Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Sifat fisik : ukuran, bentuk, berat jenis, sifat listrik, sifat magnet.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
Dalam hal ini walaupun prosesnya ekstraksi, tetapi lebih sesuai disebut pencucian,
yaitu penghilangan komponen yang larut dalam pelarut.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
BAB II
PEMISAHAN MEKANIS
I. SEDIMENTASI
1.1. PENDAHULUAN
Sedimentasi adalah teknik pemisahan berdasarkan gaya gravitasi dimana
partikel-partikel padatan atau cairan yang mempunyai densitas relatif lebih tinggi
akan mengendap. Teknik pemisahan ini adalah teknik yang paling sering
digunakan dalam industri pangan karena operasinya sangat sederhana, tidak
memerlukan banyak energi dan murah biaya operasionalnya. Contoh-contoh
proses pengolahan pangan yang menggunakan prinsip sedimentasi antara lain :
proses pembuatan tepung tapioka dan pengolahan limbah industri pangan.
Sedimentasi merupakan salah satu pemisahan antara komponen atau
partikel berdasarkan perbedaan densitasnya melalui medium alir, oleh pengaruh
gaya gravitasi. Oleh karena itu, biasanya pemisahan tersebut berlangsung lama,
terutama bila perbedaan densitas antar komponen tersebut tidak berbeda jauh.
Secara visual, dapat juga dikatakan bahwa sedimentasi merupakan pemisahan
suspensi menjadi dua fraksi yaitu fraksi supernatan (fraksi yang jernih) dan fraksi
slurry (fraksi yang keruh), suatu pekatan yang berisi fraksi padat pada konsentrasi
yang lebih tinggi. Dalam praktek sedimentasi dapat dilakukan secara batch
(terputus-putus untuk setiap satuan volume atau berat bahan yang akan dipisahkan
per satuan waktu) atau secara kontinyu (terus-menerus)
Pemisahan partikel berdasar perbedaan densitas dapat dipercepat melalui
medium zat alir yang bergerak atau mengalir. Cara tersebut dikenal dengan istilah
hydraulic water. Perbedaannya dengan sedimentasi ialah medium alir pada
sedimentasi relatif diam, sedang pada hydraulic water bergerak atau mengalir.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
Pemisahan dengan hydraulic water secara skematis adalah seperti pada gambar
berikut :
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1.1
1.2
1.3
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1.4
C = 24/Dvf
sehingga :
Fges =
24 f v 2 A 12 v A
=
D vf
2
D
Fw
Gambar 1.1. :
Fw - Fa - Fges = 0
Fw - Fa = Fges
(V p ) g - (V f ) g = 12 v A / D
Gambar 1.1.
Gaya-gaya yang bekerja pada
partikel yang tenggelam
V g (p - f ) = 12 v A / D
Untuk partikel bola :
( D3/6) g (p - f ) = 12 v ( D2/4)/ D
vt =
D 2 g( p f )
18
1.5
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
Jika partikel di atas bergerak cepat sehingga aliran dikatakan tidak laminar,
maka kecepatan sedimentasi partikel tersebut adalah :
1/ 2
4 D g (p - f )
vt =
3 C f
1.6
dimana C = koefisien gaya gesek yang besarnya 0,44 untuk bilangan Re = 1000200 000 dan 0,20 untuk Re>200 000
Jika partikel di atas bukan berbentuk bola, maka dilakukan pendekatan
terhadap nilai diameter partikel berdasarkan diameter bola pada volume yang
sama dengan volume partikel. Diameter bola tersebut adalah Ds. Ds = diameter
partikel yang sesuai bila bentuknya bola pada volume yang sama. Nilai D pada
persamaan di atas (Persamaan 1.5. dan 1.6.) dapat digantikan dengan nilai Ds
untuk partikel yang bukan bola (Suyitno dkk.,1989).
Nilai Ds untuk berbagai bentuk prtikel yang teratur dapat dilihat pada
Tabel 2.1. atau dapat dihitung dengan cara mencari volume partikel terlebih
dahulu kemudian volume tersebut dianggap volume bola kemudian dicari
diameter bolanya. Diameter bola tersebut adalah nilai Ds.
Ds = (6 V/)1/3
1.7
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
Bentuk partikel
Dimensi
b
Ds
Bola (a = diameter)
Kubus (a = rusuk)
1
1
1
1
0,5
0,5
1
1
1
1
1,5
5
0,785 1,145
1,178 1,310
3,927 1,957
0,5
0,393 0,909
1
1
1
0,5
1
2
0,1309 0,630
0,2618 0,794
0,5236 1,000
Prolate spheroid
1
1
1
1
0,75
0,5
4,189 2,000
2,356 1,651
1,047 1,260
Prolate oblate
1
1
1
1
0,75
0,5
4,189 2,000
3,142 1,817
2,094 1,587
1
1
1
0,5
0,5
0,5
panjang)
= tinggi)
A
1
0,524 1,000
1,000 1,241
0,5
0,5
0,25
3
5
10
0,500 0,985
0,250 0,782
0,125 0,620
5,498 2,190
9,163 2,596
18,326 3,271
Sedangkan untuk partikel yang tidak beraturan hal yang sama dapat
dilakukan yaitu dengan mencari volume partikel terlebih dahulu kemudian
dihitung nilai Ds dengan menganggap volume partikel tersebut adalah bola.
Namun untuk mencari volume benda yang tidak beraturan dapat dicari dengan
menggunakan gelas ukur. Tenggelamkan sejumlah n partikel yang akan dicari
volumenya
Kenaikan volume pada gelas ukur tersebut merupakan volume n partikel. Volume
rata-rata partikel dapat dihitung dengan membagi selisih volume pada gelas ukur
dengan jumlah partikel n.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
10
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
11
1.8
dimana
v
vt
=
volume suspensi
= fungsi dari fraksi volume kosong dalam suspensi untuk partikel padat
yang terdispersi dengan baik atau sempurna (tidak terbentuk
gumpalan)
() = 2 10-1,82(1-
1.9
Biasanya nilai bervariasi antara 0,5-0,95 dan nilai konsentrasi padatan dalam
suspensi (volume/volume) (Suyitno dkk.,1989).
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
12
Titik kritis
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
13
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
14
Dalam sedimentasi, kecepatan partikel jatuh atau naik melalui medium alir
dapat diperkirakan dengan menggunakan pendekatan matematika,
tergantung dari kondisi partikel tersebut, apakah dalam keadaan jatuh
bebas (f
r
e
es
e
t
t
l
i
n
g) atau dalam keadaan Hindered settling.
LATIHAN SOAL
Tentukan kecepatan pengendapan untuk hindered settling dari glass yang
berbentuk bola dalam air pada suhu 680F, apabila dalam 1140 cm3 suspensi berisi
1206 gram glass. Diameter rerata glass adalah 0,0061 inchi, densitas glass 154
lb/ft3.
PUSTAKA
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
15
II. SENTRIFUGASI
2.1. PENDAHULUAN
Dalam pengendapan atau sedimentasi, pemisahan dua komponen cair-cair
yang tidak saling melarutkan atau padatan yang terdispersi dalam cairan dapat
dilakukan berdasarkan perbedaan pengaruh gravitasi (densitas). Namun
pemisahan tersebut biasanya memerlukan waktu yang lama karena proses
pengendapannya terjadi sangat lambat. Hal tersebut terjadi terutama apabila
perbedaan densitas kedua komponen tersebut tidak banyak berbeda, viskositas
cairan yang tinggi, atau terjadi interaksi antara kedua komponen tersebut,
misalnya yang terjadi pada emulsi. Di samping itu pemisahan dengan
pengendapan seringkali tidak membentuk batas yang jelas antara dua komponen
yang terpisah, sehingga masih ada lapisan pembatas yang merupakan campuran
dari kedua komponen tersebut.Sebagai contoh santan atau air susu sapi apabila
dibiarkan dalam suatu wadah akan terpisah menjadi krim dibagian atas dan skim
di bagian bawah. Pemisahan krim dan skim dapat terjadi hingga terbentuk batas
yang jelas antara kedua komponen tersebut tetapi memerlukan waktu yang lama
(bisa mencapai satu hari).
Pemisahan antara dua komponen yaitu antara cairan dengan cairan yang
tidak saling melarutkan atau cairan dengan padatan yang terdispersi di dalamnya
dapat dilakukan dengan pengendapan atau sedimentasi, tergantung pada pengaruh
gravitasi terhadap kedua komponen tersebut. Akan tetapi seringkali pemisahan
dengan cara tersebut memerlukan waktu yang lama atau terjadi sangat lambat. Hal
tersebut terjadi terutama apabila spesifik gravitasi antara kedua komponen
tersebut tidak banyak berbeda atau disebabkan interaksi antara kedua komponen
tersebut, misalnya yang terjadi pada emulsi. Di samping hal tersebut, pemisahan
dengan pengendapan seringkali tidak membentuk batas yang jelas antara dua
komponen yang terpisah sehingga masih ada lapisan pembatas yang merupakan
campuran dari kedua komponen tersebut. Sebagai contoh santan atau air susu sapi
apabila dibiarkan dalam suatu wadah akan terpisah menjadi krim di bagian atas
dan skim yang ada di bagian bawah. Pemisahan krim dan skim dapat terjadi
hingga terbentuk batas yang jelas antara dua komponen tersebut, dalam waktu
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
16
yang lama hingga sampai satu hari. Untuk kepentingan rumah tangga atau industri
kecil, mungkin masih cocok, akan tetapi untuk ukuran industri besar atau pabrik,
waktu tersebut terlalu lama.
Nilai wdapat dinyatakan juga dalam satuan putaran per menit (rpm) yaitu
/
60
w=(
2 N)
dimana N= jumlah putaran per menit.
Dengan demikian persamaan di atas menjadi :
2
FC=m/gc r[
(
2 N)
/
60
]
FC= 0,
01
1mrN2/ gc
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
17
Dengan dimikian
partikel yang paling berat (nilai m terbesar) akan terlempar paling jauh dari
pusat putaran sentrifuse, seperti terlihat pada sentrifuse tabung reaksi Gambar
2.2.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
18
Gambar 2.2. Sentrifuse tabung reaksi, komponen dengan nilai m terbesar akan
terlempar paling jauh dari pusat putaran sentrifuse
Dalam alat pemisah cream De Laval, yang bekerja dengan cara kontinyu
pemisahan komponen tersebut tampak sebagai berikut:
2.2.2. Laju Pemisahan
Laju suatu partikel bergerak dalam suatu medium alir mengikuti hukum
Stokes :
vt =
D 2 g( p f )
18
vt =
D 2 r N 2 (p - f )
1636,36
Gambar 2.3. Arah pemisahan antar partikel dalam Cream De-Laval Separator
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
19
FC = r 2 m
dimana m = ( V )
V = hr 2
V = 2 hr r
m = ( 2 h )r r
dan FC = PA
P =
FC r 2 ( 2 h )r r
=
A
2 rh
P = r r
2
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
20
P2 P1 = 21 2 (r2 2 r12 )
Persamaan ini menunjukkan variasi perbedaan tekanan pada berbagai
tempat ke arah radial dalam mangkok alat pemusing.
Tempat tertentu pada jarak rn dr sumbu dimana terjadi pemisahan antara
komponen yang ringan dan komponen yang lebih berat dapat ditentukan
berdasarkan persamaan tersebut di atas. Gambar yang menunjukkan tempat
pemisahan tersebut adalah sebagai berikut :
( P2 P1 ) komponen A = ( P2 P1 ) komponen B
1
2
A 2 ( rn 2 r12 ) = 21 B 2 ( rn 2 r22 )
A ( rn 2 r12 ) = B ( rn 2 r22 )
A rn 2 B rn 2 = Ar12 B r22
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
21
Ar12 B r2 2
rn =
A B
2
Contoh
Jika suatu separator krim diset jari-jarinya 5 cm dan 7,5 cm untuk memisahkan
krim (B = 865 kg/m3) dan skim susu (A = 1032 kg/m3), hitunglah zona netral
separator krim tersebut.
rn 2 =
Ar12 Br2 2
A B
1032x0,0752 865x0,052
1032 865
= 0,022 m2
rn = 0,15 m = 15 cm
=
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
22
RINGKASAN
Pemisahan antar dua komponen cair-cair yang tidak saling melarutkan atau
padatan yang terdispersi dalam cairan yang biasanya dilakukan dengan cara
sedimentasi dapat dipercepat dengan menggunakan gaya sentrifugal yang
dikenal dengan sentrifugasi atau pemusingan.
Dalam alat pemisah cream De Laval yang bekerja secara kontinyu meliputi :
laju pemisahan dan pemisahan bahan cair.
PUSTAKA
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
23
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
24
3.1.
Sebagai dr
i
v
i
ngf
or
c
edalam hal ini adalah beda tekanan sebelum dan
sesudah filter medium. Sedangkan tahanan yang dimaksud adalah meliputi
tahanan dalam dari cairan yang disaring, sesuai dengan kekentalannya dan
tahanan filter medium. Dengan demikian secara teoritis bila beda tekanan
diperbesar pada tahanan yang sama maka kecepatan penyaringan akan bertambah
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
25
besar. Akan tetapi hal tersebut tidak selalu benar. Partikel zat padat dalam cairan
atau gas yang akan dipisahkan ada yang bersifat c
ompr
e
s
s
i
bl
e atau dapat
dimampatkan oleh pengaruh tekanan. Pada partikel zat padat yang demikian bila
tekanan diperbesar maka lapisan zat padat yang berfungsi sebagai filter medium
justru menjadi lebih padat atau kompak sehingga tahanannya menjadi lebih besar.
Dengan kata lain makin besar beda tekanan akan mengakibatkan tahanan juga
makin besar, sehingga keceepatan penyaringan tidak bertambah besar sesuai
dengan besarnya beda tekanan yang diberikan. Dalam keadaan demikian perlu
ditentukan besarnya beda tekanan yang sesuai. ldealnya besar beda tekanan
tersebut tidak terlalu banyak memampatkan medium, sehingga masih dapat
menaikkan kecepatan penyaringan, Dengan kata lain besarnya beda tekanan yang
diberikan untuk mengimbangi kenaikan tahanan oleh bertambah tebalnya filter
medium masih dapat memberikan kecepatan penyaringan yang relatif tetap.
Untuk partikel padat yang bersifat tidak dapat dimampatkan oleh tekanan,
dapat dibuat analisis penyaringan seperti yang telah dikemukakan sebelumya
yaitu bahwa kecepatan penyaringan dapat ditentukan berdasar persamaan berikut :
Beda tekanan
Kecepatan filtrasi =
Tahanan
3.2.
Beda tekanan yang dimaksud adalah beda tekanan sebelum dan sesudah
filter medium (P). Kecepatan penyaringan adalah banyaknya filtrat pada setiap
satuan waktu (dV/
dt
). Tahanan dalam hal ini merupakan tahanan gabungan yang
ditimbulkan oleh tahanan dari kain saring atau anyaman logam dan sebagainya,
tahanan dari lapisan zat padat dan tahanan dalam dari cairan sesuai dengan
kekentalan cairan tersebut. Jadi tahanan total tersebut (R) besarnya sama dengan :
R= r(
LC+L)
3.3.
dimana
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
26
=(
W V)
/
A
L = tebal kain saring (dalam imajinasi)
W = kandungan zat padat dalam cairan
V = volume cairan
A = luas efektif filter medium
Sehingga :
R= r(
WV
+ L)
A
beda tekanan
tahanan
V
P A
=
WV
t
r(
+ L)
A
3.4.
kecepatan penyaringan =
3.5.
P A
WV
r(
+ L)
A
P A
P A
pada V tetap V =
t V=
t
WV
WV
r(
+ L)
r(
+ L)
A
A
3.6.
P A
V
WV
t P =
r(
+ L)
WV
At
A
r(
+ L)
A
3.7.
Dari persamaan 3.7 tersebut, tekanan yang diperlukan tergantung pada filtrat
per satuan waktu yang dikehendaki.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
27
[ r (
r
P A
WV
r(
+ L)
A
WV
+ L)] V = P A t
A
WV
V + r L V = P A t
A
2 r W
1
+ r L V = P A t
2V
A
W
r V ( 21 V + L) = P A t
A
t
V
A
rW V rL
+
P
2P A
3.8.
t
V
A
; x=
V
rW
rL
;m =
; dan b=
A
2P
P
rW
2 m P
r =
2P
W
rL
b P
b =
L =
P
r
m=
3.9.
Pengukur
tekanan
Kran
Filtrat
Trap
silika
gel
Pompa
vakum
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
28
RINGKASAN
Penyaringan adalah salah satu cara pemisahan antara partikel padat dengan
partikel cair termasuk gas.
PUSTAKA
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Toledo, R.T. 1993. Fundamentals of Food Process Engineering. Chapman & Hall,
New York
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
29
IV. PENGEMPAAN
4.1. Pendahuluan
Ekstraksi cara mekanis adalah cara pemisahan komponen dari suatu
campuran dengan menggunakan gaya mekanis. Dalam bahan pangan komponen
yang diekstrak biasanya berupa cairan oleh karena itu gaya mekanis (penekanan)
yang digunakan dalam ekstraksi adalah untuk mengeluarkan cairan sel dari
padatan sel atau dinding sel. Dengan adanya tekanan yang diberikan dalam
operasi pengempaan akan mendorong cairan sel terpisah dari matrik selnya.
Secara umum jumlah bahan yang terekstrak dipandang sebagai jumlah
cairan yang mengalir dari padatan sel bahan pangan yang dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Cairan ekstrak yang mengalir =
Beda potensial
Tahanan
Beda potensial untuk ekstraksi mekanis adalah besarnya beda tekanan dan
lamanya penerapan tekanan maksimum, sedangkan untuk ekstraksi dengan pelarut
adalah beda konsentrasi. Tahanan dalam operasi ekstraksi mekanis dapat berupa
struktur atau sifat fisik sel-sel bahan pangan yang dipisahkan, besar kecilnya
bahan yang diekstrak, dan kekentalan cairan yang diekstrak. Bahan pangan yang
keras, ukurannya besar-besar dan cairan ekstraknya yang kental akan menyulitkan
proses ekstraksi sehingga jumlah ekstrak yang dihasilkannya sedikit. Sedangkan
bahan pangan yang porus, rapuh atau lunak, ukurannya kecil-kecil dan cairan
ekstraknya yang encer akan memudahkan proses ekstraksi sehingga banyak cairan
sel yang dapat diekstrak. Dengan demikian, jumlah ekstrak yang dihasilkan pada
operasi ekstraksi pengempaan/penekanan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. besarnya tekanan
2. lamanya penerapan tekanan maksimum
3. besar kecilnya bahan yang diekstrak
4. karakteristik fisik komponen padatannya (keras, liat, rapuh, dan lunak)
5. kekentalan cairan yang diekstrak
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
30
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
31
sebelum ekstraksi seperti telah disebutkan di atas. Pada pengecilan ukuran yang
kedua dimaksudkan untuk menghancurkan gumpalan ampas hasil ekstraksi
pertama, sehingga dapat memperkecil atau mengurangi sebanyak mungkin sisa
cairan yang masih tertinggal dalam ampas pada ekstraksi kedua. Sebagai contoh
adalah pada ekstraksi minyak dari kopra. Pada pengempaan pertama, minyak yang
tersisa dalam ampas biasanya masih cukup banyak. Minyak tersebut belum
sempat mencapai permukaan, tetapi permukaan ampas sudah lebih dahulu
memadat dan kompak, sehingga sulit untuk ditembus oleh minyak. Dengan
demikian seolah-olah minyak terperangkap dalam ampas. Kejadian tersebut
disebabkan karena penekanan dilakukan dengan cepat pada tekanan yang cukup
besar. Dalam keadaan seperti tersebut maka ampas atau bongkahan kopra harus
dihancurkan atau diperkecil ukurannya lagi. Kemudian baru dilakukan
pengempaan yang kedua. Apabila tidak, walaupun ditekan dengan tekanan yang
besar, minyak tersebut tidak dapat dikeluarkan.
Secara teoritis, makin besar tekanan yang digunakan makin banyak ekstrak
yang dihasilkan. Akan tetapi tekanan tersebut harus diberikan secara bertahap.
Apabila tidak demikian, pada bahan tertentu akan terjadi pengerasan di
permukaan ampas yang akan mengakibatkan cairan terperangkap di dalamnya.
Hal tersebut seperti kejadian yang telah dikemukakan terdahulu. Penggunaan
tekanan secara bertahap, disesuaikan dengan laju difusi cairan dari bagian dalam
menuju permukaan bahan.
Selama penekanan bahanm diperlukan waktu yang cukup, terutama setelah
mencapai tekanan maksimum, untuk memberi kesempatan terhadap cairan dari
bagian dalam sampai ke permukaan bahan. Dalam praktek waktu yang dimaksud
dapat diketahui apabila sudah tidak ada cairan yang menetes keluar dari rumah
press. Rumah press yang dimaksud adalah tempat dimana bahan yang akan
dipres ditempatkan. Biasanya dinding rumah press tersebut dibuat berlubang,
dimaksudkan sekaligus sebagai penyaring. Dengan demikian cairan akan lolos
apabila waktu yang disediakan sedikit berlebihan. Apabila waktu yang disediakan
kurang, maka masih banyak cairan yang berada dalam bahan belum sempat dapat
dikeluarkan.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
32
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
33
jagung, ekstraksi sisa minyak dari ampas setelah terlebih dahulu diekstrak dengan
ekstraksi mekanis. Pemilihan cara ekstraksi berdasarkan atas beberapa
pertimbangan diantaranya adalah kadar komponen dalam bahan, ekonomi dan
efisiensi proses.
Salah satu tipe alat ekstraksi mekanis minyak makan meliputi alat kempa
ulir (s
c
r
e
wpress) dan alat kempa hidraulik (hy
dr
aul
i
cpress) adalah seperti pada
Gambar 4.1. Alat ini bekerja berdasarkan tekanan yang diberikan oleh piston dan
stemple press, sehingga bahan akan tertekan diantara piston dan stemple press.
Ampas yang diperoleh berbentuk lempengan-lempengan yang ukuran dan
bentuknya tergantung pada ruang pengepres. Pada tekanan 2000 lb/inch2
minyak yang tersisa pada bungkil 4 6%.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
34
Continuous Pressing
1) Dilakukan dengan menggunakan Screw Press
2) Keuntungan cara ini :
Mengurangi tenaga kerja, mengurangi kebutuhan press cloth dan hasil yang
diperoleh lebih banyak.
