EFEKTIVITASPENGGUNAANALUMINIUMSULFAT(Al 2(SO4)3)PADA
PENGOLAHANAIRBAKUDANAUUNHAS
ABDULTALIB
D12109325
PROGRAMSTUDITEKNIKLINGKUNGAN
JURUSANSIPILFAKULTASTEKNIK
0
UNIVERSITASHASANUDDIN
MAKASSAR
2015
EFEKTIVITASPENGGUNAANALUMINIUMSULFAT(Al 2(SO4)3)PADA
PENGOLAHANAIRBAKUDANAUUNHAS
Mary Selintung1, Hj. Rita Tahir Lopa 2 , Abd. Talib 3
ABSTRAK
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air minum, tidak dapat dilakukan secara langsung, akan tetapi membutuhkan
proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan agar air tersebut dapat memenuhi standar sebagai air bersih
maupun air minum. Untuk mengetahui karakteristik air perlu mengukur atau memeriksa kualitas air. maksud dari
penelitian ini adalah untuk mencari seberapa besar manfaat penggunaan Aluminium Sulfat (Al 2(SO4)3) dalam
pengolahan air bersih. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
penggunaan Tawas (Al2(SO4)3) dalam menurunkan pH dan kekeruhan di dalam air. Metode penjernihan air danau
UNHAS ini menggunakan Aluminium Sulfat. Penggunaan zat koagulan Aluminium sulfat dalam bentuk cair dengan
konsentrasi 1% sebanyak 2 ml/1000 mL air baku terbukti lebih efektif karena menurunkan turbidity air dari 94,9 NTU
menjadi 20,2 NTU (normal <25 NTU). Terjadi penurunan nilai pH yakni dari 7,49 menjadi 6,66 (normal 6,5 9,0).
Kata Kunci : Air bersih, aluminium Sulfat, penjernihan, kekeruhan, pH.
Utilization of water as clean water and drinking water , can not be done directly , but require prior processing .
Processing is done so that the water can meet the standards as clean water and drinking water . To determine the
characteristics of water necessary to measure or check the quality of the water . purpose of this research is to find how
much of the benefits of using aluminum sulfate ( Al2 ( SO4 ) 3 ) in water treatment . While the purpose of this study was
to determine the extent to which the effectiveness of the use of Alum ( Al2 ( SO4 ) 3 ) in lowering the pH and turbidity in
the water . UNHAS lake water purification method using Aluminum Sulfate . Aluminum sulfate coagulant substance use
in liquid form with a concentration of 1 % as much as 2 ml / 1000 ml of raw water proved to be more effective for
lowering the turbidity of water from 94.9 to 20.2 NTU NTU ( normal < 25 NTU ) . A decline in the pH value of 7.49 to
6.66 ( normal 6.5 to 9.0 ) .
Keywords : clean water , aluminum sulfate , purification , turbidity , pH
PENDAHULUAN
Air merupakan karunia Tuhan yang
paling berharga bagi ummat manusia. Tidak
ada zat yang lebih penting dan sangat banyak
kegunaannya selain air. Tujuh puluh persen
berat tubuh kita tersusun oleh air, dan tanpa
adanya air seluruh metabolisme dalam tubuh
mahluk hidup tidak mungkin berlangsung.
Sekarang ini yang menjadi masalah adalah
bahwa kualitas dan kuantitas air yang sudah
semakin tidak mampu lagi untuk memenuhi
kebutuhan yang terus meningkat, sehingga
diperlukan pengolahan air yang nantinya
Dosen,JurusanTeknikSipil,UniversitasHasanuddin,Makassar90245,INDONESIA
Dosen,JurusanTeknikSipil,UniversitasHasanuddin,Makassar90245,INDONESIA
3
Mahasiswa,JurusanTeknikSipilProgramStudiLingkungan,UniversitasHasanuddin,Makassar90245,INDONESIA
2
awaldarisuatuprosesdalampenyediaandan
pengolahan air bersih. Berdasarkan SNI
6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket
InstalasiPengolahanAirdanSNI6774:2008
tentang Tata Cara Perencanaan Unit Paket
Instalasi PengolahanAirpadabagian Istilah
dan Definisi yang disebut dengan Air Baku
adalah : Air yang berasal dari sumber air
pemukaan, cekungan air tanah dan atau air
hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu
tertentusebagaiairbakuuntukairminumdan
belum mengalami proses pengolahan.
