Anda di halaman 1dari 14

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

BAB III
ATURAN RANTAI, TURUNAN FUNGSI
IMPLISIT, DAN TURUNAN TOTAL
3.1. ATURAN RANTAI TURUNAN FUNGSI PEUBAH
BANYAK
Seperti pada fungsi satu peubah, aturan rantai dapat digunakan untuk
mencari turunan fungsi komposisi. Demikian pula halnya pada fungsi peubah
banyak. Untuk mengetahui bagaimana aturan rantai ini bekerja untuk turunan
fungsi peubah banyak, akan diawali dengan fungsi dua peubah yang selanjutnya
dapat digeneralisasi sendiri oleh pembaca untuk tiga peubah dan seterusnya.
Teorema 3.1
Misalkan

adalah fungsi dua peubah,

Misalkan pula
,
terhadap

, dan

dan
semuanya ada, maka

yang dapat diturunkan.


dan turunan-turunannya

dan turunan parsial

dan , adalah

35

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Contoh 3.1

Misalkan
terhadap

dan
dan turunan

dan
terhadap .

Cara 1, ubahlah persamaan fungsi


dengan mensubstitusi

turunan

menjadi bentuk

dan .
(

maka turunan

. Tentukanlah turunan

terhadap

adalah

terhadap adalah

Cara 2, Perhatikan bahwa ketiga fungsi dua peubah mempunyai turunan parsial
masing-masing, yaitu

Maka turunan

terhadap

dengan menggunakan teorema 3.1, adalah

36

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

demikian pula dengan turunan

terhadap , diberikan oleh

Teorema 3.2
Misalkan

adalah fungsi yang terturunkan dari

setiap

adalah fungsi dari

turunan parsial

peubah,

dan untuk

peubah,

ada untuk

. Jika semua

dan

adalah fungsi peubah banyak dari

, maka

dan berlaku

Contoh 3.2
Jika
Tentukan nilai

( ) dengan
dan

,
di

, dan

Dengan menggunakan teorema 3.2, diperoleh

37

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

( )

Jadi nilai turunan

di

Apabila

di

adalah

( )

Jadi nilai turunan

( )

( )

adalah

( )

( )

merupakan fungsi yang terturunkan dari dua peubah

sedangkan masing-masing peubah

dan

mempunyai turunan terhadap , maka

dan

merupakan fungsi satu peubah dan


merupakan fungsi satu peubah dan

turunannya terhadap dinyatakan oleh

Contoh 3.3
Misalkan

dan

Perhatikan bahwa turunan-turunan parsial


Sedangkan turunan

dan

terhadap

adalah

adalah

. Tentukanlah
,

.
.

.
Maka

38

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Dapat juga ditentukan terlebih dahulu fungsi

kemudian dicari

turunannya terhadap , sebagaimana kita lakukan pada cara 1 di contoh 3.1.

karena

dan

, maka

Contoh 3.4
Gunakan hukum gas ideal,

dengan

perubahan temperatur pada saat volume gas

untuk mencari laju


, tekanan gas

, jika pada saat yang sama ketika volume gas naik dengan kelajuan
, tekanan gas menurun dengan laju
Misalkan

adalah jangka waktu yang dibutuhkan pada saat volume gas mulai

naik. Maka laju perubahan temperatur

Jadi temperature naik dengan laju

diperoleh

adalah

39

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

3.2. TURUNAN FUNGSI IMPLISIT


Pada Matematika dasar I, untuk menentukan turunan

dy
dari bentuk implisit
dx

F ( x, y) 0 , karena ruas kiri dari bentuk ini semuanya merupakan fungsi dari x

dan biasanya berbentuk fungsi komposisi, maka dengan aturan rantai kita bisa
memperoleh

dy
. Cara yang serupa dapat diterapkan pada fungsi dengan banyak
dx

peubah.
Misalnya diketahui suatu persamaan dalam bentuk:
F ( x, y, z ) 0

dengan menganggap z sebagai fungsi dari peubah x dan y , katakanlah


z f ( x, y) maka bentuk persamaan di atas menjadi:
F ( x, y, f ( x, y)) 0 .

