PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu perceraian yang dibolehkan oleh syariat adalah
dengan
Talak,
permainan
khuluk
pihak
suami
dan
fasakh.
terhadap
Sepintas
istri
atas
terlihat
hak
bahwa
talak
yang
kandungan
teks
al-quran
maupun
hadis
yang
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian talak?
2. Apa saja macam-macam talak?
3. Bagaimana hukum talak dan dalil hukumnya?
4. Apa saja rukun dan syarat talak?
5. Bagaimana ungkapan cerai (sighat thalaq)?
6. Bagaimana cara perhitungan talak?
7. Apa saja akibat talak?
8. Apa pengertian fasakh?
9. Apa saja hal-hal yang menyebabkan fasakh?
10. Apa saja bebtuk-bentuk fasakh?
11. Apa akibat dari fasakh?
12. Apa perbedaan talak dan fasakh?
13. Bagaimana hasil penelitian dari talak?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian talak
2. Untuk mengetahui macam-macam talak
3. Untuk mngetahui hukum talak dan dalil hukumnya
4. Untuk mngetahui rukun dan syarat talak
5. Untuk mengetahui ungkapan cerai (sighat thalaq)
6. Untuk mengetahui cara perhitungan talak
7. Untuk mengetahui akibat talak
8. Untuk mengetahui pengertian fasakh
9. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan fasakh
10. Untuk mengetahui bebtuk-bentuk fasakh
11. Untuk mengetahui akibat dari fasakh
12. Untuk mengetahui talak dan fasakh
13. Untuk mengetahui hasil penelitian dari talak
BAB II
PEMBAHASAN
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
A. PENGERTIAN TALAK
Talak berasal dari kata ithlaq ( ) yang berarti
melepaskan atau meninggalkan. Dalam istilah agama talak berarti
melepaskan
ikatan
perkawinan
atau
bubarnya
hubungan
perkawinan.1
Al-jaziry mendefinisikan :
Talak
ialah
menghilangkan
ikatan
perkawinan
atau
melepas
tali
akad
nikah
dengan
kata
talak
dan
yang
semacamnya.
Jadi,talak itu ialah menghilangkan ikatan perkawinan sehingga
setelah hilangnya ikatan perkawinan itu istri tidak lagi halal bagi
suaminya.2
Melepaskan
ikatan
pernikahan,artinya
membubarkan
harus
dihindari
adalah
perceraain,meskipun
1 Sayyid Sabiq. 2006. Fiqih Sunnah jilid.3. Jakarta: Pena Pundi Aksara, h.135
2 Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly,M.A. 2006. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana, h.192
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
tidak
menghasilkan
kebaikan.
Perceraain
setidaknya
: .
}
{
Perbuatan halal yang sangat di benci oleh Allah adalah talak (HR abu dawud dan
hakim dan di shahihkan olehnya)
Siapapun yang merusak hubungan antara suami istri dia tidak mempunyai
tempat terhormat dalam islam. Demikian dijelaskan dalam sebuah hadist Nabi Saw
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda tidak termasuk golongan kami seseorang yang
merusak hubungan seseorang perempuan dari suaminya (HR.Abu dawud dan nasai)4
a. isteri yang ditalak sudah pernah digauli, bila belum pernah digauli maka bukan
termasuk talak sunni.
B. MACAM-MACAM TALAK
a) Talak ditinjau dari waktu melakukan talak dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Talak Sunni yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan tuntutan sunnah.
Dikatakan talak sunni jika memenuhi 4 (empat) syarat yaitu :
isteri yang ditalak sudah pernah digauli, bila belum pernah digauli
maka bukan termasuk talak sunni.
isteri dapat segera melakukan menunggu iddah suci setelah ditalak
yaitu dalam keadaan suci dari haid
talak itu dijatuhkan ketika isteri dalam keadaan suci, baik dipermulaan,
dipertengahan maupun diakhir suci, kendati beberapa saat lalu datang
haid.
suami tidak pernah menggauli isteri selama masa suci di mana talak itu
dijatuhkan. Talak yang dijatuhkan oleh suami ketika isteri dalam
keadaan suci dari haid tetapi pernah digauli, tidak termasuk talak
sunni.
b. Talak Bidi yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau bertentangan dengan
tuntutan sunnah dan tidak memenuhi ketentuan syarat-syarat talak sunni.
Termasuk dalam talak bidi adalah :
talak yang dijatuhkan terhadap isteri pada waktu haid (menstruasi) baik
dipermulaan haid maupun dipertengahannya.
talak yang dijatuhkan terhadap isteri dalam keadaan suci tetapi pernah
digauli oleh suaminya dalam keadaan suci dimaksud.
