Leaflet Semua Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 44

KABUPATEN BANJARNEGARA

(Sesuai dengan perda kabupaten Banjarnegara no 11 Tahun 2011 tentang


RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031)

Visi
Terwujudnya masyarakat yang mandiri dan berdaya saing, menuju masyarakat sejahtera
yang berakhlak mulia

Misi
Misi Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara 2011-2016 adalah:
1. Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraaan Masyarakat Melalui Pembangunan
2.
3.
4.
5.

Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal Yang Berdaya Saing.


Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.
Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Demokratis dan Religius.
Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.
Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Prioritas
Penegakan Hukum, Penghargaan Hak Asasi Manusia, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak.


6. Mewujudkan Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pengembangan Seni Budaya,
Penghargaan Tradisi dan Kearifan Lokal.

A. Tujuan Penataan Ruang dan Kebijakan


Mewujudkan ruang Kabupaten berbasis pertanian dan pariwisata yang unggul dalam
sistem wilayah terpadu dan berkelanjutan.
Dengan Kebijakan penataan ruang sebagai berikut:
a. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif;
b. Pengembangan pariwisata alam dan buatan;
c. Peningkatan pengelolaan kawasan lindung;
d. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya sesuai daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup
e. Pengembangan pusat pelayanan;
f. Peningkatan keterhubungan kawasan perkotaanperdesaan;
g. Pengembangan prasarana wilayah Daerah;
h. Pengembangan kawasan perkotaan yang mampu berfungsi sebagai pusat
pemasaran hasil komoditas Daerah;
i. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan; dan
j. Pengembangan kawasan strategis Daerah.

B. Gambaran Umum Wilayah


Kabupaten Banjarnegara terletak antara 712 731 Lintang Selatan dan 10929
1094550 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah Provinsi Jawa
Tengah sebelah barat yang membujur dari arah barat ke timur. Batas wilayah administrasi
Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kab. Pekalongan dan Kab. Batang

Sebelah Timur

: Kab. Wonosobo

Sebelah Selatan

: Kab. Kebumen

Sebelah Barat

: Kab. Purbalingga dan Kab. Banyumas

Wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki luas 1.070 Km2. Kabupaten Banjarnegara


terbagi dalam 20 kecamatan yang terdiri dari 266 desa dan 12 kelurahan, serta terbagi
dalam 953 dusun, 5.150 Rukun Tetangga (RT) dan 1.312 Rukun Warga (RW). Kecamatan
hasil pemekaran dari Kecamatan Banjarnegara dan Kalibening yang terealisasi pada
tanggal 1 Juni 2004, yaitu Kecamatan Pagedongan dan Kecamatan Pandanarum.
Gambaran umum wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 3 Zona yaitu :
Zona Utara : Merupakan wilayah pegunungan yang lebih di kenal dengan
pegunungan Kendeng Utara, rona alamnya bergunung berbukit, bergelombang dan
curam. Potensi utamanya adalah sayur mayur, kentang, kobis, jamur, teh, jagung,
kayu, getah pinus, sapi kereman, kambing dan domba.Juga pariwisata dan tenaga
listrik panas bumi di dataran tinggi Dieng.
Zona Tengah : Merupakan dataran lembah sungai Serayu. Rona alamnya relatif
datar dan subur. Potensi utamanya adalah padi, palawija, buah-buahan, ikan, home
industri, PLTA Mrica, keramik dan anyam-anyaman bambu.
Zona Selatan : Merupakan pegunungan kapur dengan nama pegunungan Serayu
Selatan. Rona alamnya bergunung, bergelombang dan curam. Potensi utamanya
adalah ketela pohon, gula kelapa, bamboo. getah pinus, damar dan bahan mineral
meliputi : marmer, pasir kwarsa, feld spart, asbes, andesit, pasir dan kerikil. Buahbuahan : duku, manggis, durian, rambutan, pisang dan jambu.
Kabupaten Banjarnegara memiliki sumber air permukaan utama adalah Sungai
Serayu, Pekacangan, Gintung, Merawu dan Sungai Tulis dengan anak-anak sungainya.
Sifat sungai tersebut umumnya adalah prenial (mengalir sepanjang tahun) dan merupakan
bagian DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu. Jenis tanah yang ada di Kabupaten
Banjarnegara diantaranya aluvial, latosol, andosol, grumosol, podsolik dan litosol. Pada
kondisi klimatologi Kabupaten Banjarnegara kebanyakan beriklim tropis dengan temperatur
udara berkisar 20-26oC dan kelembapan udara berkisar 80%-85% dengan curah hujan ratarata 3.000mm/tahun.

C. Potensi Daerah (Foto)


No.
1.

