DISUSUN OLEH :
NAMA
: SYLVESTER SARAGIH
NIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Perhitungan Penaksiran Cadangan ini tepat pada waktunya, walaupun sebagian isi
dari karya ilmiah ini penulis kutip langsung dari sumber internet dan atas bantuan
kakak tingkat yang berkenan memberi bantuan dan masukan.
Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi ketika menyusn laporan
ini. Namun, dengan berkat rahmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa saya dapat
menyelesaikan laporan ini. penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dan akhirnya semoga Laporan Akhir Perhitungan Penaksiran Cadangan ini
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca. Terima kasih.
Palangka Raya,
Penyusun
Juli 2014
BAB I
PENDAHULUAN
2.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari Laporan Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
menghitung volume overburden dan volume batubara dalam mendapatkan nilai
perhitungan stripping ratio (SR) pada perhitungan cadangan mineral dan
batubara.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa volume overburden dan volume batubara?
2. Berapa sripping rationya?
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan laporan ini adalah metode analisis deksriptif yang
dilakukan melalui penyaduran telaah pustaka yang relevan dengan masalah yang
sedang dikaji. Bahan kajian tersebut berasal dari media cetak (buku, jurnal
ilmiah) dan media internet.
BAB II
DASAR TEORI
dengan
perancangan
pabrik
pengolahan
dan
kebutuhan
Secara skematik hubungan antar sumberdaya dan cadangan dapat dilihat pada
gambar berikut :
8) Penambangan
9) Pengolahan/ekstraksi
10) Pemasaran.
Eksplorasi menurut Mc Kinstry HE dan Alan M Bateman :
Dari mencari suatu prospek (reconnaissance) sampai evaluasi dari prospek
tersebut, perluasan lokasi disekitar daerah penambangan.
Tujuannya :
a) Penemuan geologis endapan mineral bernilai ekonomis.
b) Mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat dan nilai dari endapan mineral.
Kegiatan lapangan untuk memperoleh data guna Penaksiran Cadangan :
1. Observasi lapangan : gambaran praktis, kondisi dan keadaan dilapangan,
pengambilan data geografi dan demofrafi.
2. Pemetaan : tidak mutlak dilaksanakan. Untuk mengetahui topografi, bentang
alam, lereng awal. Jika telah tersedia peta maka hanya ploting.
3. Pengambilan Contoh : berupa : air, tanah, endapan, tumbuh-tumbuhan, udara,
float, masukan dalam kantong sesuai dengan metodanya.
4. Pengambilan data Geologi : melalui studi literatur, pengecekan lapangan
terutama bentang alamnya.
5. Pengolahan Data : dilapangan (pengecekan mudah) atau dikirim ke kantor
termasuk pekerjaan studio, uji lab dan analisis.
Ruang Lingkup Pekerjaan Penaksiran Cadangan :
1) Menentukan cadangan raw material (satuan berat/ volume)
2) Menetukan cadangan endapan mineral/logam (berat)
3) Menentukan klasifikasi cadangan.
C-2 = 60-90%
B = 20-30%
C-1 = 30-60%
d. Cadangan (reserves)
Bagian dari Sumber daya teridentifikasi dari suatu komoditas mineral yang
ekonomis dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum pada saat itu.
e. Sumber daya teridentifikasi sub ekonomi (identified sub economic
resources)
Sumber daya yang dapat menjadi cadangan dengan perubahan ekonomi,
harga, teknis serta tidak bertentangan dengan ketentuan hukum/ kebudayaan
pada saat itu.
f. Cadangan terunjuk (demonstrated)
Sumber daya teridentifikasi, tonase dan kadarnya diketahui dari pengukuran
nyata, pengambilan contoh, data produksi terperinci dan proyeksi data
geologi.
g. Cadangan Terukur (measured)
Cadangan yang kuantitasnya dihitung berdasarkan hasil pengukuran nyata.
h. Cadangan teridentifikasi (indicated)
Cadangan / Sumber daya mineral, tonase dan kadarnya sebagian berdasarkan
perhitungan dari pengambilan contoh atau dari data produksi.
i. Cadangan tereka (inferred)
Cadangan atau sumber daya mineral yang diperhitungkan kuantitasnya
berdasarkan pengetahuan keadaan geologi.
j. Sub marginal
Sumber daya ekonomi yang dapat bernilai ekonomis menguntungkan, apabila
keadaan harga komoditas tersebut pada titik yang menguntungkan atau karena
kemajuan teknologi sehingga mengakibatkan penekanan biaya penambangan
dan pengolahannya.
k. Para Marginal
Sumber daya ekonomi yg berbatasan langsung dengan cadangan bernilai
ekonomis menguntungkan.
FAKTOR
KETERANGAN
Interpretasi Geologi
(Geological Interpretations)
Kerapatan Data
(Data Density)
Ketepatan
Percontoh
Lokasi
(Accuracy of
sampling points)
Teknik Pemboran
Technique)
(Drilling
Teknik Pemercontohan
(Sampling Technique)
Teknik Estimasi
(Estimation Techniques)
Cut-off Grades
Pengambilan Contoh lainnya
(Other Samples)
2.
CADANGAN
FAKTOR
KETERANGAN
Metoda Penambangan
(Mining Methods)
Faktor Metalurgi
(Metallurgical Factors)
Dilusi
(Dilution)
Factors
Status Hukum
(Legal Status)
Pemasaran
(Markets)
Infrastruktur
(Infrastructure)
Studi Kepekaan
(Sensitivity Studies)
and
Poligon
tidak
semata-mata
berdasarkan
jarak,
melainkan
S2
S1
=
L( S 1+ s 2)
2
Dimana:
S1 : Luas penampang 1
S2 : Luas penampang 2
L
: Volume Cadangan
B. Perhitungan Tonase
Dalam perhitungan cadangan, tanah penutup yang akan dikupas maupun
batubara yang akan ditambang dihitung dalam satuan berat (tonase). Konversi
satuan volume ke satuan berat dilakukan dengan bantuan suatu faktor tonase.
Faktor tonase yang dimaksud adalah berat jenis (density). Besar nilai density
untuk setiap material berbeda-beda. Umumnya satuan yang digunakan untuk
density antara lain gram/cm3, pound/feet3 dan ton/meter3.
Nilai berat jenis (density) untuk batubara sebesar 1,33 ton/m3.
Perhitungan tonase dinyatakan pada persamaan berikut :
Tonase = Volume x Density
jumla h oveburden
tonase batubara
Dari nilai stripping ratio yang diperoleh dan dibandingkan dengan nilai
BESR (Break Even Stripping Ratio) yang telah dihitung sebelumnya, maka
akan diperoleh bahwa secara teknis batasan kegiatan penambangan dalam pit
adalah sampai nilai BESR yang dicapai dalam perhitungan stripping ratio.
Sebagai contoh dapat dilihat dalam Gambar 2.4 :
BAB III
PEMBAHASAN
Dimana:
S1: Luas penampang 1
S2: Luas penampang 2
L : Jarak antar penampang
V : Volume Cadangan
Dari peta topografi suatu wilayah IUP terdapat 3 outcrop yang terdiri dari 3
seam batubara. Pada seam 1 dan seam 2 maing-masing terdapat 6 buah
penampang dengan interval masing-masing penampang 100 meter , sedangkan
pada seam 3 terdapat 7 buah penampang dengan interval kontur 100 meter. Maka
perhitungan volume overburden dan batubara adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Perhitungan Volume Overburden & Batubara Pada Seam 1
Penamp
ang
Ke
Luas
(mm2)
Luas
(cm2)
Luas (m2)
OB
BB
OB
BB
OB
BB
46
7,2
0,4
6
0,07
2
4600
720
B
B
14
7,2
0,1
4
0,07
2
1400
17
7,2
0,1
7
0,07
2
1700
7,2
0,0
8
0,07
2
800
7,2
0,0
5
0,07
2
500
10
7,2
0,1
TOTAL
1O
O
43.
