Anda di halaman 1dari 8

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya

berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau


dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi didefinisikan juga sebagai
studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan materi.
A. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang diteruskan
melalui ruang

dengan kecepatan yang luar biasa. Dikenal berbagai

bentuk radiasi elektromagnetik dan yang mudah dilihat adalah cahaya


atau sinar tampak. Tipe radiasi elektromagnet (gelombang radio, ultra
violet, infra merah, dll) dicirikan oleh panjang gelombang. Panjang
gelombang yaitu jarak antara puncak panjang gelombang yang satu ke
puncak panjang gelombang berikutnya. Di samping dicirikan oleh
gelombangnya,

radiasi

dapat

dicirikan

oleh

frekuansinya

yang

didefinisikan sebagai banyaknya daur lengkap tiap detik disebut dengan


hertz.
v=

Dalam spektroskop inframerah, frekuensi dinyatakan dalam bilangan


gelombang: banyaknya daur persentimeter.
Lambang-lambang yang biasa dujumpai dalam spektroskopi
Lambang
Definisi
Frekuensi
V
Frekuensi dalam Hz (daur per detik)
cm-1
(bilangan gelombang; frekuensi dalam cm-1
Panjang gelombang

Panjang gelombang
m

Mikrometer, sama seperti mikron (), 10-6m


Nanometer, sama seperti milimikron (m), 10-9
Angstrom, 10-10 m atau 10-1 nm

Nm
A

Jenis

Panjang
gelombang

Interaksi

Bilangan
gelombang

Sinar gamma
sinar-X

< 10 nm
0,01 - 100 A

Ultra ungu (UV) jauh

10-200 nm

Ultra ungu (UV) dekat

200-400 nm

sinar tampak
(spektrum optik)

400-750 nm

Inframerah dekat

0,75 - 2,5 m

Interaksi Ikatan

2,5 - 50 m

Interaksi Ikatan

4.000-200 cm-1

50 - 1.000 m
0,1 - 100 cm
1 - 1.000 meter

Interaksi Ikatan
Serapan inti
Serapan inti

200-10 cm-1
10-0,01 cm-1

Inframerah
pertengahan
Inframerah jauh
Gelombang mikro
Gelombang radio

Emisi Inti
Ionisasi Atomik
Transisi
Elektronik
Transisi
Elektronik
Transisi
Elektronik

25.000-13.000
cm-1
13.000-4.000
cm-1

Radiasi elektromagnetik dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang


menyerupai partikel yang disebut foton atau kuantum. Energi suatu foton

berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya

hc

dengan h=

tetapan planck. Radiasi dalam panjang gelombang lebih pendek mempunyai


energi yang lebih tinggi. Oleh karena itu sebuah foton cahaya ultra violet
berenergi lebih tinggi dari pada foton cahaya nampak dan jauh lebih tinggi
dari pada sebuah foton gelombang radio. Sebaliknya energi sebuah foton
suatu radiasi berbanding langsung dengan frekuensinya (lebih banyak
gelombang per satuan waktu berarti lebih tinggi energinya).

=hv

Ultraviolet nampak
inframerah radio

Bertambah
(atau berkurangnya v) berarti energi
berkurang

Molekulnya

hanya

menyerap

radiasi

elektromagnetik

dengan

panjang gelombang yang khusus (spesifik untuk molekul itu). Absorpsi


cahaya ultraviolet (radiasi berenergi tinggi) mengakibatkan pindahnya
sebuah elektron ke orbital dengan energi yang lebih tinggi. Radiasi

inframerah tidak cukup mengandung energi untuk mempromosikan elektron


semacam

itu;

absorpsi

radiasi

inframerah

hanhya

mengakibatkan

membesarnya amplitudogetaran atom-atom yang terikat satu sama lain.


Intensitas radiasi berbanding lurus dengn banyaknya foton. Absorpsi
ini akan diamati sebagai menurunnya intensitas atau kuantitas radiasi.
Perubahan intensitas ini yang di ukur dalam spektroskopi serapan.
B. Wajah-wajah spektrum
Suatu spektrum infra merah, dll ialah suatu grafik dari panjang
gelombang atau frekuensi yang secara berkesinambungan berubah
sepanjang suatu daerah sempit dari spektrum elektromagnetik. Versus
transmisi-persen (%T) atau absorbans (A).
intensitas
intensitas orisinil
x
100

%T= intensitas orisinil


A=log (
intensitas
Kebanyakan spektrum infra merah merekam panjang gelombang
atau frekuensi versus %T. Tak ada serapan rekam sebagai 100%T. Pada
saat menyerap radiasi terjadi penurunan %T yang membentuk
sumur(dip) disebut puncak absorpsi atau pita aabsorpsi, pada 100%T
disebut garis dasar.

