Anda di halaman 1dari 11

59

BAB 6
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
Bab ini berisi panduan agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien risiko bunuh diri. Perawat dapat mempelajari isi bab ini, mengerjakan latihanlatihan sesuai panduan, sehingga perawat mampu menangani pasien yang berisiko
bunuh diri.
A. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan
bunuh diri, ada mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:
1. Isyarat bunuh diri
Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin
bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: Tolong jaga anak-anak karena saya
akan pergi jauh! atau Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak
berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
2. Ancaman bunuh diri
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati
disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk
melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana
bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan
ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk
melaksanakan rencana bunuh dirinya.
3. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk
mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri
dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri
dari tempat yang tinggi.
Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada
tiap jenisnya.
Setelah melakukan pengkajian, perawat dapat merumuskan diagnosa keperawatan
berdasarkan tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam
perilaku bunuh diri pada bagian diatas).
Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah
merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan
adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat bab harga diri rendah).
C. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri,
masalah keperawatan yang mungkin muncul :
Risiko bunuh diri

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

60

Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.
.D. Tindakan Keperawatan
Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko Bunuh
Diri
1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan
: Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan : Melindungi pasien Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan : Melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar ini, saya dinas
pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.
Bagaimana perasaan A hari ini?
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa
lama kita bicara?
KERJA
Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa paling
menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau
bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri
sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan? Jika pasien telah menyampaikan ide
bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya
dengan mengatakan: Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan
tidak ada benda-benda yang membahayakan A.
Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, maka
saya tidak akan membiarkan A sendiri.
Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk
mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga
atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau
teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan.
Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?
TERMINASI
Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?
Coba A sebutkan lagi cara tersebut
Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang
( jangan meninggalkan pasien )

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

61

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri


a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
b. Tindakan:
1)
Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian
2)
Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barangbarang berbahaya disekitar pasien
3)
Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4)
Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara
teratur
SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang
mencoba bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra bapak dan ibu di rumah
sakit ini.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A tetap selamat dan
tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya
Pak/Bu?Sambil kita awasi terus A.
KERJA
Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat karibnya
akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena
kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi A
terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya kalau alam kondisi serius
seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun
Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan A
untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang
tersebut tidak boleh ada disekitar A. Selain itu, jika bicara dengan A fokus pada hal-hal
positif, hindarkan pernyataan negatif.
Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain sepak
bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri
TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?
Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebutBaik, mari sama-sama kita temani A, sampai
keinginan bunuh dirinya hilang.

3)

Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah


1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b.Tindakan keperawatan
1)
Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2)
Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan
Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

62
a)

Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan


masalahnya

b)

Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masingmasing cara penyelesaian masalah


c)
Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan
masalah yang lebih baik
SP 2 Pasien: Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari ini?
O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin
bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana
cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?Disini saja yah!
KERJA
Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan
tidak ada benda-benda yang membahayakan B.
Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.
Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau
keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah sendirian
ya...
TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa
yang telah kita bicarakan tadi? Bagus B. Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh
diri? Kalau masih ada perasaan / dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau
perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada keinginan bunh diri saya akan ketemu B lagi,
untuk membicarakan cara meninngkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja
SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh
diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa lama?
Dimana?
KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau B
meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B. Keadaan yang bagaimana
yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut
B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan selama ini.Bagaimana
kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.
TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan B
jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B. Coba B ingat-ingat lagi hal-hal
lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi
masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang
tidak terkendali segera hubungi saya ya!

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

63

SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam


menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi
tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama?
Di saja yah ?
KERJA
Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi
kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan keuntungan
dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang
paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B bisa
dicoba!Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.
TERMINASI
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah
yang B akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan
cara yang dipilih B tadi. Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk
membahas pengalaman B menggunakan cara yang dipilih.
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri.
b. Tindakan keperawatan:
1. Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
a)
Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang
penah muncul pada pasien.
b)
Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul
pada pasien berisiko bunuh diri.

c)

2. Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri


a)
Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila
pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b)
Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain:
(1)
Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien
di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di
kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di rumah
(2)
Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan
untuk bunuh diri. Jauhkan pasien dari barang-barang yang bisa
digunakan untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin,
api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti obat
nyamuk atau racun serangga.
(3)
Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan
pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Jangan
pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan
tanda dan gejala untuk bunuh diri.
Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.
SP 1 Keluarga: Percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang cara merawat
anggota keluarga berisiko bunuh diri (isyarat bunuh diri)
ORIENTASI
Assalamualaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra bapak dan ibu di
rumah sakit ini.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A tetap selamat
dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbincangStandar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

64
bincangnya Pak/Bu?Sambil kita awasi terus A.
KERJA
Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat
karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri
hidupnya. Karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita
semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi
ya..pokoknya kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian
sedikitpun
Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat
digunakan A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua
barang-barang tersebut tidak boleh ada disekitar A. Selain itu, jika bicara dengan A
fokus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif.
Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain
sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri
TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?
Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebutBaik, mari sama-sama kita temani A,
sampai keinginan bunuh dirinya hilang.
SP 2 Keluarga: Percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala
pasien berisiko bunuh diri (isyarat bunuh diri)
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?
Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara melindungi dari
bunuh diri.
Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruang wawancara? Berapa lama Bapak/Ibu
punya waktu untuk diskusi?
KERJA
Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan B?
Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh diri.
Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapan misalnya Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah B
pernah mengatakannya?
Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari B secara serius. Pengawasan terhadap B
ditingkatkan, jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di
kamar. Kalau menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan
digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan
memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang
pada B. Katakan juga kebaikan-kebaikan B!
Usahakan sedikitnya 5 kali sehari bapak dan ibu memuji B dengan tulus
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang
lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah,
Bapak/Ibu perlu
membantu agar B terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.
TERMINASI
Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-cara
merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?
Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera
hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-cara
meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah
Bagaimana Bapak/Ibu setuju? Kalau demikian sampai bertemu lagi minggu depan disini.

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

65

SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri/isyarat


bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi
Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu?
Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?
Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?
Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?
KERJA
Sekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan ibu
praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini
Bagus, betul begitu caranya
Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada B
Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai jadual?
Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B
Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B di rumah?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
membesuk B
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar melakukannya
Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?
Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan Pulang bersama keluarga dengan pasien


risiko bunuh diri
Peragakan bersama pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, hari ini B sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita
membicarakan jadual B selama dirumahBerapa lama kita bisa diskusi?, baik mari kita
diskusikan.
KERJA
Pak, bu, ini jadual B selama di rumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan
dirumah? tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh B
selama di rumah. Kalau misalnya B terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak
gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibu segera
hubungi Suster H di Puskesmas Morowali, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak,
ini nomor telepon puskesmasnya: (0451) 853xxx
Selanjutnya suster H yang akan membantu memantau perkembangan B
TERMINASI
Bagaimana pak/bu? Ada yang belum kelas? Ini jadual kegiatan harian B untuk dibawa
pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Morowali. Jangan lupa kontrol ke
puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tanpak. Silahkan seloesaikan
administrasinya.

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

66

Ringkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri


berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan
Tiga macam perilaku
Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan
bunuh diri
untuk pasien
untuk keluarga
1. Isyarat bunuh diri

Mendiskusikan cara
mengatasi keinginan bunuh
diri
Meningkatkan harga diri
pasien

2. Ancaman bunuh diri


3. Percobaan bunuh
diri

Meningkatkan kemampuan
pasien dalam
menyelesaikan masalah
Melindungi pasien

Melakukan pendidikan
kesehatan tentang cara
merawat anggota
keluarga yang ingin
bunuh diri

Melibatkan keluarga
untuk mengawasi pasien
secara ketat

E. Evaluasi
1. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH RISIKO BUNUH DIRI
Nama pasien
: .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
1.
Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di
bawah ini.
2.
Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian
Tanggal
N
Kemampuan
o
A Pasien
1 Menyebutkan cara mengamankan
benda-benda berbahaya
2 Menyebutkan cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
3 Menyebutkan aspek positif diri
4 Menyebutkan koping konstruktif
untuk mengatasi masalah
5 Menyebutkan rencana masa depan
6 Membuat rencana masa depan
B Keluarga
1 Menyebutkan pengertian bunuh diri
dan proses terjadinya bunuh diri
2 Menyebutkan tanda dan gejala
resiko bunuh diri
3 Menyebutkan cara merawat pasien
dengan bunuh diri
4 Membuat jadual aktivitas dan minum
obat klien di rumah (discharge
Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

67

planning)
Memberikan pujian atas
kemampuan pasien
2. Evaluasi kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT
DALAM MERAWAT PASIEN RISIKO BUNUH DIRI
Nama pasien
: .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................

Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen
penilaian kinerja (No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
Tanggal
N
o
A
1
2
3
4
5

1
2
3

1
2
3
4
5

1
2
3

Kemampuan
Pasien
SP I p
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
Mengamankan benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
Melakukan kontrak treatment
Mengajarkan cara mengendalikan dorongan
bunuh diri
Melatih cara mengendalikan dorongan
bunuh diri
Nilai SP I p
SP II p
Mengidentifikasi aspek positif pasien
Mendorong pasien untuk berfikir positif
terhadap diri
Mendorong pasien untuk menhargai diri
sebagai individu yang berharga
Nilai SP II p
SP III p
Mengidentifikasi pola koping yang biasa
diterapkan pasien
Menilai pola koping yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
Mendorong pasien memilih pola koping yang
konstruktif
Menganjurkan pasien menerapkan pola
koping konstruktif dalam kegiatan harian
Nilai SP III p
SP IV p
Membuat rencana masa depan yang realistis
bersama pasien
Mengidentifikasi cara mencapai rencana
masa depan yang realistis
Memberi dorongan pasien melakukan
kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis
Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

68

B
1
2

1
2

1
2

Nilai SP IVp
Keluarga
SP I k
Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
risiko bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh diri
yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko
bunuh diri
Nilai SP I k
SP II k
Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan risiko bunuh diri
Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien risko bunuh diri
Nilai SP II k
SP III k
Membantu keluarga membuat jadual
aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang
Nilai SP III k
Total Nilai: SP p + SP k
Rata-rata
F. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Pendokumentasian atau pencatatan dilakukan pada semua tahap proses perawatan.
Berikut adalah panduan pengkajian pada pasien risiko bunuh diri
Pengkajian:
1. Keluhan utama ___________________________________________________
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan _______________________
3. Konsep diri : Harga diri _____________________________________________
(Umumnya pasien mengatakan hal-hal yang negatif tentang dirinya, yang
menunjukan harga diri yang rendah)
4. Alam perasaan ( ) Sedih

( ) Ketakutan

( ) Putus asa(

Gembira

berlebihan (Pasien umumnya merasakan kesedihan dan keputusasaan yang sangat


mendalam)
4. Interaksi selama wawancara
( ) Mudah tersinggung

( ) Bermusuhan

( ) Kontak mata kurang

( ) Tidak kooperatif
( ) Defensif ( ) Curiga

(Pasien biasanya menunjukkan kontak mata yang kurang)


5. Afek

( ) Datar

( ) Tumpul

( ) Labil

( ) Tidak sesuai

(Pasien biasanya menunjukkan afek yang datar atau tumpul)


6. Mekanisme koping mal adaptif (cara penyelesaian masalah yang tidak baik)
( ) Minum alkohol ( ) Reaksi lambat

( ) Bekerja berlebihan

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

69
( ) Menghundar

( ) Mencederai diri ( ) Lainnya

(Pasien biasanya menyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar dan


menciderai diri)
7. Masalah psikososial & lingkungan
( ) Masalah dengan dukungan keluarga ( ) Masalah dengan perumahan

G. Terapi Aktivitas Kelompok


Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan bunuh diri adalah:
1. TAK stimulasi persepsi untuk harga diri rendah
a. Sesi 1: Identifikasi hal positif pada diri
b. Sesi 2: Melatih positif pada diri
2. TAK sosialisasi
TAK sosialisasi terdiri dari tujuh sesi yaitu:
a. Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2: Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
e. Sesi 5: Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
f. Sesi 6: Kemampuan bekerjasama
g. Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi
Panduan secara lengkap untuk melaksanakan TAK tersebut di atas dan format
evaluasinya dapat dilihat pada Buku Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok
H. Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat diberikan dengan
melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan
kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan keluarga ini dapat dilihat di modul
lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk pasien dan perawat akan
ditampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan keluarga.

Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSD.Madani

Anda mungkin juga menyukai