2
1,0
100
30000
0
72000
100
15500
0
72000
100
12500
0
72000
100
65000
72000
100
75000
72000
720.0
00
360.0
00
720
F
0,07
2
0,4
32
BB(m
3)
720
E
E
OB
(m3)
720
D
D
Volume
720
C
C
L
(m)
1000
720
10.0
00
43
20
Ke
Luas
(mm2)
B
OB
B
4
Luas
(cm2)
Luas (m2)
OB
BB
OB
BB
0,0
4
0,0
6
400
600
L
(m)
100
Volume
OB
(m3)
BB(m3
)
50000
60000
0,0
6
0,0
6
600
600
C
C
14
0,1
4
0,0
6
1400
19
0,1
9
0,0
6
1900
26
0,2
6
0,0
6
2600
TOTAL
74
6
36
0,0
5
0,7
4
0,0
6
0,3
6
500
740
0
100
16500
0
60000
100
22500
0
60000
100
15500
0
60000
69500
0
30000
0
600
F
F
60000
600
E
E
10000
0
600
D
D
100
600
36
00
Ke
Luas
(mm2)
B
OB
B
53
Luas
(cm2)
Luas (m2)
OB
BB
OB
BB
0,5
3
0,0
6
5300
600
B
B
59
0,5
9
0,0
6
5900
69
0,6
9
0,0
6
6900
63
0,6
3
0,0
6
6300
74
0,7
4
0,0
6
7400
77
G
0,7
7
0,0
6
7700
100
56000
0
60000
100
64000
0
60000
100
66000
0
60000
100
68500
0
60000
100
75500
0
60000
100
84500
0
60000
600
F
F
BB(m3
)
600
E
E
OB
(m3)
600
D
D
Volume
600
C
C
L
(m)
600
92
487
42
0,9
2
4,8
7
0,0
6
0,4
2
9200
600
487
00
42
00
41450
00
36000
0
mengalikan
volume
keduanya
dengan
density
masing-masing.
T=VxD
Dimana :
T = Tonase (ton)
V = Volume (m3)
D = Density (ton/m3) ketetapan = 1,33
Untuk perhitungan tonase batubara, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Perhitungan Tonase batubara
SEAM
1
VOLUME
OB
BB
(m3)
(m3)
720000
360000
TONAS
E
BB
478800
695000
300000
399000
3
TOTA
L
414500
0
5.560.
000
360000
1.020.
000
478800
1.356.
600
Dengan menggunakan rumus diatas, didapat nilai Stripping Ratio (SR) dari
masing-masing seam pada tabel berikut
Tabel 3.5 Perhitungan Stripping Ratio
SEAM
1
2
3
TOTA
L
VOLUME
OB
BB
(m3)
(m3)
720000 360000
695000 300000
414500
0
360000
5.560.
1.020.
000
000
TONAS
E
BB
478800
399000
478800
1.356.
600
SR
1,504
1,742
8,657
11,90
3
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada seam 1 untuk menambang
satu ton batubara maka harus mengupas overburden sebanyak 1,504 m3. Pada
seam 2 untuk menambang satu ton batubara maka harus mengupas overburden
sebanyak 1,742 m3. Pada seam 3 untuk menambang satu ton batubara maka harus
mengupas overburden sebanyak 8,657 m3. Sedangkan dari nilai Stripping Ratio
(SR) rata-rata (jumlah keseluruhan dari seam 1 sampai seam 3) dapat
disimpulkan bahwa untuk menambang satu ton batubara harus mengupas
overburden sebanyak 3,967 m3.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, bahwa :
1. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode penampang dan rumus Mean
Area di atas, didapat:
a) pada seam 1 volume overburden sebanyak 720000 m3 dan volume batubara
sebanyak 360000 m3 atau 478800 ton.
b) pada seam 2 volume overburden sebanyak 695000 m3 dan volume batubara
sebanyak 300000 m3 atau 399000 ton.
c) pada seam 3 volume overburden sebanyak 4145000 m3 dan volume
batubara sebanyak 360.000 m3 atau 478800 ton.
2. Nilai stripping ratio, didapat:
a) Nilai stripping ratio seam 1 adalah 1,504: 1
b) Nilai stripping ratio seam 2 adalah 1,742: 1
c) Nilai stripping ratio seam 3 adalah 8,657: 1
Pada seam 1 untuk menambang satu ton batubara maka harus
mengupas overburden sebanyak 1,504 m3. Pada seam 2 untuk menambang
satu ton batubara maka harus mengupas overburden sebanyak 1,742 m3. Pada
seam 3 untuk menambang satu ton batubara maka harus mengupas
overburden sebanyak 8,657 m3. Sedangkan dari nilai Stripping Ratio (SR)
rata-rata (jumlah keseluruhan dari seam 1 sampai seam 3) dapat disimpulkan
bahwa untuk menambang satu ton batubara harus mengupas overburden
sebanyak 3,967 m3.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA