Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN KEUANGAN
BIAYA MODAL
(COST OF CAPITAL)
Oleh :
Suryati Arumsari
2013020071
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas rahmat dan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Biaya Modal (Cost of
Capital) ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk tugas akhir di Semester III dalam mata Kuliah Manajemen
Keuangan dan berisi tentang definisi, jenis-jenis serta faktor yang mempengaruhi Biaya
Modal (Cost of Capital) serta pengaruh Biaya Modal (Cost of Capital) dengan Penganggaran
Modal (Capital Budgeting).
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dna masih
banyak kesalahan / kekurangan baik dalam pengetikan maupun proses penyusunan makalah
ini. Untuk itu penyusun mohon maaf.
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini, penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang dapat membangun sehingga akan membuat makalah ini semakin baik. Akhir kata,
penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpera serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
Cost of Capital | 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
1.3
Rumusan Masalah
1.4
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
18
20
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
22
23
Cost of Capital | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
-
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan Biaya Modal (Cost of Capital)?
Apa saja jenis-jenis Biaya Modal (Cost of Capital)?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Biaya Modal (Cost of Capital)?
Apa hubungan antara Biaya Modal (Cost of Capital) dengan Capital Budgeting
(Penganggaran Modal).?
1.3
Cost of Capital | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
DEFINISI
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasar tiga alasan berikut:
1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian
tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Biaya modal biasanya
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya uatu usulan
investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan
investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of
capital.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari
seluruh komponen modal (weighted cost of capital atau WACC).Biaya modal harus
dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas
2. Pembayaran dividen.
3. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau principal.
Biaya modal dapat diukur dengan rate of return minimum dari investasi baru
yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru
sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini.
Namun untuk hutang wesel ( notes payable ) atau hutang jangka pendek yang
berbunga dimasukkan dalam perhitungan rata-rata tertimbang hanya jika hutang tersebut
merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan, bukan pembelanjaan sementara.
Sehingga dengan demikian pada umumnya hutang jangka dan modal sendirinya yang
merupakan unsur untuk menghitung rata-rata tertimbang. Dengan demikian kita harus
menghitung :
1. Biaya Hutang (Cost of Debt).
2. Biaya Saham Preferen (Cost of Preferen
Stock).
3. Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained
Earning).
4. Biaya Saham Baru (Cost of New Common
Stock).
2.1.2
hutang
jangka
pendek
merupakan
bagian
dari
pembelanjaan
perusahaan dimasukkan pula pada WACC, misal hutang bank jangka pendek.
Cost of debt
Jika Hutang jangka pendek dikeluarkan oleh bank, disebut kredit bank, jangka
waktu pinjaman paling lama satu tahun. Biasanya bank me-motong bunganya
didepan, plus premi asuransi, sehingga jumlah yang diterima dibawah nilai
nominal hutangnya.
Cod
F-P
N
P+F
2
x 100%
dimana :
C = Annual Int.Payment.
F = Value of Bond.
P = Market Price of Bond.
N = Period.
Metode Accurate.
Metode ini diselesaikan dengan trial and error, menggunakan tabel PV
kemudian diinterpolasi.
Interpolasi :
Selisih Selisih PV of Int.
Bunga& NV of Bond
Bunga I
PV of Int. & VB I
PV of Interest & VB I
Bunga II
PV of Int. & VB II
YTM
Ket:
I + (N Nb) /n
(Nb + N) /2
Nb
= Umur obligasi
Kp = Dp/Pn
Ket :
Kp
Dp
Pn
laba
ditahan
adalah
sama
dengan
tingkat
keuntungan
yang
pemegang saham
Cost of Capital | 7
= Rf + i (Rm Rf)
Ket :
Ri = k e
Cost of Capital | 8
adalah Gordon.
Model:
Po =
D1
Ks g
Maka D1
Po
= Tingkat pertumbuhan
Ks =
Model
D1
Po
ini
+ g deviden.
dihitung
dengan
mengestimasikan
biaya
modal
de-ngan
mendiskontokan aliran kas, yaitu dari dividen yang diha-rapkan akan diterima
pemegang saham.
Keterangan :
Cost of Capital | 9
Po =
Dt
(1+ke )t
T=1
x 100%
Po
Namun yang lebih realistis sesuai dengan harapan investor dividend
mengalami pertumbuhan, sebesar g. Sehingga biaya modalnya menjadi :
Po =
t=1
Do(1+g)
(1+ke )t
D1
x 100%
dimana;
D1 = Do(1+g).
ke g
maka, biaya modal sendiri dapat ditulis :
ke =
D1
+g
Po
Model ini juga dapat digunakan untuk dividend yang mengalami pertumbuhan
beberapa tahap.
