Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC

Rangkaian Seri RLC Arus AC


(E7)
AbstrakPercobaan tentang rangkaian RLC seri arus AC telah

Moh. Syaifuddin, Fasihul Millah, Nihlatunnur, Meryda Ucinirvani, Yul Kifli Kiftoni, Shona Arum F, Dwi Janurianto,
M. Afif Ismail, Pambayun Purbandini, Naufal Aulia Adam, Shanti Candra Puspita
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: shanticepe@gmail.com
dilakukan. Percobaan ini bertujuan menganalisa sinyal keluaran
dari sumber arus AC pada osiloskop, menganalisa sinyal
keluaran pada rangkaian RC seri, RL seri, RLC seri serta
menentukan besar nilai tetapan waktu () pada rangkaian RL
seri dan RC seri. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini
adalah rangkaian RL, RC, dan RLC. Metodologi percobaan ini
dengan menggunakan sinyal generator dan osiloskop pada setiap
rangkaian RLC, RC, RL secara seri sehingga terjadi gejala
transien dan didapatkan sinyal keluaran. Sinyal keluaran dari
signal generator pada arus Alternating Current (AC) dapat
berupa sinyal kotak-kotak dan sinyal sinusoidal. Dan didapatkan
Sinyal keluaran dari rangkaian RL, RC, dan RLC. Sinyal
keluaran dari signal generator pada arus Alternating Current
(AC) dapat berupa sinyal kotak-kotak dan sinyal sinusoidal.
Sinyal keluaran dari rangkaian RL, RC, dan RLC terdapat
garis-garis lonjakan pada bagian puncak atau lembahnya inilah
gejala transien. Sinyal ini berbentuk kotak dan sinusoidal.
Didapatkan juga tetapan waktu untuk rangkaian RC seri
0,01692 , Rangkaian RL seri 0,360, Rangkaian RC parallel
0,00188, rangkaian RL parallel 0,040.
Kata Kunci Rangkaian RLC, konstanta waktu ,Gejala transien,
osiloskop

I. PENDAHULUAN

ita dikelilingi oleh rangkaian-rangkain listrik.


Semua alat elektronik tersebut termasuk jaringan
listrik yang menopang kehidupan dirumah kita,
memanfaatkan rekayasa kelistrikan modern.
Pesan-pesan sekarang dikirim via email tanpa perlu melalui
kantor pos. Jurnal-junal penelitian sekarang dapat dibaca di
computer dan tidak lagi di dalam gedung perpustakaan, dan
makalah-makalah riset sekarang disalin dan di simpan secara
elektronik dan tidak lagi di fotocopy dan kemudian disimpan
di lemari arsip. ilmu dasar dari rekayasa kelistrikan adalah
fisika.
Pada rangkaian RLC terdapat komponen pasif yaitu
kapasitor, induktor dan resistor. Resistor adalah komponen
elektronika yang memiliki fungsi untuk menghambat arus
listrik dan sebagai pembagi tegangan. Resistor memiliki
satuan ohm ().
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua
konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik)
pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor yang
ditunjukan pada gambar 1 memiliki sebutan lain yaitu
kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Banyaknya muatan yang tersimpan dalam suatu kapasitor
disebut dengan kapasitansi.[3]

Gambar 1 kapasitor

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua


komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis
kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika,
plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya.
Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan
terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada
rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor
juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam
rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio
penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai
penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus AC,
kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus
listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan
sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan
untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC dan
masih banyak lagi penerapan lainnya.[3]
Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang
dapat menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
Induktor menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H) . Sebuah
induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk
menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet
yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi
Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik
dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor
untuk memproses arus bolak-balik. Macam-macam Induktor
dapat dilihat pada gambar 2.[3]
Beberapa bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dibagi
menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Air Core
Inductor ( Menggunakan Udara sebagai Intinya), Iron Core
Inductor (Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya), Ferrite
Core Inductor (Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya),
Torroidal Core Inductor( Menggunakan Inti yang berbentuk O
Ring (bentuk Donat)), Laminated Core Induction
(Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan
logam yang ditempelkan secara parallel, masing-masing
lempengan
logam
diberikan
Isolator),Variable
Inductor (Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC


dengan keinginan. Inti dari Variable Indukor pada umumnya
terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar).