Produk
Industri

Penjelasan
Foto
Kawasan peruntukan industri untuk kegiatan industri besar dan menengah yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan berlokasi di Kecamatan Susukan dengan luas kurang lebih lebih 77,5 (tujuh puluh tujuh
koma lima) hektar
Kerajinan batik gumelem
Batik tulis Tradisional yang bercorak khas budaya
masyarakat petani dimana motif dan corak batiknya
banyak berkaitan dengan alam dan dengan warnawarna dasar gelap seperti motif udan liris, gajah uling,
jahe

serimpang,

parangangkrik,

sidamukti,

gabah

pecah,

pringsedapur,

kopi

wutah,
dan

sebagainya. Selain motif tradisional juga terdapat corak


batik motif kontemporer.
Kerajinan keramik klampok
Pusat dari Kerajinan Keramik berada di desa Klampok,
Kecamatan

Purwareja

Klampok,

sebelah

timur

Kecamatan Susukan. Daerah Purwareja Klampok


memang sejak dahulu telah dikenal sebagai sentra
produksi keramik yang berkualitas

No.
2.

Produk
Pariwisata

Penjelasan

Foto

Kawasan daratan tinggi dieng


Dataran Tinggi Dieng merupakan wilayah dengan luas
kurang lebih 110 Ha merupakan tujuan wisata Nasional
yang dikelilingi gugusan gunung antara lain Gunung
Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Perahu, Gunung
Rogojembangan serta Gunung Bismo. Keindahan
Dieng menawarkan suatu sensasi menarik.

Pasar Ikan Purwonegoro


Wilayah ini terkenal sebagai sentra budidaya perikanan
air darat selain desa Luwung Kecamatan Rakit yang
berdekatan

dengan

Waduk

Bendungan

Pangsar

Sudirman. Di wilayah ini juga terletak pasar ikan yang


terbesar se Jawa Tengah. Hari pasarannya Rabu dan
Minggu.

No.

Produk

Penjelasan
Kerajinan Bambu Mandiraja
Mandiraja terkenal kerajinan anyaman bambunya.
Produknya biasanya berupa nampan, tempat koran,
tutup saji, keranjang, tampah, besek, dan masih
banyak lagi bentuk yang lain. Selain kerajinan bamboo
di Mandiraja juga terdapat sentra industri sari buah
jambu
Bendungan Mrica
Bendungan Mrica berlokasi di kecamatan Bawang.
Wisata air ini memanfaatkan Bendungan Panglima
Besar Soedirman yang mempunyai fungsi utama
sebagai Pembangkit Listrik (PLTA). Bendungan yang
mempunyai panjang kurang lebih 6,5 Km dan luas
1.250 Ha merupakan bendungan terbesar di Asia
Tenggara dan mempunyai kapasitas tenaga listrik
sebesar 184,5 MW.

Foto

No.

Produk

Penjelasan
Arung Jeram Sungai Serayu

Foto

Wisata ini berada di Sungai Serayu Kabupaten


Banjarnegara tepatnya dari Desa Tunggoro ke Desa
Singomerto, Kecamatan Sigaluh dengan panjang rute
tempuh 12 km dan 15 jeram ekstrim.
Dengan jeram yang sangat deras menjadikan Sungai
Serayu menjadi salah satu sungai yang diperhitungkan
oleh penghobi olahraga arung jeram di Indonesia.
3.

Pertanian tanaman
pangan

Kawasan tanaman pangan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas 12.147 (dua belas
ribu seratus empat puluh tujuh) hektar
Padi
Padi merupakan produk unggulan pertama tanaman
pangan

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Jagung
Merupakan komoditas unggulan setelah padi yang
merupakan makanan pokok bagi sebagian penduduk

Ubi kayu
Produksi ubi kayu Kabupaten Banjarnegara yang
menempati

peringkat

ketiga

se-Jawa

Tengah

terkonsentrasi di tiga kecamatan yaitu Purwonegoro,


Bawang, dan Banjarnegara

Kentang
Usaha Tani Kentang di Kabupaten Banjarnegara sudah
di usahakan oleh petani sejak lama dan berlangsung
secara turun-temurun. Pengusahaan dilakukan secara
modern dengan tingkat intensifikasi yang tinggi

No.
4.

