuka sehingga kelihatan magnet dan kumparan dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui
komponen-komponen dasar generator. Kemudian kumparan dapat diganti-ganti jumlah
lilitannya. Jadi alat peraga pembangkit listrik tenaga angin ini bisa dimanfaatkan dengan
maksimal sehingga pengguna dapat mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy
listrik.
2. Pembahasan tujuan kedua
Tabel hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan digunakan kipas angin
untuk variasi kecepatan.

Kecepatan Kipas Angin


1

Tegangan

2
3
Grafik hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan digunakan kipas angin
untuk variasi kecepatan.
Tegangan (Volt)

Kecepatan kipas angin


Dari litertur yang ada, kecepatan angin berpengaruh terhadap tegangan yang dihasilkan.
Semakin tinggi kecepatan angin yang diberikan semakin tinggi pula nilai tegangan yang
dihasilkan. Semakin meningkatnya kecepatan angin akan menyebabkan semakin besar
momentum angin yang menumbuk penampang sudu turbin tiap detiknya, maka perbedaan
tekanan antara bagian depan sudu dan bagian belakang sudu akan semakin meningkat,
sehingga gaya drag yang dihasilkan juga semakin meningkat. Akibat dari peningkatan gaya
drag ini menyebabkan peningkatan pada voltase dan arus yang dihasilkan generator listrik.
Semakin tinggi voltase dan arus generator listrik yang dihasilkan, daya generator semakin
meningkat.
3. Pembahasan tujuan ketiga
Tabel hubungan jumlah kumparan generator dengan tegangan yang dihasilkan
Kecepatan Kipas
Angin
1

Jumlah Kumparan
Generator

250 lilitan

Teganga
n

3
1
2

400 lilitan

Grafik hubungan jumlah kumparan generator dengan tegangan yang dihasilkan


Kumparan 400

Tegangan (Votl)
`Kumparan 250

Kecepatan kipas angin


Menurut literature sebelumnya semakin banyak kumparan maka tegangan yang dihasilkan

juga semakin besar. Hal ini memenuhi hukum faraday yaitu = -N

dm
dt

4. Pembahasan tujuan keempat


Hubungan pengaruh jumlah sudu dengan tegangan yang dihasilkan. Pengujian dilakukan
dengan bantuan kipas angin dengan bantuan pengarah sebagai berikut :

Tabel hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan.

Kecepatan kipas angin


1
2
3

Tegangan 2 sudu

Tegangan 4 sudu

(Volt)

(Volt)

Bertambahnya jumlah sudu yang akan mengakibatkan bertambahnya pula berat dari turbin
sehingga membutuhkan gaya dorong yang besar untuk memutar sudu turbin. Hal itu dapat
disebabkan karena semakin tinggi gaya dorong yang dihasilkan juga akan meningkatkan
putaran dari turbin.semakin tinggi putaran maka daya motor yang dihasilkan akan semakin
meningkat. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut yaitu :

DAFTAR PUSTAKA
1. Aeni, Nur. (2014). Laporan Praktikum Eksperimen Material Dan Energi Konversi Energi
Angin. https://www.academia.edu/6889890/konversi_energi_angin. Diakses pada tanggal
9 November 2015.
2. Anonym. (2015). Mahasiswa ITN Manfaatkan Magnet Untuk Menghasilkan Listrik.
http://www.malang-post.com/pendidikan/70038-mahasiswa-itn-manfaatkanmagnet-untuk-menghasilkan-listrik. Diakses pada tanggal 9 November 2015.
3. Kempel,
Mamat.
(2014).
Makalah
Konversi

Energi.

https://www.academia.edu/9338268/MAKALAH_KONVERSI_ENERGI_ENERGI_
TENAGA_ANGIN_. Diakses pada tanggal 9 November 2015.
4. Prasetya, Anang. (2012). Perancangan PLTB Sumbu Vertikal Tipe Savonius. Jurusan
Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
5. Rizki,
Reza.
(2015).
Makalah
Pembangkit

Listrik

Tenaga

http://tongkrongan22.blogspot.co.id/2015/01/bab-i-pendahuluan-1.html.

Diakses

Angin.
pada

tanggal 9 November 2015.


6. Sahidinnur, Rizal. (2014). Eksperimen Hukum Faraday Untuk Memahami GGL Induksi
Dan Laju Fluks Magnet Dengan Metode Benda Jatuh Bebas. Prosiding Mathematics And
Sciences Forum. Program Study Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan.
7. Sumiati, Ruzita dkk. (2013). Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin Pembangkit Listrik
Untuk Media Pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No 2. Jurusan Teknik Mesin,
Politeknik Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai