Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

JAMBORE PTK-PNF TINGKAT PROVINSI


(MELALUI BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU)
TAHUN 2010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN NONFORMAL
TAHUN 2010

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan mutu PTK-PNF, sejak tahun 2007 Direktorat


Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. PMPTK),
melalui Direktorat PTK-PNF telah memberikan penghargaan kepada PTK-PNF yang
berprestasi melalui Jambore 1000 PTK-PNF, dimana kegiatannya adalah Lomba
Karya Nyata (LKN), Lomba Karya Tulis (LKT), Perlombaan Olahraga dan Seni
(Porseni). Pada tahun 2010 Ditjen. PMPTK kembali akan memberikan penghargaan
kepada PTK-PNF yang dikemas dalam Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat Nasional,
dengan melibatkan peserta LKN, LKT dan Porseni, Forum Ilmiah PTK-PNF,
Bimbingan Teknis Penyusunan Program, Diklat PTK-PNF, Diklat Pengelola Satuan
PNF, Diklat Asosiasi/Forum PTK-PNF dan Rakor LKBH yang berjumlah sekitar 1000
orang. Kegiatan ini untuk memberikan penghargaan kepada PTK-PNF yang
berprestasi melalui LKN, LKT, dan Porseni.
Sementara itu untuk tahun 2010 kegiatan Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat Nasional
akan diawali dengan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi seluruh Indonesia yang
tentunya diharapkan akan lebih bermutu dari tahun-tahun sebelumnya.
Guna mendukung dan memeriahkan pelaksanaan Jambore Tingkat Provinsi
tahun 2010 Direktorat PTK-PNF, Ditjen. PMPTK akan memberikan Bantuan
Operasional Manajemen Mutu kepada penyelenggara Jambore PTK-PNF di
Provinsi. Pembantuan tersebut digunakan untuk persiapan mengikuti Jambore 1000
PTK-PNF Tingkat Nasional yang rencananya akan dilaksanakan di Provinsi Jawa
Timur.
Agar pelaksanaan Jambore PTK-PNF (LKN, LKT dan Porseni) dapat
optimal maka perlu disusun Pedoman Penyelenggaraan Jambore PTK-PNF Tingkat
Provinsi Tahun 2010 Melalui Bantuan Operasional Manajemen Mutu.
B. Dasar

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Presiden Rebublik Indonesia Nomor 7 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004-2009.
3. Peraturan Menteri Diknas Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana
Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Nonformal, Ditjen PMPTK, Depdiknas.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum:
Menjadi acuan pemangku kepentingan dalam Penyelenggaraan Jambore PTK-
PNF tingkat Provinsi Tahun 2010.

2. Tujuan Khusus:
a. Sebagai acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi/P2-PNFI
(Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan
Informal)/BP-PNFI (Balai Pengembangan Pendidikan
Nonformal dan Informal)/BPKB (Balai Pengembangan
Kegiatan Belajar) dalam menyelenggarakan Jambore PTK-
PNF tingkat Provinsi tahun 2010.
b. Sebagai acuan bagi PTK-PNF yang mengikuti Jambore
PTK-PNF tingkat Provinsi.
c. Sebagai acuan bagi tim penilai untuk menseleksi peserta
Jambore PTK-PNF tingkat Provinsi.

3
D. Hasil yang diharapkan
1. Tersalurkannya Dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu dalam rangka
Penyelenggaraan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi.
2. Terselenggaranya Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi.
3. Terpilihnya pemenang Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi.
BAB II
MEKANISME PENYELENGGARAAN JAMBORE PTK-PNF
TINGKAT PROVINSI, PENGAJUAN PROPOSAL, PENETAPAN
DAN PEMANFAATAN DANA PEMBANTUAN

A. Penyelenggara Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi


Penyelenggara dan Pengarah
1. Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai penyelenggara adalah
P2PNFI bekerjasama dengan Bidang PNFI/PMPTK Dinas Pendidikan
Provinsi.
2. Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan
penyelenggaranya adalah BP-PNFI bekerjasama dengan Bidang
PNFI/PMPTK Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Provinsi Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Papua
penyelenggaranya adalah BPKB bekerjasama dengan BP-PNFI dan Bidang
PNFI/PMPTK Dinas Pendidikan Provinsi.
4. Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Papua Barat
penyelenggaranya adalah Bidang PNFI/PMPTK Dinas Pendidikan Provinsi.
5. Provinsi selain point 1 s/d 4 sebagai penyelenggaranya adalah BPKB (25
Provinsi) bekerjasama dengan Bidang PNFI/PMPTK Dinas Pendidikan
Provinsi.
Untuk Tim Penilai/Juri dikoordinir oleh tim asistensi yang berkedudukan di
Provinsi dengan anggota dari praktisi.