Po = m Do(1+g1)
t=1
=
(1+ke )
(1+ke)
m Do(1+g1)t + (
t=1
(1+ke )
Dm
1
(1+ke )
)(
m
D m+1
ke g2
Keterangan :
Cost of Capital | 10
Po
g1
g2
+
g
Po (1
FC)
Ket :
Ksb
FC
x
100% Average Payable
Cost of Capital | 11
Ket : WACC
Wd
Wp
Ws
Kd
= biaya hutang
Kp
Ks
Ksb
sejalan dengan
Break
point
Jumlah
diatahan
=
laba
Cost of Capital | 12
Atau : ke =
D1
Pnet
dimana :
x 100%
D1
Pnet
D1
Pnet
+g
Cost of Capital | 13
Komponen
Biaya Masing-Masing
Jumlah Persentase
Modal
Komponen
Modal
Bond Payable
10%
$ 100,000
Preferred Stock
15
100,000
20
Common Stock
21
300,000
60
$ 500,000
20%
100%
Tambahan Modal.
Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of
capital (MCC), sehingga WACC-nya naik, apabila tambah-an modal tersebut
begitu besarnya sehingga perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar
supaya tambahan modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus
memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak mening-katkan
WACC
dapat dihitung dengan rumus
sbb :
Laba Ditahan
Tambahan
=
Modal
Persentase Saham Biasa
Misalkan, diketahui :
Komponen
Jumlah Modal
Modal
Obligasi
Saham Preferen
Rp
200.000.000
Biaya masing-
Persentase
komponen
dari total
4,8 %
20%
50.000.000
10
Saham Biasa
750.000.000
12
75
Total
Rp 1.000.000.000
100%
Cost of Capital | 14
Dalam
operasinya
perusahaan
memperoleh
laba
ditahan
sebesar
Rp
Rp 150.000.000
Tambahan Modal =
200.000.000,00.
Rp
0,7
5
Jika tambahan modal lebih besar dari Rp 200 juta, maka WACC-nya akan naik,
karena perusahaan harus menerbitkan saham baru. Dimana penerbitan saham baru
ini akan dibebani biaya emisi atau flotation cost, sehingga wacc-nya naik.
Biaya
Saham
Baru
Biaya
Lama
=
1
Emisi
Saham
Biaya
Cost of Capital | 15
MCC tetap, karena setiap rupiah tambahan modal baru mempunyai biaya sebesar
15%.
Cost of Capital | 16
Jika tambahan modal lebih besar dari Rp 200 juta, misalkan Rp 500 juta
berarti perusahaan harus menerbitkan saham baru, sehing-ga WACC-nya naik
menjadi 11,46%.
Komposisi Tambahan Modal :
Jika Rp 200 juta.
Obligasi
Rp 40 juta.
Obligasi
Rp 10 juta.
Rp 100
Saham Preferen
Rp 150 juta.
Rp
Saham Biasa
Rp 375 juta.
Biaya Modal dari Depresiasi.
Biaya
modal
dari
depresiasi
sama
dengan
biaya
modal
rata-rata
Return (%)
A = 13%
13
B = 12,5%
C=
12%
12
MCC
Cost of Capital | 17
10
IOS D = 10,2%
50
100
150
200
Jutaan
Tambahan Modal
Anggaran Modal Optimal
Baru.
Modal (Rp)
Return (%)
50.000.000
13,00
50.000.000
12,50
80.000.000
12,00
80.000.000
10,20
terdapat
cara-cara
lainnya
yang
kurang
nyata
dimana
Cost of Capital | 19
2.3
HUBUNGAN
BIAYA
MODAL
(COST
OF
PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)
CAPITAL)
DENGAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
Capital budgeting decision mempunyai pengaruh yang besar pada perusahaan dan
capital budgeting yang baik akan memerlukan ramalan akan cost of capital yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
F. Brigham, Eugene, Joel F, Houston. 2009. Fundamentals of Financial Management Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. ed.10. Jakarta. Salemba4.
Weston, J. Fred, F. Brigham, Eugene, dan A. Q. Khalid. 1991. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Imam Gunawan. 2009. Analisa Capital Budgeting (online).
(http://masimamgun.blogspot.com/2009/11/analisa-capital-budgeting.html, diakses tanggal
19 Jauari 2014).