Anda di halaman 1dari 3

1.

Rangkuman Kasus
Pasien datang ke Puskesmas Sedayu 2 dengan keluhan kontrol rutin
diabetes mellitus (DM) tipe 2. Pasien sudah mengetahui bahwa memiliki DM
selama 4 tahun. Pasien masih rutin mengkonsumsi obat gula. Gula darah
terakhir diperiksa 214 mg/dl.
Pasien mencemaskan kondisinya

sejak

istrinya

meninggal

dunia.

Semenjak istrinya meninggal dunia, pasien mengalami kesedihan dan pasien


merasa banyak pikiran. Pasien mengeluh sering merasakan sakit kepala.
Pasien takut jika ia sakit kemudian tidak bisa mengambil obat di puskesmas,
apalagi jika harus dirawat di rumah sakit. Pasien seringkali memikirkan
kondisinya sebelum tidur sehingga membuatnya untuk sulit tidur. Saat ini
pasien tinggal bersama 2 anak laki-lakinya.
2. Perasaan Terhadap Pengalaman
Saya dapat merasakan apa yang pasien rasakan. Banyak pasien dengan
penyakit kronis memiliki kecemasan yang tidak teriidentifikasi. Penulis
menyadari bahwa perlu penanganan pula di samping memberikan terapi
pada kondisi fisiknya.
3. Evaluasi
Memberikan

informasi yang berhubungan dengan penyakit dan tindakan

yang dilakukan terhadap dirinya


4. Analisis
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua mahluk hidup dalam kehidupan
sehari-hari. Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan individu
dalam memelihara keseimbangan. Pengalaman cemas seseorang tidak sama
pada beberapa situasi dan hubungan interpersonal. Kecemasan timbul akibat
ketidakmampuan untuk berhubungan interpersonal dan sebagai akibat
penolakan.
Kecemasan pada pasien diabetes melitus disebabkan oleh hilangnya
kendali, perasaan takut terhadap ketidakmampuan menangani diabetes,
informasi yang salah terhadap penyakit diabetes dan ketakutan terhadap
komplikasi

penyakit diabetes. Pasien yang mengalami diabetes melitus

sangat berisiko terjadinya ulkus atau gangren serta berisiko untuk dilakukan
amputasi. Kehilangan bagian tubuh pada pasien diabetes melitus dianggap

sebagai gangguan fisik yang menimbulkan kecemasan karena merupakan


ancaman terhadap integeritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri
individu. Ancaman terhadap integeritas fisik meliputi disabilitas fisiologis
yang akan terjadi atau

penurunan kemampuan untuk melakukan aktifitas

hidup sehari-hari
Adanya kecemasan pada penderita diabetes melitus dapat mempengaruhi
kontrol gula darah. Penderita diabetes melitus yang mengalami kecemasan
akan

terjadi

peningkatan

eksresi

hormon

ketokolamin,

glucagon,

glukokortikoid, endorfin dan hormon pertumbuhan. Selain itu cemas juga


menyebabkan produksi

berlebih pada kortisol. Kortisol merupakan musuh

dari insulinsehingga membuat glukosa sulit untuk memasuki sel dan


meningkatkan gula darah. Kecemasan juga dapat menimbulkan reaksi
destruktif, dimana individu bertingkah laku maladaptive dan disfungsional
seperti gangguan pola makan. Gangguan pola makan ini mengakibatkan gula
darah menjadi tidak terkontrol. Hal ini justru akan memperburuk kondisi
pasien dan proses penyembuhan akan semakin lama
Penderita DM memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi, yang
berkaitan dengan tritmen yang harus dijalani dan terjadinya komplikasi
serius.Kecemasan yang dialami penderita berkaitan dengan tritmen yang
harusdijalaniseperti diet atau pengaturan makan, pemeriksaan kadar gula
darah, konsumsi obatdan juga olah raga. Selain itu, resiko komplikasi
penyakit yang dapat dialami penderita juga menyebabkan terjadinya
kecemasan.. Penderita DM jika mengalami kecemasan, akanmempengaruhi
proses

kesembuhan

dan

menghambat

kemampuan

aktivitaskehidupan

sehari-hari. Pasien diabetes yang mengalami kecemasan memiliki kontrol


gula darah yang buruk dan meningkatnya gejala-gejala penyakit.
Kecemasan juga dapat menimbulkan reaksi destruktif, dimana individu
bertingkah laku maladaptive dan disfungsional seperti gangguan pola makan.
Gangguan

pola makan

ini

mengakibatkan

gula

darah

menjadi

tidak

terkontrol. Hal ini justru akan memperburuk kondisi pasien dan proses
penyembuhan akan semakin lama.
5. Kesimpulan
Kecemasan merupakan hal yang tidak mudah untuk dihadapi oleh
penderita DM. Reaksi cemas akan berlanjut apabila pasien tidak tahu atau

kurang mendapat informasi yang berhubungan dengan penyakit dan


tindakan yang dilakukan terhadap dirinya. Hal ini da[at memperburuk kondisi
pasien dan proses penyembuhan akan semakin lama.
6. Daftar Pustaka
Sadock, B,J, & Sadock, V,A, 2007, Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry,
Behavioral

Sciences/Clinical

Psychiatry,

10th

Edition,

Philadelhia:

Lippincott
Williams & Wilkins. Baihaqi, M, I, F, dkk, 2007, Psikiatri,Konsep Dasar dan
GangguanGangguan, Refika Aditama, Bandung.
Bouwman, dkk, 2010, Depression anxiety and glucose metabolishm in the
general dutch population, The New Hooorn Study, Amsterdam.

Anda mungkin juga menyukai