PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai kitab hidayah sarat dengan ayat-ayat yang mengatur
tingkah laku dan sikap tindak umat manusia. Bukan saja dalam hal hubungan
vertikal antara manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khaliq, melainkan
juga hubungan horizontal antara manusia yang satu dengan yang lain sebagai
sesama makhluk. Ayat-ayat Al-Quran yang mengatur perihal hubungan vertikal
antara manusia dengan Allah lazim disebut dengan istilah ayat-ayat hukum
ibadah, sedangkan ayat-ayat yang mengatur interaksi antar sesama manusia umum
dikenal dengan sebutan ayat-ayat hukum muamalah.
Dalam Al-Quran terdapat ratusan bahkan seribu lebih ayat hukum. Ini
mengisyaratkan betapa serius perhatian kitab suci ini terhadap persoalanpersoalan hukum, terutama menyangkut norma-norma hukum dasar yang bersifat
umum. Sedangkan untuk realisasinya secara rinci dan teknis di lapangan,
sepenuhya diserahkan kepada umat manusia dalam hal ini para mujtahid, fuqaha,
dan terutama ulil amri (pemerintah).
B. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini mempunyai rumusan masalah antara lain sebagai
berikut.
1. Bagaimana pengertian politik, ekonomi, dan politik ekonomi?
2. Tafsir Q.S. Yusuf (12) : 47-49.
3. Tafsir Q.S. Yusuf (12) : 54-55.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Politik, Ekonomi, dan Politik Ekonomi
Tentu kita mudah memahami istilah ekonomi politik sebagai mengandung
pengertian yang mempersentuhkan ekonomi dan pengertian politik. Sekalipun
mengandung kebenaran, tetapi mendefinisikan ekonomi politik dengan sekedar
mencari titik sentuh di antara keduanya adalah menyesatkan kecuali juga tidak
memadai. Sebelum sampai kepada pengertian yang komprehensif tentang
ekonomi Politik, yang penting untuk dimengerti dahulu adalah pengertian masingmasingnya, yakni pengertian tentang politik dan ekonomi.
a. Politik
Politik dalam arti yang paling luas adalah dimensi kekuasaan yang
mengatur dan mengarahkan kehidupan sosial sebagai keseluruhan. Politik
mengandung pengertian adanya interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk
suatu aktivitas publik demi kebaikan bersama dalam kehidupan sosial. Artinya,
jika ekonomi beroperasi di wilayah keluarga atau rumah tangga, maka politik
memiliki ruang operasi suatu negara.
Politik oleh kamus Littre didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan
mengatur negara. Sedangkan menurut kamus Robert mendefinisikan sebagai
seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia. Namun, definisi modern
mencakup pengaturan negara dan mengatur pola kemasyarakatan manusia,
sehingga kata memerintah dan mengatur itu berarti kekuasaan yang terorganisir
serta lembaga-lembaga kepemimpinan dan pemilik kekuasaan. Dari definisidefinisi tersebut dapat ditangkap bahwa pemikiran politik secara khusus mengkaji
masalah-masalah mengenai kekuasaan.
Persoalan yang terus muncul mengenai kehidupan bernegara ini adalah
siapa yang berhak mengatur dan mengarahkannya, dan bagaimana pengaturan
serta pengarahan itu dilaksanakan. Secara lebih mendasar persoalannya adalah
manakah politik yang dapat diterima oleh semua pihak yang ada di dalam sebuah
masyarakat atau negara. Ini adalah soal legitimasi. Sebuah kekuasaan harus
c. Politik Ekonomi
Mencermati pengertian ekonomi dan pengertian politik sebagaimana telah
diuraikan serba selitas di muka, maka kemudian terbentuklah gambaran bahwa
Ekonomi Politik memang sebuah kajian yang memiliki persentuhan di antara
keduanya. Ekonomi Politik secara longgar dapat diartikan sebagai analisis
ekonomi yang menyertakan aspek non-ekonomi, khususnya aspek politik. Dengan
sudut pandang yang lebih luas, Ekonomi Politik akan membawa pemahaman
bekerjanya suatu sistem ekonomi dan proses politik sebagai dua sisi dari satu mata
uang yang sama.
Pengertian Ekonomi Politik juga mengandung pengertian beroperasinya
negara atau pemerintah sebagai sebuah rumah tangga. Jika Ekonomi meneropong
pelaku ekonomi yang beroperasi di wilayah rumah tangga keluarga, maka
Ekonomi Politik meneropong bekerjanya pemerintah sebagai pelaku ekonomi.
Pemerintah dalam hal ini berada pada posisi sebagai pengatur perekonomian
masyarakatnya yang tugasnya meliputi antara lain : mengusahakan distribusi
pendapatan nasional yang adil, meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja,
mengatur tingkat harga yang stabil, mengusahakan pertumbuhan ekonomi
masyarakat, memungut pajak untuk pengadaan barang dan jasa publik dan lain
sebagainya.
