Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
alat
kandungan
tinggi
termasuk
kombinasi
endometritis,
7. Streptococcus agalactia
8. Bacteroides fragilis, yang dapat menyebabkan dekstruksi tuba dan epitel
(Marmi,2013)
C. Klasifikasi
pelvio
peritonitis.
3. Derajat III : Radang panggul dengan penyebaran diluar organ-organ
pelvik, misal adanya abses tubo ovarial.
D. Tanda dan Gejala
F.
Penatalaksanaan
Berdasar derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi menjadi :
1. Pengobatan rawat jalan.
Pengobatan rawat inap dilakukan kepada penderita radang panggul derajat I.
Obat yang diberikan ialah :
Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik.
-
Ampisilin 3.5 g/sekali p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali
sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin 3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari,
atau
-
2,5 mg/kg BB im/iv, 2 x sehari slama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup,
2 x sehari selama 5-7 hari atau,
-
Sefalosporin generasi III 1 gr/iv, 2-3 x sehari selama 5-7 hari dan
G.
Komplikasi
Komplikasinya antara lain :
1. Infertilitas
2. KET
3. Nyeri Pelvis kronik
4. Pada kehamilan: kelahiran Preterm, angka penyakit penyerta
maternal dan fetal
5. Neonatus: infeksi perinatal C. trachomatis atau N. gonorrhoeae
menyebabkan ophthalmia neonatorum
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan
Hasil
Nyeri akut b/d agens NOC
NIC
Pain control
Pain management
cidera biologis
Kriteria Hasil:
- Lakukan
pengkajian
- Mampu mengontrol
nyeri
secara
nyeri
komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik,
- Melaporkan
bahwa
durasi,
frekuensi,
nyeri
berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
kualitas, dan
presipitasi
faktor
- Observasi
reaksi
- Mampu
mengenali
nonverbal
dari
nyeri
(skala,
ketidaknyamanan
intensitas, frekuensi
- Gunakan
teknik
dan tanda nyeri)
komunikasi terapeutik
- Menyatakan
rasa
untuk
mengetahui
nyaman setelah nyeri
pengalaman
nyeri
berkurang
pasien
- Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan
- Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi, dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber
nyeri
untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
- Berikan
untuk
nyeri
analgetik
mengurangi
- Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dam tindakan nyeri
tidak berhasil
Analgesic
administration
- Tentukan
lokasi,
karakteristik, kualitas
dan
derajat
nyeri
sebelum
pemberian
obat
- Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesic yang
diperlukan
atau
kombinasi
dari
analgesic
ketika
pemberian lebih dari
satu
- Tentukan
pilihan
analgesic
tergantung
tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan
analgesic
pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian
secara IV, Im untuk
pengobatan
nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian
analgesic
pertama kali
- Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
- Evaluasi
efektivitas
analgesic,
gejala
2
Fever treatment
Monitor suhu
sesering mungkin
-
Monitor IWL
Monitor warna
dan suhu kulit
Monitor tekanan
darah, nadi dan RR
Monitor
penurunan tingkat
pusing, merasa
nyaman
dan
NIC :
Tidak ada
perubahan warna
tanda
kesadaran
-
Monitor WBC,
Hb, dan Hct
Monitor intake
dan output
Berikan anti
piretik
Berikan
pengobatan untuk
mengatasi penyebab
demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid
sponge
Berikan cairan
intravena
Kompres pasien
pada lipat paha dan
aksila
Tingkatkan
sirkulasi udara
Berikan
pengobatan untuk
mencegah terjadinya
menggigil
Temperature regulation
Monitor suhu
minimal tiap 2 jam
-
Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD,
nadi, dan RR
Monitor warna
dan suhu kulit
Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada
pasien cara
mencegah keletihan
akibat panas
Diskusikan
tentang pentingnya
pengaturan suhu dan
kemungkinan efek
negatif dari
kedinginan
-
Beritahukan
tentang indikasi
terjadinya keletihan
dan penanganan
emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi
dari hipotermi dan
penanganan yang
diperlukan
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
Auskultasi TD
pada kedua lengan
dan bandingkan
Monitor TD,
nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas
dari nadi
Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
-
Monitor suara
paru
Monitor pola
pernapasan abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi
penyebab dari
Ansietas
NOC
Anxiety Reduction
proses
- Lakukan
kurang pengetahuan
- Coping
yang menenangkan
Kriteria Hasil:
- Klien
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
mengungkapkan dan
menujukkan
harapan
terhadap
perilaku pasien
- Jelaskan
semua
- Mengidentifikasi,
untuk
pendekatan
dirasakan
prosedur
teknik - Pahami
mengontrol
selama
perspektif
cemas
stres
memberikan keamanan
dan mengurangi takut
menemani pasien
menunjukkan
berkurangnya
- Dengarkan
kecemasan
dengan
penuh perhatian
- Identifikasi
tingkat
kecemasan
- Bantu pasien mengenal
situasi
yang
menimbulkan
kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
dan persepsi
- Instruksikan
pasien
melakukan
teknik
relaksasi
- Berikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2009. Memahani Kesehatan Reproduksi
Wanita. EGC: Jakarta
Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta
Widyastuti,Yani dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Fitramaya: Yogyakarta
Dewi Risqi Hajar. 2012. Askep Infeksi Pelvis. Dalam
(http://www.scribd.com/doc/30381581/Askep-Infeksi-Pelvis) di akses
pada tanggal 28 Januari 2016
Wangke Jessica. 2012. Pelviv Inflammatory Disease. Dalam
(http://www.scribd.com/doc/68490266/Pelvic-Inflammatory-Disease-e) di
akses pada tanggal 28 Januari 2016