Pada rangkaian RC seri dengan menggunakan KCL atau


sering kita sebut hubungan node sehingga didapatkan
persamaan

dv v
+ =0
dt R

(1)
Tegangan awal dari kapasitor sama dengan sumber
tegangan Vs , atau

+
0

Gambar 2 Induktor
Fungsi-fungsi Induktor diantaranya adalah dapat menyimpan
arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi
tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus
searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipat gandakan
tegangan.[3]
Induktor dalam susunan rangkaiannya, dapat disusun secara
seri , pararel, dan kombinasi. Pada penyusunan pararel
Induktor dalam hal ini memiliki tegangan atau beda potensial
yang bernilai sama.Arus dalam induktor seri adalah sama,
tetapi tegangan yang dimiliki setiap induktor bisa berbeda.[2]
Beberapa karakter dari rangkaian resistor, inductor dan
kapasitor atau RLC bisa dilihat pada gambar 3 dimana
tegangan dan arus bergerak secara bersamaan. Arus listrik di
rangkaian ini akan mendapat hambatan dari ketiga komponen
ini. hambatan dari ketiganya disebut impedansi (Z).

(2)

Dimana V0 merupakan tegangan awal kapasitor. Konstanta


waktu untuk rangkaian RC ialah

=RC

(3)

Subtitusi persamaan 2 dan 3 ke persamaan 1,

v ( t )=V 0 e

(4)

Rangkaian RL adalah suatu rangkaian listrik yang


memiliki kombinasi resistor dengan induktor dapat dilihat
pada gambar 5 yaitu tegangan (V) mendahului 90 O terhadap
arus (I).

Gambar 3 hubungan Tegangan dan arus RLC

Rangkaian RC adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki


kombinasi komponen resistor dan kapasitor dimana komponen
tersebut biasanya dipasang secara seri atau sejajar. Walaupun
sering dijumpai rangkaian dengan resistor dan kapasitor yang
dipasang berdampingan secara seri rangaian ini juga dapat
dipasang secara paralel.pada gambar 4 dapat dilihat hubungan
tegangan dan arus dimana arus (I) mendahului 90 O terhadap
tegangan (V) pada kapasitor.

Gambar 5 hubungan tegangan dan arus rangkaian RL

Dengan menggunakan KVL jika rangkaian RL disusun seri


sehingga didapatkan persamaan

V L +V R =0

V L =L di/dt dan V R =iR .


Dimana
L

(5)

di
+ Ri=0
dt

(6)
Dengan menggunakan persamaan differensial orde pertama,
didapatkan

i ( t )=i 0 eRt / L
Gambar 4 hubungan arus dan tegangan rangkaian RC

Sehingga didapatkan
rangkaian RL seri,[2]

(7)
konstanta

waktu,

untuk

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC

L
R

kita,lalu putar tombol frekuensi dan amplitudo untuk


mendapatkan nilai yang diinginkan.[5]

(8)
Gejala transien adalah gejala peralihan atau perubahan
nilai tegangan atau arus meupun keduanya dalam jangka
waktu tertentu dari kondisi tetapnya (steady state). Gejala ini
terjadi pada rangkaian rangkaian yang mengandung
komponen penyimpan energy seperti kapasitor maupun
induktor. Gejala ini terjadi ketika energy yang diterima atau
dilepaskan pada komponen tersebut tidak berubah
seketika( arus pada induktor dan tegangan pada kapasitor).
Arus DC (Direct current) merupakan arus listrik yang
mengalir satu arah saja. Arus DC mengalir dari kutub positif
(potensial tinggi) ke kutub negatif (potensial rendah). Pada
arus DC besaran arus dan tegangannya konstan. Arus dan
tegangan DC biasanya digunakan pada peralatan elektronika.
Tegangan DC dapat dihasilkan dari sumer tertentu, semisal
Baterei,Accumulator (biasa disebut aki). Dan juga dihasilkan
dari penyearahan Arus AC.[1]
Arus AC (Alternating Curent) adalah arus listrik yang
mengalir bolak balik atau arus bolak-balik dimana arus dan
tegangan yang besar dan arahnya berubah-ubah terhadap
waktu secara periodik. Di Indonesia memiliki frekuensi
sebesar 50 KHz sedangkan tegangan maksimumnya sebesar
220 Volt serta tegangan efektifnya sebesar 220

2 volt.

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat


memetakan sinyal listrik. Kegunaan dari osiloskop adalah
mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap
waktu, mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, mengecek
jalannya suatu sinyal pada rangkaian listrik, membedakan arus
AC dan arus DC, mengecek noise pada sebuah rangkaian
listrik dan hubungannya terhadap waktu. Osiloskop terdiri dari
dua bagian utama yaitu display dan panel control. Pada layar
terdapat garis-garis melintang vertical dan garis horizontal
yang disebut dengan div. Pada garis arah horizontal waktu dan
garis vertical merupakan sumber tegangannya.[2]
Gambar dari osiloskop sebagaimana pada gambar dibawah
ini.

