Bogor,
Desember 2011
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bogor
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi
...........................................................................................................................
ii
iv
vi
BAB I.
PENDAHULUAN ...................................................................................................
14
19
22
BAB II.
ii
iii
Tabel II.6. Jumlah Pegawai BPBPD Kabupaten Bogor yang Mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penjenjangan .......... .......................................................................... 18
Tabel II.7. Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBPD Kabupaten Bogor
Tahun 2011 - 2013 ............................................................................................ 20
Tabel II.8. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPBD Kabupaten Bogor
Tahun 2011 - 2013 ............................................................................................ 22
Tabel III.1. Kejadian Bencana di Kabupaten Bogor Periode Tahun 2007 2010 ............... 32
Tabel IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPBD................................ 40
Tabel IV.2. Rumusan Startegi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Bogor .............................. 42
Tabel VI.1 Indikator Kinerja BPBD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ..... 46
iv
vi
LAMPIRAN
pemerintahandaerah
yang
dalam
upaya
mencapai
perencanaan
rencanatindakan
dan
strategis
kegiatan
yang
merupakan
mendasar
yang
serangkaian
dibuat
untuk
Renstra
pembangunan
sesuai
dengan
tugas
dan
fungsinya,
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementaraitu, UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra SKPD
merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan
langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,
I-1
tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta
memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD
yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi
pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi
dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan
dalam
rangka
mewujudkan
pencapaian
sasaran
program
yang
Kabupaten
Bogor
telah
menetapkan
Rencana
uraian
di
atas,
makaBadan
Perencanaan
Renstra
BappedaKabupaten
Bogor
Tahun
2013-
Selanjutnya
Renstra
Bappeda
yang
telah
ditetapkan
Daerah-daerah
Kabupaten
Dalam
Lingkungan
3.
4.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
6.
7.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
9.
Penyusunan,
Rencana
Pengendalian
Pembangunan
Daerah
dan
Evaluasi
(Lembaran
Pelaksanaan
Negara
Republik
telah
beberapa
kali
diubah,
terakhir
dengan
2008
tentang
Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD)
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.
Bappeda
dan
Tantangan
dan
Peluang
RENCANA
PROGRAM
KINERJA,
KELOMPOK
DAN
KEGIATAN,
SASARAN
DAN
INDIKATOR
PENDANAAN
INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan
lokalitas
SKPD,
program
lintas
SKPD
dan
program
untuk periode
tahun 2013-2018.
BAB VI INDIKATOR
KINERJA
SKPD
YANG
MENGACU
PADA
I-7
upaya-upaya
pemerintah
dalam
mencapai target pembangunan daerah yang direncanakan. Kondisi semacam ini perlu
dicegah dan diantisipasi sedini mungkin. Jikalau penanggulangan bencana dapat
dilakukan secara sistemik, diharapkan dapat
memberikan
kontribusi
langsung
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB);
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor
PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud
dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi BPBD
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya yang
dimiliki, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan
pelayanan BPBD.
BAB III
BAB IV
BAB V
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
BAB VI
BAB VII
PENUTUP
UNSUR PENGARAH
- INSTANSI
- PROFESIONAL/AHLI
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA
SEKRETARIAT
BIDANG
PENCEGAHAN,
KESIAPSIAGAAN DAN
PEMADAM KEBAKARAN
BIDANG KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
BIDANG
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
SEKSI PENCEGAHAN
SEKSI
KEDARURATAN
SEKSI
REHABILITASI
SEKSI KESIAPSIAGAAN
DAN PEMADAM
KEBAKARAN
SEKSI
LOGISTIK
SEKSI
REKONSTRUKSI
SUB BAG
KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
dalam
memimpin,
2. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran Kepala Badan
dalam penanggulangan bencana, serta mempunyai fungsi yaitu :
a. Menyusun konsep pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana daerah;
b. Memantau dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
daerah.
3. Unsur Pelaksana
Unsur Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana daerah
secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca
bencana. Dalam melaksanakan tugasnya, unsur pelaksana mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana;
b. Pengkomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
c. Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Kepala pelaksana mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi unsur pelaksana Badan sehari-hari. Dalam melaksanakan tugasnya,
Kepala Pelaksana dibantu oleh :
1) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala
Pelaksana dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Badan. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan Badan;
b. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data Badan;
c. Pengelolaan adaministrasi umum dan kepegawaian Badan
d. Pengelolaan administrasi keuangan Badan;
e. Pengelolaan situs web;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor
10
Seksi Kedaruratan
(2)
Seksi Logistik
Seksi Rekonstruksi
PEGAWAI
PNS
KONTRAK/HONORER
JUMLAH
RELAWAN SATUAN TUGAS PB
JUMLAH ( ORANG)
67
5
80
80
%
93.75
6.25
100
-
Jabatan/Staf
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Staf Administrasi
Petugas Pemadam Kebakaran
Jumlah
Jumlah (orang )
1
4
9
15
38
67
%
1.33
5.33
12
29.33
52
100.00
Pangkat/Golongan
Jumlah (orang )
1.
1.33
2.
Pembina (IV/a)
1.33
3.
Penata Tk I (III/d)
4.
Penata (III/c)
5.
6.
7.
Pengatur Tk I (II/d)
8.
Pengatur (II/c)
9.
13
18.6
10.
23
32
11.
Juru Tk I (I/d)
1.33
12.
Juru (I/c)
Jumlah
65
100
Pendidikan
Jumlah (orang )
1.
Strata-2 ( S2 )
2.
Strata-1 ( S1 )
17,33
3.
Sarjana Muda/ D3
2,66
SLTA/SMK
50
66,66
SLTP
SD
1,33
Jumlah
70
100
KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU
JUMLAH (orang )
MAGISTER
1. Ilmu Administrasi
4. Magister Profesional
C.
SARJANA
1. Adm. Negara
2. Ilmu Hukum
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ekonomi
6. Teknik Arsitektur
C.
7. Teknik Sipil
8. Manajemen
SARJANA MUDA
1. Kesejahteraan Sosial
2. Administrasi
D.
KEJURUAN
UMUM
56
Jumlah
72
Jabatan/Staf
Jumlah (orang )
1.
6,66
2.
Adum/Adumla/Diklat PIM IV
9,33
Jumlah
12
16
Gedung Kantor
unit
2.
Kendaraan Roda 2
unit
3.
Kendaraan Roda 4
unit
4.
Kendaraan Roda 6
10
unit
5.
Komputer
10
unit
6.
Printer
unit
7.
Mesin fax
unit
8.
Pesawat telpon
unit
9.
14
unit
10.
45
unit
11.
Kursi lipat
40
unit
12.
Kursi putar
14
unit
13.
Dispenser
unit
14.
Lemari arsip
unit
15.
18
unit
unit
17.
Mesin tik
unit
18.
Wireles
unit
19.
Aipone
titik
20.
TV
unit
21.
Kulkas
unit
22.
23.
AC
Kipas angin
:
:
12
3
unit
unit
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2011 - 2013
No
Indikator Kinerja
(1)
1
(2)
Target
Target
SPM
RPJMD
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
0.000278877
0.000183873
0.000218762
0.000232353
0.000183873
0.00019874
0.00000273137
100%
90,85%
1.18%
80%
75%
77%
80%
88,89%
71,74%
85,53%
118,52%
93,16%
106,9%
9000 korban
2000 korban
3000 korban
4000 korban
2.209 korban
3.426 korban
5.410 korban
110,45%
114,2%
135,25%
(4)
Indikator
(3)
Cakupan pelayanan
Target
lainnya
(5)
bencana kebakaran
kabupaten
2
Tingkat
waktu
tanggap
(response
time
rate)
layanan
daerah
Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
3
Terbantunya korban
bencana alam
20
Ras
Tahun ke-
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(8
7
)
BELANJA DAERAH
11,798,065,000 12,152,408,000
8.934.849.757
11.095.6
25.969
2,110,665,000
4,643,458,000
1.411.268.377
- Belanja pegawai
2,110,665,000
4,643,458,000
1.411.268.377
Belanja Langsung
9,687,400,000
7,508,950,000
7.523.581.380
- Belanja pegawai
743,875,000
1,514,095,000
726.405.000
7,325,391,000
3,697,427,000
5.212.579.660
- Belanja modal
1,618,134,000
2,297,428,000
1.584.586.000
Kabupaten Bogor.
Tantangan yang harus dihadapi adalah mengubah paradigma penanggulangan bencana dari
responsif ke preventif yaitu manajemen risiko bencana. Paradigma baru ini perlu disosialisasikan
agar terdapat pemaduan pengurangan risiko bencana ke dalam kebijakan dan program
pembangunan sehingga terbangun mekanisme penanggulangan bencana yang terpadu, efektif
dan efesien.
Tantangan berikutnya adalah besarnya kebutuhan pengembangan kapasitas dalam
penanggulangan bencana. Dengan jumlah penduduk yang besar dan banyaknya penduduk yang
tinggal di daerah rawan bencana maka banyak komunitas masyarakat yang perlu menerima
gladi, simulasi dan pelatihan kebencanaan. Aparat pemerintah
Peraturan
Pemerintah
Nomor
21
Tahun
2008
tentang
Penyelenggaraan
2. Lingkungan Eksternal
PELUANG (O)
1. Pesatnya
perkembangan
teknologi
untuk
menunjang
kegiatan
di
bidang
2.
3.
4.
pelayanan
kesehatan;
26
termasuk dalam Misi ke lima tujuan ke satu yaitu Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
di semua tingkatan yang transparan, akuntabel, efisien, partisipatif, bersih dan berwibawa serta
terus melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Dari tujuan ke dua tersebut BPBD termasuk
dalam rancangan strategi Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya
penanggulangan bencana.
Keberhasilan pencapaian peningkatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan
bencana berbasis masyarakat dicirikan oleh indikator outcome sebagai berikut: (1)
meningkatnya waktu tanggap (respon time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran; (2)
meningkatnya cakupan layanan bencana kebakaran kabupaten; dan (3) terbantunya korban
bencana alam.
Untuk mencapai sasaran tersebut, telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu;
(1) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; serta (2) Program
Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
3.3 Telaahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Di dalam Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2010-2014
diuraikan bahwa paradigma penanganan bencana yang menekankan pada aspek tanggap
darurat telah bergeser kepada paradigma manajemen risiko bencana yang mempunyai
kompetensi mewujudkan pembangunan
berkelanjutan
27
28
29
bencana;
5 Meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan
bencana;
6 Memadukan Rencana Tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan Rencana
Tahunan SOPD terkait dan pemerintahan kabupaten/kota.
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang RTRW
Kabupaten Bogor Tahun 2005 2025, rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bogor, meliputi :
a. kawasan lindung sebesar 44,69 % (seluas 133.548,41 Hektar); dan
30
Kecamatan Leuwiliang;
g. Kecamatan Megamendung;
h. Kecamatan Citeureup;
i.
Kecamatan Babakanmadang;
j.
Kecamatan Klapanunggal;
k. Kecamatan Jonggol;
l.
m. Kecamatan Tanjungsari.
Selanjutnya dalam RTRW juga ditetapkan kebijakan rencana pengelolaan kawasan rawan
bencana alam, antara lain dengan :
a. pencegahan pemanfaatan kawasan sekitar jalur aliran larva gunung berapi untuk kegiatan
permukiman;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor
31
32
Waktu Kejadian
Kecamatan
Jenis Bencana
Penyebab Utama
3 Februari2007
Gunung Putri
Banjir
3 September 2007
Caringin
13 November 2007
13 Maret 2008
Ciseeng, Rumpin,
Megamendung, Cisarua
Cisarua
5 Mei 2009
Sukamakmur
Banjir
3 Februari 2010
Gunung Putri
Banjir
4 Februari 2010
Ceteureup
9 Februari 2010
Parungpanjang, Babakan
Madang
12 Februari 2010
Babakan Madang,
Longsor
10
12 Februari 2010
11
25 Agustus 2010
Longsor
12
1 September 2010
Citereup
13
1 September 2010
Cibinong
Banjir
14
3 September 2010
Nanggung
Longsor
15
4 September 2010
Banjir
16
20 September 2010
Nanggung, Leuwiliang,
Cigudeg, Kedunghalang,
Jasinga
Ciomas
Longsor
Longsor
33
BPBD perlu
34
35
Strategi W-T
1. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana serta membangun kesadaran masyarakat dalam upaya
pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam berbagai aspek kehidupan;
2. Pemaduan upaya-upaya penanganan dan pengurangan risiko bencana secara
komprehensif dan sistematis kedalam kebijakan dan program pembangunan daerah.
36
37
kegiatan yang berlangsung terus mengingat ancaman yang berkembang secara dinamis. Sistem
yang dibangun adalah sistem penanggulangan bencana yang berlandaskan pada undangundang No. 24 tahun 2007 yang mencakup penanganan prabencana, tanggap darurat, dan
pasca bencana.
Misi Kedua :
Meningkatkan akses
penanganan kebakaran
masyarakat
terhadap
Misi ini mengandung makna peningkatan kemudahan dan kecepatan bagi masyarakat dalam
memperoleh akses pelayanan pencegahan dan penanganan kebakaran.
38
4.2
sistem
pencegahan
terhadap
terjadinya
bencana
dan
optimalnya
39
pelayanan
pencegahan dan
penanganan kebakaran,
Misi Ketiga :
Mewujudkan lembaga penanggulangan bencana yang tangguh
Tujuan :
1. Meningkatkan kapasitas sumber daya lembaga penanggulangan bencana daerah.
Sasaran:
1. Meningkatnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran;
2. Meningkatnya kapasitas sumber daya sarana dan prasarana aparatur;
3. Meningkatnya kapasitas sumber daya dan disiplin aparatur;
4. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas lembaga.
Tujuan dan Sasaran jangka menengah BPBD disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini:
40
NO.
(1)
Misi-1
Misi-2
1.1
2.1
TUJUAN
SASARAN
(2)
(3)
Membangu 1.1.1
n sistem
pencegaha
n terhadap
terjadinya
bencana
dan
optimalnya
penyelengg
araan
penanggul
angan dan
pemulihan 1.1.2
akibat
bencana
Meningkat 2.1.1
kan
kualitas
pelayanan
pencegaha
n dan
penangan
an
kebakaran
Terbangunnya
sistem
pencegahan
terhadap
bencana
INDIKATOR SASARAN
(4)
(5)
2012
2013
(6)
(7)
(8)
Tersusunnya dokumen
perencanaan PB
orang
Anggota
320
300
masyarakat/aparatur yang
terlatih dalam
penanggulangan bencana
jenis
25
25
Ketersediaan Logistik
penanganan bencana
jenis
8
15
23
Tersedianya sarana dan
prasarana utama
penanganan bencana
%
Terselenggaranya
100
100
100
penanggulangan bencana
%
Terselenggaranya
100
100
100
rehabilitasi dan rekonstruksi
akibat bencana
Korban
Tertanganinya korban
2.000
3.000
4.000
bencana alam
%
Cakupan Wilayah yang
terkurangi Risko Bencana
Orang
Anggota pemadam yang
22
terlatih (bertambahnya
anggota pemadam)
Unit
Tersedianya Kendaraan
9
9
12
pemadam kebakaran yang
berfungsi dengan baik
Cakupan pelayanan
0.0002091577 0.000255637 0.000278877
%
pemadam kebakaran
Tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah
%
75
77
80
layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
1
2
3
4
1
3
4
dokumen
2011
Optimalnya
penyelenggaraa
n
penanggulanga
n dan
pemulihan
akibat bencana
secara terpadu
dan
berkelanjutan
Meningkatnya
waktu tanggap
(response time)
dan cakupan
pelayanan
pencegahan
dan
penanganan
kebakaran
SATUA
N
41
dan
kualitas
pelayanan
daya sarana dan prasarana aparatur; (3) Meningkatkan kapasitas sumber daya dan disiplin
aparatur; (4) Meningkatkan kualitas perencanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban kinerja
lembaga. Kebijakan pelaksanaan strategi ke-(1)
sarana dan prasarana aparatur. Kebijakan pelaksanaan strategi ke- (3) adalah Peningkatan
kapasitas sumber daya dan disiplin aparatur. Kebijakan pelaksanaan strategi ke- (4) adalah
Peningkatan kualitas perencanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban kinerja lembaga. Adapun
Rumusan Strategi dan Kebijakan disajikan pada Tabel IV.2 berikut ini :
Tabel IV.2. Rumusan dan Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Bogor
42
Sasaran
Membangun
pencegahan
terhadap
Strategi
1.1 Meningkatkan kualitas
1.1 Peningkatan
pencegahan terhadap
pelayanan
pelayanan
bencana
pencegahan
pencegahan bencana
terjadinya bencana;
yang berbasis
optimalnya
penyelenggaraan
masyarakat
penanggulangan
pemulihan
Kebijakan
dan
akibat
bencana
1.2 Optimalnya
1.2 Peningkatan
penyelenggaraan
pelayanan
pelayanan
penanggulangan dan
penanggulangan
penanggulangan
pemulihan akibat
bencana.
dan rehabilitasi -
rekostruksi akibat
dan berkelanjutan
bencana yang
berbasis
masyarakat.
Misi kedua : Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan pencegahan dan penanganan kebakaran
Meningkatkan
Peningkatan kesiagaan
pelayanan pencegahan (response time) dan cakupan kesiapsiagaan masyarakat dan pencegahan bahaya
dan
kebakaran
akibat kebakaran
1.1 Meningkatnya
1.1 Peningkatan
kelancaran pelayanan
kelancaran
kelancaran pelayanan
administrasi perkantoran
pelayanan
administrasi
penanggulangan
administrasi
perkantoran
bencana daerah
perkantoran
daya
sumber
1.1 Meningkatkan
lembaga
1.2 Meningkatkan
kapasitas sarana
1.2 Peningkatan
kapasitas sarana dan
43
dan prasarana
prasarana aparatur
aparatur
1.3 Meningkatnya kapasitas
1.3 Meningkatkan
kapasitas sumber
aparatur
disiplin aparatur
disilplin aparatur
1.4 Meningkatnya
1.4 Meningkatkan
transparansi dan
kualitas
perencanaan,
akuntabilitas lembaga
perencanaan,
penatausahaan dan
penatausahaan dan
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban
kinerja lembaga
kinerja lembaga
44
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Program dan Kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2014-2018 disajikan
Sebagai berikut :
45
52
53
BAB VII
PENUTUP
seluruh
potensi
dan
kebutuhan
(kekuatan,
Bencana
2013-2018merupakanpenjabarandari
Kabupaten
Bogor
Tahun
2013-
Daerahyang
menjadi
dokumenperencanaantahunan
Penanggulangan
inisangatmemerlukanpartisipasi,
dankomitmendariseluruhaparaturBPBD,
Bencana
Daerah
semangat,
karenaakanmenentukan
BUPATI BOGOR
WAKIL,
Hj. NURHAYANTI
VII-1
54
pembentukan BPBD. Propinsi Jawa Barat cenderung menunggu aturan yang lebih jelas
dari pemerintah pusat tentang pembentukan BPBD untuk menghindari kesalahan
implementasi dan kesalahan pemahaman akan tupoksi BPBD dan eselonisasi bagi
pejabat yang akan duduk di dalam BPBD.
Untuk fungsi penanggulangan bencana, terutama untuk tahap tanggap darurat dan
pasca bencana masih tetap diemban oleh sejumlah SKPD dan masih menerapkan pola
koordinasi yang telah diterapkan sebelumnya.
1.4. Kebijakan di Bidang Penganggaran
Sebuah kebijakan tanpa disertai anggaran akan sulit mencapai tujuannya dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara, untuk Provinsi Jawa Barat masalah ini tetap menjadi satu
isu yang penting untuk dipecahkan karena memang belum ada kebijakan khusus yang
mengatur tentang alokasi anggaran untuk bencana. Anggaran untuk program/kegiatan
yang terkait kebencanaan, tersebar di SKPD yang memiliki tupoksi kebencanaan dan
belum tentu diperoleh secara reguler tiap tahun.
sejumlah aspek yang digunakan dan hasil dari evaluasi atas implementasi tersebut dapat
dilihat dalam tabel- tabel berikut ini:
1. Evaluasi Aspek Kebijakan
Evaluasi dari aspek kebijakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO.
1
ASPEK
Efektifitas kebijakan dalam
mengurangi risiko bencana
dan saat bencana terjadi
Hambatan dalam
penyusunan kebijakan di
bidang penangulangan
bencana (pusat maupun
daerah)
HASIL EVALUASI
Karena kebijakan (Perda) yang mendukung
penanggulangan bencana belum ada, maka efektifitas
dari kebijakan tersebut belum bisa dinilai.
Masih banyak terjadi ketidak sesuaian antara desain
yang diharapkan oleh pusat dengan realitas
pelaksanaan di daerah.
Masalah yang dihadapi dan kebutuhan yang diperlukan
oleh masing-masing daerah tidak selalu sama
Masih ada kontraproduktif antara peraturan yang
ASPEK
Proses penyusunan rencanarencana di bidang
penanggulangan bencana
HASIL EVALUASI
Rencana khusus untuk penanggulangan bencana
95
ASPEK
HASIL EVALUASI
Hambatan dalam
implementasi protap di
lapangan
Hambatan dalam
implementasi tata
komando dan tata
komunikasi
96
97
Tabel 6.1
Indikator Kinerja BPBD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
NO
Indikator
(1)
(2)
2014
(4)
2015
(5)
2016
(6)
2017
(7)
2018
(8)
88%
88%
89%
89%
90%
90%
90%
45 menit
44menit
43menit
42menit
41menit
40menit
80%
80%
85%
90%
92%
95%
4.400 korban
4.600 korban
4.800 korban
5.000 korban
40menit
95%
23.000 korban
5 Bencana
150 orang
5%
5%
150 orang
5%
5%
175 orang
10%
10%
200 orang
13%
13%
225 orang
15%
15%
250 orang
17%
17%
1000 orang
17%
17%