PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki perhatian terhadap
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dapat di lihat sejak
dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan.1
Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus kecelakaan kerja yang
terjadi di Indonesia.Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus
kecelakaan kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena
belum optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan
kerja.1
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping
kebutuhan sandang bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang bersih dan aman
dihasilkan oleh berbagai tempat pengolahan makanan, akan memberikan sumbangan
yang berarti bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.2
Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersil yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya
(Depkes 1990). Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan factor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.2
Rumah makan merupakan tempat pengolahan makanan yang memproduksi
dan menjual berbagai jenis makanan dan minuman bagi masyarakat luas yang
cenderung berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan pergeseran pola hidup dari
kebiasaan makan di rumah menjadi makan di rumah makan.2
Rumah makan sebagai salah satu tempat pengolahan makanan yang menetap
dengan segala peralatan dan perlengkapannya yang di gunakan untuk proses
membuat, menyimpan, menyajikan makanan dan minuman bagi umum, dimana orang
dapat datang untuk membeli makanan dan minuman di tempat tersebut. Sebagai salah
satu bangunan tempat-tempat umum yang sifatnya komersil, dengan kegiatan
penyediaan makanan dan minuman, maka rumah makan harus memenuhi persyaratan
kebersihan dan kesehatan.3
B.
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hygiene dan sanitasi
di Rumah Makan yang berpengaruh pada aspek kesehatan dan keselamatan
kerja.
.
1.2.2 Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
Bagian Kasir
1. Fisik: bising (Suara AC dan Generator), Suhu yang terlalu dingin, penyakit
Carpal tunnel syndrome
2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tanga
3. Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah
berpindah dari tangan ke tangan
4. Ergonomik: terlalu lama berdiri
5. Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja
berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan
interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)
- Bagian Gudang
1. Fisik : bising (suara AC dan Generator), penyakit musculoskeletal karena
mengangkat beban berat, terjatuh
2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang salah
3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan
karyawan lain baik
- Bagian Etalase
1. Fisik: bising (suara AC), resiko terjatuh
2. Ergonomik : cara mengambil barang yang salah
3. Psikososial : gaji sedikit, hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik
- Bagian Penyaji makanan dan minuman
1. Fisik: bising (suara AC, blender)
2. Ergonomic : berdiri
3. Psikososial : ker
1.
2.
3.
4.
Bagian Security
1. Fisik : bising (suara generator), kelelahan
2. Ergonomi: Posisi berdiri dan berjalan yang lama
3. Psikososial :, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain
B. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan
di Restoran/Rumah Makan
4
1. Benda-benda tajam seperti pisau, gunting, barang pecah belah (dari gelas,
piring, porselen, botol sirup, dll yang dapat menyebabkan luka tergores
atau terpotong.
2. Bahan bakar untuk menyalakan Generator saat terjadi pemadaman listrik,
dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Bahan bakar yang di gunakan
diantaranya adalah bensin atau solar.
3. Gerobak pengangkut barang yang di gunakan oleh karyawan yang bekerja
di gudang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal apalagi jika barang
yang di taruh di atas gerobak tersebut sangat berat. Gerobak ini terbuat dari
besi dan jika pegangannya sudah berkarat maka dapat menyebabkan
Dermatitis kontak alergi bila tidak menggunakan sarung tangan saat
memegang dan mendorong gerobak.
4. Kecelakan karena arus listrik. Suatu alat mungkin sudah dirancang dan
dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena
suatu keadaan yang belum diketahui dan menyebabkan alat tersebut
mengandung arus listrik terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan
kaget, shock, gerak reflek ataupun kecelakaan yang fatal.
5. Kecelakaan karena bahan kimia. Beberapa bahan kimia dipergunakan juga
dalam pengolahan makanan, misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun
pemberantas hama/tikus.