3) Digunakan : kopra, inti kelapa sawit, kacang.
4) Bisa digunakan 1 atau 2-3 tingkat tekanan.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
35
5) Screw press bekerja atas dasar dorongan bahan oleh ulir (worm) ke ruang yang
semakin sempit, sehingga tekanan dan gesekan yang dialami bahan semakin
besar.
6) Alat ini bekerja terus menerus, ampas yang diperoleh berupa gumpalan /
bongkahan.
7) Biji-bijian bila dipress dengan alat ini tidak perlu diperkecil ukurannya.
8) Cara kerja alat ini :
- Bahan diberi pemanasan pendahuluan (240F selama 5-10 menit)
- Masuk ke ruang pengepres (3) melalui corong (2).
- Kemudian bahan ditekan dan digesek diantara dinding penyaring dengan
ulir yang berputar. Tekanan yang dialami bahan; makin ke kanan semakin
besar karena jarak antara dinding penyaring dengan ulir semakin sempit.
- Minyak yang keluar melalui (5) setelah melewati dinding penyaring (4).
- Ampas keluar melewati (6) dan masuk ke tempat penampungan.
- Tekanan : 15 20 ton/inch2
- Bungkil : 4 5% minyak.
RINGKASAN
Salah satu tipe alat ekstraksi mekanis minyak makan meliputi alat kempa
ulir (s
c
r
e
wpress) dan alat kempa hidraulik (hy
dr
aul
i
cpress).
PUSTAKA
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Toledo, R.T. 1993. Fundamentals of Food Process Engineering. Chapman & Hall,
New York
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
36
BAB III
PEMISAHAN KONTAK KESEIMBANGAN
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
37
minyak atsiri, zat warna dan sebagainya yang berasal dari beberapa bahan yang
berbeda. Pada umumnya ekstraksi sistem padat-cair digunakan untuk bahan yang
berupa padatan kering.
Dalam ekstraksi dikehendaki untuk mengambil komponen yang larut
dalam pelarut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan pelarut yang selektif,
yaitu pelarut yang hanya dapat melarutkan komponen yang akan diambil atau
dipisahkan. Akan tetapi pelarut yang demikian sulit dicari atau ditemukan. Pelarut
yang mendekati sifat tersebut hanya dapat ditemui pada ekstraksi minyak. Pada
sebagian besar reaksi ekstraksi terutama yang menggunakan pelarut air,
komponen lain yang ikut terekstrak tidak dapat dihindarkan, akibatnya ekstrak
yang diperoleh bukan merupakan komponen yang murni. Pelarut yang dipilih
harus mempunyai viskositas yang cukup rendah (encer) sehingga mudah
disirkulasikan. Dalam praktek pelarut yang murni digunakan pada awal ekstraksi,
sehingga setelah proses berlangsung makin lama konsentrasi komponen yang
terlarut dalam pelarut makin besar, akibatnya kecepata ekstraksi makin menurun.
Dalam beberapa pabrik, ekstraksi dilakukan secara kontinyu dengan arah
pelarut dan bahan yang akan diekstrak adalah berlawanan. Untuk mengekstrak
minyak dari biji kedelai dengan ekstraksi mekanis adalah tidak efisien, karena
kadar minyak dari biji kedelai hanya sekitar 15%, oleh karena itu, lebih baik
diekstrak dengan menggunakan pelarut. Apabila bahan yang diekstrak basah,
dapat digunakan pelarut aseton atau ether. Pelarut trikloroetiline biasanya
digunakan sebagai pelarut karena tidak mudah terbakar.
Salah satu contoh ekstraksi minyak dari biji-bijian secara bat
c
hadalah
dilakukan seperti pada gambar berikut :
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
38
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
39
Gambar 3. Diagram di
f
f
us
i
onbat
t
e
r
y
Pada ekstraktor yang digambarkan seperti tersebut di atas, terdiri dari
deretan tangki yang diisi dengan bahan yang akan diekstrak. Air sebagai pelarut
mengalir secara berurutan dan diatur dengan sistem pemipaan yang baik hingga
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
40
air segar (f
r
e
s
h wat
e
r
) kontak dengan bahan yang hampir selesai diekstrak,
sedangkan larutan yang pekat kontak dengan bahan segar (f
r
e
s
h mat
e
r
i
al
)
sebelum keluar dari ekstraktor. Dalam sistem ini dikehendaki pada suatu saat
masing-masing tangki dapat diisi dan dapat pula dikosongkan. Dengan demikian,
pada masing-masing tangki dalam rangkaian dapat berubah posisinya. Oleh
karena itu, sistem pemipaan perlu diperhatikan dan diatur sehingga air
dimasukkan dalam setiap tangki dan larutan pekat dapat dikeluarkan dari setiap
tangki. Pada setiap tangki dilengkapi dengan pemanas (he
at
e
r
), karena pada suhu
tinggi proses diffusi terjadi lebih cepat.
Pada gambar 3a, tangki 1 hampir dikeluarkan isinya, tangki 3 baru saja
diisi, oleh karena itu, dalam tangki 3, ruang antara lempengan-lempengan bed
masih terisi oleh udara. Air dimasukkan ke dalam tangki 1, kemudian mengalir
ke bawah melalui tangki tersebut, naik melalui pemanas dan masuk ke dalam
tangki 2. Dari tangki 2, cairan naik ke atas melalui pemanas, akan tetapi tidak
langsung dimasukkan ke dalam tangki 3. Cairan tersebut melalui pipa larutan
turun ke bawah melalui pemanas, baru kemudian masuk ke dalam tangki 3. Hal
tersebut dilakukan karena bahan baru dalam tangki 3 masih dingin sehingga
diperlukan pemanasan tambahan bagi cairan yang akan melaluinya. Di samping
itu, udara dalam tangki 3 cenderung mengembang naik ke atas sehingga
menghambat masuknya cairan dari atas (dari pemanas pada tangki 2) ke dalam
tangki. Dengan memasukkan air melalui pemanas pada tangki 3 dari bagian
bawah tangki, udara akan diusir keluar melalui katup di bagian atas tangki (tidak
digambar). Setelah cairan mendekati katup, katu ditutup dan kran diubah
posisinya sehingga menjadi seperti pada gambar 3b. Pada gambar tersebut, cairan
mengalir ke bawah melalui tangki 3, kemudian ke atas melalui pemanas dan
meninggalkan proses. Operasi seperti pada gambar tersebut berlangsung sampai
bahan dalam tangki 1 dapat terekstraksebanyak mungkin. Sementara pada tangki
yang lain yang ada di sebelah kanan gambar tersebut diisi, tangki tersebut
dikosongkan. Air dimasukkan ke dalam tangki 2, kemudian proses dilanjutkan
lagi. Dalam rangkaian sistem ini untuk ekstraksi gula dari batang beet berbentuk
lempengan diperlukan sekitar 10-15 buah tangki.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
41
RINGKASAN
Ekstraksi dengan pelarut dilakukan berdasarkan kelarutan komponen di
dalam pelarut yang digunakan. Komponen yang larut dapat berbentuk
padat maupun cair, dipisahkan dari benda padat atau benda cair.
Dalam ekstraksi dikehendaki untuk mengambil komponen yang larut
dalam pelarut.
PUSTAKA
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
42
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
43
Air +
kotoran
Bahan +
kotoran
Operasi Pencucian
n = 1 tahap
Air
bersih
Bahan tanpa
kotoran
jumlah air
jumlah air
=
jumlah cairan bahan
xw
Dengan demikian neraca massa kotoran dalam operasi pencucian di atas adalah :
Y1
yxw
X0
xw
Keseimbangan
X 1 = Y1
Y0
yxw
X1
xw
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
44
Sedangkan Y1adalah jumlah kotoran dalam fase pelarut pada saat keseimbangan
terjadi.
X0/(x
x
w+y
w)
X1
X0
=
xw xw + yxw
X1 = X 0
xw
xw + yxw
Y1 ; yxw
X0
xw
Y0 ; yxw
Tahap
1
X1
xw
Y2 ; yxw
Y0 ; yxw
Tahap
2
X2
xw
Y3 ; yxw
Tahap
3
Y0 ; yxw
X3
xw
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
45
Pencucian tahap 1:
Terjadi
konsentrasi
x1
x0
=
xw xw + yxw
x1 = x0
xw
xw + yxw
x
1= jumlah komponen yang tersisa dalam bahan setelah tahap 1
Pencucian tahap 2:
x
1= jumlah komponen awal dalam bahan yang terkandung dalam cairan
sebanyak x
x
w sehingga konsentrasi komponen dalam bahan adalah x
1/
w
x
Kemudian pada tahap 2, terjadi penambahan pelarut sebanyak y
w,
x
sehingga konsentrasi komponen dalam larutan pada tahap 2 : x
2/
w =
x
(
x
x
1/
w+y
w)
x2
x1
=
xw xw + yxw
xw
xw
= x0
x 2 = x1
xw + yxw
xw + yxw
x
2= jumlah komponen yang tersisa dalam bahan setelah tahap 2
Pencucian tahap n :
xw
xn = x0
xw + yxw
x
n= jumlah komponen yang tersisa dalam bahan setelah tahap n
Jumlah komponen yang terekstrak adalah x
x
0n
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
46
Contoh :
Kelapa parut 500 g akan diekstrak krimnya dengan cara pencucian 3 tahap dengan
air sebanyak 500 g. Jika kandungan komponen krim tersebut berada dalam cairan
santan dimana kandungan santan dalam kelapa tersebut adalah 80% dan
kandungan krim dalam santan tersebut adalah 12,5%, berapakah sanatan yang
terekstrak ?
Diketahui :
Kelapa parut
terdiri dari
padatan kering 20%
cairan 80%
terdiri dari :
air
krim
Jumlah pelarut
y
Jumlah tahap pencucian
500 g
S
x
w
100 g
400 g
w
x
o
y
x
w
ai
r
/
x
w
n
350
50
500
1,25
3
g
g
g
tahap
xw
x3 = x0
xw + yxw
400
= 50
= 0,39g
400 + 500
Jumlah krim yang terekstrak dari kelapa parut adalah 50 0,39 = 49,61 gram
(hampir terekstrak semua)
Jika untuk mengekstrak 49,61 gram krim dengan satu tahap, maka diperlukan air
sebanyak :
400
0,39 = 50
400 + air
Air yang diperlukan tersebut 34,33 kali lebih banyak dari pada pencucian tiga
tahap yang hanya memerlukan air sebanyak 3 x 500 g = 1500 g
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
47
RINGKASAN
Sisa atau padatan yang tidak terekstrak adalah sebagai produk yang
diharapkan karena tujuan dari pencucian adalah membebaskan bahan dari
komponen yang tidak diinginkan misalnya kotoran, senyawa toksik, dan
senyawa-senyawa penganggu lainnya.
PUSTAKA
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Suyitno, M., M. Haryadi, Supriyatno, B. Sukmadji, H Adi, D. Guritno dan
S.Wahyu. 1990. Petunjuk Laboratorium Rekayasa Pangan. PAU Pangan
dan Gizi UGM.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
48
3.2. Absorpsi
Absorpsi atau desorpsi gas adalah suatu operasi pengontakan antara gas
dan cairan sehingga terjadi perpindahan komponen. Pada absorpsi terjadi kontak
antara komponen gas ke dalam cairan. Sedangkan pada desorpsi terjadi kontak
antara komponen cairan ke dalam gas. Komponen dapat berpindah karena
kelarutannya, reaksi atau penguapan.
Contoh operasi absorpsi :
1. Hidrogenasi Minyak
Gas H2 dikontakkan dengan minyak sehingga terjadi reaksi hidrogensi. Gas H2
diabsorp oleh minyak karena ikatan ganda dari minyak dijenuhkan menjadi
ikatan tunggal.
-CH=CH- + H2 menjadi CH2-CH2-, reaksi ini biasanya dikatalisis dengan
logam nikel.
2. Karbonasi Minuman
CO2 dibawah tekanan tinggi dilarutkan ke dalam cairan minuman
effervescence.
Contoh operasi desorpsi stripping dan deodorisasi minyak atau lemak. Steam
dikontakkan dengan minyak atau lemak sehingga komponen-komponen yang
tidak didinginkan terbawa oleh aliran steam. Pada proses stripping kotoran
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
49
Cairan dibuat lapisan sangat tipis (film) yang dikontakkan dengan aliran gas.
Salah satu dibuat fase diam dan yang lain fase bergerak.
3.2.1.Neraca Bahan
Bahan Total : La + V = L + Va
Komponen A : Laxa + Vy = Lx + Vaya
Dimana V adalah laju mol total fase gas dan L laju mol total
fase gas dan L laju mol total fase cair pada titik yang sama di
dalam menara
Persamaan neraca bahan menyeluruh :
Bahan Total : La + Vb = Lb + Va
Komponen A : Laxa + Vb yb = Lbxb + Va ya
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
50
Y1
Xo = 80 ppm
L = 1kg
X1 = 1
Y1 10
V = 0,75 kg
Y2 = 0
X1
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
51
= X0 + 0 10 X1 (0,75)
= 80/8,5 = 9,41 ppm
Y1 = 10 x1
V/L=0,75/1 = 0,75
Untuk operasi multi tahap secara counter current dapat menggunakan grafik Mc
Cabe-Thiele terutama untuk mengetahui jumlah tahap yang diperlukan.
Terdiri dari 2 garis yaitu garis keseimbangan dan garis operasional. Jika dari
contoh 1 diatas diinginkan konsentrasi akhir taint dalam krim sebanyak 0,3 ppm,
berapa jumlah tahap yang diperlukan.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
52
garis operasional
garis keseimbangan
Y = 1,33(80)-0,39
= 106
Tahap 2 :
x =(1/10)Y=10,6
Y = 1,33(10,6)-0,399
= 13,699
Tahap 3 :
x = 1,3699
Y = 1,33 (1,37)-0,399
= 1,423
x = 0,142
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
53
Syarat-syaratnya :
- inert
- kuat tetapi tidak berat
- cukup banyak rongga, tetapi tidak mengakibatkan zat cair terperangkap (hold
up)
- head turun sedikit
- tidak mahal
Bentuk-bentuk khusus
a.
pelana berl
b. cincin rasching
c. cincin pull
d. pelana intalox
Sistem kontak :
a. idealnya cairan membentuk lapisan tipis pada permukaan packing
sehingga luas permukaan kontak tinggi.
b. Namun ketebalan lapisan sering tidak merata dan terjadi pengkanalan
(chanelling) sehingga laju aliran stagnan karena mongering/mengerak.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
54
3.3. Adsorpsi
Adsorbsi adalah proses pemisahan komponen tertentu (adsorbat) dari suatu
fase fluida ke permukaan zat padat yang berfungsi sebagai penyerap (adsorben).
Adsorben adalah padatan atau cairan yang mengadsorb, sedangkan adsorbat
adalah padatan, cairan atau gas yang diserap sebagai molekul, atom atau ion.
Proses adsorbsi biasanya dilakukan dengan menempatkan partikel-partikel kecil
bahan penyerap di dalarn suatu hampam tetap, kemudian fluida dialirkan melalui
hamparan tersebut sampai bahan penyerap mendekati jenuh. suatu zat dapat
digunakan sebagai adsorben bila memiliki pori-pori dalam jumlah yang sangat
banyak. Ukuran pori-pori yang sangat kecil menyebabkan luas permukaan dalam
adsorben menjadi lebih besar daripada permukaan luamya. Semakin besar luas
permukaan adsorben maka akan semakin banyak adsorbat yang dapat diserap.
Ukuran pori-pori adsorben dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1.
2.
3.
Proses adsorbsi dapat dibagi menjadi dua yaitu adsorbsi secara fisik
(physiosorption) dan adsorbsi secara kimia (chernisorption). Adsorbsi secara fisik
adalah adsorbsi yang bersifat reversibel dengan energi interaksi lemah. Adsorbsi
secara kimia adalah adsorbsi dengan energi interaksi lebih besar. Perbedaan
energi interaksi ini dikarenakan di dalarn proses adsorbsi secara kimia tedadi
reaksi kimiawi antara adsorben dan adsorbatnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi, yaitu:
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
55
1. Karakteristik adsorben
a. Luas permukaan
Luas permukaan berpengaruh terhadap luas, bidang kontak antara adsorben
dengan adsorbat, dimana semakin besar luas permukaan suatu adsorben maka
akan semakin banyak adsorbat yang dapat diserap.
b. Ukuran pori-pori
Ukuran pori-pori dari adsorben berpengaruh terhadap luas pennukaan dalam
adsorben, sehingga menjadi lebih besar daripada permukaan luamya semakin
besar luas permukaan dalam adsorben maka akan semakin banyak adsorbat yang
dapat diserap.
2. Karakteristik adsorbat
a. Ukuran molekul adsorbat
Ukuran molekul adsorbat akan mempengaruhi daya serap oleh adsorben dirnana
apabila adsorbat memiliki ukuran molekul yang lebih kecil daripada ukuran poripori adsorben maka akan semakin banyak adsorbat yang dapat diserap oleh
adsorben.
b. Polaritas Molekul
Adsorbat yang memiliki sifat polaritas yang tinggi akan terikat kuat pada
adsorben yang memiliki sifat polaritas tinggi, sehingga sifat polaritas dapat
dijadikan pertimbangan didalam memilih adsorben yang tepat dalam suatu proses
adsorbsi.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
56
2.
3.
Cekung
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
57
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
58
Ringkasan
Absorpsi merupakan salah satu proses separasi bahan pangan dengan cara
mengkontakan gas dan cairan sehingga terjadi perpindahan komponen.
Sedangkan adsorbsi adalah proses pemisahan komponen tertentu (adsorbat)
dari suatu fase fluida ke permukaan zat padat yang berfungsi sebagai penyerap
(adsorben)
Contoh operasi absorpsi adalah hidrogenasi minyak dan karbonasi minuman,
sedangkan contoh operasi desorpsi adalah deodorisasi minyak atau lemak.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi, yaitu: karakteristik
adsorben (luas permukaan, ukuran pori-pori, komposisi kimia adsorben),
karakteristik adsorbat (ukuran molekul adsorbat, polaritas molekul, komposisi
kimia adsorbat), konsentrasi adsorbat dalam fase cair, sifat fase cair, dan
lamanya proses adsorbsi.
Isoterm adsorpsi terdiri dari isoterm linear, isoterm yang cernbung (favorable),
dan cekung
Contoh Soal
1. Pengolahan industri jus jeruk yang mengandung 110 ppm limonene
menghasilkan rasa pahit. Untuk mengurangi rasa pahit tersebut, jus dialirkan
dengan kecepatan 100 kg/jam juice pada kolom silinder (0.15 m2 ) yang
didalamnya terdapat bahan sintetik/adsorben yang dapat mengadsorb
limonene. Adsorben tersebut mempunyai densitas 950 kg/m3, koefisien
transfer volumetrik 1.5 x 10 2/jam, dan kapasitas retensi maksimum limonene
10 mg per kg adsorben. Densitas dari jus diasumsikan 1000 kg/m3. Isoterm
adsorpsi pada kolom operasi tersebut digambarkan dengan persamaan m =
0.12 C, dimana Cadalah kandungan limonene pada jus (mg/kg), sedangkan m
adalah konsentrasi limonene pada padatan yang dinyatakan dalam mg/kg
adsorben. Tentukan : (a) tinggi kolom operasi yang diperlukan; dan (b) jika
waktu yang diperlukan limonene pada aliran jus untuk meninggalkan kolom
25 menit, tentukan tinggi kolom adsorben yang diperlukan!
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
59
Daftar Pustaka
Ibarz, A and G. V. Barbosa. 2008. Unit Operations in Food Engineering. CRC
Press. New York
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
60
IV. KRISTALISASI
4.1. Pendahuluan
Kristalisasi merupakan peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat
di dalam suatu fase
homogen.
Pendinginan
Penguapan
Suatu larutan misalnya gula air akan membentuk kristal gula jika terjadi
kondisi supersaturation atau kondisi lewat jenuh yang dapat terjadi melalui
pendinginan dan penguapan. Pada keadaan lewat jenuh terjadi pembentukan
kristal kristal melalui 2 tahap :
-
pertumbuhan kristal
Driving Force pembentukan kristal adalah seberapa jauh kondisi lewat
jenuh terjadi. Untuk itu pada prosesnya perlu diamati suatu kondisi larutan apakah
dalam kondisi undersaturated, saturated dan supersaturated secara
kuantitatif.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
61
Bila dalam pembentukan kristal tidak terganggu oleh kristal lain atau
benda lain. Bentuk kristal berupa polihedron yang mempunyai sudut sudut tajam
dan permukaan sisi yang rata.
Meskipun ukurannya berbeda beda namun sudut dan permukaan suatu
zat yang mengkristal adalah sebanding ini dapat dijadikan karakteristik zat
tersebut.
Dalam sistem kristalografi (7 kelas)
1. Kubus
2. Heksagonal
3. Trigonal
4. Tetragonal
5. Ortorombik
6. Monoklin
7. Triklin
Meskipun demikian suatu senyawa dapat mempunyai bentuk kristal lebih satu.
Mis : CaCO3 : Heksagonal (sebagai kalsit) dan Ortorombik (sebagai aragonik)
Kristal Invarian
Ketika
terjadi
pertumbuhan
kristal,
laju
pertumbuhan
ternyata
dapat
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
62
L = Dp = 6 vp
sp
sp = luas permukaan total kristal
vp = volume kristal
Pada kenyataannya, mungkin kondisi ideal tidak terpenuhi yaitu kristal invarian
tidak terjadi, namun konsep ini penting dalam analisis.
KLJ
KLJ < 1
KLJ = 1
KLJ < 1
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
63
1400
1200
KLJ =1.3
Daerah labil
1000
Daerah antara
KLJ =1.2
800
KLJ =1
metastabil
600
400
Under saturated
200
0
50
60
70
80
90
su h u 0 C
Kondisi larutan :
1. Daerah tidak jenuh
KLJ < 1, dimana larutan masih dapat melarutkan padatan (sakarosa)
2. Daerah larutan jenuh
KLJ = 1, larutandalam keadaan keseimbangan antara jumlah gula yang
larut dengan jumlah gula yang mengkristal
3. Daerah larutan Metastabil
KLJ = 1 1,2 ;molekul sakarosa dapat menempel pada kristal yang ada
sehingga terjadi pertumbuhan (perlu bibit kristal) kristal.
4. Daerah antara
KLJ = 1,2 1,3 ;larutan berada dalam kondisi mampu membentuk inti
kristal sendiri . Jika penambahan inti kristal dri luar (inti baru terbentuk
serentak)
5. Daerah Labil
Pada daerah ini kondisi larutan mampu serentak mengkristalkan
padatannya secara serentak
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
64
Shock seeding
Adalah penambahan bibit kristal pada daerah KLJ = 1,2 1,3 ; sehingga
seolah olah larutan mendapat kejutan dan dari inti setiap inti kristal yang
ditambahkan akan terbentuk 17 butir kristal yang baru
Full seeding
Adalah pertambahan ini tidak terjadi pembentukan kristal baru, namun terjadi
inti kristal yang ditambahkan akan bertambah besar
Dengan demikian :
jumlah solut yang dapat dikristalkan adalah : 500 183 = 317gr
Untuk meningkatkan jumlah solut NaCl yang dapat dikristalkan dapat dilakukan
dengan pendinginan, sehingga kelarutan NaCl dalam menurun
Sebaliknya untuk
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
65
360
(360-18)
= 6,8 g
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
66
Melalui pendinginan
Misalnya KN03 dan Na Sulfit, tidak mudah larjut dalam suhu rendah daripada
suhu tinggi karena pendinginan lebih efektif untuk mengkristalkannya.
2.
Melalui evaporasi
Misalnya NaCl, tidak terpengaruh pada suhu kelarutannya dalam air karena
penguapan lebih efektif
3.
Berdasarkan cara kontak antara kristal dan cairan jenuh tipe kristalisator terdiri
dari Circulating liquid method dan Circulating magma method
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
67
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
68
4.11. Ringkasan
Kristalisasi adalah operasi pemisahan suatu sistem padat cair melalui alih
massa dari fase cair ke fase kristal (padat) dengan cara : pendinginan dan
penguapan.
Latihan Soal
1. Suatu proses 2 effect evaporator seperti tampak pada gambar digunakan untuk
mengkristalkan larutan gula dengan laju umpan F kg/j pada suhu 20oC. Effect
kedua diberikan tekanan vakum pada 70oC. Steam yang disuplai pada effect
pertama adalah 198,5 kPa (120oC). Kondensat dari effect pertama tersebut
adalah bersuhu 95oC dan effect kedua 70oC. Koefisien pindah panas effect
pertama k1 W/( m2 oC) dan effect kedua k2 W/(m2 oC). Kelarutan gula pada
suhu 95 oC adalah G1 dan 70 oC adalah G1.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
69
Daftar Pustaka
Ibarz, A and G. V. Barbosa. 2008. Unit Operations in Food Engineering. CRC
Press. New York
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
70
V. DISTILASI
5.1. Pendahuluan
Distilasi merupakan salah satu proses operasi pemisahan yang sangat
penting dalam Industri pangan khususnya yang berkaitan dengan bahan pangan
lemak dan minyak, minuman ringan, flavor dan komponen bioaktif banyak
menggunakan operasi pemisahan distilasi. Distilasi adalah operasi pemisahan dua
atau lebih campuran cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya atau
volatilitasnya. Komponen yang relatif volatil (titik didihnya relatif lebih kecil)
akan mudah menguap menjadi fase uap dan terpisahkan dari komponen yang
lainnya (fase cair). Fase uap tersebut kemudian dikondensasikan sehingga kembali
diperoleh cairan.
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menentukan
performan suatu operasi distilasi dan dapat mendisain proses yang berkaitan
dengan operasi distilasi.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
71
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
72
Senyawa A pada 760 mmHg mempunyai titik didih sekitar 60 oC, tetapi
jika tekanan udaranya diturunkan menjadi 500 mmHg maka titik didihnya
menjadi 40oC.
dialirkan secara kontinyu pada kolom atau flask. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
o Umpan diberikan di bagian bawah kolom atau pada flask disebut dengan
distilasi ekstraktif.
o Umpan diberikan di bagian atas kolom disebut dengan distilasi azeotropik.
o Umumnya umpan diberikan di bagian tengah kolom seperti pada gambar
berikut.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
73
Suatu substansi dikatakan volatil jika tekanan uapnya pada suhu kamar relatif
tinggi. Makin tinggi tekanan uap maka titik didihnya akan semakin rendah. Pada
distilasi sederhana yang biasa digunakan dalam analisi Laboratorium flask
sebaiknya berukuran dua kali volume cairan yang didistilasi.
Untuk mengukur
suhu didih, bola termometer harus dipasang tepat di bawah mulut flask. Jika
terlalu bawah maka suhu super heated. Jika terlalu atas bola tidak terpanaskan
oleh uap. Agar tidak terjadi letupan ditambahkan sedikit batu didih.
5.4. Distilasi dua komponen
Distilasi sederhana tidak akan langsung memperoleh dua cairan murni,
meskipun hanya terdiri dari 2 komponen. Sehingga harus dilakukan beberapa
tahap seperti yang terlihat pada grafik.
Contoh : Suatu campuran A dan B dengan perbandingan mol 40 : 60. Jika
ingin dilakukan pemurnian komponen B sekitas 95% perlu dilakukan 3 tahap
(A F).
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
74
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
75
Jenis- jenis packing kolom yang biasa digunakan ada beberapa yaitu :
kelereng gelas, berl saddles, dan rasching ring.
Kelereng Gelas
Berl Saddles
Rasching Rings
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
76
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
77
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
78
pada piring ke- n seperti terlihat pada diagram kolom, maka terdapat dua aliran
yaitu : L = aliran cair dan V = aliran uap.
Pada piring ke-n cairannya masuk Ln-1 mol/jam dari piring n-1 dan arus uap
masuk Vn+1 mol/jam dari piring n+1.
Sedangkan arus yang keluar dari piring ke-n adalah fase cair Ln dan fase uap Vn.
Antara V dan L terjadi kontak keseimbangan dengan konsentrasi komponen yang
berpindah xn untuk fase cair Ln dan Yn untuk fase uap Vn. Xn dan Yn merupakan
konstanta keseimbangan pada piring n.
Keseimbangan pada piring ke n-1 adalah Xn-1 dan Yn-1. Sedangkan Pada piring
ke n+1 adalah X n+1 dan Y n+1. Piring ke n-1, n-2 dan seterusnya merupakan
bagian rektifikasi (absorpsi), karena fase gas yang kontak dengan fase cair
sebagian akan ikut ke dalam fase cair. Piring ke n+1, n+2 dan seterusnya
merupakan bagian desorpsi karena sebagian cairan yang kontak dengan fase gas
ikut menguap ikut menjadi fase gas.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
79
Total
:
Komponen A :
F = D +B
F XF = DYD + B XB
12 D = XF XB
F XD - XB
Atau B = XD XF
F X D - XB
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
80
Neraca Komponen A :
D XD = VaYa LaXa = Vn+1 Yn+1 LnXn
Dimana D XD = Laju aliran netto A pada bagian atas (konstan untuk semua
piring).
Garis Operasi
Kolom terdapat 2 yaitu rektifikasi (absorpsi) dan pelucutan (desorpsi).
Garis Operasi rektifikasi :
Yn+1 = Ln Xn + VaYa LaXa
Vn+1
Vn+1
VaYa LaXa disubstitusi sebab DXD
Yn+1 = Ln Xn + DXD
Vn+1
Vn+1
Vn+1 disubstitusi dengan D + Ln
Yn+1 = Ln Xn + DXD
Ln+D
Ln+D
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
81
Gambar 5.16 Diagram neraca bahan untuk piring teratas dan kondensor
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
82
Ujung garis operasi adalah titik (XD;Y1) segitiga a b c adalah piring paling atas.
Piring paling bawah adalah piring b.
Gambar 5.18 Diagram neraca bahan untuk piring terbawah dan pendidih ulang
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
83
LB
Jika X m = XB Ym+1 = XB
Meskipun pada piring terbawah b (Xb;Yb), boiler parsial seolah-olah
sebagai piring di bawah piring b dengan titik (XB ; Ym+1)
Gambar 5.19 Konstruksi grafik untuk piring terbawah dan pendidih ulang
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 5.20 Aliran melalui piring umpan untuk berbagai kondisi umpan
a. Umpan dalam keadaan dingin sehingga merambah zat cair ke bawah kolom,
sebagian V dikondensasikan.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
84
L = F +L + V- V
b. Umpan dalam keadaan mendidih(pada titik didih) sehingga tidak ada V yang
dikondensasikan
V= V dan L = F + L
c. Umpan terdiri dari sebagian zat cair dan sebagian barupa uap sehingga ada
yang ikut ke fase L dan ada yang ikut ke fase V.
d. Keseluruhan umpan ikut ke fase V sehingga L= L dan V= F+ V
e. Sebagian l ikut ke afse V di bagian rektifikasi
V= V+F+L-L
Kondisi a,b,c,d, dan e tergantung pada kalor umpan (q)
a. q untuk umpan zat cair dingin :
q = 1 + CPL(Tb TF)
Keterangan :
CPL & CPV = panas spesifik zat cair dan uap
TF
= suhu umpan
Tb
= titik didih
Td
= titik kondensasi
= kalor penguapan
Dimana q merupakan fraksi zat cair , sumbangan terhadap aliran zat cair ialah q F
sumbangan terhadap aliran uap ialah (1-q) F, sehingga laju aliran total refluks
didalam desorpsi adalah :
L - L = qF
L= L+F
Sumbangan terhadap aliran uap :
V = V + ( 1-q) F V V = ( 1-q) F
Titik potong antara garis operasi rektifikasi dan desorpsi adalah :
VYn = LX n+1 + DXD
VYm = L X m+1 BXB
Dimana Yn=Ym=Y dan Xn+1 =Xm+1 =X
Y(V-V) = (L-L) X +DXD +BXB
FXF = DXD +BXB
L-L =qF
V-V =(1-q) F
Y(1-q) F =FXF-qFX
Y = XF 1-q
1-q
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
85
Garis umpan :
a. ra
b. rb
c. rc
d. rd
e. re
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
86
Ringkasan
Distilasi adalah operasi pemisahan dua atau lebih campuran cairan
berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitasnya
Berdasarkan tipe alirannya dibagi menjadi 2 yaitu Batch dan Kontinyu
Pemisahan dan pemurnian dua atau lebih cairan akan lebih baik hasilnya jika
dilakukan dengan distilasi fraksional dibandingkan dengan distilasi sederhana
Latihan Soal
Suatu zat cair mengandung etanol 30% akan di distilasi sehingga menghasilkan zat cair baru yang
mengandung etanol 80%. Tentukan komposisi residu dari prosesw tersebut. Diketahui BM air 18
kg/kmol dan etanol 46 kg/kmol.
Pustaka
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Pergamon Press, Oxford.
Heldman, DR. dan DB. Lund. 2001. Handbook of Food Engineering. Academic
Press. London
Mc Cabe, W.L., J.C. Smith, P.Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan 2.
Terjemahan Erlangga, Jakarta
Tham, M.T. 2001. Distillation : an Introduction. http://www. Acs.org/
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
87
energi yang cukup besar untuk membawa larutan ke fase transisi penguapan.
Dalam separasi membran, larutan tidak perlu di bawa ke fase transisi tetapi
langsung dilewatkan ke dalam membran.
Dalam pokok bahan ini mahasiswa akan memplajari prinsip dari
pemisahan membran seperti ultrafiltrasi, reverse osmosis, elektrodialisis,
polarisasi, kemudian dipelajari juga mengenai cara-cara menilai performance
membran dan contoh-contoh soal.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
88
suatu
komponen. Fenomena ini terjadi karena adanya driving force pada pemisahan
membran berupa perbedaan konsentrasi pada dialisis, sedangkan pada rever
osmosis, ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi disebabkan adanya perbedaan tekanan
hidrostatik.
Makromolekul
Garam, Gula
Air
Gambar 6.2. Tingkat selektifitas membran
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
89
2. Ultrafiltrasi (UF)
Ultrafiltrasi merupakan membran yang mampu melewatkan molekul-molekul
yang kecil, sedangkan makromolekul seperti karbohidrat, protein, lemak dapat
ditahan. Ukuran pori dari membran ini antara 1 sampai 100 nm
3. Mikrofiltrasi (F)
Membran ini dapat melewatkan partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 m,
karena ukuran pori dari membran ini adalah 0.05 10 m, sehingga yang dapat
tertahan oleh F adalah berupa suspensi partikel.
Elektrodialisis
Sistem elektrodialisis menggunakan arus listrik untuk mentrasfer ion-ion
pada membran sehingga membran menjadi bermuatan. Berdasarkan sistem ini
membran dibagi menjadi :
1. Anion selektivitas membran (ASM), terbuat dari polistiren yang diCrossLingking dengan gugus amonia kuartener (NH4 +)
2. Cation selektivitas membran (CSM), terbuat dari polistiren yang diCrossLingking dengan gugus Sulfonat (SO42-)
Gugus NH4+ dan SO42- menyediakan tegangan elektro positif dan elektronegatif.
Contoh alat yang digunakan dengan system ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
90
SO4
+++++
------- --
NO3-
Na + Kation flow
SO4
+ + + + +
-----
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
91
Dengan demikian air terpisah dari anion dan kation dan diteruskan pada aliran
netral. Desalinasi juga terjadi pada sel 4.
Pada Sel 3
-
Terjadi pemekatan Kation Na+ dan anion Cl- selanjutnya diteruskan ke aliran
air-garam terkonsentrasi.
Pemekatan Kation Na+ dan anion Cl- juga terjadi pada sel 1 dan sel 5
E = I2 nRT ...................................(1)
E = konsumsi energi (J)
I = arus listrik pada stack (A)
n = jumlah sel dalam stack
R = Resistensi sel ()
t = Waktu
= Z FmC.(2)
U
Z = valensi elektrokimia
F = konstanta Faraday 96500
m = flow rate (L/s)
C= beda konsentrasi antara umpan dan produk
-
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
92
US public Healt Service Drinking Water Standar : air minum max 500 mg/L
meskipun 1000 mg/L masih dapat diterima. Sedangkan untuk air laut sekitar
35000 mg/L, diperlukan pengenceran dulu sampai 5000 mg/L
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
93
cRT.(4)
M
= Tekanan osmotik (Pa)
R = Konstanta Gas
C = Konsentasi Solut (kg/m3)
M = BM air
cRT.(4)
M
Contoh 1
Perkirakan tekanan Osmosis suatu jus orange (BM 180) dengan 11% total solid
pada suhu 200C.
[solid] = 11% = 0,11 kg solid/kg produk.
p (produk) = diestimasi pada densitas karbohidrat =1593 kg/m3.
p = 0,11 (1593) + 0,89 (998,2) p air= 1063,6 kg/m3.
C = 0,11 kg solid/kg produk x 1063,6 kg/m3. =117 kg/m3. Solid/ produk
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
94
=
=
=
cRT
M
117 x 8,314 x 293/ 180
1583,5 kPa
Gi
b
b
sr
e
l
at
i
ons
hi
p:
-
Untuk [solut] dengan range yang cukup besar lebih cocok menggunakan
Gibbs relationship
-Rtl
nXa .........................................(5)
Vm
Vm = volume molar cairan murni
Xa = fraksi mol cairan murni
Bahan pangan dengan BM rendah, punya nilai tinggi
=
Contoh 2
Soal pada contoh 1 dihitung dengan persamaan (5)
Xa
= - 8,314x293xl
n0,9878 / 0,019 = 1572,6 K
= Kp (P-Xc2 + Xc3 )
Xc
Xc2
Xc3
Kp
Kp
= Nw/(3600AcP)
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
95
Nw
Ac
Kp
Sp
Nsh
= Km/D
Nsh
NRe
= V/
NSe
= /D
UF
digunakan untuk memisahkan solut dengan BM tinggi atau untuk fraksinasi solut.
P (tekanan hidrofilik) yang diperlukan lebih kecil daripada RO yaitu 70-700 kPa.
Ukuran pori UF 0,001-0,02 m dengan BM sekitar 1000 sampai 80000
Fluks membran :
N = KA P
P = perbedaan tekanan yang melalui membran
K = konstanta permeabilitas membran (kgm2 kPaS)
A = luas membran (m2)
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
96
Contoh :
[whey] untuk memisahkan airnya digunakan membran UF. Sebanyak 10 kg/menit
diumpankan (6% total padatan) dan total padatan ditingkatkan konsentrasi 20%.
tabung membran 5 cm dan P= 2000kPa. N? dan L membran? Dimana K= 4 x 10
-5
kg air/m2
Konsentrasi umpan = 6% TS = 0,06 kg solid/ kg umpan
Konsentrasi produk = 20% TS = 0,2 kg solid/kg produk
Membran = = 5 cm = 0,05 m
P
= 2000 kPa dan k = 4 x 10 -5 kg air/m2kPaS
10 = N + NP
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
97
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
98
(1)
(2)
(3)
(4)
Gambar 6.7 Bentuk membran
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
99
Ringkasan
1.
2.
3.
Bentuk membran reverse osmosis dan ultrafiltrasi adalah plate and frame,
tubular, spiral-wound, dan hollow fiber
Latihan Soal :
1. Suatu Sistem RO digunakan untuk mengkonsentrasikan jus apel pada T 200C
dengan TS awal 19,7. Sistem terdiri dari 10 tabung 1,5 cm dan laju umpan
150 kg/menit. aliran umpan = 1050 kg/m3 dan =10 -3PaS. Hitunglah fluks
melewati membran RO, dimana D = 8.10-8 m2/s dan P = 6895 kPa.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
100
Daftar Pustaka
Matsuura, T., Baxter, A. G., and Sourirajan, S. 1973. Concentration of Juice by
Reverse Osmosis Using Porous Cellulose Acetate Membrane. Acta
Aliment. 2, 109-150
Prudich, E.M., et.al. 2008. Perrys Chemical Engineers Handbook. 8th Edition.
McGraw-Hill Companies, Inc. USA.
Singh, RP dan DR Heldman. 2001. Introduction to Food Engineering. Academic
Press. London
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
101
komponen akan bergerak sepanjang kolom dengan laju laju yang dipengaruhi oleh
karakteristik masing-masing penyerapan.. Pada saat pemisahan terjadi, masingmasing komponen keluar dari kolom pada interval waktu yang berbeda.
Dalam pokok bahan ini mahasiswa akan mempelajari klasifikasi
kromatografi,
kromatografi
preparatif
dan
beberapa
faktor
yang
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
102
Sifat Fase
Bergerak
K. Gas
Kroma
tografi
Sifat Fase
diam
Cair
Padat
Mekanisme
Pemisahan
Partisi
Adsorpsi
Cair
Ciar Terikat
Partisi
K. Cair
Sampel :
GC : dalam bentuk gas
atau komponen y
K. Fluida
Super Kritis
Padat
Teknik
Nama
Kolom GLC
Kolom GSC
Kolom LLC
Planar TLC
Kolom HPLC
Partisi Termodifikasi Planar HPTL
C
LSC
Kolom
HPLC
Adsorpsi
TLC
Planar
PC
Pertukaran ion Kolom IEC
Eksklusi
Kolom EC/GP
C
Cair
Padat
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
103
c. Displacement development
Sama seperti elusi (1) tetapi fase bergeraknya mempunyai afinitas lebih besar
dari sampel.
sehingga biasanya tidak hanya satu mode yang digunakan. Fase diam untuk
memisahkan komponen yang satu dengan komponen lainnya pada kromatografi
dapat berbentuk :
Lapisan tipis merata yang melekat pada gelas, plastik atau alumunium : TLC,
KLT
Lembaran selulosa : PC, KK
Kolom, dipak dalam kolom gelas atau metal : CC, KK
A. Kromatografi Adsorpsi
Merupakan teknik yang paling tua. Pada proses adsorpsi molekul solut
dan solven berkompetisi memperebutkan sisi aktif (site) dari adsorben (fase diam)
sehingga teradsorpsi. Gaya penarikan dapat terjadi secara : dipole-dipole, dipole
induced dipole, gaya London, kombinasi. Pada kromatografi adsorpsi adsorben
bisa bersifat polar maupun non polar tergantung dari komponen yang akan
dipisahkan. Sifat dari adsorben Polar (contoh : silika/alumina) : akan menahan
komponen polar, molekul yang mempunyai gugus fungsional polar akan
mempunyai afinitas kuat, molekul polarisable (seperti aromatik) menyebabkan
interaksi dipole/induced dipole sehingga tertahan. Sedangkan untuk adsorben
nonpolar (contoh : arang aktif) terjadi gaya London (dispersi) dan tentu saja
senyawa nonpolar akan tertahan lebih banyak.
Pada permukaan adsorben terdapat site adsorpsi
Untuk silika gugus hidroksinya (OH) -Si-OH (gugu silanol)
2 ( Si-OH) Si-O-Si + H2O
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
104
Polaritas solut
Urutan elusi suatu molekul polar pada fase diam dapat diduga :
-CH=CH- < -OCH3 < -CO2R < -C=O < -CHO < -SH < -NH2 < -OH < -CO2H
pada fase diam non polar sebaliknya
jumlah molekul air yang teradsorpsi pada site menjadi lebih lemah sehingga
menurunkan waktu retensi molekul air.
B. Kromatografi Partisi
Adsorben padat digantikan dengan fase diam cair, fase diam dilapiskan
pada pendukung (biasanya padatan bersilika). Banyak digunakan pada GLC.
Kelarutan solut dipengaruhi : Gaya-gaya dipersi, dipole/dipole, dipole/induced
dipole dan ikatan H.
