Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

1.

Pendahuluan

2.

Informasi pemilik proyek, direksi pekerjaan dan kontraktor

3.

Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan

4.

Uraian tugas dan wewenang

5.

Lingkup pekerjaan

6.

Bagan alir pekerjaan / kegiatan pokok

7.

Daftar prosedur (SP), standar design (SD) dan Instruksi Kerja (IK)

8.

Daftar simak / check list

9.

Jadwal rencana inspeksi dan test

10.

Lampiran-lampiran

DAFTAR PERSONALIA INTI PELAKSANAAN PEKERJAAN

DJAFAR M.A. PARAMATA

Direktur

HARTONO LATJENGKE

Pelaksana Utama

HIDAYAT DJAFARA

Administrasi

AMIR MAHMUD
Pelaksana Lap

KEPALA TUKANG

TUKANG

MANDOR

PEKERJA

DEDI DJAFARA
Logistik

RICI INDRAJAYA
Surveyor

PROGRAM MUTU

1. Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan


Bagan alir konstruksi adalah urutan pelaksanaan dari paket pekerjaan yang akan dilaksanakan
ssesuai dengan jenis pekerjaan.
2. Daftar Standar Prosedur, Standar Desain dan Instrusi Kerja
Dalam pelaksanaannya rencana mutu kontrak harus dibuat rangkuman guna mengetahui
jumlah dari standar prosedur, standar desain dan instruksi kerja.
3. Ringksan Spesifikasi Teknik
A. Mobilisasi (SP.001)
Perlengkapan konstruksi menyediakan semua perlengkapan yang diperlukan dalan pelaksanaan
dengan jumlah yang cukup. Apabila direksi memandang belum sesuai dengan kontrak, maka
kontraktor harus segera mengetahui kekurangannya dalam penyediaan semua perlengkapan
dan peralatan dengan sparepart yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dilakukan
dengan sempurna.
B. Pengukuran
SP.001. Bench Marks
Tanda dasar untuk proyek merupakan Bench Mark yang berdekatan dengan saluran
induk. Ketinggian dari Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada
gambar diberikan kepada kontraktor sebgai referensi. Sebelum menggunakan suatu
Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk Setting Out
pekerjaan. Kontraktor harus melakukan pemeriksaannya atas ketelitiannya. Pemberi
tugas tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga
dengan titik referensi.
Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk kemudahannya,
tetapi tempat dan rencana didirikan harus disetujui direksi dan merupakan ketelitian
dan berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan Direksi.
(a)

Umum
Semua gambar haruslah gambar-gambar yang telah ditanda tangani oleh direksi,
apabila ada perubahan harus diserahkan pada direksi untuk mendapatkan persetujuan
sebelum pelaksanaan dimulai.

(b)

Gambar-Gambar Pelaksanaan / Gambar Kerja


Kontrator harus menggunakan gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar pelaksanaan dibuat lebih detail
untuk pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan jalan Usaha
tani harus memperlihatkan penampang melintang dan memanjang. Pengaturan
susunan, bentuk termasuk rencana tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat, dan
ukuran yang tepat.

SP.002. Semua produk-produk hasil unit setting (data pengukuran kembali,


gambar-gambar, BQ, RAB tambahan biaya / pengurangan biaya) disampaikan kepada
pejabat pembuat komitmen untuk selanjutnya diteliti / diperiksa kebenarannya dan
setelah mendapat persetujuan direksi maka kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan
tersebut.
SD.001. Pengukuran

kembali

semua

rencana

kegiatan-kegiatan

pekerjaan

dengan

mencocokkan kembali pada titik tetap.