B. Pengajuan Proposal
Penyelenggara diharuskan mengajukan Proposal kepada Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. PMPTK) melalui

5
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (Dit. PTK-
PNF) dengan mencantumkan secara rinci

program kegiatan yang akan diselenggarakan, dan dana (RAB) yang dibutuhkan
Untuk setiap program/kegiatan.

Proposal yang diajukan menggunakan sistematika sebagai berikut:


Bab I Pendahuluan memuat (Latar belakang, Dasar, Tujuan dan
Hasil yang diharapkan)
Bab II Analisis Situasi (mendeskripsikan data PTK-PNF yang ada di
wilayah provinsi dan masalah yang dihadapi oleh PTK-PNF)
Bab III Rencana Program Kegiatan memuat (Rasional, Tujuan,
Sasaran, Pelaksanaan Kegiatan, Pendanaan, dan Jadwal
kegiatan)
Bab IV Pemantauan dan evaluasi (memuat kegiatan monitoring,
evaluasi dan yang akan dilakukan)
Bab V Penutup memuat (Kesimpulan dan Saran)
Lampiran Data pendukung meliputi:
- Kegiatan yang akan disinergikan
- Kerjasama Instansi/lembaga terkait
- Tim Penilai
- Fotocopy Nomor Rekening dan NPWP Penyelenggara

C. Penilaian dan Penetapan Pemberian Dana Pembantuan


1. Ditjen. PMPTK melimpahkan kewenangannya dalam
penilaian proposal dana pembantuan kepada Subdit.
Harlindung, Direktorat PTK-PNF.
2. Penetapan
a. Pejabat yang berhak menetapkan penerima
dana pembantuan adalah Direktur Jenderal
PMPTK, setelah diusulkan oleh Direktur
PTK-PNF berdasarkan hasil penilaian
proposal.

b. Tindak lanjut
Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal PMPTK,
kemudian diproses ke Biro Keuangan dan KPKN Wilayah III Jakarta,
untuk proses pencairan dananya.
3. Penyaluran
a. Dana disalurkan ke rekening Lembaga
Penyelenggara (Dinas Pendidikan Provinsi
atau UPT) melalui Bank Pemerintah.
b. Pengelolaan selanjutnya diserahkan
kepada Penyelenggara di setiap Provinsi.

D. Pemanfaatan Dana Pembantuan.


Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2010 hampir seluruh
Provinsi telah menganggarkan dalam APBD nya untuk Penyelenggaraan
Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi (terlampir).
Walaupun demikian Direktorat PTK-PNF, akan menyediakan dana sebesar Rp
105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) setiap Provinsi, dana akan
direalisasikan dalam 2 (dua) tahap. Tahap I sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh
puluh lima juta rupiah) sudah tersedia dalam DIPA Direktorat PTK-PNF tahun
2010. Tahap II sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dalam proses
revisi, dana tersebut akan di ”block-grant” kan ke Penyelenggara Jambore
PTK-PNF Tingkat Provinsi (sesuai dengan pengalokasian APBD masing-masing
Provinsi).
Adapun penggunaan dana tersebut untuk menunjang kegiatan persiapan

7
Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat Nasional, antara lain untuk Training Centre
sebelum berangkat ke Provinsi Penyelenggara Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat
Nasional, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur,
dan atau untuk biaya perjalanan serta uang saku peserta Pemenang Jambore
PTK-PNF Tingkat Provinsi yang akan mengikuti Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat
Nasional.
Pemanfaatan dana pembantuan digunakan untuk:

• Training Centre
Dana ini untuk latihan bersama seluruh pemenang Jambore PTK-PNF
tingkat Provinsi untuk mempersiapkan Jambore 1000 PTK-PNF tingkat
Nasional. Bagi Provinsi yang Dana APBD nya belum mencukupi untuk
penyelenggaraan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi dapat menggunakan
dana pembantuan tersebut selain untuk Training Centre, antara lain untuk
biaya perjalanan serta uang saku peserta pemenang Jambore PTK-PNF
Tingkat Provinsi yang akan mengikuti Jambore 1000 PTK-PNF Tingkat
Nasional.

