Dasar Teori
Dasar Teori
2.1
General Manager
General Manager adalah pemimpin dalam sebuah organisasi. Tujuan dari
jabatan ini adalah untuk mempengaruhi orang lain sehingga memiliki visi dan
misi yang sama serta mau diajak bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
(Terry, 1972). Ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang General Manager
antara lain adalah leadership, communication, dan decision making.
2.1.1
Leadership
Menurut Siagian (1978), kepemimpinan adalah kemampuan dan
2.1.2
Communication
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang
seperti isyarat, huruf, nomor dan perkataan yang dapat menyampaikan maksud.
Setiap orang anggota maupun kelompok dalam organisasi harus saling
berkomunikasi untuk mencapai tujuan yang sama. Gagasan maupun ide yang
muncul
dikomunikasikan
secara
baik,
meskipun
terkadang
terjadi
Decision Making
Pengambilan keputusan merupakan salah satu aspek mendasar yang
norma-norma budaya.
Nonprogrammed decisions adalah pengambilan keputusan untuk masalah yang
baru terjadi dan tidak terstruktur. Tidak ada peraturan, rutinitas, dan standard
operating procedures dapat dikembangkan untuk menangani permasalahan
tidak terstruktur. Permasalahan ini sering muncul pada bagian RnD sehingga
Penempatan pegawai
Penempatan pegawai dilakukan tidak hanya untuk pegawai yang baru
saja diterima namun dapat juga dilakukan untuk pegawai yang mendapat
pengalihan, promosi ataupun penurunan jabatan (demosi). Promosi merupakan
kenaikkan jabatan seseorang ke jabatan dengan tanggung jawab yang lebih besar,
upah yang lebih besar dan level organisasi yang lebih besar. Pengambilan
keputusan untuk dilakukannya promosi mengacu pada beberapa hal yaitu prestasi,
senioritas atau kombinasi keduanya. Cara mengukur prestasi kerja seorang pekerja
tentunya harus menggunakan pengukuran yang obyektif. Kesalahan yang sering
terjadi dalam melakukan pengukuran kerja adalah kriteria subyektif dan adanya
prasangka-prasangka terhadap kelompok tertentu dan sebagainya (Hariandja,
2002).
Transfer merupakan pengalihan pegawai dari satu posisi ke posisi lainnya
yang memiliki tanggung jawab, gaji, dan level organisasi yang sama. Pengalihan
kerja sering kali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di jabatan
tertentu. Pengalihan ini berguna untuk mencegah kekosongan jabatan. Pengalihan
juga dapat dilakukan sebelum seorang pekerja atau pegawai dipromosikan.
Pengalihan sebelum promosi diharapkan dapat membantu pekerja sebelum
mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Fungsi transfer bagi pegawai untuk
Analisis Jabatan
Analisis jabatan dibutuhkan untuk mengetahui pekerjaan petugas,
mengetahui beban kerja, mengetahui hambatan yang akan ditemui oleh pekerja
dan juga menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan manajemen. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan analisis jabatan adalah mengindentifikasi
jabatan yang ingin dianalisis, menentukan teknik pengumpulan informasi dan
menggunakan kuesioner (Hariandja, 2002). Analisis jabatan akan berisi pekerjaanpekerjaan dan tugas-tugas dari suatu jabatan. Informasi dalam analisis jabatan
meliputi nama jabatan, struktur organisasi, definisi dari tujuan keseluruhan, daftar
tugas utama, ruang lingkup, perlengkapan dan keadaan khusus (Armstrong, 1988).
2.2.3
4. Hasil yang telah dicapai; membandingkan hasil yang telah dicapai dengan
target, standar atau tugas-tugas khusus yang telah disepakati lebih dahulu
5. Memperbaiki sasaran untuk peninjauan periode berikutnya
6. Hasil dari tindakaan yang telah disepakati dalam langkah 4 dan tindakan lebih
lanjut yang diperlukan (Armstrong, 1988, p.176)
2.2.4
untuk membantu suatu organisasi agar memiliki pekerja yang ahli dan
berpengetahuan. Salah satu wujud dari program pengembangan SDM adalah
latihan. Latihan bertujuan agar pegawai atau pekerja secepat mungkin dapat
mencapai suatu kemampuan kerja dalam jabatan mereka masing-masing. Fungsi
lain dari latihan adalah dapat menambah keterampilan dan pengetahuan dari
seorang pegawai.