4 Op.cit, h.136
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
b) Talak ditinjau dari jelas tidaknya ucapan talak dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a. Talak Sharih yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata yang jelas dan
tegas, dapat dipahami sebagai pernyataan talak atau cerai seketika diucapkan,
tidak mungkin ada pemahaman lagi. Contoh Talak Sharih yaitu:
Engkau saya talak sekarang juga.
Engkau saya firaq sekarang juga.
Apabila suami menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talak sharih maka
menjadi jatuhlah talak itu dengan sendirinya sepanjang ucapan itu dinyatakan
dalam keadaan sadar dan atas kemauannya sendiri.
b. Talak Kinayah yaitu talak dengan menggunakan kata-kata sindiran, samarsamar seperti contoh :
Engkau sekarang telah jauh dariku.
Pulanglah kerumah ibumu.
Ucapan-ucapan tersebut mengandung sebuah kemungkinan cerai dan
mengandung kemungkinan lain. Tentang kedudukan talak dengan kata-kata
kinayah atau sindiran sebagaimana dikemukakan oleh Taqiyuddin Al Husaini,
tergantung kepada niatnya seseorang artinya jika suami dengan kata-kata
tersebut berniat untuk menjatuhkan talak maka talak jatuh, akan tetapi jika
tidak berniat untuk menjatuhkan talak, maka talak tidak jatuh.
c) Talak ditinjau dari kemungkinan ruju atau tidak dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Talak Raji yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap isterinya yang telah
digauli, talak yang pertama kali dijatuhkan atau yang kedua kalinya. Setelah
terjadi talak raji, maka isteri wajib ber iddah, bila kemudian suami hendak
kembali kepada isteri sebelum berakhir masa iddah, maka hal itu dapat
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
dilakukan dengan jalan rujuk, tetapi jika dalam masa iddah tersebut suami
tidak menyatakan rujuknya, maka talak tersebut berubah menjadi talak bain
dengan berakhir iddahnya.: kemudian jika sesudah berakhir iddahnya itu
suami ingin kembali kepada bekas isterinya, maka wajib dilakukan dengan
akad nikah baru dan dengan mahar yang baru pula. Talak raji hanya terjadi
dengan talak yang pertama dan kedua saja.
b. Talak Bain yaitu talak yang tidak memberi hak merujuk bagi bekas suami
terhadap bekas isterinya. Untuk mengembalikan bekas isteri ke dalam ikatan
perkawinan harus melalui akad nikah baru lengkap dengan rukun dan syaratsyaratnya. Adapun talak bain dibagu menjadi dua:
Talak Bain Sughra yaitu talak bain yang menghilangkan kepemilikan
bekas suami terhadap isteri tetapi tidak menghilangkan kehalalan bekas
suami untuk menikahkan kembali dengan bekas isterinya tersebut.
Termasuk talak bain sughra adalah:
Talak sebelum berkumpul.
Talak dengan pergantian harta dari isteri atau disebut talak
khulu.
Talak karena adanya aib (cacat), karena salah seorang
dipenjara, talak karena penganiayaan atau semacamnya dan
lain-lain.
Talak Bain Kubra yaitu talak yang menghilangkan pemilikan bekas
suami terhadap bekas isteri serta menghilangkan kehalalan bekas
suami untuk kawin kembali dengan bekas isterinya, kecuali setelah
bekas isteri itu kawin lagi dengan lelaki lain, telah berkumpul dengan
suami kedua serta telah bercerai secara wajar dan telah selesai
menjalankan iddahnya. Talak bain kubra terjadi pada talak yang
ketiga.
d) Talak ditinjau dari cara menyampaikan talak ada empat, yaitu:
a. Talak dengan ucapan yaitu talak yang disampaikan oleh suami dengan ucapan
dihadapan isterinya dan isteri mendengar secara langsung ucapan tersebut.
b. Talak dengan tulisan yaitu talak yang disampaikan oleh suami secara tertulis
lalu disampaikan kepada isterinya, kemudian isteri membacanya dan
memahami isi dan maksudnya. Talak yang dinyatakan secara tertulis dapat
dianggap
sah,
meski
yang
bersangkutan
dapat
mengucapkannnya,
sebagaimana talak dengan ucapan ada talak sharih dan kinayah, maka talak
dengan tulisan pun demikian pula.
c. Talak dengan isyarat yaitu talak yang dilakukan dalam bentuk isyarat oleh
suami yang tuna wicara. Isyarat bagi suami yang tuna wicara dapat dipandang
sebagai alat komunikasi untuk memberikan pengertian dan menyampaikan
maksud dan isi hati. Oleh karena itu, isyarat baginya sama dengan ucapan bagi
yang dapat berbicara dalam menjatuhkan talak, sepanjang isyarat itu jelas dan
meyakinkan bermaksud talak atau mengakhiri perkawinan.
d. Talak dengan utusan yaitu talak yang disampaikan oleh suami
kepada isteri melalui perantaraan orang lain
C. HUKUM TALAK DAN DALIL HUKUMNYA
Syariat Islam menjadikan pertalian suami istri dalam ikatan
perkawinan sebagai pertaian yang suci dan kokoh, sebagaimana AlQuran memberikan istilah pertalian itu dengan mitsaq ghalizh (janji
kukuh). Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 21 menyatakan:
diberi
kewenangan
menjatuhkan
talak,
namun
tidak
Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah menjatuhkan talak.