E. Waktu Pelaksanaan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi


Waktu Pelaksanaan Jambore PTK-PNF (LKN, LKT dan Porseni) Tingkat
Provinsi sekitar Juni Minggu II – IV, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
No Kegiatan Waktu
1. Penyusunan Pedoman Januari minggu I
2. Pembahasan Pedoman Januari minggu II
3. Pengiriman Pedoman ke Provinsi Februari minggu II
4. Sosialisasi Program PTK-PNF Februari minggu III
5. Pengiriman Proposal ke Direktorat Maret minggu II - IV
PTK-PNF
6. Penandatanganan Akad Kerjasama Maret III - IV
7. Proses pencairan dana April - Mei
8. Rakor Persiapan Jambore Tk. Provinsi April minggu II – Mei minggu IV
9. Seleksi Jambore Tk. Kab/Kota Mei
10. Hasil Jambore Kab/Kota diserahkan ke Mei minggu IV
Provinsi
11. Seleksi administrasi Tk. Provinsi Juni minggu I
12. Jambore PTK-PNF Tk. Provinsi Juni minggu II - IV
13. Hasil Jambore Tk. Provinsi diserahkan Juni minggu III – Juli minggu II
ke Pusat
14. Pelaksanaan Jambore 1000 PTK-PNF Juli minggu IV
Tk. Nasional

F. Jenis PTK-PNF dan Kategori Lomba

Keterangan: *) Jenis PTK-PNF dan Tema Lomba masih bersifat “Tentatif”


PERORANGAN KELOMPOK
(Tkt. Prov) (Tkt. Nasional)
NO JENIS PTK-PNF *) TEMA LOMBA *)
LKN LKT OR SENI Paduan Senam
Suara Sajojo
1 Tutor PAUD Pembelajaran Gerak dan 33
Lagu Anak Usia Dini
2 Tutor Pendidikan Evaluasi Pembelajaran Pen- 33
Kesetaraan didikan Kesetaraan (A,B,C)
3 Pengelola PKBM Manajemen PKBM Berbasis 33 14 org 14 org
Kewirausahaan tiap tiap

4 Pengelola TBM Manajemen TBM yang 33 prov prov


Mandiri dan Berkelanjutan
5 Pamong Belajar Model Pembelajaran Berwa- 33
wasan Lingkungan, Sosial,
Budaya dan Ekonomi (EfSD)
6 Penilik Model Penjaminan Mutu 33
Program PNF
7 Pengelola IT Pengelolaan Blog PTK-PNF 33

8 Pengelola Kursus Manajemen Kursus Berbasis 33


Muatan Lokal
9 Pengelola PAUD Pengelolaan Posyandu 33
Terintegrasi PAUD
10 Instruktur Kursus Cipta Lagu Hymne PTK- 33
Seni Musik PNF
11 Tutor Pendidikan Pengembangan Alat 33
Keaksaraan Evaluasi untuk mendapat-
kan SUKMA
12 Instruktur Bahasa Model Pembelajaran Bhs. 33
Inggris Inggris yg efektif & Inovatif
13 Instruktur Senam Pembelajaran Senam 33
Aerobik
14 Instruktur Tata Rias Pembelajaran Tata Rias 33
Pengantin Daerah

9
Jenis dan Kategori Lomba
Perorangan
1. Karya Nyata
a. Pengelola PKBM dengan materi tentang Manajemen
PKBM Berbasis Kewirausahaan.
b. Pengelola TBM dengan materi tentang Manajemen TBM
yang Mandiri dan Berkelanjutan.
c. Pengelola Kursus, materi lomba tentang Manajemen
Kursus Berbasis Muatan Lokal. Jenis lomba ini dapat
diikuti oleh semua Pengelola Kursus yang dapat
dikembangkan di masyarakat misalnya Kursus Elektronik,
Handphone, Montir atau lainnya.
d. Pamong Belajar, materi yang dilombakan tentang Model
Pembelajaran Berwawasan Lingkungan, Sosial,
Budaya dan Ekonomi (EfSD).

2. Karya Tulis
a. Tutor Pendidikan Kesetaraan (Paket A,B,C) materi yang
dilombakan tentang Evaluasi Pembelajaran Pendidikan
Kesetaraan (A,B,C). Peserta lomba adalah Tutor Paket
A,B,C murni (bukan PNS, bukan guru, dan bukan Pamong
Belajar), yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari
Pejabat yang berwenang.
b. Penilik, materi lomba tentang Model Penjaminan Mutu
Program PNF.
c. Tutor Pendidikan Keaksaraan, materi lomba tentang
Pengembangan Alat Evaluasi untuk mendapatkan
SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara).

3. Olahraga
a. Tutor PAUD, jenis lomba adalah Pembelajaran Gerak dan Lagu Anak Usia
Dini (AUD). Gerak dan Lagu AUD ini merupakan kreasi Tutor PAUD (untuk
anak usia 3 – 6 tahun).
b. Instruktur Senam dengan jenis lomba adalah Senam Aerobik

4. Seni
a. Pengelola Informasi dan Teknologi (IT), materi yang
dilombakan adalah Pengelolaan Blog PTK-PNF.
b. Instruktur Kursus Seni Musik, jenis yang dilombakan
adalah Cipta Lagu Hymne PTK-PNF.
c. Instruktur Tata Rias Pengantin, dengan materi lomba
Pembelajaran Tata Rias Pengantin Daerah.
d. Pengelola PAUD, materi lomba tentang Pengelolaan
Posyandu Terintegrasi PAUD.
e. Instruktur Bahasa Inggris, materi lomba tentang Model
Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif dan Inovatif.

