Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami senantiasa
mensyukuri atas segala nikmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya, dengan judul : Pembangunan Kesehatan Di
Indonesia.
Pada kesempatan kali ini juga, kami menghanturkan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu kami
dalam menyelasaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki
masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Namun kami tetap bersyukur karena dengan
bimbingan dan bantuan semua pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan.
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna mencapai
hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.
Kelompok II
1 | 18
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Dasar Pembangunan Kesehatan di Indonesia
5
5
10
19
A. Kesimpulan
19
B. Saran
19
Daftar Pustaka
20
2 | 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pambangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multimedimensi
untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak negara
pembangunan kesehan masyarakat dimaknakan sebagai proses yang teru menerus
dan progresif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakt. Pembangunan
kesehatan masyarakat diselenggarakan dengan mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan perorangan atau golongan. Upaya kesehatan yang bermutu
diselenggarakan dengan memanfaatkan perkembangan ilmu penegetahuan dan
teknologi serta harus lebih mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berlandaskan pada
asas kemitraan atau sinergisme yang dinamis dan tata penyelenggaraan yang baik
sehingga secara berhasil guna dan bertahap dapat memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat beserta lingkungannya,
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak manusia usia
lanjut, dan keluarga miskin.
Mengingat kompleksnya pembangunan kesehatan dalam konteks demokrasi,
desentralisasi dan globalisasi kemampuan penyusunan rencana kebijaksanaan dan
program pembangunan kesehatan yang ada perlu lebih ditingkatkan lagi dengan
menekankan petingnya menyusun berbagai alternatif. Dengan adanya dasar-dasar
pembangunan kesehatan, rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan
tahun 2005-2020, dan sistem kesehatan nasional, prospek pembangunan kesehatan
diharapkan akan semakin mantap dan merupakan investasi yang penting dalam
pembangunan nasional.
Untuk memperkuat perencanaan pembangunan kesehatan, dipandang penting
agar didukung oleh kajian masa depan dan kesehatan, khusus untuk farmasi sejalan
dengan pengetahuan, ketrampilan dasar, ketrampilan tambahan, dan perilaku
professional farmasi sesuai dengan standar yang ada. Kajian ini berfungsi untuk
menelaah masa depan dalam membantu petunjuk pada penyusunan langkah-langkah
masa kini.
3 | 18
B. Rumusan Masalah
1. Apakah dasar pembangunan kesehatan di Indonesi ?
2. Apa program pembangunan kesehatan di Indonesia dalam sistem kesehatan
nasional ?
3. Apasajakah Capaian-capaian dari Indonesia sehat 2010?
4. Apasajakah pokok-pokok kesehtan Indonesia 2015?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar pembangunan kesehatan di Indonesi ?
2. Untuk mengetahui program pembangunan kesehatan di Indonesia dalam
sistem kesehatan nasional ?
3. Untuk mengetahui Capaian-capaian dari Indonesia sehat 2010?
4. Untuk mengetahui pokok-pokok kesehtan Indonesia 2015?
4 | 18
BAB II
PEMBAHASAN
pada
prinsip
masyarakat.
Pembangunan
kesehatan
dilaksanakan
dengan
dengan
mengutamakan
5 | 18
B. PROGRAM
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
DI
INDONESIA
DALAM
6 | 18
perencanaan
kawasan
yang
berwawasan
kesehatan
serta
dam
pemberdayaan
masyarakat
Program upaya kesehatan
Program perbaikan gizi masyarakat
Program sumber daya kesehatan
Program obat, makanan, dan bahan berahaya
Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
7 | 18
dicapai, mencakup :
MDG 1 : Proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan per kapita
kurang dari USD 1 perhari telah menurun dari 20,6 persen pada
tahun 1990 menjadi 5,9 persen pada tahun 2008.
MDG 3 : Kesetaraan gender dalamsenua jenis dan jenjang pendidikan
telah hmpir tercapai yang ditunjukkan dengan rasio Angka Partisipasi
Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di SD/MI/Paket A dan
SMP/MTs/Paket B berturut-turut sebesar 99,73 dan 101,99, dan
rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok
usia 15-24 tahun sebesar 99,85 pada tahun 2009.
