Anda di halaman 1dari 2

1.

Karakter yang tidak disukai dan ingin diubah


Karakter buruk dan susah saya ubah hingga saat ini adalah dimensi kecurigaan sangat
tinggi, yang secara psikologis mengarah pada paranoid. Saya bertumbuh menjadi orang
yang curigaan, cemas, sensitif terhadap perkataan orang lain terhadap diri saya (tetapi saya
berusaha menutupi agar tidak kelihatan), sering kali saya merasa bahwa sekalipun sedang
berada di tengah keramaian saya tetap merasa kesepian, tidak mudah percaya kepada orang
lain, was-was dan hati-hati karena merasa tidak aman dan berpikiran bahwa dunia tidak
adil. Pada awalnya, saya merasa hal sebagai hal biasa. Akan tetapi, pada saat mengikuti tes
MMPI, ternyata hasilnya menyatakan bahwa saya tergolong orang dengan level paranoid
tinggi.
Salah satu penyebabnya yaitu karena saya pernah mengalami kekecewaan yang sangat
besar terhadap seseorang yang saya percaya, kagumi, hormati, dan saya jadikan sebagai
panutan. Orang tersebut telah melakukan kesalahan yang menurut saya sangat fatal. Mulai
saat itu, kepercayaan saya luntur. Dan hal itu sudah tertanam ke alam bawah sadar saya dan
terus saya rasakan hingga sekarang, bahkan dalam hubungan saya dengan orang lain pun,
saya sulit untuk menaruh kepercayaan pada mereka. Karena hal itu juga, saya selalu
merasa tidak aman, curiga dan was-was, pikiran saya dihantui oleh kejadian traumatik
tersebut. Saya takut jangan sampai saya kembali merasakan kekecewaan yang serupa, dari
orang lain yang ada di sekitar saya.
Saya menyadari bahwa dengan karakter tersebut, saya akan mengalami banyak kesulitan
dalam berelasi dengan orang lain. Hal itu sudah sangat saya rasakan saat ini. Dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, saya terkadang membentengi diri dan tidak mau
terlibat terlalu dekat dengan mereka kecuali dengan orang-orang tertentu yang benar-benar
sudah saya percaya sejak awal. Jika saya terus seperti ini, hubungan saya dengan orang lain
bisa menjadi rusak dan saya kehilangan orang-orang dekat saya. Karakter ini juga
membuat kehidupan saya menjadi sangat tidak tenang. Selalu saja ada hal-hal yang

menghantui pikiran saya, sekalipun saya tahu bahwa hal itu tidak nyata tetapi sangat sulit
menghilangkannya dari pikiran.
2. Metode Intervensi dan Proyek Pengembangan Diri
Untuk bisa terlepas dari karakter buruk tersebut, yang menjadi kunci utama adalah diri
saya sendiri. Saya harus mampu mengubah pola pikir saya yang salah, caranya yaitu
menggunakan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Gambaran di kognitif saya bahwa
dunia ini jahat dan banyak orang yang tidak bisa dipercaya harus mampu saya tepis, bukan
dengan memaksa pikiran saya membuang hal tersebut atau selalu berkata dunia tidak
jahat tetapi dengan perlahan-lahan memberikan sugesti positif ke pikiran dan alam bawah
sadar saya bahwa dunia ini indah dan akan ada banyak hal berharga yang akan saya
dapatkan dengan mempunyai interaksi yang positif dengan sekitar saya. Hal ini terus saya
lakukan hingga saat ini. Saya belajar untuk membuka diri terhadap sekitar saya. Semakin
saya membuka diri, saya akan semakin tahu keadaan sekitar, bagaimana lingkungan
memperlakukan saya, meyakini bahwa di sekitar saya banyak orang yang sayang sama
saya, dan mampu menjadi saudara dan sahabat yang baik bagi saya dan dapat dipercaya.
3. Perubahan yang terjadi
Setelah melakukan hal tersebut selama kurang lebih 2 bulan, yang saya rasakan adalah
kecurigaan dan kecemasan saya yang berlebihan itu perlahan-lahan hilang. Saya sudah
mulai bisa terbuka dengan orang lain. Awalnya saat teman saya mengajak untuk bermain
jujur-berani, dari permainan itu saya dengan terpaksa harus jujur menjawab pertanyaan
salah satu teman saya. Saya menjawabnya dengan penuh rasa takut mereka akan
menceritakan hal itu pada orang lain, karena hal itu adalah rahasia yang saya sembunyikan
dari mereka (masalah keluarga). Karena saya sudah belajar untuk berpikir positif, saya
terus membuang pikiran negatif dan ketakutan saya. Ternyata apa yang saya takuti tidak
pernah terjadi sampai saat ini. Hal ini kembali menjadi penguatan bagi saya. Dunia ini
tidak sejahat yang saya bayangkan. Masih banyak orang yang peduli terhadap diri saya dan
mau menerima saya sebagai teman.

Anda mungkin juga menyukai