Anda di halaman 1dari 104

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengalaman Praktik Lapangan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, merupakan
salah satu fakultas di lingkungan IAIN Walisongo Semarang
bertujuan

untuk

mempersiapkan

tenaga

ahli

dan

meningkatkan kompetensi dan profesionalitas dalam bidang


kependidikan Islam, yang terdiri atas Pendidikan Agama Islam
(PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Kependidikan Islam (KI),
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Prodi Tadris
(Pendidikan

Matematika,

Pendidikan

Biologi,

Pendidikan

Kimia, Pendidikan Fisika dan Pendidikan Bahasa Inggris).


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
program akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang
harus diikuti oleh semua mahasiswa S1 reguler dan maupun
non regular (program kualifikasi). Secara umum kegiatan ini
bertujuan

untuk

memberikan

pengalaman

nyata

dan

memperluas pengetahuan mahasiswa dalam pembentukan


kompetensi paedagogik, professional, kepribadian, maupun
sosial sebagai calon pendidik maupun tenaga kependidikan,
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan di
sekolah,

yang

meliputi

pengelolaan

pembelajaran

dan

wawasan kependidikan secara memadai. Dengan demikian,


melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) para
mahasiswa

mampu

membimbing,

mendorong,

dan

membangkitkan minat dan motivasi peserta didik dalam


belajar dan dalam menghadapi problema hidup. Selain itu,
mahasiswa dapat membangun komunikasi secara persona
maupun sosial.
Dengan adanya PPL maka mahasiswa calon Guru
akan mengenali pendidikan terutama medan sosio-psikologis
1

peserta didik, sehingga mahasiswa dapat mengenal secara


langsung

dengan

siswa

secara

dekat

tanpa

harus

menghilangkan eksistensinya sebagai seorang pendidik.


Seorang guru merupakan tenaga profesional yang
mengusahakan peserta didiknya mampu merencanakan,
menganalisis dan menyimpulkan serta mengatasi masalah
ke-kini-an dan ke-disini-an. Profesional di sini dapat diartikan
bahwa guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai
pendidik

yang

bertanggung

jawab

atas

perkembangan

peserta didik, baik di sekolah atau luar sekolah.


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki kekhususan


dibandingkan

mahasiswa

LPTK

lainnya.

Sebab,

tujuan

pendidikan agama islam tidak semata-mata memberikan ilmu


pengetahuan dan keterampilan melaksanakan ibadah agama
saja, tetapi juga menanamkan rasa keimanan dan kataqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan
kepribadian peserta didik menjadi manusia yang berakhlakul
karimah. Demikian juga bagi mahasiswa Tadris (MIPA),
mereka bukan hanya mengajarkan ilmunya kepada para
siswa, tetapi juga berkewajiban menginternalisasi nilai-nilai
agama melalui materi yang diajarkan.
B. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Praktik

Pengalaman

Lapangan
1. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk
a. Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperlukan dalam pembentukan profesi Guru.
b. Melatih dan meningkatkan kompetensi keguruan
mahasiswa agar dapat terampil melaksanakan tugastugas

kependididkan

baik

yang

bersifat

edukatif,

administratif maupun layanan bimbingan keaagamaan


dan kesiswaan.
c. Memberikan pengalaman kepada siswa untuk dapat
memahami keberadaan lembaga kependidikan dengan
segala
dengan

permasalahannya
proses

baik

pembelajaran

yang

berhubungan

maupun

pengelolaan

sekolah secara umum.

2. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan

berfungsi

untuk

memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar


memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial
3. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan ini mempunyai manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1) Memperdalam

pemahaman

mahasiswa

tentang

proses pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang dengan


segala permasalahannya.
2) Memberikan
pengalaman
mahasiswa

tentang

proses

lapangan

kepada

pembelajaran

dan

kegiatan administrasi di SMK Negeri 3 Semarang.


b. Bagi Sekolah Latihan
1) Memperoleh kesempatan untuk berperan serta
menyiapkan

dan

membentuk

calon

guru

yang

kompeten.
2) Memperoleh bantuan tenaga ilmu dan pemikiran
untuk pengembangan SMK Negeri 3 Semarang.
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat merasakan kondisi pendidikan yang
baik dari Praktik Pengalaman Lapangan.

d. Bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


1) Memperoleh
umpan
balik
(feedback)
pengalaman
perkembangan

mahasiswa
kependidikan

praktikan
di

dari

terhadap

lapangan

bagi

penyesuaian dan pengembangan program akademik


fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan.
2) Meningkatkan kerjasama dengan sekolah latihan
untuk pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi.
C. Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan
Pelaksanaan Praktik Lapangan dilaksanakan 2 (dua) bulan
mulai tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan 04 Oktober
2014 di SMK Negeri 3 Semarang yang berada di Jl.
Atmodirono Raya No. 7A, Telepon/Fax (024) 8311538 Fax
(024)

8452267

Semarang

smkn3_semarang@yahoo.co.id
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan laporan

Kode

ini

Pos

50242,

mahasiswa

Email:

praktikan

memerlukan data yang banyak dan kompleks, karena datadata tersebut akan menjadi salah satu syarat penting yang
harus dipenuhi untuk menunjang agar tersusunnya sebuah
laporan

Praktik

Pengalaman

Lapangan,

metode

yang

digunakan untuk mengumpulkan data antara lain:


1. Metode observasi
Adalah metode pengumpulan data dengan

cara

mengadakan pengamatan langsung pada objek yang


dituju.
2. Metode wawancara
Adalah metode pengumpulan data dengan melakukan
wawancara langsung kepada pihak yang berhubungan
dengan materi laporan yang akan dibuat.
3. Metode dokumentasi
Adalah metode pengumpulan data dengan membaca dan
mempelajari buku-buku yang menunjang untuk penulisan
laporan yang akan dibuat.

BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Keadaan Fisik Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang berada di Jl. Atmodirono Raya No
7A, Telepon/Fax (024) 8311538 Fax. (024) 8452267 Semarang
Kode Pos 50242.
1. Luas Tanah
SMK Negeri 3 Semarang secara keseluruhan dibangun
diatas tanah seluas 19815 m 2 yang terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
a. Luas bangunan sekolah

: 4262 m2

b. Luas lapangan olah raga

: 13573 m2

c. Luas taman

: 80 m2

d. Luas lahan praktek/kebun

: 1242 m2

e. Sisa tanah adalah lahan terbuka hijau : 656 m2


2. Keadaan Fisik Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang secara keseluruhan memiliki beberapa ruang
sebagai berikut :
N
o.
1
2
3
4
5
6

7
8
9

Ruangan
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang

Kepala Sekolah
wakil Kepala Sekolah
Guru
tata usaha
kelas

Ruang organisasi
a. Osis
b. Pramuka
c. PMR dan UKS
Ruang olahraga
Ruang Pertemuan
Laboratorium
a. KKPI

Jumlah

Keadaan

1
4
1
1
23

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik (21)
Rusak (2)
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

1
1
1
1
1
1

10
11
12
13
14
16
17
18
19

20
21

b. IPA (Fisika, Kimia)


c. Komputer
Unit Produksi
Pos Satpam
Kantin
Masjid/ Mushola
Koperasi
Dapur
Gudang
Kamar Mandi (WC)
Lapangan
a. Badminton
b. Sepakbola
c. Tenis
d. Basket
e. Volly
Ruang BP
Lain-lainnya
a. Ruang tamu
b. Ruang kesenian
c. Ruang Parkir Guru
dan Karyawan
d. Ruang Parkir Siswa

1
2
1
1
6
1
1
1
1
8

1
1
2

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Baik

2
1
1
1
1
1

Adapun denah SMK Negeri 3 Semarang (Terlampir)


B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Bangunan di Sekeliling Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang merupakan sebuah sekolah yang
letaknya cukup strategis, dan terletak tidak terlalu jauh
dari

jantung

kota

Semarang.

Jenis

bangunan

yang

mengililingi SMK Negeri 3 Semarang antara lain, sebelah


utara terdapat pemukiman penduduk, jalan raya, sebelah
selatan: jalan raya, Masjid Undip, kantor BPLP, sebelah
timur: Gereja, sebelah barat : pemukiman penduduk, jalan
raya.
2. Kondisi Lingkungan Sekolah
a. Tingkat Kebersihan

SMK Negeri 3 Semarang memiliki tradisi yang ketat


dalam hal kebersihan. Seluruh warga SMK Negeri 3
Semarang

memiliki

tanggung

terhadap

kebersihan

jawab

lingkungan

yang

sekolah.

sama

Terdapat

cukup banyak tong sampah yang terpencar diseluruh


lingkungan sekolah. Terdapat pula peraturan yang
menghukum dengan denda Rp 50.000,- kepada siapa
saja yang membuang sampah sembarangan.
b. Tingkat Kebisingan
SMK Negeri 3 Semarang berada cukup jauh dari
keramaian kota. Lalu lintas kendaraan yang melewati
depan sekolah juga tidak ramai. Keberadaan inilah yang
menjadikan

SMK

Negeri

Semarang

jauh

dari

kebisingan. Sehingga proses belajar mengajar menjadi


kondusif.
c. Sanitasi dan Ventilasi
SMK Negeri 3 Semarang memiliki sanitasi yang baik.
Terdapat beberapa titik kran air yang dapat digunakan
untuk mencuci tangan dan menyiram tanaman. Di SMK
Negeri 3 Semarang juga terdapat beberapa WC dengan
kondisi layak.
Pada

ruang-ruang

tertentu

seperti

ruang

kepala

sekolah, ruang guru, ruang komputer, bengkel, dan


beberapa ruang lain telah dilengkapi dengan kipas
angin. Untuk ruang kelas terdapat ventilasi udara yang
memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
d. Jalan Penghubung dengan Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang dapat dituju dengan banyak
akses jalan penghubung. Kondisi jalan yang menuju
sekolah juga sangat baik. Letak SMK Negeri 3 Semarang

juga dapat diakses dengan menggunakan angkutan


umum meski butuh berjalan beberapa meter.
e. Keadaan Masyarakat
SMK

Negeri

Semarang

pendidikan.

Di

Diponegoro

kampus

(Pendidikan

Ilmu

berada

sebelah barat

lingkungan

terdapat Universitas

pleburan,

Pelayaran).

di

juga

terdapat

Kondisi

ini

PIP

sangat

mendukung kemajuan pendidikan di SMK Negeri 3


Semarang.
C. Fasilitas atau Sarana Prasarana SMK N 3 Semarang
Hampir semua sekolah mempunyai fasilitas-fasilitas
guna

menunjang

keberhasilan

dalam

mencapai

tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Tak terkecuali dengan sekolah


yang ada di Jl. Atmodirono Raya 7 A yaitu SMKN 3 Semarang.
Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup memadahi.
Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar tidak akan
berhasil

tanpa

penunjang

adanya

proses

sarana

tersebut.

dan

Dalam

prasarana
rangka

sebagai

menunjang

keberhasilan proses belajar mengajar, SMKN 3 Semarang


mempunyai sarana prasarana sebagaimana sekolah-sekolah
formal pada umumnya, antara lain:
1. Ruang Kelas
Menurut data yang kami peroleh dari tim observasi,
SMKN 3 Semarang ini mempunyai ruang kelas sebanyak 21
ruangan. Tiap ruangan terdapat 36 pasang meja dan kursi
siswa, papan tulis, meja dan kursi guru, lampu dan lain
sebagainya. Setiap bagunan kelas terdapat jendela-jendela
yang berfungsi sebagai fentilasi udara dan sekaligus
sebagai jalan masuknya cahaya untuk penerang ruangan.
2. Ruang Praktek atau Bengkel

Ruang praktek atau ruang bengkel adalah ruang yang


digunakan untuk pelajaran praktek tiap jurusan. Karena
sekolah ini adalah sekolah kejuruan, maka sekolah ini harus
menyediakan ruangan khusus untuk mempraktekan teori
yang telah diajarkan agar siswa benar-benar ahli dalam
bidang mereka.

Terdapat 4 bengkel di SMK ini, yaitu

pertama, bengkel listrik, terbagi menjadi Lab. Auto cad,


bengkel praktik batu, dan bengkel praktik plambing dan
kayu. Kedua, bengkel instalasi Tenaga Listrik, terdiri dari
satu unit bengkel yang terdiri dari beberapa ruang untuk
praktek kelistrikan. Ketiga, audio visual, yang terdiri dari
satu unit bengkel yang terdiri dari beberapa ruang untuk
praktek Audio Video. Dan keempat, bengkel otomatif, dari
satu unit bengkel yang terdiri dari beberapa ruang untuk
praktek otomotif.
3. Ruang Laboratorium
Sebagai sarana praktikum kegiatan belajar mengajar,
laboratorium

merupakan

keberhasilan

suatu

sarana

yang

pembelajaran.

urgen

Dalam

bagi
rangka

menunjang kegiatan belajar mengajar baik mata pelajaran


fisika,

kimia

maupun

biologi,

SMK

Semarang

menyediakan laboratorium tersebut dengan berbagai alat


peraga. Laboratorium IPA ini terletak di lantai satu di
tengah-tengah ruang kelas.
4. Laboratorium Komputer
Laboratorium komputer SMKN 3 Semarang terletak di
lantai dua. Laboratorium komputer ini disediakan bagi
jurusan audio video.
5. Ruang Baca atau Perpustakaan

10

Perpustakaan

adalah

tempat

wajib

yang

harus

disediakan oleh suatu lembaga pendidikan. Perpustakaan


ini diibaratkan sebagai jantung sebuah sekolah, tanpa
adanya

perpustakaan,

sekolah

ibarat

mati

dari

sisi

keilmuan. Kualitas dan mutu sekolah dapat tercermin dari


perpustakaan. Penanaman motivasi agar siswa menjadi
manusia pembelajaran haruslah digalakkan sejak usia dini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pihak
sekolah adalah menyediakan buku-buku bacaan yang
banyak

diminati

oleh

peserta

didik

sebagai

upaya

membangkitkan gairah membaca, terutama buku-buku


mata pelajaran dan sebagai bahan referensi untuk setiap
mata pelajaran yang diajarkan.
Meskipun ruangannya kecil dengan ukuran kira-kira 100
m2, perpustakaan SMK N 3 Semarang ini sudah layak bagi
ukuran kualitas, karena koleksi buku-buku yang ada sudah
memenuhi jumlah siswa yang ada di lembaga ini. Selain
buku-buku pelajaran, perpustakaan SMKN 3 Semarang juga
menyediakan sumber bacaan lain, sebagai penambah
wawasan dan ilmu pengetahuan, seperti buku-buku agama
lain, kamus bahasa, harian surat kabar, majalah, dan
beberepa bacaan fiksi.
6. Ruang Manajemen
Berdasarkan observasi, ruang manajemen di SMK N 3
Semarang terdiri dari: Ruang Kepal Sekolah, Ruang Guru,
Ruang TU, Ruang Meeting, Ruang Waka Kesiswaan, Ruang
Waka Kurikulum, dll.
7. Ruang Kepala Sekolah
Kepala sekolah/madrasah merupakan manager dalam
sebuah

lembaga

pendidikan,

11

sehingga

memerlukan

ruangan khusus untuk melaksanakan segala aktivitasnya.


Ruangan kepala SMK N 3 Semarang terletak di lantai satu
di samping ruang TU.
8. Ruang Guru
Ruang guru SMK N 3 Semarang ini terletak di lantai satu
di sebelah ruang meeting dan dekat dengan gerbang
sehingga dimungkinkan ruangan ini mudah ditemukan oleh
siswa dan seluruh elemen masyarakat yang ada di SMKN 3
Semarang. Ruangan ini cukup luas dengan dilengapi meja
kursi, AC, papan tulis, komputer, papan tulis, dan lain-lain.
9. Ruang Waka Kesiswaan dan Waka Kurikulum
Ruangan ini berada di lantai satu dekat dengan gerbang
utama dengan luas kira-kira 30 m2. Ruang ini disediakan
fasilitas komputer dan printer, almari berkas, meja kursi,
dan lain-lain.
10.

Ruang Meeting
SMK N 3 Semarang menyediakan ruangan khusus untuk

rapat dan diskusi para guru, tempat ini juga berfungsi


sebagai tempat menyambut tamu yang datang. Fasilitas
yang disediakan di ruangan ini antara lain, meja kursi,
komputer, printer, papan tulis, dispenser, almari berkas,
dan LCD. Ruangan ini berada di lantai satu dekat dengan
gerbang utama.
11.

Tempat Parkir
Terdapat dua lokasi tempat parkir, satu untuk guru dan

karyawan dan satu lagi khusus untuk siswa. Parkir yang


disediakan khusus guru dan karyawan berada di sebelah
gerbang utama, sedangkan parkir untuk siswa berada di
belakang gedung sekolahan.
12.

Lapangan

12

Lapangan juga tak kalah pentingnya dengan tempattempat lainnya. Dengan adanya lapangan kegiatan seperti
upacara, pramuka, dan lain-lain tidak akan bisa berjalan
dengan baik. Lapangan yang terdapat di SMKN 3 Semarang
cukup luas yang bisa menmpung semua siswa, guru, dan
karyawan yang ada di sekolah tersebut. Selain digunakan
sebagai

tempat

upacara,

lapangan

di

SMK

ini

juga

digunakan sebagai kegiatan pramuka, yang mana kegiatan


pramuka ini wajib diikuti oleh semua siswa.
13.

Mushola
Bangunan tempat ibadah (mushola) mutlak diperlukan,

apalagi bagi SMK N 3 Semarang yang mayoritasnya


beragama Islam. Disamping sebagai sarana melaksanakan
ibadah

shalat,

musholla

ini

juga

digunakan

sebagai

kegiatan lain, seperti praktik ibadah untuk mata pelajaran


PAI dan juga kegiatan keagamaan lain. Sebagai bukti riil
dari pelaksanaan praktek ibadah, di SMK N 3 Semarang ini
setiap waktu Dhuhur siswa dan guru melaksanakan sholat
berjamaah secara bergantian pada jam istirahat kedua.
Karena ruangan yang hanya berukuran kurang dari 100 m2
dan jumlah siswa yang banyak, maka kegiatan shalat
Dhuhur dilaksanakan secara bergantian.
Selain sarana dan prasana di atas, SMK N 3 Semarang
juga memberikan fasilitas lainya yang tak kalah pentingnya
dalam

menciptakan

berlangsungnya

proses

belajar

mengajar dan juga pengembangan skill peserta didik di


SMK N 3 Semarang. Fasilitas tersebut diantaranya adalah
Ruang TU, Ruang kegiatan siswa, Ruang OSIS, Ruang
Pramuka, Koperasi, Ruang BK, Kantin, Lapangan olah raga
dan WC.

13

Meskipun fasilitas yang ada di SMK N 3 Semarang sudah


cukup memadahi, namun masih dirasa kurang, baik dalam
segi bangunan, fasilitas, dan kualitas siswa. Dari observasi
tim PPL kepada guru bagian Sarpras, pak Salim, beliau
menuturkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan
di bagian fasilitas dan ruangan. Oleh karena itu sekolah ini
memiliki harapan besar untuk bisa menjadi sekolah favorit
dengan fasilitas dan bangunan yang lengkap.
Berbagai usaha yang dikerahkan oleh pihak sekolah
guna mewujudkan harapan besar dalam memajukan SMK N
3 Semarang. Usaha-usaha yang telah dilakukan salah
satunya adalah pengajuan bantuan pembangunan gedung
sekolah kepada pemerintah, dan lain-lain.
D. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan

(guru)

merupakan

hal

yang

mutlak diperlukan dan tidak bisa ditawar lagi. Ketersediaan


guru dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan sebuah
penentu suksesnya proses
Sebaik

apapun

input

pembelajaran di madrasah.

suatu

madrasah

tidak

akan

menghasilkan out put yang berkualitas tanpa didukung


proses yang berkualitas.
Untuk menjamin kualitas proses pembelajaran di SMK
N

Semarang,

menyediakan

pihak

tenaga

pengelola

pendidik

madrasah

yang

berusaha

berkompeten

di

bidangnya, dan secara administratif sesuai dengan jenjang


pendidikan yang ditempuh sebelum menjadi guru.
Dari data yang kami peroleh dari guru bagian Sarpras
SMK N 3 Semarang bahwa 98 % tenaga guru di lembaga
pendidikan ini adalah sarjana dari berbagai perguruan tinggi
di Semarang, antara lain UNNES, IKIP PGRI Semarang, dan
lain sebagainya.
E. Keadaan Guru dan Siswa

14

1. Jumlah Guru dan Sebarannya Menurut Mata Pelajaran


Jumlah guru di SMK Negeri 3 Semarang sebanyak 90 orang, berikut
jumlah guru tiap mata pelajaran :
a. Teknik Bangunan

: 11 orang

b. Teknik Instalasi Tenaga Listrik

: 10 orang

c. Tenik Audio Visual

: 10 orang

d. Teknik Kendaraan Ringan

: 12 orang

e. Adaptif dan Normatif

: 47 orang

Jadi jumlah guru 90 0rang.


2. Jumlah Siswa dan Sebarannya Setiap Kelas
Daftar jumlah siswa SMK Negeri 3 Semarang tiap kelas:

Kelas

XI

XII

Siswa

Rombel

Siswa

Rombel

Siswa

Rombel

TAV

72

66

60

TITL

108

100

100

TKBB

72

66

61

TGB

72

71

61

TKR

108

104

95

JUMLAH

434

12

407

12

377

12

JUMLAH SELURUH SISWA

1218

F. Interaksi Sosial
a. Interaksi Sosial Antara Kapala Sekolah dengan
Guru
Interaksi sosial antara Kepala Sekolah dengan guru
terlihat begitu baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap ramah

15

dan murah senyumnya Kepala Sekolah ketika betatap


muka dengan guru ataupun dengan yang lainnya. Dan
selalu ada hubungan timbal balik yang baik dari kepala
sekolah kepada guru dalam setiap penugasan. Hal ini
dapat dilihat ketika kepala sekolah begitu ketat kepada
guru

dalam

pembuatan

silabus

dan

RPP

dengan

menggunakan kurikulum 2013. Kepala Sekolah senantiasa


membimbing

para

guru

dengan

penuh

kesabaran,

sehingga membawa guru-guru menjadi guru yang handal


dalam menerapkan kurikulum 2013. Di saat berkumpul
bersama mereka begitu akrab seperti suasana keluarga
yang harmonis. Tetapi masih ada batasan-batasan yang
tetap mereka jaga sebagai seorang Kepala Sekolah dan
guru yag saling menghormati dan menghargai satu sama
lain.
Hubungan yang terjalin begitu akrab membuat
mereka memiliki satu kesatuan yang kompak dalam
memajukan

SMK

Semarang

menuju

gerbang

keberhasilan yang sesuai dengan visi, misi, tujuan yang di


harapkan. Bersama-sama mengurangi kekurangan dan
menambah kelebihan baik materi maupun non materi di
SMK N 3 Semarang.
b. Interaksi Sosial Antara Guru dengan Guru
Interaksi sosial yang terjalin antar guru di SMK N 3
terlihat

baik.

Dilihat

dari

keakraban

mereka

ketika

bersimpangan mereka saling menyapa satu sama lain.


Saling

membantu

disaat

yang

lainnya

sedang

membutuhkan bantuan. Mereka dapat menjunjung tinggi


nilai kekeluargaan dengan rasa kasih dan sayang dengan

16

yang lainnya. Dengan keakraban tersebut mereka dapat


berjalan

bersama-sama

mewujudkan

progam

kerja

sekolah sesuai yang diharapkan.


c. Interaksi Sosial Antara Siswa dengan Siswa
Siswa-siswi SMK N 3 Semarang yang mayoritasnya
adalah siswa karena pada umumnya siswa lebih suka
dengan praktik langsung bukan hanya teori seperti di
SMA. Tidak heran jika sekolah menengah kejuruan banyak
diminati oleh siswa. Siswa di SMK N 3 Semarang memiliki
latar

belakang

yang

berbeda-beda.

Interaksi

antar

siswapun beragam. Ada siswa yang mudah bergaul ketika


bertemu dengan siswa lain. Ada siswa yang sulit bergaul
dengan yang lain. Ada siswa yang pilih-pilih ketika akan
bergaul.

Ada

siswa

yang

menghormati

senior

dan

menyayangi junior. Dan ada pula siswa yang acuh tak


acuh

terhadap

tingkatan

strata

tersebut.

Meskipun

interaksi sosial mereka bervariasi mereka tetap kompak


seperti keluarga sendiri. Jika ada satu yang tersakiti maka
mereka akan merasakan sakit semuanya.
d. Interaksi Sosial Antara Guru dengan Siswa
Interaksi sosial yang terjalin antar guru dan siswa
cukup baik. Tetapi ada beberapa siswa yang tidak suka
dengan gurunya, hal ini mungkin karena siswa tidak
menyukai cara dan metode pembelajaran dari guru
tersebut. Mungkin juga guru yang terlalu keras kepada
mereka.
Pada
pemikirannya

umumnya
sedang

anak
labil

17

dan

sekolah
tidak

menengah
suka

dengan

kekerasan. Hal ini bisa menimbulkan dampak negatif


seperti siswa membangkang ketika diberi pengertian oleh
guru. Selain mengajar guru mempunyai tugas lain yaitu
mendidik. Siswa tidak hanya butuh materi untuk menjadi
orang sukses, tetapi siswa juga butuh kasih sayang dan
perhatian yang lebih dari seorang guru. Karena figur yang
baik dari seorang guru akan ditiru oleh siswa-siswinya.
Sehingga tercipta interaksi yang baik antara guru dengan
siswa. Tidak semua siswa di SMK N 3 Semarang nakal,
mayoritas

siswa

begitu

peraturan

sekolah.

hormat

Akibat

dari

dan

patuh

interaksi

kepada

yang

baik

tersebut banyak siswa yang sukses yaitu menjadi juara


dalam berbagai lomba yang diikuti, baik dari tingkat
sekota semarang maupun tingkat yang lain.
e. Interaksi Sosial Antara Guru dengan Staff

Tata

Usaha
Interaksi sosial antara guru dengan staf TU terlihat
sangat baik. Guru merangkul staf

TU bersama-sama

mewujudkan progam kerja sekolah sesuai dengan yang


diharapakan. Sikap saling menghormati satu sama lain
menimbulkan adanya kekeluargaan yang mempererat
mereka

dengan

saling

membantu

satu

sama

lain.

Sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial antara


guru dengan staf tata usaha.
f. Interaksi Sosial Antar Keseluruhan Personil
Interaksi sosial antar keseluruhan personil terjalin
sangat baik. Mereka bersama-sama menjaga mutu dan
kualitas pendidikan sesuai dengan tugas masing-masing.
Bersama-sama menjaga keamanan, keselamatan, dan
18

ketertiban di sekolah. Sehingga tercipta suasana Kegiatan


Belajar Mengajar (KBM) dengan baik. Bersama-bersama
menuntun putra-putri mereka ke gerbang keberhasilan.
G. HASIL OBSERVASI
1. Bidang Kurikulum
Dalam administrasi pendidikan, kurikulum adalah unsur yang sangat
penting dan harus ada. Oleh karena itu, kurikulum adalah isi dari kegiatan
administrasi pendidikan. Kepala sekolah harus menyadari benar bahwa yang
ditentukan masih harus dipahami oleh guru-guru.
Adapun langkah-langkah yang merupakan kegiatan dalam rangka
administrasi kurikulum adalah:
a.

Menyusun program, baik program tahunan, semesteran maupun bulanan.

b.

Menyusun jadwal pelajaran maupun mengajar.

c.

Mengatur pelaksanaan model suatu pelajaran serta alokasi waktu yang dipakai .

d.

Menginventarisasikan dan mengusahakan adanya buku-buku yang diperlukan dalam


pelaksanaan kurikulum.

e.

Mengatur penjurusan berdasarkan kriteria penilaian.

f.

Merencanakan kegiatan tes hasil belajar.

g.

Mengatur kriteria penilaian serta usaha perbaikan pengajaran.

h.

Mengatur laporan kemajuan belajar serta usaha kenaikan kelas.


Semua kegiatan di atas merupakan tanggung jawab kepala Sekolah
sebagai administrator. Namun, kepala Sekolah tidak harus melakukan semua itu
seorang diri. Sebagai pimpinan kepala sekolah dapat melimpahkan sebagian
tugas dan tanggung jawabnya kepada wakilnya atau guru yang dianggap mampu
melaksanakan tugas tersebut.
Tahun ini adalah tahun kedua dimana SMK N 3 Semarang mulai
menjalankan atau menerapkan kurikulum 2013. Kepala sekolah SMK N 3
Semarang merupakan narasumber tingkat nasional kurikulum 2013. Oleh sebab
itu beliau sangat mendukung pelaksanaan kurikulum 2013. Sehingga Kepala
sekolah memberi bekal kepada guru-guru di SMK N 3 Semarang agar penerapan
kurikulum 2013 dapat benar-benar terlaksana dengan tepat susuai dengan tujuan
penndidikan nasional. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 kepala sekolah juga
19

melakukan supervisi terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guruguru di SMK N 3 Semarang serta dalam pelaksanaan pembelajarannya. Berbagai
cara dilakukan untuk bisa menerapkan kurikulum 2013 ini diantaranya adalah
mengirim beberapa perwakilan guru ke jogja untuk mengikuti workshop
pelatihan tentang kurikulum 2013. Kemudian sekolah mengadakan workshop
dengan penampingan guru pendamping yang mewakili sekolah dalam workshop
di jogja dikelompokkan setiap rumpun mata pelajaran. selanjutnya sekolah
mengadakan workshop lagi yang berisi tentang gambaran silabus, pembuatan
RPP serta perangkat pembelajaran lainnya sesuai dengan kurikulum 2013.

2. Bidang Kesiswaan
Hasil observasi yang kami lakukan selama PPL di SMK N 3
Semarang dari bidang Kesiswaan adalah sebagai berikut:
Tata Tertib dan Pelaksanaannya:
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3
SEMARANG
NOMOR: 421.6/910/2014
TENTANG
TATA TERTIB
MENIMBANG
1. Bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan dan pengajaran secara formal.
2. Bahwa sekolah adalah merupakan salah satu sumber mencari ilmu.
3. Bahwa sikap dan perilaku yang baik dan benar dalam menaati dan
melaksanakan aturan mempunyai peranan yang penting demi kebebersilan
pembelajaran.
MENGINGAT
1. Undang undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan
Nasional.
2. Undang undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang undang RI No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan daerah.
4. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

20

5. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Pendidikan ;
6. Perda No. 1 tahun 2007, tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kota
Semarang,
7. Permendiknas No. 34 Tahun Tahun 2006, tentang Pembinaan Peserta
Didik yang memiliki potensi kecerdasan dan / atau bakat istimewa,
8. Permendiknas No. 39 Tahun 2008, tentang pembinaan Kesiswaan.
9. Permendiknas No. 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan dan Menengah,
10. Undang undang No. 22 Tahun 2009, tentang lalu lintas dan angkutan
jalan.
11. Diskusi antara Tim Perumus dengan perwakilan orang tua siswa dan
pengurus OSIS SMK Negeri 3 Semarang pada tanggal, 10 Juni 2013.
12. Rapat Tim Pengurus Tata Tertib Siswa SMK Negeri 3 Semarang, pada
tanggal, 2 September 2013,
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN:
KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 3 SEMARANG
TENTANG TATA TERTIB SISWA SMK NEGERI 3
SEMARANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Tata tertib siswa SMK Negei 3 Semarang adalah seperangkat aturan guna
mengatur dan menertibkan sikap dan perilaku siswa SMK Neregi 3
Semarang selama mengikuti kegiatan pembelajaran agar mendapatkan
hasil belajar yang maksimal.
2. Siswa adalah semua siswa SMK Negeri 3 Semarang yang dalam surat
keputusan ini merupakan bagian dari sekolah yang berkewajiban
menjalani dan menaati tata tertib.
21

3. Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan adalah bagian dari sekolah yang
dalam surat keputusan ini berkewajiban menjalankan dan menaati tata
tertib dengan tugas mengidentifikasi, mengverifikasi, memproses dan
menjatuhkan sanksi kepada siswa yang melakukan pelanggaran.
BAB II
KETERTIBAN
Pasal 2
1. Jam masuk sekolah dimulai, pukul 07.00 wib
2. Seluruh siswa wajib hadir di sekolah selambat lambatnya 10 (sepuluh)
menit sebelum pelajaran dimulai.
3. Selama pelajaran, siswa tidak boleh menerima tamu, kecuali dalam hal
yang sangat penting dan harus seijin Kepala Sekolah,
4. Siswa wajib masuk sekolah atau kelas dengan tertib dan sopan.
Pasal 3
1. Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas,
melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada petugas piket/ guru/
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, untuk dicatat, dan dilakukan
pembinaan,
2. Keterlambatan siswa sampai dengan 3 kali dalam waktu 1 bulan,
dilakukan pemanggilan orang tua. (pasal 13 ayat 3).
3. Bila orang tua / wali siswa dipanggil 2 kali tidak hadir (mangkir) diberikan
sanksi sesuai aturan yang berlaku,
4. Siswa tidak hadir sampai 3 kali tanpa keterangan, dilakukan pemanggilan
orang tua. (pasal 13, ayat 3).

Pasal 4
1. Ijin meninggalkan pelajaran yang direncanakan sebelumnya harus
menyerahkan surat ijin yang ditandatangani oleh orangtua/ wali dan
diserahkan pada wali kelas/ BP/ BK,

22

2. Ijin meninggalkan pelajaran karena sakit atau ada keperluan yang


mendesak,

harus

mengguanakan

surat

ijin

dari

sekolah

yang

ditandatangani oleh orang tua/wali dan dikembalikan lagi ke sekolah,


3. Siswa yang meninggalkan pelajaran pada pergantian jam, wajib meminta
ijin pada guru yang mengajar jam berikutnya,
4. Siswa yang meningganlkan pelajaran atau sekolah tanpa ijin dianggap
membolos
Pasal 5
Selama jam belajar siswa wajib mengenakan pakaian seragam yang
ditetapkan sekolah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Senin-Kamis, pakaian seragam OSIS lengkap berdasi (khusus untuk
upacara bendera dilengkapi topi sekolah)
2. Jumat, pakaian batik khusus SMKN 3 Semarang
3. Sabtu, Pakaian pramuka.
Pasal 6
1. Siswa yang menggunakan sepeda motor wajib dan harus sepeda motor
standart lalu lintas ke sekolah dan diwajibkan sudah mempunyai surat ijin
mengemudi (SIM)
2. Siswa wajib melepaskan jaket dan tidak berjaket dilingkungan sekolah
serta berlaku sopan sewaktu memasuki halaman sekolah ,
3. Siswa dilarang jajan ke warung /kantin sekolah sebelum jam istirahat
sekolah, kecuali siswa yang telah selesai mengikuti pelajaran praktek olah
raga.

Pasal 7
1. Berpenampilan rapi, bagi siswa putra berambut pendek
dan siswa putri menyesuaikan,
2. Mengikutti dan melaksanakan upacara bendera dengan
khidmat,

23

3. Bersikap

disiplin,

jujur,

bertanggungjawab

dan

selalu

menjaga kebersihan sekolah


4. Menghargai dan menghormati teman, guru, karyawan dan
kepala sekolah
5. Harus mempunyai karakter dan budaya K3 (Senyum,
Salam Sapa)
BAB III
KEAMANAN
Pasal 8
Siswa

dilarang mengambil, memindahkan dan merusak

dengan sengaja atau tidak sengaja terhadap barang-barang


milik sekolah atau teman
Pasal 9
Siswa dilarang:
1. Meninggalkan sekolah atau pelajaran selama kegiatan
belajar mengajar pada jam dan hari efektif tanpa ijin,
2. Membawa dan atau merokok di lingkungan sekolah,
membuka

gambbarpurno,

berjudi,

minuuman

keras

(miras), obat terlarang (narkoba), asusila, serta hal-hal


sejenis yang melanggar norma susila,
3. Melakukan

tato

badan,

tindik

bagi

laki-laki

selama

mengikuti pendidikan di sekolah,


4. Membawa senjata tajam (satjam) dan sejenisnya yang
tapat membahayakan orang lain,
5. Menipu, menghasut yang dapat menimbulkan terjadinya
perkelahian di dalam maupun diluar ;ingkungan sekolah
dengan masih mengenakan seragam sekolah
6. Membawa makan dan minum di dalam kelas selama
kegiatan belajar mengajar

24

7. Menggunakan telepone/HP atau sms, selama pelajaran


berlangsung,
8. Mengenakan atau memakai perhiasan dan membawa uang
saku yang berlebihan di lingkuugansekilah
9. Menggenakan atribut lain selain atribut SMK 3 emarang,
seperti topi yang bukan topi SMKN 3 Semarang.
BAB VI
KEBERSIHAN
Pasal 10
Untuk menjaga kebersihan kelas siswa diwajibkan :
1. Membersihkan ruang kelas baik sebelum atau sesudah PBM
oleh masingmasing kelas sesuai jadwal piket kebersihan
kelas,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
Pasal 11
Untuk menjaga kebersihan sekolah siswa dilarang:
1. Menulis, mencoret-coret dan menggambar dinding di
lingkungan sekolah dan/atau di meja kursi belajar,
2. Meludah, membuang dahak, kencing dan ingus di dalam
kelas,
3. Menulis, mencoret-coret dan menggambarr buku paket.
BAB V
Pasal 12
1. Siswa

wajib

ikut

menciptakan,

mengembangkan rasa

memelihara

dan

peduli, rasa kekeluargaan dan

gotong-royong bersama.
2. Siswa wajib memberikan dukuungan moral dan material,
bila

ada

siswa

yang

mengalami

pelaksanaannya diatur oleh OSIS.

25

musibah,

yang

3. Siswa

yang

berprestasi

mendapat

penghargaan

dari

sekolah.
BAB VI
Pasal 13
1. Tidak masuk / membolos sekolah, berupa peringatan,
yaitu :
a. Peringatan I, berupa pembinaan
1) Tidak masuk sekolah atau mebolos 2 hari atau lebih
tanpa keterangan,
2) Tidak

memakai

atribut

sekolah

sebagaimana

mestinya dan sudah diperingatkan 2 kali atau lebih.


b. Peringatan II, tertulis
Tidak mengindahkan peringatan I, dilayangkan surat
kepada orang tua/wali siswa , untukk dipanggil dan
dilakukan

komunikasi

intens

untuk

mencari

solusi

terbaik.
2. Pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi, oleh pihak
sekolah dan kepadanya dilakukan pembinaan luar biasa
dan dilakukan komunikasi intens berkaitan dengan sanksi
yang dijatuhkan berupa penarikan / pengembalian siswa
kepada orang tua, seperti:
a. Terlibat atau penyalahgunaan NARKOBA
b. Perbuatan Asusila,
c. Pencurian,
d. Berkelahi atau terlibat tawuran
e. Perjudian,
f. Pencemaran naa baik almamater / sekolah
g. Dan

tindakan

lain

yang

digolongkan

kriminalitas,
3. Keterlambatan masuk sekolah (jam sekolah)

26

pelanggaran

a. Terlambat (1-2 kali)


Dicatat / didata nama , kelas dan diberikan arahan /
pembinaan

secara

lisan

untuk

tidak

mengulangi

perbuatannya lagi,
b. Terlambat (3kali / lebih)
Dicatat/ didata nama , kelas dan diberikan sanksi
berupa pemanggilan kepada orang tua / wali untuk
diberikan arahan dan pembinaan
BAB VII
HAK HAK SISWA
Pasal 14
1. Menampaikan pendapat secara demokratis, prosedur tertib
dan sopan,
2. Mendapatkan pengetahuan / ilmu , keterampilan , etika,
dan estetika dari lingkungan sekolah
3. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang disediakan
sekolah
4. Menjalankan, dan melaksankan , dan mematuhi tata tertib
sekolah
5. Menjalankan dan melaksanakan segala Keputusan yang
diambil bersama,

baik Keputusan yang diambil oleh

kesepakatan antar siswa, sekolah maupun komite.


BAB VIII
PENUTUP
1. Tata tertib ini bisa ditinjau kembali guna penyempurnaan
2. Hal hal yang belum tercantum akan ditetapkan kemudian,
3. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
3. Bidang HUMAS
Waka

HUMAS

disini

sebagai

corong

SMK

Semarang yaitu dengan menjalin kerjasama dengan dunia

27

industri. Ada empat memorendem on standing sebagai


pilar dari SMK N 3 Semarang yaitu:
1. Untuk sinkronisasi kurikulum
2. Mengadakan praklin (belajar di Industri) selama tiga
bulan
3. Study banding untuk murid
4. Study banding untuk guru
SMK N 3 semarang juga menjalin koneksi dengan
dunia luar yaitu:
1. Komite
2. DUDI (Dunia Industri)
3. Merintis sekolah rujukan
Kendala-kendala bagi waka HUMAS meliputi:
1. Kesulitan mendapat tempat Praklin
2. Kesulitan biaya untuk mendatangkan industri ke sekolah
3. Pengalokasian dana BOS untuk kegiatan
Di SMKN 3 Semarang dua tahun yang lalu pernah
terjadi perkelahian antarsiswa. Hal ini terjadi karena
pengaruh lingkungan, tayangan TV, Hand Phone dan lainlain. Biasanya pencetusnya dari alumni. Karena sebagaian
besar siswa di SMKN 3 Semarang rata-rata berlatar
belakang

menengah

kebawah.

Untuk

mengantisipasi

kejadian tersebut sekolah bekerjasama dengan Kapolsek


Semarang Selatan.
Dalam

praklin

biasanya

para

siswa

dikirim

ke

berbagai macam industri dengan diadakannya seleksi yaitu


tes tertulis dan tes praktik. Siswa yang lolos akan dikirim ke
industry yang sudah terdaftar. Untuk siswa yang belum
lolos biasanya siswa melakukan praklin diluar industry.

28

Seperti jurusan Teknik Otomotif bisa melakukan praklin di


bengkel-bengkel terdekat (pinggir jalan).
Siswa yang lulus dari sekolah biasanya disalurkan ke
Industri relasi yang ditangani oleh bagian BKK PATRIA
WIRA KARYA
Jadwal BKK PATRIA WIRA KARYA
Tanggal
5

Kegiatan

Tempat
Jakarta

KJPP

Agustus
18

PT Hitachi Asia Indonesia

Agustus
18

PT Carfix

Semarang

PT ADI SARANA-Armada

Semarang

Februari
3 Maret

4. Bidang Ketenagaan
a. Kelistrikan
Dari hasil observasi yang kami lakukan di bagian
studi keahlian lisrik, kami mendapatkan informasi dari
kepala

jurusan

kelistrikan

bahwasanya

jurusan

ini

merupakan bagian dari studi keahlian paling lama dan


pertama kali berdiri di SMK Negeri 3 Semarang. Dahulu
bidang studi ini bernama Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) sekarang berubah menjadi Teknik Pemanfaatan
Instalasi Tenaga Listrik.
Adapun kendala yang

dihadapi

pada

jurusan

kelistrikan setelah lulus dari SMK Negeri 3 Semarang


tidak terlalu banyak tetapi dari segi pemasaran masih

29

harus

banyak

bekerjasama

dengan

industri-industri

karena yang terserap dalam industri baru 10% saja.


Sedangkan kendala bagi para pendidik yaitu masih
kurangnya tenaga pendidik yang mengajar di jurusan
listrik dan masih terdapat 10 orang pendidik sehingga
rata-rata para pendidik mengajar 28-30 jam setiap
minggunya.

Padahal

seharusnya

jumlah

jam

untuk

mengajar maksimal 24 jam dalam seminggu terlebih lagi


jurusan ini membutuhkan pendidik yang cukup banyak
karena kejuruan lebih membutuhkan pendidik mata
pelajaran produktif.
Bengkel listrik yang dimiliki oleh jurusan listrik hanya
berjumlah

tiga ruang yaitu 2 ruang bengkel teori, 1

ruang bengkel alat.


b. Otomotif
Salah satu jurusan yang terdapat di SMK Negeri 3
Semarang ialah jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Program harian dari jurusan TKR ini adalah otomotif,
sedangkan TKR merupakan cabang dari kompetensi
keahliannya. Kendaraan yang termasuk jenis kendaraan
ringan ialah seperti mobil dan motor. Berikut ini adalah
hasil wawancara kami dengan bapak Sujadi, KPSK Teknik
Kendaraan Ringan.
Pada jurusan TKR Terdapat 12 guru produktif yang
mengajar. Apa yang diajarkan pada jurusan TKR di SMK
Negeri 3 Semarang merupakan standar yang diajarkan
dari pemerintah, yaitu mengajari segala sesuatunya dari
dasar seperti permesinan, bahan bakar, AC, dsb. Setelah
lulus dari jurusan TKR, siswa biasanya disalurkan pada
bengkel-bengkel

dan

perusahaan-perusahaan

Astra Group, Perusahaan Batu Bara dsb.


30

seperti

Di SMK Negeri 3 Semarang, terdapat satu Bengkel


Otomotif yang merupakan tempat praktik bagi siswasiswa jurusan TKR. Disana disediakan berbagai alat yang
berkaitan dengan otomotif sebagai bahan praktik para
siswa.

Sayangnya,

ketersediaan

alat

masih

kurang

sehingga tidak sebanding dengan jumlah siswanya.


Adapun peraturan dan tata tertib Bengkel Otomotif
ialah sebagai berikut :
1. Pada saat praktik di dalam bengkel, siswa harus
2.

memakai pakaian praktik (wearpack) dengan baik.


Siswa dilarang memasuki ruangan alat tanpa seijin

guru pengampu.
3. Sebelum meminjam alat, siswa wajib mengisi form
peminjaman alat.
4. Kecerobohan kerja yang mengakibatkan rusaknya
alat/ hilangnya sesuatu menjadi tanggung jawab
siswa kelompok kerja/ kelas.
5. Selama dalam melaksanakan praktik di bengkel,
siswa dilarang :
A. Bicara sendiri (ngobrol) bersama siswa lain.
B. Bersenda gurau dengan siswa lain.
C. Membawa tas, jaket ke dalam ruang bengkel.
D. Menggunakan alat tanpa seijin guru pengampu.
E. Merusak sarana dan prasarana ruang bengkel.
F. Mengambil barang yang bukan miliknya.
G. Bermain saklar atau panel kontrol listrik.
H. Menggunakan alat tidak sesuai dengan fungsinya.
I. Keluar masuk bengkel tanpa seijin guru
pengampu.
J. Bermain HP

(HandPhone)

selama

perjalanan

praktik berlangsung.
6. Selama dalam bengkel harus selalu mengutamakan
tindakan keselamatan kerja.
7. Ruang bengkel harus diatur, ditata, dan disapu
kembali setelah selesai digunakan.

31

8. Bagi siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib,


akan diberi sangsi sesuai dengan tindakan yang
dilakukan.
Peraturan dan tertib tersebut bertujuan agar para
siswa selalu disiplin dan menjaga sikap ketika sedang
melakukan praktik di bengkel.
c. Audio Video
Dari hasil wawancara kami dengan ibu Henny Sri
Rahayu, S.T., kami mendapatkan beragam informasi
yang dapat diketahui dari jurusan Teknik Audio Video.
Jurusan ini merupakan jurusan terbaru kedua setelah
jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Pada jurusan ini,
proses pembelajarannya sama seperti jurusan-jurusan
lainnya, ada praktik juga ada materi atau teori. Begitu
pula dengan ruang kelasnya, pembelajaran jurusan
Audio Video dilakukan di ruang kelas khusus jurusan
Audio

Video.

pembelajaran

Jika

pembelajaran

dilakukan

di

ruang

praktek,
laboratorium

maka
TAV

(Teknik Audio Video). Jika pembelajarannya materi atau


teori, maka pembelajaran dilakukan di ruang teori Audio
Video.
Dalam jurusan Teknik Audio Video SMK N 3 Semarang
ini terdapat 2 kelas yang masing-masing terdiri dari 35
siswa untuk tiap kelasnya.
Pada jurusan Audio Video ini terdapat kendalakendala yang dirasakan oleh sebagian dari pengampu
mata pelajaran jurusan Audio Video. Sebagaimana yang
telah dikemukakan ibu Henny Sri Rahayu, S.T., beliau
lulusan dari UNISULA, mengungkapkan bahwa beliau
merasakan kesulitan dalam memahamkan materi kepada
siswa. Hal ini disebabkan karena materi jurusan Audio
Video yang bisa dikatakann lumayan sulit dan bukan

32

sesuatu hal yang konkrit, hanya sebuah program,


sehingga guru kesulitan memberikan ilustrasi-ilustrasi
atau

pemisalan

untuk

materi

yang

disampaikan.

Akibatnya, siswa sedikit lambat dalam memahami materi


dan hanya bisa membayangkan teori yang mereka
terima. Selain itu juga dikarenakan perubahan kurikulum
dari KTSP ke kurikulum 2013, sehingga menuntut siswa
untuk aktif dalam menemukan pengetahuan secara
mandiri.
Solusi

yang

cukup

mempan

untuk

megatasi

kendala tersebut adalah mempraktekkan materi. Jadi,


jika siswa sulit memahami teori maka siswa diajak untuk
praktek

di

ruang

khusus

praktik

Audio

Video,

Laboratorium Teknik Audio Video.


d. Bangunan
Program keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 3 Semarang
mempunyai dua Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Konstruksi Batu
dan Beton (TKBT) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB). Untuk
jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton, kelas X, kelas XI, dan kelas
XII masing-masing ada 2 (dua) kelas atau 2 (dua) rombongan belajar
(rombel). Sedangkan untuk jurusan Teknik Gambar Bangunan, kelas X,
kelas XI, dan kelas XII masing-masing juga mempunyai 2 (dua) kelas
atau 2 (dua) rombongan belajar (rombel). Jadi, jumlah keseluruhan
rombongan belajar di SMK Negeri 3 Semarang untuk program keahlian
Teknik Bangunan sebanyak 12 rombongan belajar.
Mata pelajaran produktif untuk Teknik Konstruksi Batu dan Beton
yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang diantaranya adalah batu,
kayu, plambing (pemasangan pipa), rencana Anggaran dan Belanja
yang lebih di tekankan pada pelaksanaan, menggambar bangunan,
konstruksi beton (penulangan, pengecatan, pengecoran, dll), dan
mengukur tanah. Untuk Teknik Gambar Bangunan mata pelajaran
33

produktif diantaranya adalah konstruksi bangunan, gambar teknik,


autocad, gambar bangunan, dan Rencana Anggaran dan Belanja yang
lebih di tekankan pada perencanaan.
Pada Program Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 3
Semarang,

terdapat

guru

produktif

sebanyak

guru.

Untuk

meningkatkan prestasi di SMK Negeri 3 Semarang khususnya pada


Program Keahlian Teknik Bangunan, siswa-siswa mendapat bimbingan
tersendiri dari guru dalam menghadapi LKS (Lomba Kompetensi
Siswa). Sehingga, dari usaha tersebut siswa yang mengikuti LKS dapat
menjadi juara.
Rencana ke depan yang di targetkan olah Teknik Bangunan yang
ada di SMK Negeri 3 Semarang adalah mempertahankan yang sudah
baik dan meningkatkan prestasi agar lebih baik lagi dalam bidang
akademik maupun nonakademik untuk mengharumkan nama SMK
Negeri 3 Semarang di Kota Semarang.
H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi
a. Struktur Organisasi Sekolah
(Terlampir)
b. Struktur Organisasi Administrasi Sekolah
1) Struktur Organisasi Tata Usaha (TU)
(Terlampir)
c. Kalender Akademik dan Jadwal Kegiatan Pelajaran
1) Kalender Pendidikan
(Terlampir)
2) Jadwal Kegiatan Pembelajaran
(Terlampir)
d. Struktur Organisasi Kesiswaan. Kegiatan intra,

dan

Ekstrakulikuler
1) Struktur Organisasi OSIS
(Terlampir)
2) Struktur Organisasi Pramuka
e. Alat Bantu PBM
Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan alat bantu dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Akan tetapi, banyak guru

34

yang belum bisa memanfaatkan alat bantu mengajar yang efektif dan
efisien. Alat bantu dalam PBM antara lain meliputi: buku mata pelajaran,
papan tulis, kapur dan penghapus. Sedangkan alat bantu PBM yang lain
seperti alat praktikum, media komputer, LCD, mesin jahit, mesin ketik
manual dan lain-lain belum digunakan secara maksimal.
1. Alat Bantu PBM untuk Mata Pelajaran Gambar Teknik Bangunan
Untuk mata pelajaran Gambar Teknik alat bantu PBM yang tersedia
cukup lengkap, untuk mata pelajaran ini disediakan alat Bantu PBM
seperti papan tulis, meja gambar, penggaris, alat tulis, Komputer
untuk gambar Auto Cad, dan Modul belajar.
2. Alat Bantu PBM untuk Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan
Untuk mata pelajaran Konstruksi bangunan alat bantu PBM yang
tersedia cukup lengkap, untuk mata pelajaran ini disediakan alat
Bantu PBM seperti papan tulis, alat tulis, alat gambar, dan modul
belajar.
3. Alat Bantu PBM untuk Mata Pelajaran Audio Visual
Untuk mata pelajaran Audio Visual alat bantu PBM yang tersedia
cukup lengkap, untuk mata pelajaran ini disediakan alat Bantu PBM.
seperti alat papan tulis, alat tulis, modul belajar, dan perangkat
praktek audio visual.
4. Alat Bantu PBM untuk Mata Pelajaran Mekanik dan Kendali
Untuk mata pelajaran Mekanik dan Kendali alat bantu PBM yang
tersedia cukup lengkap, untuk mata pelajaran ini disediakan alat
bantu PBM seperti alat papan tulis, alat tulis, modul belajar, dan
instrument praktek Mekanik dan Kendali.

35

5. Alat Bantu PBM untuk Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan


Kesehatan
Untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan alat bantu
PBM yang tersedia cukup lengkap, untuk mata pelajaran ini
disediakan alat Bantu PBM seperti alat papan tulis, alat tulis, modul
belajar, dan sarana dan alat olah raga yang cukup lengkap.
f. Komite Sekolah dan Peranannya
Peran komite sekolah adalah membantu pembiayaan sekolah.

36

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan observasi mengenai tugas-tugas
guru dan staf sekolah lainnya sebagai rangkaian kegiatan
observasi dan orientasi kegiatan sekolah, maka penyusun
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan proses belajar mengajar (PBM) dilaksanakan
secara terpadu dan berkesinambungan dengan mengacu
pada kurikulum KTSP untuk kelas XII dan kurikulum 2013
untuk kelas X dan XI yang berlaku dengan dukungan
sarana belajar yang kurang memadai seperti ruang kelas
yang kurang nyaman, buku pegangan siswa yang masih
berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004,
belum tersedianya LCD yang dapat menunjang proses
belajar dan mengajar, serta kurangnya penggunaan
laboratorium untuk praktikum pada mata pelajaran fisika
dan kimia.
2. Kualitas guru yang cukup kompeten dan professional
dalam bidangnya.
3. Guru sebagai pendidik tidak hanya melaksanakan tugas
sebagai pengajar tetapi juga melaksanakan tugas yang
berkaitan dengan manajemen dan administrasi sekolah.
B. Saran
Tahun ini merupakan tahun kedua diberlakukannya
kurikulum 2013. SMK Negeri 3 Semarang sedang berupaya
untuk menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didiknya.
Sekolah hendaknya dapat lebih mempersiapkan diri dalam
menerapkan kurikulum 2013 baik dalam sarana prasarana
yang dapat menunjang proses pembelajaran seperti ruang
kelas

yang

nyaman,

buku

37

pegangan

siswa

dan

guru,

tersedianya fasilitas LCD proyektor, dan pengoptimalisasian


laboratorium Fisika dan Kimia, maupun dari kesiapan guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Guru hendaknya lebih kreatif dan selalu melakukan
variasi

dalam

melaksanakan

proses

belajar

mengajar

sehingga peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan


kurikulum yang baru ini. Serta tidak kalah penting, guru
hendaknya

mengembangkan

jenis

media

agar

dapat

memberikan stimulus kepada siswa sekaligus membentu


mempermudah pamahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari.

REFLEKSI DIRI
Nama

: Taqiy Fannani

38

NIM

: 113111147

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas


nikmat dan seluruh karunia-Nya, sehingga dapat melaksanakan
Prgram Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan lancar. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan
wajib dalam serangkaian program PPL yang harus ditempuh oleh
setiap

mahasiswa

program

pendidikan

di

IAIN

Walisongo

Semarang. PPL merupakan rangkaian kegiatan yang harus


dilakukan

oleh

mahasiswa

praktikan

agar

memperoleh

pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan


pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini bertujuan
untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon
tenaga kependidikan yang profesional dalam bidang kompetensi
paedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Melalui kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Semarang yang
dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan 4
Oktober 2014, saya dapat memperoleh banyak hal baik secara
teori maupun praktek. Saya mendapatkan pengetahuan dan
wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi
dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran dasar
Kompetensi Kejuruan. Praktikan memperoleh tugas mengajar
DKK di kelas X dan XI yang diampu oleh Ibu Khomsaroh Ishnaini,
S.pd, selaku guru pamong. Selama melaksanakan PPL praktikan
tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja,
akan tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas dan
laboratorium

serta

wawancara

dengan

pihak

BK,

petugas

perpustakaan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang.


Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing

39

dan mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat


pembelajaran serta berdiskusi mengenai masalah pembelajaran
dan materi pelajaran DKK. Melalui kegiatan observasi di SMK N
egeri

Semarang,

praktikan

dapat

mengambil

beberapa

kesimpulan sebagai berikut:


1. Kesan terhadap SMK Negeri 3 Semarang.
Pertama kali hadir di tengah-tengah keluarga SMK
Negeri 3 Semarang, saya selaku praktikan dapat merasakan
suasana kekeluargaan yang mendalam. Hal itu nampak dari
sambutan yang ramah dari pihak sekolah. Bantuan yang tak
terhingga telah kami terima dengan pelayanan yang baik
sekali dari seluruh warga sekolah, bapak kepala sekolah,
Bapak/Ibu guru, staf Tata Usaha dan tentunya murid-murid
SMK Negeri 3 semarang.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri 3 Semarang
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3
Semarang sudah cukup memadai. Bangunan yang cukup
memberikan kenyamanan bagi para warga sekolah dalam
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dalam
pengajaran DKK, SMK Negeri 3 Semarang menyediakan
Laboratorium / Bengkel yang layak dan juga dilengkapi
dengan peralatan yang canggih dan cukup komplit serta
berbagai bahan-bahan yang akan digunakan untuk praktikum
sangat lengkap.
3. Kualitas Pembelajaran
Dalam pembelajaran DKK, SMK Negeri 3 Semarang
mengacu

pada

Kurikulum

2013

dengan

menggunakan

pendekatan scientific yang mencakup observing, questioning,


explorating, associating, communicating.
4. Kualitas Guru Pamong

40

Dalam praktik mengajar di sekolah latihan, tidak dapat


diabaikan peranan guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam pengajaran model ataupun ketika konsultasi dan
hubungan kesejawatan selama praktikan berada di sekolah
latihan. Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing saya
sebagai

salah

satu

mahasiswi

praktikan

adalah

Ibu

Khomsaroh Ishnaini, S.Pd, yang sangat berkompeten dan


sudah mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam PPL, saya selaku praktikan hanya mengamati
proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan
belum melakukan praktek mengajar. Hasil dari observasi
tersebut dapat memberikan gambaran sehingga membantu
mahasiswa

praktikan

dalam

menentukan

sikap

dan

mengambil tindakan yang tepat dalam pelaksanaan PPL


6. Kualitas Pembimbingan PPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Tarbiyah yaitu
Ibu

Any

Muanalifah,

pembimbing

yang

M.Si

merupakan

bertanggung

jawab

sesosok

dosen

karena

selalu

membimbing mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan


oleh para praktikan agar dapat melaksanakan PPL dengan
baik dan benar.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN
Saran praktikan untuk SMK Negeri 3 Semarang adalah
perlu adanya optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana
untuk proses pembelajaran, selalu mengadakan kegiatankegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan melibatkan siswa
dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses
pembelajaran.

Sedangkan

saran

praktikan

untuk

IAIN

WALISONGO SEMARANG diharapkan dapat selalu memantau

41

perkembangan
mengetahui

PPL

keadaaan

di

sekolah-sekolah

yang

terjadi

di

latihan

agar

lapangan

demi

kemajuan PPL IAIN selanjutnya.


Semarang, 17 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

Khomsaroh Is, S.Ag


NIP. 195704081982032004

Taqiy Fannani
NIM.

113111147

42

REFLEKSI DIRI
Nama

: Nur Azizah

NIM

: 113111136

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan
seluruh karunia-Nya, sehingga dapat melaksanakan Prgram Pengalaman
Lapangan (PPL) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di IAIN Walisongo
Semarang. PPL merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa praktikan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini
bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
kependidikan

yang

profesional

dalam

bidang

kompetensi

paedagogik,

kepribadian, profesional, dan sosial.


Melalui kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada
tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan 4 Oktober 2014, saya dapat memperoleh
banyak hal baik secara teori maupun praktek. Saya mendapatkan pengetahuan dan
wawasan

tentang

kegiatan

belajar

mengajar

serta

administrasi

dalam

pembelajaran, terutama pada mata pelajaran dasar Kompetensi Kejuruan.


Praktikan memperoleh tugas mengajar DKK di kelas X dan XI yang di ampu oleh
Ibu khomsaroh ishnaini, S.pd, selaku guru pamong. Selama melaksanakan PPL
praktikan tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan
tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas dan laboratorium serta
wawancara dengan pihak BK, petugas perpustakaan dan beberapa siswa SMK
Negeri 3 Semarang. Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing
dan mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran serta
berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan materi pelajaran DKK. Melalui

43

kegiatan observasi di SMK N egeri 3 Semarang, praktikan dapat mengambil


beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesan terhadap SMK Negeri 3 Semarang.
Pertama kali hadir di tengah-tengah keluarga SMK Negeri 3
Semarang, saya selaku praktikan dapat merasakan suasana kekeluargaan yang
mendalam. Hal itu nampak dari sambutan yang ramah dari pihak sekolah.
Bantuan yang tak terhingga telah kami terima dengan pelayanan yang baik
sekali dari seluruh warga sekolah, bapak kepala sekolah, Bapak/Ibu guru, staf
Tata Usaha dan tentunya murid-murdi SMK Negeri 3 semarang.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri 3 Semarang
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah
cukup memadai. Bangunan yang cukup memberikan kenyamanan bagi para
warga sekolah dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Dalam

pengajaran

DKK,

SMK

Negeri

Semarang

menyediakan

Laboratorium / Bengkel yang layak dan juga dilengkapi dengan peralatan


yang canggih dan cukup komplit serta berbagai bahan-bahan yang akan
digunakan untuk praktikum sangat lengkap.
3. Kualitas Pembelajaran
Dalam pembelajaran DKK, SMK Negeri 3 Semarang mengacu pada
Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan scientific yang mencakup
observing, explorating, questioning, comunicating.
4. Kualitas Guru Pamong.
Dalam praktik mengajar di sekolah latihan, tidak dapat
diabaikan peranan guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam pengajaran praktikan adalah Ibu khomsaroh ishnaini,
S.Pd, yang sangat berkompeten dan sudah mempunyai bayak
pmodel ataupun ketika konsultasi dan hubungan kesejawatan

44

selama praktikan berada di sekolah latihan. Guru pamong


yang ditunjuk untuk membimbing saya sebagai salah satu
mahasiswi engalaman dalam mengajar.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam PPL, saya selaku praktikan hanya mengamati
proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan
belum melakukan praktek mengajar. Hasil dari observasi
tersebut dapat memberikan gambaran sehingga membantu
mahasiswa

praktikan

dalam

menentukan

sikap

dan

mengambil tindakan yang tepat dalam pelaksanaan PPL.


6. Kualitas Pembimbingan PPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Tarbiyah yaitu Ibu Any
Muanalifah, M.Si merupakan sesosok dosen pembimbing yang
bertanggung jawab karena selalu membimbing mengenai hal-hal
apa saja yang perlu dilakukan oleh para praktikan agar dapat
melaksanakan PPL dengan baik dan benar.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN


Saran praktikan untuk SMK Negeri 3 Semarang adalah perlu adanya
optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran,
selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan
melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses
pembelajaran. Sedangkan saran praktikan untuk IAIN WALISONGO
SEMARANG diharapkan dapat selalu memantau perkembangan PPL di
sekolah-sekolah latihan agar mengetahui keadaaan yang terjadi di lapangan
demi kemajuan PPL IAIN selanjutnya.
Semarang, 17 Agustus
2014
Mengetahui,

45

Guru Pamong

Praktikan

Parikhin, S.Ag
NIP.

Nur Azizah
NIM. 113111136

REFLEKSI DIRI
Nama

: Yuliana Megawati

NIM

: 113111091

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Alhamdulillah. Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga

dapat

melaksanakan

PPL

(Praktik

Pengalaman

Lapangan) di SMK N 3 Semarang dengan baik. PPL merupakan


salah satu kegiatan wajib yang diselenggarakan oleh Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang yang
diikuti oleh seluruh mahasiswa program pendidikan. PPL dengan
bobot

4 SKS mempunyai prasyarat tertentu

untuk

dapat

mengikutinya. Sebelum melaksanakan PPL, Praktikan wajib


mengikuti mata kuliah pra PPL yaitu micro teaching. Micro
teaching adalah tempat latihan praktikan dimana yang menjadi
murid adalah teman-teman sekelas. Yang mana Praktikan sudah
mengetahui latar belakang masing-masing siswanya. Berbeda
dengan PPL, Praktikan akan menghadapi murid dari berbagai
latar

belakang

Kegiatan

ini

yang

bertujuan

berbeda-beda
untuk

dan

beraneka

mempersiapkan

calon

ragam.
guru,

bagaimana calon guru tersebut benar-benar menjadi seorang


guru dengan latar belakang murid yang berbeda-beda.
Pelaksanaan PPL di SMK N 3 Semarang berlangsung dari
tanggal 11 Agustus 2014 sampai 4 oktober 2014, yang terdiri

46

dari 12 mahasiswa dari 5 jurusan pendidikan. Observasi dan


orientasi dilakukan selama 6 hari pertama atau satu minggu,
sesuai dengan jurusan masing-masing. Dari kegiatan tersebut
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kelebihan

dan

Kekurangan

Mata

Pelajaran

yang

Ditekuni Praktikan
Kelebihan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti adalah merupakan mata pelajaran yang berguna
untuk membangun sikap dan moral siswa untuk menuju
kehidupan yang lebih agamis, berperilaku sopan, dan jujur.
Kelemahan mata pelajaran ini adalah kurangnya minat
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dikarenakan
siswa lebih tertarik dengan jenis mata pelajaran produktif
sesuai dengan bidang keahlian yang mereka tekuni. Dalam
Kurikulum 2013, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti mendapatkan porsi 3 jam pelajaran setara
dengan 3 x 45 menit, sehingga siswa cenderung bosan dalam
belajar.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di SMK N 3 Semarang cukup
memadai.

Dengan

masing-masing

tersedianya

jurusan

dimana

bengkel-bengkel
siswa

dapat

untuk

melakukan

praktik. Serta adanya ketersediaan LCD proyektor yang dapat


menunjang

kelancaran

dalam

proses

pembelajaran,

khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi


pekerti.
3. Kualitas Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK N 3
Semarang sudah dua tahun berjalan menerapkan kurikulum
2013. Sehingga saat ini kelas X dan XI memakai kurikulum
2013 dan kelas XII masih menggunakan KTSP. Disini guru
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru digembleng

47

oleh Kepala Sekolah tentang penerapan kurikulum 2013


dalam kelas. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam kegiatan
belajar mengajar. Bagaimana taktik guru memancing siswa
untuk aktif seperti yang diharapkan dalam kegiatan inti
kurikulum 2013 yaitu Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan.
4. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti adalah Bapak Parikhin, S.Ag. Beliau
merupakan guru pamong yang disiplin. Untuk menjadi pusat
perhatian dalam kelas guru harus mempunyai strategi
bagaimana menyejukkan suasana didalam kelas, dimana
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
momok

sebagai

pelajaran

yang

selalu menjadi

membosankan.

Beliau

mampu menghadapi murid SMK N 3 Semarang yang berbeda


karakter. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran Beliau
membuat silabus dan perangkat pembelajaran yang akan
diterapkan di dalam kelas. Bahan ajar juga dipersiapkan
sebaik mungkin untuk dapat menarik perhatian dan minat
siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum Praktikan memulai pembelajaran di kelas,
Praktikan melakukan observasi kelas terlebih dahulu bersama
guru pamong dengan melihat metode yang digunakan guru
pamong dalam mengajar. Dalam observasi tersebut Praktikan
bisa

mengetahui

keadaan

kelas

dan

siswanya,

dan

bagaimana guru pamong mengajar dan menghadapi murid


dalam kelas tersebut. Observasi ini dapat menjadi bekal bagi
Praktikan untuk menyusun strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan siswa dalam kelas praktek. Selain itu
Praktikan sudah dibekali oleh kampus, baik bekal materi
maupun non materi selama duduk di bangku kuliah. Dua

48

bekal inilah yang akan dibawa Praktikan untuk diterapkan


6.

didalam kelas.
Kualitas Pembimbingan PPL dan Koordinator Dosen
Pembimbing
Dosen pembimbing

Praktikan

adalah

bapak

Aang

Kunaepi, M.Ag yang berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan IAIN Walisongo Semarang, dan koordinator dosen
pembimbing adalah bapak Rikza. Beliau beserta seluruh
panitia

pelaksana

mengantarkan

PPL

telah

mahasiswa

memberi

Praktikan

sampai

bekal
di

dan

sekolah

praktik. Mereka membantu mahasiswa Praktikan selama PPL


berlangsung dan merupakan penghubung antara peserta PPL
dengan kampus. Dimana informasi terbaru mengenai kampus
akan disampaikan melalui mereka dan peserta PPL tetap
berada dalam sekolah praktik.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN
Berdasarkan
hasil
observasi,
Praktikan
dapat
menyarankan

untuk

mengembangkan

SMK

proses

Semarang

pembelajaran

untuk

dalam

terus

sekolah.

Karena sekolah sudah memakai Kurikulum 2013 diharapkan


para guru aktif dalam mengembangkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakter siswa masing-masing kelas. Dan
mengoptimalkan

berbagai

sarana

dan

prasarana

untuk

mendukung proses belajar mengajar. Serta perlu diadakannya


kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa agar siswa
ikut terlibat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif.
Sedangkan untuk pihak IAIN Walisongo Semarang,
sebaiknya terus memantau perkembangan peserta PPL di
berbagai

sekolah.

Dan

terus

membina

hubungan baik dengan sekolah praktik.

49

serta

menjaga

Demikian

yang

dapat

Praktikan

sampaikan,

atas

dukungan dan perhatiannya, saya sampaikan terima kasih.


Dalam penyusunan laporan ini tentu jauh dari kesempurnaan,
maka kami menyampaiakan maaf yang sebesarnya jika
terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan PPL ini, baik
dalam observasi maupun dalam penyusunan refleksi diri ini.

Semarang, 18 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

Parikhin, S.Ag
NIP.

Yuliana Megawati
NIM. 113111091

50

REFLEKSI DIRI
Nama

: Luthfia Hayatun Nisa

Nim

: 11111119

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa atas nikmat dan seluruh karunia-Nya,sehingga dapat
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan
lancar. Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) merupakan salah

satu kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa


program pendidikan di IAIN Walisongo Semarang. PPL merupakan
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa
praktikan agar

memperoleh pengalaman dan keterampilan

lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di


sekolah. Kegiatan ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional dalam
bidang

kompetensi

pedagogik,kepribadian,professional

dan

sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan calon guru


tersebut

benar-benar

menjadi

seorang

guru

dengan

latar

belakang murid yang berbeda-beda.


1. Kesan Terhadap SMK Negeri 3 Semarang
Suasana

yang

hangat

dan

penuh

kekeluargaan

telah

praktikan rasakan saat pertama kali berada ditengah-tengah


lingkungan SMKN 3 Semarang pada saat penyambutan
mahasiswa PPL yang dipimpin langsung oleh bapak kepala
sekolah beserta bapak wakil kepala sekolah bagian kurikulum
beserta stafnya, sehingga kami disini tidak merasa takut
dalam melaksanakan PPL.

51

2. Ketersediaan

Sarana

dan

Prasarana

SMK

Semarang
Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang
sudah cukup memadai. Dalam pengajaran praktek, SMK N 3
Semarang menyediakan bengkel-bengkel bagi masing-masing
jurusan yang layak dan juga dilengkapi dengan peralatan
yang memadai serta berbagai bahan-bahan yang akan
digunakan Tetapi kekurangannya yaitu belum tersedianya
media pembelajaran LCD di setiap ruang kelas. Selain itu
sistem rooling kelas yang terlaksana di SMK ini, praktikan
menganggap bahwa sistem ini membatasi kreativitas siswa
dalam mendesain dan menghias kelas.
3. Kualitas pembelajaran
Dalam pembelajaran, SMK N 3 Semarang telah mengacu
pada kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang telah
berjalan selama 2 tahun. Berbagai model pembelajaran telah
diterapkan di SMK ini dengan harapan siswa akan menjadi
lebih

menguasai

tiap

mata

pelajaran

dan

tujuan

dari

kulikulum 2013 itu sendiri dapat terlaksana.Karena kurikulum


ini baru, sehingga masih dirasakan kesulitan-kesulitan pada
saat awal-awal oleh guru dalam melaksanakan kurikulum
2013 ini. Namun berkat manajemen Kepala Sekolah yang
tegas,

kesulitan-kesulitan

tersebut

berubah

menjadi

semangat untuk bisa oleh para guru. Atas semangat itulah,


sekarang

ini

melaksanakan

guru

SMK

pembelajaran

Semarang
yang

telah

berdasar

mampu
dengan

kurikulum 2013 dengan tepat dan baik.


4. Kualitas Guru Pamong
Dalam praktik mengajar di sekolah latihan, tidak dapat
diabaikan peranan guru pamong dan dosen pembimbing.

52

Dalam pengajaran model ataupun ketika konsultasi dan


hubungan kesejawatan selama praktikan berada di sekolah
latihan. Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing saya
sebagai

salah

satu

mahasiswa

praktikan

adalah

ibu

Khomsaroh Is, S.Ag. yang sangat berkompeten dan sudah


mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Saya selaku praktikan sebenarnya merasa belum percaya diri
pada diri sendiri. Masih terdapat rasa takut dan canggung
pada diri praktikan terhadap seluruh masyarakat SMKN 3
Semarang, termasuk juga sesama teman PPL baik dari IAIN
sendiri maupun dari lintas Universitas.
Selama minggu pertama dan seminggu kedua praktikan
hanya

mengamati proses pelaksanaan Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar


secara

langsung.

memberikan

Hasil

gambaran

dari

observasi

sehingga

tersebut

membantu

dapat

mahasiswa

praktikan dalam menentukan sikap dan mengambil tindakan


yang tepat dalam pelaksanaan PPL di ruang kelas.
6. Kualitas Pembimbingan DPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Walisongo Semarang, yaitu bapak Aang
Kunaepi, M.Ag. Beliau membantu praktikan selama PPL
berlangsung dan merupakn penghubung antara peserta PPL
dengan kampus. Dimana informasi mengenai kampus akan
disampaikan melalui beliau dan peserta PPL tetap berada
dalam sekolah praktik.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan IAIN

53

Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAINSaran


praktikan untuk SMK N 3 Semarang adalah perlu adanya
optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk proses
pembelajaran, selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat

bagi

menciptakan

siswa

lingkungan

dan
yang

melibatkan
kondusif

siswa

dalam

untuk

proses

pembelajaran. Sedangkan saran praktikan untuk IAIN adalah


selalu memantau perkembangan PPL di sekolah-sekolah
latihan agar mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan
demi kemajuan PPL IAIN selanjutnya.

Semarang, 18 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

Khomsaroh Is, S.Ag

Luthfia Hayatun

Nisa
NIP. 195704081982032004
113111119

54

NIM.

REFLEKSI DIRI
Nama

1.

: Lailatul Akhadiyah

NIM

: 113411065

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prodi

: Pend. Bahasa Inggris S1

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran Mata

Pelajaran yang ditekuni penulis


Dalam program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK

Negeri

Semarang,

penulis

mengambil

mata

pelajaran Bahasa Inggris, salah satu mata pelajaran yang


keluar dalam Ujian Nasional.
Kelemahan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris
yaitu :
a. Masih ada kelemahan dalam penguasaan kelas, seperti
siswa yang tidak terkontrol dan sulit dikendalikan bila
gaduh di kelas.
b. Kurangnya motivasi pada diri siswa terhadap pelajaran
Bahasa Inggris, sehingga siswa merasa susah untuk
belajar Bahasa Inggris.
2.

Ketersediaan

sarana

dan

prasarana

proses

belajar mengajar di SMK Negeri 3 Semarang


SMK Negeri 3 Semarang merupakan sekolah terkemuka.
Para guru dan seluruh stafnya bekerja secara profesional
serta terdukung dengan sarana dan prasarana yang
mengikuti

kemajuan

zaman,

sehingga

mampu

menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sebagai bukti


adanya

perlengkapan

sarana

dan

prasarana

yang

berkualitas adalah SMK Negeri 3 Semarang memiliki ruang


teori,

laboratorium

komputer,

55

ruang

gambar,

serta

bengkel-bengkel dengan peralatan yang memadai untuk


keperluan praktik siswa. Selain itu pula terdapat Musholla
yang dapat digunakan untuk sarana beribadah bagi siswa.
60
Namun sayangnya kebutuhan LCD dan Speaker di setiap
kelas untuk menunjang pelajaran Bahasa belum tercukupi.
3.

Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

a. Kualitas Guru Pamong


Guru

pamong

yang

membimbing

penulis

dalam

pelaksanaan PPL adalah guru yang professional dan


berkompeten

dibidangnya.

Pendidikan

terakhir

guru

pamong adalah S2, kompetensi yang dimiliki cukup


tinggi. Pengalaman dalam lapangan juga tidak diragukan
lagi,

sehingga

disesuaikan

dalam

dengan

kegiatan

keadaan

belajar

yang

mengajar

sebenarnya

di

lapangan. Sikap dan kepribadian guru pamong cukup


baik dan pantas untuk dicontoh, beliau tidak segansegan untuk membantu dan memberikan bimbingan
kepada penulis Sikap terhadap siswa juga baik, dalam
memberikan pengajaran beliau memperhatikan keadaan
dan konsisi setiap siswanya serta dapat memahami apa
yang dibutuhkan oleh siswanya.
b. Kualitas Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing yang membimbing penulis dalam
pelaksanaan PPL adalah dosen yang berkualitas dan
profesional.

Pendidikan

terakhir

dosen

pembimbing

adalah S2, kompetensi yang dimiliki cukup tinggi,


beberapa prestasi dalam dunia pendidikan juga pernah
diraihnya.

Dalam

membimbing

penulis

dosen

pembimbing tidak segan-segan dalam menjelaskan dan

56

membantu

penulis

jika

terdapat

kesulitan-kesulitan.

Sikap dan kepribadian dosen pembimbing juga pantas


dicontoh, hubungan yang dijalin dengan penulis juga
cukup baik.
4.

Kualitas

pembelajaran

di

SMK

Negeri

Semarang
Suasana proses belajar mengajar yang dilaksanakan baik
dalam ruangan kelas, bengkel, maupun di
berlangsung

dengan

baik

karena

lapangan

ditunjang

oleh

kemampuan guru dalam mengelola kelas, penguasaan


materi, dan evaluasi belajar yang berkualitas. Siswa-siswa
di sekolah ini memahami pelajaran yang telah diberikan
dengan

baik,

sehingga

memperlancar

proses

belajar

mengajar.
5.

Kemampuan diri praktikan

Penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang harus


dipelajari agar dalam melakukan proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Bimbingan dari berbagai pihak
yang

terlibat

dalam

kegiatan

belajar

mengajar

dan

menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar


sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga
perlu dibina dengan baik.

Semarang, 18 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

57

Dra. Suminingsih

Lailatul

Akhadiyah
NIP. 19690126 200312 2 002

NIM. 113411065

REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
Fakultas
Jurusan

: Filda Hulwani Dewi


: 113411080
: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Tadris Bahasa Inggris

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga mahasiswa praktikan dapat melaksanakan observasi ini dengan lancar
tanpa hambatan suatu apapun. Kegiatan PPL merupakan bekal dan pengalaman
bagi para calon guru untuk mengajar di sekolah. Selama PPL mahasiswa praktikan
menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh ketika kuliah. Melalui PPL
mahasiswa praktikan memperoleh banyak pengalaman sebagai bekal kelak ketika
menjadi seorang guru yang sesungguhnya. Pada minggu pertama mahasiswa
praktikan melakukan observasi dengan tujuan agar lebih mengenal segala hal
mengenai SMK Negeri 3 Semarang. Dari observasi tersebut, mahasiswa praktikan
dapat menyimpulkan :
Kesan Terhadap SMK Negeri 3 Semarang

58

Sangat senang rasanya bisa melakukan praktik di SMK Negeri 3


Semarang. Kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswa menyambut dengan
hangat. Meskipun awalnya terasa canggung terutama melihat siswa-siswa yang
mayoritas adalah laki-laki namun seiring berjalannya waktu mahasiswa praktikan
bisa menyesuaikan diri dengan baik di sekolah latihan.
1

Ketersedian Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang


Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang cukup
memadai. Bangunan yang sangat layak serta kondisi lingkungan dan suasana
sekolah yang tenang dan jauh dari kebisingan memberikan kenyamanan bagi
warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bengkel pun
sudah tersedia bagi masing-masing jurusan. Sayangnya, jumlah kelas yang
tersedia kurang dibandingkan dengan jumlah rombel di SMK Negeri 3
Semarang, sehingga bengkel bukan hanya digunakan untuk praktik namun

juga digunakan untuk KBM.


Kualitas Pembelajaran
SMK Negeri 3 Semarang mengacu pada KTSP untuk kelas XII dan
Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. SMK Negeri 3 Semarang sudah
memasuki

tahun

kedua

dalam

mengaplikasikan

Kurikulum

2013.

Pembelajaran kemudian dikembangkan secara mandiri oleh guru-guru


mengacu pada KTSP untuk kelas XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan
3

XI.
Kualitas Guru Pamong
Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa praktikan adalah
Ibu Dra. Suminingsih. Beliau merupakan guru yang baik, sabar, telaten, dan
berkompeten sehingga membuat mahasiswa praktikan merasa nyaman ketika
melakukan bimbingan. Banyak pengalaman yang mahasiswa praktikan
dapatkan dari guru pamong karena beliaupun memiliki banyak pengalaman
yang berkaitan dengan pembelajaran maupun struktur kepengurusan di

sekolah karena beliau menjabat sebagai Waka Humas.


Kemampuan Diri Praktikan
Selama observasi, praktikan berkonsultasi dan

mengamati

proses

pembelajaran. Observasi tersebut sebagai gambaran bagaimana kegiatan

59

pembelajaran di sekolah latihan, sehingga praktikan bisa menentukan sikap


5

dan mengambil tindakan yang tepat pada saat mengajar di sekolah latihan.
Kualitas pembimbing PPL
Dosen pembimbing berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu
Ibu Dra. Nuna Mustikawati, beliau adalah seorang dosen yang baik dan
bertanggung jawab. Beliau memberikan bimbingan mengenai hal-hal apa saja
yang perlu dilakukan oleh para praktikan agar dapat melaksanakan PPL

dengan baik.
Saran Pengambangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN Walisongo Semarang
Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang adalah perlu adanya optimalisasi
penggunaan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran, selalu
mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan melibatkan
siswa dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses
pembelajaran. Sedangkan saran praktikan untuk IAIN Walisongo Semarang
adalah tetap membangun kerjasama yang baik dengan SMK Negeri 3
Semarang dan selalu memantau perkembangan PPL di sekolah-sekolah
latihan agar mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan demi kemajuan
PPL IAIN Walisongo Semarang selanjutnya.
Semarang, 18 Agustus 2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

Dra. Suminingsih
NIP 196901262003122002

Filda Hulwani Dewi


NIM 113411080

60

REFLEKSI DIRI
Nama

: Yusro Naili Muna Ilmiyati

Nim

: 113511031

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Prodi

: Pendidikan Matematika

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu


kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh Mahasiswa IAIN walisongo
Semarang.
praktikan

Kegiatan
agar

ini

menjadi

bertujuan
calon

membentuk

tenaga

mahasiswa

kependidikan

yang

profesional dalam bidang kompetensi pedagogic, kepribadian,


profesional dan sosial. Dalam program Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang. penulis mengambil
matapelajaran

Matematika.

Matematika

merupakan

matapelajaran yang menekankan pada penggunaan logika dan


perhitungan guna meningkatkan nalar siswa.
Adapun hasil dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelamahan pembelajaran mata pelajaran yang
ditekuni
Kekuatan pembelajaran matematika di SMK Negeri 3
Semarang
beberapa

dapat
program

menunjang
keahlian

61

siswa
teknik

untuk

mempelajari

bangunan

meliputi

konstruksi batu beton dan konstruksi gambar bangunan dan


beberapa program keahlianlainnya.
Namun siswa dalam proses pembelajaran sering sekali
mengabaikan pembelajaran matematika di kelas. Siswa
sering gaduh dan berbincang dengan teman sebangkunya
ketika pembelajaran berlangusng. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kenapa siswa kurang begitu tertarik dalam
mengikuti pembelajaran belajar matematika salah satunya
adalah matematika sering berhubungan dengan rumus-rumus
yang kompleks yang sulitdimengertiolehsiswa.
2. Kemampuan diri praktikan
Dalam praktikan mengajar di kelas, saya selaku praktikan
belum

mampu

memperhatikan

mengkondisikan
materi

yang

kelas

diajarkan.

untuk

tetap

Metode

yang

digunakan dirasa kurang tepat untuk diterapkan dalam


materi yang dibahas. Kurangnya persiapan dan pengalaman
praktikan merupakan salah satu faktor terhambatnya siswa
berperan aktif dalam keikutsertaan proses pembelajaran. Dari
hasil

observasi

yang

telah

dilakukan,

penulis

dapat

menganalisa bagaimana menerapkan metode yang tepat


untuk proses pembelajaran kedepannya.
3. Ketersediaan Saranadan Prasarana Proses BelajarMengajar di
SMK Negeri 3 Semarang
SMK Negeri 3 Semarang merupakan salah satu sekolah
terkemuka di semarang. Para guru dan seluruh stafnya
bekerja secara profesional serta terdukung dengan sarana
dan prasarana yang mengikuti kemajuan zaman, sebagai
bukti adanya perlengkapan sarana dan prasarana yang
berkualitas. SMK Negeri 3 Semarang memiliki lapangan, aula,
ruang teori, laboratorium komputer, ruang gambar, serta
bengkel-bengkel dengan peralatan yang memadai untuk
keperluan praktik siswa. Sarana prasarana di SMK Negeri 3

62

Semarang sebanding lurus dengan prestasi yang didapat


salah satunya menjadi juara 1 yang mewakili SMK se-Jawa
Tengah.
Demikian refleksi diri ini dibuat. Semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amiin.

Semarang, 17 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru pamong

Praktikan

Gardjito

Yusro

Ilmiyati
NIP.196110271988031009

Naili

Muna

NIM.

113511031

REFLEKSI DIRI
Nama

: Ahmad Nursolikhin

Nim

: 113511002

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Prodi

: Pendidikan Matematika

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan matakuliah yang


wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa S1 reguler dan non
reguler (program kualifikasi) dari semua program di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan dengan bobot 4 SKS.
1. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran Mata Pelajaran
Matematika di SMKN 3 Semarang, yaitu:
a. Semua siswa di setiap program keahlian memperoleh
mata pelajaran matematika, sehingga materi yang ada
63

pada mata pelajaran matematika dapat di aplikasikan di


semua program keahlian yang sesuai dengan materi
matematika dengan praktik mata pelajaran kejuruan
siswa.
b. Dengan adanya mata pelajaran matematika siswa dapat
membuat

program

program

komputer,

khususnya

program keahlian Teknik Elektronika dengan kompetensi


keahlian Audio Video.
c. Kelemahan pembelajaran mata pelajaran Matematika di
SMKN 3 Semarang, yaitu:
1) Materi yang diajarkan terbatas pada materi dasar,
belum mencakup materi yang kompleks.
2) Suasana ketika dalam proses kegiatan pembelajaran
kurang kondusif, karena dalam satu kelas mayoritas
siswanya

adalah

laki-laki,

sehingga

cenderung

melakukan kegaduhan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
SMKN 3 Semarang sudah memiliki sarana dan prasarana
yang cukup memadai. Akan tetapi, dalam kelas belum
tersedia fasilitas misalnya proyektor atau alat peraga yang
dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang
diajarkan.
3. Kemampuan diri praktikan
Pada minggu awal pada

PPL

praktikan

hanya

menggantikan guru pamong untuk melaksanakan proses


Kegiatan Belajar Mengajar dan belum ditugaskan untuk
melakukan praktik mengajar di dalam kelas.
Sehingga

dalam

melaksanakan

mengajar

kurang

mempersiapkan

proses
diri

kegitan
dan

belajar

belum

bisa

mengelola kelas dengan baik dikarenakan tugas tersebut


mendadak dan harus dilaksanakan.
Demikian refleksi diri ini dibuat. Semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amiin.

64

Semarang, 17 agustus
2014
Mengetahui,
Guru pamong

Praktikan

Drs. Gardjito

Ahmad

Nursolikhin
NIP.196110271988031009

NIM.

113511002

65

REFLEKSI DIRI
Nama

Puji

NIM

: 113611035

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prodi

: Tadris Fisika

syukur

memberikan
sehingga

: Zumrotun Muthohiroh

atas

Rahmat

dapat

kehadirat
dan

Allah

Hidayah-Nya

melaksanakan

PPL

SWT

yang

kepada

(Praktik

telah

Praktikan

Pengalaman

Lapangan) di SMK N 3 Semarang dengan sebaik-baiknya. PPL


merupakan salah satu kegiatan wajib yang diselenggarakan oleh
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang
yang diikuti oleh seluruh mahasiswa khususnya prodi pendidikan.
PPL dengan bobot 4 sks yang mempunyai prasyarat tertentu
untuk dapat mengikutinya. Sebelum melaksanakan PPL Praktikan
wajib mengikuti mata kuliah pra PPL yaitu mikro teaching. Mikro
teaching adalah tempat latihan praktikan dimana yang menjadi
murid adalah teman-teman sekelas. Yang mana Praktikan sudah
mengetahui latar belakang masing-masing. Berbeda dengan PPL
Praktikan akan menghadapi murid dari berbagai latar belakang
yang berbeda-beda dan beraneka ragam. Kegiatan ini bertujuan
untuk

mempersiapkan

tersebut

benar-benar

calon

guru,

menjadi

bagaimana

seorang

guru

calon

guru

dengan

latar

belakang murid yang berbeda-beda.


Pelaksanaan PPL di SMK N 3 Semarang dimulai pada 11
Agustus 2014 sampai 4 oktober 2014. Yang terdiri dari 12
mahasiswa dari 5 jurusan pendidikan. Observasi dan orientasi
dilakukan selama 6 hari pertama atau satu minggu, sesuai
dengan jurusan masing-masing. Dari kegiatan tersebut dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:

66

1. Kesan Terhadap SMK N 3 Semarang


Kesan pertama yang dapat Praktikan sampaikan adalah
sambutan yang hangat dari keluarga besar SMK N 3
Semarang, dengan senang menerima PPL IAIN Walisongo
Semarang. Banyak ilmu yang Praktikan terima dari mereka
yang tidak dapat Praktikan temui di bangku kuliah.
2. Kelebihan dan Kekurangan Mata Pelajaran Fisika
Mata pelajarn Fisika merupakan mata pelajaran yang
wajib bagi semua siswa pada kurikulum KTSP. Kurikulum 2013
mata pelajaran fisika ini diterima oleh kelas X dan XI saja.
Kelebihan mata pelajaran ini siswa akan mampu melihat
gejala-gejala alam disekitarnya dengan menerapkan konsep
fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan mata pelajaran ini adalah kurangnya minat siswa
dalam fisika terutama masalah hitung-menghitung. Mayoritas
siswa SMK lebih suka dengan praktek daripada teori hitungmenghitung.
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di SMK N 3 Semarang cukup
memadai.

Dengan

masing-masing

tersedianya

jurusan

dimana

bengkel-bengkel
siswa

dapat

untuk

melakukan

praktik. Selain itu juga terdapat laboratorium IPA, Fisika dan


Kimia yang akan menunjang proses pembelajaran (Fisika) di
sekolah

tersebut.

Laboratorium

dengan

sebaik-baiknya

tersebut

dimanfaatkan

proses

pembelajaran

selama

berlangsung.
4. Kualitas Pembelajaran
Pembelajaran fisika di SMK N 3 Semarang tahun lalu
sudah menerapkan kurikulum 2013. Sehingga saat ini kelas X
dan XI memakai kurikulum 2013 dan kelas XII masih
menggunakan KTSP. Disini guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Guru digembleng oleh Kepala Sekolah tentang
penerapan

kurikulum

2013

67

dalam

kelas.

Guru

diminta

kreativitas

pembelajarannya

dalam

kegiatan

mengajar.

Bagaimana taktik guru memancing siswa untuk aktif seperti


yang diharapkan dalam kegiatan inti kurikulum 2013 yaitu
Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan, dan
Menginformasikan.
5. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong dalam mata pelajaran fisika adalah Ibu
Siti Handayani, S.Pd. Beliau merupakan guru pamong yang
tegas dan berkompeten. Untuk menjadi pusat perhatian
dalam

kelas

bagaimana

guru

harus

menyejukkan

mempunyai
suasana

taktik

didalam

atau

kelas

cara
fisika,

dimana fisika selalu menjadi momok sebagai pelajaran yang


sulit.