II.

METODE

Pada percobaan ini digunakan resistor, kapasitor


47 F, Induktor 100 mH. ketiga komponen berfungsi
sebagai rangkaian pasif yang akan dirangkai seri.
Perangkat lain yang digunakan dalam percobaan
adalah kabel buaya, generator AC, osiloskop,
multimeter, dan project board. Sedangkan variasi
yang digunakan pada ketiga percobaan ini adalah
variasi 3 resistor yang berbeda pada rangkaian
RL dan RC dan variasi 2 resistor yang berbeda
pada rangkaian RLC. Serta pada rangkaian RLC
digunakan variasi Frekuensi sinyal dari osiloskop yaitu
100 Hz, 1000 Hz, dan 10000 Hz.
Resistor, kapasitor dan induktor merupakan
komponen yang ingin kita amati sifat-sifatnya.
Generator AC digunakan untuk memberikan
sumber tegangan AC. Kabel buaya digunakan
untuk menghubungkan antara sumber tegangan
dengan rangkaian. Multimeter digunakan untuk
mengukur besar nilai resistansi, kapasitansi dan
induktansi yang digunakan. Sedangkan project
board berguna untuk menyusun rangkaian dan
meletakkan komponen.

Gambar 7 Rangkaian RC seri

Gambar 6 Osiloskop

Sinyal Generator adalah piranti pembangkit sinyal, dimana


sinyal yang dihasilkannya dapat berupa sinyal berbentuk
sinusoida, segitiga ataupun square yang dapat diatur
frekuensinya. Hal ini disesuaikan dengan sinyal masukan
(input) yang harus diberikan pada rangkaian.Signal Generator
bisa menghasilkan sinyal dalam bentuk sinus, segitiga dan
kotak dengan tegangan puncak ke puncak. Pada beberapa
jenis, alat ini memiliki display/ peraga digital yang berupa
seven segment untuk menampilkan besar frekuensi yang kita
gunakan sehingga kita dapat mengatur sesuai dengan yang kita
butuhkan. Serta atur faktor pengali sesuai dengan kebutuhan

Gambar 8 Rangkaian RL seri

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC


Selesai
Gambar 2.3 Flowchart

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari percobaan rangkaian seri dan pararel arus AC
yang telah dilakukan didapatkan data-data sebagai berikut:
Gambar 9 Rangkaian RLC seri

Sebelum dirangkai seperti pada gambar diatas,


perlu dibaca dan diukur terlebih dahulu nilai
resistansi, kapasitansi dan induktansi pada
masing-masing komponen agar tidak salah dalam
menempatkan pada rangkaian. Lalu komponen
dirangkai seri secara masing-masing seperti pada
gambar. setelah dirangkai sumber tegangan
berupa generator AC dihubungkan dengan
rangkaian. Kemudian dihubungkan sinyal masukan ke
channel 1 osiloskop dan untuk sinyal keluaran pada channel 2.
Diamati sinyal yang ditampilkan pada osiloskop. Selanjutnya
dicatat nilai Vmax dan Vmin, Fout serta Vrms pada osiloskop.
Adapun flowchart percobaan ini sebagai berikut,

Tabel 3.1 Rangkaian RLC dengan R = 100 k


F.input
(Hz)
V.max (V)
V.min (mV) F.out (Hz)
1.040
100.000
F.input
(Hz)

100.000

Dirangkai alat

F.input
(Hz)

Variasi resistor

1000.000
F.input
(Hz)

Dinyalakan osiloskop dan


dihubungkan pada rangkaian

10000.00
0

Diamati sinyal keluaran

Dicatat nilai Vmax dan Vmin, Fout serta


Vrms pada osiloskop

Apakah variasi sudah selesai.?

Ya

940mv

-340.000

106.400

578.400

980mv
V.max
(mV)

-340.000

105.300

578.700

V.min (mV)

F.out (kHz)

-180.000

1.031

569.400

-480.000

1.031

569.700

-180.000

1.031

569.600

1,160V

V.max (V)

V.min (mV)

F.out (Hz)

Tidak

Rms (mV)

Rms (mV)

1.300

-500.000

10.420

581.100

1.320

-500.000

10.420

577.700

1.320

-500.000

10.420

578.500

Tabel 3.2 Rangkaian RLC dengan R = 120 k


F.input
(Hz)
V.max (V)
V.min (mV) F.out (Hz)