6. Terpeleset atau terjatuh karena air atau alas kaki yang tidak sesuai dengan
apa yang kita injak dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika
kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset juga
terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang dan
lantai yang licin.(4)
Untuk jumlah personil P3K sendiri ditentukan oleh faktor risiko bahaya di
tempat kerja dan jumlah pekerja.(6)
meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun
terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus
menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan
kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini diperlukan system
rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan
tepat (prompt-treatment). Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui
pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi:
1. Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum
seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai
melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah
calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan
pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal
ini meliputi :
- Anamnese umum
- Anamnese pekerjaan
- Penyakit yang pernah diderita
- Alergi
- Imunisasi yang pernah didapat
- Pemeriksaan badan
- Pemeriksaan laboratorium rutin
- Pemeriksaan tertentu (Tuberkulin test, Psikotest).(7)
2. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan
secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan
besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin
kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup pemeriksaan
disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada
pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan
lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.(7)
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada
khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada
atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk
intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan
paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat
pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif.
Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan
bagi pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam
mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan
dan sebagainya.(7)
F. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan dan hazard pada
karyawan di restoran/rumah makan
1.
Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss /
NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam
jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising
lingkungan
kerja.
Tuli
akibat
bising
merupakan
jenis
ketulian
10
2.
pembengkakan
di
seluruubuh
(Edema
Generalisata),
4.
jualan yang berat dan berulang dengan posisi yang tidak sesuai. (8)
Luka tusuk dan Luka robekan, ada banyak pemicu terjadinya luka tusuk
atau luka robek pada karyawan di supermarket, di antaranya adalah
tertusuk pecahan barang-barang yang tidak sengaja dijatuhkan oleh
pekerja tersebut, atau tertimpa barang berat saat bekerja khususnya di
gudang (8)
5.
Luka bakar dan tersengat listrik. Flash atau luka bakar listrik adalah
cedera panas untuk kulit yang disebabkan oleh tegangan tinggi arus listrik
11
mencapai kulit dari konduktor. Luka panas untuk kulit yang intens dan
mendalam, karena arus listrik memiliki suhu sekitar 2500C (cukup tinggi
untuk melelehkan tulang). Api membakar pakaian dari sering memicu
bagian paling serius dari cedera. Setelah saat ini telah memasuki tubuh,
jalur bergantung pada resistensi itu pertemuan dalam berbagai organ.
Berikut ini adalah tercantum dalam urutan resistensi: tulang, lemak, urat,
kulit, otot, darah, dan saraf. Jalur dari menentukan saat ini bertahan hidup,
misalnya, jika sedang melewati jantung atau batang otak, kematian dapat
langsung dari fibrilasi ventrikel atau apnea. Lancar lewat melalui dapat
menyebabkan kejang otot cukup parah untuk menghasilkan patah tulangtulang panjang atau dislokasi. Hal seperti ini paling banyak terjadi pada
pekerja di bagian maintenance kelistrikan karena sangat sering
6.
tunnel
syndrome
alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut (von Pirquet, 1986).
Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun
2001, rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersinbersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar
8.
13
besar penyebab kebakaran. Bahan seperti ini memerlukan pengelolaan yang memadai
: penyimpanan dalam tabung tertutup, terpisah dari bahan lain, diberi sekat dari bahan
tahan api, ruang penyimpanan terbuka atau dengan ventilasi yang cukup serta
dipasang detektor kebocoran. Selain itu kewaspadaan diperlukan bagi bahan-bahan
yang berada pada suhu tinggi, bahan yang bersifat mengoksidasi, bahan yang jika
bertemu dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar (karbit), bahan yang
relatif mudah terbakar seperti batu bara, kayu kering, kertas, plastik,cat, kapuk, kain,
karet, jerami, sampah kering, serta bahan-bahan yang mudah meledak pada bentuk
serbuk atau debu.
I. Peralatan Pemadaman Kebakaran
Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan
pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di
tempat yang bersangkutan.
1. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana
a. Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect),
sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air
dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan
berupa ember atau slang/pipa karet/plastik.
b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk
sehingga api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar
menggunakan sekop atau ember
c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup
kebakaran dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal 2
kali luas potensi api.
d. Tangga, gantol dan lain-lain sejenis, dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan
dan pemadaman kebakaran.
