Anda di halaman 1dari 54

METODOLOGI DAN RISET

KEPERAWATAN
KELAS A-1 NIM GANJIL
(Membahas Buku Setiadi)

BAB I
A. LATAR BELAKANG

Riset adalah istilah umum untuk penelitian dan dalam


kaitannya dengan ilmu pengetahun dan teknologi, maka
riset dapat didefinikan sebagai usaha yang sistematik
untuk mencari kebenaran yang belum diketahui melalui
ilmiah. Pada hakikatnya penelitian adalah perwujudan atau
oprasionalisasi dan metode ilmiah, yakni usaha atau
kegiatan memecahkan masalah berdasarkan langkahlangkahberpikir ilmiah.
Penelitain keperawatan dibangun diatas dua kata, yaitu
penelitian dan keperawatan. Penelitain keperawatan
didefinisikan sebagai proses ilmiah yang memvalidasi dan
menyuling pengetahuan yang ada dan membangun
pengetahuan yang baru dan baik yang langsung maupun
tidak
langsung
mempengaruhi
praktek-praktek
keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang telah diidentifikasikan kadang-kadang


sifatnya masih umum, belum spesifik. Oleh karena itu
maka permasalahan yang telah diidentifikasi harus
dipersempit agar lebih spesifik melalui pemecahan
menjadi sub-sub permasalahn melalui perumusan
masalah yang berupa beberapa pertanyaan yang relevan
dengan permasalahan pokoknya. Dalam merumuskan
masalah perlu diperhatikan hal-hal sebgai berikut :
1) Frekuensi dan penyebaran masalah yang bersangkutan
2) Wilayah geografis yang terpengaruh oleh masalah
yang bersangkutan
3) Factor-faktor yang mempengaruhi maslah
4) Upaya yanfg pernah dilakukan untuk mengatasi
masalah, keberhasilan dan kekurangan .

Lanjutan
Kriteria masalah penelitian yang baik ( Danim, 2003 ), yaitu :
1) Bersifat kausalitas atau menghubungkan 2 variabel
2) Dapat di ukur secara empiris dan objektif
3) Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
4) Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak
pula menuntut jawaban denga pertimbangan moral subjektif
Contoh :
a) Bagaimanakah peran orang tua dalam perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir ( Deskriptif )
b) Apakah ada hubungan antara variable X dan variable Y
( crossectional : asosiasi/korelasi)
c) Apakh ada pengaruh pemberian terapi bermain pada anak pre
sekolah selama MRS terhadap penerimaan selama tindakan
infasif ( pengaruh-experiment)

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian diperoleh dari rumusan masalah
penelitian yang telah ditetapkan sebagai indikator terhadap
hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian berguna untuk
mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari, membuktikan,
mengkaji, memprediksi, alternatif pemecahan masalah
terhadap masalah penelitian. Tujuan tersebut menandakan
ide, dari riset, misalnya deskriptif, corelasi, dan komparatif.
Dengan adanya tujuan tersebut akan mempermudah untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Tujuan penelitian adalah
suatu indikasi ke arah mana atau apa yang dicari melalui
penelitian itu, yang dirumuskan dalam bentukpernyataan
yang konkret dapat diamati dan dapat diukur. Tujuan riset ini
biasanya adalah untuk mengidentifikasi, menjelaskan atau
memprediksi alternatif pemecahan masalah.

D. MANFAAT PENILITIAN
Penulis berharap agar pembuatan makalah ini dapat memberikan
kontribusi bagi berbagai pihak, antar lain:
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan KONSEP DAN PRAKTIK PENULISAN
RISET KEPERAWATAN edisi 2 dari buku SETIADI.
2. Bagi Pembaca
Kiranya makalah ini dapat dijadikan sebagai penambahan
wawasan dan dapat menjadi bahan refrensi atau acauan penelitain
selanjutnya.
3.

Bagi Pengajar
Makalah ini dapat menambah refrensi dalam mengajar dan media
gambar dalam memahami KONSEP DAN PRAKTIK PENULISAN RISET
KEPERAWATAN edisi 2 dari buku SETIADI.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Penelitian tidak dilakukan diruang yang kosong dan tidak pula
dapat pula dikerjakan dengan baik, tanpa basis teoritis yang jelas.
Penelilti kekinian sesungguhnya menelusuri atau meneruskan peta
jalan yang telah dirintis atau telah dibuat oleh peneliti
sebelumnya. Bahan pustaka yang ditulis oleh penulis kekinian
sesungguhnya merupakan perbaikan atau pemukhtahiran dari
bahan sejenis yang telah dibuat oleh sebelumnya. Tinjauan
pustaka berisi konsep dan teori yang relevan dengan tujuan
penelitian. Tinjauan berisi variabel atau parameter dari sebuah
konsep dan teori yang menjelaskan permaslahan penelitian yang
relevan. Penlusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Dengan
penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah
dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
Penlusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Dengan
penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah
dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.

Lanjutan
Pengertian dan Pentingnya Kajian Pustaka
Kegiatan penenlitian selalu bertitik tolak dari pengetahuan yang sudah
ada. Ketika peneliti membuat rencana penelitian ia tidak bisa menghindar dan
harus mempelajari penemuan-penemuan tersebut dengan mendalami,
mencermati, menelaah dang mengidentifikasi hal-hal yang telah ada untuk
mengetahu i apa yang ada dan apa yang belum ada.
Jenis Sumber Pustaka
Menyebutkan, bahwa sumber pustaka yang umum dipakai dalam
penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah antara lain buku, laporan periodik,
bulletin, majalah, laporan penenlitian, sirkuler, leaflet dan annual review.

Lanjutan
C. Cara-cara mengkaji bahan pustaka
Urain mengenai cara-cara mengkaji bahan pustaka buku
hanya berguna untuk (calon) peneliti yang akan menyusun
proposal penelitian tetapi juga untuk peneliti
yang akan dan
sedang menyusun laporan hasil penelitian.
1. Jenis sumber bahan pustaka
a. Klasifikasi menurut bentuk
- Sumber tertulis
- Sumber tidak tertulis
b. Klasifikasi menurut isi
- Sumber primer
- Sumber sekunder

Lanjutan
D. Teknik mencari sumber pustaka
Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh penulis atau peneliti untuk
menemukan sumber pustaka yang dikehendaki, beberapa petunjuk tersebut
adalah:
1. Pahami nomor kode buku atau call number
2. Kenali nama pengarang atau penulisan buku atau sejenisnya dan pahami
cara penulisan nama pengarang buku tersebut, terutama pada katalog dan
indeks.
3. erhatikan katalog (daftar katalog itu umunya dapat dilihat

Lanjutan
E. Menulis Literature
Tujuan
umum
mencari
literature
adalah
untuk
mendapatkan latar belakang pengetahuan secara luas yang
berhubungan dengan topic permasalahan.
Dan tujuan
literature secara umum adalah untuk mengembangkan ilmu
yang mendukung untuk suatu penelitian, pendidikan dan
tindakan praktek klinik. Beberapa yang harus dilakukan dalam
penulisan literature adalah:
1. Menyeleksi sumber yang sesuai
2. Mengorganisir sumber

BAB III
A. KERANGKA KONSEP
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yag lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan
atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu
topic yang akan dibahas
Pemilihan kerangka konseptual yang tepat pada sebagian besar
penelitian ditentukan oleh beberapa landasan yaitu :
. Landasan pertama berpikir deduktif
. Landasan kedua berpikir induktif
. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan
tujuan penelitian atas dasar sintesis dari hasil analisis landasan
pertama dan keempat dengan cara berpikir kreatif- inovatif

Tahapan penyusunan kerangka


konseptual
Kerangka konseptual penelitian pada dasarnya adalah
kerangka hubungan antara konsep- konsep yang ingin
diamati atau di ukur melalui penelitian. Untuk itu
langkah- langkah yang di lakukan sebelum membuat
kerangka konseptual adalah:
Seleksi dan definisi konsep ( logika berpikir untuk
mencoba menjelaskan atau atribut dari masalah yang
akan diteliti )
Mengembangkan pernyataan hubungan
Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka.

B. HIPOTESIS
Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypothesis
berarti pendapat yang kebenarannya masih dangkal dan perlu
diuji, yang kebenaranya akan dibuktikan dalam penilitian.
1. Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat
yaitu.
2. Hipotesis yang dirumuskan peniliti dapat dijadikan bukti
kuat, bahwa peniliti mempunyai penguasaan mengenai
focus kajian.
3. Hipotesis merupakan panduan peniliti dalam rangka
pengumpulan data dan analisa data, penentuan prosedur
kerja dan data yang perlu dicari selama proses penilitian.

