Bab Iii
Bab Iii
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas
No. RekamMedis
:-
Diagnosa medis
: CVA ( stroke )
Nama
:-
Jenis Kelamin
: laki-laki
Alamat
:-
Umur
: 60 tahun
Agama
:-
Status Perkawinan
:-
Pendidikan
Pekerjaan
: sopir
Kebangsaan
: Indonesia
Sumber informasi
: keluarga pasien
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri hebat dan mengalami kelemahan pada separuh badan.
3. Pengkajian Primer
A. Airway (jalan nafas)
Penilaian akan kepatenan jalan nafas, meliputi pemeriksaan mengenai
adanya obstruksi jalan nafas, adanya benda asing. Pada klien dengan stroke
sering terdapat sumbatan/obstruksi jalan nafas oleh adanya penumpukan sekret
akibat adanya kelemahan reflek batuk.
B. Breathing
40
41
S
DS: pasien mengatakan
badannya lemah,
DO: pasien tampak pucat ,
pasien tampak lemas,
E
Trombus
Pembuluh darah
menjadi kaku dan
P
ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
terhambat &
Arterosklerosis
Stroke hemoragik dan
non hemoragik
penurunan suplay darah
& o2 ke otak
proses metabolisme
otak terganggu
Hambatan
mobilitas fisik
kelemahan +
DS : pasien mengatakan
mengalami nyeri yang hebat
DO : skala nyeri : 4 ( berat )
Oklusi vaskuler
Aliran darah terhambat
Eritrosit menggumpal,
endotel rusak
Cairan plasma hilang
Edema cerebral
43
Nyeri akut
Peningkatan TIK
No
Diagnosa
Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria
Intervensi
Hasil
44
ketidakefektifan
NOC :
NIC :
2. Neurologic status
3. Tissue perfusion:
serebral
Kriteria hasil :
a. Mendemonstrasikan
status sirkulasi yang
di tandai dengan :
tekanan sistole dan
diastole dalam
rentang yang di
terapkan
b. Tidak ada ortostatik
hipertensi
6.
7.
8.
9.
perubahan sensasi
dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya trhomboplebitis
Diskusikan mengenai penyebab
Monitor TTV
Monitor AGD, ukuran pupil,
ketajaman, kesimetrisan, dan
mmhg)
d. Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
reaksi.
3. Monitor adanya diplopia,
4.
berkomunikasi
5.
respon neurologis.
Catat perubahan paasien dalam
merespon stimulus.
6. Monitor status cairan
7. Pertahankan parameter
yang di tandai
dengan:
sesuai dengan
kemampuan
e. Menunjukkan fungsi
sensorik motorik
45
hemodinamik
8. Tinggikan kepala 0-45
tergantung pada kondisi pasien.
9.
kesadaran membaik,
iskemik
gerakan involunter
a. fibrinolitik/trombolitik IV
a. ( Recombinant Tissue
plasminogen activator )
b. Antikoagulan
c. Anti platelet
d. Antihipertensi
e. Obat neuroprotektif
Hambatan
mobilitas fisik
NOC:
1. Joint movement ;
active
2. Mobilility level
3. Self care ;ADLs
4. Tranfer
performance
Kriteria hasil :
a. Klien meningkat
dalam aktivitas
fisik
b. Mengerti tujuan
46
NIC :
Exercise therapy :
1. Monitor vital sign sebelum/
sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
2. Konsultasikan dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan
3. Bantu klien untuk menggunakan
dari peningkatan
mobilitas
c. Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekutaan dan
kemampuan
berpindah
d. Memperagakn
penggunan alat
e. Bantu untuk
mobilisasi (walker)
2
3
4
satu bidang
ubah posisi tidur setiap 2 jam
mobilisasi dimulai bertahap bila
hemodinamik sudah stabil.
Identifikasi Letak Kelemahan :
a. Angkat kedua lengan atas
pasien
bersamaan
dengan
pasien
untuk
47
lebih
dulu
terjatuh
atau kanan
Berikan terapi kognitif meliputi
tingkah laku, menelan, terapi
wicara,
dan
bladder
training
tentang
rasa NOC :
nyaman nyeri
NIC :
1.Pain level
2.Pain control
3.Confort level
Kriteria hasil :
a. Mampu
mengontrol nyeri
( tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan
teknik
nofarmakologi
untuk
mengurangi
nyeri, mencari
bantuan).
b. Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang
48
respon nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
6. Evaluasi bersama pasien dengan
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrrol nyeri
masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk
dengan
mengguankan
menegemen nyeri
c. Mampu
dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri sperti suhu
mnegenali nyeri
(skala,intensitas,
kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakkukan penanganan
frekuensi dan
tanda nyeri).
d. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
tekanan
rebound
atau
49
mmol);
osmolalitas
sebagai
alternatif,
dapat
diberikan
50