Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Universitas Diponegoro
Teknik Elektro
Semarang
2016
KATA PENGANTAR
Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada
di alam ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat
dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk
memanfaatkannya. Cara mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses
perubahan atau konversi energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan
bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi
listrik tersebut biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan
untuk membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata, prinsip kerja konversi energi gerakan
air menjadi energi listrik, kelebihan dan kekurangan PLTA.
Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesarbesarnya. Terimakasih atas perhatiannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................1
C. MANFAAT......................................................................................................................1
BAB II PLTA............................................................................................................................2
A. PRINSIP KERJA PLTA..................................................................................................2
B. MACAM-MACAM PLTA..............................................................................................3
BAB III PLTA CIRATA.........................................................................................................10
A. PENGENALAN............................................................................................................10
B. BAGIAN BAGIAN PLTA CIRATA..............................................................................11
1.BAGIAN BAGIAN PLTA (dalam diagram).............................................................11
2. DATA TEKNIS PLTA CIRATA....................12
3. SPESIFIKASI TURBIN PLTA CIRATA....13
C. CARA KERJA PLTA CIRATA..................................................................................14
1. PRINSIP KERJA14
2. CARA KERJA GENERATOR...17
3. PERHITUNGAN PROSES KEJADIAN LISTRIK...19
4. CARA KERJA dan PENDISTRIBUSIAN PLTA CIRATA..19
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salahsatu pembangkit yang
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi
energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik
(dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringanjaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah kita.
B. TUJUAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mengerti alur proses
pembangkitan energi dari wujud air menjadi listrik.
C. MANFAAT
Pengetahuan tentang PLTA ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia
untuk merangkai pembangkit listrik tenaga airnya sendiri. PLTA tidak harus memiliki waduk,
bahkan melalui aliran sungai dekat rumah sendiri pun bisa.
BAB II
PLTA
9,8 Q x H x t x g
( kW )
Dimana :
P
Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi yang
meliputi :
Tahun Kering
Tahun Kering Sekali
B. MACAM-MACAM PLTA
1. PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR)
Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring
terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:
Mengendapkan pasir
Mengendapkan lumpur
Sebagai waduk (reservoir)
Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui
saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Contoh:
PLTA Cirata
Daerah
Tipe PLTA
Mulai beroperasi
Jumlah pembangkit
Kapasitas
8
126 MW tiap pembangkit, total kapasitas
1008 MW
1428 GWH
500 KV
Kapasitas turbin
Putaran Turbin
129.000 KW
187,5 RPM
112,5 meter
turbin
Debit air maksimum
135 m3/detik
Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar.
Contoh:
PLTA Tes
Tipe PLTA
Mulai beroperasi
Jumlah pembangkit
Daerah
Kapasitas
Jaringan transmisi
Bengkulu, Sumatera.
Memanfaatkan aliran danau
1923 (saat pemerintahan Kolonial
Belanda)
4 buah
4 MW tiap pembangkit, total kapasitas 16
MW
70 KV
EL 560.20 mdpl
EL 557.40 mdpl
EL 520.00 mdpl
EL 507.50 mdpl
34 m3/S
EL 563.50 mdpl
EL 563.00 mdpl
6 Unit
18,96 MW
18 MW
Data Operasi
sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro
merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro
yang berarti air.
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah
skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk
menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi
energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi
mekanik dan energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya
yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk
suara atau panas.
Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan
efisiensi konversi (Eo). Rumus:
Pnet = Pgross Eo kW
Contoh:
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari
pembangkit listrik adalah :
Pnet = g Hgross Q Eo kW
8
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).
PLTMH Sengkaling 1
Debit
1 m3/detik
Tinggi jatuh
15,2 m
Daya terbangkit
1 KW
BAB III
PLTA CIRATA
A. PENGENALAN
Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan
kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt
(MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWH) pertahun
yang dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem
interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali). Energi didapat dari bendungan Cirata dengan
volume 2.163 m3. Unit Pembangkitan Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara.
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai
di bawah tanah yang berjarak sekitar 2 km dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di
power house.
(PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran
transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher
PLN Pusat Pengatur Beban (P3B). Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali
yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda
operasi LFC (Load Frequency Control), di mana memiliki fasilitas line charging bila
sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV
yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal
Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian
PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi
curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara
pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten
Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta
melalui jalan Purwakarta.
10
11
N
o.
Petunju
Nama Alat
Keterangan
1
2
3
Waduk
Main Gate
Bendungan
Penstock
5
6
Katup Utama
Turbin
Generator
8
9
1
Draftube
Trailrace
listrik
Pembuangan air
Transformator
Pengubah listrik
Switch yard
Pengatur listrik
Kabel Transmisi
Distributor listrik
Spillways
1
1
1
2
1
3
menuju sungai
Katup buka-tutup
m3.
Terowongan tekan : jumlah 4 buah, diameter 10m, panjang 640 m.
Pipa pesat : jumlah 8 buah, diameter 5,2 m, panjang 202 m.
Turbin : jumlah 8 unit, kapasitas 129.000 kW/unit, putaran 187,5 rpm,
12
Waduk tenaga air cirata merupakan tipe turbin francis yang merupakan
salah satu jenis tipe turbin reaksi. turbin francis, yaitu air mengalir ke rotor dengan
arah radial dan keluar dengan arah aksial. Dan turbin reaksi adalah turbin yang
bekerja karena adanya perbedaan tekanan.
delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129MW dengan putaran 187,5
RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit
air maksimum 135 m3 perdetik. Turbin yang digunakan di waduk Cirata adalah Turbin
Francis dengan spesifikasi:
SPESIFIKASI
Tipe
Produksi
Rate Net Head
Rated Output
Kecepatan
Debit Pada Kondisi Diatas
Runaway Speed
Spiral Case Inlet Diameter
Draft Tube Outlet Diameter
Diameter Runner
Jumlah Runner Blade
Jumlah Guide Vane
Bukaan Maksimum Guide Vane
Ketinggian Guide Vane
Jumlah Servomotor
Tekanan Normal Operasi Guide Vane
Tekanan Oli Minimum Guide Vane
Langkah Servomotor
Diameter Piston Servomotor
KETERANGAN
Francis, vertical shaft
VOEST-ALPINE
106,8 m
129,6 MW
187,5 rpm
132,5 m3/s
400 rpm
4300 mm
6400 rpm
Dth = 3400 m
z = 16
z = 24
260 mm
980 mm
2
55 kg/cm2
38,5 kg/cm2
440 mm
400 mm
dengan masa tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu
13
ketinggian memiliki energi potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy
potensialnya berkurang karna sebagian energi potensialnya dirubah menjadi enrgi
kinetik.
energi kinetik semakin besar. Ek air yang cukup besar akan mengenai sudu-sudu
turbin yang dipasang didasar air terjun dan akan memutarkan poros turbin yang
seporos dengan poros generator Kemudian generator berputar dan menghasilkan
energy listrik.
http://blogmechanical.blogspot.com/2011
14
http://jonny-havianto.blogspot.com/2012
Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan
tinggi pula. Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya sama) maka
kita dapat menentukan laju aliran air tersebut menggunakan rumus dibawah:
Ek = Ep
mv = mgh
Keterangan:
Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
15
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai
berikut :
generator=
Wkeluaran
Wmasukan
x 100%
Kutipan dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Craeger and Joel D. Justin,
Second Edition John Wiley & Sons, Inc., New York, 1950, hal. 832
Keterangan :
dihasilkan (watt)
(watt)
W = usaha (j)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin
dan generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari
rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit
air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk
mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.
Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh
Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air
x 100%
adalah:
Pdihasilkan = Phitung
Pdihasilkan = hQ
GGL induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya Gaya gerak
listrik (GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks
yang melalui rangkaian tersebut. Rumus yang digunakannya adalah:
= N B A sin t
Keterangan:
(Wb/m=T)
(s)
17
f = frekuensi
Generator
listrik
adalah
sebuah
alat
yang
1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:
rpm = 60 . f / P
dimana:
rpm = putaran
f = frekuensi
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR
maka akan timbul magnet dari rotor.
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
18
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,
makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Efisiensi turbin:
output
= input x 100%
=
129600000
145047750
x 100% = 89%
Data di atas adalah perhitungan daya yang dihasilkan pada setiap turbin sesuai dengan
tekanan mendadak atau tekanan kejut saat katup utama (inlet valve)
ditutup seketika
5. Setelah katup utama dibuka, air masuk kedalam rumah siput (spiral case)
6. Air yang bergerak deras memutar turbine dan keluar melalui pipa lepas
(tail race)
7. Selanjutnya dibuang ke saluran pembuangan
8. Poros turbin yang berputar tersebut berputar menggerkkan generator
sehingga menghasilkan energi listrik dengan tegangan 16,5 kV disalurkan
ke trafo utama (main transformer)
9. Pada trafo utama listrik tersebut dinaikkan tegangannya menjadi tegangan
ekstra tinggi 500 kV di GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi)
Cirata
10. Selanjutnya ke gardu induk (GITET) dan disalurkan ke sistem interkoneksi
Jawa-Madura-Bali 500 kV
operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih
lima menit.
oleh operator secara manual dari panel unit kontrol Power house
Mode operasi local auto, yaitu sistem pengoperasian yaitu dilakukan
oleh operator secara automatic dari panel unit kontrol di ruang Power
House.
Power house bawah tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 235
meter, lebar 35 meter, tinggi 49 meter, menjadikan power house PLTA cirata sebagai
bangunan bawah tanah terbesar di indonesia. Suasana didalam powerhouse sangat
lembab dan panas. Suasana siang hari atau malam hari tiada berbeda didalam
powerhouse, karena sinar matahari tidak pernah bisa mencapai ruangan tersebut.
Dinding-dindingnya penuh dengan mur dan baut dengan ukuran yang sangat besar.
Mur dan baut ini adalah penahan dinding dari tekanan air waduk yang pastinya sangat
tinggi.
E. PERAWATAN PLTA CIRATA
1. Maintenance Preventif yaitu pemeliharaan secara rutin dengan visual
pemeriksaan dan pengecekan tanpa pengukuran besaran. Pelaksanaan
BAB IV
KESIMPULAN
A. PLTA CIRATA
Lokasi
CIRATA
Purwakarta,
Tipe
Jawa Barat
Memanfaat
PLTA
Tipe
waduk.
Francis
turbin
Jumlah
Vertika Shaft
187,5 rpm
putaran
Daya
1008 MW
dihasilkan
Sungai
Debit
Citarum
135
air
m3/detik
112,5 m
yang
Tinggi
Head
Mulai
1988
beroperasi
Daerah
Sistem
pengguna daya
Jawa-Madura-Bali
B.
1.
2.
3.
KELEBIHAN-KEKURANGAN
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
Letak Turbin Reaksi bisa lebih leluasa (tidak begitu terikat).
Turbin Reaksi settingnya tidak merupakan masalah, sedang Turbin Impuls (misal :
DAFTAR PUSTAKA
Umum:
http://rakhman.net/2013/04/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air.html
PLTA Cirata:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Cirata
PLTA Tes:
http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Tes
PLTMH Sengkaling 1:
http://ft.umm.ac.id/id/umm-news-1189-kerja-sama-dengan-pt-pln-persero-umm-
tambah-pltmh.html
Turbin:
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin/
http://jonny-havianto.blogspot.com/2012/12/peluang-plta-buatan-indonesia.html
Generator:
http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html