Tidak dipengaruhi oleh kadar air fase bergerak seperti pada kromatografi
adsorpsi
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
105
Digunakan pada kolom kapiler (pada GLC) untuk mencegah terelusinya fase
diam oleh pelarut solut dan meningkatkan stabilitas termal
Cl R
Si
Cl R
Si - O
R
Si
Si - O
R-COO-
lemah
R-SO3-
kuat
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
106
Penukar anion :
R-NH2
lemah
R-NR3
kuat
Semakin besar muatan semakin ditahan, kondisi ini dipengaruhi pH, kekuatan ion
dan adanya pengkompleks
dengan pendukung padat yang halus, kemudian dilapisi dengan fase diam
(cairan)
PLOT (Porous-layer Open Tubular), jika dinding kolom dilapisi dengan
poliimda fleksibel
Diameter Kolom :
Kapiler
Microbore
: 0,5 - 1,0 mm
Konvensional
: > 1,0 mm
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
107
Tabung
Konvensional
Gambar 7.3 Diameter kolom
A. Kromatografi Preparatif
Kromatografi merupakan teknik pemisahan komponen bahan dengan
kemurnian yang tinggi dan biasanya digunakan pada analisis seperti kromatografi
lapis tipis (Thi
nLay
e
rChr
omat
o
gr
a
phy
, TLC), kromatografi cair kinerja tinggi
(Hi
g
hPe
r
f
or
ma
nc
eLi
q
ui
dChr
oma
t
o
gr
ap
hy
, HPLC), dan kromatografi gas (Gas
Chr
omat
ogr
a
phy
, GC).
Namun
biasanya
kapasitas
bahan
yang
dapat
dipisahkannya sangat sedikit dan hanya untuk keperluan analisis. Dalam industri
pangan metode ini jarang digunakan. Namun dengan berkembangnya pangan
fungsional dewasa ini dimana di dalam pangan fungsional terkandung komponenkomponen bioaktif, maka diperlukan suatu metode untuk mendapatkan
komponen-komponen bioaktif dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Salah satu
metode pemurnian yang digunakan adalah dengan mengembangkan teknik
kromatografi pada skala yang lebih besar yang disebut dengan kromatografi
preparatif. Kromatografi kolom adalah metode yang paling sering dipakai untuk
tujuan ini. Sedangkan TLC preparatif dilakukan pada lapisan adsorben yang lebih
tebal sampai 1 cm. TLC mempunyai keuntungan yaitu sederhana dan murah.
Untuk mempercepat dan memperbesar kapasitas kromatografi kolom, maka ke
dalam kolom diterapkan suatu tekanan alir fase gerak.
Kromatografi cair
preparatif yang menerapkan tekanan alir yang paling sering digunakan adalah
f
l
as
hc
hr
omat
ogr
af
idan Me
di
umPr
e
s
s
ur
eLi
qui
dChr
omat
ogr
ap
hyatau disingkat
MPLC.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
108
63-250
di
j
a
l
a
n
ka
n me
ma
k
a
it
e
ka
n
a
n
,a
pa
ka
h me
ma
k
a
iuda
r
aa
t
a
up
ompa
,bi
a
s
a
ny
a
me
n
g
a
n
dungpa
r
t
i
ke
l406
3
ma
t
a
ul
e
bi
hha
l
us
.Pe
nj
e
r
a
pKLTbi
a
s
a
ny
ada
pa
t
me
l
e
wa
t
ia
y
a
k
a
n 250 me
s
hda
nme
mpun
y
a
iuk
ur
a
npa
r
t
i
k
e
ll
e
bi
hk
e
c
i
lda
r
i
6
3
m.Pe
n
j
e
r
a
pKLTda
pa
tdi
pa
k
a
idida
l
a
mk
ol
om y
a
n
gdi
j
a
l
a
n
ka
nde
ng
a
n
t
e
k
a
n
a
n
.
Si
f
a
t pe
nj
e
r
a
pt
e
r
ut
a
ma be
r
ga
nt
ung pa
da pH da
nt
i
n
gk
a
tk
e
a
k
t
i
f
a
nny
a
.
Pe
r
muk
a
a
n pol
a
rs
e
pe
r
t
ia
l
umi
n
ada
ns
i
l
i
ka g
e
lbe
r
f
un
gs
ime
l
a
l
uit
i
t
i
k
t
i
t
i
k
pe
r
muk
a
a
nt
e
r
ok
s
i
g
e
n
a
s
i
,t
e
r
ut
a
mag
ug
ush
i
dr
ok
s
i
.Gug
usi
nime
n
a
r
i
kmol
e
k
ul
l
i
n
a
r
uta
ki
ba
tc
a
mpu
r
a
ny
a
n
gr
umi
tda
r
ia
n
t
a
r
a
k
s
idi
pol
di
polda
ni
ka
t
a
n
h
i
dr
og
e
n
.J
i
k
as
e
muat
i
t
i
kt
e
l
a
hdi
dudukiol
e
ha
i
ra
t
a
upe
l
a
r
utbe
r
pr
ot
ons
e
pe
r
t
i
a
l
k
oh
ola
t
a
ua
mi
na
,pe
r
muk
a
a
nt
a
k da
pa
tbe
r
f
ung
s
is
e
ba
g
a
ipe
nj
e
r
a
p da
n
di
ka
t
a
ka
npe
nj
e
r
a
pi
t
u di
n
on
a
k
t
i
f
k
a
n
.Pe
r
muk
a
a
n di
be
r
s
i
hk
a
na
t
a
u di
a
kt
i
f
k
a
n
de
n
ga
npe
ma
na
s
a
nun
t
ukme
ng
h
i
l
a
n
gk
a
na
i
r
,s
uh
us
e
r
t
aj
a
n
gk
awa
k
t
upe
ma
n
a
s
a
n
me
n
e
n
t
uk
a
nde
r
a
j
a
tk
e
a
k
t
i
f
a
n
.Be
b
e
r
a
p
ape
n
j
e
r
a
py
a
n
gs
e
r
i
n
gd
i
g
un
a
k
a
n:
a
. Al
umi
n
a(
Al
,a
da
l
a
hs
a
l
a
hs
a
t
upe
n
j
e
r
a
py
a
n
gpa
l
i
ngba
ny
a
kdi
pa
k
a
ida
n
20
3)
t
e
r
da
pa
tda
l
a
m be
be
r
a
pabe
n
t
ukmo
di
f
i
k
a
s
i
Ga
mba
r7.
4Al
umi
n
a
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
109
b.Si
l
i
kag
e
l(
Si
02)a
t
a
ua
s
a
ms
i
l
i
k
a
t
,s
e
pe
r
t
ia
l
umi
n
a
,me
r
upa
k
a
npe
n
j
e
r
a
py
a
ng
pa
l
i
n
g ba
ny
a
k di
pa
k
a
ida
nda
pa
tdi
a
ng
ga
ps
e
ba
g
a
ipe
nj
e
r
a
py
a
ngpa
l
i
ng
s
e
r
ba
g
un
a
.Wa
l
a
u pun i
s
t
i
l
a
hs
i
l
i
k
ag
e
lda
na
s
a
ms
i
l
i
k
a
tdi
pa
k
a
is
e
ba
g
a
i
s
i
n
oni
m,pa
dak
e
ny
a
t
a
a
n
ny
ak
e
dua
n
y
ame
r
upa
k
a
nh
a
s
i
lmodi
f
i
k
a
s
ida
r
iba
h
a
n
y
a
ngs
a
ma
.Si
l
i
k
ag
e
lbe
r
t
i
n
gk
a
tk
e
a
k
t
i
f
a
nIbi
a
s
a
ny
ada
pa
tdi
b
ua
tde
n
g
a
n
pe
ma
n
a
s
a
npa
da150160Cs
e
l
a
ma3
4j
a
ms
a
mbi
l
di
a
d
uks
e
k
a
l
i
s
e
k
a
l
i
.
Wa
l
a
u
pun s
i
l
i
k
ag
e
ly
a
n
gs
a
ng
a
ta
k
t
i
fdi
bua
ts
e
l
a
ma be
r
t
a
h
un
t
a
h
un de
ng
a
n
pe
ma
n
a
s
a
n pa
da 30
0C a
t
a
ul
e
bi
ht
i
ng
gi
,t
e
r
da
pa
tbuk
t
iba
h
wa t
e
r
j
a
di
pe
ng
ur
a
i
a
nt
a
kbol
a
k
ba
l
i
kj
i
k
as
i
l
i
k
ag
e
ldi
pa
n
a
s
k
a
ndia
t
a
s17
0C.Si
l
i
k
ag
e
l
t
i
n
gk
a
t I me
r
upa
ka
n pr
oduk a
nh
i
dr
a
t
;t
i
ngka
tI
I
V di
bua
t de
ng
a
n
me
na
mba
hk
a
na
i
r10,12,
15,da
n20%.
2. Pelarut pengelusi
Pe
mi
l
i
h
a
npe
nj
e
r
a
pt
i
da
kbe
gi
t
upe
n
t
i
n
gk
a
r
e
n
as
e
ba
gi
a
nbe
s
a
rs
e
ny
a
wada
pa
t
di
pi
s
a
hk
a
n me
ma
k
a
ia
l
umi
n
aa
t
a
us
i
l
i
k
ag
e
l
,t
e
t
a
pipe
mi
l
i
ha
n pe
l
a
r
ut
pe
n
g
e
l
us
is
un
gg
uh me
r
upa
k
a
nh
a
ly
a
ng pe
nt
i
ng
.Kr
oma
t
og
r
a
m k
ol
om
me
me
r
l
uk
a
n wa
k
t
ul
a
mada
n ba
h
a
ny
a
ng c
uk
up ba
ny
a
k
,da
nk
i
t
a pe
r
l
u
me
ma
s
t
i
k
a
n(
s
e
be
l
um mul
a
i
)pe
l
a
r
uta
t
a
uc
a
mpur
a
npe
l
a
r
utma
n
ay
a
n
gda
pa
t
me
n
gh
a
s
i
l
ka
n pe
mi
s
a
h
a
ny
a
ng di
i
n
gi
n
k
a
n
.Ada t
i
g
a pe
n
de
k
a
t
a
n un
t
uk
me
me
c
a
hk
a
nma
s
a
l
a
hi
n
i
.Pe
n
de
k
a
t
a
npe
r
t
a
mai
a
l
a
hpe
n
e
l
us
ur
a
npus
t
a
k
a
.
Pe
n
de
ka
t
a
nk
e
duai
a
l
a
hme
n
c
obame
n
e
r
a
pk
a
n da
t
aKLT pa
dape
mi
s
a
h
a
n
de
n
g
a
nk
ol
om.Pe
n
de
ka
t
a
nke
t
i
g
ai
a
l
a
hpe
ma
k
a
i
a
ne
l
us
imul
a
ida
r
ipe
l
a
r
ut
y
a
n
gt
i
da
k me
ng
g
e
r
a
k
k
a
nl
i
n
a
r
uts
a
mpa
ipe
l
a
r
uty
a
ng l
e
bi
h pol
a
ry
a
ng
me
n
gg
e
r
a
k
ka
nl
i
n
a
r
ut
.