Disiapkan alat

Dihubungkan generator
AC pada rangkaian

578.100

780.000
F.input
(Hz)
10000.00
0

Mulai

106.400

780.000
1000.000

Rms (mV)

-340.000

Rms (mV)

1.020

-400.000

105.300

638.800

1.000

-400.000

105.300

637.600

1.000
V.max
(mV)

-400.000

105.300

637.700

V.min (mV)

F.out (kHz)

900.000

-300.000

1.031

632.900

860.000

-240.000

1.031

631.800

1140.000

-480.000

1.031

633.200

V.min (mV)

F.out (kHz)

1.280

-500.000

10.420

647.000

1.280

-520.000

10.420

647.200

1.300

-500.000

10.420

646.200

V.max (V)

Rms (mV)

Rms (mV)

Tabel 3.3 Hasil Percobaan Rangkaian RL paralel


Vmin (Volt)
Vmax (Volt)
Vrms (Volt)
-1,68
1,2
0,2033
-4,4
4,4
0,2032
-4,16
4,64
0,2039
-2,8
2,32
0,221
-4,32
4,8
0,2061

F (Hz)
50
70
90
111
131

Tabel 3.4 Hasil Percobaan Rangkaian RC paralel


Vmin (Volt)
Vmax (Volt)
Vrms (Volt)
-0,080
0,720
0,3762
-0.160
0.800
0,3762
-0,160
0,800
0,3931
-0,320
0,880
0,4193

F (Hz)
131
111
90
70

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC


-0,400

1,040

0,4666

Tabel 3.5 Hasil Percobaan Rangkaian RL seri


Vmin (Volt)
Vmax (Volt)
Vrms (Volt)
-3,440
4,16
1,154
-2,480
4,080
1,155
-3,040
2,560
1,153
-3,2
4,160
1,155
-1,360
2,880
1,148
Tabel 3.6 Hasil Percobaan Rangkaian RC seri
Vmin (Volt)
Vmax (Volt)
Vrms (Volt)
-1,120
1,680
1,195
-1,040
1,680
1,189
-1,040
1,6
1,82
-1,040
1,6
1,178
-960
1,6
1,178

50

F (Hz)
131
111
90
70
50

F (Hz)
50
70
90
111
131

Telah dilakukan percobaan rangkaian seri dan paralel


RLC pada sumber AC. Percobaan ini bertujuan untuk
menganalisa sinyal keluaran dari sumber AC pada osiloskop,
sinyal keluaran pada rangkaian RC seri, RL seri dan RLC seri.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh grafik
sinyal input dan grafik sinyal out put secara bersamaan, karena
pada percobaan ini di gunakan dua proob. RC merupakan
rangkaian yang terdiri atas komponen resistor dan kapasitor.
Saat arus mengalir maka akan sebagian arus akan mengisi
kapasitor. Ketika arus mendekati nol maka kapasitor yang
telah terisi muatan akan menggantikan fungsi sebagai sumber
arus, sehingga arus yang mengalir pada rangkaian tidak
menuju nol secara langsung namun secara perlahan. Hal ini
terbukti dengan sinyal out put yang muncul pada osiloskop
berupa sinyal kotak yang tidak sempurna. Pada percobaan
rangkaian RC, sinyal input berupa sinyal kotak sempurna.
Keluarannya berupa sinyal kotak yang pada sumbu x nya
berbentuk garis lengkung yang menurun pada arah x positif.
Daerah ini disebut sebagai daerah transien. Terbentuknya
daerah transien yaitu saat arus mendekati nol. Pada rangkaian
RC diberikan variasi pada nilai komponen kapasitor.
Berdasarkan sinyal yang diperlihatkan pada osiloskop maka
diketahui bahwa semakin besar nilai kapasitor maka
kelengkungan akan semakin bertambah. Semakin besar nilai
kapasitor menunjukkan semakin banyaknya muatan yang
dapat tersimpan dalam plat tersebut. Sehingga saat arus akan
habis maka akan diisi oleh arus pada kapasitor. Sebelum arus
pada kapasitor habis ternyata arus yang awal mulai mengalir
lagi. Sehingga sinyal keluaran yang terlihat pada osiloskop
akan berbeda dengan sinyal out put sebelumnya. Pada
rangkaia RC diberikan varisi berupa komponen resistor.
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa semakin
banyak resistor maka akan semakin memperkecil arus yang
mengalir pada rangkaian, karena resistor berfungsi sebagai
penghambat.
Rangkaian RL merupakan rangkaian yang tersusun dari
komponen resistor dan induktor. Sinyal yang terbentuk pada
osiloskop berupa pola non-sinusoidal atau berbentuk kotak,
dimana sinyal tersebut merupakan penggabungan/lanjutan
sinyal dari sinyal keluaran resistor dan sinyal keluaran
induktor. Dimana sinyal resistor sendiri berupa bentuk kotak
(square wave), dan sinyal induktor sendiri berupa pola nonsinusoidal / berbentuk kotak. Pada layar osiloskop ini dapat
diketahui berapa besar frekuensi maupun besar tegangannya.

