Anda di halaman 1dari 10

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Bab IV
EKSTRIM FUNGSI DUA PEUBAH ATAU LEBIH
4.1. Masalah Maksimum dan Minimum
Konsep nilai ekstrim relatif fungsi satu peubah real yang telah dipelajari sebelumnya
akan diperluas ke fungsi dua peubah atau lebih. Jika pada fungsi satu peubah kurvanya
berupa lengkungan (satu dimensi) untuk domain yang berupa interval, maka fungsi dua
peubah kurvanya lebih kepada sebuah luasan permukaan karena domainnya berupa
sebuah bidang. Oleh karena itu peranan selang buka pada fungsi satu peubah diganti oleh
daerah bidang yang dibatasi oleh suatu lengkungan. Bentuk sederhananya adalah cakram
terbuka pada bidang.
Seperti halnya dengan fungsi satu peubah, proses menentukan ekstrim relatif untuk fungsi
dua peubah diawali dengan membandingkan nilai-nilai fungsinya terhadap nilai di
sekitarnya. Untuk itu kita mempunyai definisi berikut:
Definisi 4.1
Misalkan f(x,y) adalah fungsi dua peubah dan terdefinisi di B yang memuat titik (x0,y0).
i) Jika untuk suatu cakram dengan pusat (x0,y0) yang terletak di B sehingga
f(x0,y0) f(x,y) untuk setiap (x,y) di B, maka titik (x0,y0) disebut titik maksimum
relatif/lokal. Nilai fungsi f(x0,y0) disebut nilai maksimum relatif.
ii) Jika untuk suatu cakram dengan pusat (x0,y0) yang terletak di B sehingga
f(x0,y0) f(x,y) untuk setiap (x,y) di B, maka titik (x0,y0) disebut titik minimum
relatif. Nilai fungsi f(x0,y0) disebut nilai maksimum relatif.

49

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Definisi yang sama berlaku dengan kata relatif digantikan dengan kata mutlak/global.
Jika cakramnya justru memuat B. Gambar 1 memberikan tafsiran geometri dari definisi.
Perhatikan bahwa suatu maksimum/minimum mutlak secara otomatis adalah suatu
maksimum/minimum relatif/lokal.

Maksimum mutlak
Maksimum relatif

Minimum mutlak

Minimum relatif
gambar 4.1. ekstrim relatif dan mutlak

Di mana nilai ekstrim muncul? Situasinya serupa pada kasus satu peubah. Titik-titik di
mana nilai ekstrim muncul disebut titik kritis. Titik-titik kritis dari f di B ada tiga jenis.
1. Titik batas
dari Himpunan B. Titik yang jika kita buat persekitaran untuk
bagaimanapun kecilnya, maka persekitaran itu memuat titik-titik yang berada
di B dan titik-titik yang tidak di B.
2. Titik stasioner dari fungsi f. Titik
disebut titik stasioner jika f
terdiferensialkan dan
. Dalam hal ini kedua turunan parsialnya sama
dengan 0,

3. Titik singular dari fungsi f. Titik


terdiferensialkan. Dengan kata lain,

disebut titik singular jika f tidak


atau

tidak ada di titik

Teorema 4.1 (teorema titik kritis)


Misalkan f terdefinisi pada himpunan B yang memuat titik
. Jika
adalah
suatu nilai ekstrim, maka
adalah suatu titik batas dari B atau suatu titik stasioner
dari f, atau suatu titik singular dari f.

Contoh 4.1
Carilah nilai maksimum atau minimum relatif dari

Penyelesaian:

50

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Perhatikan bahwa fungsi tersebut dapat didiferensialkan sepanjang bidang xy. Jadi titik
kritis yang mungkin adalah titik stasioner. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, titik
stasioner diperoleh dengan cara:

Maka
dan
stasionernya adalah

. Sehingga diperoleh

dan

. Sehingga titik

Kemudian diselidiki apakah titik (1,-1) memberikan suatu maksimum atau suatu minimum atau
bukan keduanya. Untuk keperluan tersebut, kita cukup memeriksa apakah nilai fungsi di sekitar
titik (1,-1) lebih besar atau lebih kecil dari nilai
.

Perhatikan bahwa untuk sembarang titik


. Jadi
sebenarnya adalah suatu minimum relatif (bahkan suatu minimum mutlak) untuk f.
Tidak semua titik stasioner akan menjadi titik ekstrim. Fakta bahwa bentuk
tidak menjamin adanya suatu ekstrim relatif di
. Hal ini dapat dilihat pada
contoh berikut.
Contoh 4.2
Tentukan nilai-nilai ekstrim relatif dari