14
BAB III
BAHAN, CARA, LOKASI, DAN JADWAL SURVEI
A. Bahan dan Cara
a. Peralatan yang Diperlukan
15
List:
Berfungsi
sebagai
alat
untuk
mendapatkan
data
primer
16
Survei dilakukan pada hari ( rabu, 29 april 2015 ) dengan agenda sebagai
berikut:
No
.
1.
2.
3.
Tanggal
Kegiatan
-
Pengarahan kegiatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
HASIL SURVEI
a. Hazard lingkungan kerja
-
Bagian Kasir
1. Fisik: bising (Suara kipas angin), Suhu yang kurang dingin, penyakit Carpal
tunnel syndrome
2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tangan
3.
Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah
berpindah dari tangan ke tangan
4.
5.
Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja
berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan
interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)
- Bagian Gudang
1. Fisik : bising (suara kipas angin, kompor gas dan Generator), penyakit
musculoskeletal karena mengangkat beban berat, terjatuh
2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang kurang tepat
3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan
karyawan lain baik
- Bagian Etalase
1. Fisik: bising (suara kipas angin), resiko terjatuh tidak ada
2. Ergonomik : cara mengambil barang yang kurang tepat
3. Psikososial : gaji sedikit, hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik
- Bagian Penyajian makanan dan minuman
1. Fisik : bising (suara blender jus) berintensitas tinggi
2. Ergonomi : posisi berdiri yang lama saat menyajikan makanan
3. Psikososial : pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja berlebih,
pertanggung
jawaban
terhadap
pekerjaan
sangat
tinggi.
Hubungan
1. Fisik : resiko jatuh akibat lantai licin, resiko trauma akibat barang pecah belah atau
benda tajam
2. Kimia : Cairan, detergen
3. Ergonomik : posisi berdiri, jongkok yang terus menerus
4. Psikososial : kerja berlebih, shift pagi, siang, malam, hubungan interpersonal dengan
karyawan lain baik
pengangkut
barang
yang
dapat
menyebabkan
keluhan
19
- Bagian etalasae
Cara pengambilan barang di etalase dengan cara memanjat kursi dapat
meningkatkan resiko jatuh.
- Bagian penyajian makanan dan minuman
Bunyi bising dari blender minuman yang berintensitas tinggi yang berjamjam, bising dari bunyi AC bias mengakibatkan ketulian/gangguan
pendengaran.
- Bagian Distributor makananan
Motor dapat menyebabkan kecelakaaan lalu lintas
- Bagian Dapur kotor
Bahan kimia dari cairan detergen dapat mengiritasi kulit, serta sisa
makanan yang dapat menimbulkan bakteri dan jamur untuk kesehatan
- Bagian Cleaning service
Sabun pembersih lantai dapat menyebabkan iritasi pada kulit
- Bagian Security
Cara kerjanya dengan berdiri yang sangat lama dan berkeliling toko dapat
mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.
Bagian gudang
Bagian etalase
20
motor
Bagian Penyaji makanan dan minuman: alas kaki
Bagian Dapur kotor
: Alas kaki
Bagian security
: alas kaki
21
kebakaran, dan tidak ada alat pemadam api ringan yang tersedia.
PEMBAHASAN
Restoran Sederhana Masakan Padang Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9
No.9 Makassar. Unit ini terdiri dari 3 lantai, yaitu lantai 1 ruang makan, kasir,
dapur makanan siap saji , ruang cuci piring, toilet, dan gudang penyimpanan
bahan bakar (gas). Lantai 2 terdapat ruang makan, ruang vip, ruang sholat,
toilet. Lantai 3 terdapat dapur memasak, dan gudang bahan baku. Jadi jika ada
bahan baku yang habis, karyawan gudang yang diperintahkan mengambil bahan
tersebut, dan para koki yang mengolah bahan tersebut dan ada yang mengolah
makanan. Lokasi rumah makan ini terbilang sangat strategi karena terletak di
pinggir jalan sehingga mudah terjangkau oleh siapapun. Di depan rumah makan
juga tersedia tempat parkir yang cukup luas.
kerja
membuat
mereka
cenderung
mengalami
masalah
ketidaknyamanan.
A. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan
restoran/rumah makan
Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan, yaitu pisau,
gunting (atau benda tajam lainnya) pada bagian gudang, dapur. Dimana alat ini
terus-menerus digunakan dan bisa menimbulkan luka pada petugas apabila
kurang hati-hati dalam menggunakannya.
oleh para karyawan di tempat kerja. Alangkah lebih baik jika ada obat P3K
karena apabila sewaktu-waktu ada petugas yang terluka, misalnya luka akibat
benda tajam, bisa ditangani segera.
D. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum
kerja, berkala, dan khusus) di Restoran/rumah makan
Pemeriksaan kesehatan bagi para karyawan di restoran/rumah makan
masih sangat kurang dan cenderung dilakukan pada saat sakit saja, dan
pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan secara berkala belum dilakukan.
24
namun alat pemadam api ringan pernah tersedia. Tapi saat melakukan survey
ditempat tersebut tidak tampak adanya alat pemadam api ringan.
Narasi
Survey kami dilakukan pada hari rabu, tanggal 29 April 2015. Kami
melakukan survey pada pukul 10.30 hingga pukul 12.00. Survey yang kami
lakukan bertempat di Restoran Sederhana Masakan Padang Jl. Perintis
Kemerdekaan KM 9 No. 9, Makassar. Selama melakukan survey di Rumah
makan tersebut kami disambut dengan hangat oleh karyawan-karyawati
restoran/rumah makan. Restoran Sederhana Masakan Padang merupakan sebuah
rumah makan yang berlantai 3, dimana lantai 1 digunakan untuk menerima
tamu yang ingin makan, kasir, tempat penyimpanan makanan yang siap
disajikan, dapur kotor, toilet, gudang bahan bakar (gas) dan lantai 2 digunakan
untuk ruang vip, mushollah, toilet. Kondisi rumah makan bagian depan bercat
merah biru, sedangkan bagian dalam bercat putih, bersih dan bertata rapi.
Restoran sederhana masakan padang memiliki 28 orang karyawan
yang dibagi dalam 3 shift pagi, siang, dan malam. Dari 28 orang karyawan
tersebut mereka bekerja pada bagian kasir, bagian gudang, bagian distributor
makanan, bagian cleaning service dan bagian etalase, bagian security.
Pada saat kami melakukan Survey kami mengamati konsumen yang
datang dilayani dengan baik oleh pegawai restoran . Konsumen juga sangat
menikmati makanan dan minuman yang dipesan tanpa harus menunggu lama.
dan juga dapat dengan cepat di layani saat membayar. Kami juga sempat
mengamati koki yang sedang mengolah bahan baku makanan, memasak dan
petugas yang bekerja di dapur yang sedang mencuci piring.
Setelah kami mengamati keadaan di area tempat kerja, kami kemudian
mewawancarai manajer dan salah satu pegawai restoran mengenai checklist dan
penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja di restoran tersebut
.setelah itu kami meminta izin untuk mengambil gambar di sekitar area restoran
25
tersebut, bahkan kami diantar untuk melihat-lihat dan mengambil gambar area
restoran dari lantai 1 hingga ke lantai 3.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan walk through survey, maka didapatkan beberapa kesimpulan,
yaitu:
1
Faktor biologi yang berasal dari uang kertas pada bagian kasir, sisa
makanan pada bagian dapur kotor, aluminium pada bagian etalase,
kotak makanan pada bagian distributor makanan, sisa makanan pada
makanan, gudang.
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh karyawan di Restoran
sederhana masakan Padang berupa, sarung tangan, masker, alas kaki,
penutup kepala cukup memenuhi standar karyawan restoran. Pada bagian
kasir menggunakan alas kaki. Sarung tangan dan alas kaki pada bagian
gudang. Pada bagain etalase hanya menggunakan alas kaki. Sarung tangan,
masker, alas kaki dan helm pada distributor makanan. Sarung tangan, alas
kaki, dan masker pada bagian cleaning service. Alas kaki pada bagian
security.
