REAKTOR KIMIA
Disusun oleh:
Andri Heri K
1314017
1414904
1414909
Ferry Setiawan
1314048
1514030
Prima Anggraini
1514904
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun Makalah Alat Industri
Kimia dan Alat Ukur (Reaktor Kimia). Makalah ini dibuat untuk memahami materi
tersebut, sehingga kita dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan terima kasih kepada
Dwi Ana Anggorowati, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Alat Industri
Kimia dan Alat Ukur, dan semua pihak yang telah meluangkan waktunya serta turut
berperan dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga jasa yang demikian besar ini,
mendapat balasan yang seimbang dari Allah yang Maha Esa.
Makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena kami
masih dalam tahap pembelajaran, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
bagi pembaca demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Industri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan produk dari
proses pengolahan bahan dengan menggunakan suatu teknologi sehingga dapat
menghasilkan suatu produk yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan lebih
lanjut. Proses pengolahan bahan untuk memperoleh produk dapat berlangsung secara
fisik dan kimia. Untuk menunjang kegiatan industri dibutuhkan suatu bagian produksi
yang bertugas menjalankan proses suatu pabrik.
Reaktor adalah suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi
berlangsung baik itu reaksi kimia atau nuklir bukan secara fisika. Dengan terjadinya
reaksi kimia inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya. Perubahan yang ada
terjadi secara spontan yaitu terjadi dengan sendirinya atau bisa juga membutuhkan
energi seperti panas. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia. Reaktor kimia
adalah jenis reaktor yang umum digunakan dalam industri.
Rancangan reaktor kimia merupakan tahap terpenting dari seluruh rancangan
dalam proses. Setiap zat (material) mempunyai karakteristik yang berbeda beda.
Untuk mereaksikan suatu zat (material) yang perlu diperhatikan adalah fase dari zat
tersebut (padat, cair, atau gas), kondisi operasi dari zat itu pada suhu dan tekanan
tertentu dimana zat tersebut akan bereaksi, sifat reaksi endoterm dan eksoterm, serta
kecepatan reaksinya. Kondisi kondisi inilah yang diperlukan untuk memilih tipe
reaktor yang tepat sehingga proses dan produk yang dihasilkan bernilai ekonomis.
1.2; Tujuan
- Dapat mengetahui pengertian reaktor
- Dapat mengetahui pengertian reaktor kimia
- Dapat mengetahui pemilihan jenis reaktor dan tujuannya
- Dapat mengetahui jenis dan klasifikasi reaktor
- Dapat mengetahui jenis reaksi dan katalis pada reaktor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1; Reaktor
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia, nuklir, dan biologis, dan bukan secara fisika. Reaktor
dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
- Reaktor kimia : tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya berubah dari satu
bahan ke bahan lain.
- Reaktor nuklir : terdapat perubahan massa yang berubah menjadi energi yang besar.
Reaktor Kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran
kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang besar seperti reaktor skala industri.
Tidak seperti skala kecil dalam tabung reaksi, reaktor ukuran komersil industri perlu
perhitungan yang teliti karena menyangkut jumlah massa dan energi yang besar.
1.2; Pemilihan Jenis Reaktor
Reaktor kimia memiliki berbagai macam jenis dan bentuk yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, jenisjenis reaktor ini akan di bahas lebih
lanjut pada bab berikutnya. Untuk itulah alasan pemilihan jenis reaktor yang tepat
tujuan pemilihannya serta parameter yang mempengaruhi rancangan nya untuk proses
kimia tertentu perlu diketahui.
1; Faktor dalam memilih jenis reaktor
Pemilihan jenis reaktor yang akan digunakan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
a; Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
b; Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
c; Kapasitas produksi
d; Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
e; Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas
dan produk reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus sehingga tidak terjadi
pencampuran ke arah aksial dan semua molekul mempunyai waktu tinggal di
dalam reaktor sama besar.
Seluruh reaktan masuk melalui bagian inlet reaktor, semua perhitungan dalam
merancang PFR harus dengan asusmsi bahwa tidak terjadi back mixing,
downstream, dan upstream. PFR memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding
CSTR pada volume yang sama.
PFR yang dipasang seri maka konversinya akan sama dengan PFR tunggal
yang panjangnya sama dengan jumlah dari panjang tiap reaktor PFR penyusun,
sementara untuk yang dipasang paralel tujuan nya sama dengan CSTR, yakni
meningkatkan kapasitas produksi dengan konversi yang sama. PFR memiliki
aplikasi yang luas, baik dalam sistem fasa gas, maupun fasa cair. Umumnya
digunakan pada sintesis amoniak dari unsur-unsur penyususnnya, dan oksidasi
sulfur dioksida menjadi sulful trioksida.
Seperti pada reaktor CSTR, reaktor PFR juga dapat disusun secara seri maupun
paralel seperti yang terlihat pada gambar berikut:
DAFTAR PUSTAKA