Menurut Michael (1988) sistematika yang dapat dilakukan dalam pelatihan antara
lain:
1. Menetapkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan latihan.
2. Menetapkan tujuan latihan-latihan harus dimaksudkan untuk mencapai
tujuan latihan yang dapat diukur dalam bentuk peningkatan dan
perubahan perilaku yang membawa kearah prestasi yang lebih baik.
3. Mempersiapkan rencana-rencana latihan yang sesuai dengan tujuan, yang
akan menggambarkan biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari
program latihan yang diusulkan.
4. Melaksanakan rencana-rencana latihan.
5. Memantau dan menganalisis hasil.
6. Mmberikan umpan-balik dari hasil evaluasi latihan, sehingga latihan
dapat ditingkatkan (p. 212).
2.2.5
Job Satisfaction
Menurut Donald Currie (2001) Job Satisfaction are attitudes which are
2. Kondisi tempat keja yang aman, bersih, tertata, mudah untuk mengambil
3.
4.
5.
6.
7.
2.3
Production Department
Tugas dari Production Department adalah untuk melakukan proses
Pengujian Data
Pengujian data yang dilakukan dalam pengukuran waktu kerja ada tiga
yaitu uji normalitas, uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Uji normalitas
merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan
pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Data
yang berdistribusi normal merupakan syarat dilkakukannya tes parametrik. Data
yang tidak memiliki distribusi normal pengujiannya menggunakan tes non
parametrik.
Data yang memiliki distribusi normal berarti memiliki sebaran yang
normal pula, dengan demikian maka data dapat mewakili populasi. Normal disini
berarti memiliki distribusi yang normal. Normal atau tidaknya berdasarkan
patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama.
Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita
miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi
yang sama dengan data kita.
Grafik distribusi dan analisis
bentuk distribusi data. Penggunaan grafik distribusi merupakan cara yang paling
sederhana. Cara ini dilakukan karena bentuk data yang terdistribusi secara normal
akan mengikuti pola distribusi normal dimana bentuk grafiknya mengikuti bentuk
lonceng. Analisis statistik menggunakan analisis keruncingan dan kemiringan
kurva dengan menggunakan indikator keruncingan dan kemiringan.
Uji kecukupan data digunakan untuk menentukan bahwa jumlah sampel
data yang diambil telah cukup untuk proses inverensi ataupun pengolahan data
pada proses selanjutnya. Rumus yang digunakan dalam uji kecukupan data dapat
dilihat Gambar 2.1.
yang digunakan memiliki penyimbangan yang normal dari nilai rata-ratanya pada
tingkat kepercayaan/signifikansi tertentu. Data dianggap seragam apabila seluruh
sampel data berada dalam cakupan range antara batas bawah dan batas atas.
Batas Atas : Nilai rata-rata + K. SD
(2.1)
(2.2)
(2.3)
2.3.1.2
untuk
menormalkan
waktu
kerja
yang
disebabkan
oleh
Synthetic Rating
Synthetic rating Merupakan metode untuk mengevaluasi tempo kerja
(2.4)
Perhitungan Allowance
para pekerja. Allowance juga harus dilakukan untuk memungkinkan pekerja untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya. Allowance dikategorikan sebagai:
Relaxation Allowance
Relaxation Allowance dihitung dengan baik sehingga memungkinkan
Variable allowance
Variable allowance mengijinkan operator bekerja pada kondisi kerja
yang kurang layak, dimana kondisi tersebut tidak dapat diperbaiki dan
menimbulkan stress serta ketegangan pada pekerja. Allowance ditambahkan
kedalam waktu dasar untuk pekerja yang bekerja dengan intensitas sedang dan
berat. Besarnya variable allowance akan berbeda-beda tergantung dari
organisasinya.
Contingency Allowance
Contingency Allowance dapat juga menambah allowance pada waktu
(2.5)
Chart
(OPC)
adalah
suatu
diagram
yang
menunjukkan proses yang akan dialami oleh bahan baku sampai menjadi produk
jadi. Penggambaran OPC sangat dibutuhkan dalam perencanaan aktivitas
produksi. OPC dapat dianalisis untuk mengetahui informasi-informasi yang
diperlukan dari proses produksi yang dilakukan. Analisis yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut :
dipertimbangkan.
