C. KOLOM
AKSIAL, AKSIAL EKSENTRIS
LENTUR + AKSIAL
D. PONDASI (dangkal)
Single footing / tapak
Strip footing / memanjang
E. KONTROL
Tegangan
Lendutan ( lendutan ijin, tebal minimum )
Retak (retak ijin, jarak tulangan )
SENGKANG VERTICAL
TULANGAN MIRING
SENGKANG MIRING/DIAGONAL
TULANGAN SPIRAL
JARINGAN KAWAT BAJA LAS tegak lurus SUMBU AKSIAL
lentur besar. Arah retak hampir tegak lurus pada sumbu balok.
2. Retak geser lentur ( flexural shear crack), terjadi pada bagian balok yang
sebelumnya telah terjadi keretakan lentur. Retak geser lentur ini merupakan
rambatan retak miring dari retak lentur yang sebelumnya.
3. Retak geser badan / retak tarik diagonal (web shear crack), terjadi pada
daerah garis netral penampang dimana gaya geser maksimum dan
tegangan aksial sangat kecil.
Balok pendek ( 1 < a/d < 2,5, kekuatan gesernya melampaui kapasitas
keretakan miring.
kapasitas geser ultimit juga melampaui kapasitas keretakan geser, seperti balok
tinggi. Keruntuhan oleh beban yang menyebabkan keretakan miring setelah
terjadi retakan geser-lentur, retakan ini menjalar ke daerah tekan beton bila
beban bertambah
lanjutan
Balok dengan 2,5 < a/d < 6 (kekuatan geser = besar kapasitas
keretakan miring).
lentur bersifat dominan, dan keruntuhan geser dimulai dengan retak lentur
murni yang vertical di tengah bentang dan semakin miring jika semakin dekat ke
perletakan yang tegangan gesernya semakin besar.
lanjutan
1. Tahanan geser beton yang didasarkan pada
penampang yang masih utuh (belum retak), Vz
2. Transfer geser antar muka Va, akibat lekatan agregat
sepanjang bidang retak, Va
3. Tahanan yang diberikan oleh tulangan memanjang,
Vd
Vn = Vc + Vs (1)
Vu <
Vn = (Vc + Vs)
(2)
PENGANGKURAN SENGKANG
4.Menentukan Vc
4. Harga Vc dihitung berdasarkan kondisi sebagai berikut :
a) Untuk kombinasi geser dan lentur:
(lanjutan 1)
Lanjutan (2)
5. a) Bila Vu .Vc. tidak perlu tulangan geser , hanya tulangan geser
praktis
b) Bila 0,5. .Vc < Vu < .Vc, gunakan tulangan geser minimum
c) Bila Vu > .Vc, diperlukan tulangan geser, dengan gaya yang harus
ditahan oleh sengkang sebesar : Vs = Vn Vc
Av >
sengkang miring :
Tegangan-tegangan yang terjadi pada elemen A 2 terlihat seperti pada gambar berikut