CARA MEMPEROLEH HIPOTESIS


Hipotesis dapat bersumber dari teori. Paling utama
untuk merumuskan hipotesis harus digunakan cara
tertentu, yaitu cara berpikir bisa secara induktif maupun
deduktif.

CIRI HIPOTESIS
Ciri-ciri suatu hepotesis adalah sebagai berikut.
Hipotesis dinyatakan dalam bentuk
pernyataan(stattment), bukan dalam bentuk
kalimat Tanya.
Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan
yang diteliti.
Hipotesis harus dapat diuji.
Hipotesis harus sederhana dan terbatas artinya
hipotesis tidak menimbulkan perbedaan, serta
tidak terlalu luas sifatnya.

PRINSIP UJI HIPOTESIS


Prinsip uji hipotesis adalah melakukan
perbandingan antara nilai sempel dangan nilai
populasi yang diajukan.Peluang untuk diterima
atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar
kecilnya perbedaan antara nilai sempel dengan
nilai hipotesis.

BENTUK HIPOTESIS
Dalam statistic dan penilitian terdapat dua macam hipotesis yaitu:
1. Hipotesis nol (hipotesis statistic). Pada penilitian, hipotesis nol
ini diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan
antara dua fenomena yang diteliti.Diberi notasi atau symbol
dengan (HO).
2. Hipotesis alternative (hipotesis penilitian) adalah
lawanya hipotesis nol, yang berbunyi adanya
perbedaan atau adanya hubungan antara dua
fenomena yang diteliti( variable bebas dan
variable terikat), diberi notasi atau syimbol
dengan (HI).

JENIS RUMUSAN HIPOTESIS

Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji,


maka merumuskan hipotesis dapat dikelompokan
menjadi 3 macam, yaitu:
1.Hipotesis deskriptif , yaitu hipotesis yang
menggambarkan spesifik ciri-ciri sesuatu tentang nilai
suatu variable mandiri, tidak membuat perbandingan atau
hubungan.
2.Hipotesis Komparatif (Perbedaan) yaitu pernyataan
yang menunjukan dugaan nilai dengan membuat
perbandingan dalam satu variable atau lebih pada sampel
yang berbeda

3. Hipotesis Asosiatif (Hubungan), suatu


pernyataan yang menunjukan degaan tentang
hubungan antara dua variable atau lebih.

C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional merupakan penjelasan semua
variable dan istilah yang akan digunskan dalam
penelitian secara operasional sehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam makna penelitian.
Bagian definisi operasional
1. Definisi variable
2. Indicator/pengukuran
3. Alat ukur (Kuesioner, pengamatan
(observasi), Wawancara)
4. Skala ukuran

BAB III
A. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikan
rupa sehingga peneliti dapat memperoleh terhadap jawaban pertanyaan
penelitian.
1. Sejak awal peneliti harus menentukan apakahkan dilakukan
intervensi dalam penelitian tersebut, yaitu dengan melakukan
penelitian intervensional (eksperimental) atau apakah hanya
melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan
melakukan observasional.
2. Bila peneliti memilih studi obervasional, perlu ditentukan apakah
akan mengadakan pengamatan sewaktu (cross sectional) atau
melakukan follow up dalam jangka waktu (longitudinal).
3. Apakah akan dilakukan studi retrospektif yaitu meneliti peristiwa
yang sudah berlangsung atau prospektif yaitu dengan mengikuti
subjek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi

a. Jenis Penelitian Observasional


Berbagai bentuk penelitian observasional antara lain adalah deskriptif (survey,
studi kasus) dan analitik (cross seksional, sub control dan cohort).
1. Penelitian observasional Deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran tentang suau keadaan secara objektif.
Ciri-ciri penelitian deskriptif adalah:
a) Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan
hipotesis atau tidak
b) Merancang cara pendekatan, hal yang meliputi macam datanya, penentuan
sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya dan penyajian hasil
c) Tidak perlu kelompok pembanding
d) Tidak mencari penyebab suatu masalah
e) Mengumpulkan data
f) Penyusunan laporan