Penyelesaian:

gambar 4.2. kurva fungsi

51

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Pada fungsi tersebut diperoleh


dan
(notasi
).
Dengan menetapkan
dan
sama dengan nol, ini menghasilkan titik stasioner (0,0),
yang tidak memberikan suatu ekstrim. Jika kita perhatikan nilai-nilai di sekitar (0,0) pada
, maka nilai
. Sebaliknya, jika
diperoleh nilai
.
Ini disebut titik pelana, lihat gambar 4.2. Fungsi yang diberikan tidak mempunyai ekstrim
relatif.
Berdasarkan dua contoh di atas pengujian titik ekstrim dengan menggunakan definisi 4.1
tampaknya belum memberikan hasil yang memadai. Hal ini dikarenakan keterbatasan
kita untuk mengeksploitasi nilai semua titik di cakram yang memuat titik kritis tersebut
jika fungsinya agak rumit. Untuk mengatasi ini kita menggunakan uji turunan parsial
kedua. Karena uji ini melibatkan turunan parsial, maka uji ini berlaku hanya untuk titiktitik stasioner. Sedangkan untuk dua titik lainnya penyelidikan apakah fungsinya
mencapai ekstrim dilakukan dengan cara semula, membandingkan semua nilai titik-titik
tersebut dengan nilai fungsi untuk semua titik-titik di sekitar titik tersebut dalam daerah
definisi fungsi.
Teorema 4.2
Misalkan
mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di cakram atau
persekitaran dari
yang merupakan titik stasioner dari f. Misalkan
[
i)
ii)
iii)

Jika
Jika
Jika

] , maka

dan
, maka
adalah nilai maksimum relatif.
dan
, maka
adalah nilai minimum relatif.
, maka
bukan suatu nilai ekstrim dengan kata lain titik
disebut titik pelana.

Contoh 4.3
Tentukan ekstrim (jika ada) untuk fungsi
yang didefinisikan oleh

(kurvanya diperlihatkan pada gambar 4.3),

Penyelesaian:
Perhatikan bahwa turunan parsial dari fungsi adalah
dan
.
Sehingga dengan menyamakan turunan parsialnya dengan nol, diperoleh titik-titik
stasionernya adalah
dan
. Turunan kedua fungsi adalah:

52

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Dengan menggunakan teorema 4.2, diperoleh:


Untuk titik

, nilai turunan kedua terhadap adalah


. Sehingga nilai
adalah nilai minimum relatif/lokal.

Untuk titik
pelana, maka nilai

, diperoleh

, sehingga titik
bukanlah nilai ekstrim.

dan

adalah titik

gambar 4.3 kurva permukaan

Contoh 4.4
Tentukan jarak minimum antara titik asal O
.

di

terhadap permukaan

Penyelesaian:
Misalkan
adalah sebuah titik di permukaan tersebut. Maka jarak titik P
terhadap titik O dinyatakan dengan persamaan jarak antara dua titik adalah

. Karena P terletak pada permukaan, maka jaraknya adalah

Kita dapat meminimumkan d dengan cara meminimumkan kuadrat jaraknya (perhatikan


bahwa
inilah yang kita ambil sebagai fungsi yang akan dicari nilai minimumnya).

Untuk mencari titik kritisnya, ditetapkan bahwa


dan
.

dan

, sehingga

53

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Kedua persamaan tersebut akan memberikan bentuk


Jadi,

atau
, atau
, maka diperoleh

pada persamaan
. Substitusi ketiga nilai
(untuk
) dan
(untuk
dan
, (
), dan (
).
) . Karena itu, titik kritisnya adalah

Untuk mengujinya, kita memerlukan

. Untuk titik

(
), dan (
) memberikan nilai
, maka kedua titik ini tidak
memberikan suatu nilai ekstrim. Tetapi untuk
,
dan
, yang
menurut teorema 2 merupakan titik dengan nilai minimum terjadi. Jadi jarak minimum
permukaan
terhadap titik asal adalah
titik
di permukaan fungsi dengan titik
.

, yaitu jarak antara

Uji turunan parsial kedua pada teorema 2 hanya dimungkinkan digunakan jika titik
kritisnya berupa titik stasioner. Jadi uji ini belum menjangkau semua kasus yang
mungkin. Berikut ini adalah contoh di mana uji ini tidak berlaku.
Contoh 4.5
| |

Tentukan nilai minimum fungsi

| |.

Penyelesaian:
Melihat bentuk persamaan fungsi di atas, jelas kita akan menyimpulkan bahwa nilai
minimumnya terjadi di
, karena menurut definisi 1,
| |

| |

Uji turunan parsial kedua tidak dapat digunakan karena


adalah titik singular.

dan

tidak ada,

Contoh 4.6
Jelaskan mengapa fungsi

| |

| | tidak memunyai titik ekstrim.

Penjelasan
Perhatikan bahwa
dan
jika | | | | maka nilai fungsi
| | | |
nilai fungsinya

tidak ada, sehingga


adalah titik kritis. Tetapi,
| | | |
, sebaliknya jika | | | | maka
.