Tidak ada pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan
(sebelum
bekerja,
berkala,
dan
berkala
khusus).
Para
pekerja
27
B. Saran
1 Diharapkan agar pengelola Restoran memberikan pengarahan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja pada semua petugas yang bekerja di
2
DAFTAR PUSTAKA
28
1. Kurniawidjaja, Meily. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UIPress
2. Hendrawansilondae.Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis.[Online] 23 juni 2005
[citied
2009February
11].
Available
from:
URL:http://www.hendrassiteblogger.com.
3. Astrid Sulistomo. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan. [Online]
2002
[citied
2009February
11].
Available
from:
URL:
http://www.cerminduniakedokteran.com
4. Sutjana I Dewa Putu. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di
Perusahaan. [Online] 29 Juli 2006 [citied 2009February 11]. Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.
5. Anonim. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. [online] 8 agustus
2008 [citied 2009February 11]. Available from http://www.unmul.ac.id
6. Staff Dosen Emergency MedicineUniversity of Sumatera Utara.Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. [Onlineon 2013], [Cited on
September 2013]. Available from: http://ocw.usu.ac.id/course/detail/pendidikandokter-s1/1110000130-emergenvcy-medicine.html.
7. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja.[online] [citied 2009 February 11].
Available from URL: http://www.depkes.go.id
8. Notoatmojo Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip DasarJakarta:
Penerbit Rineka Cipta. 1996
9. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San Fransisco :
Mc Graw Hill.
10. Yunita, Andrina M. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Medan: Library USU.
2010. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015 (library.usu.ac.id/download.fk/thtandrina1.pdf)
11. Ema Susanti. Kesehatan: Hipotermi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015
(http://susantiema38.blogspot.com/2013/05/hipotermia.html)
12. Yudha, S Herry. Cidera Luka Bakar Listrik. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015
( https://herrysetyayudha.wordpress.com/2012/03/10/cidera-luka-bakar-listrik-2/)
29
13. Repository USU. Rhinitis Alergi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21493/4/Chapter%20II.pdf)
14. Ayu, Andini L. Psikiatri: Depresi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015
(http://andtobefine.blogspot.com/2010/10/psikiatri-tentang-bab-depresi.html)
LAMPIRAN:
1 CHECKLIST K3 KARYAWAN DI RESTORAN
SEDERHANA MASAKAN PADANG MAKASSAR
30
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
NO
I.
KASIR
YA TIDAK
KET. TAMBAHAN
31
II.
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
B. Faktor pencahayaan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
C. Faktor Temperatur
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
D. Faktor Tekanan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
E. Faktor Getaran
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor Kimia
Jenis bahan kimia
Nama bahan
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Rumahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: tangan
Kegunaan : Terus-menerus
AC
2 Orang
Bekerja
Lampu
2 orang
Bekerja
Cair
Phathalates
2 orang
Uang kertas
Bakteri
Berdiri,
Mengetik,
Teratur
32
III.
IV.
V.
VI.
VII.
Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
3. Sepatu tertutup
4. Penutup kepala (helm)
Pemeliharaan APD
Pemakaian selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
Dibersihkan
VIII
.
LAIN-LAIN
33
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
NO.
I.
GUDANG
YA TIDAK
KET. TAMBAHAN
AC
5 orang
Bekerja
Lampu
5 orang
Bekerja
5 orang
Bekerja
5 orang
Bakteri, jamur
Bungkuk
Mengangkat
Teratur
34
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
Kegunaan : Terus-menerus
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
3. Alas kaki
Pemeliharaan APD
Pemakaiyan selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Dibersihkan
DI
35
VIII.
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
NO
I.
ETALASE
KET. TAMBAHAN
YA TIDAK
Kipas angin
2 orang
Bekerja
Lampu
2 orang
Bekerja
Cair
Phathalates
2 orang
36
II.
III.
IV.
V.
G. Faktor Biologi
Sumber
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat tangan
Kegunaan : Terus-menerus
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
Pemeliharaan APD
Pemakaiyan selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
Aluminium
Bakteri
Berdiri
Memanjat
Teratur
Alas kaki
Dibersihkan
DI
37
VI.
VII.
VIII.
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
DISTRIBUTOR KET.
NO
I.
MAKANAN
YA TIDAK
TAMBAHAN
Matahari
2 orang
Bekerja
38
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor Kimia
Jenis bahan kimia
Nama bahan
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
2 orang
Kotak makanan
Bakteri
Duduk
Menggunakan
motor
Teratur
Pagi,
II.
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Kegunaan : Terus-menerus
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Helm, masker
2. Sarung Tangan (gloves)
3. Alas kaki
Pemeliharaan APD
Pemakaiyan selama bekerja
siang,
malam
Baik
Ringan
Cukup
Sesuai
Helm,
masker,
Sarung
tangan,
alas kaki
Saat bekerja
Dibersihkan
39
IV.
V.
VI.
VII.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3
DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
CLEANING
NO
SERVICE
TIDA
KET. TAMBAHAN
YA K
I.
Kipas angin
4 orang
Bekerja
Lampu
40
II.
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
C. Faktor Temperatur
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
D. Faktor Tekanan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
E. Faktor Getaran
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor Kimia
Jenis bahan kimia
Nama bahan
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
4 orang
Bekerja
Cair
Pembersih lantai
4 orang
Sisa makanan
Bakteri
Berdiri
Mengepel
Teratur
Kegunaan : Terus-menerus
41
III.
IV.
V.
VI.
VII.
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
3.masker
Pemeliharaan APD
Pemakaiyan selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3
Dibersihkan
DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
LAMPIRAN CHECKLIST
42
NO
I.
BAGIAN
KET.
SECURITY
YA TIDAK
TAMBAHAN
Kipas angin
2 orang
Bekerja
Lampu
2 orang
Bekerja
Berdiri
Berkeliling
Teratur
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Kemampuan
Gaji
Kegunaan : Terus-menerus
Baik
Cukup
Alas kaki
Dibersihkan
DI
44
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
NO
PENYAJI
TIDA
KET.
TAMBAHAN
YA K
I.
AC, Blender
8 orang
Bekerja
Lampu
8 orang
Bekerja
8 orang
Bekerja
45
II.
III.
IV.
V.
VI.
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat tangan
Kegunaan : Terus-menerus
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
3. Alas kaki
Pemeliharaan APD
Pemakaian selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Berdiri
Melayani
Teratur
Alas kaki
Dibersihkan
DI
46
VII.
LAIN-LAIN
VIII
.
LAMPIRAN CHECKLIST
BAGIAN
DAPUR
NO
I.
KET.
KOTOR
TAMBAHAN
YA TIDAK
Kipas angin
4 orang
Bekerja
Lampu
4 orang
Bekerja
47
II.
III.
IV.
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor Kimia
Jenis bahan kimia
Nama bahan
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Rumahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat tangan
Kegunaan : Terus-menerus
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung Tangan (gloves)
3.alas kaki
Pemeliharaan APD
Pemakaian selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala
Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
Cair
Detergen
4 orang
Sisa makanan
Bakteri, jamur
Berdiri
Berkeliling
Teratur
Alas kaki
Saat bekerja
Dibersihkan
48
RAMBU-RAMBU
V.
VI.
VII.
TENTANG
K3
DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
REKONSTRUKSI BANGUNAN
No.
1.
Cheklist
Faktor Lingkungan kerja
YA
a. Lantai licin
b. Uap
panas
TIDAK
(penghisap
asap
berfungsi)
c. Ventilasi yang sangat kurang
d. Ruang kurang pencahayaan
e. Tidak ada pendingin (kipas
tidak
tidak
berfungsi)
49
Bagian Depan
50
BAGIAN KASIR
51
BAGIAN PENYIMPANAN
52
53
54