Langkah-langkah penelitian deskriptif:


a) Memilih masalah yang akan diteliti
b) Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian
berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk
menghimpun informasi dan teori sebagai dasar penyusunan kerangka
konsep penelitian.
c) Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis
d) Dalam penelitian deskrptif tidak diharuskan memakai hipotsis
e) Menentukan desain penelitian, metode pengumpulan data, kriteria atau
kategori untuk membedakan data yang akan diteliti dan yang tidak diteliti
f) Menentukan teknik dan alat pengumpul data (instrumen/kuesioner
g) Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data
h) Melakukan pengolahan atau analisis data (untuk menguji hipotesis)
i) Melakukan pembahasan serta menarik kesimpulan dari penelitian

Macam-macam penelitian deskriptif antara lain:


a) Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan
objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.
b) Case studi/studi kasus ,studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan
melalui studi kasus yang terdiri dari unit tunggal.

Ciri-ciri studi kasus:


c) Penelitian kasus adalah penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang
hasilnya merupakan gamabran lengkap dan terorganisir mengenai kasus itu.
d) Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit kecil, tetapi mengenai variable
dan kondisi yang besar jumlahnya.
e) Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna
merencanakan yang lebih besar dalam ilmu kesehatan dan social.
f) Penelitian ini merupakan perintis bagi penelitian lanjutan juga merupakan
sumberr hipotesis
g) Penelitian kasus memberikan contoh yang berguana berdasarkan data yang
diperoleh untuk memberi gambaran mengenai penemuan yang disimpulkan
dengan statistic.
Kelemahan studi kasus:
h) Tidak memungkinkan generalisasi yang obejektif pada populasi sebab perincian kasus
memang sangat terbatas representatinya.
i) Hasilnya kurang objektif

2. Penelitian observasional analitik


Pada penelitian analitik, peneliti mencoba mencari hubungan antar
variable. Penelitian ini perlu dilakukan analisis terhadap data yang
disimpulkan.
a) Cross sectional
Dalam penelitian cross sectional, variable sebab atau resiko dan akibat
atau kasus yang terrjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan
secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam
waktu bersamaan), dan tidak ada follow up.
Adapun langkah-langkah pada studi cross sectional adalah sebagai
berikut:
b) Merumuskan pertanyaan penelitian berrdasarkan penelitian besarta
hipotesis yang sesuai
c) Mengidentifikasi veriabel penelitian (bebas dan tergantung)
d) Menetapkan subjek penelitian
e) Melakukan pengaturan factor resiko dan efek
f) Melakukan analisis

Kelebihan penelitian cross sectional


a) Keuntungan utama desain ini adalah memungkinkan penggunaan populasi dan
masyarakat umum.
b) Desain ini relatif mudah, murah dan hasilnya cepat, dapat dan diperoleh
c) Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variable
d) Tidak terrancam loss to follow up (droup out)
e) Dapat dimasukan kedalam tahapan pertama suatu penelitian kohort (prospektif)
atau eksperimental
f) Dapat dipakai dasar penelitian selanjutnya yang konklusif
Kekurangan penelitian cross sectional
g) Studi menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek
dilakukan pada saat bersamaan. Akibatnya sering tidak mungkin ditentukan mana
yang sebab dan akibat
h) Memungkinkan kesalahan interpretasi hasil karena hasil yang didapatkan adalah
ditentukan secara bersamaan
i) Dibutuhkan subjek yang cukup besar, terutama jika variabelnya banyak.
j) Tidak bisa menggambarkan perjalanan suatu penyakit, insiden, atau prognosa
k) Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang terjadi
l) Memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian.

b) Kasus control (case control )


Penelitian case control adalah suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana variable bebas/factor resiko dipelajari
dengan menggunakan pendekatan retropketif.
Tahap-Tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :
a) Menentukan pertanyaan penelitian dan hipotesis
b) Identifikasi variabel-variabel penelitian (bebas, tergantung)
c) Identifikasi objek penelitian (populasi, sampel)
d) Identifikasi kasus
e) Pemelihan subjek sebagai control
f) Melakukan pengukuran retropektif (kebelakang) untuk
melihat factor resiko
g) Melakukan analissis dalam membandingkan proporsi antara
variable objek dengan variable control.

Kelebihan penelitian case control


a) Adanya kesamaan waktu antara kelompok kasus dengan
kelompok control
b) Memerlukan subyek penelitian yang relative sedikit
c) Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai factor resiko
sekaligus
d) Adanya pembatasan atau pengendalian factor resiko sehingga
hasil penelitian lebih tajam disbanding dengan hasil penelitian
cross sectional
e) Tidak menghadapi kendala etik seperti penelitian eksperimen
atau cohort
f) Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis)

Kekurangan penelitian case control


a) Pengukuran variable yang retrospektif, objektivitas, dan rehabilitasnya
kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali factor-faktor
resikonya
b) Tidak dapat diketahui efek variable luar karena secara teknis tidak dapat
dikendalikan
c) Validasi mengenai informasi kadang-kadang sukar diperoleh
d) Kerena kasus dan control sukar di peroleh oleh peneliti maka sukar
untuk meyakinkan bahwa kedua kelompok itu sebanding dalam factor
eksternal dan sumber bias yang lainnya
e) Tidak dapat memberikan incidens rate
f) Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variable
dependent, hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek
g) Kadang-kadang sulit memilih control yang benar-benar sesuai dengan
kelompok karena banyaknyan factor resiko yang harus dikendalikan

c) Kohort
Penelitian kohort atau sering disebut
penelitian prospektif adalah penelitian non
eksperimen yang paling baik dalam
mengkaji hubungan antar factor resiko dan
efek.

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian kohort


a) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
b) Identifikasi factor resiko dan efek
c) Menetapkan subyek penelitian (populasi dan sampel)
d) Pemeilihan subjek dengan factor resiko positif dari
subjek dengan efek negative
e) Memilih subjek yang akan dijadikan anggota kelompok
control
f) Mengobservasi perkembangan subyek sampai batas
waktu yang tidak ditentukan, selanjutnya
mengidentifikasi timbul tidaknya pada kedua kelompok
g) Menganalisis dengan membandingkan proporsi subyek
yang mendapat efek yang mendapat efek negative baik
kelompok resiko positif maupun kelompok control

Keunggulan penelitian kohort


a) merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insiden perjalanan
penyakit atau efek yang diteliti
b) Paling baik dalam menerangkan dinamika hubungan antara factor
resiko dengan efek secara temporal
c) Merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang berrsifat fatal dan
progesif
d) Karena dilakukan secara kontinyu dan longitudinal, studi ini memiliki
kekuatan yang andal untuk meneliti masalah kesehatan yang masih
meningkat
e) Dapat mengatur komparabilitas antara dua kelompok sejak awal
penelitian (subjek dan control)
f) Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari suatu
waktu ke waktu yang lain
g) Ada keseragaman observasi baik terhadap factor resiko maupun dari
efek

Keterbatasan penelitian kohort


a) Memerlukan waktu yang cukup lama
b) Memerlukan biaya yang mahal dan rumit
c) Kurang efektif bila kasus jarang terjadi
d) Memerlukan sarana dan pengelolaan yang
rumit
e) Kemungkinan adanya subjek penelitan yang
droup out dan akan mengganggu analisis hasil
f) Karena factor resiko yang ada pada subjek
akan diamati sampai terjadinya efek maka hal
ini berarti kurang atau tidak etis.

B. DESAIN PENELITIAN EKPERIMENTAL


Penelitian ekperimental atau percobaan adalah kegiatan
percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh
yang timbul, sebagai akibat dari adanya percobaan tertentu.
Faktor-faktor yang dikontrol dalam eksperimen ini meliputi
a) Sasaran atau objek yang diteliti
b) Peneliti atau orang melakukan percobaan
c) Variable bebas yaitu kondisi munculnya variable terikat
d) Variable terikat yaitu variable yang akan terpengaruh/berubah
setelah dikenakan perlakuan atau percobaan
e) Kelompok ekperimen dan kelompok control
f) Populasi dan sampel
g) Skor rata-rata hasil test

Validitas hasil penelitian eksperimen


a) Validitas internalValiditas internal berhubungan dengan
ketepatan mengidentifikasi perubahan variabel-variabel
keluaran (hasil eksperimen) tersebut hanya sebagai akibat dari
adanya perlakuan (eksperimen)
b) Validitas Eksternal
1)Validitas eksternal ini berkaitan dengan
kemungkinan generalisasi dari hasil ekperimen
tersebut
2)Untuk mengontrol validitas eksternal ini perlu
dilakukan pengujian-pengujian terhadap factor
berikut:
3)Efek seleksi berbagai bias
4)Efek pelaksana pretes
5)Efek prosedur eksperimen
6)Gangguan penanganan perlakuan berganda

c). Macam Penelitian eksperimen


Rancangan penelitian ekperimen
dikelompokan menjadi 3 sebagai berikut:
Rancangan Pre eksperimen
Rancangan Eksperimen semu
Rancangan Eksperimen sungguhan

B.POPULASI SAMPEL
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel penilitian adalah sebagian dari
keseluruhan obyek yang diteliti dan dinggap
mewakili seluruh populasi.

