Oleh
AFRIANGGA PRATAMA
1102520/2011
2014
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah swt, Dialah Rabi yang mengatur
segala aspek kehidupan di muka bumi. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad saw, pembawa risalalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi semesta
alam.
Hanya dengan taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas untuk memperbaiki atau melengkapi
tugas
pada mata kuliah mesin konversi energi. Dalam penulisan makalah ini, penulis
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
2
3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Defenisi energi..................................................................................
B. Potensi energi....................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Defenisi energi
Energibersifat
abstrakdan
sukardibuktikan,
tetapidapatdirasakan
berubah
dari bentuk
kehidupansehari-
hari,kitatidaklepasdarikebutuhanakanbahanbakar.Bahan
bakarmerupakansenyawakimiayangdapatmenghasilkan energimelaluiperubahan kimia.
Dalam pengertian umum energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi
dihasilkan oleh sumber energi secara langsung maupun melalui proses konversi.
Energi yang
dimanfaatkan
maupunelektronik.Salahsatufungsienergiadalahsebagaimateribahanbakar.
Bahan bakar adalah istilah populer media untuk menyalakan api. Bahan bakar dapat
bersifat alami atau ditemukan langsung dari alam, tetapi juga bersifat buatan yaitu
diolah manusia dengan teknologi. Bahan bakar adalah suatu zat atau materi yang
mengandung energi. Bahan bakar terdiri dari 4 jenis yaitu : bahan bakar padat, cair,
gas dan nuklir. Ada berbagai jenis bahan bakar padat seperti batu bara dan
kayu. Bahan bakar cair contohnya minyak, bensin, methanol, etanol, solar dan kerosin
serta bahan bakar gas, contohnya gas alam.
Energi akan tetap dibutuhkan
dari bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas alam dan batu bara.
bakar tersebut saat ini merupakan pensuplai
Ketiga bahan
bakar fosil memampu mendominas 81% energi primer dunia dan juga berkontribusi
pada 66% pembangkitan listrik global. Padahal bahan bakar tersebut termasuk
sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui dan lama kelamaan keberadaannya
akan langka dan habis. Beberapa data menyebutkan bahwa sampai dengan taraf
tertentu, krisis energi kita hadapi dimasa akan datang.
Peranan energi sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi, sehingga
penglolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan dan pengusahaannya
harus dilaksanakan secara terpadu. Cadangan sumber daya energi bahan bakar
fosil keberadaannya sangat terbatas, maka perlu adanya kegiatan diversifikasi
sumber daya energi agar ketersediaan energi dimasa depan terjamin. Bahan bakar
fosil juga menghasilkan
bahan pencemar
yang mengganggu
kesehatan, dan
B. Potensi energi
saat ini US$ 67, maka tiap tahunnya Laut Timor akan menghasilkan US$1 miliar
(US$ 7 juta setiap hari). Nah, bila angka itu dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp
10,300/ Dolar Amerika, produksi migas di Laut Timor akan mencapai Rp 172
miliar/ hari. Namun, angka fantastis itu kini dikuasai Australia dan Timor Timur
saja. Itu pun Timor Timur hanya mendapat bagian 20-30%. Sementara di
Aceh ditemukan cadangan migas terbesar di dunia, yakni 320,79 miliar barel.
Selain energi fosil Indonesia juga kaya akan sumber energi nonfosil. Seperti
panas bumi (geotermal) dengan kapasitas mencapai 27000 megawatt, tenaga surya
dengan potensi intensitas radiasi matahari rata-rata di seluruh wilayah Indonesia
sekitar 4,8 kWh/ m2, angin, air, serta sumber potensial lain. Kalau dilihat dari
potensi
sumber
energi
yang
begitu
melimpah
di Indonesia seharusnya
Indonesia mampu memenuhi sumber energi bagi masyarakat. Baik energi fosil
maupun nonfosil. Kemakmuran masyarakat seharusnya tercapai. Tapi, kenyataanya
kondisi masyarakat Indonesia sungguh jauh dari kesejahteraan. Masyarakat harus
menunggu berjam-jam untuk antri membeli minyak tanah, bensin, dan sebagainya.
