Disusun Oleh :
Masangga Ferbiyana Mukti
1106120091
SI-GAB
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul concept and theories: definition of
knowledge. Adapun maksud dari makalah ini adalah memberi tahu kepada pembaca tentang
definisi dari knowledge dan sistem knowledge management.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen matakuliah Knowledge management,
Ibu Dr. Ir. Luciana Andrawina, M.T yang telah membimbing dan memberikan arahannya
dalam penyusunan laporan ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari masih terdapat banyak keterbatasan dan pengalaman dari penulis,
sehingga dirasa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis
meminta maaf atas semua keterbatasan tersebut, dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar penulis dapat menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................4
KESIMPULAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
BAB I
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era modern besar atau tidaknya suatu perusahaan tidak hanya di lihat dari berapa
pendapatan, jumlah produksi, luas lahan, ataupun seberapa banyak mesin untuk produksi
yang dimiliki perusahana tersebut. Tetapi besarnya perusahaan dilihat dari sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan tersebut, dalam artian disini adalah knowledge ataupun
pengetahuan. Karena dengan knowledge yang ada pada suatu perusahaan memungkinkan
perusahaan tersebut untuk mengembangkan perusahaan dari berbagai aspek atau lini tanpa
mengeluarkan biaya lebih ataupun biaya operasional. Dengan knowledge juga perusahaan
akan mudah beradaptasi untuk bersaing dengan lingkungan yang ada.
Maka dari itu perlunya perusahaan untuk mendalami keilmuan dan konsep yang dari
knowledge itu sendiri agar penerapan knowledge menjadi lebih terarah, efektif dan effisien.
Untuk mengelola knowledge yang ada diperlukan juga suatu sistem berbasis IT agar
pengelolaan siklus hidup knowledge menjadi lebih interaktif dan mudah. Maka tidak hanya
diperlukannya pemahaman tentang knowledge management itu sendiri tetapi diperlukannya
juga pemahaman tentang sistem knowledge manajemen untuk mendukung pengelolaan
knowledge yang ada pada suatu perusahaan.
I.2
Tujuan
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Definisi Knowledge
Knowledge terdiri dari semua harapan kognitif, observasi yang sangat teratur,
terakumulasi, dan tertanam dalam konteks experience, komunikasi, atau kesimpulan
yang oleh seseorang atau kelompok gunakan untuk menafsirkan situasi dan
menghasilkan suatu aktivitas, tingkah laku, dan solusi tanpa mempermasalahkan
seberapa besar harapan yang rasional dan digunakan secara sengaja.
Aktor bisa berupa sebagai sense dari agent, yang bisa berupa individu atau
entitas sosial seperti tim atau komunitas ataupun organisasi yang berperan sebagai
entitas yang melakukan proses knowledge. Aktor akan selalu menjadi bagian dari
social context yang mempengaruhi proses dari knowledge itu sendiri (organization,
accumulation, embedding in a context). Knowledge sendiri bisa di definisikan sebagai
kapasitas untuk menafsirkan dan melakukan suatu aksi.
Knowledge selalu terkoneksi dengan sistem history untuk mencocokan suatu
kejadian dan episode meskipun terikat oleh suatu memori. Dalam level organisasi,
memory tersebut terdiri dari otak seseorang yang dengan baik terhubung pada suatu
knowledge dan otak individu lain dengan masing-masing hubungannya.
Definisi dari istilah knowledge dapat di presentasikan dengan menggambarkan
perspektif dari knowledge management.
Pada Gambar 1. kita bisa melihat alur dari sebuah knowledge yang berawal
dari sebuah kebenaran dan kontruksi sosial yang kemudian menjadi suatu produk,
keahlian, sumberdaya organisasi, dan sebuah intelektual yang terdapat pada suatu
objek, suatu individu, atau sistem sosial yang menjadi sebuah knowledge. Dimana
knowledge itu sendiri berada dalam suatu siklus hidup yang didukung melalui suatu
sistem yang disebut sistem knowledge management.
5
Pada siklus hidup knowledge kali ini terdapat 9 tahapan dari mulai knowledge
tersebut diciptakan sampai knowledge tersebut di sampaikan, diantaranya tahapannya
yaitu:
yang ada.
Formalize: Pada tahap formalize merupakan tahap pembakuan knowledge
tersebut melalui
sebelumnya telah diberi akses khusus untuk mengakses dimana knowledge tersebut
telah terdokumentasi.
