PATOGENESIS
Temen temen Tau engakk Penyebab utama dari HDN itu adalah
ketidakcocokan golongan darah Rh antara ibu dan janin. Penyakit
hemolitik yang paling umum biasanya dipicu oleh antigen D, meskipun
antigen Rh lain, seperti c, C, E, dan e, juga dapat menimbulkan
masalah.
Kehamilan yang dapat beresiko HND itu dimana sebuah Rh D-negatif ibu
hamil bertemu dengan anak RhD-positif ( antigen D anak itu berasal/
diwarisi dari ayah). Dimana respon kekebalan tubuh ibu terhadap antigen
D janin adalah untuk membentuk antibodi terhadap (anti-D) .Nah Antibodi
ini biasanya dari tipe IgG, karena jenis imunoglobulin IgG lah yang
diangkut melalui plasenta dan akhirnya dikirim ke sirkulasi janin.
HDN juga bisa disebabkan oleh ketidakcocokan golongan darah ABO. Ini
muncul ketika seorang ibu dengan golongan darah O
Gambar 1.
Editor Yuri Layouter Mega
Kasusnya yaitu dimana seorang ibu dengan gol. Darah Rh- (yang
sebelah kanan) sedang mengandung anak yang pertama dengan gol.
Darah Rh+ (yang sebelah kiri) , sebab ayah dari anak itu mempunyai gol.
Darah Rh+
Gambar 2.
Nah gambar yang ini ceritanya saat persalinan anak yang pertama tadi,
placentanya robek (digambar itu yang tengah, yg kotak itu), jadi darahnya
dari anak itu masuk ke sirkulasi ibu. Okey, karena anaknya tadi Rh+, jadi
ada antigen D anak itu masuk ke sirkulasi ibu.
Gambar 3.
Karena Antigen D anak masuk ke sirkulasi ibu, (bisa dilahat khan
perbedaan gambarnya), nah yg berpindah itu namanya antigen D dari si
anak, maka antigen D ini dianggap sebagai benda Asing oleh darah ibu .
Gambar 4.
Nyambung gambar yg diatas, tadi khan antigen D nya dianggap sebagai
benda asing sama tubuh ibunya, maka dari itu tubuh ibu langsung
Editor Yuri Layouter Mega
Gambar 5
Nah kalau yang ini thu ceritanya ibunya lagi hamil anak yang kedua. Gol
darah Rh anak nya masih sama dengan anak yang pertama tadi, yaitu Rh
+, Soalnya ayahnya golongan Rh+,jadi ya anaknya bakalan gol.darah Rh+
terus. Lihat lagi gambar plancentanya, nah plancentanya ternyata robek
lagi saat persalinan, dan Anti D Ab yang tadi Masuk ke sirkulasi anak
kedua ini.
Gambar 6.
Terlihat jelas perbedaan nya dari gambar atasnya yang kaya Y terbalik,
soalnya antibodi terhadap Antigen D udah Masuk Ke sirkulasi anak yang
kedua.
Gambar 7
Karena Rh anaknya kan Rh+, maka secara otomatis anak itu punya
antigen D, dan bertemulah antigen D dan antibody D, dan menyebabkan
terjadinya reaksi komplex antigen-antobidy.
Gambar 8
Nah, sekarang eritosit yang udah ditempelin antibodi anti gn D tadi di
bawa ke spleen, untuk di lilsiskan/dihancurkan. Maka munculah Ikterus,
pada tubuh bayi yang kedua. Perlu di garis bawahi bahwa HDn ini terjadi
pada anak yang kedua saja, anak pertama lahir hidup dengan kondisi
Normal.
* Masih bingung dengan penjelas diatas, klu iya sambil dibayangkan pelan
pelan , lihat slidenya klu perlu biar ngedonk..
Ilustrasi gambarnya kaya gini ceman ceman
Faktor Resiko
Previous maternal transfusion (Waktu dulu ibunya pernah
melakukan tranfusi darah)
Arbotion (Pernah melakukan aborsi)
Aminocentesis (Cairan amnionnya pernah diambil misalnya sebagai
bahan penelitian)
Chorionic villus sampling (Vili chorionya pernah diambil sebagai
sample)
Obstetric manipulation
Manifestasi Klinis
SEVERE(Berat) : 20-25 %
MILD(Ringan)
: 25-30 %
STABLE CONDITION(kondisi stabil) : 40 %
Jaundice : in first 24 hour of life (ikterus pada 24 jam pertama
kelahiran/kehidupan)
Anemia : mild, moderate, severe
Hyperbilirubinemia : transient - persistent
Hepatospleenomegaly
Diangnosis
a) Anamnesis yang ditanya , anak keberapa? Saudaranya gmn?
b) Pemeriksaan Fisik ada ikterus apa tidak?, Anemia?, Organomegali
kga?
c) Tes laboratorium golongan darah, anti body-anti eritrosit
Post Natal Diagnosis
Pasien
a) Bayi baru lahir dengan Anemia
b) Bayi baru lahir dengan Ikterus selama 24-36 jam setelah lahir
Ibu
Diminta untuk tes golongan darah dan tes antiglobulin tidak
langsung/Indirect
a) Golongan ABO dan D biasanya ibu golongan O, anak golongan A
atau B. Ibu Rh-, Anak Rh +
b) Tes screening antibody
c) Identifikasi antibody
d) Titrasi antibody
Newborn
Diminta untuk tes golongan darah dan tes antiglobulin indirect
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
PREVENTIF
Tes golongan darah ABO dan Rh pada ibu sebelum melahirkan dan
tes antibodi saat 12 -16 minggu.
Jika antibodinya positif, mengulangi secara teratur untuk memonitor
titer antibody.
Jika antibody negatif ulangi saat 28 minggu kehamilan
Terapi
1. Packed RBC transfusion for anemia (cord blood Hb < 14.0 g/dl).
2. Exchange transfusion with group specific Rh (D) negative blood.
( menggati darah bayi yang ada antibidinya dengan darah yang
baru)
3. Phototherapy agar bilirubin kga terlalu tinggi
Post Natal Exhange transfusion Tujuannya :
Untuk menggatikan sel darah merah (mengoreksi anemia)
Menyingkirkan bilirubin
Menyingkirkan antibodi bebas
Menyingkirkan sel darah merah fetus yang telah berikatan dengan
anti bodi
Alhamdulilah selesai .... hohohoho maaf bila banyak kekurangan,,,
Referensi
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2266/
of the newborn
http://www.lpch.org/DiseaseHealthInfo/HealthLibrary/hrnewborn/hdn.html
stovamesis
slide pak dokternya