MDG 6 : Prevalensi tuberkulosis menurun dari 443 kasus pada 1990
menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2009.
b. Sasaran dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang telah
8 | 18
dan
non-diskriminatif-ditunjukkan
dengan
adanya
manaikkan
ukuran
untuk
target
tingkat
kemisikinan
yang
diukur
terhadap
garis
9 | 18
10 | 18
c
d
100.000 penduduk.
Menurunnya disparatis status kesehatan dan status gizi antar wilayah
menular.
Seluruh kabupaten/kota melaksanakan standar pelayanan minimal
(SPM).
11 | 18
cgange setempat.
5 Memobilitas untuk sector kesehatan.
b. Meningkatkanpelayanan kesehatan yang merata,terjangkau,bermutu dan
berkeadilan serta berbasis bukti:dengan pengeutamaan pada upaya
promoif-prevntif.
1 Pemenuhan pelayanan kesehata dasar kuratif termasuk layanan
kesehata rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan
2
kesakitan.
Meningkatkan penguasaan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang kesehatan melalui kajian,penelitian,pengembangan
dan penerapan.
Menyediakan biaya operasional untuk puskesmas sehingga mampu
melaksanakan pelayanan preventif dan promotif dan
12 | 18
bermutu.
Menetapkan harga eceran tertinggi (HET) utamanya pada obat
13 | 18
2
3
4
Program Generik
1 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
a Pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan
b Penanggulangan krisis kesehatan
c Pembinaan,pengembangan,pembiyaan dan jaminan pemeliharaan
d
kesehatan
Perumusan peraturan perundang-undagan dan pembinaan organisasi
tata laksana.
e Pengelolaan data dan informasi kesehatan.
f Peningkatan kerjasama luar negeri
g Pengelolaan komunikasi public
h Pembinaan,pengawasan,dan penyidikan kesehatan
i Peningkatan dan pengawasan rumah sakit Indonesia.
Program peningkatan sarana dan prsarana aparatur kementrian
kesehatan.
Program peningkaan pengawasan dan Akuntabilitas aparatur kementrian
kesehatan
a Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan ditjen bina upaya
Program Teknis
1 Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak
14 | 18
a
b
c
d
e
2
tradisional/komplementer alternative.
Pembinaan upaya kesehatan kerja,olaraga,dan matra
Pembinaan standarsasi,akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan
f
g
kesehatan.
Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
Dukungan manajemen dan peaksanaan tugas knis lainnya pada
a
b
c
d
(SDM) kesehatan.
Perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan
Pendidikan dan penelitian aparatur
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
Sertifikasi,standarisasi dan peningkatan mutu SDM kesehatan
15 | 18
penanganan bencana
Presntase rumah tangga yang melaksanaan perilaku hidup bersih dan
sehat(PHBS)
Presentase pengelolaan sarana dan prasarana aparatur kementrian
d
e
f
g
h
i
j
k
l
seluruhnya)
Jumlah kota diindonesia yang memiliki rumah sakit standar kelas dunia
Presentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imuniasai dasar lengkap
Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk
Jumlah kasus tubercolosisi paru per 100.000 penduduk,presentase kasus
m
n
o
p
q
kabupaten/kota/kawasan sehat
Presentase propinsi dengan angka kasus baru TB paru BTA positif
t
u
v
kompetensi
Jumlah lembaga pendidikan tenaga kesehatan yang memenuhi standar
Presentase fasilitas kesehatan yang mempunyai SDM kesehatan sesuai
standar.
16 | 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pokok-pokok Dasar Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah nilai
kebenaran atau aturan pokok sebagai landasan utama untuk berpikir dan
bertindak dalam pembangunan kesehatan.
Mengingat kompleksnya pembangunan kesehatan dalam konteks demokrasi,
desentralisasi dan globalisasi kemampuan penyusunan rencana kebijaksanaan dan
program pembangunan kesehatan yang ada perlu lebih ditingkatkan lagi dengan
menekankan petingnya menyusun berbagai alternatif.
Dalam pembanguna kesehatan, pemerintah telah mengupayakan suatu
program kesehatan yang berkesinambungan dalam Sistem Kesehatan Nasional
dimana semua kegiatan yang secara bersama-sama diarahkan untuk mencapai
17 | 18
B. Saran
Untuk memperkuat perencanaan pembangunan kesehatan, dipandang penting
agar didukung oleh kajian masa depan dan kesehatan, khusus untuk farmasi
sejalan dengan pengetahuan, ketrampilan dasar, ketrampilan tambahan, dan
perilaku professional farmasi sesuai dengan standar yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
18 | 18