Di sisi lain, 4 "big boss" Freeeport menerima gaji Rp 126,3 M/ bulan.
Namun, masyarakat Papua harus mengalami busung lapar. Sama seperti pihak
ExxonMobil yang memperoleh keuntungan sebesar US$ 40.6 Billion atau setara
dengan Rp 3,723,020,000 ,000,000 (dengan kurs rupiah 9,170) atau setiap
detiknya. Chevron yang memperoleh keuntungan pada tahun 2007 sebesar US$
18,7 billion atau Rp 171,479,000,000,000. Atau seperti Royal DucthShell yang
menyebutkan nilai profit yang mereka dapatkan selama setahun mencapai US$ 31
miliar.
Atau
setara dengan
Rp
284,270,000,000,000.
Keuntungan
yang
diperoleh korporasi- korporasi negara imperialis ini sebenarnya berada jauh di atas
Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa negara dunia ketiga, tempat korporasi
tersebut menghisap. Hingga akhir tahun 2007, Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia bahkan belum sanggup menembus Rp 4,000 triliun. Untuk triwulan ke-3
tahun 2007 saja hanya mencapai Rp 2,901 triliun. Untuk negara penghasil minyak
lainnya, Libya hanya 50.320 juta US$, Angola hanya 44,033 juta US$, Qatar hanya
42,
463US$, Bolivia hanya 11.163 juta US$, dan lain-lain. Mengapa Indonesia yang
kaya akan sumber daya energi harus menghadapi krisis energi dan tetap
dengan title "Negara Dunia Ketiga"-nya?
UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi telah meliberalisasi seluruh
6
kegiatan usaha migas, mulai dari sektor hulu hingga hilir. UU Migas ini telah
mengebiri peran negara atas migas. Hampir 90% produksi minyak bumi di
Indonesia
dikuasai
korporasi
asing,
yakni
Total,
ExxonMobil,
Vico
Rp
284,270,000,000,000.
Keuntungan
yang
diperoleh
korporasi-
korporasi negara imperialis ini sebenarnya berada jauh di atas Produk Domestik
Bruto (PDB) beberapa negara dunia ketiga, tempat korporasi tersebut menghisap.
Hingga akhir tahun 2007, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bahkan belum
sanggup menembus Rp 4,000 triliun. Untuk triwulan ke-3 tahun 2007 saja hanya
mencapai Rp 2,901 triliun. Untuk negara penghasil minyak lainnya, Libya hanya
50.320 juta US$, Angola hanya 44,033 juta US$, Qatar hanya 42,
463US$, Bolivia hanya 11.163 juta US$, dan lain-lain. Mengapa Indonesia yang
kaya akan sumber daya energi harus menghadapi krisis energi dan tetap
dengan title "Negara Dunia Ketiga"-nya?
UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi telah meliberalisasi seluruh
kegiatan usaha migas, mulai dari sektor hulu hingga hilir. UU Migas ini telah
mengebiri peran negara atas migas. Hampir 90% produksi minyak bumi di
Indonesia
dikuasai
korporasi
asing,
yakni
Total,
ExxonMobil,
Vico
bahwa kekayaan alam Indonesia tak terkecuali migas adalah komoditas yang bisa
dimiliki oleh siapa pun yang mampu (memiliki modal) untuk mengelolanya.
Padahal, kekayaan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Termasuk barang
tambang yang melimpah adalah milik rakyat.
BAB II
PEMBAHASAN
selamaini
semakin
terbarukan.