Dengan demikian, sebenarnya Ekonomi Politik menjadi disiplin ilmu yang
komprehensif, yang merupakan efek sinergis dari analisis ekonomi dan analisis
politik di suatu negara. Sebagai disiplin ilmu, Ekonomi Politik memberi informasi
penting tentang bagaimana kebijakan publik itu dibuat dengan menempatkan
kesejahteraan masyarakat sebagai pusat orientasinya. Ia memberi saran pada
penguasa negara tentang pengelolaan masalah ekonomi negaranya. Ekonomi
politik memberi sumbangan yang penting bagi kebutuhan mensinergikan sistem
ekonomi dan sistem politik.
d. Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Banyak orang secara serampangan menerapkan istilah-istilah seperti
demokrasi, kediktatoran, kapitalisme, dan sosialisme kepada baik sistem ekonomi
maupun sistem politik. Hal ini sangat mengganggu karena, kecenderungan ini
Artinya: Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian
sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian
setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur." (Q.S Yusuf
[12]: 47-49)
Dalam Q.S Yusuf ayat 47 ini, diterangkan dengan segala kemurahan hati
Nabi Yusuf as menerangkan tabir mimpi Raja Mesir pada masa itu, seolah-olah
Yusuf menyampaikan kepada raja dan pembesar-pembesarnya, katanya: wahai
raja dan pembesar-pembesar negara semuanya, kamu akan menghadapi suatu
masa tujuh tahun lamanya penuh dengan segala kemakmuran dan keamanan.
Ternak berkembang biak, tumbuh-tumbuhan subur, dan semua orang akan merasa
senang dan bahagia. Hasil dari tanaman itu harus kamu simpan, gandum disimpan
Dalam kitab lain diterangkan sesudah lepas tujuh tahun kemarau itu,
barulah datang setahun di belakangnya hujan akan menyirami bumi kembali,
sehingga bumi yang seumpama mati itu hidup kembali. Tanah pu subur, tanaman
menghijau, dan dari gandum yang melimpah dari tahun yang kelimabelas itu,
orang pun sempat memeras gandum dijadikan tepung, memeras gandum untuk
dijadikan makanan yang lain, bahkan memeras untuk dijadikan minuman.
Semuanya itu menunjukkan negara hidup kembali seperti sedia kala karena sudah
terlepas dari bencana kelaparan.
C. Tafsir Q.S Yusuf 54-55
Artinya: Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaKu, agar aku memilih Dia
sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakapcakap dengan Dia, Dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini
menjadi seorang yang berkedudukan Tinggi lagi dipercayai pada sisi
kami". Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". (Q.S Yusuf [12]: 54-55)
Pada ayat sebelum kedua ayat ini Allah menerangkan bahwa istri al-Aziz
mengakui semua kesalahannya dan menyatakan bahwa Yusuf adalah orang yang
jujur dan setia. Maka pada ayat 54-55 Q.S. Yusuf ini Allah menerangkan bahwa
raja mengangkatnya menjadi Perdana Menteri karena kejujuran dan kesetiaannya
tersebut.
10
untuk makan ternak. Raja sangat gembira mendengan pendapat Yusuf dan
bertambah kuatlah kepercayaanya kepada kecerdasan dan kebijaksanaannya dan
semua usul Yusuf itu diterimanya. Jangankan urusan pertanian, bahkan semua
urusan negara telah diserahkan bulat-bulat kepadanya. Maka dengan demikian
jadilah Yusuf sebagai penguasa yang sangat disegani, dihormati dan disayangi di
Mesir pada saat itu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Politik ialah ilmu memerintah dan mengatur negara atau seni memerintah
dan mengatur masyarakat manusia. Sedangkan ekonomi ialah ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Jadi yang
dimaksud dengan Politik Ekonomi adalah bagaimana mengatur negara
dalam rangka memenuhi kebutuhan negara tersebut.
2. Dalam Q.S. Yusuf (12) : 47-49 diterangkan Nabi Yusuf mentabirkan
mimpi raja Mesir saat itu bahwa akan datang masa tujuh tahun yang subur
dan makmur. Namun setelah tahun-tahun yang subur itu akan datang tujuh
tahun kekeringan dan kemarau panjang. Oleh karena itu hasil dari tujuh
tahun subur tersebut harus disimpan utuk persediaan musim kemarau.
Kemudian datanglah tahun kemakmuran setelah kemarau panjang tersebut.
3. Pada ayat 54-55 Q.S. Yusuf (12) di nyatakan bahwa raja mesir
mengangkat Yusuf menjadi orang kepercayaannya, oleh karena kesetiaan
dan kejujurannya. Yusuf menjadi orang kepercayaan raja untuk mengurus
masalah negara dan tiu menjadi tanggung jawabnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama, Tim Tashih, Al-Quran dan Tafsirnya, Semarang: PT Citra
Effhar, 1993.
Hamid, Tijani, Pemikiran Politik Dalam Al-Quran, Jakarta: Gema Insani Press,
1995.
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XII, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1965
______, Tafsir Al-Azhar, Juz XII-XIV, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1965
Suma, Moh. Amin, Pengantar Tafsir Ahkam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2001.
12