3. Kesetimbangan distribusi
Mol
e
k
ul
mol
e
k
uls
a
mpe
la
k
a
nme
n
e
mpa
t
k
a
ndi
r
ipa
daf
a
s
es
t
a
s
i
on
e
rma
u
pun
f
a
s
emobi
l
.Fa
s
emobi
lme
r
u
pa
k
a
npe
ng
g
e
r
a
kba
g
imol
e
k
ul
mol
e
k
uls
a
mpe
l
,
s
e
da
ng
k
af
a
s
es
t
a
s
i
on
e
rme
r
upa
k
a
npe
n
gh
a
mba
t
.Di
s
t
r
i
bus
imol
e
k
ul
mol
e
k
ul
s
a
mpe
ldi
a
n
t
a
r
ak
e
duaf
a
s
ea
ka
nme
ng
i
k
ut
is
ua
t
uk
on
s
t
a
n
t
ak
e
s
e
t
i
mba
ng
a
n
y
a
n
gdi
s
e
butde
n
g
a
nk
oe
f
i
s
i
e
ndi
s
t
r
i
bus
i
,k
,a
t
a
udi
s
e
bu
tj
ug
ak
oe
f
i
s
i
e
npa
r
t
i
s
i
.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1
10
Ke
s
e
t
i
mba
n
g
a
nme
r
u
pa
k
a
npr
os
e
sdi
n
a
mi
kdi
ma
n
amol
e
k
ulbe
r
g
e
r
a
kbol
a
k
ba
l
i
kde
n
g
a
nc
e
pa
tda
r
is
a
t
uf
a
s
ek
ef
a
s
el
a
i
n
.
di
ma
n
a:[
S]=k
on
s
e
n
t
r
a
s
is
ol
utda
l
a
mf
a
s
es
t
a
s
i
on
e
r
[
M]=k
on
s
e
n
t
r
a
s
is
ol
ut
eda
l
a
mf
a
s
emobi
l
Bi
l
ani
l
a
iK be
s
a
r
,k
a
n
dun
ga
ns
a
mpe
lda
l
a
mf
a
s
es
t
a
s
i
on
e
ra
k
a
nl
e
bi
hbe
s
a
r
da
r
i
pa
dada
l
a
mf
a
s
emobi
l
.Un
t
ukk
e
a
da
a
ns
e
t
i
mba
n
ga
k
a
nbe
r
l
a
k
uba
g
i
a
nda
r
i
wa
k
t
udi
ma
n
amol
e
k
ulbe
r
a
dada
l
a
mf
a
s
emobi
lme
r
u
pa
k
a
npe
r
ba
n
di
ng
a
nda
r
i
j
uml
a
hmol
e
k
ult
e
t
a
p.
=
=
=
K=KVS/
VM =f
a
k
t
ork
a
pa
s
i
t
a
s
Ni
l
a
iKs
a
mabe
s
a
r
n
y
ade
n
g
a
npe
r
ba
n
di
n
g
a
nmolk
ompon
e
ns
a
mpe
lda
l
a
mf
a
s
e
s
t
a
s
i
on
e
rde
n
g
a
nmolk
ompon
e
ns
a
mpe
lda
l
a
mf
a
s
emo
bi
l
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1
11
5. Waktu Retensi
Wa
k
t
uy
a
n
gdi
pe
r
l
uk
a
nba
g
is
ua
t
uk
ompon
e
nun
t
ukbe
r
g
e
r
a
ks
e
pa
n
j
a
ngk
ol
om
Ldi
s
e
bu
tde
n
g
a
nwa
k
t
ur
e
t
e
n
s
i
,t
R
a
n
j
a
ngk
ol
om/
l
a
j
u= (
1
+K
)=t
(
1
+K
)
,t
r
upa
k
a
nwa
k
t
uy
a
ng
t
R =p
M (
M me
di
pe
r
l
uk
a
nba
g
imun
c
ul
ny
af
a
s
emobi
l
6. Volume Retensi
Vol
umeda
r
if
a
s
emobi
ly
a
ng di
but
uh
ka
n un
t
u
k me
ng
e
l
ua
r
k
a
nk
omp
on
e
n
s
a
mpe
lda
r
ik
ol
om de
n
g
a
ns
e
mpur
n
a(
e
l
us
i
)
.VR =t
,di
ma
n
aFme
r
upa
k
a
n
RF
l
a
j
upe
r
g
e
r
a
k
a
nv
ol
ume
.
7. Panjang kolom
Un
t
ukme
n
da
pa
t
k
a
nr
e
s
ol
us
iy
a
n
gl
e
bi
hba
i
kdi
g
un
a
k
a
nk
ol
om y
a
ngl
e
bi
h
pa
n
j
a
n
g
.Pe
mi
s
a
h
a
nduap
un
c
a
k
,t
e
r
ba
n
di
ngl
a
ng
s
un
gde
ng
a
nj
a
r
a
k
R2-t
R1 b
pe
r
pi
n
da
h
a
nk
e
duas
ol
ut
e
,s
e
da
n
gk
al
e
ba
rpi
t
ae
l
us
ibe
r
t
a
mba
hde
n
g
a
na
k
a
r
da
r
ij
a
r
a
k
. De
ng
a
nde
mi
ki
a
n
,bi
l
ak
ol
om di
pe
r
pa
n
j
a
n
g
,duapi
t
aa
ka
nl
e
bi
h
c
e
pa
tt
e
r
pi
s
a
hdi
s
ba
n
di
ngde
n
g
a
nk
e
c
e
pa
t
a
nme
l
e
ba
r
ny
api
t
a
,s
e
h
i
n
gg
ar
e
s
ol
us
i
me
nj
a
dil
e
bi
hba
i
k
.Ak
a
nt
e
t
a
pij
i
k
ak
ol
om t
e
r
l
a
l
upa
n
j
a
ng
,di
pe
r
l
uk
a
nt
e
k
a
n
a
n
y
a
ngs
e
ma
ki
nbe
s
a
rda
nwa
k
t
ur
e
t
e
n
s
ia
k
a
nl
e
bi
hl
a
ma
.
Adabe
be
r
a
pah
a
ly
a
ngpe
r
l
udi
pe
r
h
a
t
i
k
a
nun
t
ukme
mpe
r
ba
i
k
ir
e
s
ol
us
i:
1
.t
t
,
di
pe
r
be
s
a
rde
n
g
a
nj
a
l
a
n:
R =t
R2R1
a
.Me
mpe
r
pa
n
j
a
ngk
ol
om
b.Me
n
a
mba
hj
uml
a
hf
a
s
es
t
a
s
i
on
e
r
,VS
c
.Me
n
c
a
r
if
a
c
t
orpe
mi
s
a
hy
a
n
gl
e
bi
hba
i
k
2
.Me
mpe
r
s
e
mpi
tl
e
ba
rpi
t
a
,de
n
g
a
nc
a
r
a:
a
.Pa
c
k
i
ngy
a
n
gl
e
bi
hs
e
r
a
g
a
m`
b.Lua
spe
r
muk
a
na
n
t
a
rf
a
s
edi
pe
r
be
s
a
r
c
.La
j
ua
l
i
r
a
nf
a
s
emobi
ldi
opt
i
mumk
a
n
d.J
uml
a
hs
a
mpe
ldi
k
ur
a
n
gi
e
.Di
a
me
t
e
rk
ol
om di
pe
r
k
e
c
i
l
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1
12
7.3. RINGKASAN
Te
kn
i
kk
r
oma
t
og
r
a
f
ibe
r
ma
n
f
a
a
ts
e
ba
g
a
ic
a
r
a un
t
uk me
n
g
ur
a
i
k
a
ns
ua
t
u
c
a
mpur
a
n
.Da
l
a
mk
r
oma
t
og
r
a
f
i
,k
omp
on
e
nt
e
r
di
s
t
r
i
bus
ida
l
a
md
uaf
a
s
ey
a
i
t
u
f
a
s
edi
a
m da
nf
a
s
eg
e
r
a
k
Be
r
da
s
a
r
k
a
npr
os
e
sda
nt
e
k
ni
k
ny
ak
r
oma
t
og
r
a
f
it
e
r
di
r
ida
r
i:GLC,GSC,LLC,
TLC,HPLC,HPTLC,da
nLSC.
Be
r
da
s
a
r
k
a
n me
t
ode pe
n
g
e
mba
ng
a
nny
a k
r
oma
t
og
r
a
f
i da
pa
t di
be
da
k
a
n
me
n
j
a
di:pe
ng
e
mba
n
ga
ne
l
us
i
,a
n
a
l
i
s
i
sf
r
on
t
a
l
,da
ndi
s
pl
a
c
e
me
n
tde
v
e
l
opme
n
t
Mo
depe
mi
s
a
h
a
npa
dak
r
oma
t
og
r
a
f
it
e
r
di
r
ida
r
i:Ads
or
ps
i
,pa
r
t
i
s
i
,pe
r
t
uk
a
r
a
n
i
on
.
Sa
l
a
hs
a
t
u me
t
ode pe
mur
n
i
a
n un
t
uk s
k
a
l
ay
a
ng l
e
bi
h be
s
a
ra
da
l
a
h
k
r
oma
t
og
r
a
f
ipr
e
pa
r
a
t
i
f
.Kr
oma
t
og
r
a
f
ipr
e
pa
r
a
t
i
v
ey
a
ng s
e
r
i
n
g di
g
un
a
k
a
n
a
da
l
a
hk
r
oma
t
og
r
a
f
ik
ol
om.
Be
be
r
a
pah
a
ly
a
n
gpe
r
l
udi
pe
r
h
a
t
i
k
a
nda
l
a
mk
r
oma
t
og
r
a
f
ipr
e
pa
r
a
t
i
f:
pe
n
j
e
r
a
p,
pe
l
a
r
ut
pe
ng
e
l
us
i
,k
e
s
e
t
i
mba
ng
a
ndi
s
t
r
i
bus
i
,dl
l
.
DAFTAR PUSTAKA
Cl
a
e
s
onP.19
92
.Pr
a
c
t
i
c
a
la
s
pe
c
t
sonf
l
a
s
hc
h
r
oma
t
og
r
a
ph
ya
n
dpr
e
pa
r
a
t
i
v
el
i
qui
d
c
h
r
oma
t
og
r
a
phy(
MPLC)
.Buc
h
iLa
bor
a
t
or
i
ums
t
e
c
hn
i
kAG 92
30Fl
a
wi
l
,
Swi
t
z
e
r
l
a
n
d
Gr
i
t
t
e
r
,R.
J
.J
.
M.Bo
bi
t
,a
n
dA.
E.Sc
h
wa
r
t
i
ng
.19
91
.Pe
n
g
a
n
t
a
rKr
oma
t
og
r
a
f
i
.
(
Te
r
j
e
ma
h
a
n
)
.I
TB,Ba
n
dun
g
.
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1
13
Ho
ug
h
t
on
,P.
J
.a
n
d A.Ra
ma
n
.19
9
8.
La
bo
r
a
t
or
yHa
n
d
b
o
okf
o
rTh
eFr
a
c
t
i
on
a
t
i
o
no
f
Na
t
u
r
a
l
Ex
t
r
a
c
t
s
.Ch
a
pma
n&Ha
l
l
,
Lon
do
n
Kh
opk
a
r
,SM.20
03
.Kon
s
e
pDa
s
a
rKi
mi
aAn
a
l
i
t
i
k
.UI
Pr
e
s
s
.J
a
k
a
r
t
a
An
wa
r
,N.
M.da
nH.Adi
j
uwa
n
a
.1
98
7.Te
k
ni
kSe
pa
r
a
s
iDa
l
a
m An
a
l
i
s
i
sPa
ng
a
n
.
PAUPa
ng
a
nda
nGi
z
iI
PB.Bog
or
Bahan Ajar Teknik Separasi Bahan Pangan - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010
1
14