Produk
Hortikultura

Penjelasan
Foto
Dengan luas kurang lebih 56.573 (lima puluh enam ribu lima ratus tujuh puluh tiga) hektar
Salak
Buah

Salak

merupakan

salah

satu

unggulan

Kabupaten Banjarnegara. Jenis Salak ada 2 Macam


Yaitu Jenis Lokal dan Pondoh. Setiap hari produk salak
Banjarnegara di kirim ke Jakarta, Jawa Barat dan
Surabaya
Durian

Salah

satu

komoditi

terbesar

di

kabupaten

Banjarnegara adalah durian. Hampir setiap hari


ribuan buah yang bernama latin Durio Zibethinl TS
turun dari pohon untuk dijual
Hampir sepanjang jalan raya antara Klampok Wonosobo banyak berdiri lapak-lapak darurat untuk
menjual durian dan juga hampir disetiap tempat di
dalam kota Banjarnegara ada penjual durian
5.

Perkebunan

Dengan luas kurang lebih 72.568 (tujuh uluh dua ribu lima ratus enam puluh delapan)hektar berupa
perkebunan rakyat

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Kopi
Terdiri dari dua jenis yaitu kopi Robusta dan Arabika.
Kopi Rubusta terdapat merata di seluruh kecamatan se
kabupaten

Banjarnegara

pengembangan

di

dengan

kecamatan

sentra
Punggelan,

Pagedongan, Karangkobar, Kalibening, Pandanarum


dan Wanayasa
Teh
Perkebunan teh diusahakan oleh rakyat tersebar di
kecamatan Wanayasa, Kalibening, Pejawaran, dan
Karangkobar. Hasil pucuk teh tersebut ditampung oleh
PT.

Pagilaran

di

desa

Jatilawang,

kecamatan

Wanayasa dan PT. Jatilawang Sejahtera di desa


Grogol, kecamatan Pejawaran
6.

Peternakan

Kawasan peternakan berada di seluruh kecamatan


kecil,unggas, dan aneka ternak

Pengembangan kegiatan ternak besar, ternak

pelaksanaannya diarahkan pada lahan pertanian bukan irigasi dan

hortikultura. Seperti sapi potong, domba

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Sapi potong
Banjarnegara sangat sesuai untuk budidaya sapi-sapi
unggul ras Eropa (jenis Charollois, Simental, FH dan
peranakannya).
Peternak sapi potong ini banyak terdapat di wilayah
Kecamatan

bagian

atas

seperti

Kalibening,

Karangkobar, Wanayasa, Pejawaran, dan Pagentan.

Kambing
Lokasi

penyebaran

kambing

terdapat

di

seluruh

Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan tingkat


populasi ternak kambing tertinggi di Kec. Wanayasa
Ada dua jenis kambing yang saat ini tengah giat
dikembangkan yaitu jenis Jawa Randu dan Kambing
Peranakan Etawa (PE). Peternakan kambing jawa
randu untuk penggemukan sedangkan tenak kambing
PE adlah untuk pembibitan dan diambil susunya.

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Domba
Potensi Usaha pengembangan peternakan di
Kabupaten Banjarnegara adalah ternak Domba dan
sapi potong.Keistimewaan jenis ternak Domba adalah
cepat gemuk. Lokasi penyebaran domba terdapat di
seluruh Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara,
dengan tingkat populasi ternak domba tertinggi di Kec.
Wanayasa
7.

Perikanan

Kondisi perikanan di Banjarnegara cocok untuk jenis ikan air tawar


Wilayah sentra perikanan air tawar dikenal dengan nama Rajapurbawa, yaitu Kecamatan Rakit, Mandiraja,
Purwanegara, Bawang dan Wananadadi. Investasi di sektor ini masih terbuka lebar baik untuk
pembenihan, pembesaran, pembuatan pakan ikan maupun pemasaran perikanan
Ikan gurame
Komoditi unggulan ini merupakan agro bisnis yang
memiliki angka pasar luas dan potensial. Usaha
perikanan di Kabupaten Banjarnegara lokasinya hampir
merata diseluruh daerah, antara lain di Kecamatan
Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Bawang
Banjarnegara, Sigaluh dan Madukara

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Ikan tawes
Jenis ikan ini berada di Kecamatan Purwonegoro dan
Mandiraja,

Ikan lele dumbo


Ikan Lele Dumbo banyak ditemui di Kecamatan
Purworejo

Klampok,

Mandiraja,

Purwonegoro,

Banjarnegara, Bawang, Madukara, Wanadadi, Rakit


dan Punggelan.

8.

Pertambangan

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Marmer
Digunakan untuk Lantai,aneka kerajinan dan lainnya.
Lokasi

Penyebarannya

terdapat

di

Kecamatan

Purwanegara, Banjarnegara, dan Bawang.

Feldspar
Digunakan untuk industri keramik dan gelas. Lokasi
penyebarannya di Kecamatan Purwanegara,Bawang,
dan Banjarnegara

Trass
Digunakan untuk pembuatan campuran Batako, semen
dan

lain-lain.

Kecamatan

Lokasi

penyebarannya

Punggelan,

Karangkobar dan Sigaluh

Wanayasa,

terdapat

di

Pagentan,

No.

Produk

Penjelasan
Batu Lempeng
Batu lempeng ini dapat digunakan untuk ornament
dinding dan trotoar, yang selama ini pemasarannya ke
daerah Jawa Barat dan belum dikelola secara baik.
Tambang batu lempeng berada di : Desa Giri Tirta dan
Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran, dengan jarak
tempuh sekitar 34 Km dari Ibukota Kabupaten.
Batu Granit
Bahan galian yang proses pengolahannya memerlukan
tehnologi dan penelitian yang berlanjut agar hasil yang
diperoleh mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi,
karena batu granit ini banyak digunakan untuk lantai
dan dinding gedung-gedung mewah.

Daftar Referensi
RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2032 Perda no 11 tahun 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Banjarnegara

Foto

KABUPATEN KULON PROGO

(Sesuai dengan perda kabupaten Kulon Progo no 1 Tahun 2012 tentang RTRW
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032)
Visi
Masyarakat kabupaten Kulon Progo yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin

Misi
Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah ditempuh 8 (delapan) misi
pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Kulon Progo berakhlak mulia, bermoral, beretika,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

berbudaya dan beradab berdasarkan Pancasila


Mewujudkan masyarakat Kulon Progo berdaya saing
Mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang demokratis berlandaskan hukum
Mewujudkan Kulon Progo yang aman, damai dan bersatu
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
Mewujudkan Kulon Progo asri dan lestari
Mewujudkan wilayah pantai dan laut Kulon Progo yang maju dan mandiri
Mewujudkan Kulon Progo berperan penting dalam lingkup regional maupun nasional

A. Tujuan Penataan ruang dan Kebijakan


Mewujudkan Kabupaten sebagai basis komoditas pertanian didukung
pariwisata, pertambangan, serta industri bahari dengan mensinergikan wilayah.
Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten meliputi :
a. Pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian;
b. Peningkatan dan pendayagunaan kawasan pantai yang bersinergi dengan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

kelestarian ekosistem;
Peningkatan kawasan pariwisata;
Pengelolaan kawasan pertambangan;
Pengembangan kawasan minapolitan;
Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis;
Pengembangan sistem pelayanan perdesaan;
Pemantapan prasarana wilayah pada sistem perkotaan sesuai dengan daya dukung
dan daya tampung;
Pengendalian fungsi kawasan lindung; dan
Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara

B. Gambaran Umum Wilayah

Kabupaten Kulon Progo secara geografis terletak antara 70 38'42" 70 59'3" Lintang
Selatan dan 1100 1'37" 1100 16'26" Bujur Timur, merupakan bagian wilayah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian paling barat serta dibatasi oleh :
Sebelah Barat

: Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Sebelah Timur

: Kabupaten Sleman dan Bantul, Prov. D.I. Yogyakarta

Sebelah Utara

: Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia.

Gambaran umum wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 3 Zona yaitu :


Zona Utara: Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara
500 1000 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Girimulyo, Kokap,
Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan tanah diperuntukkan sebagai
kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan rawan bencana tanah
longsor.
Zona Tengah: Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100 500
meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih,
dan sebagian Lendah, wilayah dengan lereng antara 2 15%, tergolong berombak
dan bergelombang merupakan peralihan dataran rendah dan perbukitan.
Zona Selatan: Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 100 meter di atas
permukaan air laut, meliputi Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan
sebagian Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0 2%, merupakan
wilayah pantai sepanjang 24,9 km, apabila musim penghujan merupakan kawasan
rawan bencana banjir.
Secara fisiografis, di sisi timur Kabupaten Kulon Progo dibatasi oleh Sungai Progo
yang memisahkan kabupaten ini dengan Kabupaten Sleman dan Bantul. Sungai Progo
merupakan sungai terbesar yang melintasi Provinsi DIY dengan hulu di Gunung Sumbing
Kabupaten Wonosobo dan bermuara di Samudera Hindia. Sungai ini mempunyai pengaruh
besar terhadap perekonomian penduduk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama
di sekitar aliran sungai yang dimanfaatkan untuk budidaya sektor pertanian.
Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca dalam periode yang panjang. Suhu dan
curah hujan merupakan dua unsur iklim yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Suhu
rata-rata di Kabupaten Kulon Progo berkisar 25-29oC. Selama tahun 2011 di Kabupaten
Kulon Progo, rata-rata curah hujan per bulan adalah 161 mm dan hari hujan 10 hh per
bulan. Sumber air baku di Kabupaten Kulon Progo meliputi 7 (tujuh) buah mata air, Waduk
Sermo, dan Sungai Progo. Mata air yang sudah dikelola PDAM meliputi mata air Clereng,
Mudal, Grembul, Gua Upas, dan Sungai Progo. Di Kecamatan Kokap, mata air dikelola

secara swakelola oleh pihak Kecamatan dan Desa, yang kemudian disalurkan secara
gravitasi dengan sistem perpipaan.

C.

Potensi
No.
1.

Produk
Pertanian

Penjelasan
Foto
Kabupaten Kulon Progo memiliki lahan pertanian yang produktif, sebagian besar penduduknya
kebanyakan bekerja pada sektor pertanian
Padi
padi merupakan komoditas utama disamping
produk pangan

2.

Industri

Dalam rangka menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan dan bebas polusi, maka
dikembangkan kawasan industri di Sentolo, Kabupaten Kulonprogo
Kawasan banguncipto

Pengolahan hasil pertanian dan peternakan,


dan jasa pergudangan

No.

Produk

Penjelasan
Kawasan Tuksono
Untuk kawasan Tuksono : tekstil, industri obat,
furnitur,

komponen

komputer,
permesinan,

elektronik,

teknologi
elektronik,

tinggi,
kimia,

Foto

perakitan
IT,
dan

logam,
jasa

pergudanga

(Pembersih muka)
3.

Pariwisata
Pantai Congot

Waduk Sermo

No.

Produk

Penjelasan
Pemandian Clereng
Pemandian Clereng terletak di Sendangsari,
Pengasih (4 Km dari wates)

Puncak Suroloyo

Pantai Trisik
Pantai Terisik yang terletak di tenggara
Kulonprogo tepatnya di Banaran, Galur

Foto

No.

Produk

Penjelasan

Foto

Pantai Glagah

Goa Kiskendo
Terletak

di

Desa

Jatimulyo,

Kecamatan

Girimulyo di pegunungan menoreh, terletak 36


Km dari jogja dan 21 Km dari wates.

4.

Pertambangan

Pertambangan yang terdapat di Kulon Progo merupakan galian golongan C


Batu

No.

Produk

Penjelasan
Gamping

Andesit

Pasir/Krikil

Foto

No.

Produk

Penjelasan
Sirtu

Daftar referensi
Perda Kabupaten Kulon Progo no 1 Tahun 2012
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/commodityarea.php?ia=3401&ic=1139
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kulon_Progo

Foto

KABUPATEN WONOSOBO

(Sesuai dengan perda kabupaten Wonosobo no 2 Tahun 2011 tentang RTRW


Kabupaten Wonosobo Tahun 2011-2031)
Visi
Wonosobo yang semakin maju dan sejahtera
Misi
1. Melanjutkan praktik pemerintahan partisipatif dan demokratis menuju masyarakat
2. Meningkatkan kemajuan pembangunan menuju kemandirian daerah, dengan tujuan
dan sasaran
3. Meningkatkan pelayanan sosial dasar masyarakat, dengan tujuan dan sasaran
4. Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah,
dengan tujuan dan sasaran
5. Meningkatkan dimensi keadilan dan meniadakan kekerasan dalam semua bidang,
dengan tujuan dan sasaran

A.

Tujuan dan Kebijakan


Mewujudkan Daerah berbasis agroindustri dan pariwisata yang didukung oleh

pertanian berkelanjutan.
Kebijakan penataan ruang sebagai berikut
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pengembangan agroindustri berbasis potensi lokal;


Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan;
Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana wilayah;
Percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat kegiatan secara berhirarki;
Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan produktif;
Peningkatan fungsi pelestarian kawasan lindung;
Pengembangan fungsi sosial budaya masyarakat dalam pembangunan wilayah;Dan
Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.

KSP (Kawasan Strategis Provinsi) yang ada di wilayah Kabupaten Wonosobo ialah
a. Kawasan Dataran Tinggi Dieng dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan;
b. Kawasan Sindoro Sumbing dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan;

c. Kawasan Perkotaan Wonosobo dan sekitarnya dengan sudut kepentingan


pertumbuhan ekonomi; dan
d. Kawasan panas bumi dieng dengan sudut kepentingan pendayagunaan
B. Gambaran Umum Wilayah
Kabupaten Wonosobo berjarak 120 km dari ibukota Jawa Tengah (Semarang) dan
520 km dari Ibu Kota Negara (Jakarta), berda pada rentang 250 dpl 2.250 dpl dengan
dominasi pada rentang 500 dpl 1.000 dpl sebesar 50% (persen) dari seluruh areal,
menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wilayah Kabupaten Wonosobo dengan posisi spasial
berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan berada diantara jalur pantai utara dan jalur pantai
selatan.Selain itu menjadi bagian terpenting dari jaringan Jalan Nasional ruas jalan BuntuPringsurat yang memberi akses dari dan menuju dua jalur strategis nasional tersebut.
Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah yang terletak pada 70.43.13 dan 70.04.40 garis Lintang Selatan (LS) serta
1090.43.19 dan 1100.04.40 garis Bujur Timur (BT), dengan luas 98.468 ha (984,68 km2)
atau 3,03 % luas Jawa Tengah. Secara administratif Wonosobo berbatasan langsung
dengan enam kabupaten, yaitu:
Sebelah utara:

Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal dan Kabupaten

Batang;
Sebelah timur:
Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang;
Sebelah selatan
Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen
Sebelah barat
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.
Kabupaten Wonosobo memiliki luas 98.468 hektar (984,68 km2) atau 3,03% (persen)
dari luas Jawa Tengah. Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan
penghujan. Suhu udara rata-rata 24 30o C di siang hari, turun menjadi 20oC pada malam
hari. Jenis tanah di Kabupaten Wonosobo meliputi tanah andosol seluar 10.817,7 ha, tanah
regosol seluas 19.372,7 ha, tanah latosol seluas 63.043,4 ha, tanah argonosolseluas 761,1
ha, mediterian merah kuning seluas 3.054 ha dan gramosol seluas 1.778,6 ha.
Dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Wonosobo bisa dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu, daerah dengan ketinggian 250500 m dpl seluas 33,33% dari seluruh wilayah. Daerah
dengan ketinggian 5001.000 m dpl seluas 50,00% dari seluruh areal dan daerah dengan
ketinggian > 1.000 m dpl seluas 16,67% dari seluruh wilayah, sehingga menjadikan ciri
dataran tinggi sebagai wajah Kabupaten.
Kabupaten Wonosobo sebagai daerah yang terletak di sekitar gunung api muda
menyebabkan

tanah

di

Wonosobo

termasuk

subur. Hal

ini

sangat

mendukung

pengembangan pertanian, sebagai mata pencaharian utama masyarakat Wonosobo.


Namun demikian karena topografinya dengan lembah yang masih curam. menyebabkan
sering timbul bencana alam seperti tanah longsor.

C.

Potensi
No
.
1.

Produk
Pariwisata

Penjelasan
Pemandian Air Panas Kalianget
Taman rekreasi dan olah raga yang berada
dalam satu kompleks, dengan fasilitas yang ada
saat ini kolam renang, lapangan tenis, lapangan
bola, taman bermain, hutan kota dan pemandian
air panas
Telaga Menjer
Saat ini, Telaga Menjer dimanfaatkan untuk
PLTA, budidaya ikan nila dan sebagai obyek
wisata, namun belum dikembangkan/ dikelola
secara optimal. Didukung pemandangan alam
yang indah, udara yang sejuk, serta lingkungan
perdesaan yang masih tradisional, menjadikan
Telaga Menjer prospektif untuk dikembangkan
sebagai obyek wisata alam dan air

Foto

No
.

Produk

Penjelasan

Foto

Kawah sikidang
terdapat kawah yang mendidih sepanjang masa
dan menyemburkan asap belerang pekat. Salah
satu diantarannya adalah kawah sikidang

Dieng Plateau Theater (DPT)


Pengunjung bisa menyaksikan pemandangan
Dieng dari plataran gedung dan di dalam teater
diputar

film

tentang

Dieng

dan

kekayaan

alamnya. Disamping itu, DPT juga cocok untuk


wisata pendidikan
Agrowisata Tambi
Agro wisata Tambi merupakan obyek wisata
berupa tempat wisata buatan dan terutama
kebun

teh.

Perlu

anda

ketahui

bahwa

di

Wonosobo terdapat perusahaan teh yang sudah


sejak lama berdiri, yang memproduksi teh
kualitas eksport

No
.

Produk

Penjelasan

Foto

Talaga Warna
Keunikan tersendiri dari Telaga Warna adalah
warna telaganya, terkadang telaga tersebut
berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni
mirip pelangi. Hal ini karena Telaga Warna
memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi
yang mempunyai kedalaman 14 meter
2.

Industri

Kerajinan Bambu
Anyaman

yang

terkenal

adalah

anyaman

"truntum" meskipun banyakpula motif anyamananyaman lain di Kabupaten Wonosobo ini. Selain
itu, di Kabupaten Wonosobo ini juga berkembang
kerajinan bambu berupa meubel-meubel dari
bambu hitam

No
.