Security
Security adalah issue yang sangat penting dalam penanganan KMS, KMS
sendiri harus di design dan dipilah knowledge mana yang harus di protect untuk
menghindari ancaman dari hacker yang harus benar-benar di perhatikan.
Formality
Organisasi di dunia bisnis saat ini memiliki berbagai hirarki, peraturan, peran,
dan SOP masing-masing. Knowledge yang ada harus memiliki standarisasi baik itu
dalam bantuk knowledge tersebut ataupun cara penyampaiannya, sehingga setiap
pekerjanya dapat menyampaikan knowledgenya.
Externalization
Proses eksternalisasi merupakan peroses konversi baik itu dari tacit knowledge
ataupun explicit kowledge dimana bersumber dari tiap masing masing Individu dan
merubahnya menjadi ekxternalisasi agar bisa secara mudah di adaptasi oleh semua
orang dan KMS bisa membantu untuk menyampaikan explicit knowledge tersebut
untuk merekonstruksi ulang context dari knowledge tersebut.
Generelization
Sebelum knowledge didistribusikan kepada jumlah orang-orang yang lebih
besar, beberapa pengalaman dapat di generelasikan kedalam bentuk sebuah lesson
learned dengan memetakan beberapa factor yang menjadi acuan untuk outcome, dan
mengaggregasi beberapa pengalaman yang sama untuk menjadi suatu bestpractice.
Medium
Medium atau perantara dalam knowledge bisa berarti sebuah object,
sesesorang, ataupun social system. Orang sendiri bisa di representasikan menjadi
sebuah individu dimana social system merepresentasikan Collective knowledge.
Content
Knowledge pada organisai dapat dibagi sesuai
tersebut. Konten dari knowledge sendiri biasanya berupa suatu produk atau proses
yang bisa menjadi atribut dalam suatu divisi ataupun organisasi.
II.3.Knowledge management system
7
KM akan lebih baik dipahami ketika konsep memori organisasi (OM) dan
organisasi pembelajaran (OL) dimasukkan. Jenex dan Olfman (2002) mengemukakan
bahwa tiga bidang tersebut saling terkait dan memiliki dampak terhadap efektivitas
organisasi. Efektivitas organisasi adalah seberapa baik organisasi tersebut beraktivitas
untuk membuat organisasi lebih kompetitif. OL adalah proses yang digunakan
organisasi untuk belajar membuat aktivitas menjadi lebih baik. OL akan berhasil jika
penggunanya memanfaatkan pengetahuan.
Knowledge Management System adalah system yang diciptakan untuk
memfasilitasi penangkapan, penyimpanan, pencarian, transfer dan penggunaan
kembali pengetahuan. Alavi dan Leidner (2001) mendefinikan KMS sebagai IT
(Information Technology)-based systems developed to support and enhance the
organizational processes of knowledge creation, storage/retrieval, transfer, and
application.. Tidak semua KM di implementasikan dengan IT, namun keberadaan IT
menjadi enabler bagi implementasi KM.
Terdapat banyak bentuk implementasi IT pada KM, diantaranya:
BAB III
KESIMPULAN
dan proses feedback sehingga knowledge akan menjadi masukan bagi siklus hidup
knowledge berikutnya.
Knowledge sendiri dapat didukun oleh berbagai sistem berbasis Teknologi
Informasi, dan akan menjadi efektif jika dipadukan dengan sistem memori
organisasi yang di gunakan sebagai pusat data dari knowledge dan sistem
pembelajaran organisasi agar knowledge yang ada pada suatu perusahaan bisa terus
berkembang dan bukan hanya menjadi input bagi organisasi tetapi knowledge
menjadi masukan bagi individu dalam organisasi tersebut untuk terus berkembang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ronald Maier, Knowledge Management Systems Information and Communication
Technologies for Knowledge Management, 2007.
Alavi, M. & Leidner, D. (2001). Review: Knowledge management & knowledge
management systems: Conceptual foundations & research issues. Management
Information systems Research Center, Vol. 25.
Jennex, M.E., dan Olfman, L, (2002), Organization Memory Knowledge Effects on
Produtivity, a Longitudinal Study, Proceedings of th 35 th Annnual Hawali
International Conference on System Sciences , IEEE Computer Society.
11