PENDAHULUAN
a. Menciptakan keselarasan,
keserasian, keseimbangan antar
lingkungan permukiman kawasan;
b. Mewujudkan keterpaduan program
pembangunan antar kawasan
maupun dalam kawasan;
c. Terkendalinya pembangunan
kawasan strategis dan fungsi kota,
baik yang dilakukan pemerintah
maupun masyarakat/swasta;
d. Mendorongnya investasi
masyarakat di dalam kawasan;
e. Terkoordinasinya pembangunan
kawasan antara pemerintah dan
masyarakat/ swasta
Metode pendekatan yang
diterapkan didalam penyusunan RDTR
Kecamatan Bojong terbagi atas
penyusunan arahan rencana detail tata
ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
Untuk penyusunan rencana detail
tata ruang , terbagi menjadi dua tahap
yairu substansi untuk kawasan RDTR
dan substansi untuk materi RDTR :
1.
Substansi Untuk Kawasan RDTR
a. Rencana struktur dan pola
pemanfaatan ruang, meliputi:
Struktur pemanfaatan ruang, yang
meliputi distribusi penduduk,
struktur pelayanan kegiatan, sistem
jaringan pergerakan, sistem
jaringan telekomunikasi, sistem
jaringan energi, dan sistem
prasarana pengelolaan lingkungan;
Pola pemanfaatan ruang, yang
meliputi pengembangan kawasan
fungsional (kawasan permukiman,
perdagangan, jasa, pemerintahan,
perindustrian) dalam blok-blok
peruntukan.
b.
Pedoman pelaksanaan
pembangunan kawasan fungsional,
meliputi:
Arahan kepadatan bangunan (net
density/KDB) untuk setiap blok
peruntukan;
Arahan ketinggian bangunan
(maximum height/KLB) untuk setiap
blok peruntukan;
Arahan garis sempadan bangunan
untuk setiap blok peruntukan;
Rencana penanganan lingkungan
blok peruntukan;
4
f.
Dinas Perhubungan,
Komunikasi, Dan
Informatika
Dinas Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata
Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air, Energi Dan
Sumber Daya Mineral
Dinas Pekerjaan Umum
DinasPerindustrian,Perdag
angan, Koperasi, Dan
Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah
Dinas Pendapatan Dan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Dinas Pertanian, Perikanan,
Dan Kehutanan
2. Masyarakat
Masyarakat merupakan
stakeholder yang berperan sebagai
pihak yang memberikan informasi
mengenai kondisi eksisting dan
permasalahan yang terjadi.
d. Proses Pelaksanaan Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang
Kecamatan Bojong
Berdasarkan literatur yang diambil
dalam Anderson (1995) terdapat
tahapan-tahapan dalam proses
penyusunan perencanaan. Tahapantahapan ini kemudian dibahas dengan
praktek di lapangan. Dengan tahapan ini
maka dapat diketahui bagaimana proses
pelaksanaan penyusunan RDTR
Kecamatan Bojong.
Tahapan
Tinjauan Kritis
Identifikasi Isu-
pilihan.
perencanaan selanjutnya.
(-) Masyarakat yang bersifat heterogen
Tujuan, Sasaran
dan Prioritas:
Pengumpulan dan
penafsiran data
No
Tahapan
Tinjauan Kritis
Persiapan
Perencanaan
ada.
Langkah penyusunan program
Program-
Program dan
Implementasi
Perencanaan
Perencanaan
Memformulasikan strategi dasar
No
Tahapan
Tinjauan Kritis
Analisis benefit/cost
3. Pengikutsertaan partisipasi masyarakat
pada masyarakat
Komunikasi
Penggunaan tata bahasa dalam
Dampak
Potensial dari
Perencanaan dan
akhir.
(-) Belum dilibatkannya masyarakat dalam
Program
1.
Implementasi
perencanaan pembangunan
jalan tol (lingkungan pintu
2.
Review dan
Persetujuan
Perencanaan
Kabupaten Pekalongan
Review dan
Persetujuan
Program
Kabupaten Pekalongan
Penerapan
kurang dipertimbangkan.
Perencanaan
10
No
Tahapan
Tinjauan Kritis
Program
Implementasi
daerah
dan Monitoring
Dampak yang
ada
tersebut.
(-) Penetapan RDTR Kecamatan Bojong
menjadi Perda yang terburu-buru
mengakibatkan terjadinya akselerasi proyek
yang menjadikan waktu pelaksanaan
penyusunan menjadi lebih singkat
mengakibatkan proses penyusunan berjalan
kurang maksimal/
LESSON LEARNED
E.
(2003).
Teori
dan
14