Sementara
itu,
konsumsi
energiterus
meningkat
sejalandenganlajupertumbuhanekonomidanpertambahanpenduduk(Anonim,
2004).Energifosilsebagaisumberenergi
energiutamadi
tidakterbarukanmerupakansumber
dunia.Permasalahanseriusyangdihadapi
olehbanyaknegara
berkembangansaatini
adalahjumlahbahanbakarfosilyangsangatterbatas
sementarakebutuhan
terusmeningkat(Budietal.,2009),sehinggaterjadikrisis
energi.KetersediaanenergifosilIndonesiadapatdilihatpadaTabel1.1berikut ini:
Tabel1.1PersediaanEnergiFosilIndonesia
SumberDaya
Energi
yang
Cadangan
Dunia
dibutuhkan
Sumber
Dayayang
Tersedia
RasioCadangan
Produksi(tahun)
Batubara
5000Mton
0,55%
170Mton
29
Gasalam
2300MTOE
1,39%
72MTOE
32
Minyak
700Mton
0,43%
68Mton
10
Sumber:MasyarakatEnergiTerbarukanIndonesia,2008
lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki
ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor
setara minyak. Ketahanan energi dianggap penting karena energi merupakan
komponen penting dalam produksi barang dan jasa. Segala bentuk gangguan yang
dapat menghambat ketersediaan pasokan energi dalam bentuk bahan bakar primer
(BBM, gas dan batubara) maupun kelistrikan dapat menurunkan produktivitas
ekonomi suatu wilayah dan jika magnitude gangguan sampai pada tingkat nasional
dapat membuat target pertumbuhan ekonomi meleset dari yang ditetapkan.
Menurut Yergin (2006) ketahanan energi mulai menjadi isu global ketika
Arab Saudi menghentikan ekspor minyak mentahnya ke negara-negara industri pada
awal dekade 70-an. Pada era tersebut, minyak merupakan sumber energi yang paling
vital bagi negara-negara eropa barat dan amerika serikat, sedangkan arab saudi
merupakan eksportir utama. Tindakan sepihak Arab Saudi tersebut praktis
mengganggu aktivitas perekonomian negara-negara importir minyak tersebut; yang
waktu itu hanya bergantung pada minyak Saudi Arabia. Dunia internasional
kemudian menjadi sadar terhadap pentingnya menjaga pasokan agar tidak
bergantung pada satu jenis sumber energi dan satu produsen energi.
Mengacu kepada konsep ketahanan energi yang didefinisikan oleh IEA di
atas dan merujuk kepada teori dasar mikroekonomi, menurut penulis ada tiga
komponen dasar dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi, yaitu: (1) estimasi
permintaan energi
yang
presisi
sebagai
dasar
perencanaan
penyediaan
pasokan energi, (2) kehandalan (reliability) pasokan energi yang diusahakan oleh
badan usaha, dan (3) harga energi yang menjadi sinyal bagi badan usaha untuk
masuk dalam penyediaan energi. Harga energi menjadi begitu penting karena akan
digunakan oleh pihak produsen dalam menghitung estimasi imbal hasil atas
investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan energi. Oleh karena itu, dalam kasus
Pemerintah memberlakukan batasan atas harga energi pada level tertentu, tidak
jarang investasi dalam pembangunan pembangkit listrik, kilang minyak, tambang
batubara akan berkurang dan supply bahan bakar menghilang dari pasaran.
Kebijakan Pemerintah diperlukan agar ketiga komponen tersebut direspon dengan
baik oleh pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) sehingga ketersediaan
energi berada pada tingkat keseimbangan sesuai dengan kebutuhan konsumsi di
dalam perekoonomian.
Dari sisi manajemen risiko, kajian ketahanan energi biasanya berfokus
9
MilliarBarrel
8,2
7,4
8,8
7,2
8,6
7,8
8,4
7,6
10
380
Cadangan(L
HS)
360
Produksi
340
(RHS)
JutaBarrel
320
300
280
260
240
220
7
200
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
11
primer yang cadangannya relatif masih besar seperti bahan bakar gas
dan batubara diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor BBM sekaligus
menurunkan biaya konsumsi energi dan meringankan belanja negara untuk subsidi
energi.
Batubara merupakan sumber energi yang cadangannya relatif cukup besar.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, cadangan batubara diperkirakan sekitar 21
milyar ton, sementara produksinya mencapai 353 ribu ton sepanjang tahun 2011.
Kurang lebih
77% produksi batubara tersebut diekspor ke luar negeri. Berdasarkan data
tersebut, potensi batubara cukup besar untuk ditingkatkan dalam bauran energi
nasional mengingat perbandingan antara cadangan dengan produksi batubara
mencapai puluhan ribu kali lipat. Selain batubara, gas juga merupakan energi yang
memiliki cadangan yang potensial untuk dikembangkan. Total cadangan gas alam
yang dimiliki Indonesia mencapai 150,7 TCF, sedangkan produksi di tahun 2012
sebanyak 3,1 juta MMSCF dan sekitar 43% produksi gas alam tersebut diekspor ke
luar negeri.