Pada induktor hanya terdapat respon berupa arus, nantinya


arus pada rangkaian ini naik secara eksponensial namun nilai
tegangan akan turun secara eksponensial. Sehingga dari data
diperoleh maka nilai tegangan tidak akan berlangsung lama
pada nilai maksimal nantinya akan turun dan akan bernilai
konstan pada suatu waktu. Pada percobaan rangkaian RL,
didapatkan nilai tegangan yang dapat diketahui dari sinyal
keluaran pada osiloskop bernilai lebih besar dari pada RC. Hal
ini dikarenakan pada sinyal keluaran RL. Tegangan lebih
dahulu 90o dari pada I. Hal ini didapatkan dari persamaan
respon dari dari rangkaian RL. Jika ditinjau secara fisis, hal ini
dikarenakan medan magnet magnet yang dihasilkan induktor
dapat menyimpan energi lebih banyak dari pada RC, karena
medan magnetnya lebih besar.
Berdasakarkan data yang diperoleh diketahui bahwa
nilai tegangan rangkaian RC pada osiloskop bernilai lebih
besar dari pada rangkaian RL. Hal ini dikarenakan pada
kapasitor yang berada pada rangkaian RC seri ini menyimpan
tegangan awal, sehingga pada saat kapasitor dihubungkan
dengan rangkaian, kapasitor akan melepas tegangan yang
disimpan nya, dan setelah hilang maka tegangan pada
rangkaian akan naik berangsur secara eksponensial
berdasarkan tetapan waktunya. Pada rangkaian RLC, terdapat
penggabungan antara komponen resistor, induktor, dan
kapasitor. Dimana terdapat pengisian dan pengosongan energi
pada rangkaian tersebut oleh dua komponen pasif.
Berdasarkan percobaan, nilai tegangan rangkaian RLC lebih
kecil dari pada yang lain. Hal ini dikarenakan pengosongan
dan pengisian energi pada komponen pasif terjadi saling
berganti.
Sinyal yang terlihat pada osiloskop untuk percobaan ini
merupakan sinyal yang berbentuk sinusoidal. Hal ini
dikarenakan sumber listrik yang dipakai dalam percobaan ini
berasal dari PLN, dimana sumber tersebut merupakan sumber
listrik AC. Sehingga tegangan yang mengalir pada jaringan
listrik PLN merupakan tegangan bolak-balik sinusoidal.
Dikatakan bolak-balik karena polaritasnya selalu berubah
yaitu dari positif ke negatif kemudian dari negatif ke positif.
Tegangan sinusoidal merupakan tegangan yang paling mudah
dihasilkan. Dengan memutar lilitan dalam medan magnet
dengan kecepatan sudut konstan maka dihasilkan tegangan
sinusoidal. Kebanyakan pembangkit listrik PLN dihasilkan
dengan memutar kumparan dalam medan magnet atau
memutar magnet di dalam kumparan sehingga dihasilkan
tegangan sinusoidal.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan adalah
1. Sinyal keluaran dari signal generator pada arus
Alternating Current (AC) dapat berupa sinyal kotakkotak dan sinyal sinusoidal
2. Sinyal keluaran dari rangkaian RL, RC, dan RLC
terdapat garis-garis lonjakan pada bagian puncak atau
lembahnya inilah gejala transien.sinyal ini berbentuk
kotak dan sinusoidal.
3. tetapan waktu untuk rangkaian RC seri 0,01692 ,
Rangkaian RL seri 0,360, Rangkaian RC parallel
0,00188, rangkaian RL parallel 0,040.

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC


DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]

Budianto,Joko.1994.Panduan Rangkaian Elektronika.Surakarta.Citra


Grafika.
Charles K.Alexander, Matthew N. O. Sadiku,Fundamental of Electric
Circuit.New York: McGraw-Hill Companies, 2009
Halliday, Resnick,Walker,Fisika Dasar edisi 7 jilid 2,Indonesia
:Erlangga,2010
Riedel,Nilson.2011.Electric Circuits Ninth Editions. New jersey :
Prentice Hall
http://www.slideshare.net/hesihpermawati/osiloskop-generator

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II-RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC

Anda mungkin juga menyukai