C.INSTRUMEN PENELITIAN
Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
A. Esensi Uji Validitas dan Reliabilitas
Sesungguhnya uji validitas dan reliabilitas itu terutama
untuk alat ukur yang menghasilkan nilai kuantitatif. Alat
pengumpul data berupa pedoman wawancara terbuka,
pedoman observasi, format penjaring data dan seterusnya
tidak perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable
dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil
penelitian akan menjadi valid dan reliable. Jadi instrument
yang valid
dan reliable merupakan syarat untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable

B. Validitas instrument
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah
instrument dikatakan valid jika instrument itu mampu
mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situ asi
dan kondisi tertentu. Hal lain yang perlu diperhatikkan oleh
peneliti dalam memilih alat ukur yang valid adalah alat ukur
itu tidak menyulitkkan peneliti sendiri atau orang lain.
Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan
eksternal.
1. Validitas internal
validitas internal adalah bila kriteria yang ada dalam
instrument secara rasional telah mencerminkan apa yang
diukur. Jenis validitas internal antara lain adalah validitas
subjektif, validitas isi, validitas kriteria dan validitas
konstruksi.

a. Validitas subjektif
Yaitu jenis validitas yang kriteria sepenuhnya ditentukan
berdasarkan pertimbangan peneliti, baik pertimbangan
nalar maupun keilmuannya.
b. Validitas isi
Yaitu validitas yang merujuk pada sejauh
mana sebuah instrument penelitian memuat
rumusan-rumusan sesuai dengan yang
dikehendaki menurut tujuan tertentu.Validitas
isi hanya semata-mata dilakukan atas dasar
pertimbangan peneliti dalam makna juga
mengandung unsur subjektif tetapi
instrument yang dibuat mengacu pada isi
yang dikehendaki

c. Validitas Kriteria
Validitas yang menunjuk kepada hubungan antara satu
variable dengan variable lain.
d. Construct validity
Konstruksi ini dimaksudkan untuk melihat kaitan antara dua
gejala atau lebih yang tidak dapat diukur secara langsung.
2. Eksternal Validity
Instrument yang memiliki validitas eksternal bila kriteria
dalam instrument disusun berdasarkan luar atau fakta-fakta
empiris yang telah ada.Maka validitas eksternal instrument
dikembangkan dari fakta empiris. Penelitian yang mempunyai
validitas eksternal bila hasil penelitian dapat diterapkan pada
sampel yang lain, hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan

C. Reliabilitas Instrumen
Reliabiltas Instrument adalah adanya suatu kesamaan
hasil apabila pengkuran dilaksanakan oleh orang yang
bebeda ataupun waktu yang berbeda.
Ada beberapa cara pengukuran yang dapat dipakai
untuk melihat reliabilitas dalam pengumpulan data
dalam bidang keperawatan, yaitu :
Prinsip stabilitas, yaitu mempunyai kesamaan bia
dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang berbeda.
Equivalen, artinya pengukuran memberikan hasil yang
sama pada kejadiian yang sama.
Homogenitas (kesamaan), artinya imstrumen yang
dipergunakan harus mempunyai isi yang sama

Pengujian reabilitas instrument dapat dilakukan


secara eksternal maupun internal. Secara eksternal
dapat dilakukan dengan test-retest, equivalen dan
gabungan keduanya. Dan secara internal dapat diuji
dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada
pada instrument dengan teknik tertentu.
1. Secara eksternal
a. Metode tes ulang (test-retest)
Yaitu suatu alat tes memiiliki reliabilitas yang tnggi
jika digunakan pada waktu yang berbeda namun
mendapatakan hasil yang sama atau mendekati sama

b. Equivalen
Instrumen yang reliable adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi
maksudnya sama
c. Gabungan keduanya
Pengujian reliable ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
ekivalen itu beberapa kali, keresponden yang sama. Jadi cara ni merupakan
gabungan pertama dan kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara silang.
d. Metode parallel
Metode pengujian ini mempunyai dua bentuk yaitu :
1. Dua orang peneliti yang berbeda dengan alat ukur yang sama untuk mengukur
variable yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama
pula.
2. Peneliti tunggal menggunakan dua alat ukur yang berbeda untuk mengukur
variable yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sam pula.

2. Secara Internal
Pengujan reliabilitas dengan internal konsistensi,
dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali
saja, kemudian yang diperoleh di analisis dengan
teknik tertentu. Pengujian dapat dilakukan dengan
teknik belah dua dan anova Hoyt.
Metode belah dua
Metode kesamaan rasional
Rumus KR 21
Analisis Varians Hoyt (anova hoyt)

D.STATISTIK PENELITIAN

1. Pengertian Statistik
Dalam arti luas statistic sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan
mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi.
2. Kegunaan statistik atau penelitian di bidang kesehatan
a. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui pemasalahan
kesehatan
b. M embadingkan status kesehatan di satu tempat dengan tempat lain, atau
membadingkan status kesehatan waktu lampau dengan saat sekarang.
c. Evaluasi dan monitoring kegagalan dan keberhasilan program kesehatan yang
sedang dilaksanakan.
d. Keperlaun estimasi tentang kebutuhan pelayanan kesehatan
e. Perencanaan program kesehatan
f. Keperluan research dan publikasi masalah kesehatan

3.Penggolongan statistik
Penggolongan statistik dalam penelitian terdiri dari 2
sub yaitu :
deskriptif
inferensial
4. Pembagian data dalam statitistik
Dalam analisis seringkali digunakan pembagian data
atau variable menjadi dia kelompok yaitu:
data katagorik
data numeric.

5.Skala Pengukuran
Berkaitan dengan proses kuantifikasi, data dan
variable biasanya diklasifikasikan dalam empat jenis
skala pengukuran. Tingkat pengukuran yang luas
digunakan dibagi dalam empat kategori yaitu:
Ukuran Nominal
Ukuran Ordinal
Ukuran Interval
Ukuran Rasio

6. Tahap tahap kegiatan statistik


Secara ringkas dapat disebutkan ada 5 tahap dalam
proses kegiatan statistik yaitu:
a.Pengumpulan data (data colecting)
Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai
dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati atau
mengukur
Ada 3 cara dalam memperoleh data yaitu:
Data primer
Data sekunder
Data tertier

b. Pengolahan data (data processing)


Pengolahan data dasarnya merupakan suatu proses untuk
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu
kelompok data mentah dengan menggunakan rumus
tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam
pengolahan data dibagi menjadi 6 tahap yaitu:
Editing (memeriksa)
Memberi tanda kode atau coding
Processing
Cleaning
Pengeluarkan informasi

c.Penyajian data (data presentation)


Secara garis besar ada cara yang sering dipakai untuk
penyajian data yaitu:
Tulisa atau narasi (textuklar)
Tabel atau Daftar (tabular)
Macam table yaitu : master table (table induk) dan tex
table (table khusus).
Grafik atau diagram
Berdasarkan bentuknya makan grafik dapat dibagi cegai
berikut: grafik batang, grafik lingkaran, grafik garis, grafik
titititik, grafik lambing atau symbol, dan grafik peta.

d. Analisa dan interpretasi


Analisa data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena dengan analisislah data dapat
mempunyai arti atau makna yang dapat berguna untuk
memecahkan masalah penelitian.
Interpretasi dalam arti luas (analitik) yaitu interpretasi guna
mencari makna data hasil penelitian dengan jalan tidak hanya
menjelaskan atau menganalisis data hasil penelitian tersebut,
tetapi juna melaukan inferensi (generalisasi) dari data yang
diperoleh dengan teori yang relevan dengan hasil penelitian
tersebut.
Ada 2 katagori analisa dalam penelitian yaitu:
Analisis statistik diskriptif
Analisis statistic inferensial

e. Penarikan Kesimpulan
Bagi akhir daripada pekerjaan statistic adalah
pengambilan kesimpulan.Kesimpulan ini diambil
berdasarkan analisa atau interpretasi data yang
dilakukan.
7.Faktor yang mempengaruhi analisa data
Jenis penelitian
Jenis sampel
Jenis data atau variable
Asumsi kenormalan disfriousi data

Anda mungkin juga menyukai