Dalam bentuk demikian, turunan parsialnya


dengan lambang
menentukan

f ( x, y )
x

(yang biasa kita tulis

dy
) misalnya kita bisa tentukan dengan lebih dahulu
dx

( F ( x, y, f ( x, y )), sehingga kita peroleh :


x

( F ( x, y), f ( x, y)) 0 .
x

Dengan menguraikan bentuk persamaan ketiga ini, turunan parsial yang dicari,
f ( x, y ) z

x
x

dapat ditentukan. Berikut adalah suatu contoh sederhana,

bagaimana menentukan turunan parsial dari suatu fungsi peubah banyak yang
dinyatakan dalam bentuk implisit.

Contoh 3.5
Diberikan x 2 y 2 z 2 1 0 .
Diskusikan bagaimana caranya menentukan

z
.
x

40

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Dengan menganggap z sebagai fungsi dari peubah z dan


z f ( x, y) , maka turunan parsialnya,

lambang

y , katakanlah

f ( x, y )
yang dapat kita tulis dengan
x

z
. Dapat kita tentukan dangan lebih dahulu menentukan turunan
x

parsial

( x y 2 z 2 1) (0);
x
x
Pada ruas kiri, suku pertama, x 2 turunan parsialnya adalah 2 x . Suku kedua,
dan suku keempat, , turunan parsialnya adalah nol. Bagaimana dengan turunan
parsial suku yang ketiga?
Dengan menggunakan aturan rantai terhadap fungsi u z 2 dimana z f ( x, y) ,
diperoleh hasil bahwa

u
z
2 z
x
x

selanjutnya karena ,

(1) 0
x

dan

(0) 0 maka bentuk persamaannya diperoleh yaitu


x
2x 2z

z
0
x

Dari bentuk yang terakhir ini ,kita peroleh hasil


z x

x z

Perhatikan bentuk fungsi komposisi u z 2 yaitu u g ( x) g ( z) g ( f ( x, y)) .

Barangkali timbul pertanyaan mengenai contoh 3.5 di atas, apakah hasil


tersebut konsisten dengan cara mengubah bentuk implisit

x2 y2 z 2 1 0
Menjadi bentuk dua persamaan fungsi, yaitu :
z x2 y2 1

dan

z x2 y2 1

41

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Kemudian ditemukan turunan parsial

z
langsung dari kedua persamaan fungsi
x

tesebut. Selanjutnya mungkin muncul pertanyaan yang kedua, nilai z yang


manakah yang harus disubtitusikan pada hasil

z x
. Dengan mudah kita

x z

melihat, bahwa apabila kita menemukan turunan parsial

z
langsung dari fungsi
x

yang pertama ,yaitu:


z

x
x2 y2 1

Hasil ini persis sama dengan hasil sebelumnya apabila kita substitusikan
persamaan fungsi yang pertama. Demikian pula apabila kita menentukan
z

Hasil ini juga sama dengan hasil

x
x y2 1
2

z x
, jika z disubstitusikan persamaan dari
x z

fungsi yang kedua.


Dengan cara yang analog ,kita bisa mencari turunan parsial

w
dari
x

persamaan fungsi implisit F ( x, y, z, w) 0; dst.


Jika
implisit

suatu fungsi dari

dan

Jika kita selesaikan untuk

yang didefinisikan dalam bentuk fungsi


, maka turunan terhadap

diperoleh

, maka diperoleh

Hal yang sama jika turunan terhadap , maka diperoleh hubungan

42

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Contoh 3.6
Misalkan

adalah fungsi implisit dengan

adalah fungsi terhadap

dan . Tentukan

Dengan menggunakan hubungan

Diketahui bahwa

adalah

dan

adalah

. Maka

3.3. TURUNAN TOTAL


Definisi 3.1
Jika f adalah fungsi dari dua peubah x dan y , maka yang disebut dengan
increment (perubahan nilai) f di titik x0 , y0 , yang diberi lambang f x0 , y0 ;
dinyatakan melalui persamaan
f x0 , y0 f x0 x, y0 y f x0 , y0

Contoh 3.7
Diberikan fungsi f yang didefinisikan melalui persamaan f x, y 3x xy 2 .
Carilah Increment dari f di titik x0 , y0 !
f x0 , y0 f x0 x, y0 y f x0 , y0

= 3x0 x x0 x y0 y 3x0 x0 y0
2

43

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

= 3 x y0 x 2 x0 y0 y 2 y0 xy x0 y xy
2

Contoh 3.8
Misalkan
ke

, tentukan besar perubahan nilai

dari titik

Sesuai definisi 3.1, maka perubahan nilai

adalah

Definisi 3.2
Misalkan f adalah fungsi dari dua peubah x dan y,
dan misalkan

dan

adalah perubahan nilai dari

mempunyai turunan parsial


dan

yang sangat kecil.