C. Drop Material
SP.001. Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan
bahan kepada pemberi tugas sesuai yang dimintanya untuk tujuan pemeriksaan,
tetapi bagaimanapun juga tidak meringankan kontraktor untuk menyediakan
perlengkapan-perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.
SP.002. Kontraktor menyerahkan kepada direksi brosur, data bahan dan perlengkapan untuk
mendapatkan persetujuan.
D. Galian Tanah
SP.001. Kontraktor harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah.
SP.002. Galian tanah untuk pondasi harus cukup lebarnya, sehingga tidak menyusahkan
posisi bekerja.
SP.003. Kedalaman galian pondasi harus mencapai tanah keras dan sebelum pondasi
dipasang harus mendapat persetujuan direksi.
SD.001. Kelebihan galian tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau
ditempat lain dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang disepanjang
pekerjaan, harus diletakkan pada tempat buangan terpisah. Di luar pekerjan
permanen. Tempat buangan ini harus dibentuk menurut ukuran yang ditunjuk dalam
gambar atau menurut perintah direksi.
E. Timbunan Tanah
SP.001. Timbunan tanah pilihan dilakukan setelah dilakukan perataan badan jalan dengan
cara dihampar lapis demi lapis sesuai dengan ketebalan yang diinginkan.
SD.001. Pemadatan harus dilaksanakan dengan alat atau cara lain yang disetujui.
F. Aggregat Kasar Klas C
SP.001. Bahan Agregat harus terdiri bersih, keras, awet, bergradasi seragam, tidak mudah
hancur dan bebas dari bahan bahan organik lainnya yang dapat merusak konstruksi
atau sesuai dengan yang dianjurkan pada spesifikasi teknik.
SP.002. Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi kelas C akan dilaksanakan paling
sedikit setelah dua lintasan pemadatan melintasi seluruh lokasi tersebut. Setelah
pembentukan akhir permukaan, pemadatan dilanjutkan. Setelah pembentukan

awal selesai, setiap lapis bahan akan dipadatkan seluruhnya dengan alat pemadat
yang cocok dan memadai, yang telah disetujui Direksi
SD.001. Pemadatan harus dilaksanakan dengan alat atau cara lain yang disetujui.
Bekisting dan Tulangan
SP.001. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran
dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan
direksi.
Cetakan untuk menceetak beton dan membuatnya menurut model yang dikehendaki
harus digunakan bila perlu. Cetakan dapat terbuat dari logam, lembaran playwood,
papan kayu yang pres halus, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk
menghasilkan permukaan yang sempurna.
SP.002. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan
cocok untuk membuka cetakan tanpa merusak permukaan daripada beton yang telah
selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, semua material untuk mempermudah
pelepasan cetakan harus hati-hati agar tidak kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
SP.003. Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas dari belitan
dan bengkokan atau kerusakan yang lainnya dan bengkokan dalam keadaan dingin
oleh tukang yang berpengalaman.
Beton
SP.001. Kontraktor haarus menyediakan peralatan dan perlengkapan adukan beton yang
mempunyai ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah-jumlah
dari masing-masing bahan pembentukan beton. Perlengkapan tersebut dan cara
pekerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan direksi.
SP.002. Pengecoran
Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan percetakan, baja tulangan beton,
pemasangan instalasi yangharus ditanam penyekangan dan pengikatan dan
penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran yang telah
disetujui direksi.
SD.001. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan percetakan pada tempat
pengecoran beton, lantai kerja harus bersih dari air yang menggenang. Permukaan
beton lama yang akan dilapisi dengan beton baru harus dalam keadaan bersih dan
lembab sebelum dilapisi denga adukan beton baru.

PROSEDUR PEKERJAN GALIAN TANAH


1. TUJUAN

: Memberikan penjelasan pekerjaan galian dengan manual.

2. RUANG LINGKUP

: Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan galian dengan


manual.

3. DEFINISI

: Galian adalah pekerjaan dengan menggali tanah dengan manual.

4. REFERENSI

: Dokumen kontrak spesifikasi teknik tentang galian.

5. KETENTUAN UMUM

: Pekerjaan ini hanya menggunakan dengan tenaga manusia atau


manual.

6. PROSEDUR DAN
TANGGUNG JAWAB

: a. Flow Chart
b. Pelaksanaan melaksanakan
- Menentukan elevasi dan memasang profil
- Mempelajari gambar kerja yang telah disetujui
oleh direksi
- Mengajukan izin pelaksanaan galian tanah
kepada direksi
- Memonitor dan mengarahkan mandor sehingga menghasilkan
pekerjaan yang tepat biaya mutu dan waktu

7. KONDISI KHUSUS

:-

8. REKAMAN

: a. Izin pelaksanaan pekerjaan galian tanah


b. Cheklist pekerjaan galian tanah
c. Foto pendukung

9. LAMPIRAN

: a. Flow Chart galian tanah


b. Form permohonan izin galian tanah beserta cheklistnya

BAGAN ALIR PEKERJAAN GALIAN TANAH


MULAI

By Surveyor :
- Staking Out
- Pemasangan elevasi untuk membantu
penggalian
- Pemasangan patok tiap 25 m, berdasarkan
dimensi, Slope, dan kedalaman dll.
Tidak

Cek patok dimana berdasarkan


gambar konstruksi

Ya
By Pekerja :
- Pelaksanaan galian dengan Alat
- Penggunaan material hasil galian (untuk stok material atau
tidak)

Ya
Surveyor Cek Dimensi, Elevasi, Slope untuk
memberikan konfirmasi berdasarkan gambar
konstruksi

Tidak
Perapihan Galian

Selesai

PROSEDUR PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH


1.

TUJUAN

: Memberikan penjelasan pekerjaan Timbunan Tanah dengan alat

2.

RUANG LINGKUP

: Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan Tanah

3.

DEFINISI

: Timbunan adalah Timbunan tanah pilihan dilakukan setelah dilakukan perataan


badan jalan dengan cara dihampar lapis demi lapis sesuai dengan ketebalan yang
diinginkan

4.

REFERENSI

: Dokumen kontrak spesifikasi teknik tentang Timbunan Tanah

5.

KETENTUAN UMUM

: a. Material timbunan dapat diambil dari hasil galian atau tanah sekitar
b. Penimbunan dan pemadatan dilakukan lapis demi lapis ( 15 cm)
c. Permukaan tanah yang akan ditimbun bebas dari akar, plastik, rumput, dll

6.

PROSEDUR DAN
TANGGUNG JAWAB

: a. Flow Chart
b. Pelaksana melaksanakan
- Membersihkan lokasi timbunan dari kotoran / genangan air
- Mengajukan izin pelaksanaan Timbunan Tanah kepada direksi
- Mendatangkan / pengecekan material timbunan
- Mengecek susunan / ketebalan layer
- Mengadakan pengecekan hasil pekerjaan timbunan per hari

7.

KONDISI KHUSUS

:-

8.

REKAMAN

: a. Izin pelaksanaan pekerjaan Timbunan Tanah


b. Cheklist pekerjaan Timbunan Tanah
c. Foto pendukung

9.

LAMPIRAN

: a. Flow Chart
b. Form permohonan izin Timbunan Tanah beserta cheklistnya

BAGAN AIR PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PILIHAN

MULAI

Pasangan patok tiap 15 m oleh


surveyor

Cek tiap profil berdasarkan


konstruksi atau tidak
Tes material untuk embankment
berdasarkan specification, sudah masuk
YA atau tidak
YA
NO

Spoil Bank

Peralatan material layer per layer dengan


menggunakan tenaga Alat
Pemadatan layer per layer dengan
menggunakan Vibrator Roller
Pada periode tertentu di siram air dengan
menggunakan alat penyiram hingga mencapai
kepadatan yang optimum

Cek kepadatan berdasarkan


periode tertentu

YA

Selesai

NO

PROSEDUR PEKERJAAN AGGREGAT KASAR KLAS C


10. TUJUAN

: Memberikan penjelasan pekerjaan Aggregat kasar Kls C dengan alat

11. RUANG LINGKUP

: Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan LPB Kls C

12. DEFINISI

: Bahan lapis pondasi jalan tanpa aspal dengan lereng melintang 5%


Dilakukan dengan menggunakan alat

13. REFERENSI

: Dokumen kontrak spesifikasi teknik tentang LPB Klas C

14. KETENTUAN UMUM

: a. Material dicampur ditempat atas tanah dasar yang telah disiapkan


b. Penghamparan dan pemadatan dilakukan lapis demi lapis ( 15 cm)
c. Permukaan harusbebas dari akar, plastik, rumput, dll

15. PROSEDUR DAN


TANGGUNG JAWAB

: a. Flow Chart
b. Pelaksana melaksanakan
- Membersihkan lokasi dari kotoran / genangan air
- Mengajukan izin pelaksanaan LPB Klas C kepada direksi
- Mendatangkan / pengecekan material LPB Klas C
- Mengecek susunan / ketebalan layer
- Mengadakan pengecekan hasil pekerjaan per hari

16. KONDISI KHUSUS

:-

17. REKAMAN

: a. Izin pelaksanaan pekerjaan hamparan Aggregat Klas C


b. Cheklist pekerjaan Aggregat Klas C
c. Foto pendukung

18. LAMPIRAN

: a. Flow Chart
b. Form permohonan izin hamparan Aggregat Klas C beserta cheklistnya

BAGAN AIR PEKERJAAN HAMPARAN AGGREGAT KLAS C

MULAI

Pasangan patok tiap 15 m oleh


surveyor

Cek tiap profil berdasarkan


konstruksi atau tidak
Tes material untuk embankment
berdasarkan specification, sudah masuk
YA atau tidak
YA
NO

Spoil Bank

Peralatan material layer per layer dengan


menggunakan tenaga manusia dan alat
Pemadatan layer per layer dengan
menggunakan Vibrator Roller
Pada periode tertentu di siram air dengan
menggunakan alat penyiram hingga mencapai
kepadatan yang optimum

Cek kepadatan berdasarkan


periode tertentu

YA

Selesai

NO

PROSEDUR PEKERJAAN AGGREGAT KASAR LPA KLAS B


19. TUJUAN

: Memberikan penjelasan pekerjaan LPA Kls B dengan alat

20. RUANG LINGKUP

: Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan LPA Kls B

21. DEFINISI

: Bahan lapis pondasi jalan tanpa aspal dengan lereng melintang 5%


Dilakukan dengan menggunakan alat

22. REFERENSI

: Dokumen kontrak spesifikasi teknik tentang LPA Klas B

23. KETENTUAN UMUM

: a. Material dicampur ditempat atas tanah dasar yang telah disiapkan


b. Penghamparan dan pemadatan dilakukan lapis demi lapis ( 15 cm)
c. Permukaan harusbebas dari akar, plastik, rumput, dll

24. PROSEDUR DAN


TANGGUNG JAWAB

: a. Flow Chart
b. Pelaksana melaksanakan
- Membersihkan lokasi dari kotoran / genangan air
- Mengajukan izin pelaksanaan LPA Klas B kepada direksi
- Mendatangkan / pengecekan material LPA Klas B
- Mengecek susunan / ketebalan layer
- Mengadakan pengecekan hasil pekerjaan per hari

25. KONDISI KHUSUS

:-

26. REKAMAN

: a. Izin pelaksanaan pekerjaan hamparan Aggregat LPA Klas B


b. Cheklist pekerjaan Aggregat LPA Klas B
c. Foto pendukung

27. LAMPIRAN

: a. Flow Chart
b. Form permohonan izin hamparan Aggregat LPA Klas B beserta cheklistnya

BAGAN AIR PEKERJAAN HAMPARAN LPA KLAS B

MULAI

Pasangan patok tiap 15 m oleh


surveyor

Cek tiap profil berdasarkan


konstruksi atau tidak
Tes material untuk embankment
berdasarkan specification, sudah masuk
YA atau tidak
YA
NO

Spoil Bank

Peralatan material layer per layer dengan


menggunakan tenaga manusia dan alat
Pemadatan layer per layer dengan
menggunakan Vibrator Roller
Pada periode tertentu di siram air dengan
menggunakan alat penyiram hingga mencapai
kepadatan yang optimum

Cek kepadatan berdasarkan


periode tertentu

YA

Selesai

NO

PROSEDUR PEKERJAAN BETON

1. TUJUAN

: Memberikan penjelasan pelaksanaan pekerjaan


beton

2. RUANG LINGKUP

: Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan


beton

3. DEFINISI

: a. Perancah adalah kayu penyanggah untuk


menahan beban dari beton yang dicetak
b. Begisting adalah bahan untuk mencetak beton
c.Pembesian adalah merakit tulang sebagai penguat beton

4. REFERENSI

: Dokumen kontrak spesifikasi teknik tentang beton

5. KETENTUAN UMUM

: a. Perancah terbuat dari kayu dan besi dan harus


mampu menahan beban
b. Begisting terbuat dari bahan yang kedap terhadap adukan dan
kuat menahan tekanan selama pembuatan beton
c. Begisting dapat dibongkar tanpa merusak beton dan dibersihkan
sebelum dipakai
d. Pembongkaran begisting dilakukan setelah beton mengeras ( 28
hari)
e. Tulang harus bebas dari kotoran yang dapat mengurangi daya
lekat
f. Tulang harus terikat sebelum & sesudah pengecoran sehingga
terikat tidak tergeser
g. Antara tulang dan begisting harus dipasang beton tahu
- K.125 ( Pekerjaan Umum ) tebal beton tahu = 40 cm
- K.125 ( Plat beton pracetak ) tebal beton tahu = 25 cm
- K.125 ( beton bertulang ) tebal beton tahu

= 25 cm

h. Beton harus dicor dekat lokasi pekerjaan untuk mencegah


pemisahan material didalam cetakan. Selama pengecoran dan
pemadatan dengan rojokan / vibrator
6. PROSEDUR DAN
TANGGUNG JAWAB

: a. Flow Chart
b. Pelaksana melaksanakan
- Menghitung / membuat perancah sehingga dapat menahan
beban
- Membuat begisting sehingga mampu mencetak beton dengan
baik

- Melakukan pemasangan besi tulang sesuai dengan ukuran,


bentuk, jarak dan mengadakan penyetelan serta perkuat
-

Mengajukan

izin

serta

mengundang

direksi

sebelum

pengecoran
- Mengadakan rojokan beton dan melakukan finishing berupa
pekerjaan yang tepat biaya, mutu dan waktu
7. KONDISI KHUSUS

: Setelah pengecoran sampai pembongkaran


begisting, pelaksana harus melakukan perawatan
( curing ) beton.

8. REKAMAN

: a. Izin pelaksanaan pekerjaan beton


b. Cheklist pekerjaan beton
c. Foto pendukung

9. LAMPIRAN

: a. Flow Chart
b. Form permohonan izin beserta cheklistnya

BAGAN ALIR PEKERJAAN BETON

MULAI

PENGADAAN
BAHAN & ALAT
SELESAI
YA
TIDAK
CEK

BAHAN &
ALAT

TIDAK
CEK
YA

YA

PEMASANGAN
PERANCAH
TIDAK

PENGECORAN
BETON

PERANCAH

PEMASANGAN
BEGISTING

CEK

TIDAK
BEGISTING

IZIN
TIDAK
PENGAJUAN IZIN
PENGECORAN

CEK

PEMASANGAN
BESI

BESI

CEK
TIDAK

PELAKSANA UTAMA (PU)


