Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN


VITAMIN
UJI VITAMIN B
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan
Oleh :
Nama
NRP
Kel/Meja
Asisten
Tgl. Percobaan

: Rizki Afriyanti
: 133020044
: B/6
: Nadya Rahmawati
: 1 April 2015

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan
dalam pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai
tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat
organic maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan
pengolahan.
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan
dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak
dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari
makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai
kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin
juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya,
termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf
dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari Uji Vitamin B ini adalah untuk mengetahui
adanya vitamin B dalam bahan pangan.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari Uji Vitamin B ini adalah berdasarkan reaksi
kimia antara vitamin B dengan NaOH dan Pb Asetat disertai
pemanasan sehingga membentuk endapan berwarna coklat
kehitaman.

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

1.4. Reaksi Percobaan


H2COOH
H3C C CH3
HC

+ PbAc
NaOH

Coklat kehitaman

CH

C=O
H
C

NH2

NH2

COOH
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin B

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Vitamin B adalah sampel
B (Sari kedelai), C ( Tauge), E (Pisang)
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam Uji Vitamin B adalah Pb
Asetat dan NaOH (1:10)
2.3. Alat yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam Uji Vitamin B
adalah tabung reaksi, water bath dan pipet tetes.

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

2.4. Metode Percobaan

1 ml sampel
1 ml NaOH (1:10)
1 ml Pb Asetat

Panaskan selama
15-20 menit

Amati warna coklat kehitaman


Yang terbentuk

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin B

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

III HASIL PENGAMATAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Pereaks
Warna
Hasi
i
l
Sampel
Setelah
Pemanasa
n
B (Sari
Putih
Coklat
+
Kedelai)
susu
kehitaman
Sampel

C
(Tauge)

NaOH
(1:10)
dan Pb
Asetat

Putih
keruh

Kuning

E
Endapa
Coklat
+
(Pisang
n jingga
kehitaman
)
Sumber : Farhan dan Rizki, Kelompok B, Meja 6, 2015

Keteranga
n
Mengand
ung
Vitamin B
Tidak
mengand
ung
Vitamin B
Mengand
ung
Vitamin B

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B


3.2. Pembahasan
Dari percobaan ini, didapatkan hasil yaitu sampel B (Sari
Kedelai) dan sampel E (Pisang) mengandung Vitamin B
sedangkan sampel C (Tauge) tidak mengandung Vitamin B.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil
untuk pemeliharaan kesehatan. Biasanya mereka tidak
disintesis dalam tubuh dan oleh karena itu penting dalam
susunan makanan. Dalam makanan mereka terdapat dalam
jumlah kecil (Gaman,1992).
Pereaksi yang digunakan pada Uji Vitamin B adalah Pb
asetat yang berfungsi untuk mengoksidasi tiamin dan ion Pb 2+
akan tereduksi menjadi Pb+ yang akhirnya akan mengendap
sebagai endapan berwarna coklat kehitaman PbS. NaOH
berfungsi untuk mengubah tiamin menjadi tiol.
Dalam percobaan uji vitamin B dilakukan pemanasan
karena vitamin B relatif sangat stabil terhadap panas dan
vitamin B juga relatif stabil dalam asam. Namun ada beberapa
jenis vitamin B yang rusak akibat pemanasan yang terlalu
lama. Contohnya tiamin (vitamin B1). Kehilangan atau
kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh
sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap
pemanasan
yang
terlalu
lama.Adanya
alkali
juga
menyebabkan kerusakan tiamin sehingga NaOH yang
digunakan bukan NaOH pekat agar tidak merusak sampel
Tiol adalah sebuah senyawa yang mempunyai gugus
fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH).
(Wikipedia,2014)
Vitamin B tidak dapat berdiri sendiri, jadi mengikat gugus
sulfur pada molekul protein kemudian bereaksi dengan NaOH
membentuk tiol. Pb asetat akan berubah dari bentuk Pb 2+ akan
tereduksi menjadi Pb+ yang akhirnya akan mengendap
sebagai endapan berwarna coklat kehitaman PbS.