Pemerintah juga telah memberikan perhatian terhadap energi terbarukan
sebagai sumber energi alternatif dalam Perpres No. 5/2006. Komposisi panas bumi
dalam bauran energi nasional ditargetkan meningkat hingga mencapai 17% pada
tahun 2025 begitu juga dengan energi terbarukan lainnya seperti biomasa, nuklir,
tenaga surya dan tenaga angin. Optimalisasi energi terbarukan dianggap langkah
strategis karena setidaknya ada dua argumen utama. Pertama, dari sisi sumber daya,
potensi panas bumi Indonesia cukup besar yaitu mencapai 29.038 GWe dan yang
dikembangkan baru sebesar 1.226 WW, sehingga masih ada potensi yang cukup
besar untuk pengembangan energi panas bumi untuk kelistrikan nasional. Sedangkan
potensi tenaga air diperkirakan sekitar 75.000
MW dengan kapasitas PLTA terpasang 5.711 MW. Selain itu, masih banyak
potensi EBT yang lain, seperti: tenaga angin (bayu), bioenergi, dan tenaga surya.
Kedua, energi terbarukan memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh
energi fosil, yaitu dapat dihasilkan secara alamiah secara terus menerus sehingga
risiko akan hilangnya sumber energi sangatlah kecil dan time frame untuk
pengembangannya bisa tak terbatas.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, selama ini bauran energi nasional
memang didominasi oleh penggunaan BBM sebagai sumber energi primer utama.
12
Gas
Batubara
Minyak
100
4,1
17
90
21,2
80
70
30
27,0
60
50
40
30
33
59,6
51,3
47,7
20
10
20
2025
2020
2015
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2000
Sumber:2012HandbookofIndonesiasEnergyEconomyStatistics,hal.10,Pusdatin
13
2001
ESDM, diolah
14
Dapat
penyesuaian
BBM
menuju
tingkat
hanya bersifat responsif, yaitu disesuaikan ketika realisasi subsidi minyak jauh
melampaui alokasi di APBN. Sejak diberlakukannya Perpres No. 5/2006 tercatat
harga eceran premium dan solar telah beberapa kali mengalami perubahan.
Sebagaimana terlihat pada Gambar-3 penyesuaian tersebut tidak hanya berupa
kenaikan namun juga berupa penurunan harga eceran. Untuk merespon penurunan
harga minyak dunia, dalam rentang waktu tahun 2008 hingga 2009
Pemerintah telah menurunkan harga eceran kedua BBM jenis tertentu
tersebut sebanyak dua kali, yaitu dari Rp6.000/liter menjadi Rp4.500/liter untuk
premium dan dari Rp5.500/liter menjadi Rp4.500/liter untuk minyak solar.
120
Premium(Rp/liter)
Solar(Rp/liter)
ICP(USD/barrel)
100
5.000
80
4.000
60
3.000
40
2.000
20
1.000
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
HargaeceranBBM,khususnyapremiumdansolaryang
Pemerintahmemberikandoronganuntukkonsumsilebihdariyang
2011
2012
mendapatsubsidi
dibutuhkan.Semakin
herantargetpenurunanporsiminyakdalam
untukmengurangipenggunaanBBM.Kita
jugatidakmelihatpenurunanporsiBBMbisatercapaidalamtahun2025ataukurang
15
dari11tahunlagijikaPemerintahbelummemilikikeberanianuntukmenaikkanharga
eceranBBM secarabertahap.
Gambar-4.PerkembanganKonsumsiPremium
30
Produksikilang
Impor
25
jutakiloliter
20
12,44
10,26
15
8,57
7,07
6,20
5,84
11,29
11,16
11,34
11,51
11,88
12,27
2005
2006
2007
2008
2009
2010
10
semakinbesartidakhanya
fluktuasi nilai
tukar.
Premium
berasaldarifluktuasihargaminyaktetapijugadari
memberikan
kontribusi dominan
dalam
mencapai
nilai
yangsangatbesar.
(BBMdanlistrik)telahmencapai
Secaratotal,subsidi
nilaiRp300
tahun2012.Nilaiiniberpotensiuntukterusmeningkatjikatidak
energi
triliunpada
ada
perubahandalam
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Keuangan
PLN
(PMK)
No.111/PMK.02/2007.
Lambannya
penyesuaianharga
BBMke
tingkatkeekonomiannyajuga
pengembangan biodiesel dan biopremium menjadi tidak begitu menarik ketika harga
minyak premium dan solar terlalu rendah sehingga tidak menciptakan tingkat
kompetisi
yang
sama
antara
bio
energi
dan
BBM.
17
300
200
BBM
NonEnergi
346.4
348.1
211.9
199.8
333.7
295.4
275.3
192.7
139.1
138.1
100
Listrik
210,7
165.2
82.4
45.0
83.9
49.5
52.3
43.5
57.6
52.8
90.4
39.8
94.6
100.0
48.3
39.9
57.5
51.6
0
2008
2009
2010
2011
2012
2013
APBN-P
2014
RAPBN
18
19
Dalammelaksanakan
amanat
Pertama,
Pemerintah
harus
mengantisipasitingginya
dua
kali
lipat
dalam
dari196jutatonsetaraminyak(Mtoe)
rentangwaktutersebut
menjadi358Mtoe.
proyeksitersebut,diperkirakanbauran
Dalam
energibelummencapaitarget
yang
bagi
Pemerintah
bahwatargetpenurunan
BBMdan
terkait
Pemerintahsudah
denganoptimalisasibatubara,meskipun
melaksanakan
Tahap1dansedang
Fast
Track
membangun
Project
(FTP)
FTPTahap
2,
lanjutmengingatmasih
rendahnya
tingkatkehandalanpembangkitlistrikberbahan
bakarbatubaratersebutperludiujilebih
capacity
factor2
pembangkit
FTP
Tahap1.Akibatnya
konversi
Meskipunkebutuhan
dalamnegeri
saatini
sangatjauh
dariproduksitambangbatubara,
Pemerintahharusmenyadaribahwabatubarabukanmerupakan
energi
yang
infrastruktur
gas,kendalautama
distribusi/pengangkutan.
adalahkurang
Pemerintahperlu
20
sentraindustrinasional.
Selamaini
pembangunanpipa
gasselaluberorientasipada
ekspordankurangmemperhatikan
kawasanindustri,terutama
daridulu
Pemerintahtelah
menetapkan
rencana
harus
pusat
industridanpembangkitlistrik.Misalnya
pembangunanterminalregasifikasi
terapung
(FRSU)di
JawaBaratdapatdikatakanterlambatdalammeresponkebutuhan
pembangkitlistrik
PT
PLN.
Padahalbiayainput
biaya
inputnya
bisa
mengalahkan
gas.
Kurangnya
infrastrukturpengangkutangastersebutmenyebabkanhilangnyakesempatan
memanfaatkan energi yangberbiayarendah.
Pemerintah juga
menghalangi
energiterbarukan.Beberapa
permasalahantersebutmencakupperijinan
ListrikTenagaAirdan
dianggap
Pembangkit
yang
pembangunan
ListrikTenaga
Panas
dapatmerusaklingkunganterutamawilayah
Pembangkit
Bumi
hutan.
yang
Insentif
Pemerintahkepadapelakuusaha
dalammenurunkantingkatketidakpastiankeberhasilan eksplorasipanasbumi
dankompensasibesarnyabiaya
energiuntuktenaga
investasidan
angindantenagasuryajugamenjadi
alatpenyimpanan
area
kebijakan
faktatersebutdi
Indonesiatelahmemiliki
energisebagaimana
rencana
atasmengindikasikanbahwa
yang
telahdinyatakandalam
baikuntukmenjagaketahanan
bentukroadmap
bauran
21
akibat
terlalumenggantungkanpada
energiBBMmengalamipeningkatan.
Ini
sumber
daya
menjadilampukuningbagi
pembangunansektorkeenergiannasional.
Sebagaitahap
awalperlusegeradireformulasipolasubsidi
BBM(termasuklistrik)
yang
artinyabagi
agar
ketersediaan
energi
Bahanbakarfosiljugamenghasilkan
dimasa
bahanpencemar
depan
terjamin.
yangmengganggu
sendiri.
Ketergantungan
masyarakatIndonesiaterhadapbahanbakarminyaksangatlahbesar.
Berdasarkandataenergisumberdayamineral2006,
bahwaminyakbumi
energi. Padahal
22
menurut
data
ESDM
2006,
hanyasekitar9Mbarel/tahun
cadangan
minyak
danproduksiIndonesia
bumi
Indonesia
hanyasekitar900jt
berbasis fosil ini telah berdampak pada melonjaknya harga bahan bakar.
Tidak berhenti di situ saja, akibat melonjaknya harga bahan bakar dengan
berbagai macam produk turunannaya harga sembako ikut melambung.
Akhirnya beban masyarakat semakin berat. Nasib masyarakat semakin
menderita, isu krisis energi ini telah mengundang banyak negara untuk ikut
berperan aktif mencari solusi. Salah satu solusi yang ditawarkan dunia
adalah mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar
berbasis fosil. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Negeri ini berupaya ikut
berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan
yakni
nabati
pun
digelontorkan.
Salah
satu
programnya
adalah
adalah
dengan
mengurangi
pemakaian
minyak
tanah.
Sayangnya, rencana konversi kepada LPG ini terasa mendadak dan tidak
terencana secara komprehensif. Tak heran berbagai masalah dalam
pelaksanaannya muncul seakan tiada henti. Mulai dari ribut-ribut tender
kompor gas yang dilakukan oleh Kantor Menteri Koperasi dan UKM,
23
itu, minyak tanah menghilang dari pasar. Kalaupun ada, harganya sangat
tinggi, sehingga masyarakat tak sanggup membelinya. Sementara itu,
kalau mau beli gas, masyarakat harus membeli 3 kg atau satu tabung yang
harganya berkisar Rp 15 ribu. Kondisi ini tampaknya belum diperhatikan
pemerintah. Bagi rakyat kecil, membeli bahan bakar Rp 15 ribu sangat
memberatkan, karena penghasilan mereka tiap hari hanya cukup untuk
makan sehari, bahkan terkadang kurang. Ini berbeda dengan minyak tanah
yang bisa dibeli eceran, satu atau bahkan setengah liter sekalipun. Dari
aspek ini, kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji akan menimbulkan
masalah seperti yang disebutkan di atas. Pemerintah kurang peka melihat
kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar. penghasilannya paspasan. Mestinya, kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji dilakukan
secara selektif.
Masyarakat
24
Untuk
jangka
panjang
strategi pembiayaan
mutlak
fuel
lebih
25
diantaranya adalah :
1. Biodiesel, untuk menggantikan minyak solar, dipakai pada
kendaraan dengan mesin diesel.Bisa dihasilkan oleh CPO,
minyak jarak pagar, dll.
2. Bioethanol, untuk menggantikan bensin. Bisa dihasilkan
oleh tebu, ubi kayu, shorgum dll
3. Biokerosin,
untuk
menggantikan
minyak
tanah.Bisa
energi
dan
penghematan
BBM,
GPC
baik
untuk
LPG
untuk
26
kondensat sama dengan crude oil yaitu sekitar US$ 70/bbl, maka akan
dihemat devisa sebesar US$ 108 juta per tahun. Karenanya, rencana
pemerintah untuk mensubstitusi kerosin dengan LPG patut untuk ditinjau
ulang. Subsidi kerosin yang diberikan pemerintah sebaiknya dialihkan
untuk subsidi kompor GPC. Dengan demikian subsidi ke masyarakat
hanya sekali saja, tidak terus menerus. Bila pemakaian GPC sudah
dibudayakan untuk keperluan rumah tangga, penggunaan kerosin otomatis
akan semakin berkurang. Kerosin untuk selanjutnya bisa dialihkan
sebagai bahan bakar pabrik. Tentunya dengan harga yang mengikuti
pasar.
Konversi ke batu bara diganti ke elpiji. Pergantian konversi secara
tiba-tiba itu tidak hanya mengejutkan masyarakat yang sudah mulai
bersiap-siap
mengganti
minyak
tanah
ke
batu
baru,
tapi
juga
mengecewakan para perajin tungku batu bara dan para peneliti yang telah
berhasil membuat tungku batu bara modern, yang bisa mengatur nyala api
dan menghemat pemakaian batu bara. Di sejumlah pameran, misalnya,
kreativitas masyarakat membuat tungku batu bara sudah
mulai
27
arang kayu-kayuan, arang batok, dan lain-lain. Tapi sayang, suasana yang
sudah tepat itu tiba-tiba dibatalkan secara mendadak. Apa motif di balik
pembatalan konversi minyak tanah ke batu bara memang perlu diselidiki
untuk mengetahui kenapa kebijakan yang sudah positif itu dibatalkan.
Konversi menimbulkan banyak masalah.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak
pemerintah berperan aktif untuk menanggulangi masalah harga minyak
yang
makin
meningkat
dan
cadangan
yang
makin
menipis.
28
BAB III
KESIMPULAN
Energibersifat abstrakdan sukardibuktikan, tetapidapatdirasakan
adanya.Menuruthukumkekekalan energi, energi tidak dapatdiciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk
energiyangsatukebentukenergiyang
lain,misalnyapadakompordidapur,
energiyang tersimpandalamminyaktanahdiubahmenjadiapi.
Ada beberapa macam energi yang kita kenal, yaitu energi
mekanik, energi listrik, energi kimia, energi nuklir, dan energi
termal
baik
energiterus
meningkat
sejalandenganlajupertumbuhanekonomidanpertambahanpenduduk.Energif
osilsebagaisumberenergi
tidakterbarukanmerupakansumber
29
berkembangansaatini
adalahjumlahbahanbakarfosilyangsangatterbatas
yang
dalam
memenuhi
kebutuhan
dalam
negeri.
Semakin
30
lain nya, karna kita ketahui indonesia ditumbuhi oleh pepohonanpepohonan yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan sebagai energi
alternatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat dan
harga yang semakin tinggi terhadap energi fosil seperti minyak bumi dan
yang lainnya.
Energi terbarukan yang bisa dibuat dari tanaman ini sangatlah
bagus dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, karena masyarakat bisa
memanfaatkan hasil alam yang sangat berlimpah di indonesia seperti
kelapa sawit dan yang lainnya yang bisa digunakan dalam pembuatan
energi terbarukan ini.
DAFTAR PUSTAKA
BAKOREN
(1998)
Kebijaksanaan
Umum
Bidang
Energi
(KUBE),BadanKoordinasi
Energi Nasional.
DESDM(2003)
KebijakanPengembanganEnergiTerbarukandanKonservasiEnergi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
DESDM(2003a)
PedomandanPolaTetapPengembanganIndustriKetenagalistrikan
Nasional 2003-2020, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
DESDM(2004)
KebijakanEnergiNasional2003-
2020,Rancangan,DepartemenEnergi
dan Sumber Daya Mineral.
Dick,H(1980),TheOilPriceSubsidy,DeforestationandEquity,BIES,Vol.16.,No.3,
p.32-60.
Dunn, W. N. (1994)Public Policy Analysis: An Introduction,Prentice Hall,
New Jersey.
Pangestu, M (1996) Indonesian Energy Sector: Facing Globalization
31
Challenges,
PusatInformasiEnergi(2002) PrakiraanEnergiIndonesia2020,DepartemenEnergidan
Sumber Daya Mineral bekerja sama dengan Energy Analysis and
Policy Office.
Pusat Informasi Energi (2003) Statistik Ekonomi Energi Indonesia 2002,
Departemen
Energi
dan
SumberDaya Mineral.
Said, U., Ginting, E., Horridge, M., Utami, N.S., Sutijastoto, dan Purwoto, H.
(2001)
Kajian
Dampak
Ekonomi
Kenaikan
BBM,LaporanAkhir,USAIDbekerjasama
dengan Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral.
Sari, A.P. (2002) Life After Oil: Energi untuk Mendukung Pembangunan yang
Berkelanjutan,http://w
ww.pelangi.or.id/www.p
elangi.or.id