Beliau

mampu

menghadapi

murid

yang

berbeda

karakter dengan penuh kesabarannya. Sebelum melakukan


kegiatan

pembelajaran

Beliau

membuat

silabus

dan

perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di dalam


kelas.
6. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum Praktikan memulai pembelajaran di kelas,
Praktikan melakukan observasi kelas terlebih dahulu bersama
guru pamong. Dalam observasi tersebut Praktikan bisa
mengetahui keadaan kelas dan siswanya, dan bagaimana
guru pamong mengajar dan menghadapi murid dalam kelas
tersebut. Observasi ini dapat menjadi bekal bagi Praktikan
untuk menyusun strategi pembelajaran yang sesuai degan
suasana dan siswa dalam kelas praktek. Selain itu praktikan
sudah dibekali oleh kampus, baik bekal materi maupun non
materi selama duduk di bangku kuliah. Dua bekal inilah yang
7.

akan dibawa Praktikan didalam kelas.


Kualitas Pembimbingan PPL dan
Pembimbing

68

Koordinator

Dosen

Dosen pembimbing berasal dari prodi tadris fisika yaitu


Bapak Ardhi Khalif, M.Sc dan coordinator dosen pembimbing
adalah pak Rikza. Beliau beserta seluruh panitia pelaksana
PPL

telah

memberi

bekal

dan

mengantarkan

peserta

praktikan sampai di sekolah praktik. Mereka membantu


peserta praktikan selama PPL berlangsung dan merupakan
penghubung antara peserta PPL dengan kampus. Dimana
informasi terbaru mengenai kampus akan disampaiakan
melalui mereka dan peserta PPL tetap berada dalam sekolah
praktik.
8. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN
Berdasarkan hasil observasi, dapat Praktikan sarankan
untuk SMK N 3 Semarang untuk terus mengembangkan
proses pembelajaran dalam sekolah. Karena sekolah sekolah
sudah memakai kurikulum 2013 diharapkan para guru aktif
dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai
dengan

karakter

mengoptimalkan

siswa

berbagai

masing-masing
sarana

dan

kelas.

Dan

prasarana

untuk

mendukung proses belajar mengajar.


Sedangkan untuk pihak IAIN sebaiknya terus memantau
perkembangan peserta PPL diberbagai sekolah. Dan terus
membina serta menjaga hubungan baik dengan sekolah
praktik. Disamping itu, diharapkan pihak panitia benar-benar
mempersiapkan bekal ang cukup untk para peserta PPL.
Demikian yang dapat Praktikan sampaikan, atas dukungan,
perhatian dan bantuan dari guru pamong Praktikan sampaikan
terimakasih. Dalam penyusunan laporan ini tentu jauh dari
kesempurnaan,

maka

kami

menyampaiakan

maaf

yang

sebesarnya jika terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan


PPL ini, baik dalam observasi maupun dalam penyusunan refleksi
diri ini.

69

Semarang, 17 Agustus
2012
Mengetahui
Guru Pamong

Praktikan

Siti Handayani
Muthohiroh

Zumrotun

NIP. 1978030200801 2 003


113611035

70

NIM.

REFLEKSI DIRI
Nama

: Rohmatun

Nim

: 113611006

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Fisika

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa atas nikmat dan seluruh karunia-Nya,sehingga dapat
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan
lancar. Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) merupakan salah

satu kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa


program pendidikan di IAIN Walisongo Semarang. PPL merupakan
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa
praktikan agar

memperoleh pengalaman dan keterampilan

lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di


sekolah. Kegiatan ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional dalam
bidang kompetensi pedagogic, kepribadian, professional dan
social. Melalui kegiatan PPL di SMK N 3 Semarang yang
dilaksanakan pada tangga 11 Agustus sampai dengan 4 Oktober
2014, dan memperoleh banyak hal, baik secara teori maupun
praktek. Praktikan mendapatkan pengetahuan dan wawasan
tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam
pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Fisika. Praktikan
memperoleh tugas mengajar Fisika di kelas X TKR 2, XI TKR 1,
dan XII TITL 3 yang diampu oleh ibu Siti Handayani selaku guru
pamong. Selama melaksanakan PPL praktikan tidak hanya
observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi
praktikan melakukan observasi dalam kelas dan laboratorium
serta wawancara dengan pihak Sarpras, waka kurikulum, dan

71

waka kesiswaan.. Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti


dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untuk belajar
membuat prangkat pembelajaran serta berdiskusi mengenai
masalah pembelajaran dan materi pelajaran Fisika. Melalui
kegiatan observasi di SMK N 3 Semarang, praktikan dapat
mengembil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesan Terhadap SMK Negeri 3 Semarang
Suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan telah
praktikan rasakan saat pertama kali berada ditengah-tengah
lingkungan SMKN 3 Semarang pada saat penyambutan
mahasiswa ppl yang di pimpin langsung oleh bapak kepala
sekolah beserta bapak wakil kepala sekolah bagian kurikulum
beserta stafnya, sehingga kami disini tidak merasa takut
dalam melaksanakan PPL.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMK N 3 Semarang
Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang
sudah cukup memadai. Dalam pengajaran praktek, SMK N 3
Semarang menyediakan Laboratorium/ Bengkel yang layak
dan juga dilengkapi dengan peralatan yang memadai serta
berbagai bahan-bahan yang akan digunakan untuk praktikum
sangat

lengkap.

Tetapi

kekurangannya

yaitu

belum

tersedianya media pembelajaran LCD di setiap ruang kelas.


Selain itu sistem rooling kelas yang terlaksana di SMK ini,
praktikan

menganggap

bahwa

sistem

ini

membatasi

kreativitas siswa dalam mendesain dan menghias kelas.


3. Kualitas pembelajaran
Dalam pembelajaran, SMK N 3 Semarang telah mengacu
pada kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang telah
berjalan selama 2 tahun. Berbagai model pembelajaran telah
diterapkan di SMK ini dengan harapan siswa akan menjadi

72

lebih

menguasai

tiap

mata

pelajaran

dan

tujuan

dari

kulikulum 2013 itu sendiri dapat terlaksana. Karena kurikulum


ini baru, sehingga masih dirasakan kesulitan-kesulitan pada
saat awal-awal oleh guru dalam melaksanakan kurikulum
2013 ini. Namun berkat manajemen Kepala Sekolah yang
tegas,

kesulitan-kesulitan

tersebut

berubah

menjadi

semangat untuk bisa oleh para guru. Atas semangat itulah,


sekarang

ini

melaksanakan

guru

SMK

pembelajaran

Semarang
yang

telah

berdasar

mampu
dengan

kurikulum 2013 dengan tepat dan baik.


4. Kualitas Guru Pamong
Dalam praktik mengajar di sekolah latihan, tidak dapat
diabaikan peranan guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam pengajaran model ataupun ketika konsultasi dan
hubungan kesejawatan selama praktikan berada di sekolah
latihan. Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing saya
sebagai salah satu mahasiswa praktikan adalah ibu Siti
Handayani yang sangat berkompeten dan sudah mempunyai
segudang pengalaman dalam mengajar pelajaran Fisika.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Saya selaku praktikan sebenarnya merasa belum percaya
diri pada diri sendiri. Masih terdapat rasa takut dan cangkung
pada diri praktikan terhadap seluruh masyarakat SMKN 3
Semarang, termasuk juga sesama teman PPL baik dari IAIN
sendiri maupun dari lintas Universitas.
Selama seminggu ini dan seminggu kedepan praktikan
hanya

mengamati proses pelaksanaan Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar


secara

langsung.

memberikan

Hasil

gambaran

dari

observasi

sehingga

73

tersebut

membantu

dapat

mahasiswa

praktikan dalam menentukan sikap dan mengambil tindakan


yang tepat dalam pelaksanaan PPL di ruang kelas.
6. Kualitas Pembimbingan DPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan jurusan Pendidikan Fisika, M. Ardhi Khalik, M.Sc.
Dosen ini telah praktikan kenal secara baik. Beliau adalah
sesosok

dosen

Mata

Kuliyah

Fisika

Modern

dan

Termodinamika yang baik hati, cerdas, dan islami. Selama


seminggu ini praktian belum pernah bertemu dengan DPL,
namun karena praktikan telah mengenal baik jadi praktikan
percaya bahwa DPL praktikan bertanggung jawab dan dapat
membimbing dengan baik di waktu setelah minggu ini.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan IAIN
Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan IAIN Saran
praktikan untuk SMK N 3 Semarang adalah perlu adanya
optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk proses
pembelajaran, selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat

bagi

menciptakan

siswa

lingkungan

dan

melibatkan

yang

kondusif

siswa

dalam

untuk

proses

adalah

selalu

pembelajaran.
Sedangkan

saran

praktikan

untuk

IAIN

memantau perkembangan PPL di sekolah-sekolah latihan agar


mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan demi kemajuan
PPL IAIN selanjutnya.
Semarang, 17 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

74

Siti Handayani, S.Pd

Rohmatun

NIP. 1978030200801 2 003


113611006

75

NIM.

REFLEKSI DIRI
Nama

: Ayuk Kanti Lestari

Nim

: 113711008

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Prodi

: Pendidikan Kimia

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan matakuliah yang


wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa S1 reguler dan non
reguler (program kualifikasi) dari semua program di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan dengan bobot 4 SKS.
1. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran Mata Pelajaran Kimia
di SMKN 3 Semarang khususnya di kelas X TITL 2 dan X TITL
3, yaitu:
a. Para siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan adanya
mata pelajaran Kimia

dapat mengetahui bahan-bahan

yang dapat menghantarkan listrik maupun bahan-bahan


yang dapat dijadikan sebagai komponen penghantar
listrik.
b. Dengan

adanya

membuat

mata

inovasi

pelajaran

kimia

produk-produk

yang

siswa

dapat

behubungan

dengan listrik dengan mamanfaatkan bahan-bahan kimia


yang ada di alam.
c. Kelemahan pembelajaran mata pelajaran Kimia di SMKN 3
Semarang, khususnya di kelas X TITL 2 dan X TITL 3, yaitu:
1) Materi yang diajarkan terbatas pada materi dasar, belu
mencakup materi yang kompleks.
2) Suasana ketika dalam proses kegiatan pembelajaran
tidak kondusif, karena dalam satu kelas mayoritas
siswanya

adalah

laki-laki,

melakukan kegaduhan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

76

sehingga

cenderung

SMKN 3 Semarang sudah memiliki sarana dan prasaran


yang cukup memadai. Akan tetapi, dalam kelas belum
tersedia fasilitas misalnya proyektor atau alat peraga yang
dapat membantu guru dala menyampaikan materi yang
diajarkan.
3. Kemampuan diri praktikan
Pada minggu awal pada PPL , praktikan hanya mengamati
proses Kegiatan Belajar Mengajar atau melakukan observasi
dan belum ditugaskan untuk melakukan praktik mengajar
(KBM) di dalam kelas.
Hasil observasi tersebut dapat membantu praktikan dalam
melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ketika
sudah ditugaskan untuk melaksanakan praktik mengajar di
dalam kelas.
Demikian refleksi diri ini dibuat. Semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amiin.

Semarang, 17 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru pamong

Praktikan

Ririen Pragtinyowati
NIP. 19710619 200801 2 006
113711008

77

Ayuk Kanti Lestari


NIM.

REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
Fakultas

: Imron Rosadi
: 113711024
:
Fakultas
Ilmu

Tarbiyah

dan

Keguruan
Jurusan
: Tadris Kimia
Alhamdulillah. Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah
SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga praktikan dapat
melaksanakan observasi ini dengan lancar dan tanpa hambatan
suatu apapun. Kegiatan PPL merupakan bekal bagi para calon
guru untuk belajar mengajar di sekolah. Di dalam kegiatan ini,
mahasiswa dituntut untuk menerapkan semua ilmu yang didapat
selama

kuliah

dan

melihat

secara

konkret

pelaksanaan

pendidikan di sekolah lathan. Kegiatan ini memilki banyak


manfaat antara lain memberikan pengalaman yang sesuai
dengan

profess

yang

ditekuni

kependidikan. Praktikan berada di

oleh

mahasiswa

program

sekolah selama 1 minggu

untuk melakukan observasi sebagai bekal untuk pelaksanaan


PPL. Melalui kegiatan observas di SMK Negeri 3 Semarang,
Praktkan

dapat

mengambil

beberapa

Kesimpuylan

sebaga

Berkut:
1. Kesan Terhadap SMK Neger 3 Semarang
Pertama kali hadir ditengah-tengah keluarga SMK Negeri 3
Semarang, saya merasa takut karena datang ditengah-tengah
lingkungan yang asing bagi saya. Tetapi seiring berjalannya
waktu saya selaku praktikan dapat merasakan suasana
kekeluargaan yang hangat. Dapat terlihat saat praktikan
pertama dating mendapat sambutan yang hangat dari pihak
sekolah. Dan bantuan dan layanan yang telah diberikan
seluruh warga sekolah. Bapak kepala sekolah,

Bapak/Ibu

guru, staf tata usaha dan tentunya murid-murid SMK Negeri 3


Semarang.
78

2. Ketersedian Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang


Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3
Semarang sudah sangat memadai. Bangunannya yang bagi
saya begitu megah serta kondisi lingkungan dan suasana
sekolah yang tenang dan jauh dari kebisingan memberikan
kenyamanan

bagi

warga

sekolah

dalam

melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. Dalam setiap kelas di dalam


bengkel telah dilengkapi dengan seperangkat komputer dan
sebuah proyektor, dimana peralatan-peralatan yang bisa
mendukung kelancaran kegatan belajar mengajar.
3. Kualitas Pembelajaran
SMK Negeri 3 Semarang mengacu pada KTSP untuk kelas
XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. Untuk mengikuti
perkembangan

kurikulum,

mengembangkan

sendiri

para

guru

pembelajaran

nata
tersebut

pelajaran
dengan

mengacu pada KTSP untuk kelas XII dan kurikulum 2013


untuk kelas X dan XI yang mengacu pada standar nasonal
pendidikan dalam mencapai tujuab pendidikan nasonal.
4. Kualitas Guru Pamong
Dalam praktik mengajar di sekolah latihan, tidak dapat
diabakan perananan guru pamong dalam konsultasi selama
praktkan berada dalam sekolah latihan. Guru pamong yang
ditunjuk untuk membimbing saya selaku mahasiswa yang
praktek di SMK Negeri 3 Semarang adalah Dra. Sri Sumiyati
yang

sudah

berkompeten

dan

mempunyai

banyak

pengalaman.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam kegiatan observasi, saya selaku praktkan hanya
melakukan konsultasi dan mengamati proses pembelajaran
dan belum melakukan praktek mengajar. Hasil observasi
tersebut

memberikan

gambaran

bagaimana

kegiatan

pembelajaran di sekolah latihan, sehingga praktikan bias

79

menentukan sikap dan mengambil tindakan yang tepat pada


saat pelaksanaan PPL.
6. Kualitas pembimbing PPL
Dosen pembimbing berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan yaitu Annisa Adiwena Putri, M.Sc adalah seorang
dosen

yang

bertanggung

jawab.

Beliau

yang

selalu

membimbing mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan


oleh para praktikan agar dapat melaksanakan PPL dengan
baik.
7. Saran

Pengambangan

Bagi

Sekolah

Latihan

dan

IAIN

Walisongo Semarang
Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang adalah perlu adanya
optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk proses
pembelajaran, selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat

bagi

menciptakan
pembelajaran.

siswa

lingkungan

dan

melibatkan

yang

Sedangkan

saran

kondusif

siswa

dalam

untuk

proses

praktikan

untuk

IAIN

Walisongo Semarang adalah selalu memantau perkembangan


PPL di sekolah-sekolah latihan agar mengetahui keadaan
yang terjadi di lapangan demi kemajuan PPL IAIN Walisongo
Semarang selanjutnya.
Semarang, 18 Agustus
2014
Mengetahui,
Guru Pamong

Praktikan

Dra. Sri Sumiyati


NIP. 196404172007102006
113711024

80

Imron Rosadi
NIM.

Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI PPL IAIN
DI SMK NEGERI 03 SEMARANG
2014/2015
1. Koordinator Dosen Pembimbing
2. Koordinator Mahasiswa
3. Sekretaris
4. Bendahara

: Drs. Rikza
: Taqiy Fannany
(NIM. 113111147)
: Yuliana Megawati
(NIM. 113111091)
: Luthfia Hayatun Nisa
(NIM. 113111119)

5. Koordinator per Jurusan


a. Pendidikan Agama Islam

: Nur Azizah

81

b. Pendidikan Bahasa Inggris


c. Pendidikan Matematika
d. Pendidikan Fisika
e. Pendidikan Kimia

82

(NIM. 113111136)
: Lailatul Akhadiyah
(NIM. 113411065)
: Ahmad NurSolikhin
(NIM. 113511002)
: Zumrotun Muthohiroh
(NIM. 113611035)
: Imron Rosadi
(NIM. 113711024)

Lampiran 2
JADWAL PIKET MAHASISWA PPL
IAIN WALISONGO SEMARANG
DI SMK N 3 SEMARANG

Hari

Gerbang Depan

Senin

Taqiy Fannani,
Yuliana Megawati
Ayuk Kanti Lestari,
Luthfia Hayatun Nisa

Selasa

Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

Gerbang
Belakang
Imron Rosadi
Ahmad Nursolikhin

Yusro Naili Muna I.,


Zumrotun Muthohiroh
Luthfia Hayatun Nisa,
Rohmatun
Lailatul Akhadiyah,
Taqiy Fannani
Filda Hulwani Dewi,
Zumrotun Muthohiroh

Imron Rosadi
Ahmad Nursolikhin
Imron Rosadi
Ahmad Nursolikhin

Receptionist
Yuliana Megawati,
Nur Azizah
Lailatul Akhadiyah,
Zumrotun
Muthohiroh
Filda Hulwani Dewi,
Imron Rosadi
Ayuk Kanti Lestari,
Luthfia Hayatun Nisa
Yusro Naili Muna I.,
Ahmad Nursolikhin
Rohmatun,
Taqiy Fannani

Mengetahui,
Koord. Guru Pamong,

Sugiyarto, S.Pd
NIP.197207292006041013

83

Lampiran 3
DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS MAHASISWA PPL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
N
O

NAMA MAHASISWA

Taufik Hidayat

Mukhammad Noor
Faid

Muhammad Shofi A

Ahmad Sultoni

Yosam Saktiawan

Yusro Naili Muna

NIM
530141104
9
510141107
4
530141100
2
510141103
7
520241100
1

PROGRAN STUDI

TUGAS TAMBAHAN

ARUS LEMAH

TAV

GAMBAR BANGUNAN

TGB

ARUS KUAT

TITL

KONSTRUKSI

TKBB

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN

TKR

113511031

Pend. Matematika

Waka Humas

M. Ali Mas'Udi

510141106
5

KONSTRUKSI

Waka Humas

Ahmad Nursolikhin

113511002

Pend. Matematika

Waka Humas

Ghufran Adhitiya
Anzhari

530241126
0

INFORMATIKA DAN
KOMPUTER

Waka Kesiswaan

10

Luthfia Hayatun Nisa

113111119

Pend. Agama Islam

Waka Kesiswaan

11

Muhammad Basyier
Ardima

530241107
6

INFORMATIKA DAN
KOMPUTER

Waka Ketenagaan

12

Zumrotun Muthohiroh

113611035

Pend. Fisika

Waka Ketenagaan

13

Agus Sulistiyono

11420191

Pend. Bahasa Inggris

Waka Ketenagaan

14

M. Kaanal Miska

530141103
7

ARUS KUAT

Waka Kurikulum

15

Taqiyfannani

113111147

Pend. Agama Islam

Waka Kurikulum

16

Lailatul Akhadiyah

113411065

Pend. Bahasa Inggris

Waka Kurikulum

17

Eko Anggoro Bibi


Basuki

11310221

Pend. Matematika

Waka Kurikulum

18

Ahmad Saifullah

19

Tri Asmoro Wibowo

530241122
4
530241105
9

INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
INFORMATIKA DAN
KOMPUTER

20

Dewi Mandira Putri

11310251

Pend. Matematika

84

Wakil Manejemen Mutu


Wakil Manejemen Mutu
Wali Kelas X TAV I

21

Nur Azizah

22

Sahidul Amar

23

Agung Prasetyo

24

Maya Dini Rahayu

510141104
3
510141104
4
11310235

Subangkit Try
Handoyo
Safrina Yulistiani

530141103
4
11310279

25
26

113111136

Pend. Agama Islam

Wali Kelas X TAV II

GAMBAR BANGUNAN

Wali Kelas X TGB I

GAMBAR BANGUNAN

Wali Kelas X TGB II

Pend. Matematika

Wali Kelas X TITL I

ARUS LEMAH

Wali Kelas X TITL II

Pend. Matematika

Wali Kelas X TITL III

11420337

Pend. Bahasa Inggris

Wali Kelas X TKBB I

11420057

Pend. Bahasa Inggris

Wali Kelas X TKBB II

113111091

Pend. Agama Islam

Wali Kelas X TKR I

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN

28

Pangestika Nadia
Raras
Nuranti Istiqomah

29

Yuliana Megawati

30

Desi Dwi Lestari

31

Aji Nur Samsi

32

Apriyanto

33

Elis Setiono

34

Hadiyal Anam

35

Kholiludin

520241100
6
520241100
7
610141102
4
610141102
9
510141104
2
08110077

36

Rohmatun

37

27

Wali Kelas X TKR II


Wali Kelas X TKR III

PJKAR

Wali Kelas XI TAV I

PJKAR

Wali Kelas XI TAV II

KONSTRUKSI

Wali Kelas XI TGB I

Bimbingan Konseling

Wali Kelas XI TGB II

113611006

Pend. Fisika

Wali Kelas XI TITL I

Ayuk Kanti Lestari

113711008

Pend. Kimia

Wali Kelas XI TITL II

38

Imron Rosadi

113711024

Pend. Kimia

Wali Kelas XI TITL III

39

Filda Hulwani Dewi

113411080

Pend. Bahasa Inggris

Wali Kelas XI TKBB I

40

Bejo Prihatianto

GAMBAR BANGUNAN

Wali Kelas XI TKBB II

41

Sarwo Edi Nugroho

42

Aang Grajat Lutvy


Hakim

43

Ratna Tri Widyastuti

44

Rizkiyati Wulandari

510141107
3
520241101
3
520241101
7
520241102
3
11420060

45

Dwi Hafidloh Ariani

11420135

46

Mira Mega Rofita

11410222

47

Sela Septiani Eka


Putri

11410066

48

Fuad Aji Prabowo

11410337

49
50

M. Fahrudin Setiya
Pambudi
Puput Hastuti Kinasih

11410146
11420051

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
Pend. Bahasa Inggris
Pend. Bahasa Inggris
Pend. Bahasa dan
Sastra Indonesia
Pend. Bahasa dan
Sastra Indonesia
Pend. Bahasa dan
Sastra Indonesia
Pend. Bahasa dan
Sastra Indonesia
Pend. Bahasa Inggris

85

Wali Kelas XI TKR I


Wali Kelas XI TKR II
Wali Kelas XI TKR III
Wali Kelas XII TAV I
Wali Kelas XII TAV II
Wali Kelas XII TGB I
Wali Kelas XII TGB II
Wali Kelas XII TITL I
Wali Kelas XII TITL II
Wali Kelas XII TITL III

51

Nur Indah Oktaviana

52

Ade Sunanto

53

Zhanditiya Budi Nova

54

Justia Nadovani

55

Indah Yuliarti

11110191

Bimbingan Konseling

Wali Kelas XII TKBB I

11110031

Bimbingan Konseling

Wali Kelas XII TKBB II

520241102
9
520241103
5
11420300

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
Pend. Bahasa Inggris

Wali Kelas XII TKR I


Wali Kelas XII TKR II
Wali Kelas XII TKR III

Lampiran 4
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah
Nama jalan

: SMK N 3 Semarang
: Jl. Atmodirono Raya 7 A Kelurahan
Wonodri

Kecamatan

: Semarang Selatan

Kota

: Semarang

Kode Pos

: 50242

No. Telp/Fax

: 024-8311538

Email / website

: smkn3_semarang@yahoo.co,id /www.
smkn3smg.sch.id.

Luas area

: 19715 m2

Nomor Data Sekolah (NDS/NSS)

: 321036308003

Penyelenggara

: Pemerintah Kota Semarang SK terakhir

status sekolah

: 129/DIR pt/B64 tanggal 22 September

1964 SMM ISO 9001 : 2000 : TUV Cert. No: 01 100 075816
Lembaga Kena Pajak (PKP)

: SMK Negeri 3 Semarang Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP)

: 00.163.781.8.503.000

Bank

: Bank BPD Jateng Capem Bangkong No.


Rek : 1.091.00089.7 An. SMK Negeri 3
Semarang

Jenjang pendidikan dan Lama penyelenggaraan pendidikan : SLTA 3 (tiga) tahun.

86

87

Lampiran 5
KETERANGAN BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

88

Lampiran 6
VISI DAN MISI SMK NEGERI 3 SEMARANG
VISI
UNGGUL DALAM PRESTASI, TANGGAP TERHADAP INOVASI DAN
BERBUDAYA LUHUR
MISI
1. Mengembangakan Pendidikan yang berdasarkan iman dan
taqwa
2. Mengembangkan suasana belajar yang berkarakter jujur,
disiplin, bertanggungjawab serta peduli lingkungan
3. Mewujudkan pelayanan prima kepada pelanggan dan
pemangku kepentingan
4. Menghasilkan siswa yang berprestasi, kreatif, dan inovatif
dalam bidang akademik dan non akademik
5. Menghasilkan lulusan yang dipercaya Dunia Usaha dan
Dunia Industri
TUJUAN
1. Mengembangkan kurikulum berkarakter dan berbudaya
lingkungan secara terintegrasi
2. Meningkatkan
kepedulian
warga

sekolah

terhadap

pelestarian dan pencemaran lingkungan sekolah


3. Mengembangkan
sistem
pendidikan
yang

dapat

menghasilkan tamatan yang kompeten


4. Meningkatkan kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia
Industri

dan

pendidikan,

masyarakat
peningkatan

untuk

mengembangkan

kualitas

tamatan

dan

keterserapan tamatan
5. Melaksanakan teaching industry melalui pengembangan
produk praktek dan berbudaya lingkungan

89

90

Lampiran 7
DAFTAR NAMA GURU SMK N 3 SEMARANG

91

92

93

Lampiran 8
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

94

Lampiran 9
STRUKTUR ORGANISASI WAKA KURIKULUM
SMK NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014-2015

Kepala Sekolah
Drs. Samiran, M.T.

Waka Kurikulum
Sugiyarto, S.Pd

Kaur. Evaluasi dan


Supervisi

Kaur Pembelajaran

Kaur Administrasi
Kurikulum

Drs. Eddy Prayetno

Siti Handayani, S.Pd

RR. Rinna P, S.Pd

95

96

Lampiran 11
STRUKTUR ORGANISASI TATA USAHA

97

98

Lampiran 12
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN

99

PERINCIAN TUGAS
1. KOORDINATOR PERPUSTAKAAN
a. Penanggungjawab Perpustakaan SMK Negeri 3 Semarang
b. Humas dan membantu kegiatan perpustakaan secara keseluruhan
c. Membina dan memotivasi staff perpustakaan dalam upaya meningkatkan
sumber daya manusia
2. TEKNIS ADMINISTRASI
a. Melakukan kegiatan surat menyurat, dokumentasi dan urusan pengolahan
data perpustakaan
b. Operator komputer
c. Membuat laporan bulanan dan laporan tahunan
d. Pengecekan buku-buku perpustakaan
e. Administrasi peminjaman buku sesuai golongan /hari
f. Pengecekan denda keterlambatan peminjaman buku
g. Mengisi kegiatan harian.
3. TEKNIS PENGOLAHAN
a. Melakukan kegiatan inventarisasi/ menginduk bahan pustaka,
b. Pengklasifikasian, pengkatalogisasian dan pemberian perlengkapan fisik
buku,
c. Menyampul buku yang masuk,
d. Pengetikan label buku fiksi dan nonfiksi,
e. Memberi cap/ stampel pada bahan pustaka sesuai aturan.
4. TEKNIS PELAYANAN
a. Melakukan pengaturan tata ruang dan tata letak bahan pustaka serta bahan
informasi lainnya,
b. Melakukan layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka,
c. Bertanggungjawab keamanan perpustakaan,
d. Menjaga kebersihan perpustakaan dan keamanan anggota.

100

Lampiran 13
Lamp. SK Kepala SMKN 3 Smg
No. 379/422/2014
Tanggal, 20 Mei 2014
SUSUNAN PENGURUS
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
PERIODE 2013-2014
N
o.
1

Jabatan

Nama

Ketua
Asep Jamaludin

Wakil Ketua

Zuhud Sandi

3
4

Sekretaris I
Sekretaris II

Darwin Agusto
Fatma Riyana

5
6

Bendahara I
Bendahara II

Agi Pambudi

Mayncia Putri
Nilam

Sie. Bidang :
1) Ketaqwaan
terhadap

M. Syarif
Machyar Wachid

101

Uraian tugas
Bertanggung
jawab penuh atas
semua kegiatan
keorganisasian
OSIS SMKN 3
Semarang
Membantu ketua
secara penuh
atas semua
kegiatan
keorganisasian
OSIS SMKN 3
Semarang
Membantu
keorganisasian
OSIS dalam hal
administrasi
kegiatan
Membantu
keorganisasian
OSIS dalam hal
administrasi
keuangan
organisasi dan
kegiatan OSIS
Bertanggungjawa
b atas segala

Tuhan Yang
Maha Esa

2) Berkehidupan
Berbangsa
dan
Bernegara

Renno Bagaskara
Latif Amanullah

3) Pendahuluan
Bela Negara

M. Lutfi C
Bima Setya
Yoshua Christianto

4) Kepribadian
dan Budi
Pekerti Luhur

Faza Hanifullah
Bima Yudihantoro

5) Berorganisasi
Pendidikan
Politik dan
Kepemimpina
n

Juan Budi
Anang Ayub
M. Agus Nugroho

6) Kewirausahaa
n

Febri Riski
Ramadhan
Dicky Septian
Davit

7) Kesegaran

Bahtiar Syarifudin

102

kegiatan OSIS
yang membidangi
pembinaan
mental
keagamaan di
sekolah
Bertanggungjawa
b atas segala
kegiatan OSIS,
terkait bidang
kedisiplinan dan
penegakan tata
tertib sekolah
Bertanggungjawa
b atas segala
kegiatan OSIS,
terkait bidang
kedisiplinan dan
penegakan tata
tertib serta
pengamanan
sekolah
Bertanggungjawa
b atas penegakan
pendidikan
karakter di
sekolah
Bertanggungjawa
b atas
keorganisasian
OSIS dalam hal
sistem demokrasi
sekolah
Membantu
organisasi dalam
hal mencari
sumber-sumber
ekonomi secara
wirausaha
Membantu dalam

Jasmani dan
Kreasi

8) Persepsi
Apresiasi dan
kreasi Seni

Aldi Putra

Laksamana
Emerald V
Andrey

bidang
penyegaran
jasmani dan
kreasi organisasi
Membantu
mengembangkan
kreasi seni dan
yang lain untuk
kemajuan
organisasi OSIS
Kepala Sekolah

Drs. Samiran, MT
NIP.
196402061988031010

103

Lampiran 14
KALENDER PENDIDIKAN

104

Anda mungkin juga menyukai