Turunan total dari , dinyatakan sebagai


Pentingnya

adalah dari kenyataan bahwa jika

masing menyatakan perubahan kecil dalam


hampiran yang baik terhadap

dan

dan , maka

, masingakan berupa suatu

yang merupakan perubahan padanannya dalam .

Contoh 3.9
Misalkan fungsi
dari titik

seperti yang tertulis pada contoh 3.8. Tentukan perubahan nilai


ke (1.02,0.99), dengan ketelitian dua decimal.

Dari definisi 3.1 diperoleh


Dengan menggunakan definisi 3.2, kita akan menggunakan turunan total

.
.

Maka

44

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Contoh 3.10
Misalkan
bergerak di bidang dari titik

, hitung

dan

jika sebuah partikel

ke (2.03, 0.98).

maka

Contoh 3.11
Suatu bejana antik yang terbuat dari logam berbentuk silinder tegak mempunyai
tutupan yang tingginya 6 cm dengan alasnya berupa lingkaran dengan jari-jari
lingkaran dalamnya 2 cm dan ketebalan logam adalah 0.1 cm. Jika nilai logam
dari bejana itu ditentukan oleh volumenya dan dinilai Rp 100000/cm3. Carilah
nilai pendekatan untuk nilai logam bejana tersebut?

Persamaan volume silinder adalah

. Volume logam bejana adalah selisih

volume silinder tegak yang jari-jarinya


dengan silinder tegak yang jari-jarinya

dan tingginya
dan tingginya

Jadi dengan ukuran-ukuran yang telah disebutkan di atas, diperoleh nilai


pendekatan volume logam adalah

Maka Nilai bejana adalah

.
45

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

Definisi 3.3
Misalkan fungsi

adalah fungsi peubah banyak dan

mempunyai turunan-turunan parsial di sebuah titik


total dari

, maka turunan

dinyatakan

Contoh 3.12
Sebuah kotak kayu dipesan ke pengrajin kayu dengan ukuran panjang 10 cm,
lebar 12 cm, dan tinggi 15 cm. Setelah dibuat diketahui telah terjadi kesalahan
pengukuran sampai 0.002 cm. Tentukan persentase nilai pendekatan kesalahan
pengukuran terbesar dari volume kotak?
Misalkan kesalahan pengukuran itu terjadi adalah masing-masing ukuran panjang
, lebar

, dan tinggi

menjadi bertambah masing-masing

cm, maka kesalahan pengukuran volume adalah

Jadi persentase kesalahan

LATIHAN

1.

Tentukan

F
F
dan
dari fungsi-fungsi berikut:
x
y

a.
b.
c.

;
;

;
46

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

d.

e.

2.

Tentukan

f
f
dan
dari fungsi-fungsi berikut:
r

a.

b.

;
;

3.

Bila F ( x, y) x 3 y ; x 5 y t ; x 2 y 2 t 2 tentukanlah

4.

Tentukan nilai

di titik

F
t

, jika

5.

Jika

6.

Jika

7.

Misalkan

, tunjukkan bahwa

, tunjukkan bahwa
, tentukan

dan

dari fungsi implisit

berikut
a.
b.
c.
8.

Tentukan
a.

z
z
dan
dari fungsi implisit berikut
y
x

ye x 5x 17 0

b. x. sin y y cos x 0
c.

x 2 cos y y 2 sin x 0

9.

Bila F (r, ) sin(2r ) cos(r ). Tentukanlah

10.

Gravitasi dari sebuah benda dinyatakan dengan rumus


dengan

menyatakan berat benda di udara dan

di dalam air. Hasil pengukuran memberikan

menyatakan berat benda


dengan kemungkinan

kesalahan terbesar adalah 0.01. Hasil pengukuran di air, memberikan


dengan kesalahan pengukuran 0.12. Carilah pendekatan dari
kesalahan terbesar yang mungkin terjadi dalam perhitungan gravitasi benda.

47

Aturan rantai, turunan fungsi implisit dan turunan total

11.

Misalkan

, hitung

partikel bergerak di bidang dari titik


12.

Misalkan

bergerak di bidang dari titik

dan

jika sebuah

ke (2.0013, 0.997).
, hitung

dan

jika sebuah partikel

ke (2.0013, 0.997).

48

Anda mungkin juga menyukai