Proses fertilisasi ini dilakukan dengan cara mengambil ovum dari ovarium
dengan cara laparoscopy, kemudian sperma diinseminasikan ke dalam media biak.
Setelah terjadi pembuahan pada masa embrio stadium 2-4 sel, lalu di transfer ke
dalam rahim. Dalam hal ini peranan tuba tidak diperlukan, indikasi FIVET adalah
untuk pasien yang mengalami kerusakan pada saluran telur.
b. GIFT (Gamet intra fallopian transfer)
Proses fertilisasi ini dilakukan dengan cara mengambil ovum dari ovarium
dengan cara laparoscopy, kemudian bersama spermayang telah diolah (washed
sperm) dimasukkan kedalam tuba pada saat itu juga. Dalam kondisi ini salah satu tuba
pasien harus dalam keadaan normal. Indikasi GIFT ini adalah untuk pasien yang mengalami
endometriosis dan unexplained infertility.
c. ZIFT (Zygote intra fallopian transfer)
Proses fertilisasi dengan cara mengambil ovum dari ovarium dengan cara
laparoscopy, kemudian sperma diinseminasikan kedalam media biak. Setelah
terjadi fertilisasi pada fase zygote, hasilpembuahan ini dimasukkan kedalam tuba
dengan cara laparoscopy. Proses ini hampir sama dengan FIVET, hanya
perbedaannya jika pada FIVET hasil pembuahannya pada masa embrio lalu di
transferkan ke dalam rahim tetapi pada ZIFT hasil pembuahan sebelum di
transferkannya dalam bentuk zygote dan di transferkan ke dalam tuba. Indikasi
ZIFT ini adalah untuk pasien yang mengalami oligozoospermia