Gambar. Spektrum absorban dan transmitan.

C. Absorpsi Radiasi infra Merah

Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalaami


getran (vibrasi) atau osilasi. Bila molekul meresap radiasi infra merah,
energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran
atom-atom yang terikat.jadi molekul ini dalam keadaan vibrasi
tereksitasi , energi yang terserap ini akan dibuang dalam bentuk panas
bila molekul kembali ke keadaan dasar.
Keadaan vibrasi dari ikatan terjadi pada keadaan tetap, atau
terkuantitas, tingkat-tingkat energi. Panjang gelombang eksak dari
absorpsi oleh suatu tipe ikatan tertentu, berlainan (C-H, C-C,O-H, dll)
menyerap radiasi infra merahpada panjang gelombang karakteristik
yang berlainan.
Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat menjalani berbagai
macam isolasi: oleh karna itu suatu ikatan tertentu dapat menyerap
energi lebih daripada satu panjang gelombang. O-H 3330 cm -1 Energi
pada panjang gelombang ini menyebabkkan kenaikan Vibrasi ulur,
pada 1250 cm-1 terjadi kenaikan Vibrasi tekuk. Tipe vibrasi ini disebut
cara fundamental vibrasi.
Ikatan non polar tidak mengalami mengabsorpsi radiasi infra
merah karena tidak ada perubahan momen ikatan apabila atom-atom
saling berisolasi.
D. Spektrum Infra Merah
Fourier Transform-Infra Red Spectroskopy atau yang dikenal dengan
FT-IR merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa
komposisi kimia dari senyawa-senyawa organik, polimer, coating atau
pelapisan, material semikonduktor, sampel biologi, senyawa-senyawa
anorganik, dan mineral. FT-IR mampu menganalisa suatu material baik
secara keseluruhan, lapisan tipis, cairan, padatan, pasta, serbuk, serat,
dan bentuk yang lainnya dari suatu material. Spektroskopi FT-IR tidak

hanya mempunyai kemampuan untuk analisa kualitatif, namun juga


bisa untuk analisa kuantitatif.
Dasar lahirnya spektroskopi FT-IR adalah dengan mengasumsikan
semua molekul menyerap sinar infra merah, kecuali molekul-molekul
monoatom ( He, Ne, Ar, dll) dan molekul-molekul homopolar diatomik
( H2, N2, O2, dll). Molekul akan menyerap sinar infra merah pada
frekuensi tertentu yang menpengaruhi momen dipolar atau ikatan dari
suatu Molekul.
Supaya

terjadi

penyerapan

radiasi

inframerah,

maka

ada

beberapa hal yang perlu dipenuhi, yaitu :


1. Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi
molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya
absorbsi adalah terkuantitasi.
2. Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi
radiasi elektromagnetik yang diserap
3. Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat
perubahan baik nilai maupun arah dari momen dua kutub ikatan
Spektroskopi infra merah dilakukan pada daerah infra merah yaitu dari
panjang gelombang 0.78 sampai 1000 urn atau pada kisaran frekuensi
12800 - 10 cm . Teknik spektroskopi infra merah terutama untuk
mengetahui

gugus

fungsional

suatu

senyawa,

juga

untuk

mengidentifikasi senyawa, menentukan struktur molekul, mengetahui


kemurnian, dan mempelajari reaksi yang sedang berjalan.
Spektrum inframerah terletak pada daerah dengan panjang
gelombang 0,78 sampai 1000 m atau bilangan gelombang dari 12800
sampai

10

cm-1.

Spektrum

inframerah

dapat

dibagi

menjadi

inframerah dekat, inframerah pertengahan, dan inframerah jauh,


Aplikasi spektroskopi infra merah sangat luas baik untuk analisis
kualitatif maupun kuantitatif. Penggunaan yang paling banyak adalah

pada daerah pertengahan dengan kisaran bilangan gelombang 4000


sampai 670 cm-1 atau dengan panjang gelombang 2.5 sampai 15 m.
Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa
berikatan kovalen karena spektrumnya sangat kompleks terdiri dari
banyak puncak-puncak. Spektrum infra merah dari senyawa kovalen
juga mempunyai sifat fisik yang karakteristik, artinya kemungkinan
dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali.
E. Penafsiran Spekta infra merah
Peta krelasi memaparkan informasi tentang spekta inframerah dan
menentukan panjang gelombang. Daerah antara 1400-4000 cm -1,
merupakan daerah yanh khusus berguna untuk identifikasi gugus
fungsional. Daerah ini menunjukan absorpsi yang disebabkan oleh
modus uluran. Daerah 1400 cm-1 sering kali sangat rumit karena bank
modus uluran maupun modus tekukan mengakibatkan absorpsi disitu.
Meskipun

bagian

kiri

suatu

spektrum

nampaknya

sama

untuk

senyawa-senyawa yang mirip, daerah sidikan haruslah pula cocok


antara dua spektra, agar dapat disimpulkan bahwa kedua senywa itu
sama.
1. Karbon-karbon dan karbon hidrogen
Ikatan antar c-c mengakibatkan adanya pita resapan yang lemah
dalam spektrum infra merah. Pada umumnya pita-pita absopsi ini
tidak sangat berfaedah untuk identifikasi struktur. Ikatan antara c=c
karakteristik ini seringkali menunjukkan absopsi sekitar 1600-1700
cm-1. Ikatan-ikatan karbon aril menunjukkan resapan pada frekuensi
sedikit lebih rendah. Ikatan antara karbon rangkap 3 menunjukkan
resapan yang lemah, tetapi sangat karakteristik, pada 2100-2250
cm-1, suatu daerah spektrum dimana kebanyakan gugus-gugus lain
tidak menunjukkan absorpsi.
Resapan yang diakibatkan oleh aluran C-H nampak pada 28003300 cm-1 . peak-peak uluran C-H sering kali berguna dalam
menetapkan hibridisasi atom karbonnya.

Penggunaan geminal ( dua gugus metil pada karbon yang sama)


sering kali menunjukkan peak tekukan CH dalam daerah 1360-1385
cm-1
2. Haloalkana
Absorpsi uluran dari ikatan CX suatu haloalkana jatuh dalam
daerah sidikjari spektrum inframerah, yakni 500-1430 cm -1. tanpa
informasi tambahan adanya pita tidak dapat digunakan untuk
memeriksa adanya halogen dalam suatu senyawa organik.
3. Alkohol dan Amina
Alkohol dan Amina menunjukkan absorpsi uluran OH atau NH
yang jelas pada 3000-3700 cm -1, dikiri absorpsi C. Bila terdapat NH 2,
absorpsi NH nampak sebagai peak kembar.bila hanya NH maka
terlihat 1 peak. Bila tidak ada NH maka tidak ada resapan. C-O atau
C-N 900-1300 cm-1.
Ikatan hidrogen dan penampilan pita absorpsi infra merah. Resapan
ikatan NH kurang intensif dibandingkan resapan oleh OH, sebagian
karena dalam amina ikatan hidrogen lebih lemah dan sebagian
karena ikatan NH kurang polar.
4. Eter
Eter mempunyai pita CO yang terletak dalam daerah sidikjari ada
1050-1260 cm-1. Karena oksigen bersifat elektronegatif, uluran akan
menyebabkan perubahan besar dalam momen ikatan, karena itu
resapan CO biasanya kuat. Alkohol, ester, dan senyawa yng
mengandung CO juga menunjukkan adsorpsi disini.
5. Senyawa Karbonil
Salah

satu

pita

dalam

spektrum

inframerah

yang

paling

terbedakan ialah pita yang disebabkan oleh modus uluran karbonil.


Pita ini merupakan peak yang kuat yang dijumpai dalam daerah
1640-1820 cm-1 .

Keton mempunyai spektra karbonil tersederhana. Jika suatu


senyawa itu adalah suatu keton alifatik, semua absorpsi inframerah
uluran yang kuat berasal dari C=O atau dari CH.
Aldehid mempunyai spektra inframerah yang sangat miripdengn
keton. Bedanya aldehid memiliki H yang terikat pada karbonil.
Ikatan CH istimewa ini menunjukkan dua karakteristik, pada 28202900 cm-1 dan 2700-2780 cm-1 kedua speak CH ini runcing tetapi
lemah, dan peak pada 2900 cm-1 dapat tersembuny oleh absorpsi
yang bertumpang tindih dari ikatan CH lain.
Asam karboksilat menunjukkan serapa C=O yang khas dan juga
menunjukka pita OH yang sangat terbedakan, yang mulai sekitar
3330 cm-1 dan miring ke pita absorpsi CH alifatik. Asamkarboksilat
membentuk

dimer

berdasarkan

ikatan

hidrogen

sehingga

spektrumnya berbeda dengan OH alkohol.


Ester menunjukkan keduanya, suatu pita karbonil yang khas dan
suatu pita CO.pita CO itu seperti pita dalam eter, dijumpai dalam
daerah sidikjari, 1110-1300 cm-1 dak kadang-kadang sukar untuk
ditandai.

Anda mungkin juga menyukai