Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PERENCANAAN

III.1

Perencanaaan Poros
Jika P adalah daya nominal dari output motor penggerak, maka berbagai macam

factor keamanan biasanya dapat diambil untuk perencanaan, jika faktor koreksi maka
daya rencana adalah :
Pd f c P (kW)

(3.1)

Untuk nilai fc dapat diambil dari tabel 2.9, jika daya diketahui dalam HP (horse power)
maka dikalikan dengan 0,745 untuk mendapatkan daya dalam satuan kilowatt.

T 9,74 10 5

Dan untuk momen rencana (T) adalah :

Pd
n1

(3.2)

Bila momen rencana dikenakan pada suatu poros maka tegangan geser yang terjadi
adalah :

T
(d s / 16)
3

5,1T
d s3

(3.3)
Dan untuk tegangan geser yang diijinkan adalah :

a
di mana :

B
sf1 sf 2

(3.4)

= tegangan geser ijin (kg/mm2)

= kekuatan tarik (kg/mm2)

sf1

= faktor keamanan, 6 untuk bahan S-C

sf2

= faktor keamanan untuk perhitungan, 2 untuk poros beralur

20

Dan untuk memperoleh diameter poros digunakan persamaan :


5.1

K t CbT
a

1/ 3

ds

di mana :

ds

= diameter poros (mm)

Kt

= faktor koreksi untuk momen puntir, 2

Cb

= faktor koreksi untuk beban lentur, 2

(3.5)

Dan untuk menentukan diameter poros dapat diambil dari tabel 3.1

Tabel 3.1 diameter standar poros

III.2

Perencanaan Pasak

Gaya tangensial pada permukaan poros adalah :

21

T
d / 2

(3.6)

Dan gaya geser yang terjadi pada poros adalah pada persamaan 3.3, dan untuk profil
pasak dapat dilihat pada tabel 2.4. kemudian panjang pasak ditentukan dengan
menggunakan persamaan :
l

T
b

III.3

ds
2

(3.7)

Perencanaan Transmisi Sabuk-V

Untuk menentukan jenis sabuk-V yang akan digunakan dapat dilihat dari daya rencana
dan putaran dari motor penggerak, yang selanjutnya dipilih dengan menggunakan gambar
2.8. Setelah itu dapat ditentukan ukuran diameter puli penggerak, (d p) dengan
menggunakan tabel 3.2. dan untuk diameter puli yang digerakkan dapat menggunakan
persamaan :
Dp d p i

di mana :

(3.8)

i = perbandingan rasio n1/n2 = Dp/dp

Tabel 3.2 Diameter puli penggerak

dan diameter kepala puli penggerak dan yang digerakkan berturut turut dk dan Dk adalah
d k d k 2 h

Dk Dk 2 h

(3.9)

dan untuk panjang keliling sabuk adalah

22

L 2C

d p Dp 1 Dp d p 2
2
4C

di mana : C

(3.10)

= Jarak antar poros (mm)

Untuk standar panjang keliling sabuk dapat dilihat dari tabel 3.3
di mana : C

b b 2 8 D p d p

(3.11)

Tabel 3.3 ukuran panjang sabuk-V standar

Sudut kontak dapat digunakan dengan menggunakan persamaan

23

57 D p d p

180 0

(3.11)

dan untuk penyetelan kekencangan sabuk dapat diambil dari tabel 3.4

Tabel 3.4 Penyetelan sabuk

24

Anda mungkin juga menyukai