Instalasi Pengolahan Air(IPA)adalah suatu
kesatuanbangunanyangberfungsimengolah
airbakumenjadiairbersihatauairminum.
Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, laut dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Sedangkan menurut PP
No.82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air menyebutkan pencemaran air adalah
masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya,
kualitasnya pun harus memenuhi standar yang
berlaku. Dalam hal air bersih, sudah
merupakan praktek umum bahwa dalam
menetapkan kualitas dan karakteristik
dikaitkan dengan suatu baku mutu air tertentu
(standar kualitas air). Untuk memperoleh
gambaran yang nyata tentang karakteristik air
baku, seringkali diperlukan pengukuran sifatsifat air atau biasa disebut parameter kualitas
air, yang beraneka ragam. Formulasiformulasi yang dikemukakan dalam angkaangka standar tentu saja memerlukan
penilaian yang kritis dalam menetapkan sifatsifat dari tiap parameter kualitas air .
Klasifikasi mutu air ditetapkan
sebanyak 4 kelas (Effendi, 2003) :
Kelas I : Air yang dapat digunakan
sebagai air minum secara langsung tanpa
Kekeruhan
(NTU)
94,9
71,2
52,3
38,5
Kekeruhan
(NTU)
94,9
68,3
41,6
20,2
Gambar
4.1.
menunjukkan
penambahan tawas cair akan cenderung
menurunkan kekeruhan dalam air. Tawas cair
efektif pada konsentrasi 1% sebanyak 1 ml
dapat menurunkan kekeruhan air baku
menjadi 38,5 NTU pada 15 menit setelah
pengadukan. Aplikasi tawas cair dari
konsentrasi 1 ml - 2 ml dapat menurunkan
kekeruhan hingga sesuai standar PP No. 82
Tahun 2001 tentang baku mutu air yaitu 20,2
NTU, karena kandungan Al3+ pada tawas cair
cukup untuk mendestabilisasi koloid.
KESIMPULANDANSARAN
Kesimpulan
Dariuraianhasildanpembahasandiatas
makadapatdisimpulkan.
1. Dosis optimum untuk penggunaan
Aluminium Sulfat dalam bentuk cair
adalah konsentrasi 1 % sebanyak 2
ml/1000mLairbaku.
2. Penggunaan zat koagulan Aluminium
sulfat dalam bentuk cair dengan
konsentrasi sebanyak 2 ml/1000 mL air
baku lebih efektif karena menurunkan
turbidityairdari94,9NTUmenjadi20,2
NTU(normal<25NTU)terjadipenurunan
nilai pH yakni dari 7,49 menjadi 6,66
(normal6,59,0).
3. Penggunaanaluminiumsulfatcairsebagai
koagulan, secara kualitas layak untuk
dilanjutkanpenggunaannya.
Saran
Mengingat Danau Unhas termasuk
kategoriairtercemarmakaperludilakukan
penelitian lebih jauh sehingga dihasilkan
suatu pengolahan air yang terpadu.
Peningkatanpenggunaanaluminiumsulfat
sebaiknya dimaksimalkan sehingga tetap
digunakansebagaikoagulanpadakeadaan
tertentu,terutamapadakeadaandimanaair
baku yang akan diolah memiliki nilai
warna dan zat organik yang tinggi yang
biasanyaterjadipadamusimpenghujan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, Kumpulan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Bidang Lingkungan
5