OLEH :
SHINTA KARTIKA SARI
NPM : 11-155
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2014
Anatomi Kulit
Histologi Kulit
DEFINISI
LUKA
BAKAR ???
ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Api
Luka bakar kontak
Air panas
Uap panas
Gas panas
Listrik
Semburan panas
Ter
Patogenesis
Luka bakar permeabilitas
meningkat sel plasma dan
elektrolit keluar dari intravascular
syok
Apabila pada derajat II bulla
cairan dari intravascular keluar dan
mengisi ruang intersisial di dermis
Derajat
Derajat
Derajat
Derajat
I
II
III
IV
LB
Pembagian Tingkat
Beratnya
LB:
RINGAN
Lb derajat I
Lb derajat II
Lb derajat III
LB SEDANG
Lb derajat II
Lb derajat II
Lb derajat III
15-25%
10-20%
< 10%
pada dewasa
pada anak
Lb derajat II
> 25% pada dewasa
Lb derajat II
> 20% pada anak
Lb derajat III
> 10%
Lb pada tangan muka , mata , telinga , kaki &
perineum
Lb inhalasi, sengatan listrik, atau disertai trauma
lainnya
GEJALA KLINIS
1. Riwayat terpaparnya.
2. Lihat derajat luka bakar.
3. Status pernapasan;tachypnea,
tekanan nadi lemah, hipotensi,
menurunnya pengeluaran urine atau
anuri.
4. Perubahan suhu tubuh dari demam
ke hipotermi.
Diagnosis
Adanya riwayat trauma termal, pada
bagian tubuh tertentu, dapat disertai
trauma inhalasi ataupun trauma
penyerta lainnya, maka perlu
diperiksa kemungkinan cedera pada
organ atau bagian tubuh yang lain.
Pemeriksaan Penunjang
a. LED
b. Elektrolit serum
c. Gas-gas darah arteri (GDA) dan sinar X
d. BUN dan kreatinin mengkaji fungsi
ginjal
e. Urinalisis
f. Bronkoskopi
g. Koagulasi
h. Kadar karbon monoksida serum
PENATALAKSANAAN
Prinsip Penatalaksanaan LB:
Menjamin:
Airway bebas.
Perfusi normal.
Keseimbangan cairan & elektrolit.
Menjaga Suhu tubuh Normal (tdk
hipotermi).
Airway:
Penilaian ada atau tidak trauma
inhalasi pada jalan nafas.
Amankan dan jaga patensi jalan
nafas.
Curiga pasien terekspos/terhirup
CO.
Pastikan bila pasien terhirup zat
beracun atau partikel-partikel
karbon
Breathing
Identifikasi adanya eschar
melingkar escaharotomy
Oksigenasi / ventilasi yang
adekuat.
Intubasi Endotrakeal.
Periksa analisa gas darah (AGD
& kadar CO).
Sirkulasi
Cairan harus adekuat.
Monitor vital signs
Periksa output urine rutin
(pasang kateter).
Dewasa : 30-50 mL/jam
Anak-anak : 1.0 ML/kg/jam
RESUSITASI
I. Resusitasi pada LB dengan syok:
Menggunakan larutan kristaloid
Pemasangan jalur intravena
Dalam 4 jam pertama (ml):
3 x 25% x 70% x BB
Penatalaksanaan luka
Nekrotomi / debridement dilakukan
segera setelah tindakan resusitasi
( pasien dalam kondisi stabil )
dengan tujuan :
Mencegah degradasi luka
Mengupayakan penutupan luka
(proses epitelisasi)
Tindakan ini dapat dilakukan bila
sirkulasi dalam keadaan stabil
KOMPLIKASI
1. Fase akut : syok, ggn keseimbangan
cairan dan elektrolit
2. Fase subakut : infeksi dan sepsis
3. Fase lanjut : parut hipertropik dan
kontraktur
Kasus
Seorang pasien laki-laki umur 42th
masuk ke RS dengan luka bakar
dada, perut, lengan atas kanan dan
leher bagian depan. Dialami pasien 1
jam yll. Pada pemeriksaan TTV tidak
terdapat kelainan. Pada bagian yang
terbakar terasa nyeri dan adanya
gelembung atau bulla berisi cairan
exudat.
Status pasien
Identitas pasien
Nama : Sanul
Usia : 42th
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Jl.Kamboja no.1
Status : menikah
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Minang
Anamnesa
1. Keluhan Utama
Luka bakar pada dada, perut, lengan atas
kanan dan leher bagian depan 1 jam yll.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasian datang dengan luka bakar dada,
perut, lengan atas kanan dan leher bagian
depan. Dialami pasien 1 jam yll. Pada
pemeriksaan TTV tidak terdapat kelainan.
Pada bagian yang terbakar terasa nyeri dan
adanya gelembung atau bulla berisi cairan
exudat.
Pemeriksaan Fisik
1. Status generalisata
a. Kedaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Warna Kulit : Sawo matang
d. Turgor kulit : Elastis
e. BB : 70 kg
2. Pemeriksaan Vital Sign
a. Nadi : 60 x permenit
b. Suhu : 38oC
c. Pernapasan : 60 x permenit
d. Tekanan darah : 80/60 mmHg
Diagnosis :
Luka bakar derajat II
Pada bagian yang terbakar terasa
nyeri dan adanya gelembung atau
bulla berisi cairan exudat.
Luas luka bakar : dada (9) + perut
(9) + lengan atas kanan (4,5) + leher
bagian dean (1) = 21,5% rule of
nine
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
ABC
Resusitasi
Perawatan LB
Kontrol rasa sakit