Anda di halaman 1dari 6

Magnetic Tape

Pengertian Magnetic Tape


Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat
input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan
pada tape lainnya. Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan
dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida. Flexible
plastiknya disebut mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape drive. Memori perangkat yang terdiri dari panjang
tipis dilapisi plastik strip dengan oksida besi, digunakan untuk merekam audio atau video atau sinyal komputer
untuk menyimpan informasi.
Tetapi sebagai informasi media penyimpanan, magnetic tape tidak stabil sebagai film atau kertas. Benar
merawat, film dan kertas dapat nonacidic abad terakhir, sedangkan magnetic tape hanya akan berlangsung
beberapa dekade. Penggunaan magnetis untuk media penyimpanan yang lebih mengecewakan oleh prevalensi
beberapa format (misalnya, U-matic, VHS, S-VHS, 8mm, dan BetaCam untuk video), jenis media (oksida besi,
kromium dioksida, barium ferrite, logam particulate dan logam evaporated), dan oleh kemajuan pesat dalam
teknologi media. Di sisi lain, buku-buku yang hampir sama format dipelihara selama berabad-abad, memiliki
hampir seluruhnya digunakan tinta di atas kertas sebagai media penyimpanan informasi, dan tidak memerlukan
teknologi khusus untuk mengakses informasi yang direkam. Demikian juga, baru mikrofilm, microfiche, dan
film film yang dikenal dengan stabilitas ketika disimpan di dalam lingkungan yang baik, dan melihat format
belum berubah secara signifikan selama bertahun-tahun. (The rincian acetate backing film lama yang plagues
bahan dibahas dalam Pasal 2,3: substrat deformasi). Laporan ini akan membandingkan perawatan dan prosedur
untuk menangani kaset dengan prosedur untuk kertas dan film bila memungkinkan.
Fungsi Magnetic Tape:

untuk media penyimpanan

untuk alat input/output

untuk merekam audio, video atau sinyal

Cara Kerja Magnetic Tape:

Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida.
Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.

Sistem Block pada Magnetic Tape:

Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu grup karakter disebut block. Suatu block adalah
jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat
akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical
record.

Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai gap (inter block gap).

Keuntungan Penggunaan Magnetic Tape:

Panjang record tidak terbatas.

Density data tinggi.

Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah.

Kecepatan transfer data tinggi.

Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape file memerlukan pemrosesan
seluruhnya

Keterbatasan Magnetic Tape:

Akses langsung terhadap record lambat

Masalah lingkungan

Memerlukan penafsiran terhadap mesin

Proses harus sequential

Reel To Reel Tape :


merupakan bentuk magnetic tape tertua. alat ini mempunyai ukuran lebar 0,5 inchi dan panjangnya mencapai
2400 feet. jika 1 feet 12 inchi, maka 2400 feet berarti 28800 inchi. bisa dibayangkan panjangnya seperti apa.
biasanya pula mempunyai density atau tingkat kerapatan hingga 6250 bit per inchi.
setiap reel pita magnetic terdapat dua daerah yang tidak digunakan untuk merekam data yang disebut dengan
leader.
Catrige Tape :
catrige tape dibuat untuk menyimpan hasil dari suatu backup dari file ke disk. banyak digunakan untuk
komputer mini. untuk memnggunkannya dibutuhkan catrige tape unit.
Casette Tape:
CASSETTE TAPE banyak digunakan di komputer mikro. selain untuk merekam lagu cassette tape dapat
digunakan untuk merekam sinyall berbentuk bilangan binary. suatu tekhinik untuk mewakili bilangan biner
dicassette tape disebut dengan FSK (Frequency Shift Keying). untuk menggunakannya dibutuhkantape recorder
biasa.

Magnetic Disk
Pengertian Magnetic Disk
Magnetic disk adalah DASD pertama yang dibuat oleh industri komputer. Penyimpanan magnetik
(bahasa Inggris: Magnetic disk) merupakan piranti penyimpanan sekunder yang paling banyak dijumpai pada
sistem komputer modern. Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Ada sebuah readwrite head yang ditempatkan di atas permukaan piringan tersebut. Permukaan disk terbagi
atas beberapa track yang masih terbagi lagi menjadi beberapa sektor. Cakram fixedhead memiliki satu head
untuk tiaptiap track, sedangkan cakram movinghead (atau sering dikenal dengan nama cakram keras ) hanya
memiliki satu head yang harus dipindahpindahkan untuk mengakses dari satu track ke track yang
lainnya.Magnetik Disk (Piringan Magnetik) terbuat dari satu atau lebih piringan hitam metal atau plastik dan
permukaannya dilapisi lapisan iron-oxide. Perekaman datanya disimpan pada permukaan tersebut dalam bentuk
kode binary.
Piringan magnetik yang terbuat dari plastik dan sebuah piringan disebut dengan floppy disk (micro disk dan
mini disk), yang terbuat dari metal dan banyak piringan disebut hard disk.
Lapiran Dasar Biasanya Berbahan

Alumunium

Alumunium Alloy

Kaca

Bahan Kaca Memberikan Manfaat Antara Lain :

Meningkatkan reliabilitas disk

Mengurangi R/W error

Kemampuan untuk mendukung kerapatan tinggi

Kekakuan yang lebih baik untuk mengurangi dinamisasi disk

Kemampuan menahan goncangan dan kerusakan

Beberapa memory yang tergolong pada magnetic disk ini sendiri adalah Flopy Disk, IDE Disk, dan SCSI
Disk. Magnetik disk sendiri terbuah dari piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik dimana
permukaan dari bahan tersebut mempunyai sifat magnetic sehingga nanti bisa menghasilkan semacam medan
magnet yang sangat diperlukan untuk proses baca tulis dari memory tersebut karena saat proses baca/ tulis
menggunakan kepala baca yang disebut dengan head.

Head Magnetic Disk


Head disk ini sendiri merupakan sebuah koil induksi yang menggantung diatas permukaan dan tertahan
pada sebuah bantalan udara, kecuali pada flopy disk dimana head disk menyentuh ke permukaan. Pada head
tetap setiap track memiliki kepala head sendiri, sedangkan pada head bergerak, satu kepala head digunakan
untuk beberapa track dalam satu muka disk. Pada head bergerak adalah lengan head bergerak menuju track yang
diinginkan berdasarkan perintah dari disk drive-nya.
Sistem kerja dari head ini adalah ketika arus + ataupun arus melewati head, maka akan menimbulkan
sebuah medan magnet yang nantinya akan menarik dari head tersebut. Head akan bergerak ke kiri atau kekanan
tergantung dari polaritas arus drive tersebut.Untuk membacanya, ketika head tersebut melewati sebuah daerah
magnet maka sebuah arus + dan dimunculkan dari head dan ini memungkinkan untuk membaca bit-bit yang
telah disimpan sebelumnya. Urutan melingkar bit bit ditulis ketika disk melakukan suatu putaran penuh yang
disebut dengan track. Setiap track dibagi dalam sector-sektor yang memilik panjang tetap dan berisi 512 byte
data. Namun didahului dengan proses sinkronisasi head sebelum menulis dan membaca. Semakin banyak data
yang ditulis atau dibaca maka putarannya juga akan semakin rapat. Namun dengan kondisi seperti itu maka
peluang error bacanya juga semakin tinggi.
Semua disk mempunyai lengan yang mampu bergerak keluar masuk pada kumparan dan piringan yang
berputar sehingga terbentuk jarak-jarak radial yang berbeda. Pada setiap radial yang berbeda dapat ditulis. Track
track itu sendiri merupakan serangkaian lingkaran konsentrik di sekitar kumparan. Lebar sebuah track
tergantung pada headnya dan seberapa akurat head tersebut ditempatkan secara radial. Data dikirim ke memori
ini dalam bentuk blok, umumnya blok lebih kecil kapasitasnya daripada track. Blok blok data disimpan dalam
disk yang berukuran blok, yang disebut sector.Track biasanya terisi beberapa sector, umumnya 10 hingga 100
sector tiap tracknya.
Mekanisme Head
Head yang menyentuh disk (contact) seperti pada floppy disk, head yang mempunyai celah utara tetap
maupun yang tidak tetap tergantung medan magnetnya. Celah atau jarak head dengan disk tergantung kepadatan
datanya, semakin padat datanya dibutuhkan jarak head yang semakin dekat, namun semakin dekat head maka
faktor resikonya semakin besar, yaitu terjadinya kesalahan baca.
Teknologi Winchester dari IBM mengantisipasi masalah celah head diatas dengan model head
aerodinamik. Head berbentuk lembaran timah yang berada dipermukaan disk apabila tidak bergerak, seiring
perputaran disk maka disk akan mengangkat headnya. Istilah Winchester dikenalkan IBM pada model disk
3340-nya. Model ini merupakan removable disk pack dengan head yang dibungkus di dalam pack. Sekarang
istilah Winchester digunakan oleh sembarang disk drive yang dibungkus pack dan memakai rancangan head
aerodinamis.

Istilah Winchester dikenalkan IBM pada model disk 3340-nya. Model ini merupakan removable disk
pack dengan head yang dibungkus di dalam pack. Sekarang istilah Winchester digunakan oleh sembarang disk
drive yang dibungkus pack dan memakai rancangan head aerodinamis.
Track
Banyaknya track pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan permukaan,
kapasitas disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200-800 track per permukaan (banyaknya track
pada piringan adalah tetap). Pada disk pack yang terdiri dari 11 piringan mempunyai 20 permukaan untuk
menyimpan data. Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada permukaan
yang paling atas dan paling bawah tidak digunakan untuk menyimpan data, karena pada bagian tersebut lebih
mudah terkena kotoran/debu daripada permukaan yang didalam juga arm pada permukaan luar hanya dapat
mengakses separuh data. Untuk mengakses, disk pack disusun pada disk drive yang didalamnya mempunyai
sebuah controller, access arm, read/write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Mode pengalamatan dalam
magnetic disk ( hardisk ) ada 2 yaitu :

1. Metode Silinder
Metode silinder merupakan Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record.
Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per
permukaan, maka mempunyai 200 silinder. Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan
permukaan silinder record yang disimpan. Jika ada 11 piringan maka nomor permukaannya dari 0 19 atau dari
1 20. Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang ditunjukkan
dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
2. Metode Sektor
Metode sektor, Setiap track dari pack dibagi kedalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk
banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track, nomor
permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan
pengalamatan record terletak pada track yang mana. Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas
penyimpanan yang sama meskipun diameter tracknya berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan
penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan lain dari
pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk tanpa merubah lokasi nomor sector
(track atau cylinder) pada file.
Karakteristik Fisik Disk Magnetic
Disk Pack adalah jenis alat penyimpanan pada magnetic disk, yang terdiri dari beberapa tumpukan
piringan aluminium. Dalam sebuah pack / tumpukan umumnya terdiri dari 11 piringan. Setiap piringan
diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan menyerupai piringan hitam. Permukaannya dilapisi dengan
metal-oxide film yang mengandung magnetisasi seperti pada magnetic tape. Banyak track pada piringan
menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan permukaan, kapasitas disk drive dan mekanisme akses.
Disk mempunyai 200 800 track per permukaan (banyaknya track pada piringan adalah tetap). Pada
disk pack yang terdiri dari 11 piringan mempunyai 20 permukaan untuk mrnyimpan data. Kedua sisi dari setiap
piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada permukaan yang paling atas dan paling bawah tidak
digunakan untuk menyimpan data, karena pada bagian tersebut lebih mudah terkena kotoran / debu dari pada
permukaan yang di dalam. Juga arm pada permukaan luar hanya dapat mengakses separuh data.

RAID
A. Pengertian RAID
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam
penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media

penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu
dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata RAID juga
memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives,
dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam
beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O
dari hard disk.
RAID juga merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem
akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan
resultan kecepatan disk yang lebih cepat.
B. Konsep RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan RAID
Level. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu,
level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. RAID menggabungkan
beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau
perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa
hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID
tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan
tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan
penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard
disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data
disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum
disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan
di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan
keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan
bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa
pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus. Konfigurasi
RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah
yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi
dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal
dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya selamat dari kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang
menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih
buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik
tersebut. Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari
beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan,
maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi. Teknik pengecekan kesalahan / koreksi kesalahan
juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga
harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan
kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan fasilitas bagi
para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard
disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki
secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya,
RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available),
dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
C. Struktur RAID
Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya kinerja atau
pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data, tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena

adanya perubahan setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus
ditingkatkan.
Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari disk. Biasanya
untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah
ke dalam beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika mengirim data disk-disk
tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer dalam membaca atau menulis
data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat ditingkatkan.
Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk
dengan jalan melakukan redundansi data.
Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data
ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU
dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan
mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.

Anda mungkin juga menyukai