DISUSUN OLEH :
NINIS SWANDAYANI
250012125
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan ini dibuat sebagai bukti laporan praktik klinik yang dilaksanakan pada
tanggal 25 Mei 05 Juni 2015 di Puskesmas Dupak Surabaya dengan judul Asuhan
Kebidanan pada Ny. R Multipara Inpartu Kala 1 dengan Prolong Laten Phase
di Puskesmas Dupak Surabaya.
Ninis Swandayani
250012125
Mengetahui,
Pembimbing Praktik
Pembimbing Askeb
LANDASAN TEORI
A. Definisi (Menurut Prof. Dr. dr. Gulardi Hanifa Winkjosastro, SPOG, 2002. Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau
lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks dikanan garis waspada persalinan fase aktif.
B. Penilaian Klinis (Menurut Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, SPOG, MPH, 2002. Buku
Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)
1. His tidak efisien (adekuat)
2. Faktor janin (malpresenstasi, malposisi, janin besar)
3.
Faktor
jalan
lahir
(panggul
sempit,
kelainan
serviks,
vagina,
tumor0
malposisi
Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada kemajuan
penurunan Kala II lama
D. Penanganan Umum (Menurut Prof. Dr. dr. Gulardi Hanifa Winkjosastro, SPOG,
2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)
1. Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tanda vital dan
tingkat hidrasinya)
2. Kaji kembali partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan (nilai
frekuensi dan lamanya his)
3. Perbaiki keadaan umum dengan :
a. Dukungan emosi, perubahan posisi (sesuai dengan penanganan persalinan normal)
b. Periksa keton dalam urin dan berikan cairan, baik oral maupun parentral dan
upayakan
buang air kecil (katerisasi hanya kalau perlu)
4. Berikan analgesia : tramadol atau petidin 25 mg IM (maksimum 1 mg/kg BB) atau
morfin 10 mg IM, jika pasien merasakan nyeri yang sangat.
E. Penanganan Khusus (Menurut Prof. Dr. dr. Gulardi Hanifa Winkjosastro, SPOG,
2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)
1. Persalinan palsu/belum inpartu (false labor)
Periksa apakah ada infeksi saluran kencing, ketuban pecah. Jika didapatkan adanya
infeksi, obati secara adekuat. Jika tidak ada, pasien boleh rawat jalan
2. Fase laten memanjang (Prolonged latent phase)
Diagnosis fase laten yang memanjang dibuat secara retropekfektif. Jika his berhenti
disebut belum inpartu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan pembukaan makin
bertambah lebih dari 4 cm. pasien kita sebut masuk fase laten. Jika fase laten lebih dari
lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan, lakukan penilaian ulang terhadap
serviks :
a. Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada gawat
janin. Mungkin pasien belum in partu
b. Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan amniotomi dan
induksi persalinan dengan oksitosin atau prostagladin.
1) Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam
2) Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin selama 8 jam,
lakukan seksio caesarea
c. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau):
1) Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin
2) Berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan:
a) Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
b) Ditambah gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam
c) Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan
d) Jika dilakukan seksio caesarea, lanjutkan antibiotika ditambah metronidazol 500 mg
IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam
TINJAUAN KASUS
A.
Tanggal
: 02 Juni 2015
Jam
Tempat Praktik
: 14.25 WIB
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Istri
Agama
Umur
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. Y
: Islam
: 25 tahun
: Jawa / Indonesia
: SMA
: Ibu rumah tangga
: Gadukan - SBY
2. Status Perkawinan
Kawin ke
:1
Umur kawin
: 20 tahun
Lama kawin
: 5 tahun
3. Keluhan Utama
Nama Suami
Agama
Umur
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Kawin ke
Umur kawin
Lama kawin
: Tn. M
: Islam
: 27 tahun
: Jawa / Indonesia
: SMA
: Wiraswasta
:Gadukan - SBY
:1
: 22 tahun
: 5 tahun
Ibu mengatakan hamil pertama, mengeluh perutnya kenceng-kenceng sejak tadi malam
tanggal 02 Juni 2015 jam 05.30 WIB, mengeluarkan lendir beserta darah sejak jam 07.00
WIB
4. Riwayat Haid
Menarche
Lamanya
Siklus
Banyak
Warna / Bau
Keluhan
HPHT
TP
: 13 tahun
: 7 hari
: 28 hari
: 2-3x ganti pembalut perhari
: Merah segar / Anyir
: Tidak ada
: 3 September 2014
: 10 Juni 2015
Persalinan
Usia
Jenis
6.
Anak
Penolong
Tem-
Penyu-
pat
lit
BBL
Sex
Nifas
H/
Asi Penyu-
lit
lalu
Keluhan
HE yang didapat
TM 2
KB
Terapi
DHA 10 % 105 mg ( 1x1 )
Kalk 100 mg
( 1x1 )
Tablet Fe 800 mg ( 1x1 )
c) Trimester III
- Kunjungan 5x, di BPS
- Gerakan janin
: Adekuat dan sering
- Keluhan
: Tidak ada keluhan
- HE yang didapat
: Tanda Persalinan, Tanda bahaya TM 3
- Terapi
Kalk 100 mg
( 1x1 )
Tablet Fe 800 mg ( 1x1 )
7. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis
B), menahun (ginjal, jantung), menurun (DM, Asma), dan ibu juga tidak pernah operasi
dan opname sebelumnya.
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit menular (TBC,
HIV/AIDS, Hepatitis B), menahun (ginjal, jantung), menurun (DM, Asma), dan tidak
terdapat riwayat kembar dari pihak keluarga suami maupun keluarga dari ibu sendiri.
9. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Pola Nutrisi
- Saat Hamil
1) Makan 3x sehari (porsi sedang, nasi, lauk, sayur, dan tidak ada alergi
d) Pola Aktivitas
- Saat Hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dan selalu berjalan jalan ketika
pagi hari dan sore hari
- Saat Inpartu
Ibu berbaring terlentang di tempat tidur
e) Pola Personal Hygine
- Saat Hamil
Mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti baju 2x/hari, ganti celana dalam
-
DATA OBYEKTIF
Tanggal
1.
a.
b.
c.
d.
: 02 Juni 2015
TTV
Tensi
Nadi
Suhu
Pernafasan
Jam
: 110/80 mmHg
: 85 x/menit
: 36,5 C
: 19 x/menit
K/U
Kesadaran
Tinggi badan
BB hamil
BB inpartu
Kenaikan BB
: Baik
: Komposmentis
: 160 cm
: 65 Kg
: 75 Kg
: 10 Kg
: 14.27 WIB
g. LILA
h. Postur tubuh
i. Cara berjalan
3.
: 26 cm
: Lordosis
: Normal
b. Palpasi
Kepala
Rambut sedikit rontok, tidak ada benjolan yang abnormal.
Mata
Palpebra tidak oedem
Leher
Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, dan kelenjar vena
jugularis.
Ketiak
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
Payudara
Tidak teraba benjolan yang abnormal, konsistensi kenyal,
kolostrum sudah keluar.
Abdomen:
- Leopold I
: TFU 3 jari di bawah Px (29cm) teraba
-
VT 1 cm, eff 10 %, ket (+), letak kepala, denominator UUK kidep, hodge
I, tidak teraba bagian - bagian terkecil janin yang terdapat di kanan maupun
kiri presentasi, tidak teraba tali pusat yang menumbung.
Tanggal : 02 Juni 2015
Jam : 22.30 WIB
VT 2 cm, eff 25 %, ket (+), letak kepala, denominator UUK kidep, hodge
I, tidak teraba bagian - bagian terkecil janin yang terdapat di kanan maupun
kiri presentasi, tidak teraba tali pusat yang menumbung.
Tanggal : 03 Juni 2015
Jam : 02.30 WIB
VT 2 cm, eff 25 %, ket (+), letak kepala, denominator UUK kidep, hodge
I, tidak teraba bagian - bagian terkecil janin yang terdapat di kanan maupun
kiri presentasi, tidak teraba tali pusat yang menumbung.
C.
ANALISA
GIP0000, UK 38/39 Minggu, H/T, letkep, intra uterine, kesan jalan lahir normal, K/U ibu
dan janin baik, inpartu kala I dengan prolong laten phase
D.
PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sebagai simpanan tenaga untuk
ibu, ibu minum teh manis hangat dan makan biskuit
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi saat ada HIS, ibu dapat melakukannya
4. Melakukan konsultasi dengan dr. obgyn di RSUD DR. Soewandhie, a/p dr. obgyn
pasien dirujuk dan infus RL
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu perlu di rujuk untuk penanganan
selanjutnya, ibu mengerti dan keluarga memahami
6. Melakukan inform consent, pasien dan keluarga menandatangani surat rujukan
7. Melakukan pemasangan infus dan persiapan merujuk, pasien terpasang infus RL dan
seluruh persiapan merujuk sesuai BAKSO KUDA telah siap
8. Melakukan rujukan ke RSUD. DR. Soewandhie