Pengembangan Alat Final Devi
Pengembangan Alat Final Devi
Disusun oleh:
Devi Eka Farah Azizah
NIM 130210102080
KELAS C
RINGKASAN
Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber
energi terbarukan. Tenaga angin merupakan salah satu sumber energy terbarukan yang
melimpah dinegeri kita dan ramah lingkungan karena menekan emisi gas CO2, oleh karena
itu kita dapat memperoleh listrik murah yang tidak terbatas dari energy angin.
Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi energy
listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Tujuan dari pembuatan alat ini
yaitu untuk mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui miniature
turbin angin, mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan,
mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan yang dihasilkan dan
mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.
Prinsip kerja miniature turbin angin ini cukup sederhana yaitu putaran blade oleh
kipas angin diteruskan ke rotor generator dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang
berfungsi sebagai stator sehingga menghasilkan listrik. Komponen alat yang terdiri dari
magnet yang berfungsi sebagai stator, rotor dan bearing adalah komponen generator dimana
ketiga komponen ini dibuat terbuka agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh perubahan
lilitan terhadap listrik yang dihasilkan. Beban yang diberikan berupa lampu LED. Komponen
sudu juga dibuat bisa dibongkar pasang untuk memvariasi dalam pengambilan data uji
pengaruh jumlah sudu terhadap arus yang dihasilkan. Kemudian untuk menganti-ganti
kecepatan angin digunakan kipas angin yang mempunyai kecepatan 1, 2 dan 3.
Menurut literature yang ada kecepatan angin berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan. Semakin tinggi kecepatan angin yang diberikan semakin tinggi pula nilai
tegangan yang dihasilkan. Kemudian semakin banyak kumparan maka tegangan yang
dihasilkan juga semakin besar. Hal ini memenuhi hukum faraday yaitu = -N
dm
dt .
Lalu bertambahnya jumlah sudu yang akan mengakibatkan bertambahnya pula berat dari
turbin sehingga membutuhkan gaya dorong yang besar untuk memutar sudu turbin. Hal itu
dapat disebabkan karena semakin tinggi gaya dorong yang dihasilkan juga akan
meningkatkan putaran dari turbin.semakin tinggi putaran maka daya motor yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut yaitu :
PENDAHULUAN
Teori pendukung :
Komponen yang menhasilkan listrik pada rangkaian turbin angin pembangkit listrik adalah
generator. Prinsip kerja generator adalah memakai kaidah Hukum Faraday, yaitu apabila sebuah
penghantar digerakkan di dalam sebuah medan magnet, maka kedua ujung penghantar tersebut akan
timbul ggl induksi. Bila kedua ujungnya dihubungkan dengan beban,misalnya sebuah lampu, maka
akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik. Dasar pembangkitan ggl ini seperti dilihat dalam
gambar berikut :
Energi Angin
Prinsip utamanya energy yang dihasilkan angin adalah mengubah energy listrik yang dimiliki
angin menjadi energy kinetic poros. Besarnya energy yang dapat ditransferkan ke rotor tergantung
pada massa jenis udara, luas area dan kecepatan angin. Energy kinetic untuk suatu massa angin m
yang bergerak dengan kecepatan v yang nantinya akan diubah menjadi energy poros dapat
dirumuskan sebagai berikut :
E = mv2
Dimana :
m : massa udara yang bergerak (kg)
v : kecepatan angin (m/s)
Energy kinetic yang terkandung dalam angin inilah yang akan ditangkap oleh turbin angin untuk
memutar rotor. Dengan menganggap suatu penampang melintang A, dimana udara dengan kecepatan
v mengalami pemindahan volume untuk setiap satuan waktu, yang disebut dengan aliran volume V
sebagai persamaan :
V=vA
Diamana :
V : laju volume (m3/s)
v : kecepatan angin (m/s)
A : luas area sapuan rotor (m2)
Rotor satu sumbu dengan poros dimana daya poros dihitung dengan persamaan :
P = T.
Dimana :
T : torsi poros (Nm)
: kecepatan sudut (rad/s)
Dimana :
BHP
Pgenerator
Torsi (T)
Torsi biasa disebut juga momen atau gaya yang menyatakan benda berputar pada suatu
sumbu. Torsi juga bisa didefinikan ukuran efektifan gaya tersebut dalam menghasilkan
putaran atau rotasi mengelilingi sumbu tersebut. Besar rotasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Dimana :
T : torsi (Nm)
P : daya generator (WAtt)
: putaran generator(rpm)
Untuk sebuah generator jumlah lilitan sangat berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan. Sesuai dengan Hukum Faraday sebagai berikut Tegangan induksi dalam satu
rangkaian adalah berbanding lurus pada laju perubahan fluks magnetic yang melalui
rangkaian. Jika rangkaian adalah kumparan terdiri dati N lilitan dan jika m adalah fluks
magnetic melalui satu lilitan, tegangan diinduksikan dalam setiap lilitan. Lilitan adalah seri,
sehingga tegangannya () merupakan penjumlahan, dengan begitu tegangan induksi total
dalam kumparan diberikan oleh :
= -N
dm
dt
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui miniature
turbin angin
2. Untuk mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan.
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan yang
dihasilkan.
4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.
1.3 Manfaat
1. Pengguna dapat mengetahui perubahan energy gerak menjadi energy listrik melalui
miniature turbin angin
2. Pengguna dapat mengetahui hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan.
3. Pengguna dapat mengetahui pengaruh jumlah kumparan generator terhadap tegangan
yang dihasilkan.
4. Pengguna dapat mengetahui pengaruh jumlah sudu terhadap tegangan yang dihasilkan.
GAGASAN
Desain Alat
Keterangan :
1. Magnet neodymium
Berfungsi sebagai stator yaitu menghasilkan fluks-fluks magnet yang dapat
menimbulkan energy listrik.
2. Rotor
Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Rotor berfungsi untuk
menghasilkan medan magnet dan menghasilkan Gaya Gerak Listrik (GGL).
3. Bearing
Bantalan berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat
stabil/lurus pada posisinya didalam casing dan rotor dapat berputar dengan aman dan
bebas.
4. Sudu turbin (Dapat diganti-ganti)
Sudu merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi.
5. Dudukan
Dudukan berfungsi sebagai tempat didudukannya alat.
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja miniature turbin angin ini cukup sederhana yaitu putaran blade oleh kipas
angin diteruskan ke rotor generator
berfungsi sebagai stator sehingga menghasilkan listrik. Komponen alat nomor 1, 2 dan 3 adalah
komponen generator dimana ketiga komponen ini dibuat terbuka agar mahasiswa dapat
mengetahui pengaruh perubahan lilitan terhadap listrik yang dihasilkan. Beban yang diberikan
berupa lampu LED. Komponen sudu juga dibuat bisa dibongkar pasang untuk memvariasi dalam
pengambilan data uji pengaruh jumlah sudu terhadap arus yang dihasilkan. Kemudian untuk
menganti-ganti kecepatan angin digunakan kipas angin yang mempunyai kecepatan 1, 2 dan 3.
Bentuk Sudu
Bentuk sudu yang dipakai adalah jenis savonius, pada alat ini divariasikan jumlah sudu
yaitu 2 sudu dan 4 sudu untuk melihat pengaruh arus yang dihasilkan dengan memvariasi jumlah
sudu turbin yang digunakan.
Terdapat tiga variabel bebas yang dibuat untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel terhadap unjuk kerja turbin angin. Variabel tersebut yaitu :
a. Jumlah sudu
Untuk variabel jumlah sudu yang digunakan adalah 2 sudu dan 4 sudu.
b. Jumlah lilitan
Jumlah lilitan yang disediakan yaitu 250 lilitan dan 400 lilitan.
c. Kecepatan angin
Untuk variabel kecepatan angin digunakan kecepatan kipas sebagai pemutar yaitu
kecepatan 1, 2 dan 3.
METODE EKSPERIMEN
Tegangan
2
3
Grafik hubungan kecepatan angin dengan tegangan yang dihasilkan digunakan kipas angin
untuk variasi kecepatan.
Tegangan (Volt)
Jumlah Kumparan
Generator
250 lilitan
Teganga
n
3
1
2
400 lilitan
Tegangan (Votl)
`Kumparan 250
dm
dt
Tegangan 2 sudu
Tegangan 4 sudu
(Volt)
(Volt)
Bertambahnya jumlah sudu yang akan mengakibatkan bertambahnya pula berat dari turbin
sehingga membutuhkan gaya dorong yang besar untuk memutar sudu turbin. Hal itu dapat
disebabkan karena semakin tinggi gaya dorong yang dihasilkan juga akan meningkatkan
putaran dari turbin.semakin tinggi putaran maka daya motor yang dihasilkan akan semakin
meningkat. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
1. Aeni, Nur. (2014). Laporan Praktikum Eksperimen Material Dan Energi Konversi Energi
Angin. https://www.academia.edu/6889890/konversi_energi_angin. Diakses pada tanggal
9 November 2015.
2. Anonym. (2015). Mahasiswa ITN Manfaatkan Magnet Untuk Menghasilkan Listrik.
http://www.malang-post.com/pendidikan/70038-mahasiswa-itn-manfaatkanmagnet-untuk-menghasilkan-listrik. Diakses pada tanggal 9 November 2015.
3. Kempel,
Mamat.
(2014).
Makalah
Konversi
Energi.
https://www.academia.edu/9338268/MAKALAH_KONVERSI_ENERGI_ENERGI_
TENAGA_ANGIN_. Diakses pada tanggal 9 November 2015.
4. Prasetya, Anang. (2012). Perancangan PLTB Sumbu Vertikal Tipe Savonius. Jurusan
Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
5. Rizki,
Reza.
(2015).
Makalah
Pembangkit
Listrik
Tenaga
http://tongkrongan22.blogspot.co.id/2015/01/bab-i-pendahuluan-1.html.
Diakses
Angin.
pada