: Rizki Afriyanti
: 133020044
: B/6
: Nadya Rahmawati
: 15 April 2015
Protein I
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Dua asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida
dengan melepas sebuah molekul air. Reaksi keseimbangan ini
cenderung untuk berjalan ke arah hidrolisis daripada sintetis.
Pembentukan ikatan peptida tersebut memerlukan banyak
energi, sedang untuk hidrolisis praktis tidak memerlukan
energi (Winarno, 1992).
Telah diketahui bahwa beberapa molekul asam amino
dapat berikatan satu dengan lain membentuk sautu senyawa
yang disebut peptida. Apabila jumlah asam amino yang
berikatan tidak lebih dari sepuluh molekul disebut
oligopeptida. Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam
amino disebut dipeptida. Selanjutnya tripeptida dan
tetrapeptida ialah peptida yang terdiri dari tiga molekul dan
empat molekul asam amino. Polipeptida adalah peptida yang
molekulnya terdiri dari banyak molekul asam amino. Protein
ialah suatu polipeptida yang terdiri atas lebih dari seratus
asam amino. Pada dasarnya suatu peptida ialah asil-asam
amino, karena gugus COOH dengan gugus NH2
membentuk ikatan peptida. Nama peptida diberikan
berdasarkan atas jenis asam amino yang membentuknya.
Asam amino yang karboksilnya bereaksi dengan gugus NH2
diberi akhiran il pada namanya, sedangkan urutan penamaan
didasarkan pada urutan asam amino, dimulai dari asam amino
ujung yang masih mempunyai gugus NH2 (Poedjiadi, 2005).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari Uji Biuret ini adalah untuk mengetahui adanya
ikatan peptida dalam suatu protein.
Protein I
Protein I
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Biuret adalah sampel A
(Tahu), D (Fenol) dan E (Air keran)
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam Uji Biuret adalah CuSO 4
1 % dan NaOH 2N
2.3. Alat yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam Uji Biuret adalah tabung
reaksi, penangas air dan pipet tetes.
Protein I
3 tetes CuSO 4 1 %
2 ml sampel
Protein I
A
(Tahu)
D
(Fenol)
E (Air
keran)
Hasil
+
-
Protein I
3.2. Pembahasan
Dari percobaan ini, didapatkan hasil yaitu sampel A (Tahu)
mengandung ikatan peptida, sampel D (Fenol) dan E (Air
keran) tidak mengandung ikatan peptida.
Ikatan peptida adalah dua asam amino berikatan melalui
suatu ikatan kovalen dengan melepas sebuah molekul air.
Pembentukan ikatan tersebut memerlukan banyak energi
(Winarno, 1992).
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika
atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi
elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul
lainnya. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kondensasi, hal
ini ditandai dengan lepasnya molekul air ketika reaksi
berlangsung. Hasil dari ikatan ini merupakan ikatan CO-NH,
dan menghasilkan molekul yang disebut amida (Anonim,
2013).
Fungsi pereaksi NaOH dan CuSO4 adalah untuk membuat
suasana larutan menjadi basa sehingga dihasilkan suatu
senyawa kompleks berwarna ungu sebagai deteksi atau
penentuan kuantitatif peptida dalam larutan protein, tetapi
tidak untuk asam amino bebas.
Pada uji biuret ini tidak dilakukan pemanasan karena
pereaksi dari uji biuret ini mengandung CuSO 4 yang apabila
dipanaskan akan membentuk Kristal dan juga apabila
dilakukan pemanasan, ikatan peptide dari sampel akan rusak
dan tidak akan bisa dideteksi.
Larutan dibuat langsung karena pembuatannya yang
mudah hanya dengan mencampurkan dua larutan saja, dan
komposisi biuret 1mL NaOH 2N dan 3 tetes CuSO 4 1% tidak
dapat digantikan karena jika komposisi biuret diganti maka
metode dan reaksi yang terjadi bukan metode uji biuret.
Sampel tidak dapat dituangkan sebelum pereaksi biuret
selesai dibuat, dikhawatirkan sampel bereaksi dengan NaOH
dan CuSO4 yang dapat memecah ikatan peptida.
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian
ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan
adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus amina
asam (-CONH2) yang berada bersama gugus amida asam
yang lain. Dengan demikian uji biuret tidak hanya untuk
Protein I
Protein I
Protein I
Protein I
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2013.
Ikatan
Peptida.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_peptida. Diakses: 16
April 2015.
Asmarani, Dewi. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Struktur
Protein
http://dasmarani.blogspot.com/
2011/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
Diakses: 16 April 2015
Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
Sudarmadji, Slamet. 2010. Analisis Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Winarno, F.G.1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.