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk


dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks
yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2),
niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6),
asam pantotenat, biotin, folasin, serta vitamin B12
(sianokobalamin) (Winarno, 1992).
Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin adalah padat, berwarna putih dan larut dalam air.
Sumber tiamin yaitu daging, kentang, kapri, buncis, berbagai
jenis kacang, dan susu. Khamir bir adalah sumber yang
istimewa kaya akan tiamin. Tiamin berperan dalam oksidasi
nutrien dan pelepasan energi dalam tubuh. Jika kekurangn
tiamin menyebabkan kelemahan otot, jantung berdebar-debar
dan degenerasi syaraf (gejala beri-beri).
Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin adalah berwarna kuning dan larut dalam air.
Sumber utama riboflavin dalam susunan makanan adalah
susu, daging, makanan serealia, sayuran dan telur. Riboflavin
berfungsi membentuk bagian dari sistem enzim yang penting
bagi oksidasi glukosa dan pelepasan energi dalam sel-sel
tubuh. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan bibir pecahpecah, lidah menjadi merah, dan mempengaruhi mata.
Niasin (Vitamin B3)
Niasin tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya dan
oksidasi.Niasin berperan dalam reaksi enzimatik dalam tubuh
atau metabolisme karbohidrat, lemak, protein
Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Vitamin ini terdistribusi secara luas dalam makanan
nabati dan hewani sehingga tidak ada bahaya defisiensi.
Piridoksin (Vitamin B6)
Piridoksin adalah nama yang diberikan untuk tiga macam
senyawa sejenis, yang ditemukan dalam berbagai makanan,
terutama daging, hati, serealia, dan kacang-kacangan.
Berfungsi sebagai bagian dari sistem enzim yang berperan
dalam sintesis protein. kekurangan piridoksin menderita
penyakit sawan.
Biotin (Vitamin B7)

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

Biotin ditemukan dalam berbagai macam makanan


terutama kuning telur, hati, dan khamir.
Asam Folat (Vitamin B9)
Asam folat adalah nama yang digunakan untuk
mencakup beberapa senyawa yang sejenis. Asam folat
terdapat dihati, sayuran hijau, dan dalam jumlah lebih rendah,
dijumpai pada beberapa makanan yang lain. Asam folat
penting untuk untuk sintesis asam nukleat dan pembentukan
sel-sel darah. Defisiensi asam folat dalam susunan makan
menyebabkan anemia.
Sianokobalamin (Vitamin B12)
Sianokobalamin terlibat dalam lebih dari satu sistem
enzim dalam tubuh dan diperlukan untuk pertumbuhan serta
pembentukan sel darah merah. Hati adalah sumber yang
paling kaya aka sianokobalamin, juga dalam susu, daging,
ikan, dan telur. (Winarno, 1992)
Sifat-sifat tiamin adalah bersifat higroskopis, berbau ragi,
titik leleh 246-250 C. Tiamin mudah larut dalam air dan
alkohol. Stabil pada proses pemanasan kering tetapi rusak
bila dipanaskan dengan sulfit (Sudarmadji, 2010)
Sumber tiamin yang baik adalah biji-bijian, daging,
unggas, ikan, telur.
Vitamin berfungsi mengatur metabolisme, mengubah
lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur
pembentukan tulang dan jaringan. (Poedjiadi, 2005)
Faktor kesalahan dalam percobaan ini adalah kesalahan
penetesan pereaksi yang seharusnya NaOH ditambahkan
lebih dahulu daripada Pb Asetat.

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini akan menjelaskan mengenai : (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil yaitu
sampel B (Sari Kedelai) dan sampel E (Pisang) mengandung
Vitamin B sedangkan sampel C (Tauge) tidak mengandung
Vitamin B.
4.2. Saran
Saran dalam percobaan ini adalah praktikan harus
memperhatikan waktu pemanasan dan pada waktu penetesan
pereaksi harus diperhatikan urutan penambahannya

Laboratorium Biokimia Pangan


Vitamin B)

Vitamin (Uji

DAFTAR PUSTAKA

Gaman PM, Sherrington KB. 1992. Ilmu


Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan
Mikrobiologi, Murdijati G, et al, penerjemah.
Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press.
Terjemahan dari: The Science of Food, An
Introduction to Food Science, Nutrition and
Microbiology.
Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
Sudarmadji, Slamet., 2010, Analisis Bahan Makanan
dan Pertanian, Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai