KOMUNIKASI UMUM
Darmansyah
Tujuan intruksional :
PENDAHULUAN
SDM profesional memerlukan ketrampilan intelektual, tehnikal dan
interpersonal.
Kemampuan interpersonal merupakan media penghubung antara staf
pasien dan terkait erat dengan kemampuan staf dalam melakukan
komunikasi.
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan paling berarti
dalam perilaku individu.
Merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
pelayanan
Konsep dan proses komunikasi perlu dipahami staf.
KOMUNIKASI
PROSES KOMUNIKASI
UNSUR KOMUNIKASI
PROSES
ENCODING
1. KOMUNIKATOR
PROSES
DECODING
2. PESAN 3. MEDIA
DIKIRIM
- VERBAL
- NONVERBAL
5. UMPAN BALIK
PESAN
DITERIMA
4. PENERIMA
SENDER
Noise
Encodin
g
Decodin
g
Media
Setting
Message Variables Verbal &
Nonverbal
Feedback
Environment
RECEIVER
Sender
"Sender" = "encoder"
seseorang yang
mempunyai inisiatif menyampaikan pesan
kepada orang lain dimana pesan disampaikan
secara verbal maupun nonverbal.
Receiver
"Receiver" = "decoder"
menerima pesan
seseorang yang
Pesan
Pesan = "message"
diterima
informasi yang
Variable pesan
Komunikasi verbal
Bahasa
perasaan
Kata-kata
alat/simbol/mengekspresikan ide,
membangkitkan respon emosional, atau
menguraikan obyek, observasi, dan
ingatan.
Komunikasi nonverbal
Merupakan pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata-kata.
Contoh perilaku: menangis, tertawa,
menjerit, mengerang
Bentuk lain: ekspresi wajah, isyarat
Suara/bunyi
Keterampilan komunikasi
Setting
Media
Umpan balik
Lingkungan
1.
Dialog internal
2. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi terjadi akibat interaksi antara dua
orang atau lebih.
Biasanya dilakukan berhadapan dengan kontak
mata.
Komunikasi interpersonal digunakan oleh staf
dalam melaksanakan pemberian pelayanan
kesehatan, seperti:
Pengkajian
Pemasangan infus
Pemeriksaan ibu hamil
Komunikasi interpersonal yang sehat akan
membantu menyelesaikan masalah atau konflik
secara efektif.
3. KOMUNIKASI PUBLIK
Perkembangan
Lingkungan yang diciptakan oleh orang tua
mempengaruhi kemampuan anak untuk
berkomunikasi.
Staf harus menggunakan teknis khusus ketika
berkomunikasi dengan anak dan sesuai dengan
perkembangannya dan harus mengerti pengaruh
perkembangan bahasa dan proses berpikir yang
mempengaruhi cara dan sikap anak berkomunikasi.
Persepsi
Persepsi adalah pandangan personal terhadap suatu
kejadian, dibentuk oleh harapan & pengalaman.
Perbedaan persepsi akan menghambat komunikasi.
2.
3.
Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi
perilaku.
Berusaha untuk mengetahui dan klarifikasi nilai
penting untuk membuat keputusan dan
interaksi.
Emosi
Cara seseorang berhubungan dan berkomunikasi
dengan orang lain dipengaruhi oleh keadaan
emosi.
Emosi mempengaruhi kemampuan menerima
pesan dengan benar.
Perlu sadar terbuka & mengontrol emosinya
saat berhubungan dg orang lain.
6.
Pengetahuan
Tingkat pengetahuan berbeda komunikasi sulit
dilakukan.
7.
Peran
Gaya berkomunikasi sesuai peran dan hubungan
orang yang berkomunikasi.
8.
Tatanan interaksi
Komunikasi akan efektif bila lingkungan menunjang.
JENIS KOMUNIKASI
A.
Komunikasi Verbal
Menggunakan kata-kata atau tulisan.
Staf harus menguasai teknik
komunikasi verbal yang efektif.
Karakteristik komunikasi verbal yang
efektif:
Jelas dan ringkas
Perbendaharaan kata
Arti denotatif dan konotatif
Intonasi
Kecepatan berbicara
Humor
B.
Komunikasi Nonverbal
Merupakan bahasa tubuh
isyarat,
pergerakan tubuh, penampilan fisik.
penampilan fisik
pakaian/dandanan
sikap tubuh dan cara berjalan
ekpresi wajah
sentuhan
intonasi (nada suara)
Tekanan suara
Kualitas suara
Tertawa
Irama dan kecepatan bicara
Isyarat tindakan
Gerakan tubuh
Ekspresi wajah dan gerakan tubuh
Isyarat obyek
Ruang
Isyarat kedekatan hubungan antara dua orang
Sentuhan
Distrakter
Pengetahuan Tidak Adekuat
Perencanaan lemah
Kurang Mampu Mendengarkan
(LISTENING)
Perbedaan Persepsi
Emosi
Kepribadian
Resistens
Transferens
Kontertransferens
Gift Giving
1. Resistens
Upaya pasien untuk tetap tidak
menyadari aspek penyebab
kecemasannya.
Ketidaksediaan pasien untuk berubah
Terjadi pada fase kerja (proses
pemecahan masalah)
Yang ditampilkan:
Supresi & represi
Devaluasi diri dan pandangan
keputusasaan
Hambatan intelektual
Amuk dan tidak rasional
2. Transferens
Respon tidak sadar dimana pasien
mengalami perasaan dan sikap
terhadap perawat yang terkait dengan
tokoh dalam kehidupannya di masa lalu.
Reaksi yang muncul:
Bermusuhan
Tergantung
3. Kontertransferens
Hambatan dari perawat yaitu respon
emosional specifik dari perawat terhadap
pasien yang tidak tepat dalam isi maupun
konteks hubungan terapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi.
Cermin konflik terdahulu yang terkait dengan
Otoritas
Keasertifan
Kemandirian
Contoh kontertransferens:
Tidak mampu berempati
Menekan perasaan
Perasaan marah
Melamun
4. Gift Giving
Misal:
Hubungan profesional menjadi
hubungan sosial
Menerima hadiah
Menghadiri acara sosial, dll
KESIMPULAN
Pemberi pelayanan harus memahami makna pekerjaan
(visi misi & tujuan)
Posisi ujung tombak dengan pelanggan
Sikap berkomunikasi terapeutik saat kontak awal
Fisik
Psikologik
Memahami pelanggan
Mengetahui kebutuhan pelanggan
Meningkatkan citra SDM & RS