1. Membawahkan
1.1 Pelaksana Lapangan (PL)
1.2 Juru Ukur (JU)
1.3 Petugas Admnistrasi (PA)
1.4 Petugas Logistik (PL)
2. Fungsi
2.1 Penanggung jawab tercapainya tujuan Proyek (Quality, Cost, Delivery, safety
dan Morale).
2.2 Pengola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga Efektif dan
Efisien guna tercapainya sasaran / tujuan di unitnya.
2.3 Penanggung jawab terlaksananya Sistem Management Mutu & K3 di unitnya.
3. Tugas
3.1 Membuat RAPK dan kegiatan perencanaan yang lain (Review Doc. Spec
Hitung kembali dan Metode pelaksanaan).
3.2 Mempresentasikan RAPK untuk disahkan.
3.3 Menangani tugas-tugas :
- Engineering (termasuk Administrasi Kontrak)
- Administrasi Keuangan, Personalia & Umum
- Operasi Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
3.4 Membina hubungan kerja :
- Pemilik Proyek
- Pengwas Utama / Pengawas Lapangan
- Mitra Kerja :
i. Supplier
ii. Sub Kontraktor
3.5 Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal dan eksternal.
3.6 Mengadakan evaluasi terhadap :
- Progress Fisik
- Biaya
- Quality
- Standart
- Moral dam Maintenance
3.7 Membuat rencana tidak lanjut / corrective action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
3.8 Membina PL, JU, PA dan PLG guna peningkatan kinerjanya dalam
mendukung visi perusahaan.

4.

Wewenang
4.1 Menetapkan dari biaya bahan dan sub kontraktor dan alat maksimum sama
dengan RAPK.
4.2 Bersama-sama cabang menetapkan biaya bhan dan sub kontraktor dan alat
maksimum sama dengan RAPK.
4.3 Menetapkan harga satuan upah dan BTL maksimum sama-sama dengan
RAPK.
4.4 Mensahkan bukti-bukti pembayaran.
4.5 Bersama-sama Direktur mengadakan kontrak dengan pihak III
4.6 Mewakili perusahaan berhubungan dengan pihak I sesuai tugas yang diatur
dalam pasal-pasal kontrak.
5. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan.

PENGAWAS LAPANGAN (PL)


1. Fungsi
Penanggung jawab dalam pengelolaan operasi fisik pelaksanaan proyek (Quality, Cost, Delivery
dan Safety).
2. Tugas
2.1 Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaa proyek,
mengkompilasikan dan membandingkan dengan rencana semla.
2.2 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
2.3 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
2.4 Mengkoordinir General Superintendent meakukan pengecekan terhdap pengukuran-pengukuran
prestasi mandor, tenaga kerja harian, dll.
2.5 Mengkoordinir General Superintendent untuk membuat SPK ke mandor.
2.6 Mengkoordinir General Superintendent SPP, BPB, Bon Penerimaan dari mandor.
2.7 Meneliti dan mensahkan tagihan-tagihan mandor dan Sub Kontraktor yang berhubungan
dengan Volume Fisik dan harga satuan.
2.8 Melaksanakan kompilasi dan klasifikasi terhadap realisasi pelaksanaan pekerjaan dan transaksitransaksi tersebut tidak melebihi / bertentangan dengan rencana semula baik Volume muapun
Biaya.
2.9 Membina dan melatih keterampilan para tukang dan mandor dan menilai kemampuannya sesuai
standart atau tidak.
2.10

Melaksanakan pengujian-pengujian laboratories yangdiperlukan guna meyakinkan bahwa


pekerjaan sudah dilaksanakan mutu yang dikehendaki.

2.11

Membina GSP guna meningkatkan kinerjanya dalam mendukung visi perusahaan.

3. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada pelaksana utama atas terlaksananya dengan baik tugas yang
diberikan.

PETUGAS ADMINISTRASI (PA)


1. Fungsi
Penanggung jawab masalah-masalah keuangan, Akuntansi / Pembukuan dan unsure-unsur Umum
dan SDM Proyek.
2. Tugas
2.1 Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi ke dalam media pembukuan (jurnal, dll) secara
benar dan tepat waktu.
2.2 Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran / ketepatan yang dilakukan.
2.3 Secara periode membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan, dimintakan pengesahannya
kepada pejabat yang berwenang dan mengirimkannya kepada pihak-pihak yang memerluknnya
sesuai proseduryang berlaku.
2.4 Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname kas dan sediaan secara periode.
2.5 Mencocokkan buku bank dan rekening Koran yang diterima dari bank.
2.6 Melakukan Verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
2.7 Mengurus masalah-masalah perpajakan dan asuransi.
2.8 Melaksanakan penutupan proyek secara administrative.
2.9 Mengendalikn kas Bon / Uang muka / Kas kecil.
2.10

Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi dan meng-update rencana penerimaan dan


pengeluaran proyek.

2.11 Menerima

berkas-berkas tagihan dari pihak luar, memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dan

tanda terima.
2.12 Merencanakan
2.13

dan kemudian melaksanakan pembayaran.

Melaksanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas atas prestasi proyek yang telah
dicapai.

2.14 Membuat
2.15

DUB dengan dasar LPB.

Melaksanakan pengadministrasian keuangan dan melaksanakan pencatatan mutasi keuangan


secara khusus.

2.16

Melaksanakan pencatatan uang muka, pengurusan jaminan bank dan utang piutang lain,
mengurus bank garansi ssesuai kewenangan.

2.17 Mengolah

cek, uang tunai serta surat-surat berharga yang dimiliki proyek.

2.18 Mengurus

masalah kepegawaian seperti : kebutuhan tenaga kerja proyek, asuransi-asuransi lain

yang dipersyaratkan dalam proyek dan lain-lain.


2.19 Mengurus
2.20

kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi dan perjalanan dinas bagi personil proyek.

Membuat laporan secara periodik antara lain : Laporan Personalia Proyek, Laporan Inventaris
dan Peralatan Proyek, Laporan Kegiatan Keamanan Proyek.

2.21 Menyusun masalah-msalah di bidang umum yang lain.


2.22 Bertanggung jawab
2.23

terlaksananya system management Quality Assurance dan K3 unitnya.

Membina staf di lingkungan unitnya guna meningkatkan kinerjanya dalam mendukung visi
perusahaan.

3. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada pelaksana utama atas terlaksananya dengan baik tugas yang
diberikan.

PETUGAS LOGISTIK (PL)


1. Fungsi
Penanggung jawab masalah-masalah keuangan, bahan, material dan unsur-unsur Umum dan SDM
Proyek.
2. Tugas
2.1 Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi ke dalam media pembukuan (jurnal, dll) secara
benar dan tepat waktu.
2.2 Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran / ketepatan yang dilakukan.
2.3 Secara periode membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan, dimintakan pengesahannya
kepada pejabat yang berwenang dan mengirimkannya kepada pihak-pihak yang memerluknnya
sesuai proseduryang berlaku.
2.4 Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname kas dan sediaan secara periode.
2.5 Mencocokkan buku bank dan rekening Koran yang diterima dari bank.
2.6 Melakukan Verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
2.7 Mengurus masalah-masalah perpajakan dan asuransi.
2.8 Melaksanakan penutupan proyek secara administrative.
2.9 Mengendalikn kas Bon / Uang muka / Kas kecil.
2.10

Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi dan meng-update rencana penerimaan dan


pengeluaran proyek.

2.11 Menerima

berkas-berkas tagihan dari pihak luar, memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dan

tanda terima.
2.12 Merencanakan
2.13

dan kemudian melaksanakan pembayaran.

Melaksanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas atas prestasi proyek yang telah
dicapai.

2.14 Membuat
2.15

DUB dengan dasar LPB.

Melaksanakan pengadministrasian keuangan dan melaksanakan pencatatan mutasi keuangan


secara khusus.

2.16

Melaksanakan pencatatan uang muka, pengurusan jaminan bank dan utang piutang lain,
mengurus bank garansi ssesuai kewenangan.

2.17 Mengolah

cek, uang tunai serta surat-surat berharga yang dimiliki proyek.

2.18 Mengurus

masalah kepegawaian seperti : kebutuhan tenaga kerja proyek, asuransi-asuransi lain

yang dipersyaratkan dalam proyek dan lain-lain.


2.19 Mengurus
2.20

kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi dan perjalanan dinas bagi personil proyek.

Membuat laporan secara periodik antara lain : Laporan Personalia Proyek, Laporan Inventaris
dan Peralatan Proyek, Laporan Kegiatan Keamanan Proyek.

2.21 Menyusun masalah-msalah di bidang umum yang lain.


2.22 Bertanggung jawab
2.23

terlaksananya system management Quality Assurance dan K3 unitnya.

Membina staf di lingkungan unitnya guna meningkatkan kinerjanya dalam mendukung visi
perusahaan.

3. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada pelaksana utama atas terlaksananya dengan baik tugas yang
diberikan.

CHEKLIST / DAFTAR SIMAK

NO

KEGIATAN

STANDAR YANG HARUS DICEK

YA / TIDAK

1.

Pengukuran Site Plan

Apakah Sesuai Working Drawing?


Apakah Terdapat Patok Tetap?
Apakah Dimensi Panjang, Lebar, Tinggi Kemiringan
Sesuai?

2.

Kupasan Humus

Apakah Pemotongan/Penebangan Pohon, Humus, Semak


Bersih Sampai Akarnya?
Apakah Ketebalan 20 Cm?
Apakah Penuangan Tanah Harus Sesuai Tempat Yang
Ditentukan?
Apakah Lokasi Pengupasan Humus Pada Lokasi Rencana
Galian Dan Timbunan Sesuai WD?

3.

Galian Tanah

4.

Timbrisan/Timbunan Tanah

5.

Trial Mix Design

6.

Pekerjaan Pembesian

7.

Pekerjaan Begisting

8.

Pekerjaan Pengecoran

9.

Test Beton

KETERANGAN

Apakah Ukuran Panjang, Lebar, Tinggi Dan Kemiringan


Sesuai WD?
Apakah Lokasi Galian Sesuai WD?
Apakah Urutan Penggalian Sesuai Metode Yang Telah
Dibuat?
Apakah Pemakaian Alat Sesuai Metode?
Apakah Sisa Hasil Galian Dibuang Ketempat Yang
Ditentukan?
Apakah Bahan Urungan Sesuai Dengan Yang Disyaratkan?
Apakah Bahan Urungan Sesuai Borrow Area yang telah
ditentukan?
Apakah bersih dari kotoran?
Apakah ketebalan urungan > 30 cm?
Apakah dipandaikan sesuai trial embankment?
Apakah alat yang digunakan sesuai dengan methode?
Apakah material yang digunakan sesuai dengan yang
disetujui?
Apakah slump beton 7.5-12 cm?
Apakah mutu beton K.IGO, 175 ?
Apakah tes slinder beton umur 7 dan 28 hari sesuai dengan
syarat karesteristik yang diizinkan?
Apakah sesuai WD :
Jarak dan jumlah tulangan
Diameter
Tebal beton Decking
Panjang Over Lap
Bentuk tulangan
Jumlah dan panjang stek yang diperlukan
Jarak sengkung
Apakah alat-alat yang digunakan sesuai methode?
Apakah sesuai Shop Drawing?
Apakah dimarking Elevsi sesuai dan jelas?
Apakah sambungan rapat?
Apakah permukaan begisting halus, nath, rengah, lurus dan
bersih?
Apakah alat sesuai methode?
Apakah sesuai mix design?
Apakah ketentuan dibuat Slump Test?
Apakah sebelum pengecoran sudah disiram air?
Apakah sudah bersih dari kotoran(debu), potongan bendrat
dan potongan kayu?
Apakah sudah dibuat slinder beton setiap 5 m3/buah cor
beton?
Apakah peralatan sesuai dengan methode?

Apakah test slinder umur 7 dan 28 hari sesuai dengan syarat


karakteristik yang diizinkn?
Apakah beton type A=K.125?
Apakah beton type B=K.125?
Apakah beton type C=K.100?
Apakah peralatan Lab. sudah dikalibrasi?

10.

Slump Test

Apakah Slump Test sesuai Spesifikasi Teknik?


Apakah dilaksanakan setiap pengecoran?

11.

Pekerjaan aggregate Klas C

Apakah aspal sesuai dengan spesifikasi yang diizinkan?


Apakah hamparan LPB Klas C sesuai dengan ketentuan?
Apakah peralatan sesuai dengan methode?

Gorontalo, 13 Maret 2009

Anda mungkin juga menyukai