Perbaikan
yang
dapat
dilakukan
adalah
dengan
kualitas dari suatu produk yang dihasilkan agar layak untuk dijual.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan patokan
ditentukan sebelumnya
2.4
secara keseluruhan
Assemble-to-Order (ATO). Konsumen memiliki lebih banyak pengaruh dalam
desain pada metode ini dengan cara memilih pilihan variasi dari subasembli pra
desain. Produsen kemudian merakit pilihan-pilihan tersebut hingga menjadi
produk akhir untuk konsumen tersebut. Sama halnya dengan MTS, collective
customer dapat mempengaruhi desain secara keseluruhan dari pada pilihan dan
produk akhir. Konsumen secara individu hanya dapat memilih dari pilihan
namun juga pada desain dari proses yang digunakan pada produk maupun jasa
tersebut. Terdapat 5 kategori proses yang digunakan dalam produksi. 5 kategori
yang digunakan dalam produksi tersebut, antara lain:
1. Project. Sebuah proses berbasis proyek umumnya merupakan suatu produk
one-of-a kind, seperti sebuah gedung baru atau mengembangkan sebuah
aplikasi software.
2. Job Process. Metode ini umumnya didesain agar fleksibel. Peralatan yang
digunakan bersifat umum sehingga dapat digunakan dalam banyak varian
pekerjaan. Spesifikasi keinginan konsumen haruslah dibarengi dengan
kemampuan pekerja yang baik. Fokus dalam pekerjaan ini adalah variasi yang
besar dari produk yang dapat dijumpai pada metode ETO dan MTO.
3. Batch or Intermittent Processing. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini
lebih spesifik daripada job shops, namun masih cukup fleksibel untuk
memproduksi beberapa variasi desain.
4. Repetitive or Flow Processing. Pekerjaan ini digunakan pada volume produksi
yang sangan besar dan variasi/range desain yang sangat kecil. Peralatan yang
digunakan sangat khusus dan mahal, memerlukan sedikit tenaga kerja, dan
pekerja yang digunakan tidak harus berkemampuan tinggi.
Manajemen Inventori
Distribusi
dari
produk sering
menciptakan
hirarki
dari
lokasi
Inventory
Inventory merupakan tanggung jawab lain dari PPIC Department
Suatu pernyataan tentang produk akhir (termasuk parts pengganti dan suku
cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan
memproduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. (p. 141).
MPS dinyatakan dalam konfigurasi spesifik dengan nomor-nomor item yang ada
dalam BOM (Bill of Material). MPS membutuhkan lima input utama sebagai
berikut:
Lead time
On Hand
Lot Size
Safety Stock (jika perlu)
Sales Plan (Sales forecast)
Demand Time Fence adalah periode mendatang dari MPS di mana dalam
periode ini MPS tidak diijinkan untuk dirubah karena akan menimbulan
kerugian.
Planning Time Fence adalah periode mendatang dari MPS di mana dalam
periode ini perubahan pada MPS dievaluasi guna mencegah kekacauan jadwal
sebelumnya.
Time Period for Display adalah banyaknya periode waktu yang ditampilkan
dalam format MPS.
MPS membentuk jalinan komunikasi antara bagian pemasaran dan
planning horizon, length of time buckets, dan frekuensi perencanaan ulang juga
diperlukan untuk mengoperasikan MRP. Informasi yang dihasilkan dari MRP
adalah sebagai berikut:
Lead Time
On Hand
Lot Size
Safety Stock
Planning Horizon
Gross Requirements
Projected On-Hand
Projected Available
Net Requirements
Planned Order Receipts
Planned Order Releases
Proses penghitungan MRP utnuk setiap item kadang-kadang disebut
Manajemen Pembelian
Departemen pembelian telah menjadi bagian penting bagi kelangsungan
sebuah manufaktur.
Untuk menghindari adanya duplikasi dan waste yang berhubungan dengan
material..
Untuk mempertahankan posisi perusahaan agar tetap kompetitif dan untuk
2.5
kemampuan utamanya.