54

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

4.2. Masalah Ekstrim Bersyarat


Kita awali pembahasan ini dengan contoh yang telah diberikan sebelumnya ketika
mencari jarak minimum dari permukaan
ke titik asal. Ketika kita
melakukan substitusi
pada persamaan kuadrat jarak, bentuk itu kita anggap sebagai
sebuah fungsi baru yang kita nyatakan
. Persamaan itulah
yang kemudian dicari nilai minimumnya. Kita mencari nilai-nilai
yang mampu
meminimumkan bentuk
terhadap kendala
.
Misalnya kita ingin menemukan nilai minimum dari
. Mudah diperoleh
bahwa dengan memandang ini sebagai masalah nilai ekstrim sebagaimana dibahas
sebelumnya, kita akan menemukan bahwa nilai minimumnya adalah 4. Tetapi jika kita
ingin menemukan nilai minimum dari
terhadap kondisi bahwa
,
tentu nilai minimumnya bukan lagi 4.
Permasalahan-permasalahan seperti itu kita sebut dengan masalah nilai ekstrim bersyarat.
Pada pembahasan ini akan digunakan metode pengali Lagrange, sebagaimana telah
diperkenalkan oleh Joseph-Louis Lagrange (1736 1813).
Teorema 4.3 (Teorema Lagrange)
Untuk memaksimumkan atau meminimumkan
selesaikan sistem persamaan

terhadap kendala

dan
Untuk dan . Setiap titik yang memenuhi persamaan di atas adalah suatu titik kritis
untuk masalah ekstrim bersyarat dan yang bersesuaian disebut pengali Lagrange.

(perhatikan bahwa
dapat berupa satu peubah, dua peubah, atau lebih yang sesuai
permasalahan yang ada.)
Contoh 4.7
Tentukan nilai minimum fungsi

terhadap kendala

Penyelesaian:
Misalkan persamaan fungsinya adalah
ditulis sebagai

dan persamaan kendala


. Maka persamaan Lagrangenya adalah

Jadi diperoleh:
55

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Dengan melakukan substitusi

ke persamaan

bahwa nilai pengali Lagrangenya adalah


. Jadi nilai minimum fungsi adalah

diperoleh

. Maka diperoleh
(

dan

Contoh 4.8
Gunakan metode Lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimum dan minimum dari
pada ellips

Penyelesaian:
Misalkan persamaan kendala ditulis
Lagrangenya adalah

Perhatikan dari persamaan 3) bahwa

, maka persamaan-persamaan

dan

keduanya tidak boleh nol.

Misal
, maka persamaan 1) memberikan
maka diperoleh dari 2)
Akibatnya dari persamaan 3) diperoleh
. Jadi titik-titik kritisnya adalah
.

.
dan

Misal
, maka persamaan 2) memberikan
sehingga dari 1) diperoleh
Akibatnya dari persamaan 3)
. Jadi titik-titik kritis yang lain adalah
.

.
dan

Dari empat titik kritis itu diperoleh:

Hasil ini menunjukkan bahwa nilai minimum adalah -9 dan nilai maksimum fungsi
adalah 1 untuk kendala
.
Jika fungsi yang ingin diminimumkan atau dimaksimumkan mempunyai lebih dari satu
fungsi kendala, dapat digunakan pengali-pengali Lagrange sebanyak kendala yang ada
56

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

(satu untuk setiap kendala). Misalnya akan dicari nilai ekstrim fungsi tiga peubah
terhadap dua kendala,
dan
, maka bentuk
persamaan Lagrangenya yang harus dipecahkan adalah:

dengan dan adalah pengali-pengali Lagrange. Ini setara dengan menemukan solusi
lima persamaan turunan parsial terhadap peubah-peubah
,
1)
2)
3)
4)
5)
Titik-titik kritis fungsi
atas.

akan diperoleh dari penyelesaian sistem persamaan di

gambar 4.4 kurva perpotongan silinder

dan bidang x-y+z=1

Contoh 4.9
Temukan nilai maksimum dari fungsi
antara bidang
dan

pada kurva perpotongan


(lihat gambar 4).

Penyelesaian:

57

Ekstrim fungsi dua peubah atau lebih

Kita maksimumkan fungsi


terhadap kendala
dan
. Persamaan Lagrange adalah
, sehingga kita selesaikan sistem persamaan:
1)
2)
3)
4)
5)
Dengan memasukkan nilai

dari 3) ke persamaan 1) diperoleh

. Secara serupa, dari 2) diperoleh

, sehingga

, sehingga
. Substitusi ke 5)

memberikan

sehingga
atau
diperoleh
terhadap kedua kendala adalah

/2. Maka
atau

, dan dari 4)
. Nilai maksimum fungsi

Latihan
Pada soal 1 10, tentukan semua titik kritis. Tunjukkan apakah masing-masing
memberikan suatu maksimum lokal, minimum lokal, atau titik pelana.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pada soal 11 15, tentukan nilai maksimum global dan nilai minimum global dari
dan tunjukkan di mana mereka terjadi.

pada

58

Anda mungkin juga menyukai