Hadits ini menjadi dalil bahwa diantara jalan halal itu ada
yang dimurkai Allah jika tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.
Maka menjatuhkan talak itu sama sekali tidak ada pahalanya dan
tidak dapat dipandang sebagai perbuatan ibadah. Hadits ini juga
menjadi dalil bahwa suami wajib selalu menjauhkan diri dari
menjatuhkan talak selagi masih ada jalan untuk menghindarkannya.
Suami hanya dibenarkan menjatuhkan talak jika terpaksa, tidak ada
jalan lain untuk menghindarinya, dan talak itulah salah satunya
jalan terciptanya kemaslahatan.
Istri yang meminta talak kepada suaminya tanpa sebab dan
alasan yang dibenarkan adalah perbuatan tercela, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
Manakala istri menuntut cerai dari suaminya tanpa adanya suatu
alasan, maka haram baginya bau surga.5
Tentang hukum talak ini para ahli fiqih berbeda pendapat.
Pendapat yang paling benar diantara semua itu
adalah yang
Rasulullah SAW bersabda: Allah melaknat tiap-tiap orang yang
suka merasai dan bercerai. (Maksudnya: suka kawin dan bercerai).
Ini disebabkan karena carai itu kufur terhadap nikmat Allah.
Sedangkan kawin adalah satu nikmat dan kufur terhadap nikmat
adalah haram. Jadi tidak halal bercerai, kecuali karena ada darurat.
Darurat yang membolehkan cerai yaitu bila suami meragukan
kebersihan tingkah laku istrinya, atau tidak punya cinta dengannya.
Sebab soal hati hanya terletak dalam genggaman Allah. Tetapi jika
tidak ada alasan apapun, maka bercerai yang demikian berarti kufur
terhadap nikmat Allah, berlaku jahat kepada istri. Maka itu dibenci
dan terlarang.6
Syara menjadikan talak sebagai jalan yang sah untuk
bercerainya
suami-istri,
namun
syara
membenci
terjadinya
menjadi
wajib,
adakalanya
menjadi
haram,
adakalanya
10
.
(227-226: )
kepada orang-orang yang meng-ila istrinya diberi tangguh empat
bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya)
maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Dan jika mereka berazam (bertetap hati untuk) talak, maka
sungguh Allah maha mendengar lagi maha tahu.
Dengan sumpah ini seorang istri menderita karena tidak
disetubuhi dan tidak pula diceraikan. Setelah empat bulan berselang
sumpah suami dan tidak hendak kembali kepada istrinya, maka
wajiblah ia menjatuhkan talak-nya, agar dengan demikian istri tidak
terkatung-katung seperti orang digantung, sedangkan jika suami
berkehendak untuk kembali lagi, maka ia wajib membayar kafarat
sumpah.
Talak juga menjadi wajib bagi suami atas permintaan istri
dalam hal suami tidak mampu menunaikan hak-hak istri serta
menunaikan kewajibannya sebagai suami, seperti suami tidak
mampu lagi mendatangi istri. Dalam hal ini istri berhak menuntut
talakdari suaminya, dan suaminya wajib menuruti tuntutan istri.7
Talak
sunnah,
yaitu
dikarenakan
istri
mengabaikan
11
(19 :)
12
perpecahan antara suami-istri yang sudah berat dan bila istri keluar
rumah dengan meminta khulu karena ingin terlepas dari bahaya.10
Talak makruh, menurut yaitu talak perempuan yang normal
keadaannya. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa talak makruh
adalah
talak
yang
tanpa
sebab,
berdasarkan
hadits
yang
perkawinan
yang
di
dalamnya
terkandung
Rahman
Ghazaly
menyatakan
bahwa
talak
itu
menjatuhkan
talak
jika
hal
itu
mengakibatkan
10 Op.cit., hal. 12.
11 Lihat Abd. Rahman Ghazaly, loc.cit., h. 216.
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
13
( )
Tidak ada sesuatu yang dihalalkan Allah, tetapi dibenci-Nya selain
daripada talak.
Talak itu dibenci bila tidak ada suatu alasan yang benar,
sekalipun Nabi SAW mengatakannya halal. Karena ia merusak
perkawinan yang mengandung kebaikan-kebaikan yang dianjurkan
oleh agama. Karena itu talak seperti ini dibenci.13
Talak itu mubah hukumnya ketika ada keperluan untuk itu,
yakni karena jeleknya perilaku istri, bukanya sikap istri terhadap
suami, atau suami menderita madharat lantaran tingkah laku istri,
atau suami tidak mencapai tujuan perkawinan dari istri.14
Imam Haramain memberikan isyarat pada talak yang mubah,
yaitu talak yang dijatuhkan oleh suami kepada istrinya yang tidak
dia sukai dan tidak mau menjual murah terhadap dirinya dengan
memberikan
pembiayaan
kepada
istrinya
tanpa
menikmati
kesenangan.15
D. RUKUN DAN SYARAT TALAK
12 Ibid.
13 Lihat Sayyid Sabiq, Loc.cit..,h. 11.
14 Op.cit., h. 217.
15 Asy-Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghazy, Fat-hul Qorib jilid 2, Penerjemah:
Achmad Sunarto, (Surabaya: Al-Hidayah, 1992), h. 67.
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
14
Rukun talak adalah unsur pokok yang harus ada dalam talak
dan terwujudnya talak bergantung ada dan lengkapnya unsur-unsur
dimaksud. Diantara rukun talak adalah:16
a. Suami: Islam memberikan hak talak hanya kepada laki-laki saja.
Karena ia yang lebih bersikeras untuk melanggengkan tali
perkawinannya yang dibiayai dengan hartanya, sehingga jika ia
hendak cerai atau kawin lagi ia perlu membiayainya lagi dengan
jumlah yang lebih besar. Selain itu, laki-laki menurut kadar dan
tabiatnya bersifat lebih sabar menghadapi perangai istrinya yang
tidak disukainya. Ia juga tidak terburu-buru untuk bercerai karena
rasa marah atau kejelekan istrinya. Sedangkan perempuan
biasanya lebih cepat marah, kurang pertimbangannya, tidak
menanggung biaya-biaya perceraian dengan segala akibatnya
dan tidak pula mengeluarkan belanja seperti yang diwajibkan
kepada laki-laki.17
Untuk sahnya talak, maka suami harus memenuhi beberapa
syarat diantaranya:
1. Berakal. Suami yang gila tidak sah menjatuhkan talak. Yang
dimaksud dengan gila dalam hal ini adalah hilang akal atau
rusak akal karena sakit, termasuk didalamnya adalah sakit
pitam,hilang akal karena sakit panas, atau sakit ingatan
karena rusak syaraf otaknya.
2. Baligh. Tidak dipandang jatuh talak yang dinyatakan oleh
orang yang belum dewasa. Dalam hal ini ulama Hanabilah
mengatakan bahwa talak oleh anak yang sudah mumayyiz
kendati umur anak itu kurang dari 10 tahun asalkan ia telah
mengenal
arti
talak
dan
mengetahui
akibatnya,
telah
dipandang jatuh.
3. Atas kemauan sendiri. Yang berarti jatuhnya talak tersebut
bukan
karena
melakukan
paksaan.
perbuatan
Kehendak
menjadi
dan
dasar
kesukarelaan
taklif
dan
15
maka
talak
yang
demikian
itu
tidak
dipandang ada.
2. Istri itu masih tetap berada dalam perlindungan kekuasaan
suami. Istri yang menjalin masa iddah talak raji atau iddah
talak bain sughra dari suaminya oleh hukum Islam dipandang
masih
berada
dalam
perlindungan
kekuasaan
suami.
16
dalam
keadaan
seperti
ini
dianggap
talak
oleh
golongan Hanafi.
4. Jika perempuan dalam iddah karena pisah badan yang
dianggap sebagai fasakh, tetapi pada dasarnya akadnya tidak
batal, seperti karena istri murtad. Fasakh dalam hal seperti ini
terjadi
karena
adanya
halangan
yang
membatalkan
menyerahkan
barang-barangnya,
tanpa
disertai
pikiran
dan
angan-angan,
tidak
diucapkan,
tidak
segala
cara
yang
20 Loc.cit., h. 23-24
21 Op.cit., h. 204.
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
17
Sesungguhnya Allah melewati umatku (tidak ada sanksinya) apa
yang
dikatakan
hati
selagi
belum
dikerjakan
atau
belum
18
SWT
berfirman:
Maka
menahan
dengan
baik
atau
) , wanita tertalak (
) , engkau seorang tertalak (
) , dan aku talak engkau
( ) .
Semua lafal diatas tegas dan jelas (sharih) wanita tertalak
19
engkau
terputus,
engkau
terpisah,
melanggarlah,
kata
thalaq
sindiran
bagi
pemerdekaan.
Jika
20
daripada
isyarat.
Dan
isyarat
tidak
boleh
terbaca
ketika
ditulis
dilembaran
kertas
dan
21
untuk
mentalak,
tetapi
sekedar
berlatih
maka
engkau
tertalak.
Disyaratkan
sah-nya
talak
22
menurut
mayoritas
ulama
jika
tercapai
apa
yang
digantunginya.
6. Shighat Talak pada Masa yang Akan Datang
Talak terkadang disandarkan pada masa yang akan datang
dengan tujuan talak kapan waktu itu datang. Seperti perkataan
suami kepada istrinya:Engkau tertalak besok atau besok awal
tahun. Talak terjadi besok atau awal tahun apabila wanita itu
masih miliknya pada saat datangnya waktu yang disandarkan
tersebut.30
F. PERHITUNGAN TALAK
Seorang suami apabila sudah mengumpuli istrinya maka ia
berhak tiga kali talak. Para ulama sepakat suami dilarang mentalak
istrinya tiga kali berturut-turut dalam masa satu kali suci. Alasan
mereka ialah jika suami menjatuhkan talak tiga kali berarti
menutup pintu untuk kembali dan bertemu lagi disaat ia menyesali
perbuatannya, dan juga menyalahi ketentuan agama, karena
30Lihat Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammaz Azzam dan Prof. Dr. Abdul Wahhab
Sayyed Hawwas, op.cit., h. 274-276
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
23
dijadikannya
talak
berkali-kali
adalah
untuk
memberikan
:,
:
,
Nasai
meriwayatkan
hadits
Mahmud
bin
Lubaid,
katanya:
padahal
saya
ada
ditengah-tengah
kamu?
sehingga
Ighatsatul-lahfaan berkata: Ia
( 229 : )
24
dihitung
sekali
talak
saja.
Sebagian
lain
lagi
( 230 : )
Dan jika ia mentalak istri, maka tidak halal baginya sesudah itu
sehingga (bekas istri) kawin dengan laki-laki lain.
(236: )
Tidak apa bagi kamu jika mentalak istri-istri
(237: )
Dan jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum mencampuri
mereka, padahal kamu sudah menetapkan mahar
Dzahir daripada ayat diatas menerangkan
bolehnya
menjatuhkan sekali talak, dua kali dan tiga kali. Karena dalam
ayat ini tidak membedakan antara menjatuhkan talak sekali atau
dua kali atau tiga kali.
2. Ayat yang membolehkan talak dua kali atau tiga kali dengan
sekaligus atau secara terpisah
Talak itu
dua
kali.
Karena
25
, :
:
, :
, , ) (
:
,
. :
,
.
:
,
,
...
:
) . (
)
memerintahkan.
sunnah
sunnah.
Karena
Allah
begitu
menyalahi
Tidaklah
telah
!Umar
sesungguhnya
yang
lain,
dikembalikan
mejawab,
kepada
satu
talak.?,ia
Ya.
Ini merupakan nash yang shahih dan sangat jelas sekali, tidak
bisa ditakwil-takwil atau pun dirubah.
Ibnu Taimiyah dalam kitab Fatawa:3:22, ia berkata: Di dalam
dalil-dalil agama (Al-Quran, Sunnah, Ijma dan Qiyas) tak ada
keterangan yang mengharuskan tiga kali ucapan talak dihitung tiga
kali. Perkawinan dengan bekas istrinya setelah mengucapkan tiga
kali talak tetap sah. Istrinya menjadi haram kawin dengan orang
lain. dan apabila ia menceraikannya ketiga kalinya, bekas istrinya
halal
bagi
orang
lain
tetapi
haram
baginya.
Cara
untuk
Rasulullah
dan
para
khalifahnya
ada
seorang
27
sesudah
wafatnya
beliau.31
G. AKIBAT TALAK
1. Akibat Talak Raji
Talak raji tidak melarang mantan suami berkumpul dengan mantan
istrinya, sebab akad perkawinannya tidak hilang dan tidak menghilangkan hak
(pemilikan), serta tidak mempengaruhi hubungannya yang halal kecuali
persetubuhan).
Sekalipun tidak mengakibatkan perpisahan, talak ini tidak menimbulkan
akibat-akibat hukum selanjutnya selama masih dalam masa iddah istrinya.
Segala akibat hukum talak baru berjalan sesudah habis masa iddah dan jika tidak
ada ruju. Apabila masa iddah telah habis maka tidak boleh ruju dan berarti
perempuan itu telah tertalak bain. Jika masih ada dalam masa iddah maka talak
raji yang berarti tidak melarang suami berkumpul dengan istrinya kecuali
bersenggama. Jika ia menggauli istrinya berarti ia telah ruju.
Istri yang menjalani iddah rajiyyah, jika ia taat atau baik terhadap
suaminya, maka ia berhak memperoleh tempat tinggal, pakaian dan uang belanja
dari mantan suaminya. Tetapi jika ia durhaka maka tidak berhak mendapatkan
apa-apa. Rasulullah SAW:
( )
)
(
nafkah dan tempat tinggal bagi wanita yang memiliki (kesempatan untuk)
diruju. (HR.At-Daruquthni dan Nasai).
Bila salah seorang meninggal dalam masa iddah, yang lain menjadi ahli
warisnya, dan mantan suami tetap wajib memberi nafkah kepadanya selama masa
iddah.
Ruju adalah salah satu hak suami dalam masa iddah. Oleh karena itu ia
tidak berhak membatalkannya sekalipun suami misalnya berkata: tidak ada ruju
31 Lihat Sayyid Sabiq, op.cit..,h. 49-57.
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
28
bagiku. Namun sebenarnya ia tetap mempunyai hak rujuk. Sebab dalam firman
Allah disebutkan:
(228: )
(QS.
Al-Baqarah:228)
dan
jelas
persetubuhan,
dimengerti.
ciuman,
dan
Tidak
boleh
ruju
dengan
rangsangan-rangsangan
nafsu
birahi.
Ibnu Hazm berkata: dengan menyetubuhinya tidak berarti
merujuknya
sebelum
kata
ruju
itu
diucapkannya
dan
(3: )
Apabila mereka telah mendekati akhir masa iddahnya, maka
rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan
baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil
diantara kamu
Disini Allah SWT tidak membedakan antara ruju talak
dengan menghadirkan saksi. Karena itu tidak boleh memisahkan
antara satu dengan yang lainnya, seperti menalaq tanpa dua
orang saksi laki-laki yang adl atau ruju tanpa adanya orang
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
29
()
Dari Imran
tentang
yang
menalaq
istrinya,
kemudian
bersenang-senang
dengan
perempuan
tersebut
apalagi
sampai
menyetubuhinya.
Apabila ia baru menalaqnya satu kali, berarti ia masih memiliki sisa dua
kali talak setelah ruju dan jika sudah dua kali talak, maka ia hanya berhak atas
satu kali talak setelah ruju.
3. Akibat Talak Bain Kubra
Hukum talak bain kubra sama dengan talak bain sughra, yaitu
memutuskan hubungan tali perkawinan antara suami dan istri. Tetapi talak bain
kubra tidak menghalalkan bekas suami merujuk kembali bekas istri, kecuali
sesudah ia menikah dengan laki-laki lain dan telah bercerai setelah dikumpulinya
(telah bersenggama), tanpa ada niat nikah tahlil. Allah SWT berfirman:
(230 :)
30
yang lain.
Perempuan yang menjalani iddah talak bain, jika tidak hamil ia hanya
berhak memperoleh tempat tinggal (rumah), tidak lain. tetapi jika ia hamil ia juga
berhak mendapat nafkah. Dalam Al-Quran di tegaskan:
menurut
kemampuanmu
dan
janganlah
kamu
)
(
dukhul),
ia
tidak
memiliki
iddah,
tetapi
berhak
Hai
orang-orang
yang
beriman,
apabila
kamu
menikahi
atas
mereka
menyempurnakannya.
iddah
Maka
bagimu
berilah
yang
mereka
kamu
minta
mutah
31
dan
Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang
baik;
dan
jika
kamu
menemui
kesulitan
maka
hilangnya
keadaan
32
timbulnya hal-hal yang dirasa berat oleh masing-masing atau salah satu pihak suamiisteri secara wajar dan tidak dapat mencapai tujuan dari sebuah pernikahan yang di
inginkan oleh suami dan istri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan jikalau pengertian fasakh nikah adalah
suatu bentuk perceraian yang diputuskan oleh hakim karena dianggap pernikahan itu
memberatkan salah satu pihak baik istri atau laki laki atau bahkan kedua belah pihak.
I. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN FASAKH
Fasakh adakalanya disebabkan terjadinya kerusakan atau cacat pada akad
nikah itu sendiri dan adakalanya disebabkan hal-hal yang datang kemudian
yang
atau
menghentikan
pernikahan
itu.
Apabila
anak itu
Fasakh
yang
disebabkan
ada
penghalang
(mani'
al-huruf)
setelah
33
mahram.
2) Fasakh terjadi karena isteri dimerdekakan dari status budak. Sedangkan
suaminya tetap berstatus budak.
3) Fasakh terjadi karena pernikahan yang dilakukan adalah nikah mut'ah.
4) Fasakh terjadi karena mengawini wanita dalam masa iddah.
Adapun fasakh yang memerlukan campur tangan hakim antara lain
sebagai berikut :
1) Fasakh disebabkan isteri merasa tidak kafaah dengan suaminya.
2) Fasakh disebabkan mahar isteri tidak dibayar penuh sesuai dengan yang
dijanjikan.
3) Fasakh akibat salah seorang suami/isteri menderita penyakit gila.
4) Fasakh terjadi karena isteri yang musyrik tidak mau masuk Islam setelah
suaminya masuk Islam, sedangkan wanita tersebut menuntut perceraian
dari suaminya.
5) Fasakh disebabkan salah seorang suami/isteri murtad dan menjadi
musyrik/musyrikah.
6) Fasakh terjadi karena li'an.
7) Fasakh disebabkan adanya cacat baik pada suami maupun pada isteri.
8) Menurut jumhur ulama, hakim juga harus campur tangan dalam fasakh
yang disebabkan suami tidak mampu memberi nafkah, baik pangan,
sandang, maupun papan.
9) Fasakh karena suami dipenjara.
K. AKIBAT FASAKH
Fasakh yang semula dapat membatalkan akad, maka di sini timbul beberapa
ketentuan hukum, misalnya : tidak ada kewajiban mahar, haram kawin untuk
selama-lamanya, bila fasakh itu terjadi dengan mahram, disamping itu tidak mesti
menunggu keputusan hakim. Namun dalam kasus- kasus lain biasanya lebih banyak
harus diputuskan oleh hakim. Disini juga, perceraian tidak dihubungkan dengan
masa iddah. Akan tetapi, pada fasakh karena sebab yang datang setelah akad, maka
jika itu dari isteri sebelum ditentukan mahar, maka mahar itu gugur seluruhnya.
Akan tetapi, jika fasakh itu dari suami maka ia wajib membayar setengah dari
mahar itu. Disini perceraian itu sifatnya sementara dan dihubungkan dengan
masa iddah.
Adapun masa iddahnya berlaku seperti iddah talak35. Disamping itu, baik
bentuk fasakh yang pertama atau kedua, menyebabkan perceraian, umumnya terjadi
35 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, cet. ke-1, hlm.
316
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
34
pada saat itu juga. Ketentuan hukum yang lain ialah bahwa perceraian
Dengan jalan fasakh tidak mengurangi jumlah alaq. Dan bekas isteri tidak
boleh dirujuk oleh bekas suaminya. Jika si suami mau mengambil isterinya itu
kembali, ia harus nikah lagi.
L. PERBEDAAN TALAK DAN FASAKH
N
o.
1.
TALAK
FASAKH
memutuskan
bererti
talak,
Perceraian
boleh Sedangkan
dilakukan
dengan
pembubaran
perceraian
dilakukan
3.
boleh
dengan
talak
hal
tidak
yang
datang
belakangan
yang
seketika.
ia
Karena
dalam maka
tidak
terpenuhi,
mengakhiri
ikatan
dengan
Sedangkan
talak
mengakhirinya
4.
seketika.
bain
seketika
itu juga.
Pisahnya suami isrtri yang Sedangkan
diakibatkan
mengurangi
talak
itu
talak
dapat karena
bilangan berarti
sendiri.
Jika talak,
pisah
fasakh,
suami
hal
mengurangi
meskipun
ini
istrri
tidak
bilangan
terjadinya
35
talak
karena
raji kemudian
khiyar
kedua
baligh,
suami
istri
iddahnya,
atau baru
lagi, maka
suami tetap
iddahnya
dengan talak.
baru,
maka
yang
masih
ada
berarti
ia
kesempatan
kebolehan
(hak)
melakukan
untuk
hubungan
(kembali).
PERBEDAAN KARENA PENGARUHNYA.
Penjatuhan talak akan Peristiwa
fasakh
mengurangi
jumlah mengurangi
tidak
bilangan-bilangan
M. HASIL PENELITIAN
DATA KASUS CERAI TALAK PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG
Jalan Raden Panji Suroso No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing,
Kota Malang,
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
36
67
69
66
50
41
37
37
75
69
73
68
64
58
55
49
71
29
65
46
55
55
53
54
44
45
30
37
38
53
33
1
0
10
11
Periode 2010-2013
2010; 14%
2013; 20%
2011; 30%
2012; 36%
39
o.
1
3
4
5
6
7
8
9
10
tanggung jawab.
Kawin di bawah umur
Penganiayaan
Di hokum
Cacat biologis
Politis
Gangguan pihak ketiga
Tidak ada keharmonisan
Menyakitijasmani(kekejamanmental,kekejamanjasmani)
40
dari
nabi
muhammad
saw
bersabda,
umatku
41
kesalahan
dan
dia
berdosa
karena
telah
melalaikan
dan
diberikan
oleh
suami
maka
istri
pun
dapat
42
[229 : ]
Maka peganglah dengan baik atau lepaskan dengan baik.
Al-Baqarah: 229. Memegang tanpa nafkah bukan memegang yang
baik, maka melepasnya adalah keharusan.
Hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
Mulailah
(memberi
nafkah)
kepada
orang
yang
menjadi
43
kepentingan
hukum
secara
langsung
terhadap
perkawinan
tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus.
9. Apakah ada batasan memandang istri yang sudah talak tiga?
Apabila suami mentak istrinya tiga kali talak, maka wanita
tidak halal bagi suami kecuali sesudah adanya muhallil. Maka
wanita tersebut bagi suaminya adalah seorang ajnabiyah. Dan
melihatnya orang lelaki kepada perempuan ajnabiyah tanpa hajat
itu tidak boleh, haram hukumnya. Allah Swt. berfirman:
30.
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
10.
Apakah fasakh ada massa iddahnya?
Tergantung kasus, menggunakan istibroh. Pada umumnya
perceraian dengan jalan fasakh tidak dihubungkan dengan masa
iddah. Akan tetapi, pada fasakh karena sebab yang datang setelah
akad, maka jika itu dari isteri sebelum ditentukan mahar, maka
mahar itu gugur seluruhnya. Akan tetapi, jika fasakh itu
dari
masa
itu
sifatnya
sementara
dan
dihubungkan
iddah talak.
Apakah pengertian nikah tahlil?
Tahlil (muhallil) artinya menghalalkan. Sedangakan yang
44
( )
Dari Uqbah bin Amir, ia berkata:Telah bersabda Rasululillah Saw.
Maukah kuberi tahu hukum kepadamu tentang kambing jantan
yang dipinjam?. Para sahabat menjawab Mau wahai Rasulullah.
Nabi bersabda Yaitu muhallil dan muhallil lahu. (H.R. Ibnu Majah)
13.
Bagaimana hukum suami mencerai sedangkan tidak
memberi nafkah ?
Hukum suami yang mencerai dan sang suami tidak memberikan
nafkah pada suami awalnya tidak apa apa akan tetapi bisa menjadi
dosa disaat tidak memberi nafkah tersebut saat dalam masa Iddah.
14.
Apakah dalam kasus fasakh pasangan harus pisah
rumah ?
Apabila yang di fasakh masih dalam status keluarga apa lagi jika
masih dalam sedarah maka diperbolehkan dalam 1 rumah akan
tetapi jikia yang difasakh tidak sedarah maka harus pisah rumah
15.
Mengapa pemegang hak talak pada laki-laki ?
Karena laki laki dianggap sebagai orang yang memiliki beban berat
dalam keluarga, seperti suami harus wajib menafkahi sekeluarga
dan jika ada apa apa maka laki laki atau sang suami yang
bertanggung jawab
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
45
16.
sakit ?
Talak dari suami tidak dianggap sah karena suami dalam keadaan
yang kurang maksimal.
17.
Bagaimana hukum
talak
yang
dilakukan
sebelum
berhubungan badan?
Talak ini tidak termasuk dalam talak BidI ataupun talak Sunni.
18.
Bagaimana ungkapan talak sharih dan kinayah ?
Untuk talak sharih menggunakan kata thalaq, firaq dan sarah. Untuk
talak dengan kinayah menggunakan kata kata sendiri namun tidak
ada ketetapan manggunakan kata apa dalam menalak istri
19.
Bagaimana hukum talak melalui SMS?
Hukum melakukan talak lewat sms adalah diperbolehkan, karena
talak ada berbagai macam, termasuk melakukan talak lewat sms.
20.
Bagaimana hukumnya suami mentalak karena tertekan
oleh orang lain dan dalam keadaan terpaksa
Jika talak terjadi karena tertekan oleh orang lain, maka talak itu
dihukumi tidak sah, karena salah satu syarat sah talak adalah
mengucapkan shighot talak atas kemauan sendiri.
21.
Kapankah wanita benar benar tertalak?
Wanita benar-benar telah tertalak dari suaminya apabila syarat dan
rukun talak telah terpenuhi.
22.
Bagaimana hukum
suami
talak
dengan
masud
BAB III
PENUTUP
FIQIH MUNAKAHAT | Talak dan Fasakh
46
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan isi makalah ini adalah:
1. Talak menurut bahasa adalah membuka ikatan. Sedangkan menurut
syara ialah melepaskan taali perkawinan dan mengakhiri tali
pernikahan suami istri.
2. Berikut ini adalah beberapa macam talak menurut beberapa
tinjauan:
a. Macam-macam talak ditinjau dari waktu melakukan yaitu: Thalaq
sunni dan thalaq bidi Talak ditinjau dari jelas tidaknya ucapan
yaitu: Sharih dan kinayah
b. Talak ditinjau dari kemungkinan ruju atau tidak yaitu:Thalaq raji
dan thalaq bain
c. Talak ditinjau dari cara menyampaikan yaitu: dengan ucapan,
tulisan, isyarat , dan dengan utusan.
3. Para Ahli Fiqih berbeda pendapat tentang hukum talak. Pendapat
yang paling benar diantara semua itu
dengan
isyarat,
dengan
tulisan/Surat,
serta
dengan
47
48
49