Perceived quality, berhubungan dengan reputasi perusahaan selaku produsen
dari produk.
Conformance to standards, berhubungan dengan kesesuaian kualitas dan
performa produk dengan rancangan yang telah dibuat sesuai standar yang
ditetapkan.
Critical to Quality (CTQ) adalah kunci karakteristik yang dapat diukur
Checksheet
Checksheet
adalah
form
pemeriksaan
yang
digunakan
untuk
Pareto Chart
Pareto Chart adalah distribusi frekuensi (histogram) yang digunakan
untuk mengidentifikasi penyebab utama dari masalah yang ada. Pareto Chart
dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso pada akhir abad ke-19, dikenal
sebagai konsep vital few and the trivial many. Konsep pareto chart adalah 80%
masalah yang terjadi disebabkan oleh 20% penyebab. Contoh pareto chart dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
2.6
Finance Department
Finance Department merupakan departemen yang mengelola bagian
Rencana Anggaran
Anggaran merupakan rencana tindakan yang dilakukan di masa yang
akan datang. Anggaran merupakan budget yang sangat penting bagi departemen
keuangan untuk mengontrol dan memonitor arus uang keluar (Kartadinata, 2000).
Budget merupakan rantai utama yang menghubungkan akuntansi biaya dengan
pimpinan perusahaan. Rencana anggaran harus dibuat dengan melakukan
kerjasama antara departemen lainnya. Budget dikatakan sudah baik apabila
mencakup
seluruh
ketergantungan
kegiatan
antar
perusahaan
bagian
dan
perusahaan.
menggambarkan
Anggaran
disusun
hubungan
dengan
memperhatikan tingkat persedian produk jadi dan bahan-bahan yang ada dan
tingkat persediaan yang diinginkan.
2.6.2
Harga Penjualan
Pengeluaran diklasifikasikan pada biaya penjualan dimana mencakup
biaya langsung, biaya overhead, biaya depresiasi, dan amortisasi dan penyesuaian
(Elliot & Elliot, 2007). Harga penjualan berasal dari konsep akuntansi akrual.
Arus kas telah disesuaikan oleh manajemen untuk dengan mengasumsikan bahwa
target penjualan tercapai. Penyesuaian tambahan telah dilakukan untuk
meningkatkan biaya penjualan jika realisasi bersih dari closing inventory kurang
dari biaya. Hal yang harus dipertimbangkan untuk perbedaan dalam menghitung
biaya penjualan adalah treatment dari biaya langsung, pilihan kebijakan
penyusutan, sikap dari manajemen, dan kemampuan sistem akuntansi.
2.6.3
Depresiasi Peralatan
Depresiasi peralatan atau penyusutan terjadi seiring dengan berjalannya
Biaya Inventory
Nilai inventory menjadi elemen yang crucial tidak hanya untuk
perhitungan keuntungan melainkan nilai dari aset untuk balance sheet (Elliot &
Elliot, 2007). Inventory didefinisikan sebagai aset yang dimiliki perusahaan yang
akan dijual dalam kegiatan bisnis, proses produksi untuk penjualan, bahan atau
perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau jasa. Valuasi inventory
melibatkan penentuan biaya per unit dan perhitungan ketentuan untuk mengurangi
biaya menjadi nilai realisasi netto.
2.6.5 Jurnal Umum
Catatan kronologis transaksi yang dilakuakn di perusahaan disebut jurnal (Jr.,
Horngren, Thomas, & Suwardy, 2012). Pencatatan jurnal umum atas semua
kronologis transaksi dicantumkan menurut tanggal terjadinya kegiatan tersebut.
Proses penjurnalan mengikuti tiga langkah yaitu merinci setiap akun yang
terpengaruh oleh transaksi, menentukan setiap akun meningkat atau menurun
akibat transaksi, dan mencakup penjelasan singkat.
2.6.6
Buku Besar
Buku besar adalah cacatan akhir yang berisi kumpulan rekening neraca
dan laba rugi (Baridwan, 1985). Laporan laba rugi, perubahan modal, dan neraca
dibuat dengan menggunakan buku besar sebagai sumber data.
Buku besar
digolongkan menjadi dua jenis yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu.
Buku besar umum digunakan untuk menampilkan proses transaksi untuk siklus
pelaporan keuangan. Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian
rekening yang ada di buku besar umum. Rekening dari buku besar umum tercatat
dalam buku besar pembantu yang disebut juga sebagai rekening pengawas. Tujuan
dari pembuatan buku besar adalah menjaga keseimbangan saldo debit dan kredit,
mencatat proses transaksi akuntansi, dan menghasilkan laporan keuangan yang
akurat.
2.6.7
dibuat secara
berkala yang berisikan tentang jumlah produk yang diterima dan diproses baik
pada awal maupun akhir masa produksi (Kartadinata, 2000). Laporan biaya
produksi berkaitan dengan daftar kuantitas dan perhitungan biaya per unit untuk
tiap komponen. Perusahaan memerlukan laporan biaya produksi sebagai sarana
koordinasi dan pengawasan atas jalannya kegiatan produksi. Perhitungan yang
harus dimuat dalam laporan produksi ini adalah perhitungan ekuivalen unit
produksi, daftar kuantitas, perincian biaya, dan pertanggung jawaban biaya.
2.6.8
Trial Balance
Menunjukkan keakuratan dari buku besar dengan melihat saldo debit dan saldo
kredit.
Membuktikan bahwa nilai atau saldo secara aritmatika telah benar dan akurat.
Informasi bagi manajemen untuk membandingkan dan menemukan
kesimpulan.
2.6.9
direct labor, dan overheat dari unit yang terjual (Hansen, Mowen, & Guan, 2009).
Perhitungan COGS berkaitan dengan perhitungan dari Cost of Goods
Manufactured (COGM). COGM menunjukkan total manufaktur dari barang yang
diproduksi di periode tertentu. Biaya yang dihitung pada COGM adalah biaya
overhead, direct material, dan direct labor. Data detail tentang cost assignment
diberikan pada supporting schedule yang disebut dengan statement of cost of
goods manufactured.
2.6.10
Income Statement
Laporan laba rugi atau income statement merupakan suatu bagian dari
sistem pembukuan dimana penerimaan uang dan pengeluaran akan dicatat pada
laporan ini (Elliot & Elliot, 2007). Pencatatan nilai aktual dari pendapatan dan
pembayaran dilakukan untuk mendapatkan jumlah laba atau kerugian yang
dilaporkan untuk tiap periode. Laporan laba rugi dianggap lebih penting daripada
neraca saldo. Hal ini dikarenakan laporan ini dapat menunjukkan perubahan
kekayaan yang terjadi selama periode yang diinginkan. Laporan laba rugi pada
umumnya dibuat setiap akhir periode sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Informasi minimum yang perlu dituliskan pada laporan laba rugi adalah
pendapatan, baiya keuangan, profit or loss, dan tax expense.
2.6.11
Owners Equity
Perusahaan pada umumnya mendapat modal awal dari investor, kreditur
pinjaman, dan krediur perdagangan (Elliot & Elliot, 2007). Total owners equity
terdiri dari modal yang ditempatkan sebagai nilai nominal, non-distributable, dan
distributable reserves. Perusahaan meningkatkan modal dengan menggunakan
saham dan obligasi. Perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu terkait dengan
masalah pribadi dan perusahaan yang terbatas dengan publik. Modal perusahaan
merupakan hasil yang diperoleh dari total assets dikurangi dengan liabilities dan
dituliskan sesuai dengan jumlah keseluruhan modal tersebut (tidak dijabarkan
secara rinci).
2.6.12
Balance Sheet
Balance sheet disebut juga sebagai neraca yang berisi semua saldo yang
tersisa dalam buku besar setelah pendapatan dan beban telah diperhitungkan pada
laporan laba rugi (Elliot & Elliot, 2007). Neraca saldo telah mewakili saldo data
residual pada akhir tahun keuangan sebagai kewajiban atau aset. Neraca dibagi
menjadi 2 bagian yaitu aset dan liabilitas serta ekuitas. Liabilitas dan ekuitas
adalah sumber modal aset yang diperoleh dari hasil pembelian dari modal
tersebut. Aset merupakan total dari liabilitas dan ekuitas. Aset digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu aset lancar (aset jangka pendek) dan aset tidak lancar (aset
jangka panjang).
