Anda di halaman 1dari 24

Pengaruh Anggaran Belanja Pendidikan

dan Belanja Kesehatan terhadap


Indeks Pembangunan Manusia
Studi Kasus di Provinsi Banten Tahun 2011-2013

Andana Adhi Putro Kusumo


Mahasiswa STAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan UUD 45,


Negara Indonesia adalah

tujuan

dibentuknya

Melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh

tumpah darahIndonesia
Memajukan kesejahteraan umumdan mencerdaskan
kehidupanbangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pemerintah memiliki kewajiban dalam menjamin


kesejahteraan warganya diantaranya dengan
memastikan
ketersediaan
pendidikan
dan
kesehatan untuk melalui belanja pemerintah
baik pusat maupun daerah

Latar Belakang Masalah


Mengenai IPM

Human development or the human development


approach - is about expanding the richness of human
life, rather than simply the richness of the economy in
which human beings live. It is an approach that is
focused on people and their opportunities and choices.
(UNDP)
Three foundations for human development are to live a
long, healthy and creative life, to be knowledgeable, and
to have access to resources needed for a decent
standard of living. (UNDP)
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) adalah indeks
komposit dari gabungan 4 (empat) indikator yaitu
angkaharapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama
sekolah dan pengeluaran per kapita. (BPS)

Latar Belakang Masalah


Komponen IPM

Umur Panjang
dan Sehat
Dimensi
Indeks
Pembanguna
n Manusia

Angka harapan
hidup
Angka melek huruf

Pengetahuan

Kehidupan yang
layak

Rata-rata lama sekolah

Daya beli masyarakat

Sumber: http://banten.bps.go.id/web2015/frontend/Subjek/view/id/26#subjekViewTab1

Latar Belakang Masalah


Belanja

Belanja

adalah semua pengeluaran


dari
Rekening
Kas
Umum
Negara/Daerah yang mengurangi
Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah (PP 71
Tahun 2010)

Latar Belakang Masalah


Belanja
Berdasarkan

Fungsinya, belanja diklasifikasikan


menjadi sebelas (PMK Nomor 11 Tahun 2011)
1. Belanja Pelayanan Umum
2. Belanja Pertahanan
3. Belanja Ketertiban dan Keamanan
4. Belanja Ekonomi
5. Belanja Perlindungan Lingkungan Hidup
6. Belanja Perumahan dan Pemukiman
7. Belanja Kesehatan
8. Belanja Pariwisata dan Budaya
9. Belanja Agama
10.Belanja Pendidikan
11.Belanja Perlindungan Sosial

Latar Belakang Masalah


PAD, IPM dan Reduksi Shortfall Menurut Provinsi di Jawa
Tahun 2013

No

Provinsi

IPM

Peringk Reduks Kemandiria


at
i
n
Nasiona Shortf
Keuangan
l
all
(%)

DKI Jakarta

78,59

1,21

64,23

DI Yogyakarta

77,37

2,61

44,34

Jawa Tengah

74,05

16

2,56

55,53

Jawa Barat

73,58

17

1,75

59,35

Jawa Timur

73,54

18

2,61

63,51

Banten

71,90

24

1,45

62,56

73,81

N/A

1,97

N/A

Sumber Rata-rata
: DJPK dan BPSNasional
Provinsi Banten

Reduksi Shortfall = ukuran kecepatan perubahan komponen IPM


Kemandirian Keuangan= dihitung dengan membandingkan PAD dengan total Anggaran Pendapatan

Latar Belakang Masalah


Capaian IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
No

Kabupaten/Kota

IPM
2011

2012

2013

Kab. Lebak

67,98

68,43

68,82

Kab. Pandeglang

68,77

69,22

69,64

Kab. Serang

69,33

69,83

70,25

Kab. Tangerang

72,05

72,36

72,82

Kota Cilegon

75,60

75,89

76,31

Kota Tangerang

75,44

75,72

76,05

Kota Serang
Kota Tangerang
Selatan

71,45

72,30

73,12

76,01

76.61

77,13

Sumber : BPS Provinsi Banten

Latar Belakang Masalah


Data-data
Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Provinsi Banten (Dalam milyar rupiah)

Kabupaten/Kota

Anggaran Pendidikan

Anggaran Kesehatan

2011

2012

2013

2011

2012

2013

Prop. Banten

216

250

301

229

228

382

Kab. Lebak

618

595

666

107

143

158

Kab. Pandeglang

567

673

700

79

118

128

Kab. Serang

497

615

713

148

171

203

Kab. Tangerang

776

732

930

247

288

403

Kota Cilegon

201

260

266

98

116

144

Kota Tangerang

673

732

1.155

108

232

443

Kota Serang

281

313

294

48

50

56

Kota Tangerang Selatan

355

415

436

111

222

264

Sumber : DJPK

Latar Belakang Masalah


Data-data

Anggaran Pendidikan

Milyar rupiah

1400
1200
1000
800
600
400
200
0

Latar Belakang Masalah


Data-data

Anggaran Kesehatan

Milyar rupiah

500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

Permasalahan Penelitian
Indeks

Pembangunan
Manusia
Kota/Kabupaten di Provinsi Banten
dibandingkan Provinsi lain di Pulau
Jawa masih rendah meskipun tingkat
kemandirian secara keuangan sudah
cukup tinggi
Disparitas IPM antara masing-masing
kabupaten/kota di Provinsi Banten
cukup mencolok

Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah

pengaruh Belanja
Pendidikan dan Belanja Kesehatan
terhadap Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Banten?

Rumusan Masalah

Bagaimanakah
pengaruh
Belanja
Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Banten?
Bagaimanakah
pengaruh
Belanja
Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Banten?
Bagaimanakah
pengaruh
Belanja
Pendidikan dan Belanja Kesehatan secara
bersamaan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Banten?

Landasan Teori
Teori

Pertumbuhan Manusia (UNDP)


Teori
Pengeluaran
Pemerintah
(Musgrave)
Undang-undang APBN

Penelitian Sebelumnya
Nama

Tahun
Peneliti
an

Variabel

Tempat
Penelitian

Christina
Usmaliadanti

2011

Variabel dependen :
Provinsi
Indeks
Pembangunan Jawa Tengah
Manusia
Variabel Independen :
Tingkat Kemiskinan
Pengeluaran
Pemerintah
Sektor
Pendidikan
dan
Kesehatan

Aryoga
Wiweko

2014

Variabel dependen :
Provinsi
Indeks
Pembangunan Jawa
Manusia
tengah
Variabel Independen :
PDRB
Indeks
Pemberdayaan
Gender

Penelitian Sebelumnya
Nama

Devyanti
Patta

Tahun
Peneliti
an
2012

Variabel

Tempat
Penelitian

Variabel dependen :
Provinsi
Indeks
Pembangunan Sulawesi
Manusia
Selatan
Variabel Independen :
Pertumbuhan Ekonomi
Persetase Penduduk Miskin
Pengeluaran
Pemerintah
Sektor
Pendidikan
dan
Kesehatan
Ketimpangan
Distribusi
Pendapatan

Kerangka Pemikiran

Belanja
Pendidika
n

Belanja
Kesehata
n

Indeks
Pembangun
an Manusia

Hipotesis
H0

= Belanja Pendidikan
berpengaruh positif terhadap IPM
H1 = Belanja Kesehatan berpengaruh
terhadap IPM
H2 = Belanja Pendidikan dan
Kesehatan bersamaan berpengaruh
terhadap IPM

Metode Penelitian
Definisi Opersional

Variabel
Belanja

Bebas

Pendidikan (E) adalah besarnya


pengeluaran pemerintah kota/kabupaten di
Provinsi Banten untuk Fungsi Pendidikan selama
periode 2011-2013 yang datanya diperoleh dari
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Belanja
Kesehatan (H) adalah besarnya
pengeluaran pemerintah kota/kabupaten di
Provinsi Banten untuk Fungsi Kesehatan selama
periode 2011-2013 yang datanya diperoleh dari
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Metode Penelitian
Definisi Opersional

Variabel
IPM

Terikat

(Indeks Pembangunan Manusia)


adalah indeks komposit dari gabungan 4
(empat) indikator yaitu angkaharapan
hidup, angka melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan pengeluaran per
kapita selama periode 2011-2013 yang
datanya diperoleh dari Badan Pusat
Statistik

Metode Penelitian
Definisi Opersional

Variabel
IPM

Terikat

(Indeks Pembangunan Manusia)


adalah indeks komposit dari gabungan 4
(empat) indikator yaitu angkaharapan
hidup, angka melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan pengeluaran per
kapita selama periode 2011-2013 yang
datanya diperoleh dari Badan Pusat
Statistik

Metode Penelitian
Metode Analisis

Uji

asumsi klasik

Uji Normalitas
Uji Multikolineritas
Uji Heterokesdastisitas
Uji Autokorelasi

Regresi

Linier Berganda
Uji Koefisien Determinasi
Uji t dan uji f

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai