Anda di halaman 1dari 34

BAGIAN STRUKTUR

dan MACAM DISTRIBUSI GAYA


A. PLAT ( Satu arah, Dua arah/ macam tumpuan )
B. BALOK
TERLENTUR, tanpa beban aksial
GESER (GESER+LENTUR, GESER+AKSIAL, GESER+TORSI)
LENTUR + AKSIAL

C. KOLOM
AKSIAL, AKSIAL EKSENTRIS
LENTUR + AKSIAL

D. PONDASI (dangkal)
Single footing / tapak
Strip footing / memanjang

E. KONTROL
Tegangan
Lendutan ( lendutan ijin, tebal minimum )
Retak (retak ijin, jarak tulangan )

PERENCANAAN TULANGAN GESER


BEBERAPA CARA PENULANGAN :
1.
2.
3.
4.
5.

SENGKANG VERTICAL
TULANGAN MIRING
SENGKANG MIRING/DIAGONAL
TULANGAN SPIRAL
JARINGAN KAWAT BAJA LAS tegak lurus SUMBU AKSIAL

GAYA GESER DALAM BALOK


1.
2.
3.
4.

PERLAWANAN GESER BETON


GAYA IKATAN ANTAR AGREGAT
AKSI PASAK TULANGAN MEMANJANG
PERLAWANAN TULANGAN GESER ( SENGKANG, TULANGAN MIRING)

PERLUNYA TULANGAN GESER


DASAR PERENCANAAN TULANGAN GESER (langkah langkah perencanaan)
GAYA GESER RENCANA , GAYA GESER NOMINAL
LUAS PENAMPANG GESER (maksimum, minimum) + PENEMPATAN ( diameter, jarak )

PEMBEBANAN, momen lentur & gaya lintang

(A) BALOK DIBEBANI sampai retak/runtuh

(B) MEKANISME RETAK pada balok tanpa tulangan


transfer beban ke tumpuan melalui mekanisme momen lentur dan
gaya geser terjadi secara bersamaan, (M + D bersamaan)
Pola keruntuhan /RETAK yang terjadi akibat kedua mekanisme
tersebut terlihat berbeda dari komponen tegangan utama yang
terjadi.

(C) Macam KERUNTUHAN (KERETAKAN)


A. Bagian yang menerima lentur dan geser (M+D),
materialnya mengalami tegangan utama biaksial dengan
arah diagonal, sehingga retaknya pun terbentuk diagonal
pada daerah yang mengalami tegangan tarik.
B. Pada daerah lentur murni (M), retak yang terjadi dengan
arah vertikal.
Keruntuhan balok akibat geser, tegangan biaksial (D)
bersifat getas (brittle) dan terjadinya tiba-tiba.
Keruntuhan lentur (M) bersifat daktail, didahului dengan
timbulnya lendutan besar yang dapat digunakan sebagai
tanda.

(D) PERILAKU BALOK TANPA TULANGAN GESER

balok dengan tulangan memanjang yang memikul gaya-gaya lentur tarik


dan tekan akibat momen lentur, tegangan geser yang tinggi menimbulkan
retak miring.
Untuk mencegah retak miring, dipasang penulangan transversal /
penulangan geser, yang berbentuk :
sengkang tertutup
berbentuk U di arah vertical atau
Miring

ada tiga jenis keretakan pada balok :


1. Retak lentur (flexural crack), terjadi di daerah yang mempunyai momen

lentur besar. Arah retak hampir tegak lurus pada sumbu balok.
2. Retak geser lentur ( flexural shear crack), terjadi pada bagian balok yang
sebelumnya telah terjadi keretakan lentur. Retak geser lentur ini merupakan
rambatan retak miring dari retak lentur yang sebelumnya.
3. Retak geser badan / retak tarik diagonal (web shear crack), terjadi pada
daerah garis netral penampang dimana gaya geser maksimum dan
tegangan aksial sangat kecil.

(D) TEGANGAN LENTUR & GESER


tegangan.lentur (f) dan tegangan geser (v) pada elemen-elemen tersebut adalah :

GAYA & TEGANGAN (pada BALOK)

(E) TEGANGAN TARIK & TEKAN


(a). Tegangan pada elemen A2
(b). Lingkaran Mohr untuk A2 ( Dari referensi 4)

(G) Keruntuhan balok akibat geser (pada


berbagai rasio)
Balok tinggi (rasio a/d < )
tegangan geser lebih menentukan dibanding tegangan lentur. Setelah terjadi
keretakan miring, beban luar ditahan oleh tegangan tekan beton dan tegangan
tarik pada tulangan memanjang.

Balok pendek ( 1 < a/d < 2,5, kekuatan gesernya melampaui kapasitas
keretakan miring.
kapasitas geser ultimit juga melampaui kapasitas keretakan geser, seperti balok
tinggi. Keruntuhan oleh beban yang menyebabkan keretakan miring setelah
terjadi retakan geser-lentur, retakan ini menjalar ke daerah tekan beton bila
beban bertambah

lanjutan
Balok dengan 2,5 < a/d < 6 (kekuatan geser = besar kapasitas
keretakan miring).
lentur bersifat dominan, dan keruntuhan geser dimulai dengan retak lentur
murni yang vertical di tengah bentang dan semakin miring jika semakin dekat ke
perletakan yang tegangan gesernya semakin besar.

Balok panjang dengan rasio a/d>6,


kekuatan lentur lebih kecil dibanding kekuatan gesernya,
keruntuhan ditentukan oleh lentur

(I) PENAMPANG SEBELUM, SESUDAH RETAK


Sebelum mengalami keretakan, transfer gaya geser V dari penampang
satu ke penampang lainnya menimbulkan distribusi tegangan geser
pada tiap penampang.
Setelah terjadi keretakan, distribusi tegangan-tegangan serta gayagaya yang ada pada penampang akan berubah.
komponen gaya geser pada penampang, pada gambar berikut :
seperti pada gambar berikut :

MEKANISME TAHANAN GESER BETON

lanjutan
1. Tahanan geser beton yang didasarkan pada
penampang yang masih utuh (belum retak), Vz
2. Transfer geser antar muka Va, akibat lekatan agregat
sepanjang bidang retak, Va
3. Tahanan yang diberikan oleh tulangan memanjang,
Vd

(J) MACAM GAYA GESER pada


PENAMPANG(SNI,ACI)

Transfer gaya geser akan berupa 3 KOMPONEN :

gaya geser pada daerah blok beton tekan = Vcz

gaya geser antar permukaan retak = Vay

gaya dowel action (aksi pasak) oleh tulangan memanjang = Vd


gaya pelengkung V = Vcz + Vd + Vay
balok tanpa tulangan geser,
keruntuhan balok dapat disebabkan oleh runtuhnya salah satu dari
ketiga komponen gaya di atas segera setelah terbentuknya keretakan
miring Vc
"komponen gaya geser yang ditahan oleh beton" atau Vc, keretakan miring Vc
merupakan parameter penentu dalam perhitungan.
Keruntuhan balok tanpa sengkang cenderung tiba-tiba dimana hal ini tidak
diinginkan, maka peraturan mensyaratkan pemakaian sengkang.
Persyaratan penggunaan tulangan geser minimum untuk .Vc > V > 0,5 .Vc

(K) BALOK DENGAN TULANGAN GESER


Kuat geser nominal (Vn)
pada balok beton bertulang dengan tulangan geser, sebagian
disumbangkan oleh kuat geser beton (Vc), dan sebagian
disumbangkan oleh kuat geser tulangan geser (Vs)

Vn = Vc + Vs (1)

Gaya geser (Vu) ----- Vu = 1,2Vd + 1,6VL


disebabkan oleh beban terfaktor harus kurang atau sama dengan kuat
geser nominal dikalikan dengan faktor reduksi , :

Vu <

Vn = (Vc + Vs)

besarnya faktor reduksi ,


untuk geser adalah sebesar 0,75.

(2)

(L) JENIS & FUNGSI SENGKANG/TULANGAN GESER


Jenis tulangan plat badan yang umum dikenal adalah :
sengkang vertical (vertical stirrup)
Sengkang biasanya terbuat dari tulangan berdiameter kecil, seperti
diameter 8, 10, atau 12 mm yang mengikat tulangan longitudinal.
Fungsi tulangan badan adalah untuk :
a. Menahan sebagian gaya geser pada bagian yang retak
b. Mencegah penjalaran retak diagonal sehingga tidak menerus ke
bagian tekan beton.
c. Memberi kekuatan tertentu terhadap terlepasnya beton, karena
umumnya sengkang mengikat tulangan longitudinal sehingga
membentuk suatu beton yang lebih masif.

MACAM MACAM SENGKANG

BALOK DENGAN TULANGAN GESER

PENGANGKURAN SENGKANG

(M) PERENCANAAN PENAMPANG GESER


Langkah-langkah perencanaan penampang geser :
1. Hitung gaya geser terfaktor (Vu) pada penampang kritis
Vu = 1,2 Vd + 1,6 Vl
1. Untuk suatu penampang kritis, hitung kekuatan geser beton (Vc).
2. a). Bila (Vu - . Vc) > 0,67.bw d.(f'c), ukuran balok diperbesar.
b). Bila (Vu -. Vc) < 0,67. bw .d.(f'c), tentukan jumlah tulangan
geser untuk menahan kelebihan tegangan.
c). Bila Vu > 0,5. . Vc, gunakan tulangan geser minimum, Vu= . Vn

Dengan Vu adalah gaya geser terfaktor yang bekerja pada penampang


Vn merupakan kuat geser nominal yang dihitung dari : Vn = Vc + VS
Vc = kekuatan geser nominal oleh beton
Vs = kekuatan geser nominal oleh tulangan badan

4.Menentukan Vc
4. Harga Vc dihitung berdasarkan kondisi sebagai berikut :
a) Untuk kombinasi geser dan lentur:

Atau dengan perhitungan yang lebih rinci :

b) Untuk kombinasi geser dan aksial tekan :

c) Untuk kombinasi geser dan aksial

(lanjutan 1)

Lanjutan (2)
5. a) Bila Vu .Vc. tidak perlu tulangan geser , hanya tulangan geser
praktis
b) Bila 0,5. .Vc < Vu < .Vc, gunakan tulangan geser minimum
c) Bila Vu > .Vc, diperlukan tulangan geser, dengan gaya yang harus
ditahan oleh sengkang sebesar : Vs = Vn Vc

(N) LUAS TULANGAN GESER MINIMUM (A min)


& JARAK TULANGAN MAKSIMUM

Tulangan Geser Minimum


Suatu komponen struktur lentur (prategang atau non prategang), harus disediakan
tulangan geser minimum, Avmin, apabila Vu melebihi 0,5Vc,
bw s 0,35bw s
A 0,062 f

Luas tulangan minimum sengkang (Av),dipilih


diantaranya

Av >

(O) Macam macam TULANGAN GESER


sengkang vertikal :

sengkang miring :

tulangan sejajar yang ditekuk miring :

Nilai Vs harus lebih kecil dari bw.d

Balok dengan TULANGAN GESER

(P) Vu di penampang kritis & jarak maksimum


tulangan geser
penampang kritis, pada:
tumpuan balok yang menghasilkan tegangan tekan pada jarak (d mm)
dari perletakan, gambar (a),(b),(c).
tumpuan yang memberikan tegangan tarik, penampang kritis harus
dievaluasi pada muka kolom, gambar (d),(e),(f).

Jarak maximum tulangan geser adalah :


a) Bila Vs < 1/3.bw.d.(fc), jarak maximum d/2 atau 600 mm.
b) Bila Vs > 1/3.bw.d.(fc), jarak maximum d/4 atau 300 mm.

Tulangan pada Penampang kritis


ACI 318M-11 - tulangan geser harus disediakan pada daerah antara
muka kolom hingga sejarak d.
pada daerah ini balok didesain terhadap gaya geser Vu yang besarnya
sama dengan gaya geser yang terjadi pada lokasi penampang kritis.
sengkang pertama dipasang sejarak s/2 dari muka kolom.

(Q) Letak penampang kritis, Vu

Penampang kritis & Vu

Penampang Kritis Untuk Geser


ACI 318M-11 pasal 11.1.3.1 mengijinkan untuk mengambil penampang kritis guna
perhitungan kuat geser nominal pada jarak d dari muka tumpuan

(D) TEGANGAN PADA ELEMEN


Tegangan-tegangan yang terjadi pada elemen A1 terlihat seperti pada gambar berikut :

Tegangan-tegangan yang terjadi pada elemen A 2 terlihat seperti pada gambar berikut

Anda mungkin juga menyukai