11
BAB III
PENGENDALIAN

A. Pertanggungjawaban
Dana pembantuan tahun 2010, harus dipertanggungjawabkan dengan tolok ukur
yang sesuai dengan proposal yang telah disetujui, dan dikirim bersama laporan
pelaksanaan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi ke Direktorat Jenderal PMPTK
U.p. Direktur PTK-PNF (Subdit. Harlindung), dengan alamat: Gedung D. Lt 13.
Kementerian Diknas, Jl. Jend. Sudirman, Pintu I, Senayan – Jakarta 10270.

B. Pemantauan dan Pembinaan


Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan dana oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi/BPKB/BP-PNFI/P2PNFI perlu dipantau dan dibina agar dapat mencapai
tujuan yang direncanakan. Pemantauan dan pembinaaan menjadi
tanggungjawab langsung dari Direktorat PTK-PNF, Ditjen. PMPTK sebagai
penanggungjawab teknis.
Pemantauan ditujukan untuk memastikan ketepatan penerimaan dana,
ketepatan waktu penyaluran dana dan ketepatan pemanfaatan dana sesuai
dengan proposal yang diajukan. Hasil pemantauan diharapkan dapat untuk
mengidentifikasi dan mengantisipasi sedini mungkin masalah atau
penyimpangan yang terjadi. Aspek yang menjadi sasaran pemantauan
mencakup kegiatan teknis dan administratif.

C. Evaluasi
Evaluasi untuk mengukur hasil pelaksanaan kegiatan. Hasil evaluasi digunakan
untuk dua kepentingan. Pertama, pembinaan terhadap kegiatan pemberian dana
pembantuan sebagai Bantuan Operasional Manajemen Mutu Penyelenggaraan
Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi

dan kedua sebagai bahan masukan atau kebijakan untuk penetapan pemberian
dana pembantuan tahun berikutnya.

D. Pelaporan
Laporan disampaikan kepada Direktur PTK-PNF (Subdit. Harlindung), selambat-
lambatnya dua minggu setelah pelaksanaan kegiatan.

13
BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat dan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi (melalui
Bantuan Operasional Manajemen Mutu) tahun 2010.
Dengan digulirkannya dana pembantuan tersebut diharapkan dapat
tersosialisasikan dan terlaksana Jambore PTK-PNF tingkat Provinsi dan Tingkat
Nasional dalam rangka pemberian penghargaan bagi PTK-PNF.
ALOKASI DANA APBD UNTUK JAMBORE PTK-PNF TINGKAT PROVINSI *)

JUMLAH DANA KETERANGAN


NO PROVINSI
APBD (Rp.)

1 Nangroe Aceh Darussalam 700.000.000,-

2 Sumatera Utara 1.527.000.000,-

3 Sumatera Barat 871.532.500,-


4 Riau 300.000.000,-
5 Jambi 500.000.000,-
6 Sumatera Selatan 139.000.000,-
7 Bengkulu 150.000.000,-
8 Lampung 400.000.000,-
9 Bangka Belitung 150.000.000,-
10 Kepulauan Riau 200.000.000,-
11 DKI Jakarta 140.000.000,-
12 Jawa Barat 500.000.000,-
13 Jawa Tengah 1.500.000.000,-
14 DIY 300.000.000,-
15 Jawa Timur 381.000.000,-

15
16 Banten 900.000.000,-
17 Bali 250.000.000,-
18 NTB 50.000.000,-
19 NTT 184.324.250,-
20 Kalimantan Barat 232.000.000,-
21 Kalimantan Tengah 100.000.000,-

22 Kalimantan Selatan 338.000.000,-

23 Kalimantan Timur 800.000.000,-


24 Sulawesi Utara 50.000.000,-
25 Sulawesi Tengah 510.000.000,-
26 Sulawesi Selatan 105.000.000,-
27 Sulawesi Barat 130.000.000,-
28 Sulawesi Tenggara 380.000.000,-
29 Gorontalo 175.000.000,-
30 Maluku 150.000.000,-
31 Maluku Utara 300.000.000,-
Dalam pengusulan
32 Papua Barat 150.000.000,- (Revisi DIPA)

33 Papua 550.000.000,-
JUMLAH
13.041.856.750,-

Keterangan : *) Data tersebut di atas adalah data hasil Rakor Diseminasi Hasil
Jambore PTK-PNF tanggal 14 – 16 Desember 2009 di Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai