adalah
perusahaan
atau
badan
usaha
akomodasi
yang
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
2.
Gang (corridor)
3.
4.
Toilet umum
5.
Ruang kantor
6.
Toilet karyawan
7.
Loker karyawan
8.
9.
Kolam renang
Gambar 1.1
Strukture Organisasi Hotel
Sprei (sheet)
b)
c)
Selimut (blanket)
d)
e)
b)
c)
d)
3. Linan restoran
a)
b)
Guest napkin
c)
Tray cloth
d)
Pekerjaan
Kode
Ruangan
Frekuensi
Dam Sweeping DS
Lobby
Setiap
Hari
vacuuming
VC
Corridor
Setiap
Hari
Shampooing
SH
Corridor
Setiap
Hari
Dustin
DT
Waxing
WX
b)
c)
2. Assistant Housekeeper
a)
b)
c)
3. Housekeeping Supervisor
a)
b)
c)
d)
a)
b)
c)
4. Room Attendant
a)
b)
c)
d)
b)
c)
d)
b)
c)
d)
7. Gardening Section
a) Merawat tanaman
b) Mengatur penempatan tanaman
c) Mengembangkan tanaman
8. Swimming pool section
a) Menjaga kebersihan kolam berenang
b) Menjaga kerapian kolam berenang
c) Menjaga kenyamanan kolam berenang
Room Section
Floor/Area Section.
2.
Houseman
Gardener
5.
Pool Section
6.
Incinerator Section
7.
Upholstery Section
Seksi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kebersihan,
kerapian, keindahan dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada diluar
gedung maupun didalam gedung hotel, antara lain Lobby area, restroom,
restaurant, meeting room, garden, parking area dan fasilitas untuk karyawan
hotel.
2. Room section
3. Laundry
5. Florist
Seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bungabunga yang segar untuk memperindah dekorasi dalam hotel.
sakit
adalah
institusi
pelayanan
kesehatan
yang
3) Bagian Linan
Bagian linan (linen section) adalah bagian yang bertanggung jawab atas
penyimpanan, penyediaan, kelengkapan, kebersihan dan kerapian seluruh
jenis-jenis linan yang dibutuhkan untuk keperluan operasional rumah sakit.
Bagian linan juga memberikan masukan-masukan ataupun
saran-saran
Ahli Medis berkerja sesuai sip-sip, sip 1 dimulai pukul 06:30 16:40 WIB
sedangkan sip 2 dimulai pukul 17 : 00 - 06 : 00 WIB.
6) Koordinator Keamanan
Koordinator keamanan yaitu orang bertugas dalam keamanan baik didalam
ruangan maupun diluar ruangan. Tugas koordinator keamanan yaitu mulai
pukul 06 : 30 16 : 40 WIB dan Sip ke 2 mulai pukul 17 : 00 06 : 00
WIB.
7) Koordinator IPAL
Koordinator IPAL yaitu orang yang bertugas mengawasi dan bertanggung
jawab dalam pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair
4) Bagian Binatu
Bagian binatu (laundry) mempunyai tanggung jawab melaksanakan
pemeliharaan seluruh jenis linan yang dipergunakan oleh operasional
rumah sakit. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara pencucian,
pengeringan, dan pelipatan sehingga siap unuk dipergunakan.
Disamping melakukan pemeliharaan seluruh jenis-jenis linan yang
digunakan oleh rumah Sakit seperti sepray, bed cover, selimut, dan bahan
bahan medis lainnya. Binatu bekerja sama dengan linan, waktu pengerjaan
binatu yaitu pukul 07 : 00 09 : 00 WIB .
5) Ruang Medis
Ahli Medis Merupakan orang kompetensi dalam bidangnya yang bertugas
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan bertanggung jawab
dalam ruangannya tersebut.
2.
3.
Rumah Sakit.
Dari lingkup sanitasi yang begitu luas tersebut yang paling penting untuk
dikembangkan adalah menyangkut :
a.
b.
Program
sanitasi
dasar,
yang
meliputipenyediaan
air
minum,
d.
Program penyuluhan.
e.
a) Pemisahan
Golongan A yaitu terdiri dressing bedah yang kotor. Sampah dari
haemodialisis, limbah dari unit lain.
Golongan B yaitu terdiri dari syringe bekas , jarum, pecahan gelas, dan
benda tajam lainnya.
b) Penampungan
Sampah klinis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan
kebutuhan.
Sementara
ke incinerator atau
menunggu
pengangkutan
pengangkutan
oleh
dinas
untuk
kebersihan
dibawa
(atau
c) Pengangkutan
Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan
eksternal. Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke
tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahan on-site). Dalam
pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong.
Kereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah klinis
harus didesain sedemikian rupa sehingga :
Permukaan harus licin, rata dan tidak tembus
Tidak akan menjadi sarang serangga
Mudah dibersihkan dan dikeringkan
Sampan tidak menempel pada alat angkut
Sampan mudah diisikan, diikat, dan dituang kembali
d) Bila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut ke
tempat lain :
Harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk
pengangkut. Dan harus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi
sampah lain yang dibawa.
Harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak
terjadi kebocoran atau tumpah.
3) Pengendalian vektor
Pengendalian vektor dalam rumah sakit yaitu dengan menggunakan Lampu
LED Blue yaitu untuk mengendalikan vektor nyamuk yang terdapat
dirumah biasanya lampu tersebut terdapat di sudut-sudut ruangan.
e. Persyaratan Sanitasi Rumah Sakit
1) Merawat Ruang atau kamar Rumah Sakit
a)
b) Ruangan dalam tata graha rumah sakit terdiri dari ruang rawat inap,
ruang penunjang ,ruang laboratorium, ruang rawat jalan, ruang farmasi
dan ruang linen.
c) Ruang rawat inap terdiri dari 9 kamar.
Kamar operasi
23-25C
Kamar pulih
24-25C
Kamar bersalin
22-25C
Kamar
perawatan
bayi
Kamar
observasi
bayi
26-27C
26-27C
Perawatan prematur
26-27C
ICU
26-27C
Ruang rawat
22-27C
1) Mengatur kelembaban
Kamar operasi
50-60 %RH
Kamar pulih
50-60 %RH
Kamar bersalin
50-60 %RH
Kamar perawatan
bayi
Kamar
observasi
bayi
Perawatan
prematur
40-50 %RH
40-50 %RH
50-60 %RH
ICU
50-60 %RH
Ruang rawat
50-60%RH
Tekanan Udara
Kamar operasi
Kamar
gawat
darurat
Positif
Positif
Kamar perawatan
Positif
Ruang ICU
Positif
Ruang pulih
Imbang
Ruang flourokopi
Negatif
Ruang fisioterapi
Negatif
Ruang kotor
Negatif
Toilet
Negatif
Kamar mandi
Negatif
3) Mengawasi kebisingan
Kebisingan diruang perawatan tidak boleh melebihi 45 dBA,diruang
poliklinik maksimum 80 dBA, laboratorium maksimum 68 dBA, ruang
cuci dapur maksimum 78 dB.
4) Menyediakan air bersih
Penyediaan pelayanan kesehatan di
bersih. Air ini bisa didapat dari air PDAM. Apabila PDAM tidak dapat
memasok air cukup untuk rumah sakit maka bisa diambil dari air tanah. Air
tanah lebih mudah mengolahnya menjadi air yang memenuhi persyaratan
dibandingkan dengan apabila rumah sakit harus menggunakan air
permukaan.
a. Pengertian
Sekolah
3. Tata
Graha Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga atau bangunan
sebagai tempat untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk
menerima dan memberikan pelajaran (media info pendidikan,2013).
Pengertian
bangunan
yang
mengatur
tata
graha
atau
sekolah
menata
adalah
suatu
peralatan,menjaga
1. Kelas
Ruang atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat
siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan
pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas
terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving class) dan kelas
tetap
(remainingclass)
Pada sekolah areanya meliputi antara lain : meja, kursi, . Bagian-bagian yang
harus dibersihkan pada dasarnya meliputi : langit-langit, dinding beserta
hiasannya, lampu-lampu dengan kapnya, kipas angin, jam dinding, keranjang
sampah, pot dan tanaman, serta lantai.
2. Ruang praktek
Ruang yang didesain untuk melakukaan aktifitas praktek dan untuk
mengaplikasikaan kegiatan (Media info pendidikan : 2013).
6. UKS
Menurut Departemen Pendidikan & Kebudayaan, UKS adalah upaya membina
dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama serta usahausaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dilin
program Lingkungan sekolah.
7. Halaman/Lapangan merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi
diantaranya:
a. Tempat
upacara
b. Tempat olahraga
c. Tempat kegiatan luar ruangan
d. Tempat latihan
e. Tempat bermain/beristirahat
8. Ruang lain :
a. Kantin
b. Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, dll)
c. Ruang Komite
d. Ruang keamanan
e. Ruang produksi, penyiaran dll.
3)
memiliki lebar bangunan 8 m atau tidak melebihi rasio tinggi dan lebar
bangunan yang ditetapkan.
3) Atap
Atap harus tidak bocor, tidak menjadi genangan air atap dan talang yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi tempat perindukan nyamuk dan
tikus. Kondisi ini mendukung terjadinya penyebaran dan penularan penyakit
demam berdarah dan leptospirosis, langit-langit tinggi minimal 2,5m, mudah
dibersihkan.
4) Dinding
Dinding yang tidak bersih dan berdebu selain mengurangi estetika juga
berpotensi merangsang timbulnya gangguan pernafasan seperti asthma atau
penyakit saluran pernafasan.
5) Lantai
Lantai kedap air, rata, tidak licin, mudah dibersihkan, lantai kontak air
kemiringan 2/34. Dinding yang tidak rata, licin dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan, sedangkan lantai yang kotor dapat mengurangi
kenyamanan dan estetika. Lantai yang tidak kedap air dapat menyebabkan
kelembaban Kondisi ini mengakibatkan dapat berkembang biaknya bakteri
dan jamur yang dapat meningkatkan resiko penularan penyakit seperti
TBC, ISPA dan lainnya.
6) Ventilasi
Hal paling mendasar yang bisa dilakukan dalam menjaga tingkat kesejukan
udara adalah dengan membuat suhu panas keluar dan udara dingin masuk
melalui ventilasi.
Tujuan Ventilasi seperti menjamin udara dalam ruang tetap baik, atau bisa
diberi ventilasi mekanis. Menyediakan udara bersih dan oksigen yang
cukup untuk kebutuhan pernapasan siswa dan proses kegiatan didalam
ruang belajar, Mengencerkan konsentrasi gas-gas beracun dan berbahaya
dan debu di dalam , dan Menjaga suhu dan kelembaban udara sehingga
dapat menjaga kenyamanan siswa. Pencahayaan masuk kedalam kelas
sebesar 250 Luxmeter.
7) Pintu
Umumnya ukuran pintu adalah 2x3 Meter, ruang kelas memiliki
kelayakaan dan standar tertentu misalnya ukuran penchayaan masuknya
sinar matahari masuk ke dalam ruang kelas dan sirkulasi udara harus
masuk.
8) Tangga
Tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti kemiringan, lebar
anak tangga, pegangan tangga berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi
peserta didik. Tangga yang memenuhi syarat adalah lebar injakan > 30 cm,
tinggi anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga > 150 cm serta
mempunyai pegangan tangan.
9) Papan tulis
Jarak papan tulis dengan murid terdepan < 2,5 meter akan mengakibatkan
debu kapur atau spidol beterbangan dan terhirup ketika menghapus papan
tulis, sehingga untuk jangka waktu lama akan berpengaruh terhadap fungsi
paru-paru. Bila jarak papan tulis dengan murid paling belakang > 9 meter
akan menyebabkan gangguan konsentrasi belajar
4) Pengendalian vektor
Pengendalian vektor termasuk dalam pengertian vektor ini, terutama
adalah tikus dan nyamuk. Tikus merupakan vektor penyakit pes,
leptospirosis, selain sebagai vektor penyakit, tikus juga dapat merusak
bangunan dan instalasi listrik. Hal ini meningkatkan resiko penularan
penyakit dan juga menimbulkan terjadinya arus pendek pada aliran listrik.
Nyamuk merupakan vektor penyakit, jenis nyamuk tertentu menularkan
jenis penyakit yang berbeda. Nyamuk Aedes Aegypty dapat menyebabkan
demam berdarah.
kimia,
biologi
didalam
rumah
dan
perumahan
sehingga
Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah dan
perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka
diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh ,
antara lain :
a. Sirkulasi udara yang baik.
b. Penerangan yang cukup.
c. Air bersih terpenuhi.
d. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan
pencemaran.
e. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lengkap serta tidak
terpengaruh pencemaran seperti bau , remesan air kotor, maupun udara kotor.
b.
a.
b.
sumber
http://dsweetestcandy.blogspot.com/2009/10/makalah-
perumahan-sehat_12.html
b. Struktur Organisasi Tempat Tinggal
Struktur organisasi adalah bagan yang menunjukan bagian yang
berperan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan maksud dari owner house yang dibantu petugas seperti helper, dan
washer.
5. Bagian Binatu
Bagian binatu pada tempat tinggal yaitu biasanya dibagian belakang
dimana berfungsi sebagai tempat pembersihan linan yang terdiri dari
pencucian, pengeringan, dan pelipatan, sehingga siap untuk di pergunakan
dan yang bertugas di bagian binatu adalah washer.
d. Jenis dan frekuensi pembersihan ruangan
No
.
Pekerjaan
Ruangan
Frekuensi
Ruang kamar,
1.
2.
3.
4.
Damp Sweeping
ruang keluarga,
Dusting
ruang tamu
Seluruh ruangan
Washing
Cookware
Do the laundry
Setiap hari
Setiap hari
Setiap selesai
pemakaian
Ruang binatu
alat
Berkala
Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara-suara yang berasal
dari luar maupun dari dalam. Sebaiknya perumahan jauh dari sumbersumber suara gaduh misalnya pabrik, pasar, sekolah, lapangan terbang,
stasion bus, stasion kereta api dan sebagainya.
2) Timah
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a.
Masalah
perumahan
telah
diatur
dalam
Undang-Undang
c. Ruang Administrasi
Ruang administrasi pada bangunan kesehatan, pendaftaran berupa
data pasien dengan sistem pembiayaan penanganan kesehatan harus
memenuhi :
1) Mudah dicapai dari ruang publi
2) Terpisah dari kegiatan medis dan bersih
3) Sebisa mungkin menggunakan penghawaan dan pencahayaan
d. Ruang Tindakan dan Ruang Pemeriksaan
Ruang Pemeriksaan pasien, apakah pasien yang diperiksa dalam
kondisi duduk, berdiri, ataukah berbaring kursi pasien, tempat berbaring
pasien, bangku putar. Diperhatikan ruang pemeriksaan terkadang
membutuhkan kamar ganti pakaian luas minimal 1,5m.
2)
3)
4)
5)
Toilet
Ruang konsultasi
2)
3)
Toilet
3. Poli Autis
1) Ruang konsultasi
2) Kamar perawatan
3) Ruang bermain
e. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Bangunan Klinik
1. Bangunan
Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya. Bangunan
klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Bangunan
kenyamanan
klinik
dan
harus
kemudahan
memperhatikan
dalam
fungsi,
pemberian
keamanan,
pelayanan
serta
Instalasi air
2)
Instalasi listrik
3)
4)
5)
6)
7)
Selain penyelenggaraan sarana standar yang harus dimiliki, klinik juga harus
dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan. Peralatan medis dan nonmedis yang
ada harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan.
f. Persyaratan Ruangan
1) Bersih
Ruangan harus bersih, tidak berdebu dan harus di bersihkan setiap harinya
agar tidak timbulnya penyakit. Pembersihan ruangan terjadi pada pagi
sebelum di buka klinik, siang setelah makan siang dan sore setelah pekerja
pulang.
2) Tersedia tempat sampah
a. Gunakan tempat tahan karat, mudah dibersihkan dan bertutup
b. Letakkan tempat sampah di tempat yang mudah dijangkau
c. Gunakan peralatan khusus pembawa dan tempat sampah
d. Bersihkan kembali semua tempat sampah yang telah digunakan, kemudian
bilas denganlarutan desinfektan/dekontaminasi
Sampah yang tidak dapat dibakar seperti kaca, logam, dan plastik tahan api
Limbah medis ditampung di tempat tertutup dan tahan air serta karat.
2) Laundry
Seragam digunakan sesuai kebutuhan pekerja, Laundry seragam dilakukan
setiap hari dapat menampung semua pakaian pegawai. Ada 2 pekerja yang
mnegerjarkan pada bagian laudry.
3) Keamanan
Keamanan dilakukan oleh 2 pekerja yaitu 1 satpam bagian depan klinik
dan ada 1 di bagian parkir untuk menanggulangi kehilangan kendaraan
pegawai serta pengunjung.
4) Teknisi
Teknisi bekerja pada sistem mesin seperti listrik, ada 1 pekerja teknisi yang
bekerja setiap hari di mulai pada pukul 07.00-21.00 WIB.
1405/menkes/sk/xi/2002
tentang
Persyaratan
Kesehatan
1) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa, Rasa dapat ditimbulkan
karena adanya zat organik atau bakteri dan unsur lain yang masuk kedalam
badan air.
2) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik. seperti bakteri serta
kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama
sistem sanitasi.
3) Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan
aktifitas biologi sehingga akan membentuk O 2 lebih banyak lagi.
dan pengeringan pada suhu 103C 105C dalam portable water kebanyakan
bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik
selain itu juga gas-gas yang terlarut.
Kandungan total solid pada portable water biasanya berkisaran antara 20
sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan
meningkatnya total solid, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit
yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat
dari pencemaran (Sutrisno, 1991).
b. Ciri-ciri kualitas air yang baik secara kimia
Persyaratan kimia, standar baku kimia air layak minum meliputi batasan
derajat keasaman, tingkat kesadahan, dan kandungan bahan kimia organik
maupun anorganik pada air. Persyaratan kimia sebagai batasan air layak
minum sebagai berikut :
Secara umum, kation yang sering menyebabkan air sadah adalah kation Ca 2+,
dan Mg2+. Kation ini dapat membentuk kerak apabila bereaksi dengan air
sabun. Sebenarnya, tidak ada pengaruh derajat kesadahan bagi kesehatan
tubuh. Namun, kesadahan air dapat menyebabkan sabun atau deterjen tidak
bekerja dengan baik (tidak berbusa). Berdasarkan PERMENKES RI Nomor
416 Tahun 1990, derajat kesadahan (CaCO 3) maksimum air yang layak
minum adalah 500 mg per liter.
Persyaratan Biologi bahan baku air minum harus memenuhi beberapa syarat
biologi sebagai berikut :
a. Tidak mengandung organisme pathogen
Organisme
patogen
berbahaya
bagi
kesehatan
manusia.
Beberapa
mikroorganisme patogen yang terdapat pada air berasal dari golongan bakteri,
Sejenis ganggang atau Algae yang hidup di air kotor menimbulkan bau dan
rasa tidak enak pada air. Cacing yang hidup bebas di dalam air (free living
worms).
(sumber : http://daniati16.blogspot.com/2014/02/air-bersih.html)
2. Pembuangan Kotoran Manusia
a. Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia
Untuk mencegah, sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja
terhadaplingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola
dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat
tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah
pedesaan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatangbinatang lainnya.
5)
6)
7)
3. Pembuangan Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia, senyawa
organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
a. Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi
limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya
pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1) pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2) pengolahan menurut karakteristik limbah
b. Pengolahan Limbah Medis
1) Pengumpulan (pemisahan & pengurangan)
2) Pemisahan limbah B3 dan non b3
3) Penampungan
Ditempat / wadah yang memiliki sifat kuat tidak mudah bocor, sobek, mempunyai
tutup dan tidak overload
3) Pengangkutan
a) Internal : dari tempat penumpukan ke incinerator menggunakan troli
(pengolahan on-site)
b) Eksternal : dari tempat penumpukan ke pembuangan luar menggunakan truck
(pengolahan out-site)
4) Pengolahan dan Pembuangan
Teknik pengelolaan sampah medis
a) Incinerasi
b) Sterilisasi dengan autoclaving (dengan suhu 121C)
c) Sterilisasi dengan gas ethylene oxide
d) Inaktivasi suhu tinggi
e) Radiasi dengan ultraviolet/ionisasi 60C
f) Microwave treatment
g) Grinding dan sherding (homogenisasi benyuk ukuran smpah)
h) Pemapatan/ pemadatan (untuk mengurangi volume sampah)
5) Incinerator
Pembakaran dengan suhu tinggi 1000C.
4. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan
sampah
adalah
pengumpulan,
pengangkutan,
Hal ini mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan
manusia dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian
khusus untuk masing-masing jenis zat.
(*sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah).
5. Pemberantasan Vektor
Pengendalian vektor dan binatang pengganggu adalah upaya untuk
mengurangi atau menurunkan populasi vektor atau binatang pengganggu
dengan maksud pencegahan atau pemberantasan penyakit yang ditularkan
atau gangguan (nuisance) oleh vektor dan binatang pengganggu tersebut.
Cara kimia untuk membunuh tikus dengan menggunakan bahan racun arsenik
dan asam sianida. Arsenik dicampur dalam umpan sedangkan sianida biasa
dilakukan pada gudang-gudang besar tanpa mencemai makanan atau minuman,
juga dilakukan pada kapal laut yang dikenal dengan istilah fumigasi.
Penggunaan kedua jenis racun ini harus sangat berhati-hati dan harus
menggunakan masker karena sangat toksik terhadap tubuh manusia khususnya
melalui saluran pernapasan.
Penggunaan bahan kimia lainnya yaitu bahan attractant adalah bahan kimia
umpan untuk menarik serangga atau tikus masuk dalam perangkap. .
Sedangkan repellent adalah bahan/cara untuk mengusir serangga atau tikus
tidak untuk membunuh. Contohnya bahan kimia penolak nyamuk yang
dioleskan ke tubuh manusia (Autan, Sari Puspa dan lain-lain) atau alat yang
menimbulkan getaran ultrasonic untuk mengusir tikus (fisika).
b. Pengendalian Fisika-Mekanika
Cara
ini
menitikberatkan
kepada
pemanfaatan
iklim/musim
dan
7)
8)