2.7
pemasaran, STP, teori marketing mix, dan analisa SWOT. Hal ini dikarenakan
Sales and Marketing Department berhubungan secara langsung dengan customer.
Pengetahuan yang didapat dari studi yang sudah dilakukan, diharapkan dapat
membantu Sales and Marketing Department dalam mencapai target yang sudah
ditetapkan.
2.7.1
Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah total dari semua sistem yang mencakup kegiatan bisnis
dimana hal ini dirancang untuk membuat perencanaan, penentuan harga, promosi,
serta distribusi barang demi kepuasan pasar serta tujuan perusahaan (Saladin,
Segmentation
Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok
konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih
sebagai target pasar oleh perusahaan demi mencapai tujuannya. Ada beberapa
variabel dalam segmentasi pasar yaitu geografis, demografis, psikografis, dan
perilaku. Segmentasi geografis adalah pembagian sesuai wilayah. Segmentasi
demografis adalah pembagian sesuai usia, agama, gender, dan lain-lain.
Segmentasi psikografis adalah pembagian sesuai gaya hidup dari masyarakat
sedangkan pembagian perilaku adalah pembagian sesuai pengetahuan
masyarakat akan produk yang ada.
Targeting
Positioning
Marketing Mix
Marketing mix adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasarkan
Product
Produk adalah hal yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar untuk
memenuhi keinginan maupun kebutuhan pasar. Produk tidak harus berupa
barang tetapi juga dapat berupa jasa. Nilai tambah yang diberikan bisa banyak
melalui produk antara lain adalah garansi dan servis.
Place
Penentuan lokasi sangat penting bagi perusahaan. Hal yang penting selain
pengaruh dari harga beli atau harga sewa dari lokasi adalah jarak dari
perusahaan ke target pasar yang ada juga perlu diperhatikan untuk
meminimumkan biaya distribusi.
Promotion
Price
2.7.4
Strength
Strength adalah hal yang menjadi kekuatan dan kelebihan dari organisasi atau
perusahaan dimana hal ini sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Hal-hal yang dapat menjadi faktor kekuatan perusahaan antara
lain: sumber daya manusia, kualitas alat dan mesin, hubungan yang baik antara
perusahaan dengan pembeli dan penjual, serta metode yang diterapkan pada
perusahaan. Keunggulan dari perusahaan sendiri bila dapat diketahui akan
berdampak untuk kinerja perusahaan menjadi lebih optimal.
Weakness
Opportunity
Opportunity adalah peluang perusahaan dimana hal ini berasal dari eksternal.
Peluang-peluang yang dapat diambil oleh perusahaan antara lain disebabkan
oleh perkembangan teknologi dan hubungan yang baik antara perusahaan
dengan pihak luar.
Threat
Threat adalah ancaman yang berasal dari luar atau eksternal. Ancaman bisa
terjadi akibat perubahan lingkungan atau bisa juga terjadi atas langkah-langkah
baru yang diambil oleh kompetitor.
2.8
2.8.1
bisnis yang mewujudkan riset terhadap desain maupun teknis dari proses pengembangan
produk. Successful product developers make sure that their scientists and engineers work
with other to share their knowledge and to understand how it relates to what the other
function know and do (Karol, 2007, p.16). Research and Development juga dapat
dikatakan sebagai pengetahuan ilmiah yang digunakan dengan tujuan tertentu secara
sistematis untuk memenuhi kebutuhan manusia meskipun beberapa ada yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan manusia.
2.8.2
Gambar 2.7 menunjukkan BOM memiliki tiga Level yaitu Level 0, Level
1 dan Level 2.
Inovasi
Inovasi adalah konsep yang sangat luas yang dapat dipahami dalam
berbagai cara. Inovasi adalah gabungan dari konseps ide baru, penemuan
perangkat baru dan pengembangan pasar baru yang berjalan secara terintegrasi.
Innovation is the management of all the activities involved in the process of idea
generation, technology development, manufacturing and marketing of a new (or
improved) product or manufacturing process or equipment (Trott, 2005, p.15).
Inovasi dibagi dalam beberapa tipe, antara lain:
Inovasi produk: pengembangan dari produk baru atau produk yang telah ada.
Inovasi organisasi: divisi usaha baru, sistem komunikasi internal baru, dll.