Produk

Penjelasan

Foto

Opak singkong
Opak Singkong adalah makanan cemilan dari
Wonosobo. Pada awalnya yang membuat opak
singkong dari desa Kalibeber kec. Mojotengah
dan

sekarang

sudah

banyak

Desa

yang

membuat opak tersebut

Batik Sapuran
produk unggulan Kabupaten Wonosobo. Pusat
batik yang berada di Talunombo Kecamatan
Sapuran Kabupaten Wonosobo, terletak sekitar
30

km

sebelah

Wonosobo,

tenggara

disinilah

Kota

satu-satunya

Kabupaten
kawasan

sebagai pusat Batik Wonosobo


Lukisan Botol
Dengan memanfaatkan limbah botol bekas yang
tidak terpakai lagi.dan karya limbah botol ini
sudah banyak menerima pemesan dari dalam
maupun luar negri

No
.

Produk

Penjelasan
Sirup carica
Sirup Carica adalah sejenis tanaman pepaya mini
yang banyak tumbuh di Dataran Tinggi Dieng
Dengan texturenya seperti buah mangga dan
rasa yang manis, aromanya sangat harum dan
mengundang selera. Sirup, Jus dan Coktail
Carica adalah oleh-oleh istimewa khas wonosobo
dan dataran tinggi Dieng
Kerajinan mendong
manfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, salah
satunya adalah Bapak Agus dari desa Bumi Rejo,
Kabupaten Wonosobo. Kerajinan yang dibuatnya
dalam bentuk sandal, dombet dan tas

Foto

No
.
3.

Produk
Pertanian

Penjelasan

Foto

Carica

Padi

4.

Perkebunan

Teh
Unggulan hasil perkebunan dan telah merambah
pasar internasional adalah teh milik BUMD PT
Perkebunan Tambi yang mampu memproduksi
sekitar

2.000

ton

teh

per

tahun

dengan

pemasaran 70 persen ekspor ke beberapa


negara di Eropa, Australia, Amerika, Asia, dan
Timur Tengah.

No
.

Produk

Penjelasan

Foto

Kopi
Wilayah Kabupaten Wonosobo di sekitar Gunung
Sumbing

dan

Sindoro

cocok

untuk

pengembangan tanaman kopi arabika

Vanili
Vanili yang mulai tahun 2000 telah dibudidayakan
kembali setelah sempat tenggelam saat petani
beralih ke tanaman cengkih. Vanili banyak
dibudidayakan

di

Kaliwiro, dan Sapuran


Tembakau

Kecamatan

Kalibawang,

No
.

Produk

Penjelasan

Foto

Bunga Potong
Wonosobo juga cocok untuk budidaya berbagai
jenis bunga potong.

Daftar Referensi
Perda Kabupaten Wonosobo no 2 tahun 2012
http://wiki.aswajanu.com/Kabupaten_Wonosobo
http://www.promojateng-pemprovjateng.com/detail.php?id=785
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F
%2Fbirohumas.jatengprov.go.id%2Fuserfile%2Ffile%2Fdata%2520potensi%2520kabkota%2FPotensi%2520Daerah
%2520Wonosobo.pdf&ei=NEEVVL7AA8GMuASuq4CICw&usg=AFQjCNE_7lDSfV2bNQIMxaw_Qy0Sh1duQ&sig2=9BgQ6jXBkq6B69vkdPWxOw

KABUPATEN BINTAN

(Sesuai dengan perda Kabupaten Bintan no 2 Tahun 2012 tentang RTRW


Kabupaten Bintan Tahun 2011-2031)

Visi
Menuju Bintan yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya

Misi
1. Melanjutkan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat,
berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha
Esa
2. Mewujudkan

pembangunan

perekonomian

daerah

yang

berbasis

pada

pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan.


3. Melanjutkan pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis.
4. Melanjutkan upaya penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good
governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum
dan penegakan HAM.
5. Melanjutkan pembangunan yang adil dan merata melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan diseluruh wilayah
Kabupaten Bintan.
6. Melanjutkan upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan
mengedepankan kearifan lokal dan pengarus utamaan gender.
7. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan lingkungan

(Sustainable

Development).

A. Tujuan dan Kebijakan


Mewujudkan Kabupaten Bintan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Berbasis
Industri, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan melalui Optimasi Pemanfaatan Ruang yang
Terintegrasi serta Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan.
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Bintan meliputi :
a. Perwujudan pembangunan wilayah Kabupaten Bintan yang terintegrasi dengan
pulau-pulau kecil di sekitarnya

b. Pengembangan fungsi-fungsi perekonomian Kabupaten Bintan untuk mengakomodir


kebutuhan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB);
c. Pemanfaatan potensi sumber daya alam guna mendorong pengembangan ekonomi
wilayah, melalui penyediaan prasarana dan sarana pendukungnya;
d. Optimasi pemanfaatan kawasan budidaya dan kawasan lindung yang efisien, serasi
dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya
dukung wilayah; dan
e. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

B. Gambaran Umum Wilayah


Kabupaten Bintan terletak antara 00 Lintang Utara 120 Lintang Selatan dan
10400 Bujur Timur 10830 Bujur Timur. Secara Geografis, kabupaten Bintan terletak pada

posisi yang strategis yaitu berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia yang berseberangan
dengan jalur Laut Cina Selatan, Selat Malaka Strait, dan Selat Singapura. Kondisi ini
membuat perairan kabupaten Bintan sebagai pusat lalu lintas transportasi laut dan
mempunyai nilai strategis untuk perdagangan dan industri. Batas-batas administrasi wilayah
Kabupaten Bintan meliputi :
Sebelah Utara

: Malaysia Timur dan Kabupaten Natuna.

Sebelah Timur

: Propinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Natuna .

Sebelah Selatan

: Kabupaten Lingga.

Sebelah barat

: Kota Batam dan Kabupaten Lingga

Kabupaten Bintan memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan dengan letak
yang strategis yaitu pada jalur perdagangan internasional, membuka berbagai kemudahan
dan peluang investasi. Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Bintan adalah 59,788.01 km2,
96.36% (57.852 km2) diantaranya terdiri dari lautan dan daratan yang tersebar di Selat
Malaka dan Laut China Selatan, dapat dicapai dengan mudah baik dari kota-kota besar di
Indonesia maupun dari luar negeri melalui Pelabuhan Udara Internasional Hang Nadim dan
pelabuhan laut, menambah keunggulan komparatif dalam melakukan investasi pada bidang
industry, pariwisata, perikanan, pertanian dan sebagainya.

C.

Potensi
No
.
1.

Produk
Pertanian

Penjelasan

Foto

Kabupaten Bintan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura
Kawasan pertanian dataran tinggi (up land) dikembangkan melalui pola agropolitan.
Kawasan pesisir dan/atau pertanian dataran rendah (low land) dikembangkan melalui pola agropolitan
Padi

Jagung

No

Produk

Penjelasan

Foto

.
Ubi Kayu

Kedelai

2.

Industri

Pada sektor industri, Kabupaten ini mempunyai kawasan industri di Lobam sebagai salah satu hasil dari
kerjasama ekonomi antara Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Terdapat 4000 ha lahan yang dipakai oleh
18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain

No

Produk

Penjelasan

Foto

.
Perusahaan Elektronik

Perusahaan Garmen

3.

Perkebunan

Dataran rendah (low land) dapat dikembangkan komoditas lada, cengkeh, karet, kelapa dan komoditas
potensial lainnya ditetapkan di Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Toapaya, Kecamatan Gunung Kijang,
Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan Teluk Sebong, Kecamatan Teluk Bintan dan Kecamatan Tambelan.
Kawasan perkebunan dapat dikembangkan melalui pola agropolitan

No

Produk

Penjelasan

.
Lada

Cengkeh

Karet

Foto

No

Produk

Penjelasan

Foto

.
Kelapa

4.

Perikanan

Pengembangan perikanan tangkap di wilayah pesisir dan kelautan Kabupaten Bintan, terutama pada
kawasan perikanan tangkap yang potensial dan tidak melanggar batas Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia
(ZEEI)
Perikanan Tangkap
Potensi sumber daya ikan di perairan Bintan
terdapat ikan pelagis, ikan demersal, ikan karang,
udang, cumi, lobster, kepiting dan rajungan

5.

Peternakan

Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi dan kambing) di Kecamatan Teluk Bintan, Kecamatan
Bintan Timur, Kecamatan Bintan Utara, Kecamatan Teluk Sebong, Kecamatan Gunung Kijang dan
Kecamatan Toapaya; dan
Untuk pengembangan sentra peternakan ternak kecil (unggas) terdiri dari ayam pedaging, ayam petelur,
ayam kampung, itik dan burung puyuh tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Bintan.

No

Produk

Penjelasan

.
Sapi

Kambing

Ayam

Foto

No

Produk

Penjelasan

Foto

.
Itik

Burung Puyuh

Daftar Referensi
RTRW Kabupaten Bintan (Kep. Riau) Perda No. 14/2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bintan
http://www.dkpkepri.info/index.php?option=com_content&view=article&id=87:potensi-perikanan-tangkap-kabupatenbintan&catid=45:data-perikanan-